Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segalah rahmat-Nya Saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah Saya yang berjudul “Tes keteranpilan cabor Tenis Meja” ini dapat membantu
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam mendalami materi
ini.
Harapan Saya semoga makalah kami ini bisa membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini Saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang Saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu Saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan adanya tes yang memenuhi syarat dan melalui dan melalui pengukuran sesuai prosedur
yang semestinya, akan dapat dievaluasi secara bertahap dan berkelanjutan segala program yang
terkait denghan pembinaan olahraga. Terdapat beberapa jenis tes yang dapat dipergunakan dapat
untuk mengukur aspek dalam bidang olahraga. Pengetahuan dan dan pemahaman secara utuh
terhadap tes-tes tersebut akan sangat membantu keberhasilan pelakasanaan tugas pembinaan
olahraga. Adapaun pihak-pihak yang sangat berkepentingan terhadap hal tersebut antara lain
meliputi: Pembina olahraga (pelatih, pengurus induk organisasi keolahragaan seperti : KONI,
PB/PP, Pengda, Pengcab dan Klub), atlet, dosen serta guru pendidikan jasmani. Dalam
pendidikan jasmani evaluasi kemajuan hasil belajar dilaksanakan dengan mempergunakan
berbagai jenis tes, baik tes kesegaran jasmani maupun tes-tes keterampilan olahraga. Evaluasi
yang dilakukan tersebut berbeda dari mata pelajaran lainnya, yang sebagian besar hanya
mengukur ranah pengetahuan (kognitif) saja. Sedangkan evaluasi dalam pendidikan jasmani,
disamping ranah kognitif dan ranah afektif, maka ranah psikomotor merupakan sasaran
utamanya. Demikian halnya dalam bidang olahraga, apalagi pada berbagai cabang olahraga yang
ditingkat kompetisinya tinggi, pengukuran dan evaluasi keterampilan menjadi bagian yang
begitu penting karena dengan dilakukannya pengukuran tersebut akan diperoleh informasi yang
selanjutnya dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan, seperti : untuk menyeleksi, menentukan
status, klasifikasi, menetukan bahan atau program latihan, menentukan metode dan alat yang
diperlukan untuk latihan, disamping untuk memotivasi serta menetukan alat evaluasi (test) yang
tepat.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai
berikut :
Apa Pengertian tes dan pengukuran?
Apa saja Aspek-Aspek yang Diukur?
Apa saja Tes Keterampilan tenis meja?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah sayai ini adalah :
evaluasi keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
bahan acuan pembelajaran bagi mahasiswa pendidikan jasmani terhadap mata kuliah
tes dan pengukuran
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tes
Tes merupakan alat ukur. Suharsimi (1995 : 51), menjelaskan tes adalah sesuatu
alat atau prosedir yang di gunakan untuk mengetahui atau mengukur suatu dalam suasana
atau sistem katagori. Farnandes (1984) mengartikan tes sebagai suatu prosedur yang
Tujuan tes
psikomotorik
Untuk menentukan tingkat intelegent, kepribadian, daya ingat dan aspek psikologi
seseorang
Untuk memperoleh suatu informasi mengenai suatu aspek tertentu atau ciri-ciri
2. Pengukuran
Menurut Safrit dan Wood (1989), pengukuran adalah proses pemberian angka-
angka dari suatu obyek , seseorang atau lainnya dengan mengikuti berbagai aturan.
Senada dengan itu, Singarimbun dan Effendi (1995) mengartikan bahwa pengukuran
menunjukkan angka-angka pada variabel menurut aturan yang telah ditentukan. Daryanto
disebut skor) kepada suatu sifat atau karakteristik seseorang sedemikian rupa serta
dengan sifat yang diukur tersebut. arti ini menyiratkan makna bahewa aspek terpenting
dari pengukuran adalah angka-angka atau skor yang diberikan tersebut tetap
dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Sutrisno Hadi (1987) mengartikan
kecilnya obyek atau gejala. Dikatakan pula, bahwa untuk mengindentifikasikan besar-
kecilnya obyek atau gejala dapat dilakukan melalui alat-alat yang telah ditera atau tanpa
adalah suatu kegiatan atau proses untuk memperoleh deskripsi numerik dari tingkatan
suatu proses untuk memperoleh besaran kuantitatif dari suatu obyek tertentu dengan
Apabila seseorang yang menjadi objek pengukuran dalam pendidikan jasmani atau
lingkup olahraga, biasanya tujuannya adalah untuk menilai pembelajaran atau pencapaian
seseorang dalam salah satu dari ketiga domain pendidikan. Tes dalam domain psikomotor
psikomotor umunya mengenai dua hal : ialah tes tentang produk dari performa motorik
(seperti kecepatan, ketepatan, keajekannya servis tennis) dan tes mengenai proses
pelaksanaan performa (misalnya pola yang digunakan dalam melaksanakan servis tennis).
Tes kognitif mengukur pengetahuan yang dimiliki sehubungan dengan teknik, peraturan, dan
memperkembangkan kesegaran jasmani dan pencegahan cedera. Tes pada domain afektif
menilai interes, sikap, perasaan dan nilai dalam hubungannya dengan aktivitas fisik yang
bermakna. Beberapa dari tes-tes tersebut juga menilai konstruksi fisiologis seperti misalnya
dinilai. Instrument kertas dan pensil juga dikembangkan untuk mengukur keefektifan guru-
olahraga. Suatu kelompok yang sangat menarik tentu saja tim olahraga. Kualitas suatu tim,
seperti misalnya kepaduan tim, dinilai dengan tujuan akhir untuk menentukan cara
bagian dari proses evaluasi secara menyeluruh. Suatu program dapat juga dievaluasi dalam
satu dari dua cara. Pertama, dapat dievaluasi apabila teknik-teknik pengukuran diaplikasikan
langsung terhadap komponen-komponen dari program; kedua dapat dievaluasi secara tidak
langsung dengan mengukur status dan kemajuan produk suatu program, misalnya peserta
1. Testee
a. Dalam kondisi sehat dan siap untuk melaksanakan tes
f. Jika tidak dapat melaksanakan salah satu / lebih dari tes maka tidak mendapatkan nilai /
gagal.
2. Petugas / tester
Pada setiap tes diperlukan dua orang, satu orang sebagai tester dan satu orang sebagai
pelempar bola yang bisa diambil dari siswa yang belum melakukan tes ( khusus untuk
pengukuran pukulan forhand dan backhand). Sedangkan untuk pengukuran servis hanya
memerlukan satu orang tester.
a. Mengarahkan peserta untuk melakukan pemanasan (warming up)
d. Tidak memberikan nilai pada peserta yang tidak dapat melakukan satu butir tes atau
lebih
e. Mencatat hasil tes dapat menggunakan formulir tes perorangan atau per butir tes
3. Item Tes
Pukulan forhand
Pukulan backhand
Pukulan servis
4. Pelaksanaan
dimana yang menjadi pelempar bola teman yang mendapat giliran berikutnya.
Pukulan servis
Untuk semua pengukuran, siswa diberikan kesempatan masing-masing 5 kali pukulan, dimana
meja sebelahnya diberikan angka dan angka yang diberikan sesuaikan angka dimana bola jatuh.
Perolahan angka antara 0 sampai 3, angka 0 diberikan apabila bola tidak masuk atau keluar
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Suatu hal yang tidak mungkin untuk mendapatkan pendidikan jasmani yang berkualitas,
tanpa menggunakan strategi pengukuran dan evaluasi. Guru yang baik harus melaksanakan
tes terus-menerus untuk mengukur dan mengevaluasi guna mendapatkan wawasan atau
pandangan tentang kemajuan siswa dan efektivitas proses belajar mengajar. Proses
pengukuran dan pengukuran tidak hanya berakhir sampai proses itu selesai. Setiap hal dalam
suatu program harus mempunyai tujuan dengan data hasil dari pengukuran dapat digunakan
untuk mengevaluasi tujuan program yang telah ditentukan sebelumnya. Apa yang dicapai
siswa dapat diukur dan dievaluasi dalam hubungannya dengan tujuan yang telah ditetapkan
sesuai dengan keterampilan yang diajarkan, kesegaran jasmani, pengetahuan dan nilai-nilai
yang tercakup dalam kurikulum efektivitas program, termasuk perilaku guru dan penyajian
B. Saran
Kritikan dan saran pembaca sangat diharapkan oleh kami,untuk bisa mengoreksi kekurangan
yang terdapat dalam penulisan makalah ini,sehingga untuk kedepannya kami dapat memperbaiki
kekurangan yang terdapat dalam penulisan makalah yang selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
menjadi bahan untuk digunakan sebagai mana yang diharapkan
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/80222404/Tes-Mengukur-Tenis-Meja
Atmojo, Biyakto Mulyono. 2007. Tes dan Pengukuran Pendidikan Jasmani/Olahraga. Sebelas
Marer University Press : Surakarta
Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. Depdiknas : Jakarta
Wahjoedi. 2001. Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani. PT. Rajagrafindo Persada : Jakarta