Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yosia Eras Klaudia

Bidang PPG : PPKn (Rumpun IPS)

LEMBAR KERJA II

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar!

Jelaskan pembeda utama layanan pendidikan segregatif dan layanan pendidikan


inklusif!
Jawaban:
Layanan pendidikan segregasi adalah sekolah dengan sistem layanan pendidikan
yang terpisah dari sistem pendidikan anak normal yang dilaksanakan secara khusus
dan terpisah dari penyelenggaraan pendidikan untuk anak normal. Sedangkan
layanan pendidikan inklusif adalah Sekolah inklusif yang merupakan sistem
pendidikan yang mengakomodasi pendidikan untuk semua, baik untuk anak
berkebutuhan khusus maupun untuk anak yang tidak berkebutuhan khusus.
Pembelajaran dalam konsep inklusif dilakukan secara ramah dan terbuka,
merangkul semua perbedaan dan meniadakan hambatan sehingga semua anak dapat
berpartisipasi dalam proses pembelajaran.

Jelaskan jenis-jenis layanan pendidikan segregatif!


Jawaban:
1. Sekolah Luar Biasa (SLB)/Sekolah Khusus
 Penyelenggaraan sekolah khusus untuk anak berkebutuhan khusus.
 SLB netra/tunanetra (SLB-A), SLB untuk disabilitas rungu/tunarungu
(SLB-B), SLB untuk disabilitas grahita/tunagrahita (SLB-C), SLB untuk
disabilitas fisik/tunadaksa (SLB-D), dan SLB untuk tunalaras (SLB-E).
 Selain ada SLN yang hanya mendidik satu kelainan saja, ada pula yang
mendidik lebih dari satu kelainan, ada pula yang mendidik lebih dari satu
kelainan, sehingga muncul SLB-BC yaitu SLB untuk anak tunarungu dan
tunagrahita. SLB-ABCD, yaitu SLB untuk anak tunanetra, tunarungu,
tunagrahita, dan tunadaksa.
2. SLB Berasrama
 Bentuk sekolah luar biasa yang dilengkapi dengan fasilitas asrama.
 Bentuk satuan pendidikannya pun juga sama dengan bentuk SLB.
 Terdapat kesinambungan program pembelajaran yang ada disekolah
dengan di asrama, sehingga asrama merupakan empat pembinaan setelah
anak disekolah.
 Pilihan sekolah yang sesuai bagi peserta didik yang berasal dari luar
daerah, karena mereka terbatas fasilitas antar jemput.
3. SLB Kelas Jauh/ Kelas Kunjung
 Lembaga yang disediakan untuk memeberikan layanan pendidikan bagi
anak berkebutuhan khusus yang tinggal jauh dari SLB atau SLDB.
 Tenaga guru yang bertugas dikelas tersebut berasal dari guru SLB-SLB
didekatnya. Mereka berfungsi sebagai guru kunjung (itinerant teacher).
4. SLB Dasar Luar Biasa
 Unit sekolah yang terdiri dari berbagai kelainan yang dididik dalam satu
atap.
 Kurikulum yang digunakan SDLB adalah kurikulum untuk tingkat dasar
yang disesuaikan dengan kekhususannya.
 Lama pendidikan di SDLB sama dengan lama pendidikan di SLB
konvensional unuk tingkat dasar, yaitu anak tunanetra, tunagrahita, dan
tunadaksa selama 6 tahun, dan anak tunarungu selama 8 tahun.

Jelaskan karakteristik utama layanan pendidikan inklusif!


Jawaban:
1. Kelas Biasa
Pada kelas biasa, ABK melakukan kegiatan pembelajaran bersama peserta
didik pada umumnya dan menggunakan kurikulum yang berlaku pada sekolah
tersebut. GPK hanya memiliki fungsi sebagai sarana konsultan bagi ABK,
orangtua ABK, kepala sekolah ataupun guru kelas. GPK sebagai sarana
konsultan dapat memberikan saran dalam layanan pendidikan yang diberikan
seperti kurikulum pada ABK, maupun pengajaran pada ABK. Pendekatan,
metode dan cara penilaian menggunakan kurikulum umum dan jika terdapat
kasus ringan atau sangat memungkinkan dilakukan oleh guru kelas. Seperti
contohnya pada mata pelajaran kesenian dan bahasa bagi anak tunarungu
penilaian yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan wicara pada anak.
Keterpaduan antara kurikulum umum dan ABK disebut sebagai keterpaduan
penuh.
2. Kelas Biasa dengan Ruang Bimbingan Khusus
Pada kelas ini, ABK menggunakan kurikulum umum dan mendapatkan
pelayanan pendidikan khusus sesuai dengan kemampuan ABK. GPK
memberikan pelayanan pendidikan khusus dan dilaksanakan di ruang
bimbingan khusus. Pelayanan pendidikan khusus menggunakan pendekatan
individual dengan menyesuaikan metode sesuai dengan karakteristik ABK.
Ruang bimbingan khusus dilengkapi dengan media pembelajaran sesuai dengan
layanan pendidikan khusus. Seperti contohnya menyediakan alat tulis braille
bagi anak tunanetra. Penggunaan kurikulum umum dan adanya program
layanan khusus disebut sebagai keterpaduan sebagian.
3. Kelas Khusus
Pelaksanaan pendidikan khusus mengikuti kurikulum SLB dan
dilaksanakan pada ruang bimbingan khusus. Keterpaduan pada kelas ini
merupakan keterpaduan lokal/bangunan atau keterpaduan yang bersifat
sosialisasi. GPK melaksanakan program pada ruang bimbingan khusus dengan
menggunakan pendekatan, metode dan cara penilaian sama seperti kurikulum
yang berlaku di SLB. Keterpaduan pada tingkat ini hanya bersifat fisik dan
sosial, Keterpaduan ABK dan peserta didik reguler/tipikal hanya dilakukan
pada kegiatan non akademik seperti pada saat pembelajaran olahraga, kesenian,
dan diarahkan agar bersosialisasi pada jam istirahat. Perbedaan kemampuan
ABK di kelas khusus maka diberikan pembelajaran individual (individualized
instruction) sesuai dengan kemampuan setiap individu. Pembentukan kelas
khusus bertujuan agar membantu ABK tidak tertinggal jauh ataupun drop out.

Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari sekolah khusus!


Jawaban:
Sekolah khusus memiliki kelebihan yaitu sebagai berikut :

1. Adanya sifat rendah diri diharapkan mampu dihilangkan karena memiliki teman
dengan kemampuan yang hampir sama;
2. Kemampuan yang sama menjadikan anak mudah beradaptasi;

3. Lebih mudahnya bersosialisasi menjadikan anak tanpa dibayangi rasa takut dan
dapat bersaing secara sehat dengan temannya.
Sekolah khusus memiliki kekurangan yaitu sebagai berikut :
1. Kemampuan berkomunikasi anak terhambat dibanding anak anak lainnya;

2. Adanya rasa terbatasi dalam pergaulan;


3. Adanya rasa ketidakadilan dalam kehidupan sekolah yang terbatas bagi mereka.

Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari sekolah inklusif!


Jawaban:
Sekolah inklusif memiliki kelebihan yaitu sebagai berikut :
1. dapat meningkatkan pertumbuhan sikap pada ABK dikarenakan dapat bermain
dengan peserta didik reguler pada umumnya;

2. Pada sekolah reguler memiliki lebih banyak peserta didik dibanding SLB
sehingga menciptakan suasana positif;

3. ABK mendapatkan kurikulum seperti peserta didik reguler sehingga memiliki


peningkatan dalam kemampuan akademik dibanding di SLB;

4. pemberian program khusus dapat meningkatkan potensi anak karena


menggunakan pendekatan individual.

Sekolah inklusif memiliki kelebihan yaitu sebagai berikut :

1. Peserta didik reguler kebanyakan masih memberikan stigma negatif pada ABK
sehingga berpengaruh pada psikologis ABK;

2. Beberapa ABK memiliki sedikit keinginan untuk bersosialisasi selain dengan


ABK;

3. Sebagian orangtua tidak menerima jika di cap ataupun digolongkan dengan


ABK;

4. ABK harus menyesuaikan dengan kurikulum yang ada karena kurikulum bisa
jadi tidak sesuai dengan ABK di bawah rata-rata.

Anda mungkin juga menyukai