Ujian tengah semester bertujuan untuk mengukur capaian pembelajaran mahasiswa pada topik:
Keberagaman Anak Berkebutuhan Khusus, Bentuk-Bentuk Layanan Pendidikan untuk ABK,
Konsep Pendidikan Inklusif dan Sistem Dukungan untuk Layanan Pendidikan ABK. UTS dapat
berupa analisis kasus sebagai berikut. Bapak/Ibu dosen dapat mengganti dengan kasus lain
apabila diperlukan.
Nila adalah seorang anak berusia 6 tahun. Nila sudah dapat berbicara meskipun kosa katanya
masih terbatas. Nila sudah mampu untuk membaca huruf meskipun masih terbata-bata ketika
membaca kata. Nila mampu untuk menulis dengan rapi dan berhitung penjumlahan sederhana.
Di usia 6 tahun Nila sudah mampu mengendarai sepeda roda dua dan makan sendiri. Nila sering
mengalami kesulitan tidur dan sering tidak fokus ketika diberikan instruksi oleh orang tuanya.
Nila mudah bosan ketika diberikan pekerjaan oleh gurunya di PAUD ataupun orang tuanya di
rumah. Nila lebih suka untuk berkeliling kelas dan memanjat meja. Saat bermain dengan
menggunakan mainan seperti puzzle Nila juga sering sulit bermain dengan tenang. Guru Nila
juga mengeluhkan Nila yang sering tidak bisa duduk tenang. Nila juga sering mengganggu
teman-temannya di kelas.
1
UJIAN TENGAH SEMESTER
2
UJIAN TENGAH SEMESTER
3
UJIAN TENGAH SEMESTER
American Psychiatric Association. (2004) DSM 5 dalam Minawarti dan Amka (2019),
menjelaskan terdapat 3 karakteristik utama gangguan ADHD, yakni:
a. Inatensi (kesulitan memusatkan perhatian)
b. Impulsivitas (kesulitan menahan keinginan)
c. Hiperaktivitas (kesulitan mengendalikan gerakan)
Kemudian kriteria diagnosis ADHD antara lain:
a. Pola inatensi dan atau hiperaktivitas-impusivitas yang persisten dan mengganggu fungsi
atau perkembangan dengan 6 atau lebih gejala menetap selama sedikitnya 6 bulan
hingga menyebabkan gangguan perkembangan dan memiliki efek negatif langsung
terhadap aktivitas sosial dan akademik. Sedangkan pada Nila pola yang muncul
sebanyak 5 pola yaitu 3 pola inatensi, 1 pola giperaktif, dan 1 pola impulsif.
b. Beberapa gejala inatensi atau hiperaktivitas-impusivitas ditemukan pada setidaknya 2
setting, seperti rumah dan sekolah hal ini juga ditemukan pada Nila
c. Terdapat bukti nyata bahwa gejala mengganggu atau menurunkan kualitas kehidupan
sosial, dan akademik. Pada Nila untuk perkembangan motorik dan kognitifnya tidak
terganggu.
4
UJIAN TENGAH SEMESTER
Berdasarkan pola karakteristik utama ADHD dan gejala yang menurunkan kualitas
kehidupan. Nila tidak tergolong ke dalam ADHD tingkat berat karena pola karakteristik
yang muncul kurang dari enam pola dan kualitas kehidupannya tidak terganggu berdasarkan
perkembangan kognitif dan motoriknya.
5
UJIAN TENGAH SEMESTER
6
UJIAN TENGAH SEMESTER
3. Menurut Anda apa dampaknya ketika Nila bersekolah di SLB atau di sekolah inklusif!
Jawaban:
SLB (Sekolah Luar Biasa) merupakan lembaga pendidikan yang khusus diperuntukan
bagi ABK agar mendapatkan pelayanan pendidikan yang sesuai dengan kekhususannya.
Sehingga sistem pendidikan lebih mengarah kepada pendidikan individualis. Dalam sistem
pendidikan khusus, terdapat jenis SLB yaitu bagi Autism Spectrum Disorder (ASD) menjadi
SLB Autis. Selain SLB dengan disabilitas spesifik, terdapat lebih dari 1 disabilitas yaitu
SLB-BC untuk anak tunarungu dan tunagrahita dan untuk tunanetra, tunarungu, tunagrahita,
dan tunadaksa yaitu SLB-ABCD.
Disabilitas ADHD yang dialami Nila tidak tergolong ke dalam jenis-jenis kekhususan
yang ada pada SLB tersebut. Disabilitas ADHD yang dialami Nila lebih sesuai jika Ia masuk
ke sekolah inklusif. Hal ini dikarenakan gangguan ADHD yang dialami oleh Nila tidak
menghambat perkembangan motorik dan perkembangan kognitifnya sehingga Nila masih
mampu untuk bersosialisasi dengan peserta didik lainnya, serta mampu menerima materi
pembelajaran. Pada sekolah inklusif pembelajaran berdiferensiasi telah diterapkan, Guru
dapat mengubah strategi sesuai dengan kebutuhan Nila. Apabila Nila berada di kelas reguler
maka diperlukan pengelolaan kelas berupa penempatan tempat duduk yang tidak
mengganggu fokus dan pemberian intrusksi yang jelas dan singkat. Jika kedepannya
gangguan ADHD yang dialami Nila memburuk maka dapat di masukkan ke dalam kelas
khusus dengan GPK memberikan pendekatan individual menyesuaikan dengan karakteristik
Nila
Jawaban:
Menurut saya Nila tidak memerlukan kurikulum SLB. Berdasarkan pola karakteristik
utama ADHD dan gejala yang menurunkan kualitas kehidupan. Nila tidak tergolong ke
dalam ADHD tingkat berat karena pola karakteristik yang muncul kurang dari enam pola
dan kualitas kehidupannya tidak terganggu berdasarkan perkembangan kognitif dan
7
UJIAN TENGAH SEMESTER
motoriknya. Disabilitas yang dialami oleh Nila tidak menimbulkan gangguan pada
perkembangan kognitif dan perkembangan motorik yang mampu menghambat kegiatan
pembelajaran. Nila masih bisa menerima kurikulum umum yang ada di sekolah inklusif.
Jawaban:
Sistem dukungan yang perlu dilibatkan untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif
bagi Nila yaitu Unit Layanan Disabilitas, Pusat Sumber (Resource Center) dan Program
Transisi.
8
UJIAN TENGAH SEMESTER
menangani PDBK dengan disabilitas. Kebutuhan belajar Nila seperti asesmen khusus
dapat dirancang oleh Guru melalui pelatihan yang diberikan ULD ini.
b. Pusat Sumber (Resource Center).
Menyediakan data dan informasi tentang disabilitas serta menyediakan layanan
konsultasi. Guru, orang tua maupun keluarga dapat memanfaatkan layanan ini untuk
mengetahui bagaimana cara penanganan ADHD yang dialami Nila, baik penanganan
di sekolah maupun di rumah.
c. Program transisi
Program transisi berupa pendidikan kelas transisi yaitu kelas persiapan,
pengenalan, penyesuaian dengan program kegiatan dan suasana pengajaran dengan
menggunakan kurikulum yang telah dimodifikasi. Program ini bertujuan membantu
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) seperti Nila dalam mempersiapkan diri dalam
masa transisi yaitu persiapan dan perpindahan dari layanan terapi menuju layanan
pendidikan lanjutan. Dalam pendidikan kelas transisi akan digali dan dikembangkan
kemampuan, potensi dan minat anak, sehingga akan terlihat jelas gambaran mengenai
tingkat kelemahan dan keunggulan anak yang merupakan karakteristik dari masing-
masing individu.