Anda di halaman 1dari 4

1

Apa itu Cita-cita?

Cita-cita itu: suatu impian, keinginan, harapan dan dambaan yang kuat atas
sesuatu (profesi) yang padanya manusia mengarahkan budi dan hati, kehendak dan
kekuatan (tenaga) untuk mencapainya.
Hakekat dari cita-cita adalah selalu “terarah ke depan”, sehingga manusia terus
memandang dan dipacu untuk mencapainya. Dengan segala kekuatan ( tenaga ),
kehendak dan cara, manusia berusaha memenuhinya, mencapainya. Ia mengorbankan
waktu, tenaga, perhatian dan uang (biaya) demi tercapainya impian atau cita-cita itu.
Cita-cita lahir dari dalam dan juga didorong dari luar. Diinspirir oleh lingkungan,
dengan peluang dan tantangan yang ada.
Cita-cita muncul ketika budi manusia berfungsi. Sejak kecil kita sudah punya cita-cita.
Sebut saja ketika kita duduk di bangku SD. Di sana kita sudah mempunyai cita-cita.
Terkadang rasanya lucu karena sederhana dan tak dipahami banyak.
Masing-masing kita sudah punya cita-cita entah itu ketika kita duduk di bangku
SD atau SMP. Yang pasti bahwa kita sudah punya cita-cita, dan ada banyak cita-cita.
Barangkali kita punya cita-cita menjadi guru, pegawai, dokter, perawat, insignur, polisi,
tentara, petani sukses, sopir, montir, kontrakator, advokat, suster, imam dan lain-lain.
Cita-cita kita itu bisa tetap, bisa berkembang dan berubah sesuai perkembangan kita :
fisik, mental. Orientasi dan adaptasi kita pada cita-cita itu. Ia juga ditentukan oleh watak,
kepribadian, oleh bakat dan kemampuan yang kita miliki; dan oleh peluang yang ada
serta tantangan yang dihadapi.

Gambaranku tentang cita-citaku


Setiap cita-cita punya gambaran yang baik dan positip yang sangat kuat dan
menawan. Ia punya daya tarik luar biasa karena menarik dan menjanjikan suatu
kehidupan yang baik dan bahagia.
Kita sebut saja :
Sebagai guru : Saya mau jadi guru sebab berpendidikan, punya pekerjaan tetap, dihargai,
punya anak murid, mengajar, punya gaji/uang tetap, mau melayani sebagai pengajar dan
pendidik.
Sebagai Dokter : Gaji besar, membantu menyembuhkan orang, dikenal banyak orang,
melayani, hidup baik.
Sebagai Sopir : jalan ke mana-mana, pesiar terus, punya uang sendiri, kenal banyak
orang, banyak cewek suka.
Sebagai pemain bola kaki: punya banyak fans, terkenal, masuk media massa,
berkembang dan menyalurkan minat dan bakat, mengembangkan ketrampilan
Pokoknya, setiap cita-cita mempunyai romantikanya. Menawan dan
membahagiakan. Manfaat lain dengan memiliki cita-cita adalah membuat arah dan tujuan
hidup seseorang semakin jelas. Dia akan tahu cara berusaha dan bagaimana
2

melakukankanya. Sprit untuk meraih cita-cita akan mendorong seseorang untuk bergerak
maju, melawan rasa malas, dan menghindari mentalitas “gampangan”.

Bagaimana mencapainya ? Apa yang diperlukan?


Sebagaimana ia datang dari dalam dan dari luar diri, demikian halnya untuk
mencapainya ia butuh faktor-faktor dari dalam dan dari luar diri.
Faktor-faktor dari dalam diri mencakup kesiapan mental, motivasi mau jadi apa
karena apa, ketekunan atau keuletan, ketabahan, keteguhan sikap dan pendirian, tidak
mudah putus asa, kepercayaan pada diri sendiri akan kesanggupan mencapainya,
keterbukaan untuk mau dan terus belajar, bertanggungjawab, punya disiplin diri dan
disiplin belajar, berdoa (mohon bantuan Tuhan).
Faktor-faktor dari luar diri : mencakup dukungan keluarga ( perhatian, dana),
lingkungan masyarakat, teman, guru. Lewat cara hidup mereka. Lingkungan mesti
kondusif untuk siswa mengejar cita-cita. Suasana belajar yang kacau tak mendukung
siswa untuk belajar dan mencapai cita-cita. Lingkungan anak-anak drop out sekolah,
pemabuk, dll bukanlah pendukung sekolah dan cita-cita siswa.
Kesulitan mencapai cita-cita
Ada dua faktor yang mempengaruhi :
Dari dalam diri :
Tidak ada kemauan yang kuat untuk meraih cita-cita. Malah ada orang yang bingung
ketika ditanyai “apa cita-citamu”. Ada yang sekedarnya saja menjawab, menyebut salah
satu profesi, tetapi dia sendiri sebenarnya tidak menyukai atau tidak berminat apa pun
dengan jenis profesi yang disebutnya itu, atau tidak memiliki kemampuan akademik yang
menunjang profesi tersebut. Atau yang paling gampang, dia akan menjawab, “saya tidak
punya cita-cita”.
Orang yang tidak punya cita-cita ibarat seorang pengembara yang tersesat dan tidak tahu
jalan pulang. Orang seperti ini biasanya tidak memiliki daya juang yang kuat di dalam
dirinya. Prinsip hidupnya minimalis, selalu bersikap pesimis, mudah menyerah dan
berpasrah pada keadaan. Ia pun menjalakan kehidupannya dengan irama yang monoton
dan membosankan. Orang yang tidak memiliki cita-cita biasanya memiliki sikap dan
perilaku “seorang pemalas” di dalam dirinya. Kemalasan bercokol amat kuat di dalam
pikiran dan hatinya, dan membunuh seluruh semangat dan daya juang yang ada dalam
dirinya.
Kitab Amsal berkata : “Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin
membuat kaya” (Amsal 10:4)
Jarang kita temukan bahwa ada orang yang malas dan lamban berhasil dalam hidupnya.
Bahkan tidak ada bahkan mustahil untuk dijumpai. Amsal jelas mengatakan bahwa
“Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin membuat kaya” (Amsal
10:4). Tidak hanya itu, “kemalasan mendangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban
akan menderita lapar” (Amsal 19:15), lebih keras lagi Amsal katakan bahwa, “orang
yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara si perusak” (Amsal
3

18:9). Dimana pun ia berada (rumah, sekolah, tempat kerja, dll) si pemalas hanya akan
menjadi pengganggu atau perusak bagi yang lain.

Itulah sebabnya Tuhan menasihati agar kita belajar dari kebiasaan semut, “pergilah
kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadiah bijak. Biar pun tidak ada pemimpinnya,
pengaturnyaatau penguasanya, ia meneyediakn rotinya di musim panas, dan
mengumpulkan makanannya di waktu panen. Hai pemalas, berapa lama lagi engkau
berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?, Tidur sebentar lagi, mengantuk
sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk berbaring, maka datanglah kemiskinan
kepadamu seperti seorang poenyerbu dan kekurangan seperti orang bersenjata” (Amsal
6:6-11)
Seorang pemalas biasanya menunda-nunda pekerjaan atau tugas segingga pekerjaannya
kian menumpuk. Prinsisp mereka, “Besok masih ada waktu, sekarang santai dulu”. Orang
yang lamban dan pemalas selalu menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang ada seperti
perbuatan orang yang menerima satu talenta dan menguburkannya di dalalm tanah,
sehingga tuannya menjadi sangat marah dan berkata, “Hai kamu hamba yang jahat dan
malas...campakanlah hamba yang yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling
gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi” (Matius 25:26,30)
Jadi kemalasan dapat dikategorikan sebagai kejahatan. langkah untuk mengalakan
kemalasan adalah keharuan hidup displin dan bekerja atau belajar lebih keras lagi.
Belajar giat dan kerja keras adalah faktir penting penentu keberhasilan. maka belajarlah
menggunakan waktu sebaik mungkin, jangan lagi menunda-nunda belajar, menunda-
nunda pekerjaan dan tugas yang ada suapay tidak emakin berat dan menumpuk.
Kemalasan dan kelambanan hanya akan membawa seseorang kepada kegagalan. Maka
lawanlah kemalasan itu dengan sikap dan perilaku rajin di dalam dirimu.
Juga soal datang dari luar diri : lingkungan yang kurang bahkan tidak kondusif,
kurangnya dukungan perhatian dan kasih sayang dari keluarga, ekonomi lemah,
lingkungan masyarakat yang kurang baik: drop out sekolah, peminum, pemabuk, rebut
gaduh dll. Semuanya jadi soal dalam erebut cita-cita dan menggapai masa depan yang
baik dan cerah.

Lalu apa ? Seorang yang memiliki cita-cita yang kuat tentu tidak ingin terseret dalam
arus pesimis dan prinsip minimalis seperti ini. Ia selalu ingin berbuat lebih, belajar lebih,
bekerja lebih untuk dirinya demi meraih cita-cita yang diidamkannya. Kejarlah cita-
citamu setinggi langit. Untuk mencapai cita-cita perlu usaha dan kerja keras. Tuhan
memberkatimu.
semoga
4

Harga sebuah botol?


TERGANTUNG ISINYA
Kalau diisi air mineral harganya 3000 an
Kalau diisi jus buah haganya sepuluh ribuan
Kalau diisi Madu murni harganya ratusan
Kalau diisi minyak wangi harganya jutaan
Kalau diisi air got, hanya akan dibuang ke dalam tong sampah karena langsung tidak ada
harganya dan tidak ada yang suka
sama-sama botol, tetapi harganya berbeda-beda, sebab apa yang diisi didalamnya itulah
yang akan menentukan nialai harganya.
Begitu juga dengan kita, semuanya sama, semuanya manusia.
yang membedakan antara yang satu dengan yang lain adalah KARAKTER yang ada di
dalam diri kita. Pengtahuan yang benar akan memntuk karakter yang benar
“Sukses tidak diukur dari posisi yang dicapai seseorang dalam hidup, tetapi dari kesulita-
keslitan yang diatasi ketika berusaha meraih sukses”
“Bila anda mengisi hati anda dengan penyesalan masa lalu dan kekawatiran untuk masa
depan, maka anda tak memiliki hari ini untuk anda syukuri”
Jika anda berpikir tentang hari kemarin tanpa rasa penyesalan dan hari esok tanpa takut,
berarti anda sudah berada di jalan yang benar menuju sukses”
Umur itu seperti Es batu
Dipakai atau tidak dipakai akan tetap mencair. Begitu juga dengan umur, digunakan atau
tidak digunakan umur tetap bertambah. intinya, selagi masih hdiup lakukan kebaikan
sebnyak mungkin.
Impian adalah titi awal keberhasilan. tetapi hanya titik awal. Bermimpi saja tidak cukup
untuk bisa berhasil. Kerja keras tetap diperlukan
Hujan besar itu seperti tantangan. Tidak perlu teriak supaya hujan berhenti, tetapi
cukuplah memohon supaya payung kita bertambah kuat
Hubungan tanpa saling percaya adalah seperti mobil tanpa bensin, hanya bisa berada di
dalamnya, tanpa bergerak ke mana-mana
Rejeki tidak selalu datang dibungkus dengan kain sutra ternya rejeki datang dibunhkus
dengan koran bekas
beranilah ,engabil langka-langkah awal kratif yang berbeda. Jangan habiskan waktu yang
sangat berharga dengna merenung dan menyesali nasib, karena hal itu tak akan merubah
dan menghasilkan apa-apa.

Anda mungkin juga menyukai