Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH PENCAK SILAT

DISUSUN OLEH :
- AGUS ARIEL LUCIO L
- ANDHIKA DANENDRA S
- BEATRIC ROSALINA B
- DANIEL WAHYUDI H
- JELITA ERIKA S
- KEVIN SORITUA G
- KURNIA NOVITA S
- NISRINA WARDHANI
- NATHANAEL CHRISTIAN
- SUCI ATHIKA SARI
- YESIN MARCELINO S

XII IPA 3

TAHUN AJARAN 2023/2024


Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “PENCAK SILAT” ini dapat diselesaikan dengan
baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Makalah ini penulis buat untuk melengkapi tugas pelajaran PJOK. Kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan kami juga
menyadari akan pentingnya sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada bapak guru Willy Fachreza S.Pd sebagai
guru bidang studi yang telah banyak memberi petunjuk dan semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyususan makalah dapat dibuat dengan sebaik-
baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Batam, 16 November 2023

Penulis

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar...........................................................................................................................ii

Daftar Isi......................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................................1

B. Rumusan masalah.....................................................................................................................1

C. Tujuan masalah.........................................................................................................................1

BAB II ISI

A. Pengertian Pencak Silat............................................................................................................3

B. Sejarah Pencak Silat.................................................................................................................3

C. Perkembangan dan Penyebaran Pencak Silat...........................................................................4

D. Manfaat Pencak Silat................................................................................................................6

E. Unsur - unsur dan Perlengkapan dalam Pencak Silat...............................................................6

F. Teknik Dasar Pencak Silat........................................................................................................7

G. Pola Penyerangan dan Pola Pertahanan Pencak Silat...............................................................11

H. Jurus-jurus Pencak Silat...........................................................................................................18

I. Peraturan Pertandingan Pencak Silat.........................................................................................19

J. Peralatan Pencak Silat...............................................................................................................20

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................................................22

B. Saran........................................................................................................................................22

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebutuhan paling dasar manusia adalah keamanan dan kesejahteraan. Untukmemenuhi
kebutuhan tersebut, manusia menciptakan dan mengembangkan berbagai cara dan sarana. Diantara
ciptaan manusia yang menyangkut kebutuhan keamanan adalah cara dan sarana fisik untuk
menghadapi dan mengatasi berbagai ancaman,tantangan, hambatan, dan gangguan fisik diantaranya
adalah apa yang disebut dengan jurus dan senjata.
Jurus adalah teknik gerak fisikal berpola yang efektif untuk membela diri maupun menyerang
tanpa menggunakan senjata. Bentuk awalnya sangat sederhana dan merupakan tiruan dari gerak-
gerik binatang yang disesuaikan dengan anatomi manusia. Didalam memenuhi kebutuhan
kesejahteraannya, manusia juga telah menciptakan berbagai cara dan sarana pengembangan jurus
kedalam bentuk seni dan olahraga yang dapat memberikan kesejahteraan lahir dan batin. Salah satu
pengembangan seni jurus tersebut adalah pencak silat.

B. Rumusan Masalah
• Apa pengertian dari pencak silat?
• Bagaimana sejarah pencak silat?
• Bagaimana perkembangan dan penyebaran pencak silat?
• Apa saja manfaat yang dapat diperoleh dalam pencak silat?
• Apa saja unsur - unsur dan perlengkapan dalam pencak silat?
• Apa saja teknik dasar dalam pencak silat?
• Bagaimana pola penyerangan dan pola pertahanan dalam pencak silat?
• Apa saja jurus-jurus dalam pencak silat?
• Apa saja peraturan dalam pertandingan pencak silat?
• Apa saja peralatan dalam pencak silat?

C. Tujuan Masalah
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk:
• Untuk mengetahui pengertian dari pencak silat

1
• Untuk mengetahui sejarah perkembangan dari pencak silat
• Untuk mengetahui manfaat yang dapat diperoleh dalam pencak silat
• Untuk mengetahui unsur - unsur dan perlengkapan dalam pencak silat
• Untuk mengetahui teknik dasar dalam pencak silat
• Untuk mengetahui pola penyerangan dan pola pertahanan dalam pencak silat
• Untuk mengetahui peraturan dalam pertandingan pencak silat

2
BAB II
ISI

A. Pengertian Pencak Silat


Secara etimologi, istilah silat lebih dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan tetapi khusus di
Indonesia istilah yang digunakan adalah pencak silat. Istilah ini digunakan untuk mempersatukan
berbagai aliran seni bela diri tradisional yang berkembang pesat di Indonesia. Nama pencak
digunakan di Jawa, sedangkan silat digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya, dan
Kalimantan. Perbedaan dan ciri khas dari kata pencak dan silat adalah bahwa pencak lebih
mengedepankan unsur seni dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan silat adalah inti ajaran
bela diri dalam pertarungan. Pencak silat merupakan hasil budi daya manusia Indonesia untuk
membela dan mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritas terhadap lingkungan dan
alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup dalam meningkatkan iman dan taqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Menurut Mr.Wongsonegoro ketua IPSI pertama, pencak silat adalah
gerakan serang bela, berupa lari dan berirama dengan peraturan adat kesopanan tertentu, yang
biasa dipertunjukkan dimuka umum.

B. Sejarah Pencak Silat


Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang memiliki cara dalam melindungi diri dan
mempertahankan hidupnya dari tantangan alam, sehingga mereka menciptakan bela diri dengan
menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, seperti : gerakan kera, harimau, ular,
burung elang. Bela diri juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam
berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak. Bela diri juga sudah
ada sejak zaman kerajaan-kerajaan besar, seperti kerajaan Sriwijaya, dan Majapahit, yang mana
memiliki pendekar-pendekar dan prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat
diandalkan.
Sedangkan menurut penilit silat Donald F. Draeger, untuk mengetahui sejarah dan
berkembangnya silat dapat dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik
(Hindu-Budha) serta pahatan relief-relief yang berisikan sikap-sikap kuda silat di Candi
Prambanan dan Borobudor. Sementara itu Sheikh Shamsuddin berpendapat bahwa terdapat
pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India dalam silat.

3
Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh darikebudayaan yang
dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan mancanegara lainnya.
Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi
oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan
bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari latihan
spiritual. Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari
pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan melawan
penjajah Belanda,tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati,
SultanAgung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, sertapara
pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut NyakMeutia.Menyadari
pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya organisasi pencak
silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran pencak silat di seluruh
Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia
(IPSI) yang diketuai oleh Mr. Wongsonegoro. Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional
tertua di dunia. Beberapa organisasi silat nasional maupun internasional mulai tumbuh dengan
pesat. Seperti di Asia, Amerika Serikat dan Eropa.Silat kini telah secara resmi masuk sebagai
cabang olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA
Games.

C. Perkembangan dan Penyebaran Pencak Silat


Pengembangan dan penyebaran Pencak Silat dilakukan oleh perguruan-perguruan Pencak Silat.
Setelah Perang Dunia ke-2, kegiatan perguruan-perguruan tersebut di Indonesia, Singapura,
Malaysia dan Brunei Darussalam dikordinasikan oleh organisasi nasional Pencak Silat, yaitu
IPSI yang dibentuk pada tahun 1948, PERSISI yang dibentuk pada tahun 1976, PESAKA yang
dibentuk pada tahun 1983 dan PERSIB yang dibentuk pada tahun 1987. Organisasi nasional
Pencak Silat juga dibentuk di negara- negara lain. Untuk mengarahkan dan mengkordinasikan
upaya pengembangan dan penyebaran Pencak Silat secara internasional, pada tanggal 11 Maret
1980 di Jakarta dibentuk Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa (PERSILAT). Menurut
konstitusinya, PERSILAT mempunyai 3 macam anggota, yakni :
1. Anggota Pendiri, yang terdiri dari IPSI, PESAKA, PERSISI dan PERSIB.

4
2. Anggota Gabungan, yang terdiri dari organisasi nasional Pencak Silat lainnya yang
telah diakui oleh suatu badan tingkat nasional yang berwenang menangani masalah Pencak Silat
di negara yang bersangkutan dan telah diterima menjadi anggota PERSILAT.
3. Anggota Bersekutu, yang terdiri dari organisasi Pencak Silat yang belum diakui
oleh badan tingkat nasional yang berwenang menangani masalah Pencak Silat tetapi dinilai oleh
PERSILAT dapat mewakili negaranya dan telah diterima menjadi anggota PERSILAT.
Pengembangan dan penyebaran Pencak Silat diusahakan untuk dapat dilaksanakan secara
simultan, meliputi segi fisik dan non-fisik (mental- Spiritual dan falsafah). Tetapi hal ini belum
sepenuhnya terlaksana. Yang sudah terlaksana baru Pencak Silat olahraga. Ini pun segi non-
fisiknya belum mantap.
Upaya pengembangan dan penyebaran Pencak Silat Olahraga dilaksanakan antara lain dengan
menyelenggarakan kejuaraan-kejuaraan. Di Indonesia setiap tahun diadakan kejuaraan nasional
Pencak Silat untuk pesilat dewasa dan remaja secara berselang- seling, kecuali apabila dalam
tahun yang bersangkutan diadakan PON (Pekan Olahraga Nasional) di mana Pencak Silat
Olahraga juga diikutsertakan. Sejak tahun 1987, Pencak Silat Olahraga juga diikutsertakan dalam
SEA Games. Dalam tahun- di mana Pencak Silat Olahraga ikutserta dalam SEA Games, IPSI
juga tidak menyelenggarakan kejuaraan nasional. Setiap kejuaraan nasional selalu dimulai dari
kejuaraan tingkat kecamatan. Upaya pengembangan dan penyebaran Pencak Silat Seni
dilaksanakan dengan menyelenggarakan festival atau lomba. Di Indonesia IPSI baru
melaksanakannya secara nasional pada tahun 1982. Untuk mengefisienkan penyelenggaraan,
festival atau lomba tersebut diintergrasikan dengan kejuaraan Pencak Silat Olahraga. Lomba
Pencak Silat Beladiri sedang diusahakan untuk juga dapat diselenggarakan, yang akan
diintegrasikan juga dengan kejuaraan Pencak Silat Olahraga. Pada setiap kesempatan kejuaraan
nasional Pencak Silat Olahraga, di Indonesia selalu diadakan pertemuan dan pernbicaraan dalam
rangka peningkatan upaya pengembangan dan penyebaran Pencak Silat. Pembicaraan serupa
dalam tingkat kebijaksanaan, dilakukan dalam Munas (Musyawarah Nasional) yang diadakan
setiap 4 tahun sekali. Upaya lainnya yang telah dan akan dilakukan adalah Penataran Pelatih dan
Wasit-Juri, penyempurnaan peraturan pertandingan, merumuskan standar nasional Pencak Silat
Olahraga, kriteria penilaian lomba Pencak Silat Seni dan Pencak Silat Beladiri serta metoda
pendidikan dan latihan Pencak Silat. Kejuaraan Pencak Silat Olahraga yang berskala
internasional telah 6 kali dilaksanakan. Yang pertama dan kedua di Jakarta pada tahun 1982 dan

5
1984, yang ketiga di Wina pada tahun 1986, yang keempat di Kuala Lumpur pada tahun 1987,
yang kelima di Singapura pada tahun 1988 dan yang keenam di Den Haag pada tahun
1990...**** Pada kesempatan itu juga dilaksanakan festival dan lomba Pencak Silat Seni dan
pertemuan. Seminar Intemasional tentang Pencak Silat pernah diadakan, yakni pada kesempatan
kejuaraan Internasional yang ke-IV di Kuala Lumpur. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan
informasi- informasi sekitar Pencak Silat di berbagai negara, antara lain tentang pengembangan
dan penyebarannya.
Pencak Silat sekarang ini terdapat dan berkembang di 20 negara, yakni di Indonesia, Malaysia,
Singapura, Brunei Darussalam, Belanda, Austria, Jerman , Belgia, Denmark, Swiss, Perancis,
Yugoslavia, Spanyol, Inggris, Turki, Amerika Serikat, Suriname, Thailand, Filipina dan
Australia.
Di beberapa negara lain sedang dirintis pengembangannya, antara lain di Myanmar, Kamboja,
Laos dan Vietnam. Negara-negara ini berkeinginan untuk mengikuti pertandingan Pencak Silat
Olahraga dalam SEA Games, diantaranya ada yang meminta bantuan pelatih dari Indonesia.

D. Manfaat Pencak Silat


 Meningkatkan rasa percaya diri
 Menjaga Kesehatan Jantung
 Melatih Fleksibilitas
 Melatih ketahanan mental
 Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi
 Membina sportifitas dan jiwa ksatria
 Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi

E. Unsur - unsur dan Perlengkapan dalam Pencak Silat


Pada dasarnya, pencak silat sebagai ilmu bela diri ini mengandung 5 unsur tertentu, yaitu
unsur olahraga, seni, bela diri, pendidikan mental dan kerohanian, serta persaudaraan.
 Unsur olahraga: unsur pencak silat yang menekankan keterampilan jasmani.
 Unsur seni: pencak silat menekankan gerakan yang indah menyerupai seni tari.
 Unsur bela diri: gerakan menangkis dan menyerang dalam pencak silat ditujukan sebagai
upaya pembelaan diri.
6
 Unsur pendidikan mental dan kerohanian: selama berlatih pencak silat, para pesilat biasanya
dididik dengan menghayati perjuangan hidup yang dapat mendorong kecerdasan mental.
 Unsur persaudaraan: pencak silat adalah ilmu bela diri yang mengutamakan persaudaraan
dengan menanamkan perilaku tolong-menolong.

Beberapa perlengkapan dalam olahraga pencak silat baik dalam gelanggangmaupun ketika
bertanding, ialah sebagai berikut:
 Gelanggang dapat dilantai dan dilapisi matras tebal 5 cm, ukuran 10 m x 10 m warna dasar
hijau terang dan garis putih setebal 5 cm, bidang berbentuk lingkarandiameter 8 m, lingkaran
tengah diameter 3 m.
 Jam pertandingan, gong, dan bel
 Lampu isyarat berwarna merah, biru, dan kuning
 Bendera kecil berwarna merah dan biru
 Pakaian : menggunakan pakaian pencak silat warna hitam sabuk putih, badge IPSI disebelah
kiri
 Pelindung badan (bodyprotector) warna hitam sesuai standar IPSI
 Gum shil
 Pelindung sendi
 Untuk pesilat putera menggunakan pelindung kemaluan ( genetile protector)

F. Teknik Dasar Pencak Silat


1. Teknik Kuda-kuda
a) Teknik Kuda-kuda Depan
Cara melakukan sikap kuda-kuda depan adalah sebagai berikut.
 Berdiri dengan posisi tegak.
 Tarik kaki kanan ke depan.
 Pastikan kedua kaki sejajar.
 Tekuk kaki depan dan konsentrasikan beban pada kaki yang ada di depan.
 Kaki belakang bertugas untuk menjaga keseimbangan.
b) Teknik Kuda-kuda Tengah
Cara melakukan sikap kuda-kuda tengah adalah sebagai berikut.
7
 Berdiri dengan posisi tegak.
 Tarik kaki kiri ke samping hingga kaki terbuka selebar bahu. Pastikan kedua kaki
sejajar.
 Tekuk kedua kaki hingga hampir membentuk 90 derajat.
 Konsentrasikan beban pada kedua kaki.
c) Teknik Kuda-kuda Belakang
Cara melakukan sikap kuda-kuda belakang adalah sebagai berikut.
 Berdiri dengan posisi tegak.
 Tarik kaki kiri ke belakang. Pastikan kedua kaki sejajar.
 Tekuk kaki belakang. Pastikan kaki depan tetap lurus.
 Konsentrasikan beban pada kaki belakang.
d) Teknik Kuda-kuda Samping
Cara melakukan sikap kuda-kuda samping adalah sebagai berikut.
 Berdiri dengan posisi tegak.
 Tarik kaki kiri ke samping hingga kaki terbuka selebar bahu. Pastikan kedua kaki
sejajar.
 Tekuk kaki yang dominan.
 Konsentrasikan beban pada kaki yang ditekuk.
e) Teknik Kuda-kuda Silang Depan
Cara melakukan sikap kuda-kuda silang depan adalah sebagai berikut.
 Berdiri dengan posisi tegak.
 Tarik salah satu kaki ke depan.
 Posisikan kaki yang lain hingga kedua kaki saling bersilangan.
 Konsentrasikan beban pada kaki depan.
f) Teknik Kuda-kuda Silang Belakang
Cara melakukan sikap kuda-kuda silang belakang adalah sebagai berikut.
 Berdiri dengan posisi tegak.
 Tarik salah satu kaki ke belakang.
 Posisikan kaki yang lain hingga kedua kaki saling bersilangan.
 Konsentrasikan beban pada kaki belakang
2. Teknik Pukulan Dasar

8
Cara melakukan teknik pukulan dasar adalah sebagai berikut.
 Berdiri dengan posisi tegak.
 Posisikan kedua tangan mengepal di depan dada.
 Posisikan kedua telapak kaki membentuk sudut 90 derajat.
 Rendahkan kedua lutut ke samping seperti hendak jongkok. Bersamaan dengan itu,
pukul kedua lengan ke depan.
 Langkahkan kaki kanan ke samping. Bersamaan dengan itu, lengan kanan menyikut
ke kanan.
 Lakukan gerakan yang sama ke kiri.
3. Teknik Pukulan Bandul
Langkah melakukan teknik dasar pencak silat tersebut adalah:
 Berdiri dengan kuda-kuda depan.
 Kepalkan kedua tangan dan taruh di depan dada membentuk silang.
 Ayunkan membentuk bandul tangan yang dominan dari belakang ke depan, tangan
satunya tetap pada posisi awal.
 Lakukan gerakan secara bergantian.
4. Teknik Pukulan Tampar
Teknik pukulan tampar adalah salah satu teknik dasar pencak silat yang harus bisa dikuasai.
Cara melakukan teknik pukulan tampar adalah sebagai berikut.
Berdiri dengan kuda-kuda depan.
 Kepalkan kedua tangan dan taruh di depan dada membentuk silang.
 Pukul sasaran dengan menggunakan telapak tangan. Tangan satunya tetap pada
posisi awal.
 Lakukan gerakan secara bergantian.
5. Teknik Tangkisan
Teknik tangkisan adalah teknik dasar pencak silat yang dilakukan untuk bertahan dari
serangan lawan.
a) Teknik Tangkisan Dalam
Cara melakukan teknik tangkisan dalam adalah sebagai berikut.
 Berdiri dengan posisi tegak.
 Buka kaki selebar bahu. Kaki sedikit ditekuk.

9
 Posisikan kedua tangan di depan badan.
 Tarik tangan dari luar ke dalam hingga sejajar dengan bahu.
 Konsentrasikan energi di tangan.
b) Teknik Tangkisan Luar
Cara melakukan teknik tangkisan luar adalah sebagai berikut.
 Berdiri dengan posisi tegak.
 Buka kaki selebar bahu. Kaki sedikit ditekuk.
 Posisikan kedua tangan di depan badan.
 Tarik tangan dari dalam ke luar hingga sejajar dengan bahu.
 Konsentrasikan energi di tangan.
c) Teknik Tangkisan Bawah
Cara melakukan teknik tangkisan bawah adalah sebagai berikut.
 Berdiri dengan posisi tegak.
 Pastikan kedua kaki tetap rapat. Telapak kaki membentuk sudut 45 derajat.
 Kaki sedikit ditekuk.
 Posisikan kedua tangan di depan badan.
 Tarik tangan dari luar ke dalam hingga siku tangan jadi lurus.
 Konsentrasikan energi di tangan.
6. Teknik Guntingan
Teknik guntingan adalah teknik dasar pencak silat yang digunakan untuk menyerang dan
menjatuhkan lawan. Sesuai dengan namanya, teknik ini dilakukan dengan menjepit leher,
pinggang, atau tungkai lawan dengan kedua kaki.
7. Teknik Arah
Teknik dasar dalam pencak silat berikutnya adalah teknik arah. Teknik ini berhubungan
dengan ke mana pesilat akan menyerang atau bertahan dari lawan.
Terdapat 8 arah mata angin yang harus dikuasai oleh pesilat, yakni sebagai berikut.
 Arah belakang
 Arah serong kiri belakang
 Arah samping kiri
 Arah serong kiri depan
 Arah depan

10
 Arah serong kanan depan
 Arah samping kanan
 Arah serong kanan belakang
8. Teknik Tendangan Depan
Teknik tendangan merupakan salah satu teknik menyerang yang penting dalam pencak silat.
Teknik dasar pencak silat satu ini memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah tendangan
lurus. Cara melakukan tendangan depan adalah sebagai berikut.
 Berdiri dengan posisi tegak menghadap ke arah lawan.
 Lakukan tendangan ke arah depan, pastikan dari tungkai hingga ujung kaki tetap
lurus dan sejajar.
 Bagian jari kakilah yang akan mengenai lawan.
9. Teknik Tendangan Belakang
Teknik dasar pencak silat lain yang harus dikuasai adalah teknik tendangan belakang.
Teknik ini dapat digunakan untuk menyerang lawan. Langkah melakukan tendangan
belakang adalah sebagai berikut.
 Awali dengan sikap kuda-kuda depan.
 Putar tubuh 180 derajat.
 Bungkukkan tubuh.
 Kedua tangan diletakkan di atas lantai sebagai tumpuan.
 Tendang kaki belakang ke arah lawan, menggunakan telapak kaki atau tumit.
10. Teknik Pola Langkah
Teknik pola langkah adalah teknik dasar pencak silat dalam melangkah. Teknik ini penting
untuk bertahan sekaligus membaca gerakan lawan. Banyak pola langkah yang dapat
dipelajari, seperti pola S, pola U, pola segitiga, dan lain-lain.

G. Pola Penyerangan dan Pola Pertahanan Pencak Silat


i. Pola penyerangan
adalah merangkaikan teknik-teknik serang, misalnya serangan tangan dilanjutkan serangan
tungkai kemudian sapuan.Maka dari itu untuk bisa merancang pola penyerangan harus
menguasai dulu macam-macam serangan diantaranya:
1. Serangan tangan

11
a) Pukulan Depan
Cara melakukan sebagai berikut.
 Posisi tubuh berdiri kuda-kuda, yaitu salah satu kaki di depan, kaki yang lain di
belakang lurus.
 Salah satu tangan mengepal diluruskan ke arah sasaran dan tangan yang lain ditekuk
di depan dada dengan jari-jari rapat.
2. Pukulan Tebah
Cara melakukan sebagai berikut.
 Posisi awal, berdiri kaki kuda-kuda, salah satu kaki di depan dengan lutut ditekuk dan
kaki yang lain lurus ke belakang.
 Salah satu tangan memukul dengan telapak tangan, tangan yang lain ditekuk dengan
jari-jari rapat.
3. Pukulan Celah atau Tusuk
Cara melakukan sebagai berikut.
 Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda, yaitu salah satu kaki di depan dengan lutut
ditekuk, kaki yang lain lurus ke belakang.
 Salah satu tangan melakukan pukulan dengan ujung jari dan tangan yang lain ditekuk
di samping badan dengan jari-jari rapat
4. Pukulan Pedang
Cara melakukan sebagai berikut.
 Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda arah serong.
 Gerakan pukulan dengan sisi telapak tangan, tangan yang lain ditekuk di samping
badan dengan jari-jari rapat menghadap ke depan. Berikut adalah gambar dari
pukulan pedang:
5. Pukulan Bandul
Cara melakukan sebagai berikut.
 Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda, yaitu salah satu kaki di depan dengan lutut
ditekuk dan kaki yang lain lurus ke belakang.
 Pukulannya, yaitu dengan ayunan kepalan tangan.
6. Pukulan Tampar
Cara melakukan sebagai berikut.

12
 Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda, yaitu salah satu kaki di depan dengan lutut
ditekuk dan kaki yang lain lurus ke belakang.
 Salah satu tangan memukul ke sasaran dengan telapak tangan dan tangan yang lain
ditekuk di depan dada dengan telapak tangan rapat menghadap ke depan.
7. Pukulan Kepret
Cara melakukan sebagai berikut.
 Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda, yaitu salah satu kaki di depan dengan lutut
ditekuk dan kaki yang lain lurus ke belakang.
 Salah satu tangan melakukan pukulan dengan punggung tangan dan tangan yang lain
ditekuk di depan dada dengan telapak tangan rapat menghadap ke depan.
8. Serangan Siku Depan
Cara melakukan sebagai berikut.
 Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda, yaitu kaki kiri di depan dengan lutut ditekuk
dan kaki kanan lurus ke belakang.
 Untuk melakukan serangan kepada lawan, yaitu siku tangan kiri ditekuk lurus ke
depan dan tangan kanan ditekuk di depan dada jari-jari rapat dalam posisi berdiri.
9. Serangan Siku Belakang
Cara melakukan sebagai berikut.
 Posisi awal, berdiri dengan kaki kiri di belakang dalam keadaan ditekuk dan kaki
kanan di depan dengan lutut agak ditekuk.
 Untuk melakukan serangan kepada lawan dengan siku tangan kanan ditekuk lurus ke
belakang dan siku tangan kiri ditekuk di depan dada dengan jari-jari rapat dengan
telapak tangan berdiri tegak.
10. Serangan Siku Serong
Cara melakukan sebagai berikut.
 Posisi awal, berdiri serong ke kiri dengan sikap kuda-kuda, yaitu kaki kanan di depan
dengan lutut ditekuk dan kaki kiri lurus ke belakang.
 Untuk melakukan serangan kepada lawan siku kanan ditekuk, kemudian dilemparkan
ke arah sasaran dan tangan kiri ditekuk di depan dada.
11. Serangan Siku Bawah
Cara melakukan sebagai berikut.

13
 Posisi awal berdiri dengan sikap kuda-kuda, yaitu kaki kiri dengan lutut ditekuk dan
kaki kanan lurus ke belakang.
 Untuk melakukan serangan kepada lawan, tangan kiri ditekuk di depan dada dalam
keadaan tegak lurus, kemudian dipukulkan ke bawah, yaitu ke arah sasaran,
sedangkan tangan kanan ditekuk di samping badan.
12. Tendangan Lurus
Cara melakukan sebagai berikut.
 Posisi awal berdiri dengan salah satu kaki sebagai tumpuan.
 Kaki lain diangkat dengan lutut ditekuk kemudian tungkai bawah diluruskan sasaran
dikenakan pada jari-jari kaki bagian dalam.
 Salah satu tangan ditekuk, sedangkan yang lain harus menutup tubuh bagian bawah
dan atas.
13. Tendangan samping
Cara melakukan sebagai berikut.
 Posisi awal berdiri dengan salah satu kaki sebagai tumpuan.
 Kaki tendang diangkat dengan lutut sedikit ditekuk dengan jari-jari kaki diluruskan.
 Kemudian kaki tendang diangkat dari bawah ke atas atau ke arah sasaran yang
dikenakan pada punggung kaki.
 Tangan untuk menutup tubuh bagian atas dan bawah.
14. Tendangan T
Cara melakukan sebagai berikut.
 Posisi awal berdiri dengan salah satu kaki sebagai tumpuan.
 Kaki yang diangkat dengan lutut sedikit ditekuk.
 Gerakan kaki tendang dijepitkan ke arah lawan dikenakan pada telapak kaki.
 Tangan untuk menutup tubuh bagian atas dan bawah.
15. Tendangan Gajul
Cara melakukan sebagai berikut.
 Posisi awal berdiri dengan salah satu kaki sebagai tumpuan.
 Kaki tendang diangkat kemudian digajulkan ke arah sasaran
 Tendang kaki pada tumit dari arah bawah ke atas.
 Tangan untuk menutupi atas dan bawah.

14
ii. Pola Pertahanan
Taktik pertahanan merupakan suatu siasat yang dilakukan kepada lawan, dengan tujuan menahan
atau menghindari serangan lawan (pembelaan) supaya tidak mengalami kekalahan dalam
pertandingan. Pembelaan sangat penting dalam pencak silat. Bertahan adalah usaha menghindari
atau memunahkan serangan lawan yag dilakukan dengan elakan, hindaran, tangkisan, buangan
dan tangkapan.
a. Elakan
Elakan adalah usaha pembelaan yang dilakukan dengan sikapkaki yang tidak berpindah
tempat atau kembali ketempat semula elakan terdiri atas:
1) Elakan atas
 Mengelakkan diri dari serangan pada bagian sebelah bawah
 Mengangkat kedua kaki degan sikap tungkai di tekuk
 Disertai dengan sikap tubuh dan tangan waspada.
 Mendarat dengan kaki saling menyusul atau kedua kaki.
2) Elakan bawah
 Mengelakan diri dari serangan pada bagian sebelah atas b)
 Merendahkan diri dengan sikap tungkai di tekuk tanpa memindahkan letak telapak
kaki
 Disertai dengan sikap tubuh dan tangan waspada
3) Elakan belakang
 Mengelakan diri dari serangan lurus depan dan samping
 Dari sikap kuda-kuda depan, memindahkan berat badan ke belakang
 Disertai dengan sikap tubuh dan tangan waspada
4) Elakan samping
 Mengelakan diri dari serangan lurus depan dan atas
 Dari sikap kangkang, memindahkan badan ke samping dengan merubah sikap
tungkai/kuda-kuda
 Disertai dengan sikap tubuh dan tangan waspada
b. Hindaran

15
Hindaran adalah usaha pembelaan dengan cara memindahkan sasaran dari arah serangan,
dengan melangkah atau memindahkan kaki. Unsur-unsur hindaran meliputi: sikap pasang,
sikap tubuh dan sikap tangan
1) Hindaran hadap, menghindar dengan memindahkan kaki sehingga posisi tubuh menghadap
lawan
2) Hindaran sisi, menghindar dengan memindahkan kaki kanan sehingga posisi tubuh
menyamping lawan, berat badan di sebelah kanan.
3) Hindaran angkat kaki, menghindar dengan mengangkat salah satu kaki
4) Hindaran kaki silang, menghindar dengan memindahkan kaki kanan secara menyilang ke
belakang
c. Tangkapan
Usaha menggagalkan serangan lawan dengan cara menangkap tendangan kaki lawan
d. Tangkisan
Tangkisan adalah usaha pembelaan yang dilakukan dengan cara mengadakan kontak
langsung dengan alat serangan yang dilancarkan oleh lawan. Tangkisan langsung bertujuan
mangalihkan serangan dari lintasan dan membendung atau menahan serangan. Tangkisan
terdiri atas:
1) Tangkisan satu tangan
 Tangkisan luar. Tangkisan luar dilakukan dengan cara menangkis diikuti kaki
melangkah ke sisi luar samping badan luar
 Tangkisan dalam. Tangkisan dilakukan dengan cara menangkis diikuti kaki
melangkah ke sisi dalam samping badan lawan
 Tangkisan atas. Tangkisan atas dilakukan dengan cara menangkis dari bawah ke
atas
 Tangkisan bawah. Tangkisan bawah dilakukan dengan cara menangkis dari atas
ke bawah
 Tangkisan siku dalam. Tangkisan siku dalam dilakukan dengan cara menangkis ke
depan diikuti kaki melangkah ke sisi dalam samping badan lawan
 Tangkisan siku luar. Tangkisan siku luar dilakukan dengancara menangkis diikuti
kaki melangkah ke samping sisi luarbadan
2) Tangkisan dua lengan

16
 Sejajar dua tangan 3/4 lengan atas. Tangkisan dua tangan dilakukan dengan cara
menghindar kesamping kedua tangan menangkis 3/4 lengan atas lawan.
 Belah. Tangkisan belah dilakukan dengan cara mengelak mundur disertai kedua
tangan membelah menangkis serangan lawan
 Silang (tinggi rendah). Tangkisan silang bawah dilakukan dengan cara
menyilangkan kedua tangan menangkis ke bawah dari serangan lawan.
 Buang samping. Tangkisan belah samping dilakukan dengan cara mengelak
mundur disertai kedua tangan membuang dari serangan lawan
e. Taktik Bertahan
1) Bertahan Pasif.
 Bertahan pasif adalah taktik yang dilakukan dengan cara melakukan hindaran atau
tangkisan terhadap serangan yang dilakukan lawan, selanjutnya melakukan
balasan (counter attack) pada lawan. Berikut adalah jenis-jenis taktik bertahan
pasif:
 Hindar Sambut (counter-attack). Hindar sambut (counterattack) merupakan salah
satu taktik yang dilakukan pesilat dengan cara menunggu lawan melakukan
serangan untuk kemudian dibalas baik dengan menggunakan pukulan maupun
tendangan. Taktik tersebut dilakukan pada saat melakukan serangan, pesilat
melakukan hindaran atau tangkisan untuk kemudian melakukan serangan balasan.
Taktik tersebut tepat digunakan untuk menghadapi lawan yang memiliki tipe
menyerang langsung.
 Jemputan. Jemputan lebih tepat diterapkan untuk mengatasi lawan yang memiliki
tipe serangan tidak langsung. Taktik jemputan dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik pukulan, tendangan, dan jatuhan. Taknik tersebut dilakukan
dengan cara menabrak lawan pada saat lawan alan melakukan gerakan
menyerang.
 Ganjalan. Ganjalan dilakukan dengan menggunakan teknik tendangan T
(samping). Taktik ini dapat dilakukan oleh pesilat yang memilki kecepatan
bergerak yang baik. Taktik ganjalan dilakukan dengan cara menghentikan gerakan
lawan pada saat akan melakukan serangan dengan menggunakan tendangan T

17
(samping). Taktik ini tepat digunakan untuk lawan yang memiliki tipe serangan
langsung.

2) Bertahan Aktif.
Pada taktik bertahan aktif ada persaman dengan gerakan taktik serangan tidak langsung.
Perbedaan antara bertahan aktif dengan serangan tidak langsung adalah pada tujuan yang
diinginkan.
Pada serangan langsung pesilat melakukan pergerakan untuk mengubah posisi lawan
sehingga dapat diserang sesuai dengan yang direncanakan. Sedangkan pada taktik
bertahan aktif, pesilat bergerak untuk memancing lawan agar melakukan serangan.
Setelah itu pesilat segera melakukan counter attack atau teknik jatuhan.
Untuk melakukan taktik bertahan aktif, pesilat harus memiliki kecepatan gerak dan
kecepatan reaksi yang bagus. Taktik bertahan aktif biasanya dilakukan oleh pesilat yang
memiliki teknik bantingan yang bagus. Taktik bertahan aktif digunakan untuk
menghadapi lawan yang memiliki tipe hindar sambut (counter-attack) yang bagus. Taktik
pancingan baik dengan menggunakan tangan maupun kaki perlu dilakukan pada saat
pesilat menghadapi lawan yang memiliki tipe bertahan.
Pesilat yang memiliki tipe bertahan memiliki kecenderungan untuk melakukan counter
attack pada saat lawan bergerak. Sedangkan pesilat yang memiliki tipe bertahan aktif
memiliki kecenderungan untuk bergerak atau membuat gerakan dengan tujuan membuat
lawan melakukan serangan dan untuk selanjutnya melakukan teknik balasan ataupun
bantingan.

H. Jurus-jurus Pencak Silat


Pencak silat memiliki banyak sekali jurus. Beberapa di antaranya adalah:
 Jurus Kuntao
 Jurus Pulo Kali
 Jurus Brajamusti
 Jurus Silat Pamur
 Jurus Kelima

18
I. Peraturan Pertandingan Pencak Silat
1) Aturan Bertanding
 Kedua atlet silat harus memenuhi pembelaan (hindaran, elakan, dan tangkisan),
serangan pada sasaran (tangan dan kaki), menjatuhkan lawan, dan mengunci lawan.
 Dilakukan dalam tiga babak. Setiap babak memiliki durasi dua menit dan diselingi
satu menit istirahat
 Setiap atlet diwajibkan melakukan serangan berpola, mulai dari sikap awal,
pasangan, hingga koordinasi gerakan dan kembali ke sikap awal.
2) Peraturan Penskoran dalam Pencak Silat
 Nilai 1 jika elakan atau tangkisan berhasil dan disusul dengan pukulan yang berhasil
masuk ke dalam area tubuh lawan atau teknik jatuhan berhasil dilakukan.
 Nilai 2 jika serangan kaki berhasil mengenai lawan.
 Nilai 3 jika berhasil membuat lawan jatuh.
 Nilai 4 jika berhasil membuat lawan terkunci.
3) Sasaran
 Hal yang dapat dijadikan sebagai sasaran sah dan bernilai adalah “Togok”, yaitu
bagian tubuh kecuali leher ke atas dan pusat kemaluan, seperti dada, perut (pusat ke
atas), rusuk kiri dan kanan, punggung atau badan belakang.
 Bagian tungkai dan lengan dapat dijadikan sasaran serangan antara dalam usaha
menjatuhkan, namun tidak memiliki nilai sebagai sasaran perkenaan.
4) Ketentuan Kemenangan
Peraturan dalam olahraga pencak silat selanjutnya adalah berkaitan dengan ketentuan
kemenangannya. Berikut adalah teknik dan peraturan pencak silat:
 Menang Angka: jika juri telah memberikan kemenangan kepada satu pesilat dalam
tiga babak pertandingan selesai, di mana pesilat tersebut memperoleh angka yang
jumlahnya lebih banyak dibanding lawannya.
 Menang Teknik: apabila lawan tidak dapat melanjutkan pertandingan dikarenakan
keputusan dokter pertandingan, tidak dapat meneruskan pertandingan, dan atas
permintaan pelatihnya.
 Menang Mutlak: Jika pemain lawan jatuh secara sah terkena serangan. Bahkan,
setelah wasit menghitung sebanyak 10 detik namun tidak sadarkan diri.

19
 Menang Diskualifikasi: Apabila pemain lawan memperoleh peringatan sebanyak tiga
kali, menerima hukuman diskualifikasi karena melakukan pelanggaran berat. Lalu,
tidak dapat melanjutkan pertandingan karena cedera atau melakukan pelanggaran
tingkat pertama.
 Menang dikarenakan pertandingan dalam keadaan tidak seimbang.
 Menang dikarenakan pemain lawan mengundurkan diri atau tidak hadir dalam
pertandingan.
5) Larangan
Larangan yang dinyatakan sebagai pelanggaran dalam pencak silat adalah:
a. Pelanggaran Berat
 Menyerang bagian tubuh yang tidak sah, yakni leher, kepala, serta bawah
pusat hingga kemaluan dan mengakibatkan lawan cedera atau jatuh.
 Usaha mematahkan persendian secara langsung. Sengaja mematahkan
persendian secara langsung, membenturkan kepala, dan menyerang dengan
kepala.
 Menyerang lawan sebelum aba-aba “MULAI” dan menyerang sesudah aba-
aba “BERHENTI” dari wasit, kemudian menyebabkan lawan cedera.
 Melakukan penyimpangan terhadap aturan bertanding setelah mendapat
peringatan pertama karena pelanggaran tersebut.
b. Pelanggaran Ringan
 Tidak menggunakan pola langkah dan sikap pasang.
 Keluar dari gelanggang secara berturut-turut, yaitu dari dua kali dalam satu
babak.
 Merangkul lawan dalam proses pembelaan.
 Melakukan serangan dengan teknik sapuan sambil merebahkan diri berulang
kali dengan tujuan untuk mengulur waktu
J. Peralatan Pencak Silat
Peralatan yang dibutuhkan dalam melakukan pencak silat adalah sebagai berikut:

 Seragam dan sabuk.


 Body protector.
 Samsak.

20
 Footwear protection.
 Skin decker.
 Genital protector.
 Matras.

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pencak Silat berasal dan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia
tenggara serta memiliki jatidiri tersendiri.
2. Berdasarkan pada nilai-nilai falsafahnya, Pencak Silat pada hakikatnya adalah substansi dan
sarana pendidikan rohani dan jasmani untuk membentuk manusia utuh yang berkualitas tinggi
baik mental maupun fisikal.
3. Tantangan-tantangan yang dapat menjatuhkan citra Pencak Silat perlu diatasi dengan
penyebaran pengetahuan tentang jatidiri Pencak Silat, falsafah Pencak Silat dan kaidah Pencak
Silat serta meningkatkan jumlah pelatih Pencak Silat yang handal dan profesional.

B. Saran
Sebagai generasi muda, kita seharsunya mempelajari dan memahami pencak silat karena pencak
silat merupakan kebudayaan nasional yang menjadi identitas bangsa Indonesia.

22

Anda mungkin juga menyukai