KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
karunia-Nya penulis bisa menyusun sebuah makalah yang berjudul “Olahraga Atletik,
Nomor Lari : Jarak Pendek” dengan lancer.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik maupun saran.
Kritik dan saran tersebut akan menjadi bahan evaluasi penulis kedepannya.
S
Penulis
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lari Jarak Pendek
Ada beberapa jenis lomba lari yang diakui dan diperlombakan dalam kancah
internasional, salah satunya adalah lari jarak pendek atau dikenal juga dengan
istilah sprint.Di sebut sebagai lari jarak pendek adalah karena jarak yang harus
ditempuh oleh pelari relatif pendek jika dibandingkan dengan jenis lari lainnya, yakni
hanya 100-400 meter saja.Karena itulah pelari jarak pendek harus memaksimalkan
tenaganya untuk berlari secepat mungkin dari titik start hingga garis finish.
Jika diartikan, lari jarak pendek merupakan salah satu jenis
lomba/pertandingan lari yang mana para pelari diharuskan untuk berlari dengan
kecepatan penuh pada lintasannya masing-masing untuk mencapai garis finish dengan
jarak tempuh yang diperlombakan (100-400 meter).
Sementara itu, olah raga lari jarak pendek mulai diorganisir dalam olimpiade
modern pertamakalinya pada tahun 1896 di stadion Panathinaiko, Athena dan
setelahnya olah raga lari masih tetap diperlombakan hingga saat ini.
Ada tiga jenis nomor dalam lari jarak pendek dan ketiganya ini berdasarkan
jarak yang harus ditempuh oleh para pelari, yakni nomor 100 meter, 200 meter, dan
400 meter.Ketiga jenis nomor ini memiliki beberapa perbedaan, yakni selain dari
jarak itu sendiri, teknik dan managemen energi yang harus dikuasai atlet lari sedikit
berbeda.
Biasanya, pada jarak 100 meter pelari memaksimalkan seluruh tenaganya
untuk berlari secepat mungkin hingga mencapai garis finish, sementara pada jarak
yang lebih jauh, ada saat dimana para atlet harus mengatur kecepatannya, misalnya ia
akan berlari dengan kecepatan penuh pada jarak 50 meter sebelum garis finish.
Secara umum, teknik lari jarak pendek dibagi menjadi tiga, yakni teknik start,
sikap tubuh saat berlari, dan teknik mencapai garis finish
Teknik awalan atau start merupakan teknik yang sangat penting untuk
diperhatikan karena awalan ini sangat menentukan keberhasilan. Berikut ini yang
harus dilakukan:
a. Jenis start yang dilakukan di awal merupakan start jongkok karena dinilai
cukup efektif untuk menambah kecepatan. Untuk melakukannya, tumpuan
kaki terkuat diletakkan di depan dan kaki satunya berada dibelakang. Kaki
depan berfungsi untuk melakukan tolakan, yakni dengan mendorong sekuat
tenaga ke arah depan.
b. Pastikan kedua tangan menumpu di belakang garis start.
c. Pada aba-aba ‘siap’ angkat pantat setinggi bahu, pandangan lurus ke depan,
kosentrasi penuh, atur nafas, dan fokus pada aba-aba berikutnya.
2. Sikap Tubuh Lari Jarak Pendek
Jangan terlalu tegak dan jangan terlalu membungkuk seperti pada awalan
start. Terlalu tegak akan menghambat kecepatan, terlalu membungkuk akan
mengganggu pernafasan. Posisi yang tepat adalah tubuh agak condong ke depan.
3. Mencapai Finish
Saat mencapai garis finish, condongkan dada ke depan. Secara otomatis bahu
akan kebelakang. Terus berlari dengan kecepatan penuh, jangan menoleh kemana-
mana dan tetap fokus pada garis finish.
Jangan berfikir tentang gerakan tubuh yang indah ketika menyentuh garis
finish, jangan memikirkan aksi apapun, tetap berlari dengan kecepatan penuh.
Setelah melewati garis finish, kurangi kecepatan secara perlahan. Jangan
langsung berhenti karena hal itu akan beresiko membuat kaki cidera. Ambil nafas
sebanyak mungkin dan jangan menunduk.
1. Start Pendek
Garis start depan dengan block start depan diukur sejauh 16 inchi. Kaki depan
merupakan kaki terkuat.Pada saat jongkok, lutut kaki belakang berada di depan kaki
depan dan jika berdiri maka posisi kaki belakang berada di sebelah tumit kaki
depan.Posisi ini sangat sulit meski menghasilkan kecepatan tinggi sehingga teknik ini
biasanya dilakukan oleh atlet yang benar-benar terlatih.
2. Start Medium
Garis start depan dengan block start depan diukur sejauh 21 inchi. Lutut kaki
belakang berada sejajar dengan tengah telapak kaki depan.Teknik ini banyak
dilakukan oleh pemula karena tingkat kecelakaannya sangat kecil dan tidak serumit
start pendek.
3. Start Panjang
Garis start depan dengan block start depan diukur sejauh 21 inchi. Jarak antar
block 26 inchi. Lutut kaki belakang diletakkan sejajar dengan kaki depan.
Teknik ini hanya dipakai oleh atlet yang memiliki ukuran kaki yang panjang.
Lintasan lari jarak pendek nomor 100 meter merupakan lintasan lurus tanpa
tikungan.Hal ini sengaja dibuat demikian karena dalam nomor ini pelari akan lari
dengan kecepatan penuh sejak awal start hingga garis finish. Lintasan lurus akan
mempermudah para atlet untuk berlari tanpa harus terganggu kecepatannya.
Sementara itu, titik start pada nomor 200 meter berada pada tikungan kiri atas
dan berakhir pada garis finish yang sama dengan nomor 100 meter.Tikungan
ditempatkan di titik awal karena pada awal start ini pelari belum menggunakan
kecepatan penuh dan mereka akan mulai memacu laju larinya ketika sudah berada di
trak lurus sebagaimana dipergunakan pada nomor 100 meter.
Dalam lari jarak pendek nomor 400 meter, atlet akan berlari mengelilingi 1 kali
putaran lapangan penuh.Start berada pada titik setelah garis finish yang artinya pelari
akan melewati 2 tikungan atau trak lengkung.Pada trak lengkung pelari akan
menurunkan kecepatan dan mengatur energinya untuk memacu kembali pada trak
lurus.Tentunya 100 meter terakhir menuju garis finish merupakan trak lurus yang
mempermudah para atlet memicu kecepatan penuh dalam berlari untuk menuju garis
finis.
Bagaimanapun juga trak lengkung akan membuat tubuh atlet sedikit miring
sehingga tidak memungkinkan bagi mereka untuk berlari dengan kecepatan penuh
sehingga trak luruslah yang dipergunakan sebagai jalur penentuan menuju garis
finish.
Biasanya aba-aba terakhir digantikan dengan suara pistol yang sangat khas agar para
pelari ini tidak mendapatkan gangguan aba-aba dari pihak-pihak yang ingin
mengacaukan perlombaan. Berikut penjelasan selengkapnya:
1. Aba-aba ‘Bersedia’
Posisi jongkok, kepala menunduk ke bawah. Kedua kaki berada pada posisi yang
telah disediakan pada balok tumpuan. Kaki depan merupakan kaki terkuat.
2. Aba-aba ‘Siap’
Dari posisi jongkok pada aba-aba ini kemudian pantat diangkat naik setinggi pundak
atau lebih sedikit, pandangan masih tetap ke bawah, rileks, tangan dan siku pada
posisi lurus, berat badan ditumpukan ke bagia depan, konsentrasi untuk mendengar
aba-aba berikutnya.
3. Aba-aba ‘Yak’
Mulai berlari; Kaki depan melakukan tolakan sekuat mungkin bersamaan dengan
pandangan lurus dan fokus pada lintasan untuk berlari sekencang-kencangnya.