Dari bagan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran mikro berbeda dari segi
ukuran dibandingkan dengan pembelajaran biasa. Ukuran pembelajaran mikro nampak lebih
kecil, yaitu untuk mengilustrasikan bahwa dalam pembelajaran mikro bentuk
pembelajarannya lebih disederhanakan. Akan tetapi walaupun bentuk pembelajaran mikro
bersifat disederhanakan “micro”, tetap sebagai bentuk pembelajaran yang sebenarnya (real
teaching), hanya saja praktek mengajar melalui micro teaching tersebut tidak dilakukan di
kelas yang sebenarnya (not real class room teaching).
Kalau demikian, kemudian apanya yang disederhanakan itu? Tentu saja yang
disederhanakan itu setiap komponen atau unsur pembelajarannya itu sendiri, yaitu 1)
komponen tujuan (kompetensi) pembelajaran, 2) komponen isi atau materi yang akan
dipelajari oleh siswa, 3) komponen metode dan media, dan 4) komponen evaluasi.
Penyederhanaan dalam pelaksanaan pembelajaran mikro, adalah penyederhanaan dalam
setiap aspek pembelajaran tersebut. Misalnya ketika Anda akan melatihkan keterampilan
dasar mengajar, maka tidak semua keterampilan dilatihkan dalam waktu yang bersamaan.
Hal ini tidak mungkin mengingat waktu yang dipakai relatif singkat hanya berkisar antara 10
s.d 15 menit saja. Oleh karena itu mungkin yang pertama dilatihkan difokuskan pada satu
jenis keterampilan saja seperti keterampilan ”membuka” pembelajaran, latihan berikutnya
baru jenis keterampilan yang lain.
Lebih jelasnya perbandingan antara bentuk mengajar yang sebenarnya dengan
pembelajaran mikro, dapat dilihat dari perbandingan beberapa unsur pembelajaran seperti
dalam tabel sebagai berikut: