Anda di halaman 1dari 20

lOMoARcPSD|26632703

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
kasih-Nyalah sehingga tugas membuat makalah “Pencak Silat” dapat kami selesaikan
sesuai waktu yang ditargetkan.
Makalah ini kami susun untuk memberikan informasi kepada pembaca
mengenai pencak silat. Kami menyadari dalam makalah ini terdapat kekurangan
ataupu kesalahan, untuk itu kami haturkan maaf dan kami menerima saran dan kritik
demi kesempuranaan makalah selanjutnya. Atas partisipasinya kami ucapkan terima
kasih.
lOMoARcPSD|26632703

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1 Definisi Pencak Silat......................................................................................3
2.2 Sejarah Singkat Pencak Silat..........................................................................3
2.3 Unsur - unsur dan Perlengkapan Pencak Silat...............................................4
2.4 Gerakan Dasar dan Teknik Pencak Silat........................................................5
2.5 Manfaat Pencak Silat...................................................................................16
BAB III PENUTUP.....................................................................................................17
3.1 Kesimpulan..................................................................................................17
3.2 Saran.............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................18

ii
lOMoARcPSD|26632703

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan paling dasar manusia adalah keamanan dan kesejahteraan. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, manusia menciptakan dan mengembangkan berbagai
cara dan sarana. Diantara ciptaan manusia yang menyangkut kebutuhan keamanan
adalah cara dan sarana fisik untuk menghadapi dan mengatasi berbagai ancaman,
tantangan, hambatan, dan gangguan fisik diantaranya adalah apa yang disebut dengan
jurus. Jurus adalah teknik gerak fisikal berpola yang efektif untuk membela diri
maupun menyerang tanpa menggunakan senjata. Bentuk awalnya sangat sederhana
dan merupakan tiruan dari gerak- gerik binatang yang disesuaikan dengan anatomi
manusia. Didalam memenuhi kebutuhan kesejahteraannya, manusia juga telah
menciptakan berbagai cara dan sarana pengembangan jurus kedalam bentuk seni dan
olahraga yang dapat memberikan kesejahteraan bathin dan lahir.
Salah satu pengembangan seni jurus tersebut adalah pencak silat. Pencak silat
adalah kata mejemuk. Pencak dan Silat mempunyai pengertian yang sama dan
merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia Tenggara, yakni
kelompok masyarakat etnis hyangmerupakan penduduk asli Negara-negara di
kawasan Asia Tenggara. Kata Pencak biasa digunakan oleh masyarakat pulau Jawa,
Madura, dan Bali, sedangkan Silat biasa digunakan oleh masyarakat di wilayah
Indonesia lainnya maupun di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam serta di
Thailand (bagian Selatan), dan Filipina. Dalam makalah ini akan diuraikan secara
singkat beberapa hal sekitar Pencak Silat yang meliputi sejarah perkembangan, teknik
dasar pencak silat, dan beberapa hal lainnya

1.2 Rumusan Masalah


Berikut merupakan rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah, yakni:
a. Apa definisi pencak silat?
b. Bagimana sejarah singkat pencak silat?
c. Apa saja unsur - unsur dan perlengkapan dalam pencak silat?
d. Apa saja gerakan dasar dan teknik dalam pencak silat?
e. Apa saja manfaat yang dapat diperoleh dalam pencak silat?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah tersebut, ialah:

1
lOMoARcPSD|26632703

a) Untuk mengetahui defenisi pencak silat menurut istilah dan etimologi


b) Untuk mengetahui sejarah singkat pencak silat
c) Untuk mengetahui unsur - unsur dan perlengkapan yang digunakan dalam
pencak silat
d) Untuk mengetahui gerakan dasar dan teknik dalam pencak silat
e) Untuk mengetahui manfaat yang diperoleh dalam pencak silat

2
lOMoARcPSD|26632703

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Pencak Silat
Secara etimologi, istilah silat lebih dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan
tetapi khusus di Indonesia isti’lah yang digunakan adalah pencak silat. Istilah ini
digunakan untuk mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional yang
berkembang pesat di Indonesia. Nama pencak digunakan di Jawa, sedangkan silat
digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya, dan Kalimantan. Perbedaan dan ciri
khas dari kata pencak dan silat adalah bahwa pencak lebih mengedepankan unsur seni
dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan silat adalah inti ajaran bela diri dalam
pertarungan. Pencak silat merupakan hasil budi daya manusia Indonesia untuk
membela dan mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritas terhadap
lingkungan dan alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup dalam
meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Menurut Mr.
Wongsonegoro ketua IPSI pertama, pencak silat adalah gerakan serang bela, berupa
lari dan berirama dengan peraturan adat kesopanan tertentu, yang biasa
dipertunjukkan dimuka umum.

2.2 Sejarah Singkat Pencak Silat


Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang memiliki cara dalam
melindungi diri dan mempertahankan hidupnya dari tantangan alam, sehingga mereka
menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam
sekitarnya, seperti : gerakan kera, harimau, ular, burung elang. Bela diri juga
berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang
dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak. Bela diri juga sudah ada sejak
zaman kerajaan-kerajaan besar, seperti kerajaan Sriwijaya, dan Majapahit, yang mana
memilik pendekar-pendekar dan prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri
dapat diandalkan.
Sedangkan menurut penilit silat Donald F. Draeger, untuk mengetahui sejarah
dan berkembangnya silat dapat dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan
dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pahatan relief-relief yang berisikan sikap-sikap
kuda silat di Candi Prambanan dan Borobudor. Sementara itu Sheikh Shamsuddin
berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India dalam silat.

3
lOMoARcPSD|26632703

Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari
kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan
mancanegara lainnya.
Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak
dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di nusantara. Kala itu
pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren.
Silat menjadi bagian dari latihan spiritual. Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan
seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi
penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat para
pendekar yang mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung,
Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para
pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak
Meutia.
Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa
perlu adanya organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat
aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948,
terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Kini IPSI tercatat sebagai
organisasi silat nasional tertua di dunia. Beberapa organisasi silat nasional maupun
internasional mulai tumbuh dengan pesat. Seperti di Asia, Amerika Serikat dan Eropa.
Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olah raga dalam pertandingan
internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games.

2.3 Unsur - unsur dan Perlengkapan Pencak Silat


Terdapat beberapa unsur dalam olahraga pencak silat, diantaranya ialah:
 Olahraga, memperoleh kesegaran jasmani dan prestasi keolahragaan.
 Kesenian, mempertunjukkan keindahan gerak tubuh.
 Beladiri, yang praktek pelaksanaannya bertujuan untuk pembelaan diri secara
efektif.
 Pendidikan mental kerohanian, sebagai wujud fisikal dan visual
mentalkerohanianadalah pengendalian diri, yang praktek pelaksanaannya
bertujuan untuk memperkuat kemampuan mengendalikan diri dank arena itu lebih
menekankan pada aspek mental kerohanian.
 Persaudaraan menuju persatuan

4
lOMoARcPSD|26632703

Beberapa perlengkapan dalam olahraga pencak silat baik dalam gelanggang


maupun ketika bertanding, ialah sebagai berikut:
 Gelanggang dapat dilantai dan dilapisi matras tebal 5 cm, ukuran 10 m x 10 m
warna dasar hijau terang dan garis putih setebal 5 cm, bidang berbentuk lingkaran
diameter 8 m, lingkaran tengah diameter 3 m.
 Jam pertandingan, gong, dan bel

 Lampu isyarat berwarna merah, biru, dan kuning


 Bendera kecil berwarna merah dan biru
 Pakaian : menggunakan pakaian pencak silat warna hitam sabuk putih, badge
IPSI disebelah kiri
 Pelindung badan (bodyprotector) warna hitam sesuai standar IPSI
 Gum shil
 Pelindung sendi
 Untuk pesilat putera menggunakan pelindung kemaluan ( genetile protector)
2.4 Gerakan Dasar dan Teknik Pencak Silat
I. Sikap Pencak Silat
i. Sikap Hormat
Sikap tegak yang digunakan untuk menghormati kawan maupun lawan. Posisi
sikap hormat adalah badan tegap, kaki rapat tangan di depan dada terbuka dan rapat
dengan jari - jari tangan menghadap ke atas.

5
lOMoARcPSD|26632703

ii. Sikap Tegak


Sikap tegak merupakan posisi siap berdiri tegak pada pencak silat, posisi sikap
tegak antara lain :
a. Sikap Tegak 1
Sikap siap dengan posisi berdiri tegak dengan kedua tangan di samping badan terbuka,
tumit rapat dan kaki bagian depan terbuka membentuk huruf “V”, pandangan lurus ke
depan.

b. Sikap Tegak 2
Sikap siap dengan posisi berdiri tegak dengan kedua tangan di depan dada disilangkan
dengan tangan kanan di depan posisi terbuka, tumit rapat dan kaki bagian depan
terbuka membentuk huruf “V”, pandangan lurus ke depan.

iii. Kuda - kuda Pencak Silat a.


Kuda - kuda Tengah
Kedua kaki dikangkangkan, sejajar. Lebar kangkangan kurang lebih 2 kali lebar bahu.
Kedua kaki ditekuk, badan tegap, berat badan terbagi rata di antara kedua kaki.

6
lOMoARcPSD|26632703

b. Kuda - kuda Samping


Kaki kanan sejajar dengan kaki kiri. Kaki kanan ditekuk dan kaki sebelah kiri lurus.
Berat badan 90 persen diletakkan di atas kaki yang ditekuk. Kuda-kuda dengan berat
badan ke samping kiri atau kanan dengan posisi badan tegap condong samping kiri
atau kanan, kaki terbuka menyamping, kaki kanan atau kiri ditekuk sesuai dengan
arah kuda-kudanya.

c. Kuda - kuda Depan


Kaki kiri di depan kaki kanan atau sebaliknya, keduanya terletak satu garis. Kaki yang
di depan ditekuk dan kaki yang belakang sedikit ditekuk. Berat badan 90 persen
diletakkan di atas kaki depan. Posisi kedua kaki membentuk sudut kurang lebih 30
derajat. bisa dilakukan lurus atau serong.

7
lOMoARcPSD|26632703

d. Kuda - kuda Belakang


Kaki kiri di belakang kaki kanan atau sebaliknya, keduanya berada dalam satu garis.
Kaki yang belakang ditekuk dan yang di depan agak diluruskan. Berat badan 90
persen diletakkan di atas kaki yang belakang. Kuda-kuda belakang tersebut dapat pula
dilakukan dengan kaki yang di depan diangkat ujung-ujung jarinya. Bisa dilakukan
lurus ke belakang atau serong.

iv. Teknik Serangan Lengan Pencak Silat a)


Pukulan Lurus
Pukulan lurus seperti pukulan tinju, pukulan ini mengarah ke depan, tangan mengepal
dan tangan satunya lagi menutup atau melindungi dada. Cara awal melakukan pukulan
ini adalah dengan sikap kuda-kuda tengah. Kepalkan kedua tangan dan letakkan di
samping pinggang (kepalan tangan menghadap atas). Selanjutnya pukulkan tangan
lurus ke depan, pada saat memukul kepalan tangan menghadap ke bawah. Setelah
dasar ini bisa dilakukan, untuk sikap awal dapat menggunakan variasi pasang.

b) Pukulan Bandul
Pukulan bandul lintasan tangan diayun dari bawah ke atas. Pukulan ini mengayunkan
lengan dengan tangan mengepal ke arah sasaran dengan kepalan menghadap ke atas.

8
lOMoARcPSD|26632703

Pukulan ini dapat dilaksanakan dengan posisi kaki yang bervariasi. Pada saat salah
satu tangan dipukulkan, tangan yang satunya harus ditempatkan sedemikian rupa di
depan dada untuk melindungi dari serangan lawan.

c) Tebasan
Tebasan dilakukan dengan menggunakan satu atau dua telapak tangan yang terbuka
dengan perkenaan sisi telapak tangan luar. Arah lintasannya dari luar ke dalam atau
dari atas ke bawah, dengan sasaran muka, leher, bahu, atau pinggang. Tebasan dapat
dilakukan dengan posisi sikap kuda-kuda tengah, tangan kanan/kiri diayunkan dari
luar ke dalam,siku agak dibengkokkan, telapak tangan menghadap ke atas, jari-jari
tangan rapat, tangan yang tidak melakukan tebasan melindungi dada atau berada di
pinggang.

d) Patukan
Patukan merupakan serangan dengan menggunakan lima jari tangan yang menguncup
dan sedikit ditarik ke belakang. Sasarannya adalah mata atau hidung. Patukan dapat
dilakukan dengan cara posisi sikap kuda-kuda tengah, tangan kanan/kiri dipukulkan

9
lOMoARcPSD|26632703

dari bawah ke atas, kelima ujung jari ditemukan, pukulan dilakukan seperti mematuk,
siku agak dibengkokkan. Tangan yang tidak melakukan patukan melindungi dada atau
berada di pinggang.

e) Dobrakan
Dobrakan merupakan serangan yang menggunakan kedua telapak tangan terbuka
dengan sasaran dada. Dobrakan dapat dilakukan dengan posisi kuda-kuda tengah,
kedua tangan terbuka, mendorong/mendobrak dada.

f) Sikuan
Sikuan ialah serangan yang menggunakan siku tangan dengan arah lintasan ke atas,
bawah, depan, samping, dan belakang. Ada beberapa jenis sikuan, antara lain sikuan
atas, sikuan tusuk, sikuan samping, dan sikuan belakang.

g) Tusukan
Tusukan yaitu serangan dengan menggunakan jari tangan, dengan posisi jari merapat.
Arahnya lurus ke depan, dengan sasaran mata dan tenggorokan.
h) Cengkeraman
Cengkeraman yakni serangan yang menggunakan kelima jari tangan mencengkeram.

10
lOMoARcPSD|26632703

Lintasannya dari arah luar ke dalam atau ke segala arah, dengan sasaran muka.

v. Teknik Serangan Kaki Pencak Silat


a. Tendangan Lurus
Tendangan lurus yaitu tendangan yang menggunakan ujung kaki dengan tungkai
lurus. Tendangan ini mengarah ke depan pada sasaran dengan meluruskan tungkai
sampai ujung kaki. Bagian kaki yang kena saat menendang adalah pangkal bagian
dalam jari-jari kaki. Posisi badan menghadap ke sasaran.

b. Tendangan Jejag
Tendangan jejag disebut juga dorongan telapak kaki. Tendangan ini mengarah ke
depan yang sifatnya mendorong ke sasaran dada/perut dengan perkenaan telapak kaki
penuh atau tumit. Tendangan jejag disebut juga tendangan gejos, dalam pencak silat
dilakukan dengan mengangkat lutut setinggi mungkin dan kemudian mendorong
tungkai ke depan sasaran.

c. Tendangan T
Tendangan ini biasanya digunakan untuk serangan samping dengan sasaran seluruh
bagian tubuh. Tendangan dilakukan dengan posisi tubuh menyamping dan lintasan
tendangan lurus ke samping (membentuk huruf “T”). Perkenaannya adalah sisi bagian
luar (bagian tajam telapak kaki).

11
lOMoARcPSD|26632703

d. Sapuan
Sapuan adalah serangan menyapu kaki dengan lintasan dari luar ke dalam dan
bertujuan menjatuhkan lawan. Ada dua jenis sapuan, yaitu sapuan tegak dan sapuan
rebah. Sapuan tegak mengarah ke mata kaki, sedangkan sapuan rebah mengarah ke
betis bawah.

vi. Teknik Belaan Pencak Silat 1. Teknik Belaan Dasar


Belaan dasar merupakan belaan yang minimal dimiliki seorang pesilat. Belaan
dasar dibedakan menjadi tiga, yaitu hindaran, elakan, dan tangkisan. a) Hindaran
Hindaran adalah memindahkan tubuh/anggota tubuh yang menjadi sasaran serangan
lawan dengan cara melangkah atau mengangkat kaki. Hindaran dapat juga diartikan
sebagai usaha pembelaan dengan cara memindahkan sasaran dari arah serangan
dengan melangkah atau memindahkan kaki. Arah langkah yang dituju meliputi 8
penjuru mata angin.

12
lOMoARcPSD|26632703

b) Elakan
Elakan adalah membela dengan posisi kaki tidak berpindah tempat tetapi dengan
menggeser badan/ tubuh. Berdasarkan keluarnya tubuh/anggota tubuh dari serangan
lawan, maka elakan dibedakan menjadi empat, yaitu elakan bawah, samping, belakang
lurus, dan belakang berputar.

c) Tangkisan
Tangkisan adalah belaan dengan cara kontak langsung bagian anggota badan dengan
serangan. Kontak langsung yang dilakukan bertujuan untuk memindahkan atau
membendung serangan lawan. Anggota badan yang dapat digunakan untuk menangkis
adalah tangan, lengan, siku, dan kaki.

2. Teknik Belaan Lanjutan


a) Tangkapan

13
lOMoARcPSD|26632703

Tangkapan adalah belaan dengan cara menahan lengan atau tungkai dari serangan
lawan dengan cara ditangkap. Tangkapan merupakan teknik dan taktik serangan pada
jarak jangkau dekat dan sedang yang dilaksanakan dengan menangkap salah satu
komponen tubuh lawan. Untuk menguasai teknik tangkapan diperlukan kuda-kuda
dengan keseimbangan badan, sikap tubuh, dan kesesuaian penggunaan lengan/tangan
untuk menangkap serangan.

b) Jatuhan
Jatuhan adalah teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau jauh dan sedang yang
dilaksanakan dengan menggunakan tungkai atau kaki untuk menjatuhkan lawan.
Jatuhan merupakan teknik menjatuhkan lawan sebagai pembelaan akibat tindak lanjut
dari teknik tangkapan atau serangan langsung. Teknik jatuhan dapat dilakukan dengan
menambah tenaga pada serangan lawan, merubah arah serangan lawan,
menghilangkan tumpuan badan lawan.

c) Sapuan
Sapuan, merupakan teknik menjatuhkan lawan dengan menghilangkan tumpuan badan
lawan dengan cara menyapu kaki lawan dengan kaki dengan lintasan dari luar ke

14
lOMoARcPSD|26632703

dalam. Kelengahan lawan dan ketidakseimbangan lawan memudahkan teknik ini


digunakan dan hasilnya pun akan telak. Sapuan dapat dilakukan dengan posisi tegak,
rebah, dan melingkar.

d) Kaitan
Kaitan, adalah usaha menjatuhkan lawan dengan cara mengait kaki lawan dengan
menggunakan kaki, sehingga lawan kehilangan tumpuan badan. Kaitan dapat
dilakukan dari arah luar, dalam, dan belakang.

e) Ungkitan
Ungkitan, adalah usaha menjatuhkan lawan dengan cara mengungkit atau mengganjal
kaki lawan dengan menggunakan kaki disertai dengan dorongan tangan untuk
menghilangkan tumpuan badan lawan.

15
lOMoARcPSD|26632703

2.5 Manfaat Pencak Silat


Beberapa manfaat yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak silat adalah:
1. Kesehatan dan kebugaran
2. Membangkitkan rasa percaya diri
3. Melatih ketahanan mental
4. Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi
5. Membina sportifitas dan jiwa ksatria
6. Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi

16
lOMoARcPSD|26632703

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari
Indonesia. Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia maupun
Eropa. Terbukti dari banyaknya organisasi-organisasi pencak silat yang tumbuh
dengan pesat, seperti: PERSILAT di Indonesia, IPSI, PESAKA di Malaysia.
Berkembangnya seni pencak silat tidak terlepas dari sejarah awal mulanya
berdiri pencak silat. Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang berusaha
untuk mempertahankan dirinya dari ancaman dan tantangan alam, Kerajaan-kerajaan
besar yang memiliki prajurit dan pendekar-pendekar yang siap berperang, Pahlawan
nasional bangsa Indonesia, seperti pangeran Diponegoro yang melawan penjajah,
sampai pada akhirnya bela diri berkembang seiring berkembangnya jaman.

3.2 Saran
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang kami miliki masih kurang. Oleh kerena itu kami senantiasa mengharapkan
kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun
dan memperbaiki untuk kesempurnaan makalah ini kedepannya. Semoga makalah ini
dapat digunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam melakukan olahraga pencak silat.

17
lOMoARcPSD|26632703

DAFTAR PUSTAKA

Syarifuddin,dkk. 2014. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan


Kesehatan. Jakarta :Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia.
Santosa, Giriwijoyo, dkk. 2012. Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung
: PT ROSDAKARYA.
http://www.google.com/pengertian-pencak-silat.html=1.
http://www.google.com/gwt/x?hl=id&/pencak-silat-olahraga-beladiri.html
http://www,google.com.sejarah-pencak-silat-di-indonesia/html=1,

18

Anda mungkin juga menyukai