Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian
Tempat yang dipilih dalam penelitian ”Perilaku Gaya Hidup Brand
Minded Pada Mahasiswa” adalah lingkungan kampus Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret.
Pemilihan lokasi tersebut sebagai tempat penelitian atas
pertimbangan terdapat teman peneliti yang memiliki perilaku gaya hidup
brand minded. Yang mana teman peneliti melaksakan pendidikan di
FKIP Universita Sebelas Maret. Subjek pernah diajak berbelanja untuk
membeli produk branded di mall area Solo.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada saat subjek berbelanja
bersama dengan peneliti dan pada saat subjek berada di sekitar kampus
dengan mengenakan produk branded. Penelitian dilaksanakan tepatnya
pada bulan Desember 2019 – Juli 2020.

Tahun
No Kegiatan 2019 2020
Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni
1 Pengajuan Judul Proposal
2 Penyusunan Proposal
3 Seminar Proposal
4 Penyusunan Instrumen
5 Pelaksanaan Penilitian
6 Pengelolaan Data Penelitian
7 Penulisan Laporan Penelitian
Pelaksanaan Ujian Skripsi Dan
8
Revisi
B. Metode dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan menggunakan pendekatan kualitatif


dan dengan metode studi kasus. Strauss dan Corbin (Cresswell, 1998)
berpendapat bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mana
penemuan-penemuan yang dihasilkan tidak bisa diperoleh menggunakan
prosedur statistik. Selanjutnya, Bogdan & Biklen (1992) mengatakan
penelitian kualitatif adalah penelitian yang memiliki hasil berupa data
deskriptif seperti tulisan dan perilaku individu yang dapat diamati.
Denzim & Lincoln (1994) menyatakan bahwa pengumpulan dan
penggunaan penelitian kualitatif melibatkan bahan empiris, seperti studi
kasus, pengalaman pribadi, wawancara, observasi, yang mana dalam
deskripsi tersebut menggambarkan fenomena dan problematis dan
memiliki makna dalam kehidupan individu. Dari pengertian tersebut
penggunaan pendekatan kualitatif sesuai dengan topik yang akan diteliti,
yang mana berupa perilaku seseorang yaitu perilaku gaya hidup brand
minded.
Menurut Yin (2002) studi kasus merupakan metode penelitian yang
menyelidiki fenomena dalam hidup yang nyata, dan memanfaatkan multi
sumber untuk dijadikan bukti. Selanjutnya Yin (2002) juga memberi
pendapat bahwa dalam penggunaan metode studi kasus tidak cukup
dengan pertanyaa what saja, tetapi juga diperlukan adanya pertanyaan how
dan why. Yang mana pertanyaan what untuk mendapatkan pengetahuan
deskriptif, pertanyaan how untuk mendapat pengetahuan eksplanatif, dan
untuk pertanyaan why untuk mendapatkan pengetahuan eksplanatif.
Metode studi kasus merupakan pilihan yang tepat karena peneliti
perlu mengetahui lebih dalam terkait faktor penyebab dan dampak perilaku
gaya hidup brand minded agar dapat memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam. Selain itu, perilaku gaya hidup brand minded adalah fenomena
yang unik dan memerlukan studi yang lebih mendalam serta peneliti dapat
menjawab pertanyaan why dan how idalam perilaku gaya hidup brand
minded
C. Data dan Sumber Data
Lofland dan Lofland (Moleong, 2007) Penelitian kualitatif
memiliki sumber data utama dalam bentuk tindakan dan kata-kata, untuk
yang lebih dari itu merupakan data tambahan seperti dokumen lain-lain.
Selanjutnya, Sutopo (2006) menjelaskan bahwa sumber data merupakan
tempat dimana suatu data didapatkan melalui metode tertentu.
Moleong (2004) berpendapat bahwa dalam pencatatan sumber data
dapat dilakukan melalui wawancara dan observasi yang mana merupakan
gabungan kegiatan bertanya, mendengar, dan melihat. Penelitian kualitatif
membutuhkan 2 sumber data, yaitu sumber data primer dan sekunder.
Sebagaimana 2 sumber data tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Sumber Data Primer
a. Subjek itu sendiri
Subjek penelitian yang dilakukan peneliti merupakan mahasiswa
FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Rincian subjek yang
diteliti dan diwawancari sebanyak 3 mahasiswa yang memiliki
perilaku gaya hidup brand minded.
b. Informan
1) Orang tua, karena orang tua merupakan orang terdektat
subjek dan yang mengajarkan kebiasaan dalaam subjek
berperilaku sejak dari kecil.
2) Teman dekat, karena teman dekat subjek dirasa yang paling
mengerti bagaimana kondisi subjek dan bagaimana aktivitas
sehari-hari subjek saat berada di luar rumah. Teman dekat
juga biasanya menjadi tempat berbagi cerita subjek sehari-
hari.
2. Subjek Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang dimanfaatkan untuk
melengkapi data primer. Data sekunder dari penelitian ini dapat
berupa dokumentasi yang berkaitan dengan permasalahan yang
sedang diteliti. Adanya dokumentasi tersebut diharap dapat
menjadi petunjuk untuk data yang berkaitan dengan subjek dalam
pelaksanaan penelitian perilaku gaya hidup brand minded.

D. Teknik Pengambilan Subjek Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengambil sebanyak 3


subjek, yang mana seluruh subjek merupakan mahasiswa FKIP
Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Pengambilan subjek berdarsarkan
informasi yang didapatkan oleh peneliti sendiri, karena subjek merupakan
teman dari peneliti. Selain itu, peneliti juga mendapat informasi dari teman
subjek. Penelitian yang dilakukan juga memperhatikan beberapa indikator
dari perilaku gaya hidup gaya hidup brand minded. Indikator yang
ditemukan dalam perilaku gaya hidup brand minded antara lain senang
belanja, berorientasi pada barang branded, ingin diakui lingkungan sosial,
show off barang branded yang dimiliki, memperhatikan penampilan dan
citra diri.
E. Teknik Pengumpulan Data

Terdapat beberapa teknik dalam pengumpulan data yang dilakukan


peneliti, antara lain:

1. Wawancara
Menurut Sugiyono (2015) teknik wawancara digunakan dalam penelitian
untuk melakukan studi pendahuluan dalam menemukan masalah yang
akan diteliti serta untuk mengetahui informasi yang lebih detail dari subjek
atau responden. Teknik wawancara ini lebih mendasarkan pada informsi
terkait tentang diri sendiri dan keyakinan pribadi. Peneliti melakukan
wawancara yang dilakukan dalam penelitian kepada:
a. Subjek Penelitan
Pelaksanaan wawancara dengan subjek dimaksud untuk
mendapatkan informasi terkait subjek yang mana dalam informsi
tersebut menunjukkan tentang faktor penyebab perilaku gaya hidup
brand minded.
b. Orang Tua
Pelaksanaan wawancara dengan orang tua dimaksud untuk
mendapatkan informasi tentang kebiasaan dan perilaku subjek yang
berkaitan dengan perilaku gaya hidup brand minded subjek.
Adanya wawancara yang dilakukan dapat diketahui bagaimana
bentuk perilaku dan kebisaan subjek.
c. Teman Dekat
Pelaksanaan wawancara dengan teman dekat subjek dimaksud
untuk mengetahui bagaimana perilaku subjek ketika subjek sedang
bersama teman dekatnya.
2. Observasi
Gulo (2002) berpendapat bahwa teknik observasi merupakan
teknik dalam pengumpulan data yang mana peneliti mendapatkan
informasi dari pengamatan yang dilakukan selama penelitian. Selain itu,
Satori dan Komariah (2011) berpendapat bahwa teknik observasi adalah
teknik yang mana peneliti harus terjun langsung ke lapangan untuk
mengamati perilaku yang akan diteliti.
Menurut Anwar (2009) teknik observasi dapat dibedakan menjadi
3 jenis observasi yang dapat dilihat bagaimana keterlibatan observee,
yaitu:
a. Observasi Partisipan
Teknik observasi yang mana peneliti berpartisipasi langsung dengan
kegiatan subjek yang diteliti.
b. Observasi Non-Pratisipan
Teknik observasi yang mana peneliti tidak terlibat langsung dengan
aktivitas subjek yang sedang diteliti.
c. Obervasi Kuasi-Partisipan
Teknik observasi yang mana peniliti tidak sepenuhnya ikut andil dalam
kegiatan subjek yang diteliti.
Penelitian perilaku gaya hidup brand minded dilakukan
menggunakan observasi partisipan. Peneliti terlibat langsung dalam
kegiatan yang dilakukan oleh subjek. Sehingga, peneliti dapat
memperoleh informasi secara detail terkait dengan perilaku gaya hidup
brand minded subjek yang akan diteliti.
3. Dokumentasi
Menurut Hamidi (2010) teknik dokumentasi merupakan teknik
pengumpulan data yang mana informasi didapatkan dari catatan penting.
Lalu, Sugiyono (2015) melanjutkan bahwa teknik dokumentasi biasanya
berbentuk gambar, tulisan, ataupun karya seseorang.

F. Teknik Uji Validitas Data

Dalam penelitian ini, data harus diuji kebenaran dan


kemantapannya. Hal ini diharapkan agar data yang diperoleh memiliki
hasil yang valid. Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian harus
melalui pengecekan kebenaran dari berbagai sudut pandang. Menurut
Sugiyono (2015) validitas adalah tingkat ketetapan data yang didapat
melalui hasil penelitian yang telah dilakukan. Adanya pelaksanakan uji
validitas untuk mengetahui tingkat dari kepercayaan data agar akurat.
Menurut Sugiyono (2015) triangulasi data dilaksanakan yang mana
berguna untuk mencari kebenaran fenomena yang sedang diteliti.
Pelaksanaan uji validitas data dapat dilakukan dengan menggunakan 3
triangulasi data, yaitu:
1. Triangulasi data/sumber
Teknik uji validitas data yang diperoleh untuk mendapat
informasi dengan cara melakukan cek ulang menggunakan
beberapa sumber.
2. Triangulasi Metode
Teknik uji validitas data yang mana peneliti melakukan cek
ulang kepercayaan data pada sumber atau subjek yang diteliti.
3. Triangulasi Waktu
Teknik uji validitas data yang dilakukan peneliti untuk menguji
keabsahan data melalui observasi dan wawancara pada waktu
dan keadaan yang berbeda.

Selain menggunakan teknik triangulasi data, peneliti juga


menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti
melakukan cek data atau uji validitas data dengan menggunakan hasil
wawancara dari subjek, orang tua subjek, dan teman dekat subjek. Serta
dapat menggunakan hasil observasi dan hasil dokumentasi yang dimiliki.
Beberapa cara yang telah disebutkan merupakan bagian dari triangulasi
metode. Yang mana triangulasi metode merupakan teknik pengumpulan
data dengan sumber yang sama atau subjek yang diteliti, diharapkan dapat
menghasilkan data yang benar dan akurat..

G. Teknik Analisis Data

Moleong (2004) berpendapat bahwa analisis data merupakan


proses yang mana data diorganisasikan dalam suatu kategori, pola, dan
suatu uraia dasar dala pelaksanaan penelitian. Selanjutnya, Miles dan
Huberman (Sugiyono, 2015) menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan
analisis data penelitian kualitatif dilaksanakan secara interaktif dan
dilakukan secara terus-menerus sampai data yang ingin didapatkan tuntas.
Miles dan Huberman (Sugiyono, 2015) menjelaskan langkah yang
terdapat dalam teknik analisis data, yaitu:
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Langkah yang pertama dalam analisis data yaitu proses melakukan
seleksi, pemfokusan, dan merangkum data serta membuang data
yang sekiranya tidak perlu yang terdapat di lapangan langsung.
Adanya langkah ini membuat gambaran data yang lebih jelas.
Dalam langkah ini juga terdapat proses pembuatan coding.
Creswell (2016) berpendapat bahwa coding adalah proses dalam
analisis data dengan cara mengumpulkan data atau gambar, yang
mana dari data dan gambar tersebut dikelompokan dalam kategori.
Tabel coding yang digunakan dalam penelitian ini:

Coding Keterangan
W Wawamcara
O Observasi
S1 Subek Penelitian 1
S2 Subjek Penelitian 2
S3 Subjek Penelitian 3
OT1 Orang Tua Subjek Penelitian 1
OT2 Orang Tua Subjek Penelitian 2
OT3 Orang Tua Subjek Penelitian 3
TS1 Teman Dekat Subjek Penelitian 1
TS2 Teman Dekat Subjek Penelitian 2
TS3 Teman Dekat Subjek Penelitian 3
Tabel 3.1 Coding Penelitian

Contoh penulisan coding wawancara: W. D.S3.No.2


Keterangan:
W : Wawancara
B : Menunjukan inisial nama depan subjek
S3 : Menunjukan Subjek Penelitian 3
No.2 : Menunjukkan nomor urut jawaban pda laporan hasil
wawancara
Contoh penulisan coding observasi: O.2.D.S3
O : Observasi
2 : Menunjukan observasi ke 2
D : Menunjukan inisial nama depan subjek
S3 : Menunjukan subjek penelitian 3
2. Penyajian Data (Data Display)
Langkah dalam analisis data yang kedua yaitu adalah dengan
penyajian data. Langkah ini dilakukan dalam uraian singkat,
eterkaitan antar jaringan ataupun tabel.
3. Penarikan Kesimpulan (Verification)
Langkah dalam analisis data yang terakhir yaitu adalah dengan
penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan yang dilakukan oleh
peneliti harus valid dan konsisten serta harus memiliki data dan
bukti-bukti yang kredibel.
H. Prosedur Penelitian

Moleong (2004) mengatakan terdapat 3 langkah atau prosedur dalam penelitian


yang mengacu pada prosedur penelitian studi kasus, yaitu:

1. Tahap Persiapan
a. Menetapkan fokus kajian yang melputi pemilihan kasus yang
dteliti.
b. Mengeksplorasi dan mempelajari referensi pustaka yang relevan
dari hasil kajian sebelumnya.
c. Menetapkan lokasi pelaksanaan penelitian..
d. Menyeleksi data yang akan dikumpulkan beserta teknik
pengumpulan data tersebut.
e. Menyusun instrumen penelitian, pengembangan pedoman
pengumpulan data serta penyusunan jadwal kegiatan secara rinci.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pengumpulan data melalui metode wawancara, observasi dan
dokumentasi.
b. Menganalisis data, memilah-milah data, dan menyusun data ke
dalam jenis-jenis yang berbeda. Tergantung pada sumber informasi
dan melakukan coding semua data.
c. Melaksanakan teknik triangulasi data yang yang diperoleh.
3. Tahap Penulisan Hasil Penelitian
a. Merumuskan hasil dari analisis data yang berupa sajian hasil
penelitian diikuti pembahsannya secara naratif.
b. Pembuatan kesimpulan yang berdasarkan fakta yang ada di
lapangan tentang kasus yang diteliti.
Daftar Pustaka

Anwar, Sutoyo. (2009). Pemahaman Individu, Observasi, Checklist, Interviu,


Kuesioner, Dan Sosiometri. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Cresswell. (1998). Reseach Design: Qualitative & Quantitative Approaches.
Thousand Oaks, CA: Sage Publications.
Bodgan & Biklen. (1992). Qualitative & Quantittive for Education. Boston, MA:
Allyn and Bacon.
Denzim & Lincoln. (1994). Entering The Field of Qualitative Reasearch. CA:
Sage Publication.
Yin, Robert K. (2002). Studi Kasus Desain & Metode. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Endraswara, Suwardi. (2012). Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Yunus, Hadi Sabari. (2010). Metode Penelitian Wilayah Kontemporer.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sutopo, H.B. (2006). Metodelogi Penelitian Kualitatif (Dasar Teori dan
Terapannya dalam Penelitian). Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D). Bandung: CV Alfabeta.
Hamidi. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Malang: UMM Press.
Moleong, Lexy J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Gulo, W. (2002). Metode Penelitian. Jakarta: PT. Grasindo
Komariah & Satori. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai