Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

PENJAS
 PERATURAN DALAM PENCAK SILAT
 PERATURAN PERWASITAN

Disusun Oleh :
Nama : LIZA TRI LESTARI
No. Absen : 21
Kelas : XI IPS 2

SMA NEGERI 1 NALUMSARI


TAHUN PELAJARAN 2017/2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga berkat karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacanya. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat kelebihan dan kekurangannya
sehingga kami mengharap kritik dan saran yang dapat memperbaiki untuk penulisan
makalah selanjutnya.

Terima kasih.

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pencak silat adalah kata mejemuk. Pencak dan Silat mempunyai pengertian
yang sama dan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia
Tenggara. Penggabungan kata pencak dan silat menjadi kata majemuk untuk
pertama kalinya dilakukan pada waktu dibentuk suatu organisasi persatuan dan
perguruan Pencak dan perguruan Silat di Indonesia yang diberi nama Ikatan
Pencak Silat Indonesia, disingkat IPSI pada tahun 1948 di Surakarta. Ada pen-
garuh budaya Cina, agama Hindu, Budha, dan Islam dalam pencak silat. Setiap
daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas. Setiap empat tahun
di Indonesia ada pertandingan pencak silat tingkat nasional dalam Pekan Olahraga
Nasional. Pencak silat juga dipertandingkan dalam SEA Games sejak tahun 1987.
Di luar Indonesia juga ada banyak penggemar pencak silat seperti di Australia,
Belanda, Jerman, dan Amerika.
Sejak saat itu, pencak silat menjadi istilah resmi di Indonesia.perguruan-
perguruan yang mengajarkan Pencak dan Silat asal Indonesia di berbagai Negara
kemudian juga menggunakan istilah Pencak Silat. Di dunia internasional Pencak
Silat menjadi istilah resmi sejak dibentuknya Organisasi Federatif Internasional
yang diberi nama Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa, disingkat PERSILAT,
di Jakarta pada tahun 1980. Walaupun demikian, karena kebiasaan kata Pencak
dan Silat masih digunakan secara terpisah. Dalam makalah ini akan diuraikan
secara singkat beberapa hal sekitar Pencak Silat yang meliputi sejarah
perkembangan, teknik dasar pencak silat, dan beberapa hal lainnya

B. Tujuan
- Memberikan wawasan yang lebih luas tentang pencak silat.
- Dapat menjadikan makalah ini sebagai referensi dalam pembelajaran tentang
materi pencak silat

C. Rumusan Masalah
a. Apa definisi pencak silat menurut isti’lah dan etimologi, serta sejarah singkat
pencak silat ?
b. Menjelaskan peraturan-peraturan pertandingan pencak silat !
c. Aspek dan bentuk apa saja dalam pencak silat dan istilah dalam pencak silat ?
d. Nilai Postif apa yang dapat diambil dari pencak silat?
e. Jenis-jenis organsisasi pencak silat

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pencak Silat
Pencak silat merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang sudah tum-
buh dan berkembang ke manca negara. Walau sejarah tidak bisa menunjukkan
secara pasti kapan lahirnya pencak silat, namun pencak silat sudah lahir di bumi
pertiwi sejak peradaban manusia. Sejak jaman pra sejarah sudah lahir ilmu
beladiri yang sederhana guna mempertahankan hidup dari ganasnya alam.
Pencak Silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang memerlukan banyak
konsentrasi berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di
negara-negara Asia, seperti: Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina, dan
Thailand. Di Indonesia sendiri terdapat induk organisasi pencak silat yang diberi
nama Ikatan Pencak Silat Indonesia atau yang lebih dikenal dengan IPSI.
Sedangkan suatu organisasi yang mewadahi dan memfasilitasi federasi-federasi
pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa
atau PERSILAT yang merupakan bentukan dari Indonesia, Singapura, Malaysia,
dan Brunei Darussalam. Sedangkan menurut versi lain, pencak silat adalah
olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Dimana setiap
konsentrasi dipengaruhi oleh kebudayaan. Sehingga tiap daerah memiliki cirri
khas dan aliran pencak silat. Misalnya pencak silat dari daerah Jawa Barat yang
terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong. Di Jawa Tengah terkenal dengan
aliran Merpati Putih. Sedangkan di Jawa Timur dengan aliran Perisai Diri.
Secara etimologi,Istilah silat lebih dikenal secara luas di Asia Tenggara,
akan tetapi khusus di Indonesia isti’lah yang digunakan adalah pencak silat.
Isti’lah ini digunakan untuk mempersatukan berbagai aliran seni bela diri
tradisional yang berkembang pesat di Indonesia. Nama pencak digunakan di Jawa,
sedangkan silat digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya, dan Kalimantan.
Perbedaan dan cirri khas dari kata pencak dan silat adalah bahwa pencak lebih
mengedepankan unsur seni dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan silat
adalah inti ajaran bela diri dalam pertarungan.

Sejarah Pencak Silat


Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang memiliki cara dalam
melindungi diri dan mempertahankan hidupnya dari tantangan alam, sehingga
mereka menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di
alam sekitarnya, seperti : gerakan kera, harimau, ular, burung elang. Bela diri juga
berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan

4
berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak. Bela diri juga sudah
ada sejak zaman kerajaan-kerajaan besar, seperti kerajaan Sriwijaya, dan
Majapahit, yang mana memilik pendekar-pendekar dan prajurit yang
kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan.
Sedangkan menurut penilit silat Donald F. Draeger, untuk mengetahui
sejarah dan berkembangnya silat dapat dilihat dari berbagai artefak senjata yang
ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pahatan relief-relief yang
berisikan sikap-sikap kuda silat di Candi Prambanan dan Borobudor. Sementara
itu Sheikh Shamsuddin berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri
dari Cina dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu
telah mendapat pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun
perantau dari India, Cina, dan mancanegara lainnya.
Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya
banyak dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di
nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama
di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari latihan spiritual.
Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian
dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah
perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat
senjata, seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro,
Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti
Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.
Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa
perlu adanya organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula
mengikat aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei
1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Kini IPSI tercatat
sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia.
Beberapa organisasi silat nasional maupun internasional mulai tumbuh
dengan pesat. Seperti di Asia, Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara
resmi masuk sebagai cabang olah raga dalam pertandingan internasional,
khususnya dipertandingkan dalam SEA Games.

B. Peraturan-Peraturan Pertandingan Pencak Silat


Peraturan Pertandingan Pencak Silat di Indonesia memuat tentang
Ketentuan Bertanding, yang meliputi Ketentuan Kemenangan, Ketentuan Hukum
Pesilat, dan Ketentuan Penilain. Baik kita kupas tentang Peraturan Pertandingan
Pencak Silat sebagai berikut:

5
1. Ketentuan Bertanding
a. Pertandingan Pencak silat dilakukan oleh dua pesilat yang saling
berhadapan untuk mencapai prestasi.
· Melakukan pembelaan (hindaran, elakan dan tangkisan)
· Melakukan serangan pada sasaran (serangan tangan dan kaki)
· Menjatuhkan lawan.
· Mengunci lawan.
b. Pertandingan pencak silat dilakukan dalam 3 babak, dangan masing-masing
babak selama 2 menit dan istirahat antara babak 1 menit.
c. Ketentuan Pertandingan
 Setiap pembela dan serangan harus berpola dasi sikap awal, pasangan,
langkah serta adanya koordinasi dalam melakukan serangan/pembelaan
harus kembali kepada sikap awal/pasang.
 Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan
berbagai cara ke arah sasaran, sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan
 Mematuhi ketentuan mengenai sasaran, larangan-larangan dan kaidah
pencak silat dan ketentuan-ketentuan perwasitan umumnya.
d. Pertandingan Pencak silat dipimpin oleh satu rang wasit dan lima orang juri.
2. Ketentuan Kemenangan
Peraturan pertandingan Pencak silat memuat ketentuan kemenangan sebagai
berikut:
a. Menang angka, jika pertandingan selesai 3 babak dan juri memenangkan
salah satu pesilat dengan jumlahh angka lebih banyak dari lawannya
b. Menang teknik jika lawannya tidak bisa melanjutkan pertandingan karena;
 Menyatakan diri tidak dapat meneruskan pertandingan
 Atas keputusa dokter pertandingan, karena kondisi atlet mungkin
membahayakannang mutlak
 Atas permintaan pelatih
c. Menang mutlak, jika lawannya jatuh karena serangan yang sah dan tidak
sadar setelah hitungan wasit sampai ke-10 dalam waktu 10 detik
d. Menang diskwalifikasi, jika:
 Lawan mendapat peringatan ke-3 setelah peringatan ke-2
 Lawan melakukan pelanggaran berat yang diberikan hukuman
langsung diskwalifikasi.
 Lawan melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan cedera dan
tidak dapat melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter
pertandingan.

6
e. Menang karena pertandingan tidak seimbang
f. Menang karena lawan tidak hadir dalam pertandingan atau mengundurkan
diri.
3. Ketentuan Hukum Kepada Pesilat
Peraturan Pertandingan pencak silat memuat ketentuan hukum kepada pecak
silat sebagai berikut:
a. Teguran, diberikan bila pesilat melakukan pelanggaran ringan.
· Teguran I, nilai dikurangi satu (1)
· Teguran II, nilai dikurangi dua (2)
b. Peringatan I, jika pesilat mendapat teguran ke-3 dalam satu babak akibat
pelanggaran ringan. Peringatan ini di kurangi lima (5)
c. Peringatan II, diberikan bila pesilat mendapat Peringatan I, Peingatan II, nilai
dikurangi sepuluh (10)
d. Diskwalifikasi diberikan bila pesilat:
 Mendapat peringatan setelah peringatan II
 Melakukan pelanggaran berat yang didorong oleh unsur kesengajaan
yang bertentangan dengan norma keolahragaan
 Melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan cidera tidak dapat
melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter perandingan.
4. Ketentuan Penilaian
Ketentuan penilaian dalam peraturan pertandingan pencak silat adalah
sebagai berikut:
a. Nilai 1 (satu)
 Elakan/tangkisan yang berhasil yang berlangsung disusul oleh serangan
yang masuk pada sasaran, atau teknik jatuhan yang berhasil
 Serangan tangan yang maasuk pada sasaran
b. Nilai 2 (dua)
 Serangan kaki yang masuk pada sasaran
c. Nilai 3 (tiga)
 Menjatuhkan lawan
d. Nilai 4 (empat)
 Mengunci lawan
e. Selain nilai-nilai di atas diberikan nilai kerapian teknik, yaitu penilaian
atas kaidah-kaidah permainan pencak silat, dengan nilai terendah 2 (dua)
dan nilai tertinggi 5 (lima) pada setiap babak.
5. Sasaran yang boleh diserang adalah bagian tubuh, kecuali leher ke atas dan
kemaluan, yaitu:

7
 Dada
 Perut
 Pinggang kiri dan pinggang kanan
 Punggung
 Sedangkan tungkai dan tangan dapat dijadikan sasaran serangan dengan
menjatuhkan dan mengunci, tetapi tidak mempunyai nilai sebagai
serangan perkenaan.
C. Aspek dan Bentuk Pencak Silat
Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:
· Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian
dan karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu
seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain
· Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu aspek
yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni
tarian pencak silat, dengan musik dan busana tradisional.
· Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam
menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilahsilat, cenderung menekankan pada
aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat.
· Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting.
Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh.. Aspek olah raga meliputi
pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda / regu.
 Kuda-kuda: adalah posisi menapak kaki untuk memperkokoh posisi tubuh.
Kuda-kuda yang kuat dan kokoh penting untuk mempertahankan posisi tubuh
agar tidak mudah dijatuhkan. Kuda-kuda juga penting untuk menahan
dorongan atau menjadi dasar titik tolak serangan (tendangan atau pukulan).
 Sikap dan Gerak: Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan
gerak-gerik (pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung,
sikap dan gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara
berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka
pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat.
 Langkah: Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini penting
di dalam permainan silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola langkah yang
dikenali, contohnya langkah tiga dan langkah empat.
 Kembangan: adalah gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil
memperhatikan, mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus mengintai celah
pertahanan musuh. Kembangan utama biasanya dilakukan pada awal laga dan
dapat bersifat mengantisipasi serangan atau mengelabui musuh. Seringkali

8
gerakan kembangan silat menyerupai tarian atau dalam maenpo Sunda
menyerupai ngibing (berjoget). Kembangan adalah salah satu bagian penilaian
utama dalam seni pencak silat yang mengutamakan keindahan gerakan.
 Buah: Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan
menyerang. Secara tradisional istilah teknik ini dapat disamakan dengan buah.
Pesilat biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki
dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan,
sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dll.
 Jurus: pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar
untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk
menguasai penggunaan teknik-teknik lanjutan pencak silat (buah), saat
dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan
langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki.
Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
 Sapuan dan Guntingan: adalah salah satu jenis buah (teknik) menjatuhkan
musuh dengan menyerang kuda-kuda musuh, yakni menendang dengan
menyapu atau menjepit (menggunting) kaki musuh, sehingga musuh
kehilangan keseimbangan dan jatuh.
 Kuncian: adalah teknik untuk melumpuhkan lawan agar tidak berdaya, tidak
dapat bergerak, atau untuk melucuti senjata musuh. Kuncian melibatkan
gerakan menghindar, tipuan, dan gerakan cepat yang biasanya mengincar
pergelangan tangan, lengan, leher, dagu, atau bahu musuh.
D. Nilai Positif Adanya Pencak Silat
Nilai positif yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak silat adalah:
1. Kesehatan dan kebugaran
2. Membangkitkan rasa percaya diri
3. Melatih ketahanan mental
4. Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi
5. Membina sportifitas dan jiwa ksatria
6. Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi
E. Jenis Organisasi Pencak Silat di Tingkat Nasional maupun Internasional
1. PERSILAT : Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa
2. IPSI : Ikatan Pencak Silat Indonesia
3. FP2STI : Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia
4. PESAKA Malaysia : Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia
5. PERSISI : Persekutuan Silat Singapore
6. EPSF : European Pencak Silat Federation

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari
Indonesia. Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia maupun
Eropa. Terbukti dari banyaknya organisasi-organisasi pencak silat yang tumbuh
dengan pesat, seperti: PERSILAT di Indonesia, IPSI, PESAKA di Malaysia.
Berkembangnya seni pencak silat tidak terlepas dari sejarah awal mulanya berdiri
pencak silat. Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang berusaha untuk
mempertahankan dirinya dari ancaman dan tantangan alam, Kerajaan-kerajaan besar
yang memiliki prajurit dan pendekar-pendekar yang siap berperang, Pahlawan
nasional bangsa Indonesia, seperti pangeran Diponegoro yang melawan penjajah,
sampai pada akhirnya bela diri berkembang seiring berkembangnya jaman.
B. Saran
Pencak silat merupakan salah satu warisan yang patut untuk terus dijaga dan
dikembangkan. Melalui serangkaian proses perputaran zaman sampai pada akhirnya
pencak silat menjadi hak paten sebagai cabang olahraga yang diakui baik dari nasional
maupuan internasional. Maka sudah sepatutnya pencak silat harus terus dijaga,
dilestarikan, dan dikembangkan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Giyanto Tri.modul pencak silat


http://wisbenbae.blogspot.com/2011/04/asal-mula-seni-bela-diri-pencak-silat.html
http://bankmakalah-id.blogspot.co.id/2014/11/makalah-tentang-pencak-silat.html
http://evhysebelas.blogspot.co.id/

11

Anda mungkin juga menyukai