Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SEJARAH BULUTANGKIS
Diajukan untuk memenuhi salasatu tugas mata kuliah pembelajaran Bulutangkis

Disusun oleh :
Anhar Padilah 212191165

PENDIDIKAN JASMANI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
2022

i
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur saya Ucapkan Kepada Tuhan yang Maha Esa.
Bahwasanya saya telah dapat membuat dan menyelesaikan Makalah tentang
“Sejarah Perkembangan Bulutangkis”. Walaupun banyak sekali hambatan dan
kesulitan yang saya hadapi dalam menyusun makalah ini, dan mungkin makalah
ini masih terdapat banyak sekali kekurangan dan belum bisa dikatakan sempurna
dikarenakan keterbatasan kemampuan saya. Oleh karena itulah saya butuh
kritikan dan saran dari semua pihak terutama dari Dosen Pengampu agar saya
dapat lebih baik lagi dalam menyusun atau membuat sebuah makalah
dikemudian hari, dan semoga makalah ini bisa berguna bagi
siapa saja terutama bagi teman-teman.

Tasikmalaya, 06 Desember 2022

Anhar padilah

ii
DAFTAR ISI
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
2.1 Sejarah Perkembangan Bulutangkis Masuk Ke Indonesia...........................2
2.2 Perkembangan Olahraga Bulutangkis di Indonesia......................................3
2.3 Pertama Kali Indonesia Mengikuti Kejuaraan Bulutangkis Internasional. 4
BAB III.............................................................................................................................5
PENUTUP.........................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................5

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bulutangkis merupakan cabang olahraga yang populer di Tanah air
kita. Fakta menunjukkan bahwa di perkotaan, lapangan bulutangkis
terdapat hampi di setiap Rukun Warga (RW), sering jumlahnya lebih dari
sebuah. Di pedesaan pun dapat dijumpai lapangan bulutangkis. Banyaknya
lapangan bulutangkis itu menggambarkan betapa populernya cabang
olahraga di negara kita. Indonesia memang merupakan negara yang
memiliki pemain-pemain bulutangkis yang handal. Tunas-
tunas pebulutangkis pun merekah di mana-mana. Wajah-wajah baru
muncul di arena kejuaraan daerah maupun kejuaraan nasional.
Nama pebulutangkis tercantum dalam daftar peserta dalam
berbagai even internasional sebagaiutusan bangsa Indonesia. Banyak yang
berhasil menjadi juara, mengharumkan nama bangsa. Oleh karena itu,
tunas-tunas baru harus ditumbuhkan agar muncul bintang-bintang
junior untuk mengganti para bintang senior yang mulai pudar sinarnya.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah sejarah perkembangan bulutangkis masuk ke
Indonesia?
b. Bagaimanakah pertama kali Indonesia mengikuti
kejuaraan bulutangkis internasional?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui sejarah perkembangan bulutangkis masuk ke
Indonesia
b. Untuk mengetahui pertama kali Indonesia mengikuti kejuaraan
bulutangkis internasional

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Perkembangan Bulutangkis Masuk Ke Indonesia
Asal-usul bulu tangkis diperkirakan berkembang pertama kali di
zaman Cina kuno lewat permainan jianzi. Jianzi merupakan permainan
sederhana yang menggunakan shuttleck dan kekuatan kaki. Aturan
permainan ini adalah menjaga agar shuttlecock tetap berada di udara
selama mungkin dan tidak jatuh ke tanah. Pemain dilarang menggunakan
tangan dan hanya diperbolehkan memakai kaki. Selain di Cina, olahraga
bulu tangkis juga dipercaya berkembang lewat permainan battledores yang
populer di Inggris tempo dulu. Permainan ini menggunakan sebuah
tongkat pemukul untuk menjaga shuttlecock tetap berada di udara dan
tidak jatuh ketanah. Di sekitar tahun 1850, poona kemudian dibawa ke
Inggris oleh para tentara Kerajaan Inggris yang saat itu menjajah
India.Kemudian di tahun 1860, permainan yang awalnya disebut poona
atau battledores
ini mulai disebut sebagai badminton. Penyebutkan ini dilakukan setelah pe
rmainan tersebut digelar di Badminton House milik Duke de Beaufort di G
loucestershire,Inggris. Sejak saat itu, permainan badminton menjadi
populer dan mengalami perkembangan pesat. Badminton atau bulu tangkis
ini kemudian dibawa oleh orang-orang Belanda dan akhirnya masuk ke
Indonesia. Pada tanggal 5 Juli 1934, didirikan International Badminton
Federation(IBF), sebuah organisasi yang mengatur kegiatan badminton di t
ingkat internasional. DiIndonesia sendiri, organisasi Persatuan
Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mulai didirikan pada 5 Mei 1951.
Indonesia kemudian resmi menjadi anggota IBF pada tahun 1953.
Bulu tangkis pertama kali masuk ke Indonesia sekitar tahun 1930
an. Sebelumnya, negara tetangga, Malaysia dan Singapura, sudah lebih
dulu mengenalnya. Hal ini karena Inggris yang dulu menjajah mereka
sempat memperkenalkan olahraga tersebut. Awalnya, organisasi yang
menaungi bulu tangkis Indonesia belum dibentuk, Baru ada
dua perkumpulan bulu tangkis Indonesia paling pertama, yakni Bataviase
Badminton Bonddan Bataviase Badminton League, yang muncul pada
1933. Di tahun 1951-lah, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia
(PBSI) pun didirikan. Sejak tahun 1934, bulu tangkis menjadi olahraga
yang semakin populear dan sudah ada sejumlah kejuaraan yang diadakan
di sekitaran Bandung. Namun setelah terbentuknya PBSI, para atlet
badminton Indonesia mampu mengepakkan sayap di pertandingan
pertandingan internasional. Tradisi tersebut berjalan bahkan hingga
sekarang. Banyak pemain bulutangkis kebanggaan Indonesia yang bahkan

2
berhasil menorehkan prestasi di pertandingan seperti All England, SEA
Games, ataupun Olimpiade.
2.2 Perkembangan Olahraga Bulutangkis di Indonesia
Olahraga bulutangkis semakin populer di Indonesia. Gerakan
olahraga bulutangkis merupakan salah satu kegiatan di kalangan
masyarakat Indonesia yang ikut menunjang terbentuknya manusia
Indonesia, yang tidak saja sehat jasmaniah dan rohaniah serta gemar
olahraga semata-mata, melainkan juga dengan satu cita-cita yaitu
mengharumkan nama, harkat, dan derajat
negara Indonesia di mata bangsa-bangsa di dunia. Sejak diresmikannya
persatuan olahraga badminton di Inggris, permainan ini mulai
berkembang di beberapa wilayah jajahan Inggris,termasuk Malaysia dan
Singapura. Dari dua negara jajahan Inggris inilah diperkirakan
olahraga badminton masuk ke Indonesia sekitar tahun 1930.
Perkembangan olahraga bulutangkis di Indonesia mulai merebak
ke beberapa daerah, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur
sekitar tahun 1930. Pada tahun 1933 di Jakarta sudah ada perkumpulan
badminton bernama “Bataviase Badminton Bond” (BBB). Selanjutnya
berdiri pula satu perkumpulan lagi yang bernama “Bataviase Badminton
League”. Kedua perkumpulanini akhirnya bersatu menjadi “Bataviase
Badminton Unie” (BBU). Pada tahun 1942, diusulkan untuk mengganti
istilah badminton. R.M.S. Tri Tjondrokoesoemo yang waktu
itu menjabatsebagai Ketua ISI (Ikatan Sport Indonesia) mengusulkan nama
badminton. Usul itu mendapat tanggapan positif dan diterima baik oleh
kalangan pencinta bulutangkis dan menyebar luas diseluruh pulau Jawa
dan beberapa daerah lainnya di Nusantara. Satu tahun kemudian di Jakarta
dibentuk suatu gerakan olahraga dengan nama GELORA(Gerakan Latihan
Olahraga Rakyat) sebagai induk bulutangkis yang dipimpin oleh Otto
Iskandar Dinata. Pada tanggal 4 – 6 Mei 1951 para tokoh bulutangkis
menyelenggarakan kongres diBandung. Mereka sepakat untuk membentuk
badan bulutangkis nasional. Maka pada tanggal 5 Mei 1951 dibentuklah
organisasi bulutangkis nasional dengan nama PBSI (Persatuan Bulutangkis
Seluruh Indonesia). Sebagai Ketua PBSI pertama adalah H.R. Rochdi
Partaatmadjadan dua Wakil Ketua yaitu Sudirman dan Tri
Tjondrokoesoemo Pada tahun 1953 PBSI secara resmi menjadi calon
untuk menjadi anggota IBF. Ini merupakan langkah awal masuk ke dunia
internasional merealisasi ambisi untuk memboyong piala Thomasyang
merupakan kejuaraan dunia beregu putra.

3
2.3 Pertama Kali Indonesia Mengikuti Kejuaraan Bulutangkis
Internasional
Keikut sertaan Indonesia pertama kali pada Piala Thomas 1958
membuat catatan danrekor baru bulu tangkis global. Langsung mengerek
merah putih dalam jajaran elite bulu tangkisdunia. Datang sebagai pemula,
pulang dengan gelar juara. Dalam kejuaraan dua tahunan
bulutangkis dunia itu, tim bulu tangkis Indonesia merebut gelar juara
dari tangan Malaya (sekarang Malaysia). Malaysia mengoleksi piala yang
mengabadikan nama tokoh bulu tangkis Inggris dan mantan Presiden
Internasional Badminton Federation (IBF-Sekaran BWF), Sir George Alan
Thomas, sebanyak tiga kali. Bahkan sejak pertama kali kejuaraan itu
dilangsungkan pada 1949,1952, dan 1955. Melihat capaian gelar Malaysia
pada masa itu, tim bulu tangkis Indonesia memiliki banyak alasan
untuk gentar dan pulang dengan kekalahan. Selain sebagai juara bertahan
dengan gelar juara tiga kali berturut-turut, pemain
pemain Malaysia juga menjadi buah bibir dan menyapu banyak gelar
kejuaraan bulu tangkis lainnya. Sebut saja seperti Eddy Chong, pemain
Malaysia era 1950-an yang ditakuti dunia bulu tangkis masa itu. Sebagai
pemain tunggal diasudah meraih gelar juara tunggal putra All England
sebanyak lima kali berturut-turut pada 1953,1954, 1955,1956, 1957.
Belum lagi pemain tim Thomas Malaysia 1958 lainnya seperti, Teh
KewSan, pasangan ganda Johny Heah/Lim Say Hup, Ooi Teik Huk, dan
Abdullah Piruz.
Dalam catatan Eko Djatmiko, Mimi Irawan, TD. Asmadi, dkk,
lewat buku "Sejarah Bulutangkis Indonesia" yang diterbitkan Pengurus
Besar PBSI dan Spirit Komunika, 2004, timPiala Thomas Indonesia 1958
justru muncul dengan wajah-wajah baru di level internasional, kecuali
Ferry Sonnevile yang saat itu berumur 27 tahun dan sudah mengikuti
beberapa kejuaraandi Eropa. Nama Ferry dalam kekuatan bulu tangkis
dunia muncul sejak Malaya Open 1955. TimPiala Thomas Indonesia masa
itu terdiri dari Ferry Sonneville, Tan Joe Hok, pasangan ganda TanKin
Gwan/Njoo Kim Bie, dan Eddy Jusuf.Kemenangan Indonesia dalam ajang
Piala Thomas 1958, menjadi kemenangan pertamayang diraih dalam
kejuaraan internasional. Inilah momen dan tonggak awal prestasi
Indonesiayang terus berlanjut hingga kejuaraan dunia lainnya, seperti Piala
Uber, Kejuaraan Super Series, Kejuaraan Super Series Premier,
Olimpiade, Asian Games, dan Sea Games. Indonesia menjuarai Piala
Thomas berikutnya, pada 1961,
dan 1964. Sampai saat ini jumlah perolehan juaraIndonesia dalam Piala
Thomas belum terkalahkan, yakni sebanyak 13 kali. Posisi kedua Piala
Thomas terbanyak dibayangi oleh Tiongkok, sebanyak 9 kali. Indonesia
terakhir kali memenangkan Thomas pada 2002.

4
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bulutangkis merupakan cabang olahraga yang populer di Tanah air
kita. Fakta menunjukkan bahwa di perkotaan, lapangan bulutangkis
terdapat hampi di setiap Rukun Warga (RW), sering jumlahnya lebih dari
sebuah. Di pedesaan pun dapat dijumpai lapangan bulutangkis. Banyaknya
lapangan bulutangkis
itu menggambarkan betapa populernya cabangolahraga di negara kita.
Indonesia memang merupakan negara yang memiliki pemain pemain
bulutangkis yang handal. Tunas-tunas pebulutangkis
pun merekah di mana-mana.
Wajah-wajah baru muncul di arena kejuaraan maupun kejuaraan
nasional. Nama-nama baru pebulutangkis tercantum dalam daftar peserta
dalam berbagai even internasional sebagai utusan bangsa Indonesia.
Banyak yang berhasil menjadi juara, mengharumkan nama bangsa.
Olehkarena itu, tunas-tunas baru harus ditumbuhkan agar muncul bintang-
bintang junior untuk mengganti para bintang senior yang mulai pudar
sinarnya.
3.2 Saran
Menurut saya permainan bulutangkis harus dibina sejak usia dini
untuk menghasilkan bibit atlit yang berpotensi untuk mengangkat nama
baik Bangsa Indonesia. Bulutangkis jugaharus dibudayakan diseluruh
pelosok daerah di Indonesia.

5
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/530895595/Makalah-Sejarah-Perkembangan-
Bulutangkis

Anda mungkin juga menyukai