Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Rahmat, Hidayah dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun Makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam Makalah ini, saya akan membahas mengenai “Tanah
Longsor”.

Harapan saya semoga Makalah ini bisa membantu menambah wawasan, pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
Makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Demikian Makalah ini saya buat, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Kalianda, 25 November 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 3

B. Rumusan Masalah 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Tanah Longsor 4

B. Factor Penyebab dan Mekanisme Proses Terjadinya Tanah Longsor 4

C. Jenis Tanah Longsor 5

D . Mitigasi Bencana Tanah Longsor 7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 10

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah daerah yang rawan dengan bencana alam. Hampir setiap waktu
daerah- daerah yang ada di Indonesia ini terancam dengan bencana yang menyebabkan
banyak kerugian, adapun bencana yang sering terjadi di Indonesia meliputi, gempa bumi,
meletusnya gunung berapi, tsunami, terjadinya tanah longsor, dan juga kebakaran hutan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Indonesia adalah Negara yang terletak antara pertemuan
tiga lempeng yaitu lempeng Eurasia, lempeng pasifik dan juga lempeng Australia. Ketiga
lempeng tersebut bergerak saling bertubrukan antara satu dan lainnya. Akibat daripada
tubrukan itu maka terbentuklah patahan samudra, palung samudra, dan juga munculnya
gunung berapi.
Di Indonesia banyak kita temukan tanah pelapukan yang bersumber dari letusan
gunung berapi. Tanah hasil pelapukan ini mempunyai komposisi tanah yang sedikit lempung
dengan sedikit pasir dan juga subur. Adapun tanah pelapukan yang terdapat di atas batuan
kedap air pada perbukitan dan mempunyai kemiringan sedang maupun terjal sangat
berpotensi mengakibatkan terjadinya bencana tanah longsor pada musim hujan. Oleh
karenanya jika di perbukitan itu tidak terdapat tanaman dengan akar yang kuat dan dalam
maka daerah tersebut sangat rentan terjadi becana longsor.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan latar belakang di atas maka perumusan masalahnya
sebagai berikut:
1. Apa faktor yang menyebabkan bencana tanah longsor ?
2. Bagaimana mekanisme terjadinya tanah longsor ?
3. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya bencana tanah longsor ?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tanah Longsor


Tanah longsor adalah suatu istilah yang digunakan untuk menjelaskan proses yang
melibatkan gerakan tanah, bebatuan dan juga puing-puing kearah bawah atau keluar lereng di
bawah pengaruh gravitasi bumi. Tanah longsor terjadi disebabkan oleh gerakan menurun atau
keluar lereng oleh masa tanah ataupun disebabkan oleh batuan penyusun, akibat dari
terganggunya kestabilan tanah atau batuan pada lereng itu.
Tanah longsor merupakan salah satu bencana geologis yang bisa diperkirakan.
Terdapat beberapa petunjuk umum untuk melihat kemungkinan terjadinya bencana longsor
antara lain:
1. Kerentanan pada lantai dan tembok bangunan, atau pada tanah.
2. Amblesnya sebagian lantai konstruksi bangunan
3. Terjadinya pengembungan pada tebing lereng
4. Miringnya pohon-pohon pada lereng
5. Munculnya rembesan air pada lereng secara tiba-tiba
6. Runtuhnya bagian-bagian tanah dalam jumlah besar
7. Muka air sungai naik beberapa sentimeter dan air sungai menjadi keruh secara tiba tiba.

B. Factor Penyebab dan Mekanisme Proses Terjadinya Tanah Longsor


Tanah longsor adalah suatu peristiwa alam yang terjadi di sekitar areal pengunungan.
Jika kemiringan suatu lereng itu curam maka semakin memungkinkan akan terjadinya
longsor. Tanah longsor diakibatkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi baik itu secara
mendadak ataupun secara bertahap pada komposisi ,struktur,hidrologi atau vegetasi pada
suatu lereng. Perubahan ini bisa terjadi secara alami oleh alam sendiri dan juga bisa
disebabkan oleh ulah manusia yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan keseimbangan
materi-materi yang ada pada lereng. Beberapa factor penyebab perubahan tersebut yang
menyebabkan terjadinya tanah longsor adalah :
1. Meningkatnya kandungan air yang disebabkan oleh hujan lebat atau naiknya air tanah.
2. Hilangnya tumbuh-tumbuhan karena kebakaran, penebangan dan pegundulan hutan.
3. Berubahnya mater-materi lereng karena kondisi cuaca dan prose alam.
4. Terjadinya getaran yang diakibatkan oleh gempa bumi,letusan gunung berapi, gerakan
mesin.

4
5. Penambahan beban oleh hujan, materi vulkanis, bangunan, atau rembesan dari irigasi
dan sistem-sistem pembuangan sampah.

C. Jenis Tanah Longsor


Terdapat beberapa jenis tanah longsor yaitu :
1. Rayapan
Gerakan massa tanah yang bergerak dengan kecepatan lambat, kurang dari 1 meter/tahun.
Jenis tanah longsor ini terjadi pada lereng yang landai dan biasanya tidak menyebabkan
korban jiwa tetapi hanya merusak bangunan.

2. Luncuran
Bergeraknya masa tanah dan batuan pada lereng dengan kemiringan lereng mencapai 20
hingga 40 derjat

3. Fenomena Jatuhan
Fenomena ini terjadi ketika sejumlah besar batuan atau materi lainnya bergerak ke bawah
dengan cara jatuh. Hal ini biasanya terjadi di kawasan yang terjal atau tebing yang curam.

5
4. Aliran
Capuran tanah, bebatuan dan air yang membentuk cairan kental. Cairan pada awalnya
merupakan endapan longsoran dalam suatu lembah, namun karena kemiringan, ia meluncur
sebagai massa pekat yang menuruni lempeng.

5.Pergerakan Blok
Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk
rata. Longsoran ini disebut juga longsoran translasi blok blok.

6. Longsoran Translasi
Bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau
menggelombang landai disebut longsoran translasi.

6
D . Mitigasi Bencana Tanah Longsor

a. Mengurangi resiko bencana tanah longsor


a.i. Survei dan pemetaan kawasan yang rentan
Survey perlu dilakukan untuk mengidentifikasikan pola gerakan tanah di daerah yang
diperkirakan akan terjadinya tanah longsor. Factor-faktor yang dianggap daerah tertentu lebih
rawan longsor daripada daerah lain. Pemetaan dan analisis tingkat kerentanan terhadap
gerakan tanah atau batauan sangat diperlukan pada tahap pencegahan bencana longsor.
Dengan adanya peta kerentanan bisa menjadi dasar bagi langkah-langkah mitigasi bencana.
a.ii. Pemasangan rambu-rambu
Daerah yang dianggab rentan terjadinya bencana tanah longsor sebagaimana
diidentifikasikan dari hasil pemetaan. Maka perlu dipasang rambu rambu peringatan rawan
tanah longsor. Rambu rambu yang digunakan bias berbentuk gambar atau tulisan dan mudah
dipahami orang.
a.iii. Peraturan tata guna tanah
Pentingnya peraturan tata guna tanah untuk mencegah penggunaan daerah-daerah
yang rawan terhadap bencana longsor sebagai tempat tinggal atau bangunan penting lainnya.
Peraturan juga mencakup pembatasan aktifitas warga yang mungkin dapat menggerakkan
tanah longsor.
a.iv. Penghijauan
Penghijauan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya bencana tanah longsor . penghijauan ini bias dilakukan pada lereng-lereng daerah
aliran sungai dan pada kawasan yang di anggap rawan terjadinya longsor.
a.v. Perbaikan sarana
7
Upaya perbaikan sarana-sarana yang terdapat pada jalur yang dianggap bakal terjadi
longsor menjadi suatu hal yang harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya bencana
longsor. Perbaikan juga dilakukan untuk rumah rumah penduduk seperti drainase tanah.
a.vi. Pendidikan masyarakat
Manusia ikut terlibat dalam factor penyebab terjadinya tanah longsor, dikarenakan
banyak kegiatan manusia yang berhubungan langsung dengan alam seperti penggundulan
hutan, kontruksi jalan, perumahan dan sarana fisik yang menyebabkan terjadinya tanah
longsor. Maka perlu program pendidikan kepada masyarakat untuk menyadarkan bahwa
setiap orang bertanggung jawab untuk menjaga lingkungan. Masyarakat perlu di berikan
pendidikan tentang sebab- sebab longsor, cara pencegahan longsor, dan tindakan yang harus
dilakukan ketika longsor terjadi. Pendidikan biasa diberikan melalui organisasi masyarakat,
lingkungan sekolah dan lainnya.
a.vii. Pemantauan dan Peringatan
Pemantaau terhadap kawasan yang rawan bencana sangatlah penting sehingga ketika
terjadinya bencana longsor dapat segeramemberikan peringatan dan melakukan evakuasi
secara cepat. Peringatan dapat dilakukan dengan adanya system peringatan dini baik itu
dengan penggunaan radio, sirine atau yang lainnya.

b. Mengatasi bencana
Terdapat beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk mengatasi bencana tanah
longsor diantaranya adalah sebagai berikut :
b.i. Mengetahui dan menghindari kawasan yang rawan bencana longsor
Untuk mengatasi bencana maka salah satunya kita harus mengetahui kawasan atau area
yang mudah terjadinya longsor antara lain :
1. Area yang pernah terjadinya bencana longsor
2. Daerah yang rawan terjadinya gempa bumi
3. Di daerah pengunungan
4. Area yang terjadi degradasi lahah yang parah
5. Daerah bekas letusan gunung berapi
6. Area yang terjal dan gundul
b.ii. Langkah-langkah yang harus diakukan ketika terjadi dan pasca bencana tanah
longsor.
a. Ketika terjadi tanah longsor
beberapa hal yang harus dilakukan ketika terjadi tnah longsor yaitu:

8
ü Jangan panic
ü Secepatnya menjauhi sumber datangnya suara longsor
ü Waspada dengan kabel listrik yang rusak
ü Menolong orang yang membutuhkan bantuan khusus, seperti anak bayi, orang cacat dan juga
lansia.
ü Jauhi bangunan rusak dan juga pohon yang tumbang
ü Mengikuti program penanggulangan bencana

b. Pasca terjadinya bencana tanah longsor


Pasca terjadinya bencana longsor ada beberapa hal yang sangat penting untuk
dilakukan salah satunya adalah pemberian bantuan kepada korban yang terkena bencana
tanah longsor adapun bantuan penting yang diperlukan di daerah yang terkena bencana tanah
longsor adalah :
ü Personil dan perlengkapan search and resque (SAR)
ü Tempat perlindungan darurat bagi masyarakat yang kehilangan rumah atau rusak.
ü Perlengkapan pembersih tanah, batu, dan pohon yang tumbang.
ü Memberikan pakaian serta perlengkapan kesehatan.
Setelah terjadinya bencana juga sangat diperlukan pengamanan terhadap lahan-lahan
yang telah bergerak dan masih labil agar ditutup untuk umum. Para penghuni yang berada di
lahan yang telah bergerak dipindahkan ketempat yang lebih aman. Dan juga dibutuhkan
perbaikan dengan pembangunan beton atau penghijauan.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tanah longsor adalah berpindahnya suatu material pembentuk lereng yang berupa
bebatuan tanah atau material campuran yang bergerak ke bawah atau keluar lereng. Penyebab
utama terjadinya longsor adalah air yang meresapkedalam tanah dan akan menambah berat
bobot tanah sehingga akan sangat mudah terjadinya longsor. Indonesia banyak kita temukan
tanah pelapukan yang bersumber dari letusan gunung berapi. Tanah hasil pelapukan ini
mempunyai komposisi tanah yang sedikit lempung dengan sedikit pasir dan juga subur.
Adapun tanah pelapukan yang terdapat di atas batuan kedap air pada perbukitan dan
mempunyai kemiringan sedang maupun terjal sangat berpotensi mengakibatkan terjadinya
bencana tanah longsor. Tsnsh longsor dapat diminimalisir dengan cara melestarikan hutan.
Penanaman kembali hutan yang telah gundul merupakan suatu upaya yang bisa dilakukan
oleh manusia untuk mecegah terjadinya tanah longsor.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://belajarnazir.blogspot.com/2014/06/bab-i-pendahuluan-a_8587.html

11

Anda mungkin juga menyukai