Anda di halaman 1dari 15

CEDERA/TRAUMA PADA

KEPALA

OLEH : DJOKO WAHYUDI


DEFINISI
Cedera kepala adalah gangguan traumatic dari fungsi
otak yang disertai atau tanpa disertai perdarahan interstisial
dalam subtansi otak tanpa didikuti terputusnya kontinuitas
otak.
Cedera kepala terbagi mejadi 2 berdasarkan
penyebabnya yaitu akseletasi dan deselerasi.
Cedera percepatan (akselerasi) terjadi jika benda yang
sedang bergerak membentur kepala yang dalam seperti
trauma pukulan benda tumpul.

Cedera perlambatan (deselerasi) adalah bila kepala


membentur objek yang secara relative tidak bergerak
PENYEBAB CEDERA KEPALA
Terdapat banyak penyebab cedera kepala. Beberapa
penyebab yang paling sering memberikan benturan keras ke
kepala adalah:

1. Benda jatuh
2. Kecelakaan di jalan raya
3. Kecelakaan olahraga
4. Benda yang menghantam kepala

Kecelakaan tersebut dapat memengaruhi fungsi otak,


yang biasanya hanya berlangsung sementara. Tergantung
kekuatan benturan, Anda bisa mengalami cedera kepala ringan
atau jenis cedera kepala yang lebih berat.
KLASIFIKASI
• Berdasarkan tingkat keparahan, CK (Cedera Kepala) dibagi menjadi:
1. Cedera kepala ringan/CKR (GCS:14-15)
2. Cedera kepala sedang/CKS (GCS: 9-13)
3.Cedera kepala berat/CKB (GCS: 3-8)

 Berdasarkan morfologi, CK dibagi menjadi:


A. Fraktur tengkorak. Fraktur linear & fraktur basiler
B. Lesi intra carnial

1.Comotio cerebri (geger otak)


2.Contusio cerebri (memar otak)
3.Hematoma epidural
4.Hematoma subepidural
5.Hematoma intra cranial
MANIFESTASI
• Manifestasi klinis CK terbagi menjadi :
A. Cidera kepala ringan (CKR)
- GCS 13-15
-Dapat terjadi kehilangan kesadaran atau amnesia < dari
30 menit
- Tidak ada fraktur tengkorak
- Tidak ada contusion serebral
- Hematoma
B. Cidera kepala sedang (CKS)
- GCS 9-12
- Kehilangan kesadaran atau amnesia lebih dari 30 menit
tetapi kurang dari 24 jam.
- Dapat mengalami fraktur tengkorak
LANJUTAN
C. Cidera kepala berat (CKB)
- GCS 3-8
- Kehilangan kesadaran, terjadi amnesia lebih dari
24 jam.
- Contusio cerebral
Penilaian GCS (Glasgow Coma Scale)
Pemeriksaan Tingkat Keparahan Trauma kepala
disimpulkan dalam suatu tabel Skala Koma Glasgow
(Glasgow Coma Scale).
E: Eyes (1-4)
Table 2.1 Skala Koma Glasgow
Eye Opening
RESPON
MATA ≥ 1 TAHUN 0-1 TAHUN
Mata terbuka dengan
4 spontan Membuka mata spontan
Mata membuka setelah
3 diperintah Membuka mata oleh teriakan
Mata membuka setelah
2 diberi rangsang nyeri Membuka mata oleh nyeri
1 Tidak membuka mata Tidak membuka mata
LANJUTAN
M: motorik (1-6)

Best Motor Response


RESPON
MATA ≥ 1 TAHUN 0-1 TAHUN
6 Menurut perintah Belum dapat dinilai
5 Dapat melokalisir nyeri Melokalisasi nyeri
4 Menghindari nyeri Menghindari nyeri
3 Fleksi (dekortikasi) Fleksi abnormal (decortikasi)
2 Ekstensi (decerebrasi) Eksternal abnormal
1 Tidak ada gerakan Tidak ada respon
LANJUTAN
V: Verbal (1-5)
Best Verbal Response

RESPON
MATA >5 TAHUN 2-5 TAHUN 0-2 TAHUN

Orientasi baik dan mampu Menyebutkan kata-kata yang


5 berkomunikasi sesuai Menangis kuat

Disorientasi tapi mampu Menyebutkan kata-kata


4 berkomunikasi yangtidak sesuai Menangis lemah

Menyebutkan kata-kata yang tidak Kadang-kadang menagis /


3 sesuai (kasar, jorok) Menangis dan menjerit menjerit

2 Mengeluarkan suara Mengeluarkan suara lemah Mengeluarkan suara lemah

1 Tidak ada respon Tidak ada respon Tidak ada respon


TANDA DAN GEJALA
1. Gejala fisik
Gejala-gejala pada fisik yang mungkin Anda rasakan adalah :
Anda mungkin pingsan selama beberapa detik sampai
beberapa menit
Terkadang Anda tidak kehilangan kesadaran, tapi mungkin
merasa linglung, kebingungan, atau disorientasi
Sakit kepala
Mual atau muntah
Lelah atau mengantuk
Sulit tidur
Tidur lebih lama
Pusing atau kehilangan keseimbangan
Kejang-kejang.
LANJUTAN
2. Gejala indra

Berikut adalah tanda-tanda pada panca indra Anda setelah


mengalami cedera ringan di kepala:

Gangguan indra, misalnya penglihatan buram, telinga


berdenging, mulut terasa buruk atau perubahan pada
kemampuan untuk mencium

Sensitivitas terhadap cahaya atau suara


KOMPLIKASI CEDERA KEPALA
Cedera kepala yang tidak segera ditangani sedini
mungkin berpotensi menyebabkan munculnya berbagai
komplikasi, seperti:
- Sakit kepala post-traumatik
- Sakit kepala post-traumatik dapat dialami oleh
orang-orang dengan cedera kepala ringan beberapa
minggu atau bula setelah kecelakaan.

1. Vertigo post-traumatik
Selain itu, orang yang mengalami kecelakaan juga
berisiko menderita vertigo post-traumatik dengan gejala kepala
berputar-putar dan sangat pusing.
LANJUTAN
2. Sindrom pasca cedera kepala
Beberapa orang memiliki gejala pusing, kesulitan
berpikir, dan sakit kepala yang terlalu parah berbulan-bulan
setelah kecelakaan.

3. Efek kumulatif atau penumpukan dari kecelakaan


sebelumnya
Sangat mungkin terjadi apabila seseorang yang
beberapa kali mengalami cedera kepala akan menderita
kerusakan otak jangka panjang.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
• CT Scan: tanpa/dengan kontras) mengidentifikasi adanya
hemoragik, menentukan ukuran ventrikuler, pergeseran jaringan
otak.

• Angiografi serebral: menunjukkan kelainan sirkulasi serebral,


seperti pergeseran jaringan otak akibat edema, perdarahan,
trauma.

• X-Ray: mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur), perubahan


struktur garis (perdarahan / edema), fragmen tulang.

• Analisa Gas Darah: medeteksi ventilasi atau masalah pernapasan


(oksigenasi) jika terjadi peningkatan tekanan intrakranial.

• Elektrolit: untuk mengkoreksi keseimbangan elektrolit sebagai


akibat peningkatan tekanan intrakranial.

Anda mungkin juga menyukai