Anda di halaman 1dari 18

TIPOLOGI,

STRUKTUR
KERUANGAN DAN
PERKEMBANGAN
DESA
XII IPS SMA
Kompetensi Dasar
◦ 3.2 Menganalisis struktur keruangan desa dan kota, interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha
pemertaan pembangunan.
◦ 4.2 Membuat makalah tentang usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota yang dilengkapi dengan
peta, bagan, tabel, grafik, dan/atau diagram.
Tujuan Pembelajaran
◦ peserta didik diharapkan dapat menjelaskan mengenai struktur ruang serta perkembangan desa.
Tipologi Desa
◦ Menurut Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2017, tipologi desa
merupakan fakta, karakteristik, dan kondisi nyata yang terjadi pada keadaan terkini di desa serta keadaan
yang berubah dan berkembang diharapkan terjadi di masa depan (visi desa).
◦ Pengelompokan tipologi desa dapat dilakukan sekurang- kurangnya berdasarkan kekerabatan, pola
permukiman, pola mata pencarian atau kegiatan utama masyarakat, dan tingkat perkembangan kemajuan
desa.
Tipologi Desa
Tipologi desa berdasarkan hamparan Tipologi desa berdasarkan pola permukiman

◦ Desa pesisir/ desa pantai. ◦ Desa dengan permukiman menyebar.


◦ Desa dataran rendah/lembah. ◦ Desa dengan permukiman melingkar.
◦ Desa dataran tinggi. ◦ Desa dengan permukiman mengumpul.
◦ Desa perbukitan/ pegunungan
Tipologi Desa
Tipologi desa berdasarkan kekerabatan Tipologi desa berdasarkan pola mata pencarian

◦ Desa geneologis adalah desa yang dicirikan oleh tali ◦ Desa pertanian yang mata pencarian utamanya
persaudaraan antarwarga desa yang masih kuat. adalah bidang pertanian dan perkebunan.
◦ Desa teritorial adalah desa yang menjadi
◦ Desa nelayan, mata pencarian utama di bidang
permukiman warga dengan beragam asal keturunan.
perikanan dan pertambakan.
◦ Desa campuran geneologis-teritorial.
◦ Desa industri (skala kerajinan dan/atau
manufaktur dengan teknologi sederhana dan
madya), umumnya skala kecil industri rumah
tangga.
◦ Desa perdagangan (jasa-jasa).
Struktur Keruangan Desa
◦ Struktur keruangan desa merupakan penyusunan keruangan desa, yang berkaitan dengan penggunaan
lahan di desa tersebut. Struktur keruangan desa menunjukkan hubungan yang kompleks antara manusia
dan lingkungannya. Pada umumnya, struktur keruangan desa berbeda antara desa yang satu dan desa
yang lain. Namun, kita dapat mengklasifikasikannya ke dalam bentuk-bentuk tertentu
Struktur Keruangan Desa Menurut
Daldjoeni
Bentuk desa memanjang di pesisir Bentuk desa yang terpusat

◦ Desa dengan bentuk memanjang terlihat pada ◦ Bentuk desa terpusat


desa-desa nelayan di wilayah pesisir. Deretan ditemukan di daerah
rumah searah dengan garis pantai. pegunungan, letak rumah-
rumah penduduk
membentuk sebuah
kelompok, penduduknya
berasal dari keturunan yang
sama. Permukiman
penduduk yang terpusat
cenderung padat.
Struktur Keruangan Desa Menurut
Daldjoeni
Bentuk desa linear Bentuk desa yang mengelilingi fasilitas tertentu

◦ Dapat ditemui di dataran ◦ Fasilitas yang dimaksud


rendah. Permukiman adalah fasilitas yang
penduduk di wilayah ini bermanfaat bagi
berderet sejajar dengan penduduknya untuk
jaringan jalan raya. memenuhi kebutuhan sehari-
hari, seperti mata air dan
Pemekaran ini
waduk. Bentuk desa yang
mendorong upaya untuk
mengelilingi fasilitas tertentu
membangun jalan baru dapat ditemui di dataran
yang mengelilingi desa rendah. Wilayah ini memiliki
sebagai akses menuju peluang pengembangan yang
permukiman yang baru cukup besar segala arah.
Struktur Keruangan Desa Menurut
Bintarto
Pola persebaran desa memanjang jalan Pola persebaran desa memanjang sungai

◦ Pola persebaran desa ◦ Pola persebaran desa


memanjang jalan dapat memanjang sungai
ditemukan di wilayah ditemukan di wilayah
yang arealnya datar. Pola aliran sungai di daerah
ini terbentuk dengan dataran. Permukiman
tujuan agar permukiman penduduk terletak di kanan
penduduk dekat dengan kiri sungai. Penduduk desa
prasarana transportasi. dengan pola ini
memanfaatkan air sungai
untuk berbagai keperluan
Struktur Keruangan Desa Menurut
Bintarto
Pola persebaran desa memanjang pantai dan
Pola persebaran desa memanjang pantai
sejajar jalan kereta api
◦ Pola persebaran desa ◦ Pola persebaran desa
memanjang pantai dapat memanjang pantai dan
ditemukan di daerah sejajar jalan kereta api
pantai yang landai. Pola dapat ditemukan di daerah
permukimannya biasanya pantai yang landai.
mengikuti arah garis Penduduknya umumnya
pantai. Desa dengan pola bekerja sebagai nelayan
ini merupakan desa dan pedagang.
nelayan
Struktur Keruangan Desa Menurut
Bintarto
Pola persebaran desa radial Pola persebaran desa tersebar

◦ Pola persebaran desa ◦ Pola persebaran desa


radial atau melingkar tersebar dapat ditemukan di
dapat ditemukan di daerah dengan tingkat
daerah gunung berapi. kesuburan yang tidak
Permukiman penduduk merata, seperti di
biasanya terletak di kanan pegunungan kapur atau
kiri sungai di lereng padang pasir. Antardesa
gunung berapi dihubungkan oleh jalan
setapak.
Struktur Keruangan Desa Menurut
Everett M.Roger dan Rabel J.Burdge
The scattered farmstead community The cluster village

◦ Pola permukiman ini ◦ Pola permukiman ini


mengacu pada desa yang mengacu pada desa di
dicirikan oleh suatu mana penduduknya
lokasi agribisnis berdiam pada suatu tempat
(farmstead). Lokasi ini sentral. Lahan pertanian
meliputi rumah, tanah, mereka ada di sekitarnya.
peternakan, dan rumah Pola permukiman seperti
pekerja. Rumah ini paling banyak
dipusatkan pada tanah ditemukan di Afrika,
yang luas. Ada jarak Amerika Latin, dan Asia.
antara lahan pertanian.
Struktur Keruangan Desa Menurut
Everett M.Roger dan Rabel J.Burdge
The line village

◦ Pola permukiman ini mengacu pada desa di


mana rumah penduduknya berada di deretan
kedua sisi sungai atau jalan utama. Lahan
pertaniannya membentang di belakangnya.
Perkembangan Desa
◦ Pengembangan desa dapat diartikan sebagai usaha pemerintah untuk melakukan pembangunan berbasis
kemasyarakatan dalam rangka memperkuat ketahanan nasional. Perkembangan yang ada haruslah
meliputi perubahan fisik, teknologi, ekonomi, sosial, budaya, sikap, organisasi atau politik.
Potensi Desa
Fisik Non Fisik
◦ Tanah yang meliputi berbagai macam kandungan kekayaan yang ada ◦ Masyarakat desa yang memiliki semangat kegotong- royongan yang
di dalamnya. Contohnya, kesuburan tanah, bahan tambang, dan tinggi dalam ikatan kekeluargaan yang erat (gemeinschaft). Hal ini
mineral. menjadi landasan yang kokoh bagi kelangsungan program
pembangunan.
◦ Air yang mencakup sumber air dan fungsinya sebagai pendukung
kehidupan manusia. ◦ Lembaga desa, seperti badan perwakilan desa (BPD), lembaga
pemberdayaan masyarakat (RW), rukun tetangga (RT), dan karang
◦ Iklim yang berkaitan erat dengan temperatur dan curah hujan dan taruna.
sangat memengaruhi kehidupan masyarakat.
◦ Lembaga pendidikan, seperti sekolah, perpustakaan desa, penyuluhan,
◦ Lingkungan geografis, seperti desa secara geografis, luas wilayah, dan simulasi.
jenis tanah, tingkat kesuburan, sumber daya alam, dan penggunaan ◦ Lembaga kesehatan, seperti puskesmas, posyandu, dan balai kesehatan
lahan sangat memengaruhi pengembangan suatu desa. ibu dan anak (BKIA).
◦ Ternak berfungsi sebagai sumber tenaga dan sumber gizi bagi ◦ Lembaga ekonomi, seperti koperasi unit desa (KUD), badan usaha milik
masyarakat perdesaan. pada desa agraris, ternak juga dapat menjadi desa (BUMDes), pasar desa, dan lumbung desa.
investasi dan sumber pupuk.
◦ Aparatur dan pamong desa merupakan sarana pendukung kelancaran dan
◦ Manusia sebagai sumber tenaga untuk mengelola sumber daya. ketertiban pemerintahan desa
Tiga tingkat pembangunannya Desa
Desa swadaya Desa swakarya
◦ Desa tradisional ◦ Sudah lebih maju daripada desa swadaya.
◦ Lokasinya di pegunungan atau perbukitan yang terpencil. ◦ Peralihan dari desa swadaya menuju desa swasembada.
◦ Penduduknya masih sangat terikat pada adat-istiadat. ◦ Sudah tidak begitu terikat pada kebiasaan atau adat istiadat.
◦ Hubungan antarindividu masih sangat erat.
◦ Pengaruh dari luar sudah mulai masuk ke desa
◦ Pengawasan sosial berdasarkan garis keluarga. penduduknya sudah berinteraksi dengan masyarakat luar.
◦ Mata pencarian penduduk tidak bervariasi dan cukup untuk memenuhi ◦ Mata pencarian penduduk desa ini tidak hanya di sektor
kebutuhan primer saja. primer.
◦ Mereka memiliki lembaga-lembaga yang sangat sederhana.
◦ Produktivitas kerja dan prasarana desa semakin bertambah.
◦ Masyarakatnya jarang atau bahkan tidak sama sekali berhubungan
dengan masyarakat luar.
◦ Desa swakarya disebut juga desa sedang berkembang atau
desa transisi.
◦ Akibatnya, proses kemajuannya sangat lamban. Desa ini disebut juga
desa terbelakang.
Tiga tingkat pembangunannya Desa
Desa swasembada

◦ Desa yang sudah berkembang.


◦ Masyarakatnya sudah mampu memberdayakan dan mengembangkan sumber daya alam dan potensinya
sesuai dengan kegiatan pembangunan.
◦ Mata pencarian penduduk sudah beraneka ragam.
◦ Tingkat perekonomian desa ini sudah lebih maju.
◦ Fasilitas desa cukup memadai.
◦ Penduduknya juga sudah tidak terikat kuat pada tradisi.
◦ Lokasi desa umumnya di sekitar ibu kota.

Anda mungkin juga menyukai