Disusun oleh :
Kelompok 1
Dimas Firmansyah
Pasya
Jeklin
Windu
Amar
Segala puji bagi Allah SWT, yang karena limpahan dan anugerah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Serta shalawat beriring salam junjungan Nabi
Muhammad SAW beserta para sahabatnya.
Adapun makalah ini penulis rangkum dari beberapa sumber yang dapat dipercaya yang
sajiannya penulis sajikan dalam lembar Daftar Pustaka dengan harapan makalah ini dapat
menambah pengetahuan kita tentang Bulu Tangkis.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari
segi isi maupun tulisan. Oleh sebab itu penulis sangat mengahrapkan kritik dan saran guna lebih
menyempurnakan penulisan makalah pada masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan kemampuan
kita.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Permainan bulutangkis merupakan salah satu jenis olahraga yang terkenal di dunia.
Olahraga ini dapat menarik minat bagi berbagai kelompok umur, berbagai tingkat keterampilan,
dan pria maupun wanita memainkan olahraga ini di dalam atau di luar ruangan untuk tujuan
rekreasi, dan juga sebagai ajang persaingan.
Oleh karena itu, permainan bulutangkis dapat berkembang pesat. Di Indonesia, olahraga
bulutangkis mengalami perkembangan pesat karena tak lepas dari kerja keras pelatih, atlet, dan
pengurus, dalam pembinaan atlet bulutangkis. Hal ini dapat dilihat dari prestasi yang diraih
dalam kejuaraan-kejuaraan yang diikuti oleh atlet Indonesia, seperti kejuaraan Thomas Cup,
Uber Cup, All England, Olimpiade, dan sebagainya. Prestasi bulutangkis yang diraih bukanlah
hal yang cepat dan mudah, semua itu melalui proses yang panjang, dan membutuhkan waktu
yang lama, mulai dari pemasalan, pembibitan, hingga pembinaan secara terpadu, terarah, dan
berkelanjutan. Partisipasi dari semua pihak, baik dari pemerintah melalui sekolah, maupun dari
masyarakat sangat diperlukan guna pembinaan dan pengembangan olahraga bulutangkis,
misalnya melalui perkumpulan atau klub. Dari keduanya diharapkan dapat memberikan
sumbangan bagi peningkatan dan pengembangan olahraga, termasuk bulutangkis.
Secara sistematik, untuk bisa bermain bulu tangkis dengan tepat dan baik perlu dilakukan
yaitu latihan yang dilakukan secara terencana dan terprogram yang didasarkan pada pelaksanaan
yang benar dan teratur. Secara sistemik, yakni berbagai komponen latihan yang terkait harus
dilaksanakan secara terpadu. Melihat banyaknya unsur latihan yang terkait, maka perlu adanya
strategi pendekatan yang tepat.
1.2 Rumusan Masalah
Bulu tangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok olahraga
permainan. Bulu tangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan, di atas lapangan
yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Olahraga bulutangkis
dimainkan di atas lapangan yang di batasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar
tertentu. Lapangan di bagi dua sama besar dan di pisahkan oleh net yang direnggangkan di kedua
tiang net yang ditanam di pinggir lapangan.
Bulutangkis adalah suatu permainan yang menggunakan sebuah raket dan shuttlecock
yang di pukul melewati sebuah net. Permainan dimulai dengan cara menyajikan bola atau
service, yaitu memukul bola dari petak service kanan ke petak servis kanan lawan, sehingga jalan
bola menyilang.
Olah raga yang menggunakan bola dan raket ini berkembang di Mesir kuno sekitar 2000
tahun lalu. Nenek moyangnya adalah sebuah permainan Tionghoa bernama Jianzi yang
melibatkan penggunaan bola tetapi tanpa raket. Objek atau misi permainan ini adalah untuk
menjaga bola agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris sejak zaman pertengahan, permainan ini dimainkan oleh anak-anak disebut
dengan Battledores atau Shuttlecocks, raketnya memakai dayung/tongkat (Battledores). Ini
cukup populer di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan
kartun untuk permainan ini. Penduduk Britania membawa permainan ini ke Jepang, Tiongkok,
dan Siam selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan
anak- anak di wilayah setempat mereka. Olah raga kompetitif bulutangkis diciptakan oleh
petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring/net
dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab itu kota Pune dikenal sebelumnya sebagai
Poona, pada masa itu permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona. Para tentara membawa
permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang
sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris,
berjudul “Badminton Battledore – a new game” Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di
Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort’s di Gloucestershire, Inggris
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877.
Asosiasi Bulutangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya
berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England. Bulutangkis menjadi
sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini
mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia. Federasi Bulutangkis
Internasional (IBF) didirikan pada 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales,
Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya.
India bergabung sebagai afiliat pada 1936. Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim
Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memperoleh
masing-masing dua medali emas tahun itu.
Dalam bermain bulutangkis, kita memerlukan teknik yang tepat agar permainan kita tidak
buruk atau setidak bisa memukul kok lebih kuat karena menggunakan teknik yang tepat. Berikut
adalah teknik dasar dalam bermain bulu tangkis :
Cara Memegang Raket (Grip) Ada 2 cara yang dapat kita gunakan untuk memegang raket
secara benar, yaitu forehand grip dan backhand grip.
Forehand grip
Pegangan forehand (pegangan dasar) Pegangan ini dapat di peroleh dengan cara
mendirkan raket yang sisinya tegak dengan lantai Pegangan ini hampir sama
dengan posisi tangan sedang bersalaman.
Backhand grip
Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan memutar seperempat ke kanan dari
pegangan forehead.
Pukulan
Jenis pukulan yang lazim digunakan dalam permainan olahraga bulu tangkis atau
badminton adalah teknik forehand. Pukulan dengan menggunakan teknik forehand
dilakukan dengan cara mengayunkan badan dari arah belakang bergerak menuju arah
depan raket, dimana posisi telapak tangan menghadap ke shuttlecock. Adapun detail cara
melakukan pukulan dengan teknik forehand ini, adalah sebagai berikut :
1. posisikan badan bertumpu pada kedua kaki kanan dan kiri (hal ini berlaku pada
saat menyerang ataupun bertahan)
2. tekuk atau bengkokkan kedua lutut, selanjutnya berdiri dengan ujung kaki hingga
pinggang berada pada posisi tegak
3. kedua kaki terbuka selebar bahu dengan posisi sejajar atau salah satu kaki berada
di depan
4. salah satu lengan siku yang tidak memegang raket berada di samping badan, agar
tangan lainnya yang memegang raket bebas bergerak
Service
Secara umum, teknik service dalam permainan bulu tangkis dilakukan dengan cara
mengarahkan shuttlecock ke kanan, kiri, depan ataupun belakang pemain lawan. Hal
yang harus dihindari ketika melakukan service adalah posisi shuttlecock yang tanggung
dan berada tepat di depan lawan. Hal ini sama saja dengan bunuh diri karena dengan
begitu lawan akan dapat dengan mudah mengembalikan service sekaligus mematikan
pergerakan kita.
2.4 Peraturan Dalam Bermain Bulu Tangkis
Service
Beberapa aturan service yang perlu diperhatikan dalam pemainan bulutangkis antara lain:
1. Pada saat memukul, tigngi kepala (daun) raket harus berada dibawah
pegangan raket.
2. Perkanaan kok harus berada di bawah pinggang.
3. Kaki kiri statis.
4. Kaki hanya bergeser, tetapi tidak lepas dari tanah.
5. Rangkaian mengayun raket, harus dalam satu rangkaian.
6. Penerima servis bergerak sesaat setelah servis dipukul
Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam servis permainan olahraga bulutangkis :
1. Pada saat memukul bola, kepala (daun) raket lebih tinggi atau sejajar
dengan grip raket.
2. Titik perkenaan kok, kepala (daun) raket lebih tinggi dari pinggang.
3. Posisi kaki menginjak garis tengah atau depan.
4. Kaki kiri melakukan langkah.
5. Kaki kanan melangkah sebelum kok dipukul.
6. Rangkaian mengayun raket dan memukul kok tidak boleh terputus.
7. Penerima servis bergerak sebelum kok servis dipukul.
Lapangan yang digunakan untuk pertandiangan bulutangkis antara partai ganda dan partai
tunggal memiliki perbedaan. Di dalam permainan bulutangkis setiap garis lapangan memiliki
fungsinya masing-masing. Garis samping memiliki 2 garis (Luar dan dalam) dan garis belakang
juga memiliki 2 garis (Luar dan dalam).
Untuk area bidang permainan bulutangkis, garis samping dalam dan garis belakang luar
digunakan untuk area permainan tunggal sedangkan garis samping luar dan garis belakang luar
digunakan untuk area permainan untuk partai ganda.