Anda di halaman 1dari 3

PERAN MAHASISWA SEBAGAI AGEN OF CHANGE DALAM BELA

NEGARA

Suci Listi Kartika (2210303008)

Pantai klayar

Pembelaan negara atau bela negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga
negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan yang dilandasi oleh
kecintaan pada tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara. Bagi
warga negara Indonesia, tidak terkecuali mahasiswa, usaha pembelaan negara
dilandasi oleh kecintaan pada tanah air (wilayah Nusantara) dan kesadaran
berbangsa dan bernegara Indonesia dengan keyakinan pada Pancasila sebagai
dasar negara serta berpijak pada UUD 1945 sebagai konstitusi negara. Wujud dari
usaha bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warganegara untuk
berkorban demi mempertahankan kemerdekaan kedaulatan negara, persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah Nusantara, yuridiksi

Berorientasi pada nilai-nilai bela negara, warga negara dimana termasuk


mahasiswa didalamnya dapat dimulai dengan cinta tanah air, yaitu dengan
mengenal, memahami dan mencintai wilayah nasional, menjaga tanah dan
pekarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia, melestarikan dan mencintai
lingkungan hidup, memberikan kontribusi pada kemajuan bangsa dan negara,
menjaga nama baik bangsa dan negara serta bangga sebagai bangsa indonesia
dengan cara waspada dan siap membela tanah air terhadap ancaman tantangan,
hambatan dan gangguan yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa serta
negara dari manapun dan siapapun.

Nilai yang kedua adalah sadar akan berbangsa dan bernegara, warga negara
termasuk mahasiswa harus sadar bahwa dalam menjalani kehidupan mereka tidak
terlepas dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Pelaksanaannya yaitu dengan
membina kerukunan menjaga persatuan dan kesatuan dari lingkungan terkecil atau
keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan pendidikan dan lingkungan kerja,
mencintai budaya bangsa dan produksi dalam negeri, mengakui, menghargai dan
menghormati bendera merah putih, lambang negara dan lagu kebangsaan
Indonesia Raya, menjalankan hak dan kewajiban sesuai peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku dan mengutamakan kepentingan berbangsa dan bernegara
di atas kepentingan pribadi, keluarga dan golongan. Nilai ketiga adalah meyakini
Pancasila sebagai ideologi nasional, yaitu memahami hakikat atau nilai Pancasila
dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu
menjadikan Pancasila sebagai kesatuan bangsa dan negara, serta meyakini
Pancasila sebagai ideologi bangsa.

Nilai keempat adalah rela berkorban untuk bangsa dan negara, yaitu rela
mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk kemajuan bangsa dan bangsa,
aktif membela bangsa dan negara dari berbagai ancaman. jiwa dan raga untuk
Ancaman suka ikut serta dalam pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara,
membuat masalah, dan membantu sesama warga yang percaya dan yakin bahwa
pengorbanan yang dilakukan untuk bangsa dan negara tidak sia-sia. Oleh karena
itu, diperlukan kemampuan awal untuk melindungi negara secara mental dan fisik.

Secara psikologis, Anda memiliki kecerdasan emosional, mental dan


intelektual, selalu menjaga jiwa dan raga Anda, serta memiliki disiplin, keuletan,
ketekunan, dan ketekunan. Dalam hal tubuh, atau kesehatan, kemampuan fisik
mendukung kemampuan awal untuk berkembang secara mental melalui olahraga
dan tetap sehat.

Warga negara dapat mengambil peran yang berbeda, termasuk siswa,


tergantung pada negara dan kondisi kehidupan bangsa. Bagi mahasiswa sendiri,
mereka selalu menjadi pionir, pelaku bahkan pengambil keputusan. Siswa sendiri
berpikir kritis terhadap isu-isu yang ada di sekitarnya, menonjolkan realitas sosial
yang ada di masyarakatnya, dan memperjuangkan aspirasi masyarakatnya.
Mahasiswa dapat berperan sebagai duta kebenaran, agen perubahan, dan generasi
penerus benih bangsa, harus mampu mengikutinya. Dengan berpedoman pada
nilai-nilai bela negara, mahasiswa ditantang untuk mewujudkan potensi dirinya
dan mengembangkan social mind, soft skill, dan hard skill untuk memimpin
negeri ini menuju perubahan yang lebih baik.
mahasiswa dituntut agar bisa mengikuti zaman dengan sikap kritisnya
terhadap lingkungannya dan rasa nasionalisme yang tinggi. Mahasiswa dituntut
untuk bisa mengembangkan potensi diri, mengembangkan jiwa sosial serta
kemampuan secara softskill maupun hardskill agar dapat membawa negara ini
kedalam perubahan yang lebih baik dengan berorientasi pada nilai-nilai bela
negara tersebut.

Anda mungkin juga menyukai