0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
159 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas perbedaan layanan pendidikan segregatif dan inklusif, jenis-jenis layanan pendidikan segregatif, karakteristik layanan pendidikan inklusif, serta kelebihan dan kekurangan sekolah khusus dan sekolah inklusif.
Dokumen tersebut membahas perbedaan layanan pendidikan segregatif dan inklusif, jenis-jenis layanan pendidikan segregatif, karakteristik layanan pendidikan inklusif, serta kelebihan dan kekurangan sekolah khusus dan sekolah inklusif.
Dokumen tersebut membahas perbedaan layanan pendidikan segregatif dan inklusif, jenis-jenis layanan pendidikan segregatif, karakteristik layanan pendidikan inklusif, serta kelebihan dan kekurangan sekolah khusus dan sekolah inklusif.
Jelaskan pembeda utama layanan pendidikan segregatif dan layanan
pendidikan inklusif! Sekolah segregasi merupakan sistem layanan yang terpisah dari pendidikan umum dan dilaksanakan secara khusus. Sekolah Luar Biasa (SLB)/Sekolah Khusus merupakan lembaga pendidikan khusus yang memberikan layanan pada ABK. Dalam satu unit sekolah terdapat satu kepala sekolah dan diselenggarakan mulai dari tingkat persiapan hingga tingkat lanjutan. Sedangkan Sekolah inklusif juga merupakan layanan pendidikan dengan suasana terpadu antara ABK dan anak anak pada umumnya. Pada setiap kelas memiliki ABK yang sedikit agar tidak memberatkan guru kelas. Guru kelas tidak perlu memberikan pembelajaran pada berbagai macam jenis ABK. Sekolah inklusif menyediakan GPK agar mampu membantu kesulitan dalam memberikan pelayanan pendidikan khusus. GPK dapat menjadi sarana konsultasi bagi guru kelas, kepala sekolah ataupun ABK itu sendiri. GPK memberikan program pembelajaran pada ABK yang bertempat di ruang bimbingan khusus atau bagi guru kelas pada kelas khusus
Jelaskan jenis-jenis layanan pendidikan segregatif!
Layanan segregasi yang diberikan oleh sekolah dikategorikan sebagai berikut: 1) Sekolah Luar Biasa (SLB)/Sekolah Khusus Sistem pada sekolah khusus lebih mengarah ke pendidikan individualisasi. Setiap SLB memiliki tingkat persiapan, tingkat dasar, dan tingkat lanjut. Pada awalnya SLB disesuaikan dengan satu disabilitas saja pada ABK, sehingga SLB untuk tunanetra (SLB-A), SLB untuk tunarungu (SLB- B), SLB untuk tunagrahita (SLB-C), SLB untuk tunadaksa (SLB-D), dan SLB untuk tunalaras (SLB-E). 2) SLB Berasrama merupakan SLB dengan fasilitas penginapan bagi ABK. Penginapan dikelola oleh sekolah sehingga SLB tersebut memiliki tingkatan yaitu tingkat persiapan, tingkat dasar, dan tingkat lanjut. Layanan pendidikan yang diberikan sama dengan SLB. Pada SLB berasrama terdapat keterkaitan dengan layanan pendidikan yang diberikan di sekolah sehingga anak akan diberikan bimbingan setelah sekolah. ABK yang memiliki keterbatasan dalam akses ke sekolah dapat memilih SLB berasrama, khususnya yang berasal dari luar daerah. 3) SLB Kelas Jauh Tuntas belajar serta pemerataan kesempatan belajar bagi ABK, pemerintah memberikan kebijaksanaan pada ABK. SLB dengan kelas jauh diperuntukkan bagi ABK yang memiliki tempat tinggal jauh dari SLB. Terbatasnya SLB sedangkan ABK memiliki persebaran di seluruh indonesia,SLB terdekat bertanggung jawab terhadap kelas jauh tersebut. SLB terdekat sebagai sekolah induk memberikan tugas kepada tenaga guru untuk melakukan kelas jauh. 4) SLB dengan guru kunjung merupakan suatu layanan pendidikan khusus bagi ABK yang memiliki hambatan untuk mengikuti proses pembelajaran di SLB terdekat. Guru kunjung( intinerant teacher) datang ke rumah PDBK dan memberikan pembelajaran. Administrasi tetap dilakukan di SLB terdekat yang merupakan naungan dari guru kunjung
Jelaskan karakteristik utama layanan pendidikan inklusif!
Beberapa bentuk layanan pendidikan bagi ABK di sekolah inklusif dapat dibagi menjadi : 1. Kelas Biasa Pada kelas biasa, ABK melakukan kegiatan pembelajaran bersama peserta didik pada umumnya dan menggunakan kurikulum yang berlaku pada sekolah tersebut. GPK hanya memiliki fungsi sebagai sarana konsultan bagi ABK, orangtua ABK, kepala sekolah ataupun guru kelas. GPK sebagai sarana konsultan dapat memberikan saran dalam layanan pendidikan yang diberikan seperti kurikulum pada ABK, maupun pengajaran pada ABK. Pendekatan, metode dan cara penilaian menggunakan kurikulum umum dan jika terdapat kasus ringan atau sangat memungkinkan dilakukan oleh guru kelas. Seperti contohnya pada mata pelajaran kesenian dan bahasa bagi anak tunarungu penilaian yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan wicara pada anak . Keterpaduan antara kurikulum umum dan ABK disebut sebagai keterpaduan penuh. 2. Kelas Biasa dengan Ruang Bimbingan Khusus. Pada kelas ini, ABK menggunakan kurikulum umun dan mendapatkan pelayanan pendidikan khusus sesuai dengan kemampuan ABK. GPK 34 | PPG Pra Jabatan 2022 memberikan pelayanan pendidikan khusus dan dilaksanakan di ruang bimbingan khusus. Pelayanan pendidikan khusus menggunakan pendekatan individual dengan menyesuaikan metode sesuai dengan karakteristik ABK. Ruang bimbingan khusus dilengkapi dengan media pembelajaran sesuai dengan layanan pendidikan khusus. Seperti contohnya menyediakan alat tulis braille bagi anak tunanetra . Penggunaan kurikulum umum dan adanya program layanan khusus disebut sebagai keterpaduan Sebagian 3. Kelas Khusus Pelaksanaan pendidikan khusus mengikuti kurikulum SLB dan dilaksanakan pada ruang bimbingan khusus. Keterpaduan pada kelas ini merupakan keterpaduan lokal/bangunan atau keterpaduan yang bersifat sosialisasi. GPK melaksanakan program pada ruang bimbingan khusus dengan menggunakan pendekatan, metode dan cara penilaian sama seperti kurikulum yang berlaku di SLB. Keterpaduan pada tingkat ini hanya bersifat fisik dan sosial, Keterpaduan ABK dan peserta didik reguler hanya dilakukan pada kegiatan non akademik seperti pada saat pembelajaran olahraga, kesenian, dan diarahkan agar bersosialisasi pada jam istirahat. Perbedaan kemampuan ABK di kelas khusus maka diberikan pembelajaran individual (individualizes instruction) sesuai dengan kemampuan setiap individu. Pembentukan kelas khusus bertujuan agar membantu ABK tidak tertinggal jauh ataupun drop out. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari sekolah khusus! Sekolah segregasi memiliki kelebihan yaitu (1) adanya sifat rendah diri diharapkan mampu dihilangkan karena memiliki teman dengan kemampuan yang hampir sama, (2) kemampuan yang sama menjadikan anak mudah beradaptasi, (3) lebih mudahnya bersosiasilasi menjadikan anak tanpa dibayangi rasa takut dan dapat bersaing secara sehat dengan temannya. Adapun kekurangannya yaitu (1) kemampuan berkomunikasi anak terhambat dibanding anak anak lainnya, (2) adanya rasa terbatasi dalam pergaulan, (3) adanya rasa ketidakadilan dalam kehidupan sekolah yang terbatas bagi mereka.
Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari sekolah inklusif!
Sekolah inklusif memiliki kelebihan yaitu (1) dapat meningkatkan pertumbuhan sikap pada ABK dikarenakan dapat bermain dengan peserta didik reguler pada umumnya, (2) Pada sekolah reguler memiliki lebih banyak peserta didik dibanding SLB sehingga menciptakan suasana positif , (3) ABK mendapatkan kurikulum seperti peserta didik reguler sehingga memiliki peningkatan dalam kemampuan akademik dibanding di SLB, (4) pemberian program khusus dapat meningkatkan potensi anak karena menggunakan pendekatan individual. Pengantar Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus | 35 Adapun kekurangan dari sekolah inklusif adalah (1) peserta didik reguler kebanyakan masih memberikan stigma negatif pada ABK sehingga berpengaruh pada psikologis ABK, (2) beberapa ABK memiliki sedikit keinginan untuk bersosialisasi selain dengan ABK, (3) sebagian orangtua tidak menerima jika di cap ataupun digolongkan dengan ABK, (4) ABK harus menyesuaikan dengan kurikulum yang ada karena kurikulum bisa jadi tidak sesuai dengan ABK di bawah rata – rata.