Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN HASIL PEMBERIAN INSTRUMEN

DI SMP ISLAM TERPADU UNGARAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Pemahaman Individu


Dosen Pengampu: Drs. Heru Mugiarso, M.Pd. Kons.

Oleh:
Sintya Frelian Ristiyani

1301412064

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam berbagai keperluan ilmiah, data merupakan bentuk jamak dari datum,
yang mempunyai arti sebagai sejumlah keterangan atau informasi tentang
sesuatau benda atau nonbenda. Informasi atau keterangan tersebut dapat berupa
besaran, ukuran, angka, atau dapat pula berupa penjelasan deskriftif, uraian atau
kualifikasi tentang sesuatu. Jadi, data merupakan “potret” atau gambaran lengkap
tentang sesuatu. Misalnya, data intelegensi dapat dimaknai sebagai ukuran,
angka,deskripsi atau kualifikasi tentang intelegensi seseorang. Demikian pula
pengertian data pribadi berarti kumpulan tentang angka – angka, ukuran, besaran,
deskripsi,dan kualifikasi tentang pribadi seseorang.
Begitu pun dalam suatu proses pelaksanaan pendidikan disekolah maupun
diluar sekolah, hendaknya sebagai seorang tenaga pendidik ataupun sebagai
tenaga konselor disekolah harus memiliki asesement terhadap siswa atau individu
sebagai pelaku pendidikan. Dengan kata lain bahwa dengan memiliki sebuah
asesement terhadap individu tersebut maka kita sebagai tenaga pendidik ataupun
sebagai konselor dapat mengetahui dengan jelas dan dapat mengetahui dengan
detail mengenai diri siswa atau individu tersebut. Juga bagi seorang konselor,
pengumpulan data-data pribadi dapat membantu seorang konselor memahami
permasalahan seorang individu dengan jelas sehingga dapat membantu dalam
pemecahan masalah yang dialami individu tersebut
Didalam hal ini, proses asesement juga tidak serta merta berjalan dengan
sendirinya atau dengan kata lain tidak didasari dengan suatu proses teknik
pengambilan data yang akurat terhadap siswa atau individu tersebut. Peran teknik
pengambilan data yang menggunakan teknik tes maupun teknik non-tes inilah
yang menjadi pedoman serta menjadi acuan terhadap proses asesement yang
dilakukan oleh seorang tenaga pendidik atau konselor terhadap siswa atau
individu dalam memahami setiap detail aspek-aspek yang terdapat didalam diri
individu tersebut.

B. Tujuan
1. Sebagai dasar untuk menentukan jenis bantuan yang diberikan.
2. Individu akan memperoleh bantuan yang terarah sehingga apa yang
diharapkannya tercapai.
3. Sebagai pedoman penyusunan program bimbingan.
4. Untuk mengumpulkan data dan informasi yang digunakan untuk memahami
tingkah laku siswa

C. Hasil yang diperoleh


Hasil yang diperoleh dari proses pengambilan data yang mengguanakan teknik
non-tes ini dapat mengetahui secara jelas dan detail segala aspek-aspek yang ada
didalam diri siswa atau individu serta dapat mengetahui segala permasalahan
yang dialami oleh individu-individu tersebut sehingga dapat menjadi pedoman
bagi tenaga pendidik ataupun konselor sebagai bahan acuan terhadap proses
asesement yang baik dan berkesinambungan dengan mengguanakan alat
pemahaman individu non tes antara lain DCM, SOAIOMETRI, ANGKET,
OBSERVASI dan WAWANCARA.
BAB II
PROSES PELAKSANAAN ASSESEMENT NON TES

A. Raport
Kami dari kelompok 3 menggunakan beberapa rapport yang mendukung untuk
hubungan baik dengan beberapa siswa sebelum melaksanakan penyebaran
instrument.

Rapoort yang digunakan :

a) Salam pembuka
Anggota kelompok masuk dalam ruangan kemudian mengucapkan
salam setelah dipersilahkan dari guru pembimbing kelas.

b) Perkenalan
Anggota kelompok kami perkenalan dahulu satu-satu didepan kelas.
Siswa yang ingin bertanya lebih lanjut kami beri kesempatan bertanya.
Selain dari kelompok kami yang perkenalan, siswa siswi berkenalan
secara bergantian dengan berdiri ditempat duduk.

c) Permainan
Anggota kelompok kami memberikan permainan melatih konsentrasi,
karena kita mengganggap bahwa siswa yang baru bertemu dengan orang pasti
diacuhkan maka dari itu kami memeberikan permainan melatih konsentrasi
dengan cara :
1) Kami memberi arahan dengan setiap siswa menyebutkan nomor urut
dari bangku belakang sebelah kiri sampai bangku depan sebelah
kanan.
2) Setelah itu kami menyuruhnya untuk mengingtanya dan kami
memanggil nomor secara acak itu.
3) Apabila setelah dipanggil anak-anak lama menjawab atau menyebut
angka yang sebelumnya sudah disebutkan maka anak tersebut diberi
hukuman seperti menyanyi di depan kelas maupun menari di depan
kelas, hyan bertujuan untuk mencairkan suasana agar tidak tegang dan
lebih rilex.

B. Penstrukturan
Dalam pelaksanaan assessment sebelumnya kelompok saya memberikan
pengarahan mengenai maksud dan tujuan kami dalam pemberian instrument.
Kemudian dalam penstukturan kelompok kami menjelaskan mengenai adanya
asas kerahasiaan dalam penggunaan assessment. Tujuannya agar siswa merasa
nyaman dan tidak takut akan kebocoran mengenai masalah yang ada pada diri
siswa tersebut. Kemudian maksud dari praktik ini adalah untuk memperoleh data
yang berkaitan dengan kehidupan pribadi para siswa sehingga lebih mudah
memahami tentang karakteristik dan kehidupan para siswa yang pada dasarnya
setiap individu unik dan mempunyai karakteristik yang berbeda.

C. Pemberian Instrumen Non Tes


Instrumen non-tes yang diberikan pada para siswa meliputi angket, Daftar Cek
Masalah (DCM), sosiometri, wawancara dan observasi. Pada saat pelaksaan
instrument Daftar Cek Masala (DCM) kelompok kami melaksanakannya dengan
cara membagikan kepada responden. Sepelum pengeisian Daftar Cek Masalah
(DCM) kelompok kami terlebih dahulu memberikan pentunjuk dan pengarahan
pengisian isntrumen tersebut dan member penekanan dalam pentunjuk pengisian
seperi salah satunya ketika membacakan petunjuk mengenai semua jawaban tidak
ada yang benar atau salah meelainkan sesuai atau tidaknya dengan diri anda, dan
memberitahu kepada responden mengenai asas kerahasiaan agar respoden merasa
nyaman dan lebih percaya diri diri dalam pengiian instrument tersebut.
Pada saat pelaksanaan instrumen Angket metode yang kelompok kami gunakan
tidak jauh beda pada saat pelaksanaan instrument Daftar Cek Masalah (DCM).
Intrumen angket kami sebarkan kepada responden kemudian sebelum melakukan
pengisian dibacakan mengenai pentunjuk dan cara pengisian yang terterajuga di
lembar instrument tersebut.

Pada saat pelaksanaan intrumen sosiometri metode yang digunakan sama dengan
pada saat pelaksanaan instumen Daftar Cek Masalah (DCM) dan instrument
angket. Hanya saja ketika kelompok kami membacakan petunjuk pengisian lebih
menekankan kepada keberaniaan siswa untuk memilih salah satu temnnya di
kelas yang ia sukai dan juag memilih salah satu yang tidak ia sukai. Tidak lupa
kelomok kami mengingat kan kepada responden bahwa semua instrument yang
kelompok kami buat mengguanakan asas keraasiaan.

Berbeda dengan pelaksanaan instrumen Daftar Cek Masalah (DCM), Angket dan
Sosiometri ketika pelaksaaan instrument observasi kelompok kami tidak
membagikan instrumen tersebut kepada responden melainkan dengan cara
mengamati langsung siswa ketika guru sedang menyampaikan materi. Dalam
observasi siswa tidak tahu sedang kita amati, tujuannya agar tidak terjadi tingkah
laku yang dibuat oleh siswa.

Pada pelaksaan instrument wawancara saya memanggil salah satu nama dari
daftar absen di kelas, dan memintanya untuk saya wawancara. Namun sebelum
wawancara dimulai terlebih dahulu saya membangun rapport kepada responden
agar responden merasa nyaman, tidak takut, menumbuhkan rasa percaya diri
responden. Setelah itu saya baru melaksakan proses wawancara, saat proses
wawancara pelaksanaannya tidak begitu tegang, disini saya mencitakan suasana
yang santai namun serius. Tujuannya agar siwa lebih terbuka dan tidak menutup
diri.

D. Penyekoran dan Pengolahan Data


A. Angket
(ANGKET TERLAMPIR DI EXCEL)
Butir
Analisis
Pertanyaan
Pada kelas 7A yang sering sakit berjumlah 10.00% dari
1 jumlah siswa 10 orang

Pada kelas 7A jumlah siswa yang memiliki penyakit


2 sebanyak 10.00% dari jumlah siswa 10 orang

Pada kelas 7A siswa yang mudah lelah ketika banyak


3 beraktivitas sebanyak 20.00% dari jumlah siswa 10 orang

Pada kelas 7A siswa yang memiliki kekurangan fisik


4 berjumlah 0.00% dari jumlah siswa 10 orang

Dari jumlah siswa 10 orang yang meyataka n bahwa


motovasi mengikuti organisasi karena alasan
mengembangkan bakat dan minat sejumlah 10.00%, Ingin
5
mempunyai banyak teman sebanyak 40.00%, Ingin di kenal
guru sebanyak 0.00%, dan untuk mencari d an menambah
pengalaman sebanyak 50.00%.
6 Dari 10 orang siswa di kelas 7A yang menyatakan bahwa
sifat yang paling menonjol adalah mudah bergaul sebanyak
90.00%, mudah mempengaruhi orang lain sebanyak
0.00%, percaya diri sebanyak 10.00%, dan bertanggung
jawab sebanyak 10.00%.
Dari 10 orang siswa di kelas 7A yang menyatakan bahwa
prestasi akademiknya memuaskan sebanyak 20.00%, tidak
7
memuaskan sebanyak 0.00%, kurang memuaskan sebanyak
20.00%, dan sedang sebanyak 20.20%.
Pada kelas 7A jumlah siswa yang suka berbicara di depan
8 kelas adalah 30.00% dari 10 siswa

Dari 10 orang siswa di kelas 7A yang mengatakan bahwa


yang memotivas mereka mengikuti organisai adalah diri
9
sendiri sebanyak 10.00%, taman/sahabat sebanyak 10.00%,
keluarga sebanyak 80.00%, dan keluarga sebanyak 0.00%.
Pada kelas 7A jumlah siswa yang menyatakan bahwa pihak
sekolah mewajibkan seluruh siswa mengikuti organisasi
10
ialah 10.00% dari 10 siswa

Pada kelas 7A jumlah siswa yang menyatakan bahwa


lingkungan tempat tinggal mempengaruhi keikutsertaan
11
mengikuti oraganisasi di sekolah ialah 20.00% dari 10 siswa

Dari 10 orang siswa yang menyatakan bahwa pengaruh


mengikuti organisasi adalah karena teman-teman di
12 lingkungan rumah mereka yang banyak mengikuti
organisasi sebanyak
40.00% dan yang menyatakan bahwa pengruh mereka
karena orang tua teman di lingkungan rumah mereka
sebanyak 50.00%
Dari 10 orang siswa di kelas 7A yang menyatakan tingkat
pendidkan orang tua mereka SD/ sederajat sebanyak
13 10.00%, SMP/ sederajat sebanyak 30.00%, SMA/ SMK/
MA sebanyak 40.00% ,S1/ sarjana sebanyak 10.00% dan
yang menjawab lain-lain sebanyak 10.00%.
Dari jumlah siswa sebanyak 10 orang di kelas 7A yang
menyatakan bahwa orang tua mempengaruhi keikutsertaan
14
dalam organisasi adalah 40.00%

Dari jumlah siswa sebanyak 10 orang di kelas 7A yang


15 menyatakan bahwa orang tua mereka dulu saat di sekolah
aktif dalam organisasi sebanyak 40.00%
Dari jumlah siswa sebanyak 10 orang di kelas 7A yang
menyatakan bahwa penghasilan orang tua kurang dari Rp
500.000 sebanyak 0.00%, penghasilan orang tua sebanyak
16
Rp. 500.000- Rp 1.000.000 sebanyak 0.00%, penghasilam
sebanyak Rp 1.000.000-Rp 2.000.000 sebanyak 90.00% dan
penghasilan di atas Rp 2.000.000 sebanyak 10.00%
Dari jumlah siswa sebanyak 10 orang di kelas 7A yang
17 menyatakan sudah memiliki penghasilan sendiri selain dari
orang tua sebanyak 0,00%
Dari jumlah siswa sebanyak 10 orang di kelas 7A tidak ada
18 satupun anak yang menyatakan bahwa jika sudah
mempunyai penghasilan sendiri.
Dari jumalah siswa sebanyak 10 orang di kelas 7A yang
19
menyatakan jika sudah memiliki usaha sendiri itu termasuk
motivasi mengikuti organisasi sebanyak 10.00%
Dari jumlah siswa 10 orang di kelas 7A yang mengikuti
20
organisasi sesuai dengan bakat sebanyak 20.00%
Dari jumlah siswa sebanyak 10 orang dikelas 7A yang
21 menyatakan bahwa organisasi di sekolah mereka menarik
sebanyak 30.00%

B. Daftar Cek Masalah (DCM)


(TERLAMPIR DI EXCEL)

Dari hasil pengisisan DCM yang telah disebar ke 10 responden dikelas


VII A diperoleh hasil mengenai pernyataan-pernytaan dengan derajat
permasalahan yang mencapai tipe E (sangat tinggi) sebagai berikut :

 Dari topic Kesehatan pernyataan yang derajat permasalahnya paling tinggi


adalah pernyataan “Saya sering Gugup” yang mencapai 40.00% dan “sering
merasa sulit tidur” yang mencapai 53.8%
 Dari topic Kehidupan keluarga pernyataan yang derajat permasalahannya
paling tinggi adalah pernyataan “Ayah dan Ibu kerja terlalu malam” yang
mencapai 50.0%
 Dari topic Rekreasi dan Hobi pernyataan yang derajat permasalahanya paling
tinggi adalah pernyataan “waktu saya habis untuk menonton televisi” yang
mencapai 80.0%
 Dari topic masalah ekonomi pernyataan yang derajat permasalahanya paling
tinggi adalah pernyataan “kekurangan buku karena tidak mampu membeli”
yang mencapai 40.0%
 Dari topic Masalah dengan Guru pernyataan yang derajat permasalahanya
paling tinggi adalah pernyataan “waktu kurang jelas dengan penjelasan guru”
yang mencapai 40.0%
 Dari topic Hunbungan Pribadii pernyataan yang derajat permasalahanya
paling tinggi adalah pernyataan “sukar mendapat kawan” yang mencapai
40.0%
 Dari topic Masalah Dengan Pelajaran pernyataan “Saya Sering Gugup ketika
Disuruh Maju Kedepan” dengan presentase mencapai 40.0%

Jika dilihat secara individu, dari 10 responden yang telah mengisi DCM
maka ada 2 anak yang paling banyak memiliki maalah yaitu Agus Setyawan
Widodo dan Pinta Talia Cahya, dari 41 pernyataan yang kami cantumkan dalam
DCM mereka sama-sama memberi tanda cek untuk 18 pernyataan, ini
menandakan masalah yang dihadapi Agus dan Pinta sangat kompleks, mulai dari
masalah belajar, masalah kesehatan, masalah keluarga, masalah hubungan sosial,
masalah ekonomi, agama dan moral, rekreasi dan hobi, masalah hubungan
pribadi, dan masalah dengan guru.

C. Observasi
Dari observasi yang dilakukan kepada 5 orang siswa di SMP ISLAM
TERPADU UNGARAN, yang bertujuan untuk mengetahui perilaku buruk yang
dilakukan siswa di kelas saat kegiatan belajar mengajar (KBM), diperoleh data
sebagai berikut:
Observee 1 : Dini Mareta

Observer : Sintya Afrelian Ritiyani

Pelaksanaan :

Hari / Tanggal : Senin, 2 Oktober 2013


Jam : 10.40 s.d 12.30 WIB

Kondisi observee : Sedang mengiuti kegiatan belajar menagajar.

NO VARIABEL / SUB VARIABEL HASIL NILAI %

1. Mengobrol dengan teman saat Rendah 1 33%


pelajaran

2. Tidur saat pelajaran Rendah 1 33%

3. Menggangu teman saat pelajaran Rendah 1 33%


berlangsung

4. Bermain handphone saat pelajaran Rendah 1 33%


berlangsung

5. Makan atau minum saat pelajaran Rendah 1 33%


berlangsung

6. Membaca buku selain buku Rendah 1 33%


pelajaran yang sedang diajarkan

7. Mengerjakan tugas yang tidak Rendah 1 33%


berhubungan dengan pelajran yang
sedang berlangung

8. Memainkan benda yang tidak Rendah 1 33%


berhubungan dengan kegiatan
belajar

9. Membuat gaduh kelas saat Rendah 1 33%


pelajaran
10. Melamun saat pelajaran Rendah 1 33%
berlangsung

Observee 2 : Arum

Observer : Sintya Afrelian Ritiyani

Pelaksanaan :

Hari / Tanggal : Senin, 2 Oktober 2013

Jam : 10.40 s.d 12.30 WIB

Kondisi observee : Sedang mengiuti kegiatan belajar menagajar.

NO VARIABEL / SUB VARIABEL HASIL NILAI %

1. Mengobrol dengan teman saat Rendah 1 33%


pelajaran

2. Tidur saat pelajaran Rendah 1 33%

3. Menggangu teman saat pelajaran Rendah 1 33%


berlangsung

4. Bermain handphone saat pelajaran Rendah 1 33%


berlangsung

5. Makan atau minum saat pelajaran Rendah 1 33%


berlangsung

6. Membaca buku selain buku Rendah 1 33%


pelajaran yang sedang diajarkan
7. Mengerjakan tugas yang tidak Rendah 1 33%
berhubungan dengan pelajran yang
sedang berlangung

8. Memainkan benda yang tidak Rendah 1 33%


berhubungan dengan kegiatan
belajar

9. Membuat gaduh kelas saat Rendah 1 33%


pelajaran

10. Melamun saat pelajaran Rendah 1 33%


berlangsung

Observee 3 : Edang F.

Observer : Sintya Afrelian Ritiyani

Pelaksanaan :

Hari / Tanggal : Senin, 2 Oktober 2013

Jam : 10.40 s.d 12.30 WIB

Kondisi observee : Sedang mengiuti kegiatan belajar menagajar.

NO VARIABEL / SUB VARIABEL HASIL NILAI %

1. Mengobrol dengan teman saat Rendah 1 33%


pelajaran
2. Tidur saat pelajaran Rendah 1 33%

3. Menggangu teman saat pelajaran Rendah 1 33%


berlangsung

4. Bermain handphone saat pelajaran Rendah 1 33%


berlangsung

5. Makan atau minum saat pelajaran Rendah 1 33%


berlangsung

6. Membaca buku selain buku Rendah 1 33%


pelajaran yang sedang diajarkan

7. Mengerjakan tugas yang tidak Rendah 1 33%


berhubungan dengan pelajran yang
sedang berlangung

8. Memainkan benda yang tidak Rendah 1 33%


berhubungan dengan kegiatan
belajar

9. Membuat gaduh kelas saat Rendah 1 33%


pelajaran

10. Melamun saat pelajaran Rendah 1 33%


berlangsung

Observee 4 : Sekar

Observer : Sintya Afrelian Ritiyani


Pelaksanaan :

Hari / Tanggal : Senin, 2 Oktober 2013

Jam : 10.40 s.d 12.30 WIB

Kondisi observee : Sedang mengikuti kegiatan belajar menagajar.

NO VARIABEL / SUB VARIABEL HASIL NILAI %

1. Mengobrol dengan teman saat Rendah 1 33%


pelajaran

2. Tidur saat pelajaran Rendah 1 33%

3. Menggangu teman saat pelajaran Rendah 1 33%


berlangsung

4. Bermain handphone saat pelajaran Rendah 1 33%


berlangsung

5. Makan atau minum saat pelajaran Rendah 1 33%


berlangsung

6. Membaca buku selain buku Rendah 1 33%


pelajaran yang sedang diajarkan

7. Mengerjakan tugas yang tidak Rendah 1 33%


berhubungan dengan pelajran yang
sedang berlangung

8. Memainkan benda yang tidak Rendah 1 33%


berhubungan dengan kegiatan
belajar
9. Membuat gaduh kelas saat Rendah 1 33%
pelajaran

10. Melamun saat pelajaran Rendah 1 33%


berlangsung

Observee 5 : Emil

Observer : Sintya Afrelian Ritiyani

Pelaksanaan :

Hari / Tanggal : Senin, 2 Oktober 2013

Jam : 10.40 s.d 12.30 WIB

Kondisi observee : Sedang mengiuti kegiatan belajar menagajar.

NO VARIABEL / SUB VARIABEL HASIL NILAI %

1. Mengobrol dengan teman saat Sedang 2 66%


pelajaran

2. Tidur saat pelajaran Rendah 1 33%

3. Menggangu teman saat pelajaran Sedang 2 66%


berlangsung

4. Bermain handphone saat pelajaran Rendah 1 33%


berlangsung

5. Makan atau minum saat pelajaran Rendah 1 33%


berlangsung
6. Membaca buku selain buku Rendah 1 33%
pelajaran yang sedang diajarkan

7. Mengerjakan tugas yang tidak Rendah 1 33%


berhubungan dengan pelajran yang
sedang berlangung

8. Memainkan benda yang tidak Rendah 1 33%


berhubungan dengan kegiatan
belajar

9. Membuat gaduh kelas saat Sedang 2 66%


pelajaran

10. Melamun saat pelajaran Rendah 1 33%


berlangsung

Interpretasi atau penafsiran:


Dari hasil observasi yang dilakukan kepada 5 orang siswa di SMP
ISLAM TERPADU dapat diketahui bahwa anak-anak saat mengikuti
kegiatan belajar mengajar (KBM) rata-rata anak dari yang di observasi
semuannya tertib mengikuti kegiatan belajar mengajar yang berlangsung.
Hamper dari 5 anak yang di observasi saat KBM berlangsung tidak ada yang
mengobrol dengan temannya, tidak ada yang tidur saat pelajaran, tidak ada
yang bermain hp ketika KBM berlngsung dan tidak ada yang melakukan hal-
hal buruk lainnya saat KBM berlangsung. Namun dari 5 anak yang di
observasi ada satu anak ketika KBM berlangsung mengobrol dengan
temannya, mengganggu temnnya saat pelajara, dan membuat gaduh saat
pelajaran.
D. Sosiometri
Dari angket sosiometri yang diberikan kepada kelas VII C di SMP ISLAM
TERPADU UNGARAN, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pemilih dan
penolak diantara para siswa, hasil yang deperoleh kemudian ditabulasikan dan
diperoleh data sebagai berikut:
MATRIK SOSIOMETRI ARAH PEMILIHAN DAN PENOLAKAN TEMAN SATU
KELAS

SMP ISLAM UNGARAN

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SISWA KELAS 7C

Dipilih/ ditolak
No Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

1 Angger - V X
2 Anisa - V X
3 Aofa - X V
4 Arjun - X V
5 Artwinda V - X
6 Arum V - X
7 Aziz Z. - X V
8 Bella V - X
9 Dimas V - X
10 Dini - V X
11 Emil - X V
12 Endang V X -
13 Erna V - X
14 Galang V X -
15 Heppita V X -
16 Herlena X - V
17 Ilham - X V
18 Ilham Dwi X V -
19 Indra X - V
20 Lita V X -
21 M. Zain X - V
22 Prayogo X - V
23 Rizki A X V -
24 Rizki Adit V X -
25 Vega V - X
26 Wenda X V -
27 Yanuar V X -
28 Abdilah X V -
Jumlah pemilih 1 3 2 1 1 0 0 4 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 2 2 3 3 2 0 0 0
Jumlah penolak 0 0 0 0 0 0 3 0 1 0 13 0 1 0 0 0 0 0 1 2 2 0 0 0 0 1 4 0

Keterangan :

V = dipilih

X = ditolak
INDEKS STATUS PEMILIHAN / CHOICE STATUS ( CS ) KELAS : 7C

SMP ISLAM UNGARAN


TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

NO. NAMA SUBYEK SCORE Nxp INDEKS CS


1 Angger 1 28 0.04
2 Anisa 3 28 0.11
3 Aofa 2 28 0.07
4 Arjun 1 28 0.04
5 Artwinda 1 28 0.04
6 Arum 0 28 0.00
7 Aziz Z. 0 28 0.00
8 Bella 4 28 0.14
9 Dimas 1 28 0.04
10 Dini 1 28 0.04
11 Emil 0 28 0.00
12 Endang 0 28 0.00
13 Erna 0 28 0.00
14 Galang 1 28 0.04
15 Heppita 0 28 0.00
16 Herlena 0 28 0.00
17 Ilham 0 28 0.00
18 Ilham Dwi 0 28 0.00
19 Indra 1 28 0.04
20 Lita 0 28 0.00
21 M. Zain 2 28 0.07
22 Prayogo 2 28 0.07
23 Rizki A 3 28 0.11
24 Rizki Adit 3 28 0.11
25 Vega 2 28 0.07
26 Wenda 0 28 0.00
27 Yanuar 0 28 0.00
28 Abdilah 0 28 0.00

INDEKS STATUS PENOLAKAN / REJECTION STATUS ( RS ) KELAS : 7c

SMP ISALAM UNGARAN


TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NO. NAMA SUBYEK SCORE Nxt x-1 INDEKS RS


1 Angger 0 28 -1 0.00
2 Anisa 0 28 -1 0.00
3 Aofa 0 28 -1 0.00
4 Arjun 0 28 -1 0.00
5 Artwinda 0 28 -1 0.00
6 Arum 0 28 -1 0.00
7 Aziz Z. 3 28 -1 -0.11
8 Bella 0 28 -1 0.00
9 Dimas 1 28 -1 -0.04
10 Dini 0 28 -1 0.00
11 Emil 13 28 -1 -0.46
12 Endang 0 28 -1 0.00
13 Erna 1 28 -1 -0.04
14 Galang 0 28 -1 0.00
15 Heppita 0 28 -1 0.00
16 Herlena 0 28 -1 0.00
17 Ilham 0 28 -1 0.00
18 Ilham Dwi 0 28 -1 0.00
19 Indra 1 28 -1 -0.04
20 Lita 2 28 -1 -0.07
21 M. Zain 2 28 -1 -0.07
22 Prayogo 0 28 -1 0.00
23 Rizki A 0 28 -1 0.00
24 Rizki Adit 0 28 -1 0.00
25 Vega 0 28 -1 0.00
26 Wenda 1 28 -1 -0.04
27 Yanuar 4 28 -1 -0.14
28 Abdilah 0 28 -1 0.00

INDEKS STATUS PEMILIHAN DAN PENOLAKAN ( CRS ) KELAS : 7C

SMP ISLAM UNGRAAN


TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

NO. SUBYEK C R Nxq INDEKS CRS


1 Angger 1 0 56 0.02
2 Anisa 3 0 56 0.05
3 Aofa 2 0 56 0.04
4 Arjun 1 0 56 0.02
5 Artwinda 1 0 56 0.02
6 Arum 0 0 56 0.00
7 Aziz Z. 0 3 56 -0.05
8 Bella 4 0 56 0.07
9 Dimas 1 1 56 0.00
10 Dini 1 0 56 0.02
11 Emil 0 13 56 -0.23
12 Endang 0 0 56 0.00
13 Erna 0 1 56 -0.02
14 Galang 1 0 56 0.02
15 Heppita 0 0 56 0.00
16 Herlena 0 0 56 0.00
17 Ilham 0 0 56 0.00
18 Ilham Dwi 0 0 56 0.00
19 Indra 1 1 56 0.00
20 Lita 0 2 56 -0.04
21 M. Zain 2 2 56 0.00
22 Prayogo 2 0 56 0.04
23 Rizki A 3 0 56 0.05
24 Rizki Adit 3 0 56 0.05
25 Vega 2 0 56 0.04
26 Wenda 0 1 56 -0.02
27 Yanuar 0 4 56 -0.07
28 Abdilah 0 0 56 0.00
GRAFIK SOSIOMETRI SMP ISLAM UNGARAN

KELAS 7C

11 Keterangan :

Di pilih :

Ditolak :

8
27

24
2 7 23

3
20 22
21 25

4
5 9 10 13 14 19 26
1

6 12 15 16 17 18
28
HASIL PENGOLAHAN SOSIOMETRI

SMP ISLAM UNGARAN

KELAS 7C

Berdasarkan hasil pengolahan angket sosiometri diperoleh beberapa anak yang


memperoleh skor penolakan dalam kategori tinggi dan perlu mendapat pelayanan
konseling, yaitu :

1. Emil
2. Yaunar
3. Aziz Y.

Diperoleh juga data beberapa anak yang mendapat skor pemilihan kategori tinggi
dan dapat dikategorikan sebagai anak yang memiliki hubungan social baik, yaitu
sbg:

1. Bella
2. Anisa
3. Rizki A
4. Rizki Adit

E. Wawancara / Interview
Dari wawancara yang dilakukan kepada kelas VII C di SMP ILSAM
TERPADU UNGARAN, yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan siswa
yang mencakup 5 aspek sesuai teori Abraham Maslow yaitu: fisiologis, rasa
aman dan keselamatan, kasih sayang dan hubungan social, penghargaan, dan
aktualisasi diri, dan diperoleh data sebagai berikut:
Tujuan Wawancara : Mengetahui lima kebutuhan siswa menurut Teori
Kebutuhan Abraham Maslow di SMP ISLAM UNGARAN.

Kode Subyek :B

Interviewee : Citra Dini

Interviewer : Sintya Afrelian Ristiyani

Pelaksanaan :

a. Hari / Tanggal : Senin / 3 Oktober 2013

b. Jam : 10.40 s.d selesai

c. Kondisi subyek pada interviuw dilakukan : jam Pelajaran

Aspek-aspek: (kebutuhan fisiologis, kebutuhan sosial, kebutuhan rasa aman,


kebutuhan penghargaan, kebutuhan aktualisasi diri)

1. Hasil Wawancara

1) Kebutuhan Fisiologis (kebutuhan untuk mempertahankan hidup, makan,


minum, dsb.)

a. Bagaimanakah kondisi kesehatan anda? Saya mudah lelah, sering


pusing dan sakit perut
b. Adakah riwayat daftar sakit yang pernah anda alami? Jika ada tolong
sebutkan!magg
c. Apakah anda sarapan setiap hari? Jarang sarapan
d. Apakah uang saku anda cukup? cukup
e. Apakah perlengkapan sekolah anda terpenuhi? Iya selalu terpenuhi
2) Kebutuhan Rasa Aman (aman secara ekonomi, aman secara fisik, tidak
mendapat teror, dsb.)
a. Menggunakan apa anda pergi sekolah? Diantar oleh ayahnya
b. Bagaimanakah kondisi kelas anda? Sering ada kegaduhan, karena ada
salah satu anak yang selalu bikin rame ataukeributan
c. Bagaimanakah teman-teman di sekolah anda? Teman-temannya selalu
perhatian
d. Apakah anda pernah bermasalah dengan teman di sekolah anda? tidak
e. Bagaimanakah senior anda disekolah? Semua kakak kelasnya baik
f. Apakah disekolah anda terdapat geng atau komunitas yang membuat
anda merasa tidak nyaman? Tidak ada
g. Apakah anda pernah bermasalah dengan guru di sekolah anda? Jika
pernah mengapa?. tidak pernah

3) Kebutuhan akan kasih sayang


a. Apakah orangtua anda perduli dengan kegiatan akademik anda? Iya,
setiap hari orang tuannya selalu mengecek tugasnnya.
b. Apakah orang tua anda memperhatikan keperluan sekolah anda? iya
c. Adakah teman yang perhatian kepada anda? Jika ada Bagaimana
bentuk perhatian itu? Ada beberapa teman yang selalu perhatian, dan
selalu menanyakan setiap pagi apakah sudah saraoan atau belum
d. Apakah anda mempunyai sahabat disekolah?jelaskan sejauh mana
kedekatan anda dengan sahabat anda! Ada, dari SD hingga sekarang
SMP satu sekolhan dan satu kelas pula
e. Bagaimana hubungan anda denga teman-teman dikelas ataupun
disekolah anda? Mencoba akrab dengan semua teman tanpa pilih-
pilih,itu adalah nasihat dari orang tuanya.
4) Kebutuhan Penghargaan (dihargai, diapresiasikan, diakui kontribisunya
oleh orang lain, dsb.)

a. Apakah orang tua anda selalu mendengar pendapat anda? Iya,


misalnya ktika berpendapat mengenai kegiatan disekolahan seperti
pramuka
b. Apakah teman-teman anda selalu mendengarkan pendapat anda?
sering
c. Apakah guru anda merespon pendapat anda ketika KBM berlangsung?
iya
d. Pernahkah anda merasa tidak dihargai, bagaimana anda
menyikapinya? Tidak pernah
e. Apakah teman anda meminta pendapat anda dalam beberapa hal?
Teman-teman selalu meminta pendapat misalnya mengenai pelajaran

5) Kebutuhan Aktualisasi Diri (mengaktualisasikan diri menjadi apa yang


diinginkan)

a. Sejauhmanakah anda mengenali diri anda? Tolong diskripsikan diri


anda! Saya sangat senang menggambar, dalam bergaul saya tidak
pilih-pilih dan kebetulan saya juga mudah bergaul dengan
siapapun.saya mempunyai 2 orang kakak semuannya perempuan,
mereka sangat memanjakan saya.
b. Apakah kelebihan yang anda miliki? Percaya diri, dan mudah bergaul
c. Apa kekurangan yang anda miliki? Bagaimanakah anda menutupi
kekurangan anda selama ini? Sulit berkonsentrasi di dalam kelas jika
ada kegaduhan
d. Apa cita-cita anda dimasa depan? Bagaimana cara/ rencana anda untuk
mewujudkannya? Menjadi Guru, dengan cara mulai dari sekarang
belajar yang rajin
e. Bakat apakah yang anda miliki? Bagaimana cara anda untuk
mengembangkan bakat anda? Tidak tahu bakatny, namun suka
menggambar
f. Apakah bakat anda sudah tersalurkan dengan baik? belum
g. Prestasi apa saja yang telah anda raih selama ini? Juara 3 baca Qur’an
kerika SD kelas 5

2. Interpretasi atau Penafsiran

1) Kebutuhan Fisiologis

Citra Dini (12 tahun) lahir pada tanggal 23 Februari di Semarang,


sekarang sedang menempuh pendidikan di SMP Islam kelas VII A . Citra
Dini mempunyai fisik yang lemah, dia merasa mudah lelah jika sering
beraktifitas dan juga gampang pusing dan sakit perut. Karena jarang
sarapan pagi walaupun orang tuanya selalu sarapan pagi alhasil Citra Dini
penyakit maagnya sering kambuh. Walaupun uang saku yang diberikan
oleh orang tuanya selalu cukup, Citra dini jarang menjajakan uangnya
untuk beli makanan di kantin, namun justru uang saku dia selalu dia
tabung.
Siswa yang akrab dipanggil Dini ini kurang bisa menjaga pola
makannya dengan baik. Setiap pagi dia jarang sarapan sebelum berangkat
sekolah, walaupun orang tuanya sering kali memaksa namun tetap saja
Dini menolaknya. Karena dia jarang sarapan, orang tuanyapun sering
membawakan Dini bekal ke sekolah untuk makan bersama dengan
temannya. Wlaupun demikian sering kali Dini membawa pulang bekalnya
tanpa di makan sedikitpun. Sering kali Dini telat makan sehingga penyakit
maag yang di derita dini sering kambu. .
2) Kebutuhan Rasa Aman

Setiap pagi Dini selalu di antar naikmmotor oleh ayahnya berangkat


ke sekolah, namun kadang kali Dini juga naik angkutan umum bersama
teman-temannya. Dini merasa lebih nyaman jika dia berkat sekolah di antar
oleh ayahnya, karena Dini menyadari bahwa dia sering telat bangun pagi,
jika dia naik angkutan umum dia harus nunggu lama dan pastinya di akan
telat, namu jika Dini d atntar oleh ayahnya walaupun dia kesiangan
setidaknya dia tidak cemas akan terlambat masuk sekolah.
Dini merasa senang mempunyai teman-teman yang sangat perhatian
dengannya. Setiap pagi teman-temannya selalu menanyakan kepada dini
apakah dia sudah sarapan atau belu, begitum ketika jam istirahat temannya
selalu mengajaknya untuk ke kantin, mengetahui akan maag yang di derita
dini teman-temanya tidak jarang suka mengingatkan dini untuk agar tidak
telat makan dan memakan bekal yang dibawakan oleh ibunya. Dini merasa
semua teman-temanya sangat sayang dengannya begitupun dngan kakak
kelasnya, walaupun dini kelas VII, dengan sifatnya yang baik, ramah,
rajin, pintar dan mudah bergaul dia j mempunyai banyak teman dari satu
angkatannya maupun kakak kelasnya. selain akrab dengan teman-temnya
Dini juga akrab dengan beberapa guru, karena dini merupakan anak yang
aktif di kelas beberapa gurupun sangat senang dengannya. Oleh karena itu
Dini tidak pernah mempunyai masalah dengan teman maupun dengan
gurunya.
Namun, terkadang Dini merasa kurang nyaman dengan keadaan kelas
yang ramai, menurutnya ada salah satu anak di kelasnya yang selalu
membuat kegaduhan di kelas sehingga sering mengganggu konsetrasinya
dalam belajar. Tetapi dini tidak bisa melakukan apa-apa ketika ada
temannya yang ramai.
Dari uraian di atas, dapat dilihat bahwa kebutuhan rasa aman Dini
cukup terpenuhi.

3) Kebutuhan akan kasih sayang

Keutuhan untuk seoklah Dini semuanya terpenuhi dan di perhatikan


oleh orang tuanya. Dua kali dalam sehari pada waktu malam dan sepulang
sekolah orang tuanya selalu mengecek tugasnya Dini. Disaat itu Dini
merasa bahwa orang tuanya sangat peduli dengan pendidikan anaknya dan
Dini merasa orang tuanya sangat menyayanginya dengan
memperhatikannya setiap hari. Selain dirumah dini merasakan sangat di
sayang dan diperhatikan di sekolah tidak lain halnya dengan di sekolahan.
Dini mempunyai sahabat sejak SD hingga sekarang SMP satu sekolahan
dengannya hingga satu kelas pula. Dini merasa sangat nyaman ketika
berada di dekat sahabatnya yang sangat baik dengannya, walaupun begitu
saat di sekolahan dini tidak hanya bergaul dengan sahabatnya saja namun
dia juga mencoba untuk bergaul dengan siapun menbaur keteman-
temannya yang lain tampa pilih-pilih , karena dia sadar bahwa teman-
temanya yang diseiktar dini juga baik-baik.

Dari uraian di atas, dapat dilihat bahwa kebutuhan rasa akan kasih
sayang Dini sangat terpenuhi.

4) Kebutuhan Penghargaan

Mega merupakan siswa yang aktif di kelas. Dia dianggap oleh teman-
temannya sebagai siswa yang pintar dalam kelas. Terbukti bahwa dia
sering mendapat nilai bagus di antara teman-temanya ketika ulangan.
Ketika SD kelas V juga sering diikutsertakan dalam lomba, seperti lomba
membaca A’quran dan dia berhasil menjadi juara 3. Karena kepintarannya
Dini sering di minta pendapat oleh teman-temannya terutama saat
berdiskusi mengenai pelajaran.
Selain di sekolahan teman-temannya yang sering meminta Dini untuk
berpendapat dan Gurunya yang sering merespon Dini ketika Dini
berpendapat, saat di rumah orang tuanyapun memberikan kesempatan
untuk anaknya berpendapat mengenai apapun. Misalnya etika dini
berpendapat mengenai kegiatan yang ada di sekolah seperti pramuka, yang
meurutnya sangat melelahkan.
Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa kebutuhan penghargaan Mega
(15 tahun) cukup terpenuhi.

5) Kebutuhan Aktualisasi Diri

Dini sangat menetahui apa yang dia sukai, di waktu luang Dini selalu
memanfaatkan waktunya untuk menggambar. Selain mengetahui apa yang
dia sukai dia juga merasa bahwa dia sangat mudah bergaul dan sangat
percaya diri. Dini selalu mencontoh kedua kakaknya yang selalu berani
tampil dimanapun. Namun dibalik kelebihan yang Dini miliki, Dni
mempunyai kelemahan yaitu sulit berkonsentrasi ketika suasananya ramai.

Untuk mewujudkan cita-cita dini yang inginmenjadi guru, Dini selalu


membagi waktu dengan baik dan selalu belajar teratur untuk
mengembangkan prestasinya. Terkadang selain menggambar untuk
mengisi wktu luang, dini selalu menyempatkan dirinya untuk membaca
buku pelajaran. Untu membagi waktu belajar dini di bimbing oleh kedua
orang tuanya

Dini belum begitu mengetahui bakat apa yang dia miliki. Namun dia
sangat menyukai menggambar, orang tua Dini tidak melarang kesukaan
dini,jutru orang tuanya sangat mendukung apa yang dilakukan anaknya
asalkan positif.
Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa kebutuhan aktualisasi diri
Mega (15 tahun) sudah cukup terpenuhi.
BAB III
PENAFSIRAN HASIL NON TES

Dari 10 responden yang saya ambil setiap siswa memilki sifat dan masalah
bermacam-macam :

Maulana Junaedi merupakann siswa yang mudah bergaul namun dalam prestasi
belajarnya kurang memuaskan karena siswa yang akbar di panggil jun itu ketika
pelajaran sering tidak memperhatikan gurunya. Dia termasuk anak-anak yang sering
rebut sendiri atau sibuk sendiri didalam kelas ketika proses belajar menagajar
berlangsung. Jun merasa sering sulit tidur akibatnya ketika disekolahan tanpa segaja
sangat pelajaran terkadang jun sering tertidur. Jun merasa bahwa orang tuanya selalu
sibuk dan pulang kerja selalu sore shingga Jun tidak pernah merasakan rekreasi
bersama keluarga.

Adi Praudiato adalah siswa yang kurang pintar . Dia banyak menghabiskan
waktunya untuk menonton televise selain itu Adi sering merasa bahwa penjelasan
guru kurangjelas, sehingga dia tidak dapat memahaminya,nmau ketika Adi juga
sering kluar keringat dingin ketika dsuruh maju kedepan. Adi merasa sangat
terganggu dengan pertekaran ayah dan ibunya dirumah. Namun adi termasuh anak
yang mudah bergaul dengan siapa saja dia termotivasi mengikuti organisasi karena
ingin mempunyai teman yang banyak.

Agus setyawan Widodo adalah salah satu siswa yang mals untuk beribadah dan
tidak pernah bersungguh-sungguh dalam beribadah. Dia tidak memperhatikan guru
yang mengajarnya ketika gurunya menyampaikan materi, sering menyepelekan dan
tidak mennggap penting pelajaran yang disampaikan gurunya. Agus buka tie anak
yang pandai dia sangat cuek dengan lingkungan sekitar. Karena sikanya Agus sukar
untuk mendapatkan kawan. Agus merasa bahwa orang tuanya idak pernah
memperhatikannya begitupun dengan gurunnya dia merasa bahwa gurunya tidak bisa
memahaminya karena Agus sering dihukum oleh gurunya. Agus tidak sedikpun
termotivasi untu mengikuti organisasi disebabkan karena pengaruh teman-teman dan
lingkungan disekitarnya yang tidak ikut organisasi

Agus Widiana adalah siswa yang sering meminjam uang temannya. Dia merasa
tidak pernah ukup dengan pemberian orang tuannya. Dia idak mempunyai banyak
teman karena ucapan dan perbuatannya yang tidak sesuai dengan norma, begitupu
ketika drumah Agus sering bertengkar dengan adik maupunkakanya. Prestasi Aggus
disekolahpun biasa-biasa saja. Ketika d suruh maju kedepan Agus sering merasa
gugup dan tidak oercaya diri. Saat Dirumah Agus sering menghabiskan waktunya
untuk menonton tv karen dirumah tidak ada yang menegurnya karena kedua orang
tuanya selalu pulang kerja hingga sore dan ketika orang tuanya dirumah anne sangat
merasa terganggu dengan pertengakaran kedua orang tuanya.

Agus Widiani adalah siswa yang bersikap dingin terhadap siapapu. Tidak jauh
berbed dengan kembaranny yaitu Agus Widiani Dia tidak suka bersosialisasi dengan
temannya, diansangat sulit mendapatkan kawan karena sikap dia yang dngin dan
karena ucapannya yang sering melanggar norma. Agus tidk pernah bercengkrama
dengan orang tuanya dan ketika dirumah Agus sering bertengkar dengan adik maupun
kakanya, pertekaran orang tua dirumah sangat mebuat agus mengganggu pikirannya.
Agus tidak begiu pintar d kelasnya. Dia jarang memperhtikan gurunya ketika sedag
menyampaikan materi. Agus kekurangan buku peljaran krena tidak mampu
membelinya. Ketika agus disurus maju kedepan agus merasa sngat gugup dan merasa
cemas ketika menghadapi tes.

Kartika D.P adalah siswa yang sulit untuk mendapatkan teman karena Tika
termauk anak yang sangat pendiam. Dia sering bersikap dingin dalam pergaulan.
Ketika dirumah Tika sering menghabiskan waktunya untuk mennton televise, selain
itu Tika sering berantem dengan adek maupun kakanya. Dina mersa bahwa orang
tunya tidak pernah mengajak rekreasi. Selain itu hobi Tika sering dihalangi oleh salah
serorang keluarganya. Walaupun Tika k mendapatkan teman tetapi dia termotivasi
mengikuti kergiatan karena ingin mendapatkan teman banyak.

Ike Iswari adalah siswa yang dalam prestasinya biasa-biasa saja. Dia sering
merasa jelas dengan penjelasan guru dan merasa sulit untuk memahami pelajaran
selain itu dia sering gugup ketika disuruh maju kedepan Dia sering mersa cemas tiap
kali menghadapi tes. Dia jarang bercngkrama dengan kedua orang tuanya, karena dia
lebih banyak menghabiskan waktunya dirumah untuk menonton tv. Ike merupakan
anak yang mudah bergaul dengan siapapun sehingga dia mempunyai banyak teman.
Dan dia juga termotivasi oleh sahabatnya untuk mengikuti organisasi.

Ibra H.P adalah siswa yang malas untuk beribadah dan tidak pernah
bersungguh-sungguh dalam beribadah. Dia sering iri hati ats prestasi orang lain. Dia
tidak memperhatikan guru yang mengajarnya ketika gurunya menyampaikan materi,
sering menyepelekan dan tidak mennggap penting pelajaran yang disampaikan
gurunya.. Ibra merasa bahwa orang tuanya idak pernah memperhatikannya. Salah
seorang anggota keluarga ibra sering menghalangi hobinya. Ibra merasa harga dirinya
kurang. Agus merasa bahwa oang tuanya tidak pernah mengajak berekrasi. Agus
termotivasi mengikuti organisai untuk mendapat dan menambah pengalaman. Ibra
termasuk anak yang mudah bergaul dengn siapapun.

Pinta Thalia Cahya adalah siswa yang dalam pretasinya kurang memuaskan.
Namun dia sering iri dengan prestasi kawannya. Dia merasa kurang jelas dengan
penjelasan yang disampaikan oleh guru, sehingga merasa sulit untuk memahami
pelajaran. Selain dalam prestasinya dia tidak penah bersungguh-sunggu dalam
beribadh dan merasa malas untuk beribadah. Dia merasa sering gugup ketika disurih
maju kedepan. Dia sering tidak dapat memahami pelajaran namun dia lebih banyak
menghabiskan waktunya untuk menonton tv. Selain itu Pinta sering tidak
mengerjakan tugas.
Mia oktaviana adalah siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi untuk mengikuti
organisasi agar dapat mengembangkan bakat dan minatnya. Namun hobinya sering
dihalangi oleh salah seorang anggota keluarganya. Mia mempunyai keinginan untuk
berekreasi namun selalu terhalang karena orang tuanya tidak pernah mengajaknya
berekreasi. Dia banyak menghabiskan waktunya untuk mnonton tv hingga lupa untuk
makan. Mia mempunyai banayk teman karena dia tipe anak yang mudah bergaul
dengan siapaun. Namun sayangnya dalam retasinya Mia termasuk anak yang kurang
pintar.
BAB IV
REFLEKSI DIRI

A. Wawasan dan Pengetahuan Baru yang di Peroleh dalam Praktik


Wawasan dan pengetahuan yang diperoleh dari diadakannya praktek
pemahaman individu Teknik non tes yaitu bisa belajar bagaimana membuat
atau menyusun alat instrument seperti Daftar Cek Masalah (DCM), Angket,
Sosiometri, Observasi, dan instrument wawancara, yang ternyata dalam
proses pembuatannya tidak sebegitu mudah yang dibayangkan, menambah
pengalaman bagaimana kita berhadapanlangsung kepada responden dan lebih
tah untuk membangun rapoort yang baik serta dapat langsung berinteraksi
kepada siswa dimanasiswa tersebut mempunyai reaksi yang beragam dalam
merespon stimulus yang saya berikan.
Kemudian wawasan dan pengetahuan baru yang diperoleh saat setelah
pelaksanaan penyebaran instrument saya jadi lebih tahu dan bis langsung
mempratekan bagaimana cara mengolah data yang telah diperoleh, seperti
melakukan perhitungan dari data yang diperoleh dan kemudian setelah itu
dilakukan analisis untuk dapat menyimpulkan apa hasil akhir dari data yang
telah diperoleh tersebut.

B. Hambatan dan Masalah yang Muncul dan Solusinya


Dari factor siswa
Dari identifikasi masalah ditemukan beberapa hal yang menjadi
pengahmbat siswa dalam pengisian asasement adalah
a) Siswa belum memahami secara benar apa urgensi melakukan praktek
asasement bagi siswa.
b) Terbatasnya waktu untuk melakukan praktek asasement
c) Kurang jelas apa-apa yang mereka lakukan selama praktek.
Ketidak pahaman siswa tentang tujuan praketk pemahaman individu non
test ini dipandang wajar, sebab pelakasanakan praketek pemahman individu
ini sering dilakukan tapi siswa tidak mengetahui apa maksud dan tujuannya
mereka hanya sekedar mengisi dan mereka menganggap mengisi seperti itu
sudah sering tetapi tidaka da tindak lanjut dari guru BK. Maka wajar ketika
siswa ada yang gaduh dan berbicara bahwa sepele menjawab asasemnt.
Keterbatasan waktu dalam praktek juga menjadi hambatan pada saat
pengisisana sasement, sebab dari sekolah hanya member waktu satu jam dan
itu pada jam akhir yang mana siswa segera buru-buru pulang dan siswa sudah
capek untuk mengisi. Sehingga wajar ketika pengisian terlalu buru-baru dan
terkesan mendadak.
Di sisi lain, berkenaan dengan tidak jelasnya pemahaman siswa tentang
apa-apa yang dilakukan siswa atau apa-apa yang perlu dipahami siswa dalam
kegiatan praktek juga wajar, sebab dalam memahami individu perlu dilihat dari
berbagai sisi yang mereka memang masih perlu mendapatkan bimbingan dari
guru.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN
Dalam proses pengumpulan data diperlukan instrumen/alat
pengumpul data. Alat pengumpulan data non-tes adalah wawancara,
observasi, angket, inventori, sosiometri, catatan harian, analisis hasil karya,
dan otobiografi. Masing-masing instrumen memiliki kelemahan dan kelebihan
tersendiri, sehingga dalam menggunakannya harus memperhatikan segi fungsi
spesifik dari masing-masing instrumen. Berdasarkan praktek yang telah
dilaksanakan data yang diperoleh dari instrument-instrumen tersebut diolah
kemudian dianalisi untuk memperoleh hasil akhir yang sesuai. Dengan adanya
alat instrument tersebut memudahkan seorang pendidik maupun guru
Bimbingan dan Konseling untuk mengetahui tentang kondisi siswanya dan
memudahkan guru Bimbingan dan Konseling dlam pemberian layanan

B. SARAN

Sebelum pelaksanaan pengsian asessment, seyogianya terlebih dahulu


telah memepersiapakn alat-alat secara tertulis yang bisa dibaca dan difahami
responden. Persiapan tersebut yaitu menyiapaka alat intstrument yang sudah
di gandakan (yang perlu digandakan ) , bahasa yang digunakan dalam
instrument mudah diapahami sehingga responden tidak bertanya-tanya
maupun kebingungan. Kemudian sebelum memulai proses pengisian ,
seyogianya perlu diasampaikan tujuan pengisian instrumen. Di samping itu,
sebagai calon konselor mampu membangun rapport dengan baik kepada
responden.

Anda mungkin juga menyukai