Anda di halaman 1dari 5

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1) Adelina Nuritadewi P (202220631014297)


2) Dita Aulia (202220631014275)
3) Diyah Ayu Fittra Nilam Sari (202210631014339)
4) Dwi Kurnianti (202220631014275)
5) Nurul Qofiyyah (202220631014297)
KELAS :
PGSD-02

PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL


RUANG KOLABORASI – TOPIK 1

LATAR BELAKANG
(konteks guru baru yang humanis, role model, dan belum berpengalaman)
Butet adalah seorang lulusan Sarjana Pendidikan yang sangat mencintai belajar dan berbagi ilmu
dengan orang lain. Visi yang dimilikinya adalah seluruh anak-anak di Indonesia, dapat
memperoleh pendidikan yang memadai supaya dapat menjadi generasi penerus bangsa yang baik.
Penerus bangsa yang menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan toleransi dalam setiap perbedaan
individu.
Walau dirinya termasuk seorang pribadi yang sulit bersosialisasi dan bergaul, Butet selalu
bersemangat ketika dirinya menyiapkan materi dan metode untuk pembelajaran. Selain itu Butet
selalu memiliki kesulitan untuk mencairkan suasana sebelum memulai pembelajaran. Butet
seringkali merasa khawatir akan respon yang akan diperolehnya saat dirinya berusaha mencairkan
suasana kelas. Ia seringkali merasa dirinya sukar mengatur prioritas karena baginya semua hal
penting dan mendesaknya untuk segera menyelesaikan secepat mungkin.
Berikut adalah beberapa kasus yang terjadi pada Butet.

KASUS 1
Hari ini adalah pertama Butet masuk ke dalam kelas. Ia merasa sangat bersemangat namun juga
merasa khawatir. Saat orientasi guru baru, Butet diberi pengarahan bahwa Butet akan menjadi wali
kelas dari kelas yang sangat sulit dikelola. Sebagian besar anak-anak di kelas tersebut adalah anak-
anak yang sangat aktif dan seringkali tidak mau mengikuti aturan yang diberikan dari guru-guru
sebelumnya. Mendengar hal itu, Butet pun sudah mempersiapkan beberapa rencana dalam
memperkenalkan dirinya di depan kelas nantinya. Ketika mendekati masuk ke kelas, Butet merasa
khawatir namun cukup percaya diri bahwa dirinya akan mampu menghadapi mereka. Waktu
menunjukkan pukul 07.00 WIB tepat, Butet memasuki ruangan kelas dan tiba-tiba se-ember air
jatuh di atas kepala Butet. Seluruh kelas pun tertawa terbahak-bahak. Seketika itu juga Butet
terbelalak hingga wajahnya memerah. Butet rasanya ingin berteriak namun tidak mampu. Butet
hanya berjalan menuju meja guru dan langsung duduk sembari mengeringkan dirinya yang basah
kuyup.

Masalah yang dihadapi :


1. Butet menjadi wali kelas dari kelas yang sangat sulit dikelola karena berisi anak yang
sangat aktif dan seringkali tidak mau mengikuti aturan yang diberikan
2. Butet merasa khawatir untuk berhadapan dengan siswa barunya
3. Butet terguyur air dalam ember ketika memasuki kelas dan siswa menertawainya

Penerapan kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut adalah :


1. Self-awareness (Kesadaran diri)
Butet perlu memahami emosi dan pemikiran yang dapat mempengaruhi tindakannya,
terlebih ketika akan menghadapi siswa yang aktif. Dengan memiliki kesadaran diri tinggi
Butet dapat menentukan tindakan untuk mengatasi masalah si setiap situasi.
2. Self -management (Manajemen diri)
Butet perlu belajar untuk mengatur emosi, pemikiran dan perilaku secara efektif pada
situasi yang berbeda. Pada situasi ini, Butet harus belajar untuk menyalurkan emosi
marahnya tanpa merusak hubungannya dengan siswa.
3. Responsible decision making (Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)
Butet perlu menyiapkan rencana sebelum memasuki kelas yang aktif, Butet harus belajar
untuk tidak malu mengungkapkan pendapat dan tidak khawatir tentang respon orang lain.
Setelah mengalami insiden di depan kelas, Butet harus memutuskan untuk membuat
peraturan atau melakukan hal-hal untuk mengambil hati siswa.
4. Social awareness (kesadaran sosial)
Butet harus memahami bahwa siswa di dalam kelas terdiri dari berbagai latar belakang
yang berbeda yang dapat mempengaruhi tindakan siswa.
5. Relationship skills (keterampilan sosial)
Butet harus menumbuhkan empati terhadap perbedaan latar belakang siswa, sehinga Butet
harus melakukan pendekatan yang efektif agar pembelajaran di kelas dapat terkondisi.
Melalui itu, Butet juga dapat melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan hubungan
yang baik kepada peserta didik.

KASUS 2
Dua bulan telah berlalu sejak peristiwa di hari pertama yang lalu. Butet mulai terbiasa dengan
ritme pekerjaan yang dimilikinya. Meskipun demikian, Butet merasa lelah dan kehilangan
semangat memasuki bulan ketiga. Pada bulan ketiga ini merupakan jadwal penilaian masa
percobaan Butet sebagai guru baru. Butet merasa kesulitan mendekatkan diri dengan siswa siswi
di kelasnya. Ada lima siswa yang selalu tidak mengumpulkan tugas mandiri dan seringkali
mengabaikan peringatan yang diberikan oleh Butet saat proses belajar mengajar berlangsung.
Butet kemudian menjadi khawatir hasil evaluasi tiga bulanan ini akan terpengaruh karena hal itu,
sehingga Butet mencoba untuk mendekati kelima siswa tersebut. Kelima siswa tersebut sama
sekali tidak mengindahkan panggilan dari Butet. Butet bingung dan merasa tidak berdaya.

Masalah yang dihadapi :


1. Butet merasa lelah dan kehilangan semangat mengajar pada bulan ketiga
2. Butet juga merasa kesulitan mendekatkan diri dengan peserta didik
3. Ada lima peserta didik seringkali mengabaikan peringatan yang diberikan oleh Butet saat
proses belajar mengajar
4. Butet tidak bisa melakukan pendekatan dengan kelima peserta didik tersebut, hal ini
membuat Butet bingung dan tidak berdaya

Penerapan kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut adalah :


1. Self-awareness (Kesadaran diri)
Seharusnya Butet menghilangkan rasa lelah dan kurang semangatnya dan lebih menyadari
tugas serta tanggungjawabnya menjadi seorang guru.
2. Self-management (Manajemen diri)
Mungkin Butet perlu menambah rasa percaya dirinya ketika berada di kelas, sehingga
peserta didik lebih tertarik kepadanya.
3. Responsible decision making (Pengambilan keputusan yang bertanggungjawab)
Sebaiknya Butet mencoba upaya lain kepada peserta didik yang mengabaikannya dengan
melakukan identifikasi karakteristik peserta didik untuk menentukan langkah selanjutnya
4. Social awareness (Kesadaran social)
Pendekatan kepada peserta didik perlu dilakukan Butet, agar Butet lebih mengenal peserta
didik dan memahami minat dan kebutuhan belajar yang seperti apa yang peserta didik
butuhkan
5. Relationship skills (Kemampuan berelasi)
Pengelolaan kelas terlihat kurang kondusif karena masih ada beberapa peserta didik yang
mengabaikannya, Butet bisa melakukan indentifiaksi latar belakang dan karakteristik
masing – masing peserta didik sehingga ia mampu menciptakan suasana belajar yang
sesuai dengan kebutuhan

KASUS 3
Satu semester akhirnya berhasil dilalui oleh Butet dengan segala tantangan dan peristiwa yang
beragam. Butet merasa senang walaupun masih sering khawatir dirinya belum mampu menjadi
contoh yang baik untuk anak-anak. Beberapa kali di kelas, Butet sering berteriak saat ingin
diperhatikan. Butet merasa bersalah karena harus berteriak-teriak seperti itu, namun Butet pun
bingung harus bagaimana mencari perhatian siswa-siswanya itu. Akhirnya Butet pun memutuskan
untuk memberikan tugas di beberapa mata pelajaran. Hal ini dilakukan Butet dengan harapan ada
siswa yang bingung dan bertanya kepada Butet terkait tugas tersebut. Setelah tugas diberikan,
Butet menanti siswa-siswinya akan bertanya, namun kenyataannya tidak ada yang bertanya. Butet
kemudian merasa diabaikan dan merasa dirinya semakin tidak berdaya.

Masalah yang dihadapi :


1. Butet adalah kesulitan dalam bersosialisasi dan bergaul dengan siswa, kesulitan dalam
mencairkan suasana kelas, kesulitan dalam mengatur prioritas, serta rasa tidak percaya
diri dan merasa tidak mampu menjadi contoh yang baik untuk anak-anak.
2. Butet juga merasa frustrasi ketika upayanya untuk mencari perhatian siswa dengan
memberikan tugas tidak membuahkan hasil.

Penerapan kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut adalah :


1. Self-awareness (Kesadaran Diri)
Butet perlu meningkatkan kesadaran dirinya terhadap kelemahan-kelemahan dan
kekuatan-kekuatannya dalam berinteraksi dengan siswa, serta bagaimana cara mengatasi
tantangan yang dihadapi.
2. Self-management (Managemen Diri)
Butet perlu meningkatkan kemampuan mengatur emosi dan stres, serta mengatur waktu
dengan lebih efektif untuk mengatasi kesulitan dalam mengatur prioritas.
3. Responsible decision making (Pengambilan keputusan yang bertanggungjawab)
Butet perlu mengembangkan kemampuan untuk membuat keputusan yang bertanggung
jawab dan dapat memperhitungkan akibat dari setiap tindakan yang diambil, seperti
dalam memberikan tugas atau mengambil tindakan tertentu dalam mengatasi masalah
yang dihadapi.
4. Social awareness (Kesadaran social)
Butet perlu meningkatkan pemahaman dan empati terhadap siswa dan lingkungan sekitar,
sehingga dapat lebih mudah memahami kebutuhan dan perasaan siswa.
5. Relationship skills (Kemampuan berelasi)
Butet perlu meningkatkan kemampuan dalam membangun hubungan yang baik dengan
siswa dan mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif, sehingga dapat
memperoleh perhatian siswa dengan lebih baik dan menciptakan suasana kelas yang
kondusif.

Anda mungkin juga menyukai