Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEORI MODEL OLIVIA

“KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN”

Dosen Pengampu:

Isnaeni Umi Machromah, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 3:

1. Rifana Sekar Wulandari (A410200052)


2. Titis Insani Winursita (A410200054)
3. Herning Retno Saputri (A410200061)
4. Siti Nurhasanah (A410200087)
5. Eliza Otis (A410200090)
6. Dyah Ayu Nur Indah Sri Rejeki (A410200094)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2022
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengembangan Kurikulum.............................................................................5
2.2 Pengertian Kurikulum menurut Olivia.............................................................................5
2.3 Konsep Pengembangan Kurikulum Model Olivia............................................................7
2.4 Komponen dari Model Pengembangan Kurikulum Olivia..............................................7
2.5 Tahapan Pengembangan Kurikulum Olivia...................................................................10
2.6 Fungsi Pengembangan Kurikulum Bagi Guru...............................................................11
2.7 Hubungan antara Kurikulum dan Pembelajaran..........................................................11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sumber daya manusia sangatlah penting untuk mengukur tingkat kemajuan suatu
Negara, sekalipun Negara tersebut memiliki sumber daya alam yang bisa
dikatakanmelimpah ruah akan tetapi tidak ditopang ataupun didukung oleh sumber daya
manusia yang berkualitas maka negara tersebut tidaklah dikatakan sebuah negara yang
maju. Pendidikan juga sebagai ujung tombak penerus dan merupakan perbaikan kondisi
yang ada setiap saat, setiap hari bahkan setiap detiknya manusia itu dituntut untuk meng
upgrade pengetahuan sehingga menciptakan keterampilan yang lebih baik.

Kurikulum merupakan salah satu dimensi yang paling penting dalam pendidikan.
Hal ini dikarenakan dari pengertian kurikulum yang merupakan pedoman dalam
pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran tersebut dilaksanakan sebagai
upaya untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan dalam kurikulum. Selain itu,
kurikulum harus mampu menggambarkan suatu proses sistem perencanaan pembelajaran
yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan dan standar keberhasilan pendidikan.
Pengembangan suatu kurikulum dipengaruhi beberapa faktor seperti cara berfikir, sistem
nilai (nilai moral, keagamaan, politik, budaya, dan sosial), proses pengembangan,
kebutuhan peserta didik, kebutuhan masyarakat, serta kemajuan teknologi. Sehingga
faktor inilah yang menyebabkan adanya berbagai model kurikulum. Model sebagai
konsep dasar mengenai usaha pelaksanaan dan penilaian pembelajaran dalam ruang
lingkup pendidikan menjadi bahan acuan dalam pemilihan sekaligus penetapan
kurikulum yang digunakan. Model pengembangan kurikulum disini memuat ide atau
gagasan, tata pelaksanaan dan evaluasi hasil akhir.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari model pengembangan kurikulum?
2. Apakah pengertian kurikulum menurut Olivia?
3. Bagaimanakah konsep dari model pengembangan kurikulum Olivia?

3
4. Apa saja komponen dari model pengembangan kurikulum Olivia?
5. Bagaimanakan tahap pengembangan pada model pengembangan kurikulum
Olivia?
6. Apa fungsi pengembangan kurikulum bagi guru?
7. Bagaimana hubunngan antara kurikulum dan pembelajaran?

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengembangan Kurikulum


Pengembangan kurikulum adalah perencanaan kesempatan belajar yang dimaksudkan
untuk membawa siswa ke arah perubahan-perubahan yang diinginkan dan menilai hingga
mana perubahan-perubahan itu telah terjadi pada siswa. Pada prinsipnya pengembangan
kurikulum berkisar pada aspek ilmu pengetahuan dan teknologi yang perlu diimbangi dengan
perkembangan pendidikan. Tetapi pada kenyataannya manusia memiliki keterbatasan dalam
kemampuan menerima, menyampaikan, dan mengoleh informasi. Untuk itulah dibutuhkan
proses pengembangan kurikulum yang akurat, terseleksi, dan memiliki tingkat relevansi yang
kuat. Dengan demikian, diperlukan suatu model pengenbangan kurikulum dengan
pendekatan yang sesuai. Model pengembangan kurikulum merupakan ulasan teoritis tentanf
suatu proses pengembangan kurikulum secara menyeluruh atau dapat pula hanya mencakup
salah satu komponen kurikulum. Ada yang memberikan ulasan tentang suatu proses
kurikulum, dan ada juga yang hanya menekankan pada mekanisme pengembangannya saja.

2.2 Pengertian Kurikulum menurut Olivia


Pengertian Pengembangan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-kesempatan
belajar yang dimaksudkan untuk membawa siswa ke arah perubahan-perubahan yang
diinginkan dan menilai hingga mana perubahan-perubahan itu telah terjadi pada diri siswa.
Sedangkan kesempatan belajar yang dimaksud adalah hubungan yang telah direncanakan dan
terkontrol antara para siswa, guru, bahan peralatan, dan lingkungan dimana belajar yang
diinginkan diharapkan terjadi. Ini terjadi bahwa semua kesempatan belajar direncanakan oleh
guru, bagi para siswa sesungguhnya adalah kurikulum itu sendiri. Oleh karena itu dalam
memahami pengembangan kurikulum dengan lebih baik lagi guru dapat terlebih dahulu
mempelajari model-model pengembangan kurikulum agar lebih mudah mempelajari
bagaimana cara mengembangkan kurikulum tersebut. Menurut Nadler model yang baik
adalah model yang dapat menolong si pengguna untuk mengerti dan memahami suatu proses
secara mendasar dan menyuluruh. Hal ini berarti model pengembangan kurikulum yang baik

5
adalah model yang dapat membantu para pengembang kurikulum dalam mengembangkan
kurikulum dilapangan. Terdapat berbagai macam model-model pengembangan kurikulum.
Salah satunya adalah pengembangan kurikulum Oliva. Menurut Oliva suatu model
kurikulum haruslah simpel, komprehensif dan sistematik. Meskipun model ini
menggambarkan beberapa proses yang berasumsi pada model sederhana tetapi model ini
terdiri dari dua belas komponen yang saling terkait satu dengan yang lain.

Menurut Olivia (Sri Rahayu Chandrawati, 2009) dalam membuat rencana tentang
perkembangan kurikulum terbagi menjadi tiga kriteria; sederhana, komprehensif, systematik.
Meskipun model ini menggambarkan beberapa proses yang berasumsi pada model
sederhana. Model-model ini terdiri dari 12 komponen. Kedua belas komponen
menggambarkan langkah demi langkah pengembangan kurikulum yang komprehensif.
Model tersebut digambarkan dalam bentuk segi empat dan lingkaran. Segi empat
menggambarkan tentang proses perencanaan sedangkan lingkaran menggambarkan proses
operasional. Proses dimulai dengan komponen I, karena pada fase ini para pengembang
kurikulum menentukan tujuan dari pendidikan serta landasan filosophy dan psikologi. Tujuan
ini diyakini berasal dari kebutuhan masyarakatnya dan kebutuhan hidup individu
dimasyarakat. Komponen ini menggabungkan konsep yang sama dengan tyler.

Komponen II membutuhkan sebuah analisis kebutuhan masyarakat dimana suatu


sekolah berada, kebutuhan siswa dilayani oleh masyarakat. Komponen III dan IV disebut
sebagai tujuan khusus kurikulum berdasarkan tujuan, keyakinan. Tigas dari komponen V
adalah untuk mengorganisir dan membangun struktur dengan kurikulum yang akan
diorganisir.

Pada komponen VI dan VII melukiskan perincian lebih lanjut dalam pelaksanaan
lewat pengajaran yang mencakup tujuan instruksional umum dan khusus. Komponen VIII
menunjukkan strategi agar tujuan tercapai dikelas. Sekaligus dalam fase ini pembina
kurikulum secara pendahuluan mancari teknik evaluasi (komponen IX) yang dilanjutkan
dengan komponen X dimana pembelajaran dilaksanakan.

Komponen XI adalah evaluasi sesungguhnya mengenai prestasi siswa, keefektifan


pengajaran. Komponen XII merupakan evaluasi kurikulum atau keseluruhan program. Hal
terpenting adalah umpan balik dari setiap evaluasi untuk pengembangan lebih lanjut. Jadi inti

6
dari semua komponen adalah komponen I sampai IV dan VI sampai IX adalah tahap
perencanaan, sementara X-XII adalah tahap operasional. Komponene V merupakan
perpaduan antara perencanaan dan operasional.

Model olivia dapat dipandang terdiri dari dua submodel: komponen I-V dan XII
sebagai submodel pengembangan kurikulum. Komponen VI-XI sebagai model
pengembangan pengajaran. Secara terperinci model tersebut mengikuti langkah-langkah
berikut:

1. Spesifikasi kebutuhan siswa umumnya


2. Spesifikasi kebutuhan masyarakat
3. Pernyataan filsafat dan tujuan pendidikan
4. Spesifikasi kebutuhan siswa tertentu
5. Spesifikasi kebutuuhan masyarakat lingkungan sekolah
6. Spesifikasi kebutuhan mata pelajaran
7. Spesifikasi tujuan kurikulum sekolah
8. Spesifikasi tujuan kurikulum sekolah lebih lanjut (lebih khusus)
9. Organisasi dan implementasi kurikulum
10. Spesifikasi tujuan instruksional umum
11. Spesifikasi lebih lanjut dan khusus tujuan instruksional
12. Seleksis strategi instruksional
13. Seleksi awal strategi evaluasi
14. Implementasi pengajaran/instruksional
15. Seleksi akhir strategi evaluasi
16. Evaluasi pengajaran dan modifikasi komponen-komponennya
17. Evaluasi kurikulum dan modifikasi komponen-komponen kurikulum.

2.3 Konsep Pengembangan Kurikulum Model Olivia


2.4 Komponen dari Model Pengembangan Kurikulum Olivia
 Konsep pengembangan Kurikulum model Olivia
terdiri atas 12 komponen yang harus dikembangkan, diantaranya:
1. Pernyataan filsafat: kebutuhan siswa umumnya, kebutuhan masyarakat
2. Spesifikasi kebutuhan siswa khusus

7
3. Spesifikasi kebutuhan masyarakat khusus
4. Spesifikasi kebutuhan disiplin ilmu
5. Spesifikasi tujuan umum kurikulum
6. Spesifikasi tujuan khusus kurikulum
7. Organisasi dan implementasi kurikulum: Spesifikasi tujuan umum pembelajaran,
Spesifikasi khusus tujuan pembelajaran
8. Seleksi strategi pembelajaran
9. Seleksi pendahuluan teknik evaluasi: Seleksi akhir teknik evaluasi
10. Implementasi pengajaran/strategi
11. Evaluasi pembelajaran
12. Evaluasi kurikulum

Ke 12 komponen menggambarkan langkah demi langkah pengembangan kurikulum yang


komprehensif. Model tersebut digambarkan dalam bentuk segi empat dan lingkaran. Segi
empat menggambarkan tentang proses perencanaan sedangkan lingkaran menggambarkan
proses operasional.

1. Komponen pertama adalah perumusan filosofis, sasaran, misi serta visi lembaga
pendidikan, yang semuanya bersumber dari analisis kebutuhan siswa, dan analisis
kebutuhan masyarakat
2. Komponen kedua analisis kebutuhan masyarakat di mana sekolah berada, kebutuhan
siswa dan urgensi daru disiplin ilmu yang harus diberikan sekolah. Sumber kurikulum
berasal dari komponen 1 dan 2 ini, komponen 1 berisi pernyataan-pernyataan yang
bersifat umum dan sangat ideal, sedangkan komponen 2 mengarah kepada tujuan yang
lebih khusus
3. Komponen ke-3 dan ke-4 berisi tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum yang
didasarkan kepada kebutuhan yang ada pada komponen 1 dan 2
4. Komponen ke-5 adalah bagaimana mengorganisasikan rancangan dan
mengimplementasikan kurikulum
5. Komponen ke-6 dan ke-7 mulai menjabarkan kurikulum dalam bentuk perumusan tujuan
umum dan tujuan khusus pembelajaran

8
6. Setelah menetapkan tujuan, selanjutnya menetapkan strategi pembelajaran yang
dimungkinkan dapat mencapai tujuan seperti yang terdapat pada komponen ke-8
7. Komponen ke-9a adalah melakukan studi awal tentang kemungkinan strategi atau teknik
penilaian yang akan digunakan
8. Selanjutnya diteruskan pada komponen ke-10 yaitu mengimplementasikan strategi
pembelajaran.
9. Setelah strategi diimplementasikan, kemudian kembali pada komponen ke-9 yaitu
komponen ke 9b untuk menyempurnakan alat atau teknik penilaian, dengan menerapkan
komponen ke-9a kemudian ditambah atau direvisi setelah mendapatkan masukan dari
implementasi kurikulum
10. Sari penetapan alat dan teknik penilaian itu, maka selanjutnya pada komponen ke-11 dan
ke-12 dilakukan evaluasi terhadap pembelajaran dan evaluasi kurikulum

Menurut Olivia, model yang dikembangkan ini dapat digunakan dalam beberapa dimensi.
Pertama, untuk penyempurnaan kurikulum sekolah dalam bidang-bidang khusus, misalkan
penyempurnaan kurikulum bidang studi tertentu di sekolah, baik dalam tataran perencanaan
kurikulum maupun dalam proses pembelajarannya. Kedua, model ini juga dapat digunakan
untuk membuat keputusan dalam merancang suatu program kurikulum. Ketiga, model ini
dapat digunakan dalam mengembangkan program pembelajaran secara khusus. Selanjutnya
dalam perkembangannnya menjadi 12 komponen. Kegunaan dari perkembangan model Oliva
dapat digunakan dalam berbagai cara: 1. Model mengusulkan sebuah proses untuk
pengembangan secara menyeluruh dari kurikulum sekolah. 2. Sebuah Sekolah/Fakultas boleh
memfokuskan pada komponen dari model (komponen 1-5 dan 12) untuk memutuskan
program. 3. Sekolah/Fakultas boleh memusatkan pada komponen pembelajaran (komponen
6-11). Saran dari 12 langkah perkembangan kurikulum diatas yaitu: langkah 1 – 5 dan 12
merupakan submodel dari sebuah kurikulum, langkah 6 – 11 sub model pembelajaran.

Model perkembangan kurikulum menurut Oliva (1976) terdiri dari tiga kriteria, yaitu:
simple, komprehensif dan sistematis. Walaupun model ini mewakili komponen-komponen
paling penting, namun model ini dapat diperluas menjadi model yang menyediakan detil
tambahan dan menunjukkan beberapa proses yang diasumsikan oleh model yang lebih

9
sederhana. Model perkembangan kurikulum dari Oliva (1976) mempunyai 6 komponen
yaitu:

1. Statement of philosophy
2. Statement of goals
3. Statement of objectives
4. Design of plan
5. Implementation
6. Evaluation
Dan dalam perkembangannnya menjadi 12 komponen. Kegunaan dari perkembangan
model Oliva. Model dapat digunakan dalam berbagai cara:
1. Model mengusulkan sebuah proses untuk pengembangan secara menyeluruh dari
kurikulum sekolah.
2. Sebuah Sekolah/Fakultas boleh memfokuskan pada komponen dari model (komponen
1-5 dan 12) untuk memutuskan program.
3. Sekolah/Fakultas boleh memusatkan pada komponen pembelajaran (komponen 6-11).
Saran dari 12 langkah perkembangan kurikulum diatas yaitu: langkah 1 – 5 dan 12
merupakan submodel dari sebuah kurikulum, langkah 6 – 11 sub model
pembelajaran.

Menurut Oliva, model yang dikembangkannya ini dapat digunakan dalam tiga dimensi,
yaitu: pertama, dapat digunakan untuk menyempurnakan kurikulum sekolah dalam bidang-
bidang khusus seperti bidang studi tertentu di sekolah, baik dalam perencanaan kurikulum
maupun dalam proses pembelajarannya. Kedua, bisa digunakan untuk membuat keputusan dalam
merancang suatu program kurikulum. Ketiga, bisa digunakan untuk mengembangkan program
pembelajaran secara lebih khusus.

2.5 Tahapan Pengembangan Kurikulum Olivia


Tahapan pengembangan kurikulum model Oliva secara garis besarnya terdiri atas
enam tahapan utama yaitu:

1. Tahapan pertama perumusan filsafat,


2. Tahapan kedua perumusan tujuan umum,
3. Tahapan ketiga perumusan tujuan khusus,

10
4. Tahapan keempat desain perencanaan,
5. Tahapan kelima implementasi,
6. Tahapan keenam evaluasi.

Dari model-model pengembangan kurikulum yangg dikemukakan oleh ahlinya


terlihat bahwa masing-masing model memiliki karaktersitik tersendiri yang akan
berpengaruh terhadap pembentukan kurikulum yang akan dihasilkan. Akan tetapi masing-
masing model agaknya sepakat bahwa pengembangan Dari model-model pengembangan
kurikulum yangg dikemukakan oleh ahlinya terlihat bahwa masing-masing model memiliki
karaktersitik tersendiri yang akan berpengaruh terhadap pembentukan kurikulum yang akan
dihasilkan. Akan tetapi masing-masing model agaknya sepakat bahwa pengembangan.

2.6 Fungsi Pengembangan Kurikulum Bagi Guru


Guru merupakan pendidik professional, yang mana secara implicit ia telah merelakan
dirinya untuk memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang ada di pundak orangtua.
Para orangtua yang menyerahkan anaknya ke sekolah, berarti ia telah melimpahkan sebagian
tanggung jawab pendidikan anaknya kepada guru atau pendidik. Adapun fungsi kurikulum
bagi guru atau pendidik adalah:

1. Sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar pada
anak didik.
2. Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak didik
dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.

Dengan adanya kurikulum sudah tentu tugas guru sebagai pengajar dan pendidik akan lebih
terarah. Pendidik adalah salah satu faktor yang sangat menntukan dalam proses pendidikan,
dan merupakan salah satu kompenen yang berinteraksi secara aktif dalam pendidikan.

2.7 Hubungan antara Kurikulum dan Pembelajaran


Kurikulum sebagai rencana pembelajaran. Kurikulum adalah suatu program
pendidikan yang disediakan untuk pembelajaran siswa. Dengan program itu para siswa
melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah
laku siswa, sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran.

11
Hubungan Kurikulum Dan PembelajaranOliva (1992) menyatakan bahwa
kurikulum berkaitan dengan apa yang harsus diajarkan, sedangkan pengajaran mengacu pada
bagaimana cara mengajarkannya. Menurut Oliva kurikulum berhubungan dengan sebuah
program, sebuah perencanaan, isi atau materi pelajaran serta pengalaman belajar, sedangkan
pengajaran berkaitan dengan metode, tindakan mengajar, implementasi dan presentasi. Peter
F. Oliva (1992) menggambarkan kemungkinan hubungan antara kurikulum dengan
pengajaran dalam beberapa model sebagai berikut:

Model 1. Model Dualistis


2. Model berkaitan (the interlocking model) Dalam model ini kurikulum dan pengajaran
dianggap sebagai suatu sistem yang keduanya memiliki hubungan. Kurikulum dan
pengajaran maupun sebaliknya pengajaran dan kurikulum ada bagian yang berkaitan,
sehingga keduanya memiliki hubungan. Digambarkan sebagai berikut:
Model 2. Model berkaitan
3. Model konsentris (the concentric model) Pada model ini kurikulum dan pengajaran
memiliki hubungan dengan kemungkinan kurikulum bagian dari pengajaran atau pengajaran
bagian dari kurikulum. Di sini ada ketergantungan satu dengan yang lain. Model konsentris
ini digambarkan sebagai berikut:
Model 3. Model berkaitan
4. Model Siklus (the ciclical model) Model ini menggambarkan hubungan timbal balik antara
kurikulum dan pengajaran. Keduanya dianggap saling mempengaruhi. Segala yang
ditentukan dalam kurikulum akan menjadi dasar dalam proses pelaksanaan pengajaran.
Sebaliknya yang terjadi dalam pengajaran dapat memengaruhi keputusan kurikulum
selanjutnya. Dalam model ini hubungan keduanya sangat erat meski kedudukannya terpisah
yang berarti dalam analisis juga terpisah. Digambarkan sebagai berikut:
Model 4. Model Siklus

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum menurut Oliva
adalah suatu model kurikulum yang harus simpel, komprehensif dan sistematik.
Kurikulum itu harus menjadi alat rekonstruksi pengetahuan secara sistematis yang
dikembangkan dengan kendali manajerial dari institusi pendidikan. Sedangkan ruang
lingkup pembahasan manajemen kurikulum sebagaimana teori manajemen yang
umum, disebut dengan fungsi manajemen. Fungsi manajemen kurikulum itu sendiri
dibagi ke dalam tiga ruang lingkup yaitu: pertama perencanaan kurikulum, kedua
pelaksanaan kurikulum dan ketiga evaluasi kurikulum. Manajemen kurikulum oliva
itu bagaimana pengelolaannya bersifat sederhana dan terdapat 12 komponen yang
saling melengkapi dan saling berkaitan untuk mencapai sebuah tujuan yang ingin
dicapai.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/40388721/
MAKALAH_MODEL_PENGEMBANGAN_KURIKULUM_MODEL_OLIVA_dan_GRASS_STENHOUSE

file:///C:/Users/user/Downloads/Manajemen_Kurikulum_Perspektif_Oliva_Telaah_Epitem.pdf

https://pdfslide.tips/documents/makalah-falid-kurikulum-oliva2.html?page=1

https://journal.unsika.ac.id/index.php/judika/article/view/196/192

http://ardhinoor.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/sites/2023/2015/12/MODEL.pdf

https://text-id.123dok.com/document/7qvmd7e1q-model-pengembangan-kurikulum-1-analisis-
pengambangan-kurikulum-fe-unp.html

http://prosiding.upgris.ac.id/index.php/FIP13/fip013/paper/view/271/218#:~:text=Adapun%20fungsi
%20kurikulum%20bagi%20guru%20atau%20pendidik%20adalah%3A&text=Sebagai%20pedoman
%20kerja%20dalam%20menyusun%20dan%20mengorganisir%20pengalaman%20belajar%20pada
%20anak%20didik.&text=Sebagai%20pedoman%20untuk%20mengadakan%20evaluasi,menyerap
%20sejumlah%20pengalaman%20yang%20diberikan.

https://www.kompasiana.com/novasilviani/55002b27a333111d7250febc/hubungan-antara-kurikulum-
dan-pembelajaran#:~:text=Kurikulum%20sebagai%20rencana%20pembelajaran.,dengan%20tujuan
%20pendidikan%20dan%20pembelajaran.

14

Anda mungkin juga menyukai