Anda di halaman 1dari 2

1. Sistem kekebalan tubuh bayi lebih kuat.

Air susu ibu mengandung zat antibodi pembentuk kekebalan tubuh yang bisa membantunya melawan
bakteri dan virus. Jadi, bayi yang diberi ASI berisiko lebih kecil untuk terserang penyakit, seperti diare,
asma, alergi, infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, konstipasi, sindrom kematian bayi mendadak,
dan meningitis. Bayi yang diberi ASI juga berisiko lebih rendah untuk mengalami obesitas dan diabetes
tipe 2 di kemudian hari, ketimbang bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif.

2. Membuat Bayi Cerdas

Menurut para ahli, asam lemak yang terdapat pada air susu ibu memiliki peranan penting bagi
kecerdasan otak bayi. Selain itu, hubungan emosional antara Ibu dan Bayil yang terjalin selama proses
menyusui akan turut memberi kontribusi positif.

3. Berat badan ideal.

ASI lebih sedikit merangsang produksi insulin ketimbang susu formula. Hormon insulin sendiri dapat
memicu pembentukan lemak. Maka, ASI tidak banyak memicu pembentukan lemak pada bayi. Selain itu,
bayi yang diberi ASI juga memiliki kadar leptin lebih tinggi. Leptin adalah hormon yang memiliki peranan
dalam menimbulkan rasa kenyang dan dalam metabolisme lemak.

4. Tulang bayi lebih kuat.

Bayi yang diberi susu selama tiga bulan atau lebih, memiliki tulang leher dan tulang belakang lebih kuat
dibanding yang diberikan ASI kurang dari tiga bulan atau tidak sama sekali. Karena itu ASI eksklusif
berperan penting dalam menunjang pertumbuhan tulang bayi yang kuat.

5. Mendapat limpahan kolesterol.

Pada orang dewasa, kolesterol merupakan asupan yang tidak baik. Namun, itu tidak berlaku pada bayi.
Kolesterol sangat dibutuhkan bayi guna menunjang tumbuh kembangnya dan zat ini banyak ditemukan
pada ASI.

6. Mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

ASI yang keluar pada hari pertama setelah bayi lahir disebut kolostrum. Kolostrum berwarna kekuning-
kuningan dan lebih kental karena mengandung banyak vitamin A, protein, karbohidarat, dan lemak
rendah sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran.Kolostrum
bermanfaat untuk membantu pengeluaran mekonium, yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam
kehijauan. Sejak usia 0-6 bulan, bayi hanya boleh diberikan ASI saja tanpa makanan lain. Pemberian
hanya ASI saja sampai usia 6 bulan disebut dengan menyusul secara eksklusif.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ASI

MAKANAN

Selama masa menyusui, ibu harus mengkonsumsi makanan yang sehat, beragam dan mengandung gizi
yang seimbang. Jika pola makan ibu tidak tepat dan ibu tidak mengkonsumsi makanan sehat, maka
akibatnya produksi ASI akan menjadi terpengaruh. Terdapat berbagai jenis makanan yang dapat
mempengaruhi produksi ASI, di antaranya yaitu daun katuk, sayuran hijau, daun pepaya

KEADAAN PSIKIS DAN EMOSIONAL IBU

Apabila ibu mengalami cemas, tegang, stres, dan kebingungan maka ASI tidak dapat turun dari alveoli
menuju ke puting. Keadaan ini biasanya akan terjadi pada awal-awal menyusui, ketika refleks pengaliran
susu belum dapat befungsi dengan sepenuhnya.

FREKUENSI MENYUSUI

Semakin sering ibu menyusui, maka semakin banyak frekuensi ASI yang dihasilkan

USIA KEHAMILAN SAAT MELAHIRKAN

Bayi yang lahir kurang bulan atau prematur keadaannya sangat lemah dan membuat ia kesulitan ketika
menghisap payudara ibu untuk mendapatkan ASI. Sehingga keadaan ini akan menyebabkan produksi ASI
menjadi lebih rendah dibandingkan dengan ibu yang melahirkan bayi normal atau cukup bulan.

Anda mungkin juga menyukai