Anda di halaman 1dari 20

BULUTANGKIS

DOSEN PENGAMPU :
Bayu Akbar Harmono, S.Or., M.Pd
Disusun Oleh :
1. Krisna Mahendra Jati : 185900219
2. Agatha Aurora : 185900207
3. Agung Dwi Saputra : 185900060
4. Anang Ma’ruf : 185900178

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya


Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
PENJAS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia
Nya kepada kami sehingga kami dapatkan menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul
BULU TANGKIS dengan baik. Sholawat serta salam kami panjatkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW kepada keluarganya sahabatnya dan kepada kita selaku umatnya.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bayu Akbar Harmono S.Or., M.Pd Selaku
dosen pengampu mata kuliah Bulutangkis ini yang membimbing kami dalam pengerjaan
tugas makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang BULU TANGKIS
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.
Sebagai manusia biasa, kami terbuka dari saran dan kritikan teman-teman maupun Bapak
Dosen. Demi tercapainya Makalah yang sempurna di masa yang akan datang.

Surabaya, 7 Januari 2020


i
DAFTAR ISI
KATA PENGNTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2
A. Sejarah Bulu Tangkis............................................................................................... 2
B. Teknik Dasar............................................................................................................ 3
C. Perwasitan Bulu Tangkis.......................................................................................... 7
D. Program Latihan Fisik.............................................................................................. 10

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 14


A. Kesimpulan.............................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut sejarahnya, bulu tangkis berasal dari India yang disebut “Poona”. Lalu
permainan ini dibawa ke Inggris dan di kembangkan disana pada 1873 dimainkan di
taman istana milik Duke de Beoufort di Badminton Cloucerter Shire. Oleh karena
itu, permainan ini kemudian dinamakan“Badminton”.
Perkembangan permainan bulu tangkis di dunia diketahui sejak abad ke-17. Permainan ini
sudah dimainkan di Eropa, India, Tiongkok. Perkembangan di Eropa yang paling
menonjol adalah di Inggris, sehingga orang-orang Inggrislah yang menciptakan
peraturan-peraturan dalam permainan dan membentuk Persatuan Bulu Tangkis Tingkat
Nasional. Dari perkembangan di Inggris ini kemudian dicetuskan untuk
membentuk Persatuan Badan Internasional Bulu Tangkis yang menampung kegiatan-
kegiatan permainan bulu tangkis di dunia. Pada 5 Juli 1934 baru terbentuk IBF yaitu
“International Badminton Federation” Badan bulu tangkis internasional ini
menyelenggarakan kejuaraan putra negara yang pertama pada 1948-1949 yang disebut
kejuaraan Thomas Cup. Untuk kejuaraan beregu putri disebut kejuaraan Uber Cup pada
1956-1957. Selain itu, 1989 diadakan kejuaraan bulu tangkis beregu campuran antar
negara yang dinamakan “Sudirman Cup”.
Di Indonesia dibentuk organisasi tingkat nasional yaitu “Persatuan Bulu Tangkis Seluruh
Indonesia” (PBSI) pada 5 Mei 1951. Kemudian pada 1953 Indonesia menjadi anggota
IBF
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam makalah ini adalah :
1) Bagaimana sejarah permainan Bulutangkis
2) Bagaimana Teknik dasar dalam permainan Bulutangkis
3) Apa sajakah peraturan dalam permainan bulu tangkis?
4) Apa sajakah Bentuk Program Latihan Fisik Bulutangkis

C. Tujuan
Makalah ini ditulis dengan tujuan agar kita lebih memahami apa itu bulu tangkis secara
materi maupun teknik, macam-macam bulu tangkis,  sejarah dari bulu tangkis, Teknik Dasar
Bulutangkis, Perwasitan Bulutangkis Dan Program Latihan Fisik Bulutangkis.
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH BULUTANGKIS
Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir
kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina.
Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang
melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki.
Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama
mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan
Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai
dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan
mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-
jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini.
Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Cina, dan Siam
(sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi
permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.
Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India
pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan.
Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali
sebagai Poona pada masa itu. Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada
1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah
pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore -
a new game" ("Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan
tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di
Gloucestershire, Inggris.
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877.
Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya
berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England. bulu tangkis menjadi
sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat
ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.

2
B. TEKNIK DASAR

Teknik dasar adalah hal yang paling mendasar untuk di kuasai oleh seorang atlet untuk
bermain badminton ada banyak sekali teknik dasar dalam permainan ini, tak lupa
perkembangan zaman juga menambah banyak sekali gerakan baru dalam permainan ini
berikut adalah teknik dasar yang ada dalam badminton:

1. PEGANGAN RAKET (GRIP)

Pada dasarnya, dikenal beberapa cara pegangan raket. Namun, hanya dua bentuk
pegangan yang sering digunakan dalam praktek, yaitu cara memegang raket forehand
dan backhand. Semua jenis pukulan dalam bulutangkis dilakukan dengan kedua jenis
pegangan ini.
1) Cara Memegang Raket Forehand
 Kepala raket menyamping. Pegang raket dengan cara seperti "jabat tangan".
Bentuk "V" tangan diletakkan pada bagian gagang raket.
 Tiga jari, yaitu jari tengan, manis dan kelingking menggenggam raket,
sedangkan jari telunjuk agak terpisah.
 Letakkan ibu jari diantara tiga jari dan telunjuk.
2) Cara Memegang Raket Backhand

Untuk backhand griop, geser "V" tangan ke arah dalam. Letaknya di samping
dalam. bantalan jempol berada pada pegangan raket yang lebar.

2. Footwork
Footwork merupakan dasar untuk bisa menghasilkan pukulan berkualitas,
yaitu apabila dilakukan dalam posisi baik. Untuk bisa memukul dengan posisi balk,
seorang atlet harus memiliki kecepatan gerak. Kecepatan gerak kaki tidak bisa dicapai
kalau footwork-nya tidak teratur.

3. Servis (Service)
1) Servis Forehand

Servis forehand sendiri dibedakan menjadi dua berikut adalah penjelasanya:

 Servis Forehand Pendek

Tujuan servis pendek ini untuk memaksa lawan agar tidak bisa melakukan serangan.
Selain itu lawan dipaksa berada dalam posisi bertahan.Variasi arah dan sasaran servis pendek
ini dapat dilatih secara serius dan sistematis. Kok harus dipukul dengan ayunan raket yang
relatif pendek. Pada saat perkenaan dengan kepala (daun) raket dan kok, siku dalam keadaan
bengkok, untuk menghindari penggunaan tenaga pergelangan tangan, dan perhatikan
peralihan titik berat badan Anda. Cara latihannya adalah menggunakan sejumlah kok dan
dilakukan secara berulang-ulang.
3
 Servis Forehand Tinggi

Jenis servis ini terutama digunakan dalam permainan tunggal. Kok harus
dipukul dengan menggunakan tenaga penuh agar kok melayang tinggi dan jatuh tegak
lurus di bagian belakang garis lapangan lawan. Saat memukul kok, kedua kaki terbuka
selebar pinggul dan kedua telapak kaki senantiasa kontak dengan lantai.
Perhatikan gerakan ayunan raket. Ke belakang, ke depan dan setelah
melakukan pukulan, harus dilakukan dengan sempurna serta diikuti gerak peralihan
titik berat badan dari kaki belakang kekaki depan yang harus be langsung kontinu dan
harmonis. Biasakan selalu berkonsentrasi sebelum memukul kok. Hanya dengan
berlatih tekun dan berulang-ulang tanpa mengenal lelah, dapat mengusai teknik servis
forehand tinggi dengan sebalik-baiknya.
2) Servis Backhand

Jenis servis ini pada umumnya, arah dan jatuhnya kok sedekat mungkin
dengan garis serang pemain lawan. Dan kok sedapat mungkin melayang retatif
dekat di atas jaring (net).

 Servis yang Salah :

o Pada saat memukul bola, kepala (daun) raket lebih tinggi atau sejajar
dengan grip raket.

o Titik perkenaan kok, kepala (daun) raket lebih tinggi dari pinggang.

o Posisi kaki menginjak garis tengah atau depan.

o Kaki kiri melakukan langkah.

o Kaki kanan melangkah sebelum kok dipukul.

o Rangkaian mengayun raket dan memukul kok tidak boleh terputus.

o Penerima servis bergerak sebelum kok servis dipukul.

 Servis yang Benar :

o Pada saat memukul, tigngi kepala (daun) raket harus berada dibawah
pegangan raket.

o Perkanaan kok harus berada di bawah pinggang.

o Kaki kiri statis.

o Kaki hanya bergeser, tetapi tidak lepas dari tanah.


4

o Rangkaian mengayun raket, harus dalam satu rangkaian.

o Penerima servis bergerak sesaat setelah servis dipukul.

4. Pengembalian Service

Teknik pengembalian servis, sangat penting dikuasai dengan benar oleh setiap
pemain bulutangkis. Arahkan kok ke daerah sisi kanan dan kiri lapangan lawan atau
ke sudut depan atau belakang lapangan lawan. Prinsipnya, dengan penempatan kok
yang tepat, lawan akan bergerak untuk memukul kok itu, sehingga is terpaksa
meninggalkan posisi strategisnya di titik tengah lapangannya.
Dalam permainan tunggal, sebaiknya servis lob lawan dikembalikan dengan
teknik pukulan keras dan tinggi ke salah satu sudut bagian belakang lapangan lawan,
atau dengan teknik "pukulan pendek" (drop pendek) ke sudut depan lapangan lawan.
Hindari melakukan "smes keras", tatkala berdiri pada posisi di bagian
belakang lapangan sendiri. Oleh karena, posisi pada saat itu kurang menguntungkan,
apabila smes dapat dikembalikan dengan penempatan yang akurat atau terarah oleh
pemain lawan. Dalam permainan ganda, seharusnya kok dipukul terarah cepat, dan
arah pukulan senantiasa menukik jatuh ke lapangan lawan atau ke bagian tubuh
lawan.

5. Smash
Yaitu pukulan overhead (atas) yang diarahkan ke bawah dan dilakukan dengan
tenaga penuh. Pukulan ini identik sebagai pukulan menyerang. Karena itu tujuan
utamanya untuk mematikan lawan. Pukulan smes adalah bentuk pukulan keras yang
sering digunakan dalam permainan bulutangkis. Karakteristik pukulan ini adalah;
keras, laju jalannya kok cepat menuju Iantai Iapangan, sehingga pukulan ini
membutuhkan aspek kekuatan otot tungkai, bahu, lengan, dan fleksibilitas
pergelangan tangan serta koordinasi gerak tubuh yang harmonis.
Dalam praktek permainan, pukulan smes dapat dilakukan dalam sikap
diam/berdiri atau sambil loncat (King Smash).Oleh karena itu pukulan smes dapat
berbentuk:
1) Pukulan smes penuh
2) Pukulan smes potong
3) Pukulan sines backhand
4) Pukulan smes melingkar atas kepala
Teknik pukulan smes tersebut secara bertahap setiap pemain harus
menguasainya dengan sempurna. Manfaatnya sangat besar untuk meningkatkan
kualitas permainan.
5
6. Netting

Adalah pukulan yang dilakukan dekat net, diarahkan sedekat mungkin ke net,
dipukul dengan sentuhan tenaga halus sekali. Pukulan netting yang baik yaitu apabila
bolanya dipukul halus dan melintir tipis dekat sekali dengan net.
1) Hal yang Perlu Diperhatikan

 Pegangan raket forehand untuk forehand net dan backhand untuk backhand
samping net.

 Siku agak bengkok dan pergelangan ditekuk sedikit ke belakang.

 Pada saat memukul, kaki kanan berada di depan dan bola dipukul pada posisi
setinggi mungkin.

 Sesaat sebelum perkenaan bola, buat tarikan kecil dan pergelangan tangan.
Pukul bola pada bagian lengkung kanan dan kiri sampai pada bagian bawah
bola. Akhir kepala raket menghadap atau sejajar dengan langit-langit.

2) Cara Latihan

 Berdiri kira-kira dua langkah dari jaring sambil memegang raket.

 Penyaji melemparkan kok berturut-turut ke daerah jaring dan Anda berusaha


memukul kok itu.

 Lakukan latihan ini di sisi kanan dan kiri secara bergantian.

 Tingkatkan faktor intensitas dan kesulitan latihan dengan cara sambil


bergerak.

 Arah dan sasaran pukulan dapat berbentuk lurus, silang atau dengan cara
mendorong kok itu ke berbagai arah.
6

C. PERWASITAN BULU TANGKIS

Kesuksesan jalannya pertandingan olah raga, termasuk bulu tangkis, salah satunya
adalah karena wasit yang memimpin jalannya pertandingan. Wasit memiliki wewenang
penuh dan bertanggung jawab dalam jalannya suatu pertandingan. Para wasit sudah dibekali
dengan berbagai peraturan, ketentuan yang sudah dikemas oleh badan bulutangkis dunia
(BWF). Keputusan yang diambil oleh wasit, didasari dengan aturan, ketentuan yang ada di
BWF.

Wasit dapat menyerukan “Fault” jika pemain membuat kesalahan salah satunya saat
melakukan service dan dapat meminta pemain mengulangnya dengan panggilan “Let” Wasit
juga mencatat setiap skor dalam jalanya pertandingan. Wasit juga menyimpan catatan insiden
jika terjadi pelanggaran dan melaporkannya kepada referee.

Yurisdiksi wasit dimulai sejak pemain memasuki lapangan sebelum pertandingan


dimulai sampai semua pemain meninggalkan lapangan usai pertandingan. Tindakan apapun
yang dilakukan oleh wasit, harus dilaporkan kepada referee.

BWF memiliki dua level dari wasit, yakni BWF Accredited dan BWF Certificated
yang merupakan level tertinggi dalam wasit. Wasit tidak dapat memilih kejuaraan atau negara
mana untuk penugasan. BWF mengundang Konfederasi Kontinental untuk menominasikan
wasit dan cadangannya sesuai kuota yang ada.

Penugasan wasit terdapat pada kejuaraan-kejuaraan dibawah ini :

1. Olympic Games

2. Youth Olympic Games

3. Grade 1 Tournaments

4. BWF World Championships

5. Thomas Cup (BWF World Men’s Team Championships)

6. Uber Cup (BWF World Women’s Team Championships)

7. Sudirman Cup (BWF World Team Championships)

8. Suhandinata Cup (BWF World Junior Team Championships)

9. Eye Level Cups (BWF World Junior Championships)


10. BWF World Senior ChampionshipsGrade 2 – Level 1 Tournaments (HSBC BWF
World Tour Finals).

11. Grade 2 – Level 2 (HSBC BWF World Tour – Super 1000)

12. Grade 2 – Level 3 (HSBC BWF World Tour – Super 750)

13. Grade 2 – Level 4 (HSBC BWF World Tour – Super 500)

14. Grade 2 – Level 5 (HSBC BWF World Tour – Super 300)

15. Grade 2 – Level 6 (BWF Tour – Super 100)

Tuan rumah penyelenggara dapat menunjuk wasit sendiri untuk turnamen Level 3
Tingkat Kontinental, yakni pada kejuaraaan International Challenge, International Series and
Future Series. BWF juga dapat menunjuk wasit ke permainan multi-sport games atas
permintaan penyelenggara.

Peraturan bulutangkis merupakan sebuah ketetapan yang harus ditaati setiap pemain
dalam pertandingan. Oleh karena itu tidaklah cukup bagi pemain hanya memiliki skil dan
kemampuan yang hebat namun juga harus dibekali dengan pemahaman akan pentingnya
kepatuhan terhadap aturan-aturan baku yang telah disepakati dalam permainan bulutangkis.
Adapun peraturan yang ada dalam permainan bulutangkis antara lain:

1. Peraturan Service Bulutangkis

Servis (Service) adalah pukulan pertama ke arah lawan yang dilakukan untuk
memulai suatu permainan bulutangkis. Tips agar bisa melakukan service yang baik dan benar
bisa dibaca pada Service dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang
menyeberangi jaring ke area lawan. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok dinyatakan
keluar dan poin untuk penerima servis. Antara partai tunggal dan ganda memiliki area servis
masing-masing yang berbeda. Pengungdian service dilakukan sebelum permainan dimulai,
seorang wasit melakukan pengundian terlebih dahulu untuk menentukan siapa yang pertama
berhak melakukan servis.

Beberapa aturan service yang perlu diperhatikan dalam pemainan bulutangkis antara lain :

3) Pada saat memukul, tigngi kepala (daun) raket harus berada dibawah pegangan raket.

 Perkanaan kok harus berada di bawah pinggang.


 Kaki kiri statis.
 Kaki hanya bergeser, tetapi tidak lepas dari tanah.
 Rangkaian mengayun raket, harus dalam satu rangkaian.
 Penerima servis bergerak sesaat setelah servis dipukul.

Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam servis permainan olahraga bulutangkis :
 Pada saat memukul bola, kepala (daun) raket lebih tinggi atau sejajar dengan grip
raket.
 Titik perkenaan kok, kepala (daun) raket lebih tinggi dari pinggang.
 Posisi kaki menginjak garis tengah atau depan.
 Kaki kiri melakukan langkah.
 Kaki kanan melangkah sebelum kok dipukul.
 Rangkaian mengayun raket dan memukul kok tidak boleh terputus.
 Penerima servis bergerak sebelum kok servis dipukul

2. Garis Lapangan untuk Area Permainan dan Service Bulutangkis


Lapangan yang digunakan untuk pertandiangan bulutangkis antara partai ganda dan
partai tunggal memiliki perbedaan. Di dalam permainan bulutangkis setiap garis lapangan
memiliki fungsinya masing-masing. Garis samping memiliki 2 garis (Luar dan dalam) dan
garis belakang juga memiliki 2 garis (Luar dan dalam).
Untuk area bidang permainan bulutangkis, garis samping dalam dan garis belakang
luar digunakan untuk area permainan tunggal sedangkan garis samping luar dan garis
belakang luar digunakan untuk area permainan untuk partai ganda.
Bidang area service permainan bulutangkis untuk partai tunggal adalah garis samping
dalam dan garis belakang luar, sedangkan untuk area service untuk partai ganda adalah garis
samping luar dan garis belakang bagian dalam. 
3. Partai/ Bentuk Permainan Bulutangkis

Ada lima partai dalam permainan bulutangkis yang biasa dimainkan, yaitu:

1) Partai tunggal putra, yaitu permainan yang dimainkan oleh seorang pemain putra dengan
seorang pemain putra dari lawan. Contoh pemain tunggal putra adalah Taufik Hidayat.
2) Partai tunggal putri , yaitu permainan yang dimainkan oleh seorang pemain putri dengan
seorang pemain putri dari tim lawan. Contoh pemain tunggal putri adalah Susi Susanti.
3) Partai ganda putra, yaitu permainan yang dimainkan oleh dua orang pemain putra dengan
dua orang pemain putra dari tim lawan. Contoh pemain ganda putra adalah Hendra
Setiawan dan Muhammad Ahsan.
4) Partai ganda putri, yaitu permainan yang dimainkan oleh dua orang pemain putri dengan
dua orang pemain putri dari tim lawan. Contoh pemain ganda putri adalah Greysia Poli
dan Nitya Krishinda.
5) Partai ganda campuran,yaitu permainan yang dimainkan oleh pasangan putra putra
dengan pasangan putra putra putri juga dari tim lawan. Contoh pemain ganda campuran
adalah Tantowi Ahmad dan Lilyana Natsir.

4. Sistem Penilaian/ Perhitungan Point dalam permainan bulutangkis


Ada beberapa jenis penilaian atau perhitungan poin dalam badminton/ bulutangkis
diantaranya adalah sistem pindah bola dan sistem reli poin. Beberapa peraturan yang
diterapkan untuk perhitungan poin menggunakan sistem pindah bola dan sistem reli poin.
Sistem pindah bola dalam permainan bulutangkis:
1) Sebelum pertandingan dimulai, harus ditentukan salah seorang pemain dari tiap-tiap
pasangan sebagai “orang pertama”. Pilihan ini berlaku untuk setiap set yang dimainkan.
2) Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi “orang pertama” saat melakukan
servis.
3) Setiap pasangan mempunyai dua kali kesempatan servis (masing-masing untuk tiap
pemain) sebelum pindah bola, kecuali servis pertama pada tiap-tiap awal set tidak
mendapat kesempatan kedua.
4) Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain yang berada di sebelah
kanan, bukan oleh “orang pertama”.

Sistem reli poin dalam permainan bulutangkis:

1) Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak ada servis kedua.
2) Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin yang telah diraih oleh
pasangan tersebut.
3) Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya diraih oleh
lawan.
Sistem perhitungan poin pada bulu tangkis telah mengalami banyak perubahan, mulai
dari sistem klasik yaitu pindah bola 15 poin sampai sistem terbaru, sistem reli 21 poin.
Terhitung sejak Mei 2006 pada kejuaraan resmi seluruh partai tunggal maupun
ganda menggunakan sistem perhitungan 3 × 21 reli poin. Poin tertinggi dalam setiap set
adalah 21 poin kecuali jika terjadi perpanjangan (Deuce) yang dikarenakan terjadi persaingan
yang sangat ketat antara kedua pemain sehingga harus diperpanjang hingga selisih jarak 2
poin sesuai dengan ketetapan.  
Pemain bisa dikatakan menang dalam sebuah pertandingan jika pemain tunggal
maupun ganda bisa memenangkan dua set pertandingan secara langsung. Jika terjadi hasil
yang sama kuat dalam dua set, maka dilanjutkan dengan set permainan yang ketiga.

D. PROGRAM LATIHAN FISIK

Latihan fisik bulu tangkis juga diperlukan agar para pemainnya mampu
meningkatkan keterampilan gerak secara kompleks dan maksimal. Gerakan seperti
memutar tubuh, menjangkau kok, dan melompat secara cepat apalagi melakukan
langkah lebar pun harus dilatih.

Mungkin memang tanpa latihan fisik pun bisa saja melakukan gerakan-
gerakan tersebut, namun hasilnya belum tentu sempurna atau seimbang. Demi dapat
melakukan seluruh gerakan dengan baik dan tetap seimbang, latihan-latihan fisik baik
secara khusus maupun umum di bawah ini sangat penting untuk permainan yang luar
biasa.Latihan fisik sendiri dibedakan menjadi dua latihan berikut adalah penjelasanya:
1. Latihan Fisik Khusus

Dalam bulu tangkis ada latihan fisik khusus yang para pebulu tangkis juga perlu
untuk lakukan dan bentuk-bentuk latihannya antara lain seperti:
1) Latihan Kekuatan
Kekuatan merupakan salah satu faktor penting yang harus dimiliki
setiap pemain bulu tangkis agar bisa bermain secara optimal. Untuk
meningkatkan kemampuan kekuatan tubuh, latihan dengan memanfaatkan
beban adalah yang paling baik.

10
Istilah lain untuk latihan ini adalah weight training dan contoh hal-hal
yang perlu dikenali lebih dulu sebelum masuk dan mengikuti program
latihannya antara lain adalah:
 Melakukan gerakan jongkok berdiri agar bisa meningkatkan kemampuan
kekuatan tungkai.
 Lompat-lompat di tempat atau juga sambil bergerak dengan tujuan yang
sama seperti poin sebelumnya.
 Memperkuat otot pinggang dan punggung.
 Mengangkat kaki ketika baru saja bangun tidur.
 Mendorong (bisa dengan pull up atau push up).

Ketika sudah memakai beban, sangatlah disarankan untuk tak


melakukannya sambil melompat di tempat secara keras. Hal ini berisiko tinggi
memicu cedera dan bahkan bisa berakibat buruk untuk kesehatan lutut maupun
pinggang.
2) Latihan Fleksibilitas

Setiap pemain bulu tangkis juga dituntut untuk mempunyai fleksibilitas


tinggi, sama halnya dengan latihan fisik tenis lapangan. Komponen kesegaran
jasmani satu ini penting juga untuk pebulu tangkis kuasai. Ini karena
permainan bulu tangkis selalu cepat dan juga harus luwes namun tenaga tetap
stabil.
Seorang pemain bulu tangkis yang memiliki tubuh kurang lentur akan
sangat gampang mengalami cedera pada otot dan sendi. Gerakan pun akan
sangat aku sehingga selain kurang rileks, gerakan pun menjadi tak efisien,
kurang harmonis dan tak bertenaga. Melakukan peregangan adalah contoh
paling sederhana agar seluruh otot tubuh lebih rileks tapi juga lentur.
3) Latihan Daya Tahan
Untuk melatih daya tahan tubuh serta stamina seorang pemain bulu
tangkis, kegiatan yang bisa dilakukan adalah gerakan yang mempunyai nilai
aerobik. Ada satu contoh latihan aerobik dan anaerobik yang bisa dipraktikkan
supaya daya tahan tubuh pemain bisa terus stabil dan bahkan mengalami
peningkatan.
Latihan lari 40-60 menit adalah salah satu contoh latihan fisik untuk
peningkatan daya tahan tubuh secara aerobik. Tujuan dari melakukan latihan
ini adalah sebagai peningkat kemampuan daya tahan otot serta daya tahan
aerobik. Pastikan untuk memvariasikan kecepatan dan teruslah berlatih dengan
meningkatkan kualitas frekuensi serta intensitasnya juga agar pergerakan
pemain bisa tetap harmonis dan konsisten meski bermain cukup lama.
11
4) Latihan Kecepatan

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kecepatan merupakan


salah satu faktor yang mendukung performa permainan bulu tangkis. Dan agar
pemain bisa bergerak cepat, latihlah kecepatan kaki atau tungkai supaya
gerakan bisa lebih cekatan baik dalam mengembalikan kok, menyerang,
hingga mengubah arah gerakan secara tiba-tiba dengan tidak kehilangan
keseimbangan.
Ada sejumlah bentuk latihan yang perlu untuk dilakukan oleh para pemain
bulu tangkis dalam hal peningkatan kecepatan dan berikut ini adalah latihan
fisik yang diperlukan:

 Melakukan jongkok berdiri dan juga kemudian berlari jarak dekat dalam
kecepatan tinggi.
 Menggunakan rintangan dan beban atau yang lainnya untuk meningkatkan
kualitas latihan.
 Melakukan aktivitas lari bolak-balik dengan jarak 6 meter.
 Melakukan lari jarak dekat saja, namun dengan kecepatan tinggi.

2. Latihan Fisik Umum


Selain latihan fisik secara khusus dalam meningkatkan fleksibilitas, kecepatan,
kekuatan dan juga daya tahan tubuh pemain, latihan fisik umum pun juga ada. Berikut
ini ada sejumlah pelatihan fisik umum penting dalam upaya meningkatkan segala
aspek yang dibutuhkan untuk menciptakan permainan pemain yang luar biasa.
1) Latihan Pemanasan
Pelatihan fisik memang banyak untuk pemain bulu tangkis, namun hanya
sedikit yang memberi perhatian khusus pada latihan pemanasan seperti
seharusnya. Latihan pemanasan merupakan salah satu bentuk latihan fisik umum
yang sangat penting juga di mana apabila dilakukan dengan tepat maka akan
memberikan pengaruh yang baik pada mekanisme peredaran darah, sistem
pernapasan, dan juga proses kinerja organ tubuh pemain.
Pemanasan yang benar pada dasarnya adalah hal yang akan membantu
untuk performa yang cukup berat selanjutnya. Tujuan latihan pemanasan juga
adalah sebagai pencegah terjadinya cedera pada otot dan sendi serta memperkuat
fungsi tubuh lain. Contoh dari bentuk latihan pemanasan yang kiranya perlu
untuk dipraktikkan adalah:
 Melakukan senam yang berfokus pada peregangan otot paha belakang,
tungkai, lengan, paha belakang, pinggang, otot bahu, pergelangan kaki, dan
juga bagian-bagian otot tubuh lainnya.

12

 Lari pendek. Melakukan lari pendek secara bervariasi adalah ide latihan fisik
yang baik juga untuk pemanasan. Variasi lari pendek yang dimaksud antara
lain adalah gerakan lari sambil mengangkat lutut atau paha, lari maju, lari
menyamping, dan juga lari mundur.
 Melakukan kualitas peregangan secara pelan dan itu artinya, pemain perlu
menghindari gerakan-gerakan sentak ketika pemanasan. Gerakan sentak
hanya akan membuat rasa sakit di bagian otot dan sendi berisiko sakit, cedera
atau ekstra lelah.
2) Latihan Lompat Tali
Ketika memutuskan untuk menjadi seorang pemain bulu tangkis, maka
otomatis daya tahan tubuh, kecepatan dan kelincahan kaki harus dibina dengan
baik. Tak hanya itu, bulu tangkis juga merupakan olahraga yang menuntut
kualitas gerak pergelangan tangan yang baik.
Supaya gerak pergelangan tangan bisa lebih kuat sekaligus juga
fleksibel, latihan lompat tali adalah contoh yang paling tepat. Proses latihan
yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan lompatan menggunakan satu
kaki; pastikan melakukannya secara berganti-gantian. Melompat dengan kedua
kaki juga dapat dicoba, begitu juga variasi lainnya.
3) Latihan Senam
Dalam latihan fisik umum dalam bulu tangkis, senam peregangan juga
dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan sendi dan seluruh bagian tubuh.
Lebih dianjurkan untuk melakukan latihan peregangan dengan gerakan
peningkat kekuatan bagian tubuh atas dan bawah sebagai selingannya.
Lakukan saja secara bergantian untuk bisa memaksimalkan kinerja tubuh.
4) Latihan Lari
Program lainnya dalam latihan fisik umum adalah latihan lari yang
begitu penting dalam hal mengasah kinerja jantung serta paru-paru. Berlatih
lari adalah cara agar pernapasan pemain bisa makin panjang dan membuat
kinerja jantung lebih maksimal sehingga tak mudah berdebar dan ngos-ngosan
ketika baru bermain sebentar.
Selain itu, latihan lari otomatis akan membuat tungkai makin kuat, jadi
biasakanlah untuk melakukan latihan fisik ini 30-45 menit tanpa melakukan
istirahat. Untuk hasil maksimal, seminggu 3-4 kali adalah waktu yang tepat
untuk melatih fisik pemain.
5) Latihan Pendinginan
Kalau sebelumnya telah disebutkan adanya latihan pemanasan, maka
ada pula latihan pendinginan yang sangat diperlukan juga oleh para pemain.
Ketika program latihan fisik umum usai dilaksanakan, rilekskan otot tubuh
yang sudah bekerja. Dalam hal latihan pendinginan, yang perlu dilakukan
adalah melakukan gerakan peregangan dan senam. Peregangan bisa dilakukan
perlahan dan berfokus pada paha belakang, paha depan, punggung, pinggang,
otot dada, otot bahu dan otot lengan.

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Permaian bulu tangkis ini sudah berkembang sejak lama kita bisa melihat perjalanan
dan perkembanganya oleh karena itu permaianan bulu tangkis ini tak ayal menjadi salah satu
olahraga yang banyak diminati oleh kalangan masyarakat dunia. Di Indonesia pun bulu
tangkis cukup digemari oleh kalangan masyarakatnya, itu juga di imbangi oleh prestasi atlet
Indonesia di kancah Internasional yang lumayan banyak menyabet gelar juara.
Di Indonesia telah mulai banyak beasiswa yang dapat di capai melalui olahraga ini tak
ayal banyak anak muda yang banyak bercita-cita untuk menjadi atlet profesional badminton.
Denga latihan yang rajin dan yang baik semoga banyak atlet muda indonesia yang bisa atlet
yang profesonal dan dapat memberikan gelar bagi nusa bangsa dan negara.

B. Saran
Permainan bulutangkis harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan bibit atlet
yang berpotensi untuk mengangkat nama baik Bangsa Indonesia. Bulutangkis juga harus
dibudayakan diseluruh pelosok daerah di Indonesia

14
DAFTAR PUSTAKA
http://imheyhang.blogspot.com/2011/06/makalah-badminton-bulu-tangkis.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Bulu_tangkis
https://fdokumen.com/document/makalah-badminton-55b4fb7aac716.html
https://pbdjarum.org/berita/diluar-arena/1/6fcd0fa5166e37a252/aturan-wasit-pada-bulu-
tangkis#gref
http://www.kabarsport.com/2015/12/peraturan-bulutangkis.html
https://aturanpermainan.blogspot.com/2016/07/teknik-dasar-bulutangkis-beserta-
gambarnya.html
https://olahragapedia.com/latihan-fisik-bulu-tangkis

15

Anda mungkin juga menyukai