Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BULU TANGKIS

Disusun oleh :

Kelompok 1

Dimas Firmansyah

Pasya

Jeklin

Windu

Amar

SMPN 6 KOTA SERANG

JL. RAYA TAKTAKAN KM 02 KEC. TAKATAKAN, KOTA SERANG

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang karena limpahan dan anugerah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Serta shalawat beriring salam junjungan Nabi
Muhammad SAW beserta para sahabatnya.

Adapun makalah ini penulis rangkum dari beberapa sumber yang dapat dipercaya yang
sajiannya penulis sajikan dalam lembar Daftar Pustaka dengan harapan makalah ini dapat
menambah pengetahuan kita tentang Bulu Tangkis.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari
segi isi maupun tulisan. Oleh sebab itu penulis sangat mengahrapkan kritik dan saran guna lebih
menyempurnakan penulisan makalah pada masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan kemampuan
kita.

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Permainan bulutangkis merupakan salah satu jenis olahraga yang terkenal di dunia.
Olahraga ini dapat menarik minat bagi berbagai kelompok umur, berbagai tingkat keterampilan,
dan pria maupun wanita memainkan olahraga ini di dalam atau di luar ruangan untuk tujuan
rekreasi, dan juga sebagai ajang persaingan.

Permainan bulutangkis merupakan permainan yang bersifat individual yang dapat


dilakukan dengan cara satu orang melawan satu, atau dua orang melawan dua orang. Permainan
ini mudah dilaksanakan karena alat pemukulnya ringan, bola mudah dipukul, tidak
membutuhkan lapangan yang luas, bahkan dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan,
serta dapat dimainkan oleh siapa saja.

Oleh karena itu, permainan bulutangkis dapat berkembang pesat. Di Indonesia, olahraga
bulutangkis mengalami perkembangan pesat karena tak lepas dari kerja keras pelatih, atlet, dan
pengurus, dalam pembinaan atlet bulutangkis. Hal ini dapat dilihat dari prestasi yang diraih
dalam kejuaraan-kejuaraan yang diikuti oleh atlet Indonesia, seperti kejuaraan Thomas Cup,
Uber Cup, All England, Olimpiade, dan sebagainya. Prestasi bulutangkis yang diraih bukanlah
hal yang cepat dan mudah, semua itu melalui proses yang panjang, dan membutuhkan waktu
yang lama, mulai dari pemasalan, pembibitan, hingga pembinaan secara terpadu, terarah, dan
berkelanjutan. Partisipasi dari semua pihak, baik dari pemerintah melalui sekolah, maupun dari
masyarakat sangat diperlukan guna pembinaan dan pengembangan olahraga bulutangkis,
misalnya melalui perkumpulan atau klub. Dari keduanya diharapkan dapat memberikan
sumbangan bagi peningkatan dan pengembangan olahraga, termasuk bulutangkis.

Secara sistematik, untuk bisa bermain bulu tangkis dengan tepat dan baik perlu dilakukan
yaitu latihan yang dilakukan secara terencana dan terprogram yang didasarkan pada pelaksanaan
yang benar dan teratur. Secara sistemik, yakni berbagai komponen latihan yang terkait harus
dilaksanakan secara terpadu. Melihat banyaknya unsur latihan yang terkait, maka perlu adanya
strategi pendekatan yang tepat.
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :

1. Apakah pengertian bulu tangkis?


2. Bagaimana sejarah permainan bulu tangkis?
3. Bagaimana teknik dasar dalam bermain permainan bulu tangkis?
4. Apa saja peraturan dalam permainan bulu tangkis?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bulu Tangkis

Bulu tangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok olahraga
permainan. Bulu tangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan, di atas lapangan
yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Olahraga bulutangkis
dimainkan di atas lapangan yang di batasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar
tertentu. Lapangan di bagi dua sama besar dan di pisahkan oleh net yang direnggangkan di kedua
tiang net yang ditanam di pinggir lapangan.

Bulutangkis adalah suatu permainan yang menggunakan sebuah raket dan shuttlecock
yang di pukul melewati sebuah net. Permainan dimulai dengan cara menyajikan bola atau
service, yaitu memukul bola dari petak service kanan ke petak servis kanan lawan, sehingga jalan
bola menyilang.

2.2 Sejarah Bulu Tangkis

Olah raga yang menggunakan bola dan raket ini berkembang di Mesir kuno sekitar 2000
tahun lalu. Nenek moyangnya adalah sebuah permainan Tionghoa bernama Jianzi yang
melibatkan penggunaan bola tetapi tanpa raket. Objek atau misi permainan ini adalah untuk
menjaga bola agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.

Di Inggris sejak zaman pertengahan, permainan ini dimainkan oleh anak-anak disebut
dengan Battledores atau Shuttlecocks, raketnya memakai dayung/tongkat (Battledores). Ini
cukup populer di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan
kartun untuk permainan ini. Penduduk Britania membawa permainan ini ke Jepang, Tiongkok,
dan Siam selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan
anak- anak di wilayah setempat mereka. Olah raga kompetitif bulutangkis diciptakan oleh
petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring/net
dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab itu kota Pune dikenal sebelumnya sebagai
Poona, pada masa itu permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona. Para tentara membawa
permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang
sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris,
berjudul “Badminton Battledore – a new game” Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di
Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort’s di Gloucestershire, Inggris
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877.
Asosiasi Bulutangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya
berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England. Bulutangkis menjadi
sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini
mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia. Federasi Bulutangkis
Internasional (IBF) didirikan pada 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales,
Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya.
India bergabung sebagai afiliat pada 1936. Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim
Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memperoleh
masing-masing dua medali emas tahun itu.

Perkembangan Bulutangkis di Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan


bangsa Indonesia, sejak masa sebelum revolusi fisik, gerakan kemerdekaan, sampai dengan
periode pembangunan masa orde baru dewasa ini. Beberapa orang Belanda membawa jenis
cabang. olahraga ini, serta pelajar-pelajar Indonesia yang pulang belajar dari luar negeri, dengan
cepat menjadikan cabang olahraga ini digemari masyarakat. Pada sekitar tahun 40 – an, cabang
ini telah merasuk di setiap pelosok masyarakat. Namun cabang olahraga ini baru menemukan
bentuk organisasinya setelah tiga tahun diselenggarakan PON I di Solo 1948. Tepatnya tanggal 5
Mei 1951, Persatuan Bulutangkis Indonesia baru terbentuk disingkat PBSI di kota Bandung.
Kegiatan yang semarak, pertandingan kompetisi yang teratur, dalam waktu tujuh tahun telah
membuahkan hasil yang positif yakni keberhasilan merebut Thomas Cup, lambang supremasi
dunia Bulutangkis. Hampir tidak masuk akal menurut pertimbangan ilmiah, bangsa yang baru
saja hancur karena perang kemerdekaan, ternyata mampu meraih prestasi gemilang di dunia
internasional. Keberhasilan ini tidak saja mengejutkan dari arti prestasi, tetapi juga memberikan
pengaruh yang mantap. Keberhasilan itu sekaligus menarik perhatian pemerintah masyarakat,
sehingga sejak tahun 1958 itu, PBSI tidak lagi bekerja seorang diri. Tidak saja hasil di Thomas
Cup, sejak saat itu para pemain Indonesia mampu menunjukkan prestasinya di berbagai
turnamen internasional, seperti All England, Asian Games, Uber Cup dan lain-lainnya. Oleh
karena perkembangannya sudah cukup luas, maka perlu didirikan organisasi yang akan mengatur
kegiatan bulutangkis. Organisasi tersebut diberi nama “Internasional Badminton Federation”
(IBF) pada tanggal 5 Juli 1934. Di Indonesia sendiri dibentuk organisasi induk tingkat nasional
yaitu Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada tanggal 5 Mei 1951. Kemudian pada
tahun 1953 Indonesia menjadi anggota IBF. Dengan demikian Indonesia berhak untuk mengikuti
perandingan-pertandingan Internasional.
2.3 Teknik Dasar Permainan Bulu Tangkis

Dalam bermain bulutangkis, kita memerlukan teknik yang tepat agar permainan kita tidak
buruk atau setidak bisa memukul kok lebih kuat karena menggunakan teknik yang tepat. Berikut
adalah teknik dasar dalam bermain bulu tangkis :

 Cara Memegang Raket (Grip) Ada 2 cara yang dapat kita gunakan untuk memegang raket
secara benar, yaitu forehand grip dan backhand grip.
Forehand grip

Pegangan forehand (pegangan dasar) Pegangan ini dapat di peroleh dengan cara
mendirkan raket yang sisinya tegak dengan lantai Pegangan ini hampir sama
dengan posisi tangan sedang bersalaman.

Backhand grip

Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan memutar seperempat ke kanan dari
pegangan forehead.
 Pukulan
Jenis pukulan yang lazim digunakan dalam permainan olahraga bulu tangkis atau
badminton adalah teknik forehand. Pukulan dengan menggunakan teknik forehand
dilakukan dengan cara mengayunkan badan dari arah belakang bergerak menuju arah
depan raket, dimana posisi telapak tangan menghadap ke shuttlecock. Adapun detail cara
melakukan pukulan dengan teknik forehand ini, adalah sebagai berikut :

1. pegang raket dengan cara pegangan raket teknik forehand


2. posisi kaki kanan dan kiri menyilang (kaki kanan di belakang dan kaki kiri berada
di depan)
3. miringkan badan ke sebelah kanan
4. pukul shuttlecock sambil menggerakkan bahu ke depan
5. biarkan tangan bergerak terus ke bawah
6. ketika anda ingin melakukan pukulan clear, maka pukullah shuttlecock sekeras
mungkin

 Gerakan Kaki (Footwork)


Dalam permainan olahraga bulu tangkis ada satu keahlian dasar atau basic skill
yang harus dimiliki yakni kelincahan. Seorang pemain bulu tangkis dituntut untuk lincah
dalam bergerak, tidak hanya tangan yang melakukan pukulan saja tetapi juga anggota
tubuh lainnya tak terkecuali pergerakan kaki. Hal ini karena untuk melakukan dan
menghasilkan pukulan berkualitas sekaligus mematikan, antara tangan, tubuh dan kaki
haruslah terjadi suatu harmonisasi. Kerja sama yang baik antara anggota-anggota tubuh
ini tidak hanya kita butuhkan saat melakukan serangan, tapi juga untuk bertahan dari
serangan lawan main.

 Sikap dan posisi badan


Teknik dasar permainan bulu tangkis sikap dan posisi badan ini merujuk pada
konsep keseimbangan. Tidak hanya kelincahan, keseimbangan juga merupakan unsur
yang tak kalah penting dalam permainan olahraga bulu tangkis. Hal yang sederhana dan
terkadang dipandang sebelah mata oleh masyarakat awam. Namun bagi seorang pemain
bulu tangkis profesional, mereka paham betul betapa pentingnya unsur keseimbangan ini
dalam permainan. Bukti nyata dari pentingnya unsur keseimbangan dalam permainan
bulu tangkis dapat kita lihat pada pertandingan-pertandingan bulu tangkis profesional,
baik yang bertaraf lokal, nasional maupun internasional. Sering kali seorang pemain bulu
tangkis kurang maksimal atau bahkan gagal menghasilkan pukulan yang berkualitas
hanya karena keseimbangan mereka yang tidak baik.
Adapun cara yang harus dilakukan agar memiliki keseimbangan yang baik, adalah
sebagai berikut :

1. posisikan badan bertumpu pada kedua kaki kanan dan kiri (hal ini berlaku pada
saat menyerang ataupun bertahan)
2. tekuk atau bengkokkan kedua lutut, selanjutnya berdiri dengan ujung kaki hingga
pinggang berada pada posisi tegak
3. kedua kaki terbuka selebar bahu dengan posisi sejajar atau salah satu kaki berada
di depan
4. salah satu lengan siku yang tidak memegang raket berada di samping badan, agar
tangan lainnya yang memegang raket bebas bergerak

 Posisi Badan Ketika Memukul (Hitting Position)


Tak bisa dipungkiri bahwa dalam permainan olahraga bulu tangkis, tidak hanya cara
memukul tetapi posisi tubuh pada saat melakukan pukulan juga sangat mempengaruhi
kualitas pukulan yang dihasilkan. Adapun detail posisi badan ketika memukul yang
benar, adalah sebagai berikut :
1. usahakan posisi badan menyamping ke arah net
2. kaki kiri berada di depan kaki kanan
3. posisi badan berada di belakang shuttlecock
4. bahu kanan sedikit ditarik ke belakang
5. ketika sedang melakukan beberapa pukulan, maka harus ada
pergantian pada posisi bahu kanan dan kaki kanan

 Service
Secara umum, teknik service dalam permainan bulu tangkis dilakukan dengan cara
mengarahkan shuttlecock ke kanan, kiri, depan ataupun belakang pemain lawan. Hal
yang harus dihindari ketika melakukan service adalah posisi shuttlecock yang tanggung
dan berada tepat di depan lawan. Hal ini sama saja dengan bunuh diri karena dengan
begitu lawan akan dapat dengan mudah mengembalikan service sekaligus mematikan
pergerakan kita.
2.4 Peraturan Dalam Bermain Bulu Tangkis

 Service
Beberapa aturan service yang perlu diperhatikan dalam pemainan bulutangkis antara lain:
1. Pada saat memukul, tigngi kepala (daun) raket harus berada dibawah
pegangan raket.
2. Perkanaan kok harus berada di bawah pinggang.
3. Kaki kiri statis.
4. Kaki hanya bergeser, tetapi tidak lepas dari tanah.
5. Rangkaian mengayun raket, harus dalam satu rangkaian.
6. Penerima servis bergerak sesaat setelah servis dipukul

Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam servis permainan olahraga bulutangkis :

1. Pada saat memukul bola, kepala (daun) raket lebih tinggi atau sejajar
dengan grip raket.
2. Titik perkenaan kok, kepala (daun) raket lebih tinggi dari pinggang.
3. Posisi kaki menginjak garis tengah atau depan.
4. Kaki kiri melakukan langkah.
5. Kaki kanan melangkah sebelum kok dipukul.
6. Rangkaian mengayun raket dan memukul kok tidak boleh terputus.
7. Penerima servis bergerak sebelum kok servis dipukul.

2.5 Gambar Lapangan Permainan Dan Ukurannya

Lapangan yang digunakan untuk pertandiangan bulutangkis antara partai ganda dan partai
tunggal memiliki perbedaan. Di dalam permainan bulutangkis setiap garis lapangan memiliki
fungsinya masing-masing. Garis samping memiliki 2 garis (Luar dan dalam) dan garis belakang
juga memiliki 2 garis (Luar dan dalam).

Untuk area bidang permainan bulutangkis, garis samping dalam dan garis belakang luar
digunakan untuk area permainan tunggal sedangkan garis samping luar dan garis belakang luar
digunakan untuk area permainan untuk partai ganda.

Anda mungkin juga menyukai