Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan ke kehadirat Allah, SWT atas rahmat dan karunianya,
sehingga makalah ini dapat di selesaikan tepat waktu sesuai dengan harapan dan jadwal
yang telah di tetapkan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan untuk kesempurnaan dan
kelengkapan lebih lanjut di harapkan kepada para pembaca menyampaikan saran dan
kritiknya.

Mudah – mudahan makalah ini bermanfaat dan menjadi sumbangsih dalam dunia
pendidikan di tanah air tercinta ini, semoga segala pekerjaan yang baik menjadi amal
sholeh dan mendapatkan imbalan dari Allah SWT.

Kalianda, 24 November 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR ..................................................................................... 1


DAFTAR ISI ................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 3
B. Tujuan………………………………………………. ........................ 4
C. Rumusan Masalah .............................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN
A. PengertianPencak Silat ..................................................................... 5
B. Peraturan – peraturan Pertandingan Pencak Silat ............................... 6
C. Aspek dan Bentuk Pencak Silat .......................................................... 9
D. Nilai Positif adanya Pencak Silat ....................................................... 17

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ...................................................................................... 18
B. Saran ................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencak silat adalah kata mejemuk. Pencak dan Silat mempunyai pengertian yang
sama dan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia Tenggara, yakni
kelompok masyarakat etnis yang merupakan penduduk asli Negara-negara di kawasan
Asia Tenggara. Kata Pencak biasa digunakan oleh masyarakat pulau Jawa, Madura, dan
Bali, sedangkan Silat biasa digunakan oleh masyarakat di wilayah Indonesia lainnya
maupun di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam serta di Thailand (bagian Selatan),
bdan Filipina. Penggabungan kata pencak dan silat menjadi kata majemuk untuk
pertama kalinya dilakukan pada waktu dibentuk suatu organisasi persatuan dan
perguruan Pencak dan perguruan Silatdi Indonesia yang diberi nama Ikatan Pencak Silat
Indonesia, disingkat IPSI pada tahun 1948 di Surakarta. Pencak silat adalah olahraga
bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Ada pengaruh budaya Cina, agama
Hindu, Budha, dan Islam dalam pencak silat. Biasanya setiap daerah di Indonesia mem-
punyai aliran pencak silat yang khas. Misalnya, daerah Jawa Barat terkenal dengan ali-
ran Cimande dan Cikalong, di Jawa Tengah ada aliran Merpati Putih dan di Jawa Timur
ada aliran Perisai Diri.Setiap empat tahun di Indonesia ada pertandingan pencak silat
tingkat nasional dalam Pekan Olahraga Nasional. Pencak silat juga dipertandingkan
dalam SEA Games sejak tahun 1987. Di luar Indonesia juga ada banyak penggemar
pencak silat seperti di Australia, Belanda, Jerman, dan Amerika.
Sejak saat itu, pencak silat menjadi istilah resmi di Indonesia.perguruan-perguruan
yang mengajarkan Pencak dan Silat asal Indonesia di berbagai Negara kemudian juga
menggunakan istilah Pencak Silat. Di dunia internasional Pencak Silat menjadi istilah
resmi sjak dibentuknya Organisasi Federatif Internasional yang diberi nama
Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa, disingkat PERSILAT, di Jakarta pada tahun
1980. Walaupun demikian, karena kebiasaan kata Pencak dan Silat masih digunakan
secara terpisah. Dalam makalah ini akan diuraikan secara singkat beberapa hal sekitar
Pencak Silat yang meliputi sejarah perkembangan, teknik dasar pencak silat, dan
beberapa hal lainnya

3
B. Tujuan
- Memberikan wawasan yang lebih luas tentang pencak silat untuk penulis dan pembaca.
- Dapat menjadikan makalah ini sebagai referensi dalam pembelajaran tentang materi
pencak silat

C. Rumusan Masalah
a. Apa definisi pencak silat menurut isti’lah dan etimologi, serta sejarah singkat pencak
silat ?
b. Menjelaskan peraturan-peraturan pertandingan pencak silat !
c. Aspek dan bentuk apa saja dalam pencak silat dan istilah dalam pencak silat ?
d. Nilai Postif apa yang dapat diambil dari pencak silat?
e. Jenis-jenis organsisasi pencak silat

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pencak Silat


Pencak silat merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang sudah tumbuh
dan berkembang ke manca negara. Walau sejarah tidak bisa menunjukkan secara pasti
kapan lahirnya pencak silat, namun pencak silat sudah lahir di bumi pertiwi sejak perad-
aban manusia. Sejak jaman pra sejarah sudah lahir ilmu beladiri yang sederhana guna
mempertahankan hidup dari ganasnya alam.
Pencak Silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang memerlukan banyak
konsentrasi berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-
negara Asia, seperti: Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina, dan Thailand. Di
Indonesia sendiri terdapat induk organisasi pencak silat yang diberi nama Ikatan Pencak
Silat Indonesia atau yang lebih dikenal dengan IPSI. Sedangkan suatu organisasi yang
mewadahi dan memfasilitasi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara adalah

Sejarah Pencak Silat


Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak
dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam padaabad ke-14 di nusantara. Kala itu
pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren.
Silat menjadi bagian dari latihan spiritual.
Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari
pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan
melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata,
seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di
Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan
Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.
Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu
adanya organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-
aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan

5
Pencak Silat Indonesia (IPSI). Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua
di dunia.
Beberapa organisasi silat nasional maupun internasional mulai tumbuh dengan
pesat. Seperti di Asia, Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk
sebagai cabang olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan
dalam SEA Games.

B. Peraturan-Peraturan Pertandingan Pencak Silat


Peraturan Pertandingan Pencak Silat di Indonesia memuat tentang Ketentuan
Bertanding, yang meliputi Ketentuan Kemenangan, Ketentuan Hukum Pesilat, dan
Ketentuan Penilain. Baik kita kupas tentang Peraturan Pertandingan Pencak Silat
sebagai berikut:
1. Ketentuan Bertanding
a. Pertandingan Pencak silat dilakukan oleh dua pesilat yang saling berhadapan untuk
mencapai prestasi.
 Melakukan pembelaan (hindaran, elakan dan tangkisan)
 Melakukan serangan pada sasaran (serangan tangan dan kaki)
 Menjatuhkan lawan.
 Mengunci lawan.
b. Pertandingan pencak silat dilakukan dalam 3 babak, dangan masing-masing babak
selama 2 menit dan istirahat antara babak 1 menit.
c. Ketentuan Pertandingan

 Setiap pembela dan serangan harus berpola dasi sikap awal, pasangan, langkah
serta adanya koordinasi dalam melakukan serangan/pembelaan harus kembali
kepada sikap awal/pasang.
 Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai
cara ke arah sasaran, sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan
 Mematuhi ketentuan mengenai sasaran, larangan-larangan dan kaidah pencak
silat dan ketentuan-ketentuan perwasitan umumnya.

6
d. Pertandingan Pencak silat dipimpin oleh satu rang wasit dan lima orang juri.
2. Ketentuan Kemenangan
Peraturan pertandingan Pencak silat memuat ketentuan kemenangan sebagai berikut:
a. Menang angka, jika pertandingan selesai 3 babak dan juri memenangkan salah satu
pesilat dengan jumlahh angka lebih banyak dari lawannya
b. Menang teknik jika lawannya tidak bisa melanjutkan pertandingan karena;

 Menyatakan diri tidak dapat meneruskan pertandingan


 Atas keputusa dokter pertandingan, karena kondisi atlet mungkin
membahayakannang mutlak
 Atas permintaan pelatih

c. Menang mutlak, jika lawannya jatuh karena serangan yang sah dan tidak sadar setelah
hitungan wasit sampai ke-10 dalam waktu 10 detik
d. Menang diskwalifikasi, jika:

 Lawan mendapat peringatan ke-3 setelah peringatan ke-2


 Lawan melakukan pelanggaran berat yang diberikan hukuman langsung
diskwalifikasi.
 Lawan melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan cedera dan tidak
dapat melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter pertandingan.

e. Menang karena pertandingan tidak seimban


f. Menang karena lawan tidak hadir dalam pertandingan atau mengundurkan diri.
3. Ketentuan Hukum Kepada Pesilat
Peraturan Pertandingan pencak silat memuat ketentuan hukum kepada pecak silat
sebagai berikut:
a. Teguran, diberikan bila pesilat melakukan pelanggaran ringan.

 Teguran I, nilai dikurangi satu (1)


 Teguran II, nilai dikurangi dua (2)
b. Peringatan I, jika pesilat mendapat teguran ke-3 dalam satu babak akibat pelanggaran
ringan. Peringatan ini di kurangi lima (5)

7
c. Peringatan II, diberikan bila pesilat mendapat Peringatan I, Peingatan II, nilai
dikurangi sepuluh (10)
d. Diskwalifikasi diberikan bila pesilat:

 Mendapat peringatan setelah peringatan II


 Melakukan pelanggaran berat yang didorong oleh unsur kesengajaan yang
bertentangan dengan norma keolahragaan
 Melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan cidera tidak dapat
melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter perandingan.

4. Ketentuan Penilaian
Ketentuan penilaian dalam peraturan pertandingan pencak silat adalah sebagai
berikut:
a. Nilai 1 (satu)

 Elakan/tangkisan yang berhasil yang berlangsung disusul oleh serangan yang


masuk pada sasaran, atau teknik jatuhan yang berhasil
 Serangan tangan yang maasuk pada sasaran

b. Nilai 2 (dua)

 Serangan kaki yang masuk pada sasaran

c. Nilai 3 (tiga)

 Menjatuhkan lawan

d. Nilai 4 (empat)

 Mengunci lawan

e. Selain nilai-nilai di atas diberikan nilai kerapian teknik, yaitu penilaian atas kaidah-
kaidah permainan pencak silat, dengan nilai terendah 2 (dua) dan nilai tertinggi 5 (lima)
pada setiap babak.

8
5. Sasaran yang boleh diserang adalah bagian tubuh, kecuali leher ke atas dan kemaluan,
yaitu:

 Dada
 Perut
 Pinggang kiri dan pinggang kanan
 Punggung
 Sedangkan tungkai dan tangan dapat dijadikan sasaran serangan dengan
menjatuhkan dan mengunci, tetapi tidak mempunyai nilai sebagai serangan
perkenaan.

C. Aspek dan Bentuk Pencak Silat


Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:
 Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian
dan karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu
seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain
 Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu aspek
yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian
pencak silat, dengan musik dan busana tradisional.
 Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam
menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilahsilat, cenderung menekankan pada
aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat.
 Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting.
Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh.. Aspek olah raga meliputi
pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu.

 Kuda-kuda: adalah posisi menapak kaki untuk memperkokoh posisi tubuh. Kuda-kuda
yang kuat dan kokoh penting untuk mempertahankan posisi tubuh agar tidak mudah
dijatuhkan. Kuda-kuda juga penting untuk menahan dorongan atau menjadi dasar titik
tolak serangan (tendangan atau pukulan).

9
 Sikap dan Gerak: Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan
gerak-gerik (pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung,
sikap dan gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara
berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka
pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat.

 Langkah: Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini penting
di dalam permainan silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola langkah yang
dikenali, contohnya langkah tiga dan langkah empat.

10
 Kembangan: adalah gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil
memperhatikan, mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus mengintai celah
pertahanan musuh. Kembangan utama biasanya dilakukan pada awal laga dan
dapat bersifat mengantisipasi serangan atau mengelabui musuh. Seringkali
gerakan kembangan silat menyerupai tarian atau dalam maenpo Sunda
menyerupai ngibing (berjoget). Kembangan adalah salah satu bagian penilaian
utama dalam seni pencak silat yang mengutamakan keindahan gerakan.

 Buah: Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan
menyerang. Secara tradisional istilah teknik ini dapat disamakan dengan buah.
Pesilat biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki
dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan,
sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.

 Jurus: pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar
untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk
menguasai penggunaan teknik-teknik lanjutan pencak silat (buah), saat
dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah,
atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat
digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.

 Sapuan dan Guntingan: adalah salah satu jenis buah (teknik) menjatuhkan
musuh dengan menyerang kuda-kuda musuh, yakni menendang dengan
menyapu atau menjepit (menggunting) kaki musuh, sehingga musuh kehilangan
keseimbangan dan jatuh.

11
 Kuncian: adalah teknik untuk melumpuhkan lawan agar tidak berdaya, tidak
dapat bergerak, atau untuk melucuti senjata musuh. Kuncian melibatkan gerakan
menghindar, tipuan, dan gerakan cepat yang biasanya mengincar pergelangan
tangan, lengan, leher, dagu, atau bahu musuh.

12
Lapangan pencak silat

Ukuran Lapangan Pencak silat adalah:


Luas : 10 m2
Panjang dan Lebar : 10m
Lingkaran Tengah dengan diameter : 8m
Lingkaran Kedua dengan diameter : 8m

Perlengkapan yang Dibutuhkan pada Pertandingan Pencak silat


1. Perlengkapan gelanggang pencak silat

 Gelanggang dapat dilantai dan dilapisi matras tebal 5 (lima) cm, ukuran 10 m x
10 m warna dasar hijau terang dan garis putih setebal 5 cm, bidang berbentuk
lingkaran diameter 8 m, lingkaran tengah diameter 3m.
 Meja dan kursi pertandingan
 Meja dan kursi wasit juri
 Formulir pertandingan da alat tulis menulis
 Jam pertandingan, gong, dan bel

13
 Lampu babak
 Lampu isyarat berwarna merah, biru dan kuning
 Bendera kecil berwarna merah dan biru
 Timbangan
 Lain-lain sesuai perlengkapan yg dibutuhkan

2. Perlengkapan bertanding pencaksilat

 Pakaian: mengunakan pakaian pencaksilat warna hitam sabuk putih, badge IPSI
disebelah kiri.
 Pelindung badan (bodyprotector) warna hitam sesuai standar IPSI.

 Pesilat putera menggunakan pelindung kemaluan (genetile protector)


 Gum shil

 Pelindung sendi

14
Larangan yang dinyatakan sebagai pelanggaran :

1. Pelanggaran berat

a. Menyerang bagian badan yang tidak sah yaitu leher , kepala serta
bawah pusar/pusar sampe kemaluan.

b. Usaha mematahkan persendian secara langsung.

c. Sengaja melemparkan keluar gelanggang.

d. Membenturkan menggunakan kepala atau menyerang menggunakan


kepala.

e. Menyerang lawan sebelum aba-aba “MULAI” dan menyerang


sesudah ada-aba “BERHENTI” dari wasit, menyebabkan lawan cidera
(harus penjelasan peratiuran pertandingan)

f. Mengumul, mengigit, mencakar, mencengkram dan menjambak


(menarik rambut/jilbab, (perlu penjelasan peraturan pertandingan
menggunakan jilbab)

g. Menentang, menghina, merangkul, menyerang, mengeluarkan kata-


kata yang tidak sopan, meludahi, memancing –mancing dengan suara
berlebihan terhadap lawan maupun terhadap aparat pertandingan
(Delegasi Teknik, Ketua Pertandingan, dewan juri dan Wasit Juri).

h. Melakukan pelanggaran terhadap aturan pertandingan.

i. Memegang, menangkap atau merangkul sambil melakukan


serangan.

2. Pelanggaran ringan

a. Tidak menggunakan salah satu kaidah.

15
b. Keluar dari gelanggang secara sengaja atau tidak sengaja

c. Merangkul lawan dalam proses pembelaan.

d. Melakukan serangan dengan teknik sapuan depan/belakang,


guntingan sambil merebahkan diri lebih dari 1 kali dalam 1 babak
dengan tujuan untuk mengulur waktu.

e. Berkomunikasi dengan orang luar dengan isyarat atau perkataan.

f. Kedua pesilat pasif atau bila salah satu pesilat pasif lebih dari 5
detik.

g. Berteriak berlebihan selama pertandingan.

h. Lintasan serangan yang salah.

i. Mendorong dengan sengaja yang mengakibatkan pesilat/lawan


keluar garis bidang laga.

3. Kesalahan teknik pembelaan :

a. Serangan yang sah dengan lintasan dengan serangan yang benar,


jika karena kesalahan teknik pembelaan lawannya yang salah (elakan
yang menuju pada lintasan serangan), tidak dinyatakan sebagai
pelanggaran.

b. Jika pesilat yang kena serangan tersebut cedera, maka wasit segera
memanggil dokter. Jika dokter memutuskan pesilat tersebut tidak fit,
maka ia dinyatakan kalah teknik.

c. Jika pesilat yang kena serangan tersebut menurut dokter fit dan
tidak dapat segera bangkit, wasit langsung melakukan perhitungan
teknik.

16
D. Nilai Positif Adanya Pencak Silat
Beberapa nilai positif yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak silat adalah:
1. Kesehatan dan kebugaran
2. Membangkitkan rasa percaya diri
3. Melatih ketahanan mental
4. Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi
5. Membina sportifitas dan jiwa ksatria
6. Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi

E. Jenis Organisasi Pencak Silat di Tingkat Nasional maupun Internasional


1. PERSILAT : Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa
2. IPSI : Ikatan Pencak Silat Indonesia
3. FP2STI : Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia
4. PESAKA Malaysia : Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia
5. PERSISI : Persekutuan Silat Singapore
6. EPSF : European Pencak Silat Federation

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari
Indonesia. Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia maupun
Eropa. Terbukti dari banyaknya organisasi-organisasi pencak silat yang tumbuh dengan
pesat, seperti: PERSILAT di Indonesia, IPSI, PESAKA di Malaysia.
Berkembangnya seni pencak silat tidak terlepas dari sejarah awal mulanya berdiri
pencak silat. Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang berusaha untuk
mempertahankan dirinya dari ancaman dan tantangan alam, Kerajaan-kerajaan besar
yang memiliki prajurit dan pendekar-pendekar yang siap berperang, Pahlawan nasional
bangsa Indonesia, seperti pangeran Diponegoro yang melawan penjajah, sampai pada
akhirnya bela diri berkembang seiring berkembangnya jaman.

B. Saran
Pencak silat merupakan salah satu warisan yang patut untuk terus dijaga dan
dikembangkan. Melalui serangkaian proses perputaran zaman sampai pada akhirnya
pencak silat menjadi hak paten sebagai cabang olahraga yang diakui baik dari nasional
maupuan internasional. Maka sudah sepatutnya pencak silat harus terus dijaga,
dilestarikan, dan dikembangkan.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Pencak_silat

http://putrasetia.wordpress.com/

https://www.facebook.com/pages/PSN-ISMD-PUTRA-SETIA/96857928495?sk=info

http://putrasetia.blogspot.com/2008/07/lambang-ismd-putra-setia.html

19

Anda mungkin juga menyukai