Anda di halaman 1dari 13

CEDERA BAHU DAN LENGAN

ATAS
DEFINISI
Dislokasi bahu adalah kondisi saat bonggol tulang lengan bagian atas terlepas
dari sendi bahu. Sendi bahu merupakan sendi yang paling mudah mengalami dislokasi,
karena dapat digerakkan ke berbagai arah dan rongga pada sendi ini adalah rongga
yang dangkal.

Meskipun dapat terlepas ke arah belakang maupun ke arah bawah, tulang lengan
atas lebih sering terlepas ke arah depan (dislokasi bahu anterior). Kondisi ini umumnya
terjadi ketika seseorang melakukan gerakan melempar barang atau menahan tubuh saat
terjatuh
ANATOMI BAHU
Tulang gelang bahu :
- 2 tulang belikat (scapula)
- 2 tulang selangka (clavicula)
GEJALA
Dislokasi bahu akan menunjukkan tanda berupa:

• Perubahan bentuk bahu. Bahu yang biasanya tampak bulat, terlihat lebih kotak.

• Adanya tonjolan di dekat bahu.

• Lengan tidak berada pada posisi yang seharusnya.

• Bengkak dan memar di sekitar bahu.

Seseorang yang mengalami dislokasi bahu akan merasakan nyeri serta sulit menggerakkan
lengan. Otot di sekitar bahu juga terasa tegang, atau terjadi mati rasa dari leher hingga ke jari
tangan. Segera hubungi dokter apabila Anda mengalami gejala-gejala tersebut
PENYEBAB
• Olahraga. Jenis olahraga yang sering menyebabkan dislokasi bahu adalah sepak
bola, voli, dan gimnastik.

• Kecelakaan lalu lintas. Salah satu contohnya adalah kecelakaan motor, yang dapat
menyebabkan benturan keras pada bahu.

• Jatuh. Pada saat terjatuh, tangan akan refleks untuk menahan tubuh. Hal inilah yang
dapat mengakibatkan dislokasi bahu.

• Kesetrum. Ketika tersengat arus listrik, otot lengan dapat melakukan gerakan tidak
terkontrol yang dapat menyebabkan tulang lengan keluar dari tempatnya.
PENGOBATAN
Pada dislokasi bahu yang ringan, pasien akan dianjurkan untuk melakukan
penanganan secara mandiri di rumah. Tujuannya adalah untuk meredakan rasa
nyeri dan mempercepat proses pemulihan dislokasi bahu. Perawatan mandiri ini
meliputi:
• Kompres bahu. Mengompres bahu dengan es yang dibungkus handuk bisa
mengurangi bengkak dan nyeri. Lakukan selama 15-20 menit, sebanyak 3-4 kali
sehari. Setelah nyeri dan bengkak reda, gunakanlah handuk yang direndam
dengan air hangat untuk mengompres. Kompres hangat berguna untuk
mengendurkan otot yang tegang. Lakukan kompres hangat selama 20 menit.
• Istirahatkan bahu. Jangan mengangkat beban berat dan mengangkat lengan,
sampai kondisi bahu membaik. Hindari juga melakukan gerakan yang
sebelumnya menyebabkan dislokasi bahu, serta gerakan yang membuat nyeri.
LANJUTAN
Pada dislokasi bahu yang cukup parah
• Pemasangan alat penyangga. Dokter akan memasangkan penyangga khusus
agar bahu pasien tidak dapat digerakkan. Lamanya pemakaian penyangga
tergantung dari kondisi bahu yang cedera, bisa hanya beberapa hari atau
hingga 3 minggu. Namun, pemulihan total dapat memakan waktu 3-4 bulan.
• Reposisi bahu (reduksi tertutup). Dokter akan mengembalikan tulang lengan
atas pasien yang bergeser atau terlepas, ke posisi semula. Sebelum tindakan,
pasien akan diberikan obat pelemas otot, obat penenang, atau obat bius untuk
mengurangi rasa nyeri saat tindakan. Rasa sakit akan segera berkurang setelah
tulang lengan atas kembali ke posisinya.
• Operasi. Operasi dilakukan oleh dokter ortopedi apabila dislokasi bahu sudah
terjadi berulang kali dan jaringan penyokong di sekitar bahu sudah lemah.
Operasi bertujuan untuk memperbaiki posisi, serta mengencangkan jaringan
penyokong yang lemah atau robek. Pasien juga perlu dioperasi apabila
mengalami kerusakan pada saraf atau pembuluh darah.
KOMPLIKASI
Dislokasi bahu dapat menyebabkan beberapa komplikasi, di antaranya:

• Kerusakan pada jaringan di sekitar sendi, misalnya otot, jaringan penghubung


antar tulang (ligamen), atau jaringan penghubung tulang dengan otot (tendon).

• Kerusakan saraf atau pembuluh darah.

• Bahu menjadi tidak stabil dan berisiko terjadi dislokasi secara berulang.

• Radang sendi (arthritis) jangka panjang atau kronis.


DEFINISI
Tulang humerus merupakan tulang terbesar pada lengan dan penyusun satu-
satunya lengan atas. Fraktur humerus adalah cedera yang terjadi pada tulang
humerus akibat benturan keras yang menyebabkan trauma langsung atau tidak
langsung

Fraktur humerus dapat saja menjadi kondisi yang cukup serius ketika terjadi
komplikasi.
Ketika tulang humerus mengalami benturan nyang cukup keras maka bukan
hanya merusak jaringan lunaknya saja tetapi dapat meluas menjadi komplikasi
ANATOMI LENGAN ATAS
Humerus (tulang pangkal lengan) mempunyai tulang panjang seperti tongkat.
Bagian yang mempuyai hubungan dengan bahu bentuknya bundar membentuk
kepala sendi yang disebut kaput humeri.
GEJALA
• Terbatasnya pergerakan tulang, Hal ini muncul akibat adanya nyeri tulang yang
parah bila mencoba gerakan di bahu atau sendi siku.
• Dapat terdeteksi melalui sentuhan tangan bahwa tulang mengalami perubahan
bentuk atau struktur setelah terjadi trauma.
• Munculnya gerakan asimetris yang tidak biasa dan spontan

• Timbul efek hangat pada area yang terkena cedera dan muncul denyutan lembut
akibat tekanan hantaman yang telah merusak jaringan lunak tulang. Bengkak,
memar, dan kengiluan dapat diterjadi 2-3 jam setelah cedera
PENYEBAB
Penyebab dari fraktur humerus dapat dibagi berdasarkan jenis traumanya, antara lain:

• Trauma langsung
Seseorang yang mengalami trauma langsung maka tulang humerusnya akan mengakami retak bahkan
patah yang menyebabkan kerusakan pada jaringan lunak. Hal ini dapat terjadi karena benturan keras,
pemukulan, penekukan.

• Trauma tidak langsung


Seseorang yang terjatuh karena tersandung ,terpelanting, terpental atau terjatuh dari tempat yang jauh
atau tempat yang memiliki ketinggian tertentu maka akan menyebabkan memar atau terkilir tetapi
tidak terjadi kerusakan pada jaringan lunak , Sehingga tulang tidak mengalami retak atau patah.
PENANGANAN
• Perhatian utama pada patah tulang humerus yaitu pencegahan cedera saraf
radial. Hal ini dapat dihindari dengan menjaga kondisi awal fraktur humerus.
Alat penyangga dapat digunakan, meskipun sedikit tidak nyaman.

• Operasi pada Fraktur Humerus


• Jika diperlukan, akan dilakukan penyambungan tulang yang patah oleh dokter
ortopedik. Penyambungan tulang dapat didukung dengan pembedahan untuk
pemasangan implan atau pin yang terbuat dari logam tertentu yang nantinya
diakhiri dengan penggunaan penyangga tulang agar tulang tersebut tidak
banyak mendapat gerakan yang tidak perlu dan supaya kepadatan tulang baru
pada bagian yang telah disambungkan cepat pulih.

Anda mungkin juga menyukai