Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PENCAK SILAT

“DI SUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA PELAJARAN PENJAS “

SMK NEGERI 15 KOTA BEKASI

NAMA : PARID ALBASRI

KELAS : X TM 2

MAPEL : PJOK
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan YME, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “PENCAK
SILAT “
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangankekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Kepada semua pihak yang ikut membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung, Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini bisa
menjadi motivasi siswa-siswi semua.

Penyusun
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembuatan Masalah

BAB II ISI
A. Pengertian Pencak Silat
B. Aspek Utama Pencak Silat
C. Gerakan Pencak Silat
D. Penggolongan Pertandingan
E. Perlengkapan Dalam Pertandingan Pencak Silat
F. Tahap Pertandingan
G. Babak Pertandingan Dan Waktu
H. Kelengkapan Gelanggang Pertandingan Pencak Silat

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pencak silat adalah kata mejemuk. Pencak dan Silat mempunyai pengertian yang
sama dan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia Tenggara,
yakni kelompok masyarakat etnis yang merupakan penduduk asli Negara-negara di
kawasan Asia Tenggara. Kata Pencak biasa digunakan oleh masyarakat pulau Jawa,
Madura, dan Bali, sedangkan Silat biasa digunakan oleh masyarakat di wilayah
Indonesia lainnya maupun di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam serta di
Thailand (bagian Selatan), bdan Filipina. Penggabungan kata pencak dan silat
menjadi kata majemuk untuk pertama kalinya dilakukan pada waktu dibentuk suatu
organisasi persatuan dan perguruan Pencak dan perguruan Silatdi Indonesia yang
diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia, disingkat IPSI pada tahun 1948 di
Surakarta.

Sejak saat itu, pencak silat menjadi istilah resmi di Indonesia.


perguruanperguruan yang mengajarkan Pencak dan Silat asal Indonesia di berbagai
Negara kemudian juga menggunakan istilah Pencak Silat. Di dunia internasional
Pencak Silat menjadi istilah resmi sjak dibentuknya Organisasi Federatif
Internasional yang diberi nama Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa, disingkat
PERSILAT, di Jakarta pada tahun 1980. Walaupun demikian, karena kebiasaan kata
Pencak dan Silat masih digunakan secara terpisah. Dalam makalah ini akan diuraikan
secara singkat beberapa hal sekitar Pencak Silat yang meliputi sejarah
perkembangan, teknik dasar pencak silat, dan beberapa hal lainnya
B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan berapa masalah
yaitu:

1. Apa fungsi pencak silat.


2. Bagaimana sikap dasar dari gerakan dasar dalam pencak silat.
3. Bagaimana penggolongan pertandingan dalam pencak silat.
4. Apa saja perlengkapan yang diperlukan dalam pertandingan pencak silat.
5. Apa saja tahap-tahap pertandingan pencak silat.
6. Bagaimana pembagian babak pertandingan serta waktu dalam pencak silat.
7. Apa saja kelengkapan gelanggang pertandingan pencak silat.

B. Tujuan Pembuatan Makalah

1. Ingin mengetahui fungsi pencak silat dalam kehidupan.


2. Ingin mengetahui sikap dasar pencak silat.
3. Ingin mengetahui penggolongan pertandingan dan tahap-tahap dalam pencak
silat.
4. Ingin mengetahui pembagian babak, waktu serta kelengkapan apa saja yang
digunakan dalam pertandingan pencak silat.
BAB II

ISI

A. Pengertian

Pencak Silat atau Silat (berkelahi dengan menggunakan teknik pertahanan diri) ialah
seni bela diri Asia yang berakar dari budaya Melayu. Seni bela diri ini secara luas
dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura tapi bisa pula ditemukan dalam
berbagai variasi di berbagai negara sesuai dengan penyebaran suku Melayu, seperti di
Filipina Selatan dan Thailand Selatan. Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, saat
ini Vietnam juga telah memiliki pesilat-pesilat yang tangguh.

Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah IPSI (Ikatan Pencak Silat
Indonesia). Persilat (Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa), adalah nama organisasi
yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam untuk
mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara.

Suatu Seminar Pencak Silat diadakan oleh Pemerintah pada tahun 1973 di Tugu,
Bogor. Dalam Seminar ini pulalah dilakukan pengukuhan istilah bagi seni pembelaan
diri bagnsa Indonesia dengan nama "Pencak Silat" yang merupakan kata majemuk. Di
masa lalu tidak semua daerah di Indonesia menggunakan istilah Pencak Silat. Di
beberapa daerah di jawa lazimnya digunakan nama Pencak sedangkan di Sumatera
orang menyebut Silat. Sedang kata pencak sendiri dapat mempunyai arti khusus begitu
juga dengan kata silat.

Pencak, dapat mempunyai pengertian gerak dasar bela diri, yang terikat pada
peraturan dan digunakan dalam belajar, latihan dan pertunjukan.

Silat, mempunyai pengertian gerak bela diri yang sempurna, yang bersumber pada
kerohanian yang suci murni, guna keselamatan diri atau kesejahteraan bersama,
menghindarkan diri/ manusia dari bela diri atau bencana. Dewasa ini istilah pencak silat
mengandung unsur-unsur olahraga, seni, bela diri dan kebatinan. Definisi pencak silat
selengkapnya yang pernah dibuat PB. IPSI bersama BAKIN tahun 1975 adalah sebagai
berikut :

"Pencak Silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela /


mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap
lingkungan hidup/alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna
meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan
tetapi asal mulanya belum dapat dipastikan. Meskipun demikian, silat saat ini telah
diakui sebagai budaya suku Melayu dalam pengertian yang luas, (yaitu penduduk
daerah pesisir pulau Sumatera dan Semenanjung Malaka), berbagai kelompok etnik
lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa Melayu di berbagai daerah di
pulaupulau Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan lain-lainnya juga mengembangkan
sebentuk silat tradisional mereka sendiri.

Ada yang berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu beladiri dari Cina dan India
dalam silat. Ini ada benarnya, bahkan bisa jadi sesungguhnya tidak hanya itu. Hal ini
dapat dimaklumi karena memang kebudayaan Melayu (termasuk Pencak Silat) adalah
kebudayaan yang terbuka yang mana sejak awal kebudayaan Melayu telah beradaptasi
dengan berbagai kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India,
Cina, Arab, Turki, dan lainnya. Kebudayaan-kebudayaan itu kemudian berasimilasi dan
beradaptasi dengan kebudayaan penduduk asli. Maka kiranya historis pencak silat itu
lahir bersamaan dengan munculnya kebudayaan Melayu.
B. Aspek Utama Pencak Silat

Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:

• Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan


kepribadian dan karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru
pencak silat zaman dahulu seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa,
atau aspek kebatinan lain
• Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah
satu aspek yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya
menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana
tradisional.
• Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting
dalam menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilahsilat, cenderung
menekankan pada aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat.
• Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah
penting. Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh.. Aspek
olah raga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik
untuk tunggal, ganda atau regu.
C. Gerakan Pencak Silat

Sikap Pasang

Sikap pasang adalah teknik berposisi siap tempur optimal dalam menghadapi
lawan yg dilaksanakan secara teknis dan efektif.Sikap pasang dapat berpola serangan
atau belaan.Dalam pelaksanaannya sikap pasang merupakan kombinasi dan koordinasi
kreatif dari kuda-kuda,sikap tubuh,dan sikap tangan.ditinjau dari taktik penggunaanya
terdiri dari:

1. Sikap pasang Terbuka : yakni sikap pasang dengan posisi tangan dan
lengan yg tidak melindungi tubuh
2. Sikap pasang Tertutup : yakni Sikap Pasang dengan posisi tangan dan
lengan yg melindungi tubuh. Sikap pasang dalam kombinasi dan koordinasi
dengan kuda-kuda meliputi :
a. Sikap pasang dengan kuda-kuda depan sejajar
b. Sikap Pasang dengan kuda-kuda badan berputar
c. Sikap pasang dengan kuda-kuda serong depan
d. Sikap Pasang dengan kuda-kuda tengah menghadap
e. Sikap Pasang dengan kuda-kuda tengah menghadap
f. Sikap pasang dengan kuda-kuda tengah menyamping
g. Sikap Pasang dengan kuda-kuda silang depan
h. Sikap pasang dengan satu kaki diangkat

Gerak Langkah

Gerak langkah adalah teknik berpindah atau mengubah posisi di sertai dengan
kewaspadaan mental dan indera secara optimal untuk mendapatkan posisi yang
menguntungkan (Favourable/condusive) dalam rangka mendekati atau menjauhi lawan
bagi kepentingan serangan dan belaan yang dilaksanakan secara taktis dan dalam
pelaksanaannya selalu di kombinasikan dan di koordinasikan dengan sikap tangan

Gerak Langkah dilihat dari beberapa segi yaitu :

1) Gerak langkah dari arahnya meliputi :


a) Gerak Langkah ke belakang
b) Gerak langkah serong kebelakang
c) Gerak langkah ke kiri
d) Gerak langkah serong kiri depan
e) Gerak langkah kedepan
f) Gerak Langkah serong kanan depan
g) Gerak langkah ke kanan
h) Gerak langkah seronh kanan belakang
2) Gerak Langkah ditinjau dari cara melaksanakannya, meliputi :
a) Gerak langkah angkatan
b) Gerak langkah geseran
c) Gerak langkah ingsutan (seseran)
d) Gerak Langkah putaran
3) Gerak Langkah ditinjau dari pola taktiknya, meliputi
a) Gerak langkah lurus
b) Gerak langkahzig-zag(gergaji)
c) Gerak langkah Segitiga
d) Gerak langkah ladam (tapal Kuda)
e) Gerak langkah Liuk (meander)
f) Gerak Langkah ganda

Tangkisan

Adalah suatu teknik untuk menggagalkan serangan lawan dengan melakukan


tindakan menahan serangan lawan dengan tangan,kaki dan tubuh. Contoh tangkisan
antara lain Tepis,Gedik,Kelit,Siku dan Potong.

1. Tangkisan Tepi : yakni tangkisan dengan menggunakan satu atau ke dua telapak
tangan terbuka dengan kenaannya telapak dalam,arah gerakannya dari dalam
keluar dan atas kebawah.
2. Tangkisan Gedik : yakni tangkisan yang kenaanya lengan bawah dalam dengan
lintasan dari atas kebawah
3. Tangkisan kelit : yakni tangkisan yg menggunakan satu lengan dengan telapak
tangan terbuka yang kenaanya telapak tangan luar dan arah dari dalam keluar
4. Tangkisan siku : yakni tangkisan yang menggunakan siku dengan lintasan
dari luar ke dalam.
5. Tangkisan potong : yakni tangkisan yang menggunakan satu tangan dan lengan di
gerakkan ke samping seperti gerakan memotong dengan kenaannya lengan
bawah luar dengan posisi tangan terbuka.

Pukulan

Dalam Pencak Silat Olah Raga sesuai dengan peraturan yang ada,disebutkan
bahwa yang dimaksud dengan pukulan adalah berbagai macam teknik serangan yg di
lakukan dengan mempergunakan tangan sebagai komponennya.
Jadi secara singkat dapat di jelaskan bahwa dalam Pencak Silat segala teknik
pukulan yang terdapat dalam Pencak Silat (dalam bentuk apaun) boleh dipergunakan
untuk menyerang yang disahkan dalam upaya memperoleh angka

Dari Sekian banyak teknik yang terdapat dalam pencak silat,dalam


pelaksanannya Pencak Silat Olah Raga ternyata tidak dapat dipergunakan,denagn
pertimbangan efesiensi dan efektivitas serta keselamatan pesilat.Dalam pertandingan
Pencak Silat Olah Raga,teknik pukulan yang sering dipergunakan adalah : pukulan
depan,pukulan sangkol/bandul , pukulan samping dan pukulan lingkar.

1. Pukulan Depan.

Pukulan depan adalah pukulan yang dilakukan dengan lintasan lurus


kedepan,yang mencapai hasil optimal dapat dilakukan dengan dibantu oleh pergerakan
bahu putaran pinggang yang mendukung untuk pemindahan beraat badan kedepan
(tangan yang menyerang).Pukulan ini dapat dilakukan dalam dua sikap tubuh yang
berbeda,yaitu Pukulan depan dengan posisi tangan yang dipergunakan untuk
menyerang,sejajar dengan posisi kaki yang berada didepan (jab)

Pukulan depan dengan posisi tangan yang dipergunakan untuk menyerang,tidak


sejajar dengan posisi kaki yang berada di depan (Straight)

2. Pukulan Sangkol

Yaitu Pukulan yang dilakukan dengan posisi tangan ditekuk (90 %).Lintasan
pukulan adalah diayun dari bawah ke atas.Pukulan ini dapat dilaksanakan dengan posisi
kaki yg bervariasi,baik dengan posisi kaki depan sejajar dengan tangan yang
dipergunakan yuntuk menyerang maupun tidak.

3. Pukulan Lingkar

Yaitu pukulan yang dilakukan denagn lintasan pukulan dari arah samping luat
tubuh pesilat menuju ke arah dalam tubuh pesilat.Untuk mendukung tercapainya hasil
optimal dari pukulan lingkar ini,harus di dukung dengan pergerakan bahu dan pinggang
yang searah dengan arah pukulan.hal ini akan menambah bobot dengan adanya
dorongan berat badan pesilat ke tangannya.

4. Pukulan Samping
Perkiraan dari teknik pukulan samping ini adalah punggung tangan.Adapun
lintasan dari samping dalam tubuh pesilat ke arah luar tubuh pesilat.

Tendangan

Tendangan merupakan teknik dan taktik serangan yang mempergunakan untuk


jarak jangkau jauh dan sedang mempergunakan tungkai sebagai komponen penyerang.
Dalam Pencak Silat Olah raga ,teknik tendangan yang masuk sasaran mendapat nilai 2.
Teknik-teknik tendangan yang terdapat dalam Pencak Silat pada prinsipnya dpat
dipergunakan untuk menyerang dalam pertandingan pencak silat olah raga. namun
sebagaimana halnya dengan pukulan,tidak semua teknik tendangan dapat dipergunakan
dan pertandingan,berdasarkan efesiensi pelaksanaan teknik tendangan dan efektifitas
untuk memperoleh angka serta keselamatan yang melakukan tendangan tersebut.
Teknik tendangan pada pertandingan Olah Raga adalah tendangan : lurus,Sabit
"T",belakang,jejag dan gajul.

1. Tendangan Lurus
Tendangan depan/lurus adalah tendangan yang dilakukan dengan lintas lurus
ke depan,dengan perkenaan pada pangkal jari-jari kaki. Variasi dalam
pelaksanaan teknik ini antara lain dengan lompatan
2. Tendangan Sabit
Tendangan Sabit adalah tendangan yang di lakukan dengan lintasan dari
samping (melengkung seperti sabit/arit),perkenaannya pada punggung kaki.
Tendangan ini dapat di laksanakan dalam posisi kaki berada di depan
maupun di belakang dan dapat pula di variasikan dengan lompatan
3. Tendangan " T "
Tendangan T adalah tendangan yang dilakukan dengan posisi tubuh
menyamping dan lintasan tendangan lurus ke samping.Perkenaannya adalah
bagian tajam telapak kaki dan tumit. Banyak Variasi dalam pelaksanaanya
antara lain : T jepret,T gantung,T lompat
4. Tendangan Jejag/Gejos
Tendangan Jejag adalah tendangan yang dilaksanakan dengan posisi tubuh
tegak dan lintasan lurus kedepn,perkenaannya adalah tumit.Selintas
tendangan ini mirip dengan tendangan lurus,namun terdapat perbedaan
prinsipil dalam pelaksanannya,Jika tendangan lurus dengan melecutkan
tungkai kedepan (seperti gerakan menusuk)sedangkan tendangan gejos
dilakukan denagn terlebih dahulu mengangkat lutut setinggi mungkin dan
kemudian mendorong tungkai kedepan sasaran
5. Tendangan belakang
Tendangan belakang : yaitu tendangan yang dilakukan dengan terlebih
dahulu memutar tubuh dan sikap tubuh membelakangi lawan,dengan
perkenaan pada telapak kaki atau tumit
6. Tendangan Gajul
Tendangan gajul perkenaannya pada tumit sedang lintasannya adalah dari
arah bawah ke atas

Tangkapan

Tangkapan merupakan teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau dekat dan
sedang yang dilaksanakan dengan menangkap salah satu komponen tubuh lawan untuk
dilanjutkan dengan bantingan,jatuhan atau kuncian

Dari segi teknik,tangkapan dapat dilaksanakan dari luar dan dari dalam yang
masing-masing disebut tangkapan luar dan dalam

Tangkapan luar adalah teknik tangkapan yang dilaksanakan dari arah luar
tubuh pesilat yang melakukan teknik tangkapan,sedangkan tangkapan dalam adalah
teknik tangkapan yang dilaksanakan dari arah dalam tubuh pesilat yang melakukan
teknik tangkapan

Bantingan

Pengertian bantingan adalah teknik dan taktik serangan jarak jangkau dekat
yang dilakukan dengan terlebih dahulu menangkap salah satu komponen tubuh lawan
untuk selanjutnya, melalui proses mendorong atau menarik, di hempaskan dilihat dari
titik tumpu penyangganya bantingan dapat dilaksanakan dengan sekurang-kurangnya 4
macam teknik yaitu: bantingan tungkai, bantingan pinggul, bantingan punggung dan
bantingan kaki.
Jatuhan

Pengertian jatuhan adalah teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau jauh
dan sedang yang dilaksanakan dengan menggunakan tungkai atau kaki untuk
menjatuhkan lawan. Teknik jatuhan ini dalam pencak silat lazim disebut teknik sapuan
yang dapat di bedakan menjadi beberapa macam yaitu:

a. Sapuan Tegak, yaitu menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan


menggunakan tungkai yang disapukan dalam posisi tegak kekaki lawan
b. Sapuan rebah yaitu teknk menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan
menggunakan tungkai yang disapukan dalam posisi rebah ke kaki lawan.
c. Besetan yaitu teknik menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan
menggunakan kaki dan tungkai yang dikaitkan ke kaki lawan
d. Guntingan yaitu teknik menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan
menjepitkan kedua tungkai pada bagian tubuh untuk diserang
e. Sabetan yaitu serangan menjatuhkan lawan dengan kenaan tulang kering
kesasaran betis dengan lintasan dari luar kedalam
D. Penggolongan Pertandingan

Penggolongan pertandingan dalam pencak silat dibagi berdasarkan:

1. Berdasarkan umur untuk semua kategori terdiri atas:


a. Pertandingan golongan “dewasa” untuk putra dan putri berumur diatas 17
tahun s/d 35 tahun.
b. Pertandingan golongan “remaja” untuk putra dan putri berumur diatas 14
tahun s/d 17 tahun.
2. Berdasarkan kelas
a. Golongan dewasa

Tanding putra

• Kelas A 45 kg s/d 50 kg
• Kelas B diatas 50 kg s/d 55 kg
• Kelas C diatas 55 kg s/d 60 kg
• Kelas D diatas 60 kg s/d 65 kg
• Kelas E diatas 65 kg s/d 70 kg
• Kelas F diatas 70 kg s/d 75 kg
• Kelas G diatas 75 kg s/d 80 kg
• Kelas H diatas 80 kg s/d 85 kg
• Kelas I diatas 85 kg s/d 90 kg
• Kelas J diatas 90 kg s/d 95 kg

Tanding putri

• Kelas A 45 kg s/d 50 kg
• Kelas B diatas 50 kg s/d 55 kg
• Kelas C diatas 55 kg s/d 60 kg
• Kelas D diatas 60 kg s/d 65 kg
• Kelas E diatas 65 kg s/d 70 kg
• Kelas F diatas 70 kg s/d 75 kg
b. Golongan remaja

Tanding putra, terdiri atas:

• Kelas A 39 kg s/d 42 kg
• Kelas B diatas 42 kg s/d 45 kg
• Kelas C diatas 45 kg s/d 48 kg
• Kelas D diatas 48 kg s/d 51 kg
• Kelas E diatas 51 kg s/d 54 kg
• Kelas F diatas 54 kg s/d 57 kg
• Kelas G diatas 57 kg s/d 60 kg
• Kelas H diatas 63 kg s/d 66 kg
• Kelas I diatas 66 kg s/d 69 kg
• Kelas J diatas 69 kg s/d 72 kg
• Kelas K diatas 72 kg s/d 75 kg
• Kelas B diatas 75 kg s/d 78 kg

Tanding putri, terdiri atas:

• Kelas A 39 kg s/d 42 kg
• Kelas B diatas 42 kg s/d 45 kg
• Kelas C diatas 45 kg s/d 48 kg
• Kelas D diatas 48 kg s/d 51 kg
• Kelas E diatas 51 kg s/d 54 kg
• Kelas F diatas 54 kg s/d 57 kg
• Kelas G diatas 57 kg s/d 60 kg
• Kelas H diatas 63 kg s/d 66 kg

E. Perlengkapan Dalam Pertandingan Pencak Silat

1. Pakaian

Pakaian yang digunakan dalam pertandingan pencak silat yaitu pakaian model
standar warna hitam dan sabuk putih.

2. Pelindung badan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Kualitas standar pesilat


2. Warna hitam
3. Sabuk/bengkung merah dan biru untuk pesilat sebagai tanda pengenal
4. Satu gelanggang memerlukan setidaknya memerlukan 5 buah pelindung
dari setiap ukuran

F. Tahap Pertandingan

Tahap pertandingan terdiri dari:


1. Babak penyisihan
2. Babak perempat final
3. Babak semi final
4. Babak final
G. Babak Pertandingan Dan Waktu

1. Pertandingan dilangsungkan dalam 3 (tiga) babak.


2. Tiap babak terdiri atas 2 (dua) menit bersih.
3. Diantara babak diberikan waktu istirahat 1 (satu) menit.
4. Waktu ketika wasit menghentikan pertandingan tidak termasuk waktu bertanding.
5. Penghitungan terhadap pesilat yang jatuh karena serangan yang sah, tidak termsuk
waktu bertanding.

H. Kelengkapan Gelanggang Pertandingan Pencak Silat

Kelengkapan gelanggang yang wajib disediakan oleh komite pelaksana terdiri dari:

1. Meja dan kursi pertandingan.


2. Meja dan kursi wasit juri.
3. Formulir pertandingan dan alat tulis menulis.
4. Jam pertandingan, gong (alat lain yang sejenis) dan bel.
5. Lampu babak atau lainnya untuk menentukan babak.
6. Lampu isyarat berwarna merah, biru, kuning untuk memberikan isyarat
yang diperlukan sesuai dengan proses pertandingan yang berlangsung.
7. Bendera kecil berwarna merah dan biru bertangkai masing-masing dengan
ukuran 30 cm x 30 cm untuk juri tanding dan bendera dengan ukuran yang
sama warna kuning untuk pengamat waktu.
8. Papan informasi catatan waktu peragaan pesilat kategori tunggal, ganda dan
regu.
9. Tempat senjata.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari
Indonesia. Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia maupun
Eropa.

Berkembangnya seni pencak silat tidak terlepas dari sejarah awal mulanya
berdiri pencak silat. Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang berusaha untuk
mempertahankan dirinya dari ancaman dan tantangan alam, Kerajaan-kerajaan besar
yang memiliki prajurit dan pendekar-pendekar yang siap berperang, Pahlawan nasional
bangsa Indonesia, seperti pangeran Diponegoro yang melawan penjajah, sampai pada
akhirnya bela diri berkembang seiring berkembangnya jaman.

B. Saran

Pencak silat merupakan salah satu warisan yang patut untuk terus dijaga dan
dikembangkan. Melalui serangkaian proses perputaran zaman sampai pada akhirnya
pencak silat menjadi hak paten sebagai cabang olahraga yang diakui baik dari nasional
maupuan internasional. Maka sudah sepatutnya pencak silat harus terus dijaga,
dilestarikan, dan dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA

http://evhysebelas.blogspot.co.id/

http://tugasfiles.blogspot.co.id/2014/05/makalah-olahraga-pencak-silat.html http://andi-
maryadi.blogspot.co.id/2015/04/makalah-tentang-pencak silat.html

http://makalahpenting.blogspot.co.id/2014/05/pencak-silat.html

https://www.scribd.com/doc/33331271/makalah-pencak-silat

Anda mungkin juga menyukai