Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERMAINAN BULUTANGKIS (BADMINTON)

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA : ROSDIANA ELIZABET SITUMORANG
KELAS : XI MIPA 1
BIDANG STUDI : PENJASKES
GURU BIDANG STUDI : LAMHOT PARDOSI S,Pd.

SMA SWASTA BINTANG TIMUR 1 BALIGE


T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Saya ucapkan terimakasih kepada TUHAN YANG MAHA ESA atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya juga berterimakasih kepada guru bidang studi saya yang telah memberi
saya kesempatan untuk membuat makalah yang berjudul PERMAINAN
BULUTANGKIS (BADMINTON)
Saya juga berterimakasih kepada teman-teman dan orang yang mendukung
saya dalam pembuatan makalah ini.
Makalah saya ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saya menerima
kritik dan saran dari teman-teman yang bersifat membangun untuk
mengembangkan kemampuan saya agar dapat membuat makalah lebih baik
lagi.

Balige, Desember 2022

Rosdiana Elizabet Situmorang


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................5
A. Pengertian Bulu tangkis.................................................................................5
B. Sejarah Bulu tangkis......................................................................................5
C. Peraturan Permainan Bulu Tangkis...............................................................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................9
A. Kesimpulan....................................................................................................9
B. Saran..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permainan bulu tangkis merupakan salah satu jenis olahraga yang terkenal
di dunia. Olahraga ini dapat menarik minat bagi berbagai kelompok umur,
berbagai tingkat keterampilan, dan pria maupun wanita memainkan olahraga
ini di dalam atau di luar ruangan untuk tujuan rekreasi, dan juga sebagai ajang
persaingan. Permainan bulu tangkis merupakan permainan yang bersifat
individual yang dapat dilakukan dengan cara satu orang melawan satu, atau
dua orang melawan dua orang.
Permainan ini mudah dilaksanakan karena alat pemukulnya ringan, bola
mudah dipukul, tidak membutuhkan lapangan yang luas, bahkan dapat
dimainkan di dalam maupun di luar ruangan, serta dapat dimainkan oleh siapa
saja. Oleh karena itu, permainan bulu tangkis dapat berkembang pesat. Di
Indonesia, olahraga bulu tangkis mengalami perkembangan pesat karena tak
lepas dari kerja keras pelatih, atlet, dan pengurus, dalam pembinaan atlet bulu
tangkis. Hal ini dapat dilihat dari prestasi yang diraih dalam kejuaraan-
kejuaraan yang diikuti oleh atlet Indonesia, seperti kejuaraan Thomas Cup,
Uber Cup, All England, Olimpiade, dan sebagainya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian bulu tangkis?


2. Bagaimana sejarah permainan bulu tangkis?
3. Apa saja peraturan permainan bulu tangkis?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bulu tangkis
. Bulu tangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok
olahraga permainan. Bulu tangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar
ruangan, di atas lapangan yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran
panjang dan lebar tertentu. Olahraga bulu tangkis dimainkan di atas lapangan
yang di batasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu.
Lapangan di bagi dua sama besar dan di pisahkan oleh net yang direnggangkan
di kedua tiang net yang ditanam di pinggir lapangan.
Bulu tangkis adalah suatu permainan yang menggunakan sebuah raket dan
shuttlecock yang di pukul melewati sebuah net. Permainan dimulai dengan
cara menyajikan bola atau servis, yaitu memukul bola dari petak servis kanan
ke petak servis kanan lawan, sehingga jalan bola menyilang

B. Sejarah Bulu tangkis


Olahraga yang menggunakan bola dan raket ini berkembang di Mesir kuno
sekitar 2000 tahun lalu. Nenek moyangnya adalah sebuah permainan Tionghoa
bernama Jianzi yang melibatkan penggunaan bola tetapi tanpa raket. Objek
atau misi permainan ini adalah untuk menjaga bola agar tidak menyentuh
tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan. Di Inggris sejak zaman
pertengahan, permainan ini dimainkan oleh anak-anak disebut dengan
Battledores atau Shuttlecocks, raketnya memakai dayung/tongkat
(Battledores). Ini cukup populer di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika
majalah Punch mempublikasikan kartun untuk permainan ini. Penduduk
Britania membawa permainan ini ke Jepang, Tiongkok, dan Siam selagi mereka
mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-
anak di wilayah setempat mereka.
Olahraga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania
di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring/net dan
memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab itu kota Pune dikenal
sebelumnya sebagai Poona, pada masa itu permainan tersebut juga dikenali
sebagai Poona. Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada
1850-an. Olahraga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam
sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul
“Badminton Battledore – a new game” Ini melukiskan permainan tersebut
dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort’s
di Gloucestershire, Inggris.
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada
1877. Asosiasi Bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan
internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan
Kejuaraan All England. Bulu tangkis menjadi sebuah olahraga populer di dunia,
terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi
olahraga ini, dan di negara-negara Skandinavia. Federasi Bulu tangkis
Internasional (IBF) didirikan pada 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia,
Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis
sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada
1936. Olahraga ini menjadi olahraga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade
Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memperoleh
masing-masing dua medali emas tahun itu.
Perkembangan Bulu tangkis di Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan
perkembangan bangsa Indonesia, sejak masa sebelum revolusi fisik, gerakan
kemerdekaan, sampai dengan periode pembangunan masa orde baru dewasa
ini. Beberapa orang Belanda membawa jenis cabang. olahraga ini, serta
pelajar-pelajar Indonesia yang pulang belajar dari luar negeri, dengan cepat
menjadikan cabang olahraga ini digemari masyarakat. Pada sekitar tahun 40 –
an, cabang ini telah merasuk di setiap pelosok masyarakat. Namun cabang
olahraga ini baru menemukan bentuk organisasinya setelah tiga tahun
diselenggarakan PON I di Solo 1948. Tepatnya tanggal 5 Mei 1951, Persatuan
Bulu tangkis Indonesia baru terbentuk disingkat PBSI di kota Bandung.
Kegiatan yang semarak, pertandingan kompetisi yang teratur, dalam waktu
tujuh tahun telah membuahkan hasil yang positif yakni keberhasilan merebut
Thomas Cup, lambang supremasi dunia Bulu tangkis. Hampir tidak masuk akal
menurut pertimbangan ilmiah, bangsa yang baru saja hancur karena perang
kemerdekaan, ternyata mampu meraih prestasi gemilang di dunia
internasional. Keberhasilan ini tidak saja mengejutkan dari arti prestasi, tetapi
juga memberikan pengaruh yang mantap. Keberhasilan itu sekaligus menarik
perhatian pemerintah masyarakat, sehingga sejak tahun 1958 itu, PBSI tidak
lagi bekerja seorang diri.
Tidak saja hasil di Thomas Cup, sejak saat itu para pemain Indonesia
mampu menunjukkan prestasinya di berbagai turnamen internasional, seperti
All England, Asian Games, Uber Cup dan lain-lainnya. Oleh karena
perkembangannya sudah cukup luas, maka perlu didirikan organisasi yang akan
mengatur kegiatan bulu tangkis. Organisasi tersebut diberi nama
“Internasional Badminton Federation” (IBF) pada tanggal 5 Juli 1934. Di
Indonesia sendiri dibentuk organisasi induk tingkat nasional yaitu Persatuan
Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada tanggal 5 Mei 1951. Kemudian pada
tahun 1953 Indonesia menjadi anggota IBF. Dengan demikian Indonesia berhak
untuk mengikuti perandingan-pertandingan Internasional.

C. Peraturan Permainan Bulu Tangkis


Peraturan permainan bulu tangkis ditetapkan oleh WBF (World Badminton
Federation). Beberapa peraturan tersebut adalah:
1. Ukuran Lapangan
Garis di dalam lapangan ditandai dengan warna putih, hitam, atau warna
lainnya yang terlihat jelas, dengan tebal garis 3,8 cm (1½ inci). Dalam menandai
lapangan, lebar dari garis tengah lapangan harus dibagi dua, sama antara
bidang servis kanan dan kiri. Ketebalan garis servis pendek dan garis servis
panjang (masing-masing 3,8 cm atau (1½ inci) harus berada di dalam ukuran
13” atau sama dengan 3,96 m yang dicantumkan sebagai panjang lapangan
servis, dan ketebalan dari semua garis batasnya (masing-masing 3,8 cm atau
1½ inci) harus berada dalam batas ukuran yang telah ditentukan.Jika ruang
yang tersedia tidak memungkinkan pemberian tanda batas lapangan untuk
permainan ganda, dapat dibuat tanda-tanda hanya untuk permainan tunggal.
Garis batas belakang juga menjadi garis servis panjang, dan tiang-tiang atau
garis batas pada jaring akan ditempatkan pada garis samping lapangan.
2. Tiang
Tinggi kedua tiang adalah 155 cm (5 kaki 1 inci) dari lantai. Tiang harus
kuat, agar jaring tegang dan lurus dan ditempatkan pada garis batas samping
lapangan.
3. Jaring
Jaring harus dibuat dari tali halus yang dimasak dan dijala dengan jaring
1,6 cm sampai dengan 2, 0 cm. Jaring harus terentang 76 cm. Ujung atas jaring
harus berada 152 cm (5 kaki) dari lantai pada pertengahan lapangan dan 155
cm dari lantai pada tiang-tiangnya. Jaring harus mempunyai tepi dari pita putih
selebar 3,8 cm, serta bagian tengah pita tersebut didukung oleh kawat atau
tali, yang ditarik dan ditegangkan dari ujung-ujung tiang.
4. Kok atau Shuttlecock
Sebuah shuttlecock harus memiliki berat 4,8-5,6 gram dan mempunyai 14-
16 helai bulu yang dilekatkan pada kepala dari gabus yang berdiameter 2,5-2,9
cm. Panjang bulu dari ujung bawah sampai ujung yang menempel pada dasar
gabus kepalanya adalah 6,2 – 6,9 cm. Bulu-bulu ini menyebar menjauhi gabus
dan berdiameter 5,5-6,3 cm pada ujung bawahnya, serta diikat dengan benang
atau bahan lain cocok sehingga kuat.
5. Pemain
Permainan harus dimainkan oleh masing-masing satu permainan di satu
sisi lapangan (pada permainan tunggal) atau masing-masing dua pemain di
satu sisi (pada permainan ganda). Sisi lapangan tempat tim yang mendapat
giliran melakukan servis dinamakan sisi dalam (inside), sedangkan sisi yang
timnya menerima servis dinamakan sisi luar (outside).
7. Pengundian
Sebelum pertandingan dimulai, wasit memanggil kedua tim/pemain yang
berlawanan untuk mengundi pihak yang berhak melakukan servis pertama dan
memilih sisi lapangan bagi timnya untuk memulai permainan.
8. Penilaian
Jumlah nilai (skor) permainan ganda atau tunggal putra, terdiri atas 15
angka, seperti yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, dalam
pertandingan dengan nilai 15, bila kedua belah pihak telah mencapai angka 14
sama. Pihak yang pertama kali memperoleh angka 14 dapat menambahkan
nilai akhir dengan 3 angka (dikenal dengan sebutan setting game). Jika
pertandingan telah ditetapkan (diset), maka nilai awal yang ditentukan
dinamakan “love-all”. Pihak pertama yang mencapai angka 3 dinyatakan
sebagai pemenang.Jumlah skor pada pertandingan tunggal putri adalah 11
angka. Jika telah dicapai angka 10-10 , maka pihak yang lebih dahulu mencapai
angka 10 berhak menambah nilai tambahan akhir dengan 3 angka. Pihak yang
pertama mencapai 3 angka dinyatakan sebagai pemenang.
Kedua pihak yang bertanding akan memainkan tiga sel pertandingan untuk
menentukan pemenang. Pemain yang mampu memenangkan lebih dahulu 2
sel pertandingan (2 games) akan dinyatakan sebagai pemenang. Pemain akan
bertukar sisi lapangan (tempat) pada setiap akhir suatu game. Pada game
ketiga, pemain juga akan berpindah lapangan ketika nilai akhir mencapai:
1) Skor 8 pada pertandingan dengan 15 angka
2) Skor 6 pada pertandingan dengan 11 angka
3) Skor 11 pada sistem reli poin 21 angka.Keterangan: Aturan reli poin adalah 1
game terdiri atas 21 poin. Jika kedua pemain mencapai poin 20-20, maka
terjadilah deuce (yus). Pemenang dapat ditentukan jika telah muncul selisih 2
poin (misalnya 22-20). Bila selisih masih 1 poin (21-20), pemenang belum dapat
ditentukan. Angka maksimal tiap game adalah 30. Dengan demikian, jika
terjadi poin 29-29, maka pemenangnya adalah pemain yang terlebih dulu
mencapai angka 30.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Permainan bulu tangkis merupakan salah satu jenis olahraga yang terkenal
di dunia. Olahraga ini dapat menarik minat bagi berbagai kelompok umur,
berbagai tingkat keterampilan, dan pria maupun wanita memainkan olahraga
ini di dalam atau di luar ruangan untuk tujuan rekreasi, dan juga sebagai ajang
persaingan. Permainan bulu tangkis merupakan permainan yang bersifat
individual yang dapat dilakukan dengan cara satu orang melawan satu, atau
dua orang melawan dua orang.
Olahraga yang menggunakan bola dan raket ini berkembang di Mesir kuno
sekitar 2000 tahun lalu. Nenek moyangnya adalah sebuah permainan Tionghoa
bernama Jianzi yang melibatkan penggunaan bola tetapi tanpa raket. Objek
atau misi permainan ini adalah untuk menjaga bola agar tidak menyentuh
tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.

B. Saran
Permainan bulu tangkis harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan
bibit atlet yang berpotensi. Untuk itu atlet alit besar Indonesia perlu mendidik
anak usia dini dalam bermain bulu tangkis agar dapat mengangkat nama baik
Bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Bulu_tangkis

http://www.bulutangkis.com/

http://www.internationalbadminton.org/

Anda mungkin juga menyukai