Puji Syukur penulis panjatkan ke kehadirat Allah, SWT atas rahmat dan karunianya,
sehingga makalah ini dapat di selesaikan tepat waktu sesuai dengan harapan dan jadwal
yang telah di tetapkan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan untuk kesempurnaan dan
kelengkapan lebih lanjut di harapkan kepada para pembaca menyampaikan saran dan
kritiknya.
Mudah – mudahan makalah ini bermanfaat dan menjadi sumbangsih dalam dunia
pendidikan di tanah air tercinta ini, semoga segala pekerjaan yang baik menjadi amal
sholeh dan mendapatkan imbalan dari Allah SWT.
Penulis
1
DAFTAR ISI
HALAMAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 3
B. Tujuan………………………………………………. ........................ 4
C. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
A. PengertianPencak Silat ..................................................................... 5
B. Peraturan – peraturan Pertandingan Pencak Silat ............................... 6
C. Aspek dan Bentuk Pencak Silat .......................................................... 9
D. Nilai Positif adanya Pencak Silat ....................................................... 17
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencak silat adalah kata mejemuk. Pencak dan Silat mempunyai pengertian yang
sama dan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia Tenggara, yakni
kelompok masyarakat etnis yang merupakan penduduk asli Negara-negara di kawasan
Asia Tenggara. Kata Pencak biasa digunakan oleh masyarakat pulau Jawa, Madura, dan
Bali, sedangkan Silat biasa digunakan oleh masyarakat di wilayah Indonesia lainnya
maupun di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam serta di Thailand (bagian Selatan),
bdan Filipina. Penggabungan kata pencak dan silat menjadi kata majemuk untuk
pertama kalinya dilakukan pada waktu dibentuk suatu organisasi persatuan dan
perguruan Pencak dan perguruan Silatdi Indonesia yang diberi nama Ikatan Pencak Silat
Indonesia, disingkat IPSI pada tahun 1948 di Surakarta. Pencak silat adalah olahraga
bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Ada pengaruh budaya Cina, agama
Hindu, Budha, dan Islam dalam pencak silat. Biasanya setiap daerah di Indonesia mem-
punyai aliran pencak silat yang khas. Misalnya, daerah Jawa Barat terkenal dengan ali-
ran Cimande dan Cikalong, di Jawa Tengah ada aliran Merpati Putih dan di Jawa Timur
ada aliran Perisai Diri.Setiap empat tahun di Indonesia ada pertandingan pencak silat
tingkat nasional dalam Pekan Olahraga Nasional. Pencak silat juga dipertandingkan
dalam SEA Games sejak tahun 1987. Di luar Indonesia juga ada banyak penggemar
pencak silat seperti di Australia, Belanda, Jerman, dan Amerika.
Sejak saat itu, pencak silat menjadi istilah resmi di Indonesia.perguruan-perguruan
yang mengajarkan Pencak dan Silat asal Indonesia di berbagai Negara kemudian juga
menggunakan istilah Pencak Silat. Di dunia internasional Pencak Silat menjadi istilah
resmi sjak dibentuknya Organisasi Federatif Internasional yang diberi nama
Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa, disingkat PERSILAT, di Jakarta pada tahun
1980. Walaupun demikian, karena kebiasaan kata Pencak dan Silat masih digunakan
secara terpisah. Dalam makalah ini akan diuraikan secara singkat beberapa hal sekitar
Pencak Silat yang meliputi sejarah perkembangan, teknik dasar pencak silat, dan
beberapa hal lainnya
3
B. Tujuan
- Memberikan wawasan yang lebih luas tentang pencak silat untuk penulis dan pembaca.
- Dapat menjadikan makalah ini sebagai referensi dalam pembelajaran tentang materi
pencak silat
C. Rumusan Masalah
a. Apa definisi pencak silat menurut isti’lah dan etimologi, serta sejarah singkat pencak
silat ?
b. Menjelaskan peraturan-peraturan pertandingan pencak silat !
c. Aspek dan bentuk apa saja dalam pencak silat dan istilah dalam pencak silat ?
d. Nilai Postif apa yang dapat diambil dari pencak silat?
e. Jenis-jenis organsisasi pencak silat
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Pencak Silat Indonesia (IPSI). Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua
di dunia.
Beberapa organisasi silat nasional maupun internasional mulai tumbuh dengan
pesat. Seperti di Asia, Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk
sebagai cabang olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan
dalam SEA Games.
Setiap pembela dan serangan harus berpola dasi sikap awal, pasangan, langkah
serta adanya koordinasi dalam melakukan serangan/pembelaan harus kembali
kepada sikap awal/pasang.
Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai
cara ke arah sasaran, sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan
Mematuhi ketentuan mengenai sasaran, larangan-larangan dan kaidah pencak
silat dan ketentuan-ketentuan perwasitan umumnya.
6
d. Pertandingan Pencak silat dipimpin oleh satu rang wasit dan lima orang juri.
2. Ketentuan Kemenangan
Peraturan pertandingan Pencak silat memuat ketentuan kemenangan sebagai berikut:
a. Menang angka, jika pertandingan selesai 3 babak dan juri memenangkan salah satu
pesilat dengan jumlahh angka lebih banyak dari lawannya
b. Menang teknik jika lawannya tidak bisa melanjutkan pertandingan karena;
c. Menang mutlak, jika lawannya jatuh karena serangan yang sah dan tidak sadar setelah
hitungan wasit sampai ke-10 dalam waktu 10 detik
d. Menang diskwalifikasi, jika:
7
c. Peringatan II, diberikan bila pesilat mendapat Peringatan I, Peingatan II, nilai
dikurangi sepuluh (10)
d. Diskwalifikasi diberikan bila pesilat:
4. Ketentuan Penilaian
Ketentuan penilaian dalam peraturan pertandingan pencak silat adalah sebagai
berikut:
a. Nilai 1 (satu)
b. Nilai 2 (dua)
c. Nilai 3 (tiga)
Menjatuhkan lawan
d. Nilai 4 (empat)
Mengunci lawan
e. Selain nilai-nilai di atas diberikan nilai kerapian teknik, yaitu penilaian atas kaidah-
kaidah permainan pencak silat, dengan nilai terendah 2 (dua) dan nilai tertinggi 5 (lima)
pada setiap babak.
8
5. Sasaran yang boleh diserang adalah bagian tubuh, kecuali leher ke atas dan kemaluan,
yaitu:
Dada
Perut
Pinggang kiri dan pinggang kanan
Punggung
Sedangkan tungkai dan tangan dapat dijadikan sasaran serangan dengan
menjatuhkan dan mengunci, tetapi tidak mempunyai nilai sebagai serangan
perkenaan.
Kuda-kuda: adalah posisi menapak kaki untuk memperkokoh posisi tubuh. Kuda-kuda
yang kuat dan kokoh penting untuk mempertahankan posisi tubuh agar tidak mudah
dijatuhkan. Kuda-kuda juga penting untuk menahan dorongan atau menjadi dasar titik
tolak serangan (tendangan atau pukulan).
9
Sikap dan Gerak: Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan
gerak-gerik (pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung,
sikap dan gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara
berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka
pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat.
Langkah: Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini penting
di dalam permainan silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola langkah yang
dikenali, contohnya langkah tiga dan langkah empat.
10
Kembangan: adalah gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil
memperhatikan, mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus mengintai celah
pertahanan musuh. Kembangan utama biasanya dilakukan pada awal laga dan
dapat bersifat mengantisipasi serangan atau mengelabui musuh. Seringkali
gerakan kembangan silat menyerupai tarian atau dalam maenpo Sunda
menyerupai ngibing (berjoget). Kembangan adalah salah satu bagian penilaian
utama dalam seni pencak silat yang mengutamakan keindahan gerakan.
Buah: Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan
menyerang. Secara tradisional istilah teknik ini dapat disamakan dengan buah.
Pesilat biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki
dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan,
sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.
Jurus: pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar
untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk
menguasai penggunaan teknik-teknik lanjutan pencak silat (buah), saat
dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah,
atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat
digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
Sapuan dan Guntingan: adalah salah satu jenis buah (teknik) menjatuhkan
musuh dengan menyerang kuda-kuda musuh, yakni menendang dengan
menyapu atau menjepit (menggunting) kaki musuh, sehingga musuh kehilangan
keseimbangan dan jatuh.
11
Kuncian: adalah teknik untuk melumpuhkan lawan agar tidak berdaya, tidak
dapat bergerak, atau untuk melucuti senjata musuh. Kuncian melibatkan gerakan
menghindar, tipuan, dan gerakan cepat yang biasanya mengincar pergelangan
tangan, lengan, leher, dagu, atau bahu musuh.
12
Lapangan pencak silat
Gelanggang dapat dilantai dan dilapisi matras tebal 5 (lima) cm, ukuran 10 m x
10 m warna dasar hijau terang dan garis putih setebal 5 cm, bidang berbentuk
lingkaran diameter 8 m, lingkaran tengah diameter 3m.
Meja dan kursi pertandingan
Meja dan kursi wasit juri
Formulir pertandingan da alat tulis menulis
Jam pertandingan, gong, dan bel
13
Lampu babak
Lampu isyarat berwarna merah, biru dan kuning
Bendera kecil berwarna merah dan biru
Timbangan
Lain-lain sesuai perlengkapan yg dibutuhkan
Pakaian: mengunakan pakaian pencaksilat warna hitam sabuk putih, badge IPSI
disebelah kiri.
Pelindung badan (bodyprotector) warna hitam sesuai standar IPSI.
Pelindung sendi
14
Larangan yang dinyatakan sebagai pelanggaran :
1. Pelanggaran berat
a. Menyerang bagian badan yang tidak sah yaitu leher , kepala serta
bawah pusar/pusar sampe kemaluan.
2. Pelanggaran ringan
15
b. Keluar dari gelanggang secara sengaja atau tidak sengaja
f. Kedua pesilat pasif atau bila salah satu pesilat pasif lebih dari 5
detik.
b. Jika pesilat yang kena serangan tersebut cedera, maka wasit segera
memanggil dokter. Jika dokter memutuskan pesilat tersebut tidak fit,
maka ia dinyatakan kalah teknik.
c. Jika pesilat yang kena serangan tersebut menurut dokter fit dan
tidak dapat segera bangkit, wasit langsung melakukan perhitungan
teknik.
16
D. Nilai Positif Adanya Pencak Silat
Beberapa nilai positif yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak silat adalah:
1. Kesehatan dan kebugaran
2. Membangkitkan rasa percaya diri
3. Melatih ketahanan mental
4. Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi
5. Membina sportifitas dan jiwa ksatria
6. Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari
Indonesia. Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia maupun
Eropa. Terbukti dari banyaknya organisasi-organisasi pencak silat yang tumbuh dengan
pesat, seperti: PERSILAT di Indonesia, IPSI, PESAKA di Malaysia.
Berkembangnya seni pencak silat tidak terlepas dari sejarah awal mulanya berdiri
pencak silat. Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang berusaha untuk
mempertahankan dirinya dari ancaman dan tantangan alam, Kerajaan-kerajaan besar
yang memiliki prajurit dan pendekar-pendekar yang siap berperang, Pahlawan nasional
bangsa Indonesia, seperti pangeran Diponegoro yang melawan penjajah, sampai pada
akhirnya bela diri berkembang seiring berkembangnya jaman.
B. Saran
Pencak silat merupakan salah satu warisan yang patut untuk terus dijaga dan
dikembangkan. Melalui serangkaian proses perputaran zaman sampai pada akhirnya
pencak silat menjadi hak paten sebagai cabang olahraga yang diakui baik dari nasional
maupuan internasional. Maka sudah sepatutnya pencak silat harus terus dijaga,
dilestarikan, dan dikembangkan.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencak_silat
http://putrasetia.wordpress.com/
https://www.facebook.com/pages/PSN-ISMD-PUTRA-SETIA/96857928495?sk=info
http://putrasetia.blogspot.com/2008/07/lambang-ismd-putra-setia.html
19