Anda di halaman 1dari 11

TUGAS ARTIKEL SEJARAH PENCAK SILAT

Oleh
Nama

: Maulana Aditya Pamungkas

NIM

: 15602241050

Prodi

: PKO B

SEJARAH PENCAK SILAT

Sejarah adalah segala kegiatan manusia dan segala kejadian yang


ada hubungannya dengan kegiatan manusia sehingga mempunyai
akibat adanya perbuatan politik, sosial, ekonomi, dan Kebudayaan
dan semuanya di tinjau dari sudut perkembangannya (adanya saling
hubungan antara manusia, tempat dan waktu).
Sejarah berasal dari kata sajarah istilah Arab artinya pohon,
keturunan, silsilah asal-usul, jadi sejarah semula berarti riwayat
keturunan, lama kelamaan mengandung arti yang lebih luas yakni
rangkaian peristiwa-peristiwa penting yang mempunyai
hubungan sebab akibat dan membawa perubahanperubahan bagi kehidupan manusia.
Dengan mengetahui sejarah diharapkan seseorang lebih memiliki
dan mencintai serta berusaha terus untuk menjaga kelestarian
pusaka karuhun warisan leluhur nenek moyang bangsa Indonesia
yang kini dikenal Pencak Silat.
Berdasarkan catatan, Aliran Pencak Silat tertua di Nusantara
terdapat di Jawa Barat yaitu Aliran Cimande yang berpusat di
Kampung Tarikolot Desa Lemah Duhur Kabupaten Bogor, yang
dikembangkan oleh Eyang Kaher ( Embah Kair ), kemudian
disusul dengan Aliran Syahbandar yang dikembangkan oleh
muridnya yang bernama Mochamad Kosim (dikenal dengan
sebutan Mama Syahbandar) orang Purwakarta, dikembangkan di
Daerah Pagar Ruyung Tanah Datar Sumatera Barat, Mochamad
Kosim lahir pada Tahun 1776 dan Wafat pada Tahun 1880,
( makamnya di Wanayasa, Purwakarta).
Kemudian Cimande dikembangkan di Jakarta oleh murid-muridnya
Embah Kair yaitu Raden Ateng Alimudin, Bang Maruf, juga
Bang Madi yang mengembangkan di Tanjung Priok, kemudian
dikenal dengan Aliran Madi. dan Bang Kari yang mengembangkan
di Kampung Karet Tanah Abang, sehingga dikenal Aliran Kari.
Selain itu, Raden H. Ibrahim yang berguru kepada Raden Ateng
Alimudin, Bang Maruf, Bang Madi dan Bang Kari, mengembangkan
Pencak Silat di daerah Cikalong Cianjur Jawa Barat, kemudian
dikenal dengan Aliran Cikalong ( RH. Ibrahim lahir Tahun 1816 dan
wafat 1906).
Aliran Pamacan dan Pamonyet muncul karena gerakannya yang
menyerupai gerak-gerak Harimau (Macan) dan Kera (Monyet),
sedangkan Aliran Cikaret ( Cikeruhan ) dikembangkan
diantaranya oleh Kyai Haji Raden Dani Maulana Isya Syaif, dan

selain itu juga Aliran Timbangan yang dikembangkan di Daerah


Jawa Barat/ Tatar Sunda, dikenal Timbangan karena gerakan
tersebut penuh dengan pertimbangan dan ini merupakan rumusan
dari para Tokoh Persilatan diantaranya Raden Anta Kusuma dan
Raden Enoch Atmadibrata.
Sejak dari pejajahan Belanda, kemudian di lanjutkan dengan
pendudukan Jepang, peranan Pencak Silat sangat besar sekali
sebagai ilmu Beladiri dan sebagai alat perjuangan untuk merebut
kemerdekaan dari tangan penjajah.
PERKEMBANGAN PENCAK SILAT DI INDONESIA
Mengingat betapa besar dan pentingnya peranan Pencak Silat
didalam sejarah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia, maka dibentuk
Organisasi Pencak Silat yang bersifat Nasional yang dapat mengikat
Aliran-aliran maupun Perguruan-perguruan Pencak Silat dan
memupuk kehidupan dan perkembangan Pencak Silat di seluruh
Indonesia.
Pada tanggal 18 mei 1948 di Kota Solo / Surakarta di bentuk
Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia disingkat IPSSI,
kemudian pada tanggal 23 desember 1950 nama Ikatan Pencak
Silat Seluruh Indonesia di rubah menjadi Ikatan Pencak Silat
Indonesia disingkat IPSI dan sebagai Ketua Umum Mr.
Wongsonegoro serta Wakil Ketua Umum SP. Paku Alam VIII.
Pada tahun 1952 Lembaga Pencak Silat terbentuk dibawah
Kementrian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan (PP dan
K) dengan tugas sebagai berikut :
1 Menghimpun bahan-bahan tentang Pencak Silat
2 Memberi pelajaran Pencak Silat kepada para penggemarnya
Sejak PON I sampai dangan PON VII tahun 1969 Pencak Silat hanya
merupakan salah satu cabang olahraga yang di perlombakan dan
didemontrasikan saja, namun pada PON VIII tahun 1973 di
Jakarta Pencak Silat mulai di pertandingkan.
Pencak Silat mulai melebarkan sayapnya di luar kawasan rumpun
melayu sejak didirikannya Persekutuan Pencak Silat
Antarbangsa (PERSILAT) oleh 3 negara yaitu Singapore,
Malaysia, dan Indonesia pada tanggal 11 maret 1980 dan
sebagai Ketua Presidium PERSILAT terpilih Bapak H.Eddie
M.Nalapraya, kemudian Pencak Silat mulai dapat dipertandingkan
dalam SEA GAME yaitu September 1987 pada SEA GAME ke XIV. dan
sekarang sudah menyebar dikawasan Benua Eropa, Amerika,
Australia.

PENGERTIAN PENCAK SILAT


Pencak Silat sebagai salah satu unsur budaya yang bersumber dari
bumi Indonesia khususnya rumpun Melayu, maka Pencak Silat jelas
mempunyai peranan dan andil yang cukup besar didalam memupuk
cinta kepada tanah air dan sebagai bagian dari Ketahanan Nasional.
Pencak Silat mengandung 4 (empat) Aspek Utama, yaitu :
1. Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan
mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang.
Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu
seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek
kebatinan lain untuk mencapai tingkat tertinggi keilmuannya.
2. Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak
silat ialah salah satu aspek yang sangat penting.
Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni
tarian pencak silat, dengan musik dan busana tradisional.
3. Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat
penting dalam menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat.
Istilah silat, cenderung menekankan pada aspek kemampuan
teknis bela diri pencak silat.
4. Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak
silat ialah penting. Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran
dengan olah tubuh. Kompetisi ialah bagian aspek ini. Aspek
olah raga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentukbentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu.
Sehingga apabila kita ingin mempelajari Pencak Silat secara utuh
maka aspek tersebut tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain,
tetapi merupakan satu kesatuan dan apabila kita berbicara /
mempelajari salah satu aspeknya maka aspek yang lain akan terkait
seperti di uraikan berikut :
1 Manusia sebagai makhluk sosial menginginkan falsafah moral dan etika
bagi kehidupan yang ideal, yang ditegakan dengan membina
Kemahiran Beladiri, cinta kepada Seni dan gemar pada Olahraga.

2 Dengan mempelajari Beladiri, akan membina mental / moral yang lebih


baik serta mencitai Seni dan Olagraga.

3 Dengan Seni Pencak Silat sekaligus dapat terbina moral dan etika yang
mengandung juga unsur Beladiri dan Olahraga.

4 Dengan Olahraga akan menimbulkan jiwa / moral yang sehat, dapat


membeladiri serta mengandung unsur-unsur Seni.

Dari uraian di atas di dapat pengertian :


Pencak adalah gerak dasar Beladiri yang terikat pada peraturan dan
di gunakan dalam belajar, latihan dan pertunjukan.
Silat adalah gerak Beladiri yang sempurna, yang bersumber pada
kerohanian yang suci murni, guna keselamatan diri atau
kesejahteraan bersama, menghindarkan diri / manusia dari bala
atau bencana.
Pencak Silat adalah hasil budidaya manusia Indonesia untuk
membela / mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan
integritasnya (manunggalnya) terhadap lingkungan hidup / alam
sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan
iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pencak silat merupakan salah satu jenis beladiri yang sudah
cukup tua umurnya. walaupun sampai saat ini belum di dapatkan
secara pasti kapan dan oleh siapa pencak silat itu di ciptakan.
Pencak silat adalah suatu metode beladiri yang diciptakan oleh
bangsa Indonesia guna mempertahankan diri dari bahaya. Bahaya
yang mengancam keselamatan dan kelangsungan hidupnya.
sebagai suatu metode/ilmu beladiri yang lahir dan berkembang di
tengah-tengah kehidupan sosial masyarakat bangsa Indonesia
pencak silat sangat dipengaruhi oleh falsafah, budaya dan
kepribadian bangsa Indonesia.
Pencak Silat atau Silat (berkelahi dengan menggunakan teknik
pertahanan diri) ialah seni bela diri Asia yang berakar dari budaya
Melayu khususnya di Indonesia. Banyak ahli sejarah menyatakan
bahwa Pencak Silat pertama kali ditemukan di Riau pada jaman
kerajaan Sriwijaya di abad VII walaupun dalam bentuk yang masih
kasar. Seni beladiri Melayu ini kemudian menyebar ke seluruh
wilayah kerajaan Sriwijaya, semenanjung Malaka, dan Pulau Jawa.
Di Indonesia sendiri terdapat dua istilah dasar untuk pencak
silat, yaitu pencak dan silat. Istilah pencak biasanya digunakan oleh
masyarakat yang mendiami pulau jawa khususnya jawa barat.
Sedangkan silat sendiri sering digunakan oleh masyarakat yang
berada di pulau sumatra khususnya sumatra barat yang populer
disebut silek atau bersilat.

Dalamkamus bahasa Indonesia, pencak silat di artikan permainan


(keahlian) dalam mempertahankan diri dengan kepandaian
menangkis, menyerang dan membela diri dengan atau tanpa
senjata.
Menurut beberapa ahli pencak silat adalah gerak beladiri
tingkat tingi yang di sertai dengan perasaan, sehingga merupakan
penguasaan gerak efektif dan terkendali serta sering dipergunakan
dalam latihan sabung atau pertandingan. Pendapat lain mengatakan
bahwa pencak silat adalah sebagai fitrah manusia untuk membela
diri dan silat sebagai unsur yang menghubungkan gerakan, dan
pikiran (olah gerak dan olah pikir).
Dari beragam definisi yang telah dikemukakan, maka pada
tahun 1975 Pengurus Besar Persatuan pencak Silat Indonesia (IPSI)
mendefinisikan Pencak Silat sebagai Berikut Pencak silat adalah
hasil-hasil budaya manusia Indonesia untuk membela,
mempertahankan eksistensi dan integritas terhadap lingkungan
hidup, alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna
peningkatan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pencak silat menitik beratkan pada teknik penguncian, berjalan atau
mengayun, menjatuhkan, pukulan dan tendangan dari sudut dan
arah yang tidak terduga-duga. Teknik-teknik tersebut di tujukan
pada titik-titik lemah.
Sedangkan dalam permainan senjata, silat juga memegang peranan
penting dalam pertarungan dan latihan silat. Senjata-senjata yang
sering digunakan misalnya; golok, tombak, tongkat, sarung dan lainlain.
Keberadaan Pencak Silat baru tercatat dalam buku sastra pada abad
XI. Dikatakan bahwa Datuk Suri Diraja dari Kerajaan Pahariyangan di
kaki gunung Merapi, telah mengembangkan silat Minangkabau
disamping bentuk kesenian lainnya. Silat Minangkabau ini kemudian
menyebar ke daerah lain seiring dengan migrasi para perantau. Seni
beladiri Melayu ini mencapai puncak kejayaannya pada jaman
kerajaan Majapahit di abad XVI. Kerajaan Majapahit memanfaatkan
pencak silat sebagai ilmu perang untuk memperluas wilayah
teritorialnya
Dikawasan melayu dapat ditemukan beladiri pencak silat
dengan mengunakan istilah bermacam-macam, seperti di
semananjung malaysia dan singapura di gunakan istilah bersilat,
gayong, cekak. Di Thailand, di provinsi pattani, satun dan
Narathiwat digunakan istilah bersilat juga. Sementara di Filipina
selatan digunakan istilah pasilat. Ini membuktikan bahwa beladiri ini
bersumber dari Indonesia, karena bila di urutkan perkembangnnya
mereka meyakini pernah berguru dengan orang Indonesia.

Pada masa kelahirannya, pencak silat lebih berfungsi pada


upaya mempertahankan diri dari ancaman, khususnya yang datang
dari sesama manusia. Dengan demikian tekanan utamanya adalah
pembelaan diri. Seiring perkembangan peradaban masyarakat
rumpun melayu fungsi pencak silatpun semakin meluas bukan
hanya lagi berfungsi sebagai alat beladiri, namun juga sebagai
sarana olahraga, sebagai alat pendidikan jasmani, rohani, dan
sosial. Pencak silat bukan lagi hanya berfungsi sebagai alat beladiri
(Teknis), namun juga sebagai sarana olahraga (Atletika), sarana
mencurahkan kecintaan pada rasa keindahan (estetika) dan sebagai
alat pendidikan mental dan rohani (etika).
Sebagai suatu cabang olahraga beladiri, pencak silat memiliki
gerakan-gerakan unik yang melibatkan semua komponen tubuh
manusia. Gerakan-gerakan tersebut dalam suatu sistematika gerak
yang disebut dengan jurus. Jurus merupakan rangkaian teknikteknik dasar dalam bentuk tangkisan, pukulan, tendangan,
tangkapan, jatuhan dan bantingan. Kemahiran dalam penggunaan
teknik-teknik pencak silat yang di bagi menjadi teknik belaan dan
serangan, haruslah di awali dengan penguasaan dasar secara baik
dan benar.
Pencak silat dalam gerakannya berbeda antara daerah satu
dengan daerah lainnya. Untuk daerah pegunungan, pada umumnya
di tandai dengan sikap kuda-kuda yang kokoh dan gerak lengan
yang lincah. Sedangkan untuk daerah-daerah datar ditandai dengan
sikap kuda-kuda yang ringan dan olah gerak kaki yang lincah.
Perbedaan tersebut disebabkan kondisi daerah dan bentuk
ancamannya, termasuk jenis senjata yang digunakannya. Jurus-jurus
yang digunakan untuk membela diri banyak di ilhami dari olah
gerak binatang-binatang, seperti macan, monyet, lar, bangau dan
lain-lainnya.
Dengan aneka ragam situasi geografis dan etnologis serta
perkembangan zaman yang dialami oleh bangsa Indonesia, Pencak
Silat dibentuk oleh situasi dan kondisinya. Kini Pencak Silat kita
kenal dengan wujud dan corak yang beraneka ragam, namun
mempunyai aspek-aspek yang sama
Di dunia internasional Pencak Silat menjadi istilah resmi sejak
dibentuknya Organisasi Federatif Internasional yang diberi nama
Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa, disingkat PERSILAT, di
Jakarta pada. tahun 1980.

Ciri Khas dan karakteristik Pencak Silat


Pada zaman kini pencak silat telah dijadikan wahana
pendidikan bagi generasi muda yang berkualitas. Perguruanperguruan pencak silat menghasilkan manusia-manusia yang

mentalitasnya, cerdas, tegas, dan terampil, berprilaku terpuji serta


mempunyai budi pekerti luhur, berwibawa disegani dan panstas
menjadi panutan di lingkungan masyarakat. Orang-orang seperti
inilah yang kemudian disebut Pendekar.
Sebagai ilmu beladiri khas Indonesia, pencak silat memiliki ciri
umum dan ciri khusus berbeda dengan beladiri yang sejenis yang
berasal dari belahan dunia yang lain, ciri-ciri tersebut adalah;
Ciri ciri umum pencak silat
a. Pencak silat mempergunakan seluruh bagian tubuh dan
anggota badan lainnya untuk membela diri.
b. Pencak silat tidak memerlukan senjata tertentu, benda
apapun dapat di jadikan senjata untuk membela diri.
c. Pencak silat lahir dan tumbuh serasi dengan alam sekitar,
adat sopan santun masyarakat, watak suku bangsa dan
agama yang kesemuanya dalam wilayah Indonesia.
Ciri khusus Pencak silat
a. Sikap tenang namun selalu waspada
b. Mempergunakan kelincahan, kelenturan, kecepatan, saat
(timing) dan sasaran yang tepat disertai gerak reflek untuk
menguasai lawan, bukan hanyua mengandalkan kekuatan dan
tenaga saja.
c. Mempergunakan prinsip timbangan, permainan posisi
lawandengan pemindahan titik berat badan.
d. Memanfaatkan serangan dan tenaga lawan secara
maksimal.
e. Menghemat, menyalurkan tenaga yang minimal.

Silat
diperkirakan
menyebar
di kepulauan
nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya
belum dapat dipastikan. Asal mula ilmu bela diri di nusantara ini
kemungkinan berkembang dari keterampilan suku-suku asli
Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan
parang, perisai, dan tombak, misalnya seperti dalam tradisi
suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh

luar.Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke


mulut, diajarkan dari guru ke murid, sehingga catatan tertulis
mengenai asal mula silat sulit ditemukan. Sejarah silat dikisahkan
melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain.
Legenda Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau: silek) diciptakan
oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung
Marapipada abad ke-11.Kemudian silek dibawa dan dikembangkan
oleh para perantau Minang ke seluruh Asia Tenggara. Demikian pula
cerita rakyat mengenai asal mula silat aliran Cimande, yang
mengisahkan seorang perempuan yang mencontoh gerakan
pertarungan antara harimau dan monyet. Setiap daerah umumnya
memiliki tokoh persilatan (pendekar) yang dibanggakan, misalnya Si
Pitung, Hang Tuah, dan Gajah Mada
Peneliti silat Donald F. Draeger berpendapat bahwa bukti
adanya seni bela diri bisa dilihat dari berbagai artefak senjata yang
ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pada pahatan
relief-relief yang berisikan sikap-sikap kuda-kuda silat di candi
Prambanan dan Borobudur.Dalam bukunya, Draeger menuliskan
bahwa senjata dan seni beladiri silat adalah tak terpisahkan, bukan
hanya dalam olah tubuh saja, melainkan juga pada hubungan
spiritual yang terkait erat dengan kebudayaan Indonesia. Sementara
itu Sheikh Shamsuddin (2005) berpendapat bahwa terdapat
pengaruh ilmu beladiri dari Cina dan India dalam silat. Hal ini karena
sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari
kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari
India, Cina, dan mancanegara lainnya. Perkembangan silat secara
historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi
oleh kaum penyebar agama pada abad ke-14 di nusantara. Kala itu
pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di
surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari latihan
spiritual. Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari
rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk
menghadapi penjajah asing.
Silat saat ini telah diakui sebagai budaya suku Melayu dalam
pengertian yang luas yaitu para penduduk daerah pesisir
pulau Sumatera dan Semenanjung Malaka, serta berbagai kelompok
etnik lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa Melayu di

berbagai daerah di Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan pulaupulau lain-lainnya yang juga mengembangkan beladiri ini. Beberapa
organisasi silat nasional antara lain adalah Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan
Malaysia (PESAKA)
di
Malaysia, Persekutuan
Silat
Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat Brunei
Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan
perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini
telah secara resmi masuk sebagai cabang olah raga dalam
pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA
Games.

PENCAK SILAT DI DUNIA

Pencak Silat telah berkembang pesat selama abad ke-20 dan


telah menjadi olah raga kompetisi di bawah penguasaan dan
peraturan Persilat (Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa, atau
The International Pencak Silat Federation). Pencak silat sedang
dipromosikan oleh Persilat di beberapa negara di seluruh 5 benua,
dengan tujuan membuat pencak silat menjadi olahraga Olimpiade.
Persilat mempromosikan Pencak Silat sebagai kompetisi olah raga
internasional. Hanya anggota yang diakui Persilat yang diizinkan
berpartisipasi pada kompetisi internasional.Kini, beberapa federasi
pencak silat nasional Eropa bersama dengan Persilat telah
mendirikan Federasi Pencak Silat Eropa. Pada 1986 Kejuaraan Dunia
Pencak Silat pertama di luar Asia, mengambil tempat
di Wina, Austria.
Pada tahun 2002 Pencak Silat diperkenalkan sebagai bagian
program pertunjukan di Asian Games di Busan, Korea Selatan untuk
pertama kalinya. Kejuaraan Dunia terakhir ialah pada 2002
mengambil tempat di Penang, Malaysia pada Desember 2002.Selain
dari upaya Persilat yang membuat pencak silat sebagai
pertandingan olahraga, masih ada banyak aliran-aliran tua
tradisional yang mengembangkan pencak silat dengan nama Silek
dan Silat di berbagai belahan dunia. Diperkirakan ada ratusan aliran
(gaya) dan ribuan perguruan.

ORGANISASI PENCAK SILAT

PERSILAT- Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa

IPSI - Ikatan Pencak Silat Indonesia

FP2STI - Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional


Indonesia

PESAKA

Malaysia -

Persekutuan

Silat

Kebangsaan

Malaysia

PERSISI - Persekutuan Silat Singapore

EPSF - European Pencak Silat Federation

Sampai saat ini anggota Organisasi Pencak Silat yang sudah


terdaftar/tercatat di PERSILAT sebanyak 33 organisasi di seluruh
dunia.

Anda mungkin juga menyukai