Dosen Pengampu :
Bernisa, S.pd, M.pd
Mata Kuliah :
Landasan Pendidikan
Disusun oleh :
Nama : Efrido Carlos Fransisko
Muhammad Risky Ramadhan
Pernandi
Yoga
Yongki
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
ii
BAB I
Secara garis besar, pendidikan bisa dijalani melalui 2 hal berikut ini :
Menurut GBHN
Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di
dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Menurut H. Horne
Pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi
bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan
sadar kepada Tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan
kemanusiaan dari manusia.
BAB II
Secara umum, tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi di
dalam diri para peserta didik. Dengan pertumbuhan kecerdasan dan potensi diri maka setiap anak
bisa memiliki ilmu pengetahuan, kreativitas, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang baik,
mandiri, dan menjadi anggota masyarakat yang bertanggungjawab.
Menurut UU. No.20 Tahun 2003 pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan
pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Menurut MPRS No. 2 Tahun 1960, tujuan pendidikan adalah membentuk manusia yang
berjiwa Pancasilais sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dikehendaki oleh
pembukaan UUD 1945 dan isi UUD 945.
BAB III
Secara umum, lembaga ini dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pendidikan formal, non
formal, dan informal. Berikut ini penjelasan singkat mengenai ketiganya;
1. Lembaga Formal
Ini adalah jenis lembaga yang memberikan pendidikan secara terstruktur dan berjengjang
kepada para peserta didiknya. Pada pelaksanaannya, lembaga ini memberlakukan syarat-
syarat khusus sesuai dengan ketetapan dari pemerintah.
Ini adalah jenis lembaga yang memberikan pendidikan kepada peserta didik di luar
pendidikan formal dimana tujuannya adalah untuk mengganti, menambah, dan melengkapa
pendidikan formal.
Ini adalah lembaga yang memberikan pendidikan di dalam keluarga dan merupakan
lingkungan utama dalam proses pembentukan dan pengembangan karakter seseorang.
A. Sistem Pendidikan
Ditinjau dari asal-usul kejadiannya, pendidikan tergolong ke dalam jenis sistem buatan
manusia (a man made system); ditinjau dari wujudnya, tergolong ke dalam jenis sistem
sosial; sedangkan ditinjau dari segi hubungan dengan lingkungannya, tergolong ke dalam
jenis sistem terbuka. Pendidikan (sistem pendidikan) berada dalam suatu supra sistem, yaitu
masyarakat. Selain sistem pendidikan, di dalam masyarakat terdapat pula berbagai sistem
lainnya seperti: sistem ekonomi, sistem politik, sistem petahanan dan keamanan, dll. Karena
sistem pendidikan merupakan sistem terbuka, maka sistem pendidikan mengambil masukan
(input) dari masyarakat dan memberikan hasilnya/luaran (out put) kepada masyarakat.
Sistem pendidikan memiliki ketergantungan kepada sistem-sistem lainnya, dan terdapat
saling hubungan atau saling pengaruh antar sistem pendidikan dengan sistem-sistem lainnya
yang ada di dalam masyarakat.
Sebagaimana dikemukakan Philiph H. Coombs, ada tiga jenis sumber utama input dari
masyarakat bagi sistem pendidikan, yaitu:
1. Ilmu pengetahuan, tujuan-tujuan dan nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat.
2. Penduduk serta tenaga kerja yang tersedia.
3. Ekonomi atau penghasilan masyarakat.
Terhadap ketiga sumber utama input sistem pendidikan tersebut, dilakukan seleksi
berdasarkan tujuan, kebutuhan, efisiensi dan relevansinya bagi pendidikan. Selain itu,
seleksi dilakukan pula atas dasar nilai dan norma tertentu dengan alasan bahwa pendidikan
bersifat normatif. Hasil seleksi tersebut selanjutnya diambil atau diterima sebagai input
sistem pendidikan.
Dalam sistem pendidikan terjadi proses transformasi, hakikatnya adalah proses mengubah
raw input (peserta didik) agar menjadi out put
DAFTAR PUSAKA
https://www.kompasiana.com/andreancan/54f76a90a33311b0368b47ea/sistem-
pendidikan
https://www.zonareferensi.com/pengertian-pendidikan/
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-pendidikan.html