Anda di halaman 1dari 5

NAMA ANGGOTA KELOMPOK

- DIAN YOSSIE HETSON L


- NABILLAH SITOMPUL
- RUTH SILVANA TAMBUNAN

KELAS : PPG PRAJABATAN 2 PGSD 2

PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSINAL


TOPIK 1 - Ruang Kolaborasi

Latar Belakang

Butet adalah seorang lulusan Sarjana Pendidikan yang sangat mencintai belajar dan berbagi ilmu
dengan orang lain. Visi yang dimilikinya adalah seluruh anak-anak di Indonesia, dapat
memperoleh pendidikan yang memadai supaya dapat menjadi generasi penerus bangsa yang baik.
Penerus bangsa yang menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan toleransi dalam setiap perbedaan
individu.

Walau dirinya termasuk seorang pribadi yang sulit bersosialisasi dan bergaul, Butet selalu
bersemangat ketika dirinya menyiapkan materi dan metode untuk pembelajaran. Selain itu Butet
selalu memiliki kesulitan untuk mencairkan suasana sebelum memulai pembelajaran. Butet
seringkali merasa khawatir akan respon yang akan diperolehnya saat dirinya berusaha mencairkan
suasana kelas. Ia seringkali merasa dirinya sukar mengatur prioritas karena baginya semua hal
penting dan mendesaknya untuk segera menyelesaikan secepat mungkin. Berikut adalah
beberapa kasus yang terjadi pada Butet.

Kasus 1
Hari ini adalah pertama Butet masuk ke dalam kelas. Ia merasa sangat bersemangat namun juga
merasa khawatir. Saat orientasi guru baru, Butet diberi pengarahan bahwa Butet akan menjadi wali
kelas dari kelas yang sangat sulit dikelola. Sebagian besar anak-anak di kelas tersebut adalah anak-
anak yang sangat aktif dan seringkali tidak mau mengikuti aturan yang diberikandari guru-guru
sebelumnya.
Mendengar hal itu, Butet pun sudah mempersiapkan beberapa rencana dalam memperkenalkan
dirinya di depan kelas nantinya. Ketika mendekati masuk ke kelas, Butet merasa khawatir namun
cukup percaya diri bahwa dirinya akan mampu menghadapi mereka. Waktu menunjukkan pukul
07.00 WIB tepat, Butet memasuki ruangan kelas dan tiba-tiba se-ember air jatuh di atas kepala
Butet. Seluruh kelas pun tertawa terbahak-bahak. Seketika itu juga Butet terbelalak hingga
wajahnya memerah. Butet rasanya ingin berteriak namun tidak mampu. Butet hanya berjalan
menuju meja guru dan langsung duduk sembari mengeringkan dirinya yang basah kuyup.

Pertanyaan diskusi:

1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas.
2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana penerapan
kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?

Jawab:

1. Masalah yang dihadapi oleh Butet adalah Butet akan menjadi wali kelas dari kelas yang sangat
sulit dikelola. Sebagian besar anak-anak di kelas tersebut adalah anak-anak yang sangat aktif
dan seringkali tidak mau mengikuti aturan yang diberikan dari guru-guru sebelumnya.
2. Untuk menangani masalah ini, penerapan Kompetensi Sosial-Emosional (KSE) sangat
penting bagi Butet. Penerapan Kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut:
• Self-awareness (Kesadaran diri): Ketika Butet sudah diberi pengarahan saat orientasi
guru baru, bahwa Butet akan menjadi wali kelas dari kelas yang sangat sulit dikelola.
Kemudian Butet mempersiapkan beberapa rencana dalam memperkenalkan dirinya di
depan kelas nantinya. Walaupun ketika mendekati masuk ke kelas, Butet merasa khawatir
namun Butet cukup percaya diri bahwa dirinya akan mampu menghadapi mereka.
• Self-management (Manajemen diri): Butet mampu mengelola emosinya ketika mendekati
masuk ke kelas, Butet merasa khawatir namun cukup percaya diri bahwa dirinya akan
mampu menghadapi mereka.
• Responsible decision making (Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab) : Ketika
seember air jatuh di atas kepala Butet, Butet mengambil keputusan dengan berjalan
menuju meja guru dan langsung duduk sembari mengeringkan dirinya yang basah
kuyup.
• Relationship skills (keterampilan sosial): Butet yang mampu mengelola emosinya
menunjukkan bahwa Butet tetap ingin menjalin dan mempertahankan hubungan/relasi
yang sehat dan efektif dengan peserta didik walaupun peserta didik sangat sulit dikelola.
Hal ini terlihat ketika seember air jatuh di atas kepala Butet, Butet tidak menunjukkan
emosi marah kepada peserta didik.
3. Solusi:
• Butet perlu mendekatkan diri kepada peserta didik di kelas tersebut
• Butet perlu menumbuhkan rasa empati pada peserta didik di kelas tersebut
• Butet perlu mempersiapkan rencana pembelajaran yang menarik

Kasus 2
Dua bulan telah berlalu sejak peristiwa di hari pertama yang lalu. Butet mulai terbiasa dengan
ritme pekerjaan yang dimilikinya. Meskipun demikian, Butet merasa lelah dan kehilangan
semangat memasuki bulan ketiga. Pada bulan ketiga ini merupakan jadwal penilaian masa
percobaan Butet sebagai guru baru. Butet merasa kesulitan mendekatkan diri dengan siswa siswi
di kelasnya. Ada lima siswa yang selalu tidak mengumpulkan tugas mandiri dan seringkali
mengabaikan peringatan yang diberikan oleh Butet saat proses belajar mengajar berlangsung.
Butet kemudian menjadi khawatir hasil evaluasi tiga bulanan ini akan terpengaruh karena hal itu,
sehingga Butet mencoba untuk mendekati kelima siswa tersebut. Kelima siswa tersebut sama
sekali tidak mengindahkan panggilan dari Butet. Butet bingung dan merasa tidak berdaya.

Pertanyaan diskusi:
1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas.
2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana penerapan
Kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?

Jawab:

1. Masalah yang dihadapi oleh Butet adalah kehilangan motivasi dalam mengajar dan kesulitan
dalam menjalin komunikasi dan relasi yang baik dengan peserta didik.
2. Sesuai dengan Kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada kasus 2 Butet mengalami masalah
pada bagian Self management , Social awareness (kesadaran sosial) dan Relationship skills
(keterampilan sosial). Sebenarnya Butet memiliki self management terbukti Butet masih
mampu bertahan di sekolah tersebut meski sudah mendapat perlakuan kurang baik darisiswa.
Namun pada bulan ketiga ternyata Butet kehilangan motivasi dan semangat kerja. Butet perlu
memahami lagi dirinya sendiri tentang apa yang bisa mengembalikan motivasi dan
semangatnya dalam mengajar. Pada bagian social awareness Butet menunjukan bahwa
dirinya belum bisa memahami mengapa lima siswa yang selalu tidak mengumpulkan tugas
mandiri dan seringkali mengabaikan peringatan yang diberikan. Pada bagian relationship
skills butet menunjukan bahwa belum mampu menjalin komunikasi dan relasi yang baik
dengan peserta didik terbukti dengan peserta didik yang menghiraukan dan tidak
mengindahkan perintah Butet
3. Solusi Melakukan pendekatan dengan peserta didik dengan cara meningkatkankemampuan
bersosial salah satunya berinteraksi dengan peserta didik baik di dalam kelas maupun di
luar kelas.

Kasus 3
Satu semester akhirnya berhasil dilalui oleh Butet dengan segala tantangan dan peristiwa yang
beragam. Butet merasa senang walaupun masih sering khawatir dirinya belum mampu menjadi
contoh yang baik untuk anak-anak. Beberapa kali di kelas, Butet sering berteriak saat ingin
diperhatikan. Butet merasa bersalah karena harus berteriak-teriak seperti itu, namun Butet pun
bingung harus bagaimana mencari perhatian siswa-siswanya itu. Akhirnya Butet pun memutuskan
untuk memberikan tugas di beberapa mata pelajaran. Hal ini dilakukan Butetdengan harapan ada
siswa yang bingung dan bertanya kepada Butet terkait tugas tersebut.Setelah tugas diberikan,
Butet menanti siswa-siswinya akan bertanya, namun kenyataannya tidak ada yang bertanya. Butet
kemudian merasa diabaikan dan merasa dirinya semakin tidak berdaya.

Pertanyaan diskusi:
1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas.
2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana penerapan
kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?
Jawab :
1. Masalah yang dihadapi Butet adalah Butet tidak memiliki kemampuan untuk mengelola
kelas (tidak mampu menarik perhatian peserta didik). Kemudian langkah yang dilakukan
Butet untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah memberikan tugas kepada peserta didik
dengan harapan peserta didik akan bingung dan bertanya. Namun strategi yang dilakukan
Butet tersebut gagal. Peserta didik tidak ada yang bertanya tentang tugas yang diberikan.
2. Butet belum mampu melakukan manajemen diri (self management) dengan baik (berteriak),
namun Butet memiliki kesadaran bahwa hal yang dilakukan tersebut salah. Permasalahan
self management tersebut sehingga mempengaruhi kemampuan berelasi (relationship skills)
Butet dengan peserta didik. Butet juga belum memiliki kemampuan untuk mengambil
keputusan yang bertanggung jawab yakni dengan cara memberikan tugas kepada peserta
didik untuk menarik perhatian peserta didik. Hal tersebut mengakibatkan proses pembelajaran
berjalan secara efektif
3. Solusi
Beberapa solusi yang dapat diberikan untuk menyelesaikan permasalahan Butet tersebut
adalah:
• Mempelajari pengelolaan diri supaya mampu mengontrol emosi dengan matangketika
menghadapi peserta didik
• Mempelajari proses pengelolaan kelas supaya mampu memahami Permasalahan-
permasalahan yang timbul dan mampu menyelesaikan permasalahan yang timbul
• Meningkatkan kepercayaan diri dan tidak selalu merasa melakukan sebuah
kesalahan

Anda mungkin juga menyukai