Anda di halaman 1dari 7

MANFAAT PENCAK SILAT BAGI KEBUGARAN TUBUH

MANFAAT PENCAK SILAT BAGI KEBUGARAN TUBUH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Menempuh Mata Kuliah Pencak Silat

Disusun Oleh: Pasha Erik Juntara 08603141054

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencak Silat merupakan seni beladiri yang berakar pada rumpun Melayu. Seni beladiri ini banyak ditemukan di Brunei, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan negara-negara yang berbatasan dengan negara etnis Melayu tersebut. Sebagai salah satu cabang olahraga pada umumnya dan beladiri khususnya, beladiri silat merupakan rangkaian dari gerakan-gerakan badan menurut sistem dan metoda tertentu. Tidak saja bagi para remaja yang sedang mengalami perubahan jasmani dan rohani yang pesat, melainkan bagi semua golongan usia termasuk orang-orang tua, belajar silat mendatangkan manfaat yang besar, minimal untuk memelihara kesehatan dan kesegaran jasmani. Demikian pula dalam penggunaan dan penerapannya, beladiri tidak selalu digunakan untuk menjaga diri dalam suatu perkelahian, karena di jaman sekarang tidak semua orang suka

berkelahi. Akan tetapi beladiri silat berguna pula untuk hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan kita sehari-hari. Dari pengaruh gerakan-gerakan dan metode pada pencak silat akan timbul suatu manfaat dari segi kebugaran tubuh setiap orang yang melakukannya. Banyaknya masalah-masalah atau problematika yang timbul dari masalah kebugaran merupakan salah satu dasar dari penulisan makalah ini, Ini bisa dijadikan salah satu dari berbagai alternatif untuk mengurangi angka kebugaran yang buruk terutama pada anak-anak dan remaja pada saat ini. Padahal pada usia remaja merupakan usia produktif dan aktif untuk melakukan semuanya, terutama hal-hal yang berhubungan dengan masa depan anak tersebut. Telah kita ketahui bersama olahraga adalah salah satu cara terbaik untuk memelihara kesehatan jasmani. Silat sebagai salah satu alat berolahraga pun memiliki cara-cara khusus dalam membina kesehatan jasmani. Dengan melakukan teknik tertentu, selain gerakan pemanasan pada umumnya yang ada pada tiap cabang olahraga, silat melatih otot-otot serta persendiran tubuh. B. Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang di atas maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut : Bagaimana pengaruh pencak silat bagi kebugaran tubuh ? C. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui manfaat pencak silat bagi kebugaran tubuh. BAB II PEMBAHASAN A. DEFINISI DAN SEJARAH PENCAK SILAT Pencak silat atau silat (berkelahi dengan menggunakan teknik pertahanan diri) ialah seni bela diri Asia yang berakar dari budaya Melayu. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura tapi bisa pula ditemukan dalam berbagai variasi di berbagai negara sesuai dengan penyebaran suku Melayu, seperti di Filipina Selatan dan Thailand Selatan.

Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). Persilat (Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa), adalah nama organisasi yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam untuk mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai Negara. Banyak ahli sejarah menyatakan bahwa Pencak Silat pertama kali ditemukan di Riau pada jaman kerajaan Sriwijaya di abad VII walaupun dalam bentuk yang masih kasar. Seni beladiri Melayu ini kemudian menyebar ke seluruh wilayah kerajaan Sriwijaya, semenanjung Malaka, dan Pulau Jawa. Namun keberadaan Pencak Silat baru tercatat dalam buku sastra pada abad XI. Dikatakan bahwa Datuk Suri Diraja dari Kerajaan Pahariyangan di kaki gunung Merapi, telah mengembangkan silat Minangkabau disamping bentuk kesenian lainnya. Silat Minangkabau ini kemudian menyebar ke daerah lain seiring dengan migrasi para perantau. Seni beladiri Melayu ini mencapai puncak kejayaannya pada jaman kerajaan Majapahit di abad XVI. Kerajaan Majapahit memanfaatkan pencak silat sebagai ilmu perang untuk memperluas wilayah teritorialnya. Kerajaan Majapahit menguasai hampir seluruh wilayah Nusantara. Hanya kerajaan Priyangan di tanah Pasundan yang tidak dapat dikuasai penuh oleh Kerajaan Majapahit. Tentara kerajaan Priyangan ini terkenal akan kehebatan pencak silatnya. Karena wilayahnya yang terisolir, dan terbatasnya pengaruh Majapahit, seni beladiri kerajaan Priyangan hampir tidak mendapat pengaruh dari silat Minangkabau. Pencak silat priyangan ini terkenal dengan nama Cimande. Para ahli sejarah dan kalangan pendekar pada umumnya sepakat bahwa berbagai aliran Pencak Silat yang berkembang dewasa ini, bersumber dari dua gaya yang berasal dari Sumatra Barat dan Jawa Barat seperti diuraikan di atas. Dari sumber yang lain mengatakan tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari guru ke murid. Karena hal itulah catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit ditemukan. Kebanyakan sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain. Seperti asal mula silat aliran Cimande yang mengisahkan tentang seorang perempuan yang menyaksikan pertarungan antara harimau dan monyet dan ia mencontoh gerakan tarung hewan tersebut. Asal mula ilmu bela diri di Indonesia kemungkinan berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak. Seperti yang kini ditemui dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar. Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat dipastikan. Meskipun demikian, silat saat ini telah diakui sebagai

budaya suku Melayu dalam pengertian yang luas,[1] yaitu para penduduk daerah pesisir pulau Sumatera dan Semenanjung Malaka, serta berbagai kelompok etnik lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa Melayu di berbagai daerah di pulau-pulau Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan lain-lainnya juga mengembangkan sebentuk silat tradisional mereka sendiri. Dalam Bahasa Minangkabau, silat itu sama dengan silek. Sheikh Shamsuddin (2005)[2] berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu beladiri dari Cina dan India dalam silat. Bahkan sesungguhnya tidak hanya itu. Hal ini dapat dimaklumi karena memang kebudayaan Melayu (termasuk Pencak Silat) adalah kebudayaan yang terbuka yang mana sejak awal kebudayaan Melayu telah beradaptasi dengan berbagai kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, Arab, Turki, dan lainnya. Kebudayaan-kebudayaan itu kemudian berasimilasi dan beradaptasi dengan kebudayaan penduduk asli. Maka kiranya historis pencak silat itu lahir bersamaan dengan munculnya kebudayaan Melayu. Sehingga, setiap daerah umumnya memiliki tokoh persilatan yang dibanggakan. Sebagai contoh, bangsa Melayu terutama di Semenanjung Malaka meyakini legenda bahwa Hang Tuah dari abad ke-14 adalah pendekar silat yang terhebat.[3] Hal seperti itu juga yang terjadi di Jawa, yang membanggakan Gajah Mada. Perkembangan dan penyebaran silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum Ulama, seiring dengan penyebaran agama Islam pada abad ke-14 di Nusantara. Catatan historis ini dinilai otentik dalam sejarah perkembangan pencak silat yang pengaruhnya masih dapat kita lihat hingga saat ini. Kala itu pencak silat telah diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau-surau. Silat lalu berkembang dari sekedar ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah. Disamping itu juga pencak silat menjadi bagian dari latihan spiritual. [2] Silat berkembang di Indonesia dan Malaysia (termasuk Brunei dan Singapura) dan memiliki akar sejarah yang sama sebagai cara perlawanan terhadap penjajah asing. [3] . Setelah zaman kemerdekaan, silat berkembang menjadi ilmu bela diri formal. Organisasi silat nasional dibentuk seperti Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia, Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games. B. PENGERTIAN KEBUGARAN JASMANI

a. Menurut Nixon, Kebugaran jasmani berhubungan dengan organ-organ tubuh seseorang untuk melaksanakan tugas-tugasnya setiap hari dengan baik tanpa mengalami kelelahan dan masih mempunyai sisasisa tenaga dan kekuatan untuk menghadapi keadaan darurat yang tiba-tiba dan dapat memanfaatkan waktu luangnya. b. Menurut The Baruch Committies on Physical Medicine Physical fitness menggambarkan fungsi kesanggupan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu.

c. Menurut Cureton Physycal fitness merupakan suatu tingkat total fitnes dan tidak termasuk semua aspek kesegaran emosi kesegaran mental dan kesegaran sosial. Menurut Dirjen Olah raga dan Pemuda, Fungsi kebugaran jasmani di bagi dua 1. Fungsi Umum, Untuk mengembangkan kekuatan, kemampuan, kesanggupan, daya kreasi dan daya tahan dari setiap manusia, yang berguna untuk mempertinggi daya kerja dalam pembangunan dan pertahanan bangsa dan Negara. 2. Fungsi khusus 2.1. Golongn yg berdsrkan pekerjaan Misalnya. kebugaran jasmani bagi olahragawan untuk meningkatkan prestasi 2.2. Golongan yg berdsrkn keadaian Mis. kebugaran jasmn bg ibu yg hml untk menghadapi saat melahrkan 2.3. Golongan yg berdsrkan umur Mis. Kebugran jasmn bg anak2 utk merangsang perkembangan dan pertmbuhan C. MANFAAT PENCAK SILAT BAGI KEBUGARAN TUBUH Terdapat kurang lebih 820 paguron yang tersebar di seluruh bumi nusantara ini, dengan berbagai gaya dan kekhasan. Tapi perguruan-perguruan tersebut dalam proses belajar mengajarnya mempunyai suatu kesamaan yakni membentuk jasmani yang sehat-kuat, terampil, dan trengginas. Latihan teratur akan meningkatkan kebugaran jasmani seperti kelenturan, kekuatan, kelincahan,

daya tahan, kecepatan, maupun koordinasi. Hal ini dapat terlihat dengan banyak tokoh-tokoh silat walaupun telah mencapai usia lanjut masih tetap dapat memperlihatkan kebolehannya memperagakan jurus dengan mantap. Ini berarti ia memiliki kondisi kebugaran jasmani yang baik. Latihan pencak silat besar pengaruhnya terhadap pembentukan sikap dan gerak serta pemeliharaan kebugaran jasmani karena ergosystem (otot, tulang, sendi). Sekunder (peredaran darah, pernapasan) maupun tersier (sistem pembuangan) semuanya turut berkembang secara stimulan. Telah kita ketahui bersama olahraga adalah salah satu cara terbaik untuk memelihara kesehatan jasmani. Silat sebagai salah satu alat berolahraga pun memiliki cara-cara khusus dalam membina kesehatan jasmani. Dengan melakukan teknik tertentu, selain gerakan pemanasan pada umumnya yang ada pada tiap cabang olahraga, silat melatih otot-otot. Demikian pula dengan cara tertentu, silat melatihmu menjadi lebih peka pendengaran dan lebih awas penglihatan, bila dibanding dengan cabang olah raga lain. Selanjutnya, dengan gerakan dan teknik-teknik tertentu pula kamu bisa melatih otot-otot leher serta persendian tubuh. Untuk menguatkan alat-alat dalam tubuh kita, termasuk bagaimana cara menambah kesehatan jantung dan paru-paru, kamu akan dilatih pernapasan. Jadi, khusus bagi alat-alat tubuh kita bagian dalam, bukan hanya gerakan tubuh yang menguatkannya, melainkan (dan terutama sekali) latihan bernapas khusus yang baik. Tentu saja hal ini dilatih secara bertahap, tetapi semakin meningkat. Dalam silat ada tahap-tahap tertentu, di mana diajarkan hal-hal yang berhubungan dengan pernapasan tersebut. Teknik pernafasan yang merupakan inti dari latihan-latihan diarahkan pada upaya mengaktifkan organ-organ tubuh. Pengejangan otot-otot (muscle) yang disertai penciptaan kondisi kekurangan oksigen, akan menimbulkan reaksi komplek dalam tubuh (organ-organ manusia) sehingga dicapai kondisi akhir berupa pengendoran otot, normalnya peredaran darah, normalnya syaraf dan organ-organ tubuh (yang tidak berpenyakit) menjadi lebih baik fungsinya. Hasil dari latihan akan sangat cepat terlihat baik langsung dirasakan oleh peserta latihan begitu selesai melakukan latihan. Dengan kata lain segala ketegangan dan hambatan substansi yang beredar ditubuh manusia, yang menimbulkan rasa lelah, lesu, loyo menjadi hilang. Jadi sudah sangat jelas terlihat bahwa pencak silat benar-benar dapat membuat tubuh kita lebih bugar dan sehat karena gerakan-gerakan atau metode yang diberikan dapat melatih otot-otot dan persendian kita disamping semakin lancarnya peredaran darah.

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Latihan pencak silat besar pengaruhnya terhadap pembentukan sikap dan gerak serta pemeliharaan kebugaran jasmani karena ergosystem (otot, tulang, sendi). Sekunder (peredaran darah, pernapasan) maupun tersier (sistem pembuangan) semuanya turut berkembang secara stimulan. Latihan teratur akan meningkatkan kebugaran jasmani seperti kelenturan, kekuatan, kelincahan, daya tahan, kecepatan, maupun koordinasi. Hal ini dapat terlihat dengan banyak tokoh-tokoh silat walaupun telah mencapai usia lanjut masih tetap dapat memperlihatkan kebolehannya memperagakan jurus dengan mantap. Ini berarti ia memiliki kondisi kebugaran jasmani yang baik. B. SARAN Semoga makalah ini berguna bagi masyarakat pada umumnya dan mahasiswa ilmu keolahragaan pada khususnya untuk menambah wawasan tentang pencak silat dan berbagai pengaruhnya terhadap tubuh khususnya bagi kebugaran dan ksehatan. Penulis sadar masih banyaknya kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan agar semakin baiknya makalah.

Anda mungkin juga menyukai