Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH FISIKA

“CARA KERJA ALAT OPTIK MENGGUNAKAN SIFAT PEMANTULAN”

DISUSUN OLEH :
NAMA : RAHMAT HIDAYAT
KELAS : X IPA 2

SMA NEGERI 2 KALIANDA


KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
TP. 2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, yang karena atas limpahan rahmat dan
anugerah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Guru Mata Pelajaran
Fisika yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis, terutama terkait penulisan
makalah ini.
Adapun makalah ini penulis rangkum dari sumber yang dapat dipercaya yang penyajiannya penulis
sajikan dalam lembar Daftar Pustaka.
Penulis menyadari penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan
kritik sangat penulis harapkan guna penyempurnaannya di masa mendatang.
Akhir kata semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan kemampuan kita dalam
bidang Ilmu Fisika sebagaimana yang kita semua harapkan.

Kalianda, 29 Januari 2020


Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Tujuan Penulisan 1

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kamera 2

2.2 Mata 2

2.3 Lensa Mata 3

2.4 Akomodasi Mata 4

2.5 Mata berakomodasi 5

2.6 Alat-Alat Optik Lain 5

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Soal dan Pembahasan 14

BAB IV PENUTUP

3.1 Kesimpulan 18

3.2 Saran 18

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mungkin beberapa di antara kita harus memakai kacamata agar dapat melihat
dengan baik. Orangtua kita mungkin juga berkacamata. Kacamata adalah alat bantu bagi
seseorang yang memiliki kelainan pada matanya. Kacamata termasuk alat optik.
Sebenarnya, mata juga disebut sebagai alat optik. Alat optik lain yang dapat kita temui
dalam kehidupan sehari-hari adalah kamera. Pernahkah kita menggunakan kamera
untuk memotret sebuah peristiwa? Dengan kamera, kita dapat memindahkan keadaan
nyata di sekitar kita ke dalam lembaran film, lalu memperbanyaknya dalam bentuk
gambar di atas kertas. Gambar hasil pemotretan akan persis sama dengan kenyataan.
Selain mata, kacamata, dan kamera, masih dapat dijumpai berbagai alat optik
lain. Pembahasan tentang alat optik berhubungan dengan cahaya, cermin, lensa, serta
pembentukan bayangan akan dibahas pada Bab selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah


Buatlah 10 soal dan pembahasannya tentang cara kerja alat optik menggunakan sifat pemantulan dan
pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
Untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Fisika sebagai salah satu syarat pembelajaran
yang diajarkan.
Untuk memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang Fisika, khususnya tentang alat-
alat optik.
Untuk menjadi acuan bagi penulis dalam mengembangkan ketrampilan dan kemampuan
menulis khususnya penulisan makalah.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya menggunakan
benda optik, misalnya cermin, lensa, atau prisma. Alat optik memanfaatkan prinsip
pemantulan dan atau pembiasan cahaya. Ada beberapa alat optik antara lain
kamera, lup, mikroskop, teleskop, proyektor, dan episkop.

2.1 Kamera
Kamera adalah alat optik yang berguna untuk menghasilkan gambar melalui proses
fotografi, yaitu proses menghasilkan gambar dengan cahaya pada film. Pada
kamera terdapat sebuah lensa cembung untuk membiaskan sinar dari benda hingga
bayangan yang jatuh di film sebagai layar. Benda yang akan dipotret ditempatkan
pada jarak lebih besar daripada 2 f (2 kali jarak titik api) di depan lensa. Hal ini
dimaksud bahwa bayangan akan jatuh antara f dan 2 f yang memiliki sifat
diperkecil, nyata dan terbalik.
Prinsip kerja kamera dan mata adalah sama. Apabila mata melihat benda, sinar dari
benda yang masuk ke mata dibiaskan lensa mata. Bayangan jatuh di layar mata
atau retina. Sifat bayangan yang terjadi nyata, diperkecil dan terbalik. Pelat film
berupa celluloid, pelat itu dilapisi gerak bromida dan sangat peka terhadap cahaya.
Apabila bayangan objek mengenai pelat film akan tercetak sebagai gambar negatif.
Setelah proses pencucian, film dapat dicetak sebagai gambar positif pada kertas
foto.

2.2 Mata
Mata adalah salah satu bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai alat/indera
penglihatan. Mata memiliki diameter sekitar 2,5 cm.

2
Bagian-Bagian Mata
Sklera
Kornea
Aqueous humour
Lensa mata
Vitreous humour
Iris
Retina
Pembuluh darah (koroid)
Otot-otot siliar dan sendi perekat
Pupil

2.3 Lensa Mata

Gambar 1. Mata, indera penglihatan dan bagian-bagiannya

Bentuk mata menyerupai bola. Pada bola mata terdapat benda bening yang disebut
lensa mata. Lensa mata bersifat tembus cahaya. Lensa mata berupa lensa cembung.
Lensa mata memiliki fungsi membiaskan sinar-sinar yang datang ke mata. Dengan
demikian bayangan benda dapat tepat jatuh di retina mata. Jadi mata memiliki
fungsi seperti pada kamera. Oleh karena itu mata disebut alat optik.

Proses terjadinya bayangan pada retina


Pupil adalah : Bagian mata yang berfungsi mengatur besar
kecilnya cahaya yang masuk ke bola mata.

3
Retina adalah : Selaput tipis di bagian belakang bola mata.
Lapisan itu paling banyak mengandung saraf penglihatan.
Fovea/bintik kuning : adalahbagian retina, tempat
berkumpulnya ujung-ujung saraf penglihatan sehingga paling peka terhadap
rangsangan (impuls) cahaya.
Syarat kita dapat melihat benda adalah harus ada cahaya. Cahaya dapat berasal
langsung dari sumber cahaya/berasal dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-
benda yang berada di sekeliling kita. Cahaya masuk menembus kornea, terus
melewati lensa mata.
Dan akhirnya sampai ke retina. Bayangan benda jatuh tepat di bintik kuning,
bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan itu merupakan
rangsangan/informasi yang dibawa oleh saraf penglihatan menuju pusat saraf
penglihatan di otak. Di otak rangsangan itu ditafsirkan dan barulah kemudian kita
mendapat kesan melihat benda.
Kesamaan antara kamera dan mata, adalah cara kerja lensa kamera dan lensa mata
dalam membentuk bayangan. Keduanya sama-sama memiliki sifat nyata, terbalik,
dan diperkecil.
Perbedaan antara kamera dan mata

Pembeda Kamera Mata


Cara memfokuskan Memaju-mundurkan lensa Lensa mata ber-
bayangan kamera akomodasi

Alat pengatur cahaya Diafragma Pupil

Tempat jatuhnya Pelat film Selaput retina


bayangan

2.4 Akomodasi Mata

Kemampuan mata untuk mengubah-ubah fokus mata disebut daya akomodasi


mata. Adapun peristiwanya disebut akomodasi. Ada pula jenis daya akomodasi
mata yaitu:
Mata tanpa akomodasi
Mata tanpa akomodasi adalah kondisi mata ketika lensa mata agak datar atau
4
kondisi otot-otot siliar dalam keadaan relaks (santai). Sinar yang datang dari jauh
tak terhingga dibentuk bayangan pada bintik kuning. Titik paling jauh yang masih
dapat jelas dilihat oleh mata tanpa akomodasi ini disebut dengan titik jauh
punctum remotum (P. r). Untuk mata normal, titik jauh mata tersebut berada di
depan mata pada jarak tak terhingga atau jarak jauh mata normal = P. r = ~ (tak
terhingga)

2.5 Mata berakomodasi


Mata berakomodasi adalah lensa mata yang mengatur penyesuaian terhadap jarak
benda dengan jalan mengatur cembung dan pipihnya lensa sehingga bayangan
jatuh di retina. Apabila jarak benda sangat dekat, lensa akan cembung, sebaliknya
apabila lensa mata dalam keadaan secembung- cembungnya dikatakan
berakomodasi maksimum. Titik paling dekat yang masih dapat dilihat punctum
proximum (P. p) untuk mata yang normal memiliki lensa mata dalam keadaan
sepipih- pipihnya, dikatakan berakomodasi minimum atau tidak berakomodasi.

2.6 Alat-Alat Optik Lain


Kemajuan sains dan teknologi menuntut beragamnya alat bantu, sesuai dengan
kebutuhan hidup dan keingintahuan manusia, beberapa alat optik yang merupakan
alat bantu kerja manusia antara lain;
Lup atau Kaca Pembesar
Lup adalah lensa positif yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil agar
tampak lebih besar dan lebih jelas. Lup banyak digunakan oleh tukang arloji pada
waktu mereparasi kerusakan jam tangan. Perajin perhiasan pun memakainya untuk
memperoleh hasil pekerjaan yang baik.
Cara menggunakan Lup
Untuk mata berakomodasi maksimum, benda diletakkan diantara f dan o atau jarak
benda (So) selalu lebih kecil dari pada jarak titik api (f).
Untuk mata tidak berakomodasi, benda diletakkan tepat di titik api (f) atau jarak
benda (So) sama dengan jarak titik api lup (f).
Untuk mengamati benda dalam waktu yang cukup lama, sebaiknya mata tidak
berakomodasi sehingga tidak cepat lelah, jadi benda diletakkan tepat di titik api.
Perbesaran bayangan pada Lup

5
Contoh:
1. Seorang tukang jam mengamati sebuah sekrup yang panjangnya 0,2 cm. Ia
menggunakan lup yang jarak titik apinya 10 cm. Jika punctum proximum orang
tersebut 25 cm, tentukan tinggi bayangan apabila mata tidak berakomodasi dan
tentukan tinggi bayangan apabila mata berakomodasi maksimum!
Penyelesaian:

Dik : n : 25 cm
F : 10 cm
ho : 0,2 cm
Dit : a. hi apabila mata tidak berakomodasi
b. hi apabila mata berakomodasi maksimum

Jawab:

Mata tidak berakomodasi


n
M
f
25
= 2,5 kali
10
hi = M. ho
= 2,5 x 0,2
= 0,5 cm
Mata berakomodasi maksimum
n
M 1
f
25
= 1
10
= 2,5 + 1 = 3,5 kali
hi = M. ho
= 3,5 x 0,2
= 0,7 cm
Mikroskop

6
Mikroskop adalah alat optik untuk mengamati benda-benda yang sangat kecil
(mikro), misalnya bakteri dan kuman-kuman. Perhatikan gambar berikut ini !
Gambar 2. Mikroskop

Sebuah mikroskop terdiri atas dua lensa positif yaitu lensa objektif dan lensa
okuler. Lensa objektif berada di dekat objek atau benda, sedangkan lensa okuler
berada di depan mata pengamat.
Bagaimana pembentukan bayangan pada mikroskop?
Perhatikan gambar berikut ini !

Gambar 3. Pembentukan bayangan pada mikroskop

Lensa objektif berfungsi membentuk bayangan sejati, terbalik, dan diperbesar dari
benda yang diamati (AB) untuk memperoleh bayangan sejati, benda yang diamati
diletakkan diantara Fob an 2 Fob di depan lensa objektif. Bayangan A1 B1 yang
dibentuk lensa objektif dan dianggap sebagai benda bagi lensa okuler terletak
antara Fob dan O.
Lensa okuler berfungsi membentuk bayangan maya, tegak dan memperbesar (A2
B2) dan bayangan objektif A1 B1.
Perbesaran bayangan
7
Perbesaran lensa objektif :
Perbesaran lensa okuler
Perbesaran mikroskop
Untuk mata tidak berakomodasi
Untuk mata berakomodasi maksimum Perbesaran Mikroskop
M = Mob . Mok

Keterangan
Siob : Jarak bayangan dari lensa objektif Soob : Jarak benda dari lensa objektif
Siok : Jarak bayangan dari lensa okuler Sook : Jarak benda dari lensa okuler
hiob : Tinggi bayangan yang dibentuk lensa objektif hoob : Tinggi benda
yang berada di depan lensa objektif hiok : Tinggi bayangan yang dibentuk
lensa okuler
hook : Tinggi benda yang berada di depan lensa okuler n : Jarak Punctum
Proximum
D : Jarak lensa objektif dan lensa okuler Sook : D – Siob
Mob : Perbesaran lensa objektif Mok : Perbesaran lensa okuler M :
Teleskop
Lup dan mikroskop adalah alat optik pandang dekat, yaitu untuk mengamati
benda-benda yang dekat letaknya. Teleskop atau teropong adalah alat optik
pandang jauh, yaitu untuk mengamati benda-benda yang jauh jaraknya.
Teleskop adalah alat optik untuk mengamati benda-benda di bumi atau di angkasa
luar agar tampak lebih dekat dan jelas.
Teleskop atau teropong dibedakan menjadi dua, yaitu teropong bintang dan
teropong bumi.
Teropong Bintang
Teropong bintang adalah alat untuk mengamati benda-benda angkasa luar,
misalnya bintang, planet-planet, dan bulan. Ada dua jenis teropong bintang, yaitu
teropong bias dan teropong pantul.

Teropong Bias
Teropong bias berupa tabung yang di dalamnya terdapat dua lensa positif, yaitu
lensa objektif dan lensa okuler. Jarak titik api lensa objektif lebih besar daripada
jarak titik api lensa okuler. Karena benda yang diamati berada di tempat yang
sangat jauh, berkas sinar yang melewati lensa objektif adalah berkas sinar sejajar.
8
Bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif ialah nyata, terbalik, diperkecil, dan
terletak di titik apinya.

Gambar 4. (a) Teropong bias (b) Pembentukan bayangan pada teropong bias

Teropong Pantul
Teropong pantul berupa tabung yang di dalamnya terdapat cermin cekung dan
cermin datar sebagai reflektor atau pemantul, serta sebuah lensa cembung sebagai
okuler. Yang berfungsi sebagai objektif adalah cermin cekung.
Teropong Bumi
Teropong bumi adalah alat untuk mengamati benda-benda di darat atau di laut
yang jauh letaknya agar tampak lebih dekat dan jelas. Ada dua jenis teropong
bumi, yaitu teropong bias dan teropong prisma.
Teropong Bias
Teropong bumi yang termasuk teropong bias terdiri atas tiga buah lensa positif.

Gambar 5. (a)Teropong pantul (b) Pembentukan bayangan pada teropong pantul


Yaitu lensa objektif, lensa pembalik, dan lensa okuler. Lensa pembalik terletak di
antara lensa objektif dan lensa okuler. Lensa pembalik berfungsi memperoleh
bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif.
Bayangan yang dibentuk lensa pembalik merupakan benda bagi lensa okuler.

9
Lensa okuler selanjutnya membentuk bayangan maya, tegak dan diperbesar.
Teropong Prisma
Teropong Binokuler
Teropong binokuler menggunakan dua buah prisma siku- siku sama kaki untuk
menggantikan fungsi lensa pembalik. Kedua prisma disusun bersilangan satu
dengan lainnya. Teropong itu disebut teropong binokuler karena menggunakan dua
buah lensa okuler.
Periskop
Periskop menggunakan dua lensa positif sebagai lensa objektif dan lensa okuler,
serta dua buah prisma siku-siku sama kaki sebagai reflektor.

Gambar 6. (a) Teropong binokuler (b) Pembentukan bayangan pada teropong


binokuler

Periskop digunakan sebagai teropong untuk mengamati benda-benda di permukaan


laut sehingga biasa dipasang pada kapal selam.
Berkas cahaya yang berasal dari benda-benda di permukaan laut setelah melewati
lensa objektif dipantulkan sempurna oleh sisi-sisi miring kedua prisma. Perhatikan
Gambar di bawah ini !

Periskop dapat diputar 3600 sehingga dapat digunakan untuk mengamati seluruh
medan di permukaan laut.

10
Gambar 7. Pembentukan bayangan pada periskop

Proyektor
Proyektor adalah alat optik yang digunakan untuk memproyeksikan gambar pada
sebidang layar. Berdasarkan jenis gambar yang dapat diproyeksikan, proyektor
dibedakan menjadi dua, yaitu diaskop dan episkop.
Diaskop
Diaskop adalah alat untuk memproyeksikan bayangan nyata dari sebuah gambar
diapositif. Gambar diapositif adalah gambar positif tembus cahaya. Termasuk
diaskop antara lain proyektor film, slide proyektor, dan overhead proyektor (OHP).
Proyektor Film

Sebuah proyektor film digunakan untuk memproyeksikan gambar tembus


pandang. Gambar yang satu dengan lainnya sebenarnya adalah gambar terputus-
putus dan merupakan gambar mati. Namun, karena diputar dengan kecepatan
tinggi, yakni 16 gambar setiap detik, kesan yang ditangkap oleh mata kita adalah
sebagai gambar hidup.
Bayangan iring adalah kesan cahaya yang terjadi

1
dalam mata dan masih tetap berpengaruh lebih kurang
10
detik setelah cahaya yang menyebabkannya sudah tidak ada lagi. Misalnya, apabila
bara ujung lidi yang dibakar dikibas-kibaskan dalam ruangan gelap, akan tampak
kesan garis cahaya, bukan titik cahaya. Oleh karena itu, apabila sejumlah gambar
tembus cahaya (gambar diapositif) diputar lebih dari 10 gambar setiap detik, kesan
bayangan yang diproyeksikan di layar adalah gambar hidup.
Slide Proyektor
Slide proyektor adalah proyektor yang memproyeksikan slide (film) satu demi satu
ke bidang layar. Bagian-bagian slide proyektor adalah sebagai berikut.
Lampu proyektor merupakan bagian utama. Lampu itu sangat kuat
memancarkan cahaya.
Cermin cekung, berfungsi mengumpulkan cahaya agar daya pancar sinar
proyektor lebih kuat.

11
Kondensor, berupa dua buah lensa cembung-datar yang disusun bertolak
belakang. Kondensor berfungsi agar sinar jatuh ke slide merata ke seluruh
permukaannya.
Filter, berfungsi melindungi slide dari panas yang dihasilkan lampu
proyektor.
Lensa proyektor, berupa lensa cembung yang berfungsi sebagai pembalik.
Oleh karena itu, untuk
memperoleh bayangan tegak di layar, slide dipasang terbalik.

Gambar 8. Pembentukan bayangan pada slide proyektor


Overhead Proyektor (OHP)
Overhead proyektor adalah proyektor untuk memproyeksikan gambar diapositif.
Proyektor film dan slide proyektor hams digunakan di ruangan yang gelap untuk
memperoleh bayangan yang tajam. Bagian-bagian OHP sama seperti slide
proyektor. Bagian-bagian itu ialah dua buah cermin datar untuk memantulkan
cahaya dan dua buah lensa cembung untuk lensa proyektor. Perhatikan Gambar di
bawah. Gambar yang akan diproyeksikan diletakkan di meja objek.
Episkop
Episkop adalah proyektor untuk memproyeksikan gambar- gambar tidak tembus
cahaya.

12
Gambar 9. (a) Overhead proyektor (b) Pembentukan bayangan pada overhead
proyektor

Episkop biasanya digunakan oleh seniman lukis untuk mereproduksi lukisan,


misalnya untuk membuat gambar pada billboard atau papan reklame.
Gambar yang akan diproyeksikan, misalnya foto seorang artis, diletakkan di meja
objek. Sebagian cahaya yang berasal dari dua buah lampu L1 dan L2 dipantulkan
oleh gambar itu. Seterusnya, cahaya tersebut ditangkap dan dipantulkan oleh
cermin datar ke lensa proyektor. Akhirnya, terbentuk bayangan sejati dan
diperbesar pada layar Perhatikan Gambar di bawah ini.
Alat yang dapat dipakai, baik untuk episkop maupun diaskop, dinamakan
epidiaskop.

Gambar 10. Episkop, pembentukan bayangan pada episkop

13
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Soal dan Pembahasan
1. Sebuah benda terletak pada jarak 5 cm di depan sebuah cermin cembung yang
berjari-jari 20 cm. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin adalah ….
a. nyata, tegak, diperkecil
b. nyata, terbalik, diperbesar
c. maya, tegak , diperbesar
d. maya, tegak, diperkecil
e. maya, terbalik, diperbesar
jawab: D (maya tegak diperkecil)
sifat umum cermin cembung maya tegak diperkecil

2. Di mana sebuah benda harus diletakkan di depan sebuah lensa cembung dengan
kekuatan + 2 dioptri agar supaya didapatkan bayanganmaya, tegak dan
diperbesar. Benda harus diletakkan pada jarak ….
a. kurang daripada 50 cm
b. lebih daripada 50 cm tetapi kurang daripada 65 cm
c. tepat pada 50 cm
d. lebih daripada 50 cm tetapi kurang daripada 100 cm
e. tepat pada 100 cm
jawab: A
P = 100/f
f = 50 cm
agar bayangan maya dan tegak benda harus diletakkan di R1 (kurang dari f)

3. Suatu nyala lilin digeser berada di depan suatu cermin sehingga terbentuk
bayangan yang dapat ditangkap layar pada gambar.

(1) Cermin tersebut adalah cermin cekung


(2) Jarak benda ke cermin lebih kecil dari jari-jari kelengkungan cermin
(3) Jarak bayangan lebih besar dari jari-jari kelengkungan cermin
(4) Jarak fokus cermin negatif
Yang benar adalah ....

a. (1), (2) dan (3) d. (4)


b. (1) dan (3) e. semua
c. (2) dan (4)

jawab: B (1 dan 3)

4. Sebuah cermin cembung ditempatkan di tikungan jalan. Ketika terdapat benda


yang jaraknya 2 m dari cermin, bayangan yang terbentuk 1/16 kali tinggi benda.
Jarak fokus cermin adalah ….
a. 12/7 d. 15/2
b. 2/15 e. 7/2
14
c. 5/8
jawab: B

5. Untuk mendapatkan sebuah bayangan yang terletak pada jarak 15 cm di belakang


lensa positif yang jarak fokus atau titik apinya 7,5 cm, benda tersebut harus diletakkan
berada di depan lensa tersebut pada jarak….
a. 2,5 cm d. 22,5 cm
b. 7,5 cm e. 30,0 cm
c. 15 cm
jawab: C (ketika bayangan berada pada jarak 2f maka benda juga berada pada 2f)

6. Sebuah benda diletakkan di muka lensa cembung yang berjarak titik api 12 cm.
Jika bayangan yang terbentuk bersifat tegak diperbesar 3 kali, maka benda terletak
di muka lensa pada jarak (dalam satuan cm) ...
a. 6 d. 16
b. 8 e. 18
c. 12
jawab: B

15
7. Titik dekat mata seorang siswa terletak pada jarak 120 cm di depan mata. Untuk
melihat dengan jelas suatu benda yang berada 30 cm didepan mata, kekuatan
lensa kacamata yang harus dipakai memiliki kekuatan/berdaya lensa (dalam satuan
dioptri)....
a. –5 d. 2,5
b. –4,16 e. 4,16
c. –2,5
jawab: C

8. Pada saat membaca, jarak terdekat yang dapat dilihat seorang kakek rabun dekat
adalah 40 cm. Kekuatan lensa kaca mata yang diperlukan adalah ....
a. 3/2 dioptri d. 3/4 dioptri
b. 2/3 dioptri e. 1/4 dioptri
c. 4/3 dioptri
jawab: A

9. Seorang rabun dekat, titik paling dekat yang dapat dilihat dengan jelas berjarak 2/3
meter. Jika ingin melihat pada jarak baca normal (25 cm), maka harus memakai
kacamata dengan jarak fokus ....
a. 40 cm positif d. 25 cm negatif
b. 40 cm negatif e. 10 cm positif
c. 25 cm positif
jawab; A

16
10. Mata rabun dekat memiliki ciri-ciri:
(1) Bayangan benda pada titik dekat normal berada di depan retina.
(2) Titik dekatnya lebih dari 25 cm
(3) Dapat ditolong dengan lensa bikonkav
(4) L e n s a mata tidak dapat berakomodasi sekuat-kuatnya pada titik dekat 25 cm.
Pernyataan diatas yang benar adalah ....
a. (1), (2) dan (3) d. (4)
b. (1) dan (3) e. semua
c. (2) dan (4)
jawab: 2 dan 4 benar

17
BAB IV
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Alat-alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya
menggunakan benda optik. Misalnya, cermin, lensa, atau prisma.
Alat optik memanfaatkan prinsip pemantulan dan atau pembiasan cahaya.
Beberapa alat optik antara lain kamera, lup, mikroskop, teleskop, proyektor, dan
episkop.

3.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan ialah agar pembaca dapat mengetahui betapa
pentingnyaalat-alat optik bagi kehidupan manusia.

18
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Agus Taranggono, Drs. Hari Subagyo, Abdul Khalim, S.Pd., Fisika Untuk SLTP
Kelas 2 Kurikulum 1994 Semester 1 dan Semester 2. Bumi Aksara, Jakarta

19

Anda mungkin juga menyukai