Anda di halaman 1dari 53

KONSEP DASAR KESEHATAN JIWA

Deni Suwardiman, S.Kp.,M.Kep


Departemen Ilmu Keperawatan Jiwa dan Komunitas PSIK STIKes-Fa

1
Part_1

2
PENGERTIAN

UU KESEHATAN JIWA NO. 18 TAHUN 2014 (Pasal 1)

Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana seorang individu


dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial
sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri,
dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif,
dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.

3
 
1. Menyadari sepenuhnya kemampuan
dirinya,
2. Mampu menghadapi stres kehidupan
yang wajar,
3. Mampu bekerja secara produktif dan
memenuhi kebutuhan hidupnya,
4. Dapat berperan serta dalam lingkungan Sumber :
1. WHO- World
hidupnya, Health Report 2001
5. Menerima baik dengan apa yang ada 2. Kebijakan Nasional
Pembangunan Keswa
pada dirinya, Indonesia 2001
6. Merasa nyaman bersama dengan orang
lain.
Rentang Sehat Jiwa

1. Dinamis bukan titik statis.


2. Rentang dimulai dari sehat optimal
sampai mati.
3. Ada tahap-tahap.
4. Adanya variasi tiap individu.
5. Menggambarkan kemampuan adaptasi.
6. Berfungsi efektif: sehat.
5
Rentang sehat – sakit jiwa

Respons Adaptif Respons Maladaftif

Sehat Jiwa Masalah Gangguan Jiwa


• Pikiran logis. Psikososial
• Waham.
• Persepsi akurat. • Pikiran kadang • Halusinasi.
• Emosi menyimpang • Ketidakmampuan
konsisten.
• Ilusi
• Perilaku sesuai. mengendalikan
• Reaksi emosional
• Hubungan emosi.
sosial • Perilaku kadang
memuaskan. tidak sesuai • Ketidakteraturan.
• Menarik diri • Isolasi sosial.
6
Gangguan jiwa
• Suatu perubahan pada fungsi jiwa
yang menyebabkan adanya gangguan
pada fungsi kehidupan,
menimbulkan penderitaan pada
individu dan atau hambatan dalam
melaksanakan peran sosial.

• Kumpulan dari keadaan-keadaan


tidak normal, baik yang berhubungan
dengan fisik, maupun dengan mental.
7
PSIKOPATOLOGI
PSIKOLOGI - PSIKIATRI
• PSYCHE • MIND , MENTAL

• LOGOS • ILMU PSIKOLOGI

• IATREIA • PENYEMBUHAN
(HEALING) PSIKIATER
KESEHATAN MENTAL ?
( Multidisiplin & Multisektor )
Proses Terjadinya Gangguan Jiwa
1. Fase Prodormal.
– Berlangsung antara 6 bulan sampai 1 tahun.
– Gangguan dapat berupa selfcare, gangguan dalam
akademik, gangguan dalam pekerjaan, gangguan
fungsi sosial, gangguan fikiran, dan persepsi.
2. Fase Aktif.
– Berlangsung kurang lebih 1 bulan.
– Gangguan dapat berupa gejala psikotik; halusinasi,
delusi, disorganisasi proses berfikir, gangguan bicara,
gangguan perilaku, disertai kelainan neurokimia.
3. Fase Residual.
- Klien mengalami minimal 2 gejala; gangguan afek dan
gangguan peran, serangan biasanya berulang.
9
THE AGONY
OF MODERNIZATION
IKATAN
KEKELUARGAAN PERMISIF
LONGGAR

PERILAKU
SEX MENYIMPANG
Setiap keadaan atau peristiwa
yang menyebabkan perubahan
dalam kehidupan seseorang
sehingga ia harus mengadakan
reaksi penyesuaian menghadapi
keadaan tersebut.
Positif
Negatif
(Eustres)
Distres
Kematangan
kepribadian
Patologis

Afiat
Distribusi Global dari Beban Kesehatan*
Lain-lain
23.3

Problem
Kes. jiwa
Problem berkaitan
perilaku
8.1 29.5

Problem
Maternal/Perinatal
9.5

Malaria 2.8
Problem Problem Serebrovaskuler 3.2
pernapasan
9 Kanker Penyakit Jantung
5.8 4.4

* Angka mencerminkan persentase “disability-adjusted life years lost”


The World Bank, 1993
MEN SANO EN CORPORESANO

SEHAT FISIK, BAHKAN IQ GENIUS


TIDAK SELARAS SEHAT
JIWA
Proyeksi
 Bentuk adaptasi yang sering digunakan: kegagalan
sendiri dipersalahkan kepada orang lain atau pada
situasi, misalnya kalah pertandingan karena wasitnya
tidak jujur menyeleweng karena pengaruh buruk dari
kawan-kawan yang tidak baik, usaha merosot karena
“situasi umum”.

 Cara ini meringankan kecemasaan, rasa-bersalah, dan


rasa gagal. Proyeksi dapat meningkat sampai saraf
ekstrem yang disertai penyimpangan pada persepsi
lingkungan, berwujud waham delusi kejaran halusinasi.
Introjeksi
Istilah harafiah berarti “memasukan kedalam diri”.
Individu dapat menyingkirkan katakutan terhadap
seseorang dan impuls-implus permusuhan
terhadapnya dengan cara mengambil alih
memasukan kedalam diri sifat-sifat orang itu.

Ini dapat menjadi gejala psikopatologik, apabila ia


kemudian merasa terancam dari dalam yang
menjelma dalam kencenderungan untuk
menghukum diri dan perasaan bersalah irrasional
yang tak dapat dikuasai.
Represi
• Represi didefinisikan sebagai upaya individu
untuk menyingkirkan frustrasi, konflik batin,
mimpi buruk, krisis keuangan dan sejenisnya
yang menimbulkan kecemasan.

• Bila represi terjadi, hal-hal yang mencemaskan


itu tidak akan memasuki kesadaran walaupun
masih tetap ada pengaruhnya terhadap perilaku.
Jenis-jenis amnesia tertentu dapat dipandang
sebagai bukti akan adanya represi.
Reaction Formation
• Untuk istilah ini belum ada ekuivalen dalam
Bahasa Indonesia. Mekanisme ini mempunyai
hubungan dengan refresi sebagai jalan untuk
mengolah atau menyalurkan materi yang depresi.

• Terhadap impuls-impuls dalam dirinya sendiri,


yang dirasakan sebagai ancaman individu
menyusun sifat reaktif terhadapnya, dan dengan
demikian ia dapat merasa aman dalam
kepercayaan impuls-impuls itu tidak ada.
Reaction formation
• Tetapi sikap reaktif ini sering bersifat kaku dan seperti
berlebihan, dan dapat membentuk obsesi
kompulsi.orang yang merasa terancam, misalnya, oleh
impuls agresif atau impuls seksual yang tercela (olehnya
sendiri) bisa menjadi orang dengan fanatisme relegius
yang kaku yang menentang segala bentuk kesenangan
bagi dirinya sendiri.

• Seorang ibu, yang semula tidak menghendaki anaknya,


dapat bereaksi terhadap anxietas dan rasa-bersalah
dengan sikap yang selalu amat kuatir mengenai
keselamatan anaknya. Bandingkan juga dengna gejala-
gejala yan terhadap pada kasus.
Peniadaan (Undoing)
• Mekanisme ini biasanya berkaitan dengan reaction
formation. Ini terdiri dari perbuatan-perbuatan ritualistik
yang mempunyai arti simbolik untuk meniadakan,
menghapus, melupakan,sesuatu kejadian, pemikiran, atau
impuls.

• Orang kadang-kadang menyapu bibirnya untuk menghapus


perkataan yang baru saja terucapkan tetapi disesalkannya
karena kedengaran memalukan atau bodoh atau mungkin
menyinggung persaan orang lain. Pada peniadaan sebagai
mekanisme defensi, individu tidak tahu (tidak menyadari)
hal apa yang “ditiadakan” olehnya; ia hanya mengalami
suatu dorongan yang kuat untuk melakukan sesuatu
perbuatan tertentu, baisanya berulang kali.
Isolasi
• Ini adalah mekanisme yang memisahkan ingatan
mengenai peristiwa traumatik (peristiwa yang
membangkitkan anxietas) dari penghayatan
emosinya.

• Bersama dengan reaction formation dan peniadaan,


mekanisme ini membentuk gejala-gejala yang
ditemukan pada neurosis obsessif kompulsif.
Pasien dapat mengingat dan menceritakan
peristiwa asalnya, tetapi tanpa menghayati emosi
yang berkaitan dengan peristiwa itu; emosi itu
disalurkan pada objek-objek lain yang nampaknya
tidak relevan.
Regressi
• Mekanisme ini berupa “mundur kembali” pada jenis adaptasi
yang lebih dini. Orang menggunakannya dalam ikhtiar untuk
megatasi atau menyesuaikan diri dengan situasi yang amat
sukar atau situasi buntu.

• ”Regressi sosisal” adalah hal yang cukup sering dijumpai:


orang yang mengalami kesulitan menghadapi tugas dengan
tanggung jawab berat mengundurkan diri dalam aktivitas yang
lebih sederhana; atau kembali pada perilaku infantil. Tingkat
regressi memainkan peranan penting dalam penentuan sifat
reaksi apakah neurotik atau psikotik yang dipertunjukan
seseorang jika situasinya tidak dapat dihadapinya secara
konstruktif.
Penghadangan (blocking)
• Ini dapat digunakan, apabila seseorang (pasien) tidak dapat
menangulangi emosinya dengan penyangkalan atau
repressi; maka sesuatu fungsinya dihentikannya, dihadang.
Kejadian ini praktis selalu bersifat psikopatologik; misalnya
frigiditas sebagai mekanisme defensi terhadap hal ikhwal
seksual, dan passivitas yang ekstrem pada orang yang
sebenarnya sangat hostil (bermusuhan) atau sangat takut.

• Namun emosi yang “dihadang” demikian dapat disalurkan


terhadap objek atau dalam situasi lain yang nampaknya
tidak bersangkut-paut. Penggeseran (displacment) pada
objek atau situasi lain itu dapat dipandang pula sebagai
mekanisme defensi tersendiri, dan bekepentingan dalam
pembentukan gejala-gejala psikopatologik, misalnya fobia
dan obsessi
Part_2

26
PATOFISIOLOGI
GANGGUAN JIWA
TERJADINYA GANGGUAN JIWA
PENYEBAB
INTERAKSI BERBAGAI FAKTOR
Genes Genes Viruses Toxins Nutritions Birth Personal
Expression Injury Experiences

STRUKTUR OTAK & FUNGSI OTAK


{(PERKEMBANGAN & DEGENERASI OTAK, PERUBAHAN PLASTISITAS (PENGALAMAN &
NEUROKIMIA)}

FUNGSI JIWA
(MEMORI, EMOSI, BAHASA, ATENSI, KEWASPADAAN, KESADARAN)

KEUNIKAN SESEORANG DALAM DUNIA SOSIAL TERTENTU


(PERILAKU INDIVIDU, RESPONS THD LINGK. SOSIAL & PERSONAL TERTENTU)

GANGGUAN JIWA SPESIFIK


(SKIZOFRENIA, GGN. MOOD, DEMENSIA, ANXIETAS, DLL)
Prinsip Tumbuh Kembang Manusia
1. Kehidupan manusia (pertumbuhan &
perkembangan) merupakan proses yang Bertahap
dan Berangsur-angsur.
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Memiliki Pola Tertentu.
3. Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia:
Melewati Periode Kritis dan Sensitif Tertentu
4. Perkembangan Manusia Adalah Proses Kumulatif
& Simultan.
5. Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Melampaui Keberadaan Fenomena Dunia.
Perspektif Biologis
• Peran Neurotransmiter
• Peran Neurokimia
• Peran Neuroendokrin

PSIKO-NEURO-ENDOKRINOLOGI

PSIKO - FISIOLOGI
OTAK

PROSES JIWA

AFEKTIF KOGNITIF PERILAKU


Perkembangan otak
• Otak adalah mesin canggih yang diciptakan
untuk berubah. Di dalamnya terdapat cetak biru
(blue print) kemanusiaan kita. Otak dan sistem
saraf berasal dari bagian embrional yang
bernama ectoderm.
• Pertambahan sel yang makin hari makin banyak
membentuk lipatan pada pinggiran yang
akhirnya membentuk tabung.
• Bagian-bagian tabung saraf dalam
perkembangan selanjutnya akan membentuk
berbagai bagian otak.
FUNGSI OTAK

• MENGKOORDINASI SEL & KEGIATAN SARAF.


• OTAK MENERIMA RANGSANGAN DARI MATA,
TELINGA, HIDUNG, LIDAH, KULIT DAN
ORGAN PENERIMA SENSOR YANG LAINNYA.
• INFORMASI-INFORMASI YANG DITERIMA,
LALU DIPROSES DAN OTAK
MEMERINTAHKAN YANG DISESUAIKAN
DENGAN KEBUTUHAN TUBUH.
Lapisan otak dimulai dari luar yaitu:
• Rambut, dengan segala sifatnya dapat mencegah trauma
terhadap kepala.
• Kulit kepala
• Tulang tengkorak, terdiri dari lapisan sebelah luar dan sebelah
dalam, diantara keduanya ada diploe yang berfungsi untuk
bantalan
• Duramater, lapisan paling keras setelah lapisan tengkorak.
• Ruangan Arachnoid dan ruangan subarachnoid (tempat cairan
otak mengalir menjadi seperti bantalan air bagi otak).
• Ruangan piameter, lapisan yang paling dekat dengan otak.

Lapisan - lapisan ini sangat penting karena mengandung


pembuluh darah dan saraf – saraf sehingga kuat melindungi
otak
Tatanan Otak
Batang Otak
Adalah bagian yang berfungsi untuk kegiatan-
kegiatan vegetatf yang merupakan fungsi dasar
biologis dari tubuh kita seperti bernapas dan detak
jantung.

Sistem Limbik
Merupakan bagian otak yang bertanggung jawab
terhadap emosi dan perilaku kita.
Korteks
Merupakan bagian otak yang bertanggung jawab
terhadap tingkat kecerdasan kita.
Otak besar juga dibagi dengan lobus – lobus yaitu:
1. Lobus frontal (di depan, di dahi), kegiatan
berfikir, perencanaan, dan penyusunan konsep
2. Lobus occipital (di belakang kepala), bekerja
sama dengan lobus parietal mengatur kerja
penglihatan.
3. Lobus parietal (puncak kepala), pengaturan
memory.
4. Lobus temporal (di seputaran telinga), jadi ada
lobus temporal kiri dan kanan, mengatur
persepsi bunyi atau pusat pendengaran
5. Sistem Limbik yang mengatur sistem emosi
sering disebut sebagai lobus kelima
Sel- sel pembawa pesan
NEURON

• Bertugas untuk menyimpan dan bekerja sama secara terpadu


dengan seluruh bagian otak, mengolah informasi dan sanggup
membuat manusia berfikir secara cerdas.

• Jumlahnya sekitar 10-15 miliar sel dengan berat total 180 gram dan
akan terus bertambah banyak karena hubungan – hubungan
baruyang terbentuk akibat dari masuknya informasi.

• Neuron dengan ukuran bervariasi antara 1-120 mikron membentuk


jaringan syaraf dan secara luas akan membentuk sistem saraf.

• Sel –sel terkecil dari sistem saraf ini membentuk serabut saraf yang
mirip kawat – kawat kecil yang dapat tumbuh, berkembang, dan
mati.

• Sel saraf satu sama lain saling berhubungan dengan baik dan satu
sel dapat berkomunikasi dengan 1.000 – 5.000 sel lainnya.
Perjalanan pembawa pesan
• Sel – sel saraf sesungguhnya tidak berhubungan secara
langsung, kontak fisik antar ujung – ujungnya tidak ada
karena terdapat celah sempit antara dua sel saraf. Kontak
ini dapat terjadi melalui pelepasan zat kimia yaitu
neurotransmitter.

• Sinaps bersama neurotransmitter (NT) penting bagi sebuah


sel saraf sebab ketika sebuah pesan harus diteruskan ke
seluruh bagian otak, untuk dapat ditanggapi dengan baik
maka harus terjadi kontak antara sinaps melalui pelepasan
zat kimia itu.

• Zat kimia yang dilepas di celah sel saraf itu seperti kunci
(reseptor) dengan anak kunci. Ujung saraf yang satu
melepas zat kimia tertentu dan ditangkap oleh zat kimia
tertentu dari ujung sel saraf yang dituju. Yang mana mereka
harus cocok sperti kecocokan kunci dengan anak kuncinya.
• NT “bekerja sama” dengan sinaps meneruskan pesan dari 3 tempat
yaitu; lingkungan luar, tubuh, dan otak. Contoh pernyataan dengan
baik menggambarkan kerja NT dan sinaps adalah “saya melihat api
(lingkungan luar), kemudian saya terbakar (tubuh). Ketika sadar saya
merasa seperti di neraka (otak).
• Ketika sebuah informasi masuk, maka segera terjadi kontak antarsel
saraf. Bila jalinan itu didukung oleh komponen bernama myelin maka
jalinan itu akan kuat dan bertahan lama. Bergantung seberapa
banyak dan tebalnya hubungan mielin tersebut karena itu mielin
berhubungan dengan daya ingat seseorang. Maka semakin sering
seorang mengulang informasi maka semakin tegas terjadi mielinisasi.
Itu seperti menyelimuti informasi supaya jangan hilang dan bertahan.
• Ketika seorang menjadi tua, pikun atau terkena penyakit Alzheimer
maka yang terjadi adalah gangguan dalam pelepasan NT itu
khususnya asetikolin. Penyakit parkinson juga terjadi karena
gangguan dalam jenis NT yang bernama dopamin karena semakin
banyaknya dopamin dilepaskan maka gerakan tubuh menjadi
tersendat – sendat. Begitu juga Penyakit schizophrenia termasuk
disebabkan gangguan dari dopamin
GELOMBANG OTAK
• Muatan listrik dalam otak dikenal sejak 1875, dokter Inggris Richard Caton mencatat
adanya gelombang listrik itu. Pada tahun 1942 Hans Berger, ahli syaraf dari Jerman,
berhasil merekam gelombang itu dalam kertas inilah cikal bakal dari alat
Elektroensefalografi (EEG).
• Informasi gelombang otak ini berguna untuk mendiagnosis gangguan otak seperti
gangguan pendarahan otak, gangguan infeksi otak, gangguan jiwa, ayan, dapat
diperkuat diagnosisnya melalui analisis gelombang otak.

Ada 4 Jenis gelombang otak yaitu :


1. Delta, keadaan tidur dan tidak bermimpi disebut keadaan delta, frekuensinya 0,5 –
3,5 Hz. Frekuensi tidak boleh nol karena itu artinya otak telah mati (garis – garis di
EEG sudah mendatar tidak lagi bergelombang).
2. Teta, keadaan tidur dan bermimpi. Sedikit lebih baik dari delta. Mimpi adalah sarana
bagi otak untuk mewartakan diri. Keadaan teta adalah kondisi ketika pikiran atau otak
bekerja secara baik, jernih dan “bening”. Menurut Sandy Mac Gregor keadaan teta ini
untuk melahirkan ide – ide kreatif atau mendapatkan jawaban dari sesuatu yang sulit
diperoleh sebelumnya dengan frekuensi 3,5 – 7 Hz.
3. Alfa, tahap iluminasi dlam proses kreatif, kisarannya 7 atau 8 – 13 Hz. Baik untuk
belajar karena ingatan lebih mudah diendapkan dalam kulit otak. Memberikan 88%
kontribusi menuju alam bawah sadar. Keadaannya seperti melamun tetapi tidak
sekedar melamun tetapi otak dibiarkan bekerja relaks.
4. Beta, Keadaan stres, frustasi, pusing atau bingung berada dalam kondisi beta, atau
pada umumnya keadaan terjaga, siaga. Kondisi beta kisarannya diatas 13 Hz
menunjukkan kinerja logis otak. Informasi yang masuk ke dalam otak diproses
sedemikian rupa oleh otak kemudian ditanggapi otak, sehingga dalam keadaan beta
disebut otak analitis. Atau menurut Edward Debono otak berfikir secara vertikal.
MEDIATOR KIMIA YANG KELUAR
SECARA OTOMATIS
STRESS / TEGANG RILEX /
(Perasaan tak senang,
tak nyaman) TENANG
(Perasaan
senang,
nyaman)

CORTISOL ENDORPHIN
ADRENALIN MELATONIN
HISTAMIN HORMON
SERETONIN PERTUMBUHAN
AMPHETAMINE
GABA

OPIOID ALCOHOL
ACETYLCHOLINE

DOPAMINE
COCAINE

NICOTINE

CANNABIS
SEROTONIN PCP
Mesolimbic Dopamine
HALUCINOGENS Pathway and the
GLUTAMATE
Psychopharmacology of
Reward
The Dopamine Hypothesis of Schizophrenia

Mesofrontal and Mesolimbic Dopamine Pathways

Frontal cortex Limbic system


Hypoactivity Hyperactivity

Negative Positive
symptoms symptoms
Simptom Skizofrenia
Stress and Depression
Stress

Glucocorticoids
_
Glucose
Pyramidal cell
of the
Hippocampus
(Ca 2+ Energy
pump) Cell death
Ca 2+
Depression
F. Radicals
Linkage to type II receptors
46
Tanda dan Gejala Gangguan Jiwa

Keabnormalan dibagi dua:


1. Gangguan jiwa (Neurosa) dan,
2. Sakit Jiwa (Psikosa).

Keabnormalan terlihat dalam berbagai macam gejala


yang terpenting diantaranya: Ketegangan (tension),
rasa putus asa, dan murung, cemas, gelisah,
perbuatan-perbuatan yang terpaksa (convulsive),
histeria, rasa lemah, dan tidak mampu mencapai
tujuan, takut, pikiran-pikiran buruk dan sebagainya.

47
Menurut Zakiah Darajat:
• Orang yang terkena neurosa masih mengetahui dan
merasakan kesukarannya, serta kepribadiannya tidak
jauh dari realitas dan masih hidup dalam alam
kenyataan pada umumnya.

• Sedangkan orang yang terkena psikosa tidak


memahami kesukaran-kesukarannya, kepribadiannya
(dari segi tanggapan, perasaan/emosi, dan dorongan
motivasinya sangat terganggu), tidak ada integritas
dan hidup jauh dari alam kenyataan.
48
Klasifikasi dan Beberapa Gangguan Jiwa

A. Gangguan Kognisi.
Suatu proses mental yang dengannya seseorang individu
menyadari dan mempertahankan hubungan dengan
lingkungannya baik lingkungan dalam maupun lingkungan
luarnya (fungsi mengenal).

Prosesnya dan gangguannya antara lain:


1. Sensasi dan persepsi (hiperestesia, anestesia, ilusi, halusinasi).
2. Perhatian (distraktibiliti, aproseksia, hiperproseksia).
3. Ingatan (amnesia, hipernemsia, paramnesia).
4. Asosiasi (retardasi, kemiskinan ide, flight of ideas, inkoherensi).
5. Pertimbangan.
6. Pikiran (deristik, autistik, non-realistik, obsesifm konfabulasi)
7. Kesadaran (confusion, fuge, stupor, tranco).
49
B. Gangguan Kemauan
Kemauan adalah suatu proses dimana
keinginan-keinginan dipertimbangkan
untuk kemudian diputuskan untuk
dilaksanakan sampai mencapai tujuan.

Bentuk-bentuk gangguannya:
1. Abulia.
2. Negativisme.
3. Kekakuan (rigiditas).
4. Kompulsi (kleptomania, pyromania).
50
C. Gangguan Emosi Dan Afek.
Emosi adalah suatu pengalaman yang sadar dan
memberikan pengaruh pada aktivitas tubuh dan
menghasilkan sensasi organis dan kinetis.

Afek adalah kehidupan perasaan atau nada perasaan


emosional seseorang, menyenangkan atau tidak, yang
menyertai suatu pikiran, biasa berlangsung lama dan jarang
disertai komponen fisiologis.

Bentuk-bentuk gangguannya:
1. Euforia.
2. Elasi.
3. Eksaltasi.
4. Emosi labil.
5. Ambivalensi.
51
6. Emosi yang tumpul dan datar.
D. Gangguan Psikomotor.
Psikomotor adalah gerakan badan yang dipengaruhi oleh
keadaan jiwa, sehingga merupakan afek bersama yang
mengenai badan dan jiwa. Juga meliputi kondisi perilaku
motorik atau aspek motorik dari suatu perilaku.

Bentuk-bentuk gangguan psikomor:


1. Hiperaktivitas/hiperkinesia.
2. Hipertonisitas.
3. Gaduh gelisah katatonik.
4. Hipoaktivitas/hipokinesia.
5. Paralisa/paralisis.
6. Ataksia.
7. Tremor.
8. Otomatisme.
9. Negativisme.
10. Ekholalia.
11. Aversi. 52

Anda mungkin juga menyukai