Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

GEOGRAFI PERTEMUAN KE - 7
KELAS XII
Sub Materi
“Pusat-pusat Pertumbuhan Wilayah yang Ada di
Indonesia”
dan
“Teori-teori pertumbuhan wilayah menurut para ahli”

Nama : ……………………………………………………………………………………………………………………..
Kelas : ……………………………………………………………………………………………………………………..

Tugas 1
Tentukanlah pusat pertumbuhan dari provinsi-provinsi pada tabel di bawah
ini !
A.Zaman orde baru pasangkanlah pusat pertumbuhan di indonesia
PUSAT PROPINSI
PERTUMBUHAN
Medan Jambi.sumatera selatan,Bengkulu,Bangka
Belitung

Sumatera barat,riau, dan kepulauan riau

Jakarta Sulawesi tengah,Sulawesi utara, dan


gorontalo
Jawa timur

Aceh, sumatera utara


Surabaya Kalimanatan tengah ,kalaiamantan timur
Kaliamantan selatan.
Kalimantan barat.

Maluku.maluku utara,papua

Makassar NTB,NTT,,Sulawesi selatan,Sulawesi


tenggara
Lampung ,banten,jawa barat,Jakarta,jawa
tengah,dan Jogjakarta
b. Zaman Sekarang
Analisislah peta pusat pertumbuhan Indonesia berikut ini...

Selamat Mengerjakan 


Tugas 2:
Analisislah pusat pertumbuhan pulau di Indonesia pada tabel di bawah ini !

NO Pulau analisis
1 Sumatera Pulau Sumatera kaya akan sumber daya alam yang bernilai
ekonomi tinggi, seperti: batu bara, nikel,timah,dan minyak
2
bumi. Luas wilayahnya adalah 480.793 km , jumlah penduduk

sebanyak 50,6 juta jiwa tahun 2010. Dijuluki sebagai pulau


minyak karena 55,1 % produksi minyak nasional dihasilkan di
Pulau Sumatera pulau-pulau kecil disekitar Pulau Sumatera
memiliki potensi yang besar seperti Pulau Bintan dengan
endapan bauksitnya, Pulau Bangka, Balitung, Lingga dan
singkep dengan timahnya

2 Jawa …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
………………………………

3 Kalimantan …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………

4 Sulawesi …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
………………………………………………………………
5 Bali …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
………………………………………………………………

…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
6 Papua …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………

A. Informasi Pendukung
1. Teori Kutub Pertumbuhan Peeroux
Teori ini dikembangkan oleh ahli ekonomi Perancis Francois Perroux pada
tahun 1955. Inti dari teori ini menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di
tiap daerah tidak terjadi di sembarang tempat melainkan, muncul di lokasi
tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda satu sama lain, lokasi
inilah yang disebut kutub pertumbuhan.
2. Teori Pusat Pertumbuhan Hirscman
Hirschman (1958) (Mutaa’li: 2014) mengungkapkan pertumbuhan ekonomi
pada pusat pertumbuhan ekonomi pada pusat pertumbuhan akan berpengaruh
pada daerah belakangnya melalui efek polarisasi atau Polization Effect dan
efek penetasan ke bawah (Trickling Down Effect).
3. Teori Pusat Pertumbuhan Fierdman
Pemikiran dasar dari titik pertumbuhan adalah bahwa kegiatan ekonomi di
dalam suatu wilayah cenderung beraglomerasi di sekitar sejumlah titik-titik
lokal. Di dalam suatu wilayah, arus polarisasi akan bergravitasi ke arah titik-
titik lokal dengan kepadatan yang semakin berkurang karena faktor jarak. Hal
ini ditandai dengan adanya distribusi penduduk secara spasial tersusun dalam
sistem pusat hierarki dan hubungan fungsional. Teori ini menjelaskan
prinsip-prinsip konsentrasi dan desentralisasi pembangunan secara bertolak
belakang.
4. Teori Pusat Pertumbuhan Rostow
Menurut Rostow (Muta’ali : 2014) terdapat lima fase pembangunan yang
didasarkan kepada ciri-ciri umum perubahan keadaan: ekonomi, politik,
dan sosial yang berlaku. Pembangunan ekonomi atau transformasi suatu
masyarakat tradisional menjadi suatu masyarakat modern merupakan suatu
proses yang mempunyai dimensi banyak, tidak sekedar ditandai dengan
menurunnya peranan faktor pertanian dan meningkatnya peranan faktor
industri dan jasa
5. Teori Polarisasi Ekonomi Myrdal
Daerah yang memiliki pusat pertumbuhan akan sangat menarik bagi para
pemodal, tenaga kerja, tenaga terampil dan barang-barang dagangan sehingga
dalam waktu yang lama akan memunculkan dua dampak yaitu postif dan
negatif. Dampak positifnya antara lain membuka lowongan pekerjaan,
menaiknya upah buruh, masuknya investasi dan sebagainya. Sedangkan
dampak negatifnya yaitu adanya ketimpangan wilayah di sekitarnya sehingga
memunculkan kriminalitas, kesenjangan sosial, kerusakan alam dan
sebagainya. Daerah yang mendapatkan dampak negatif ini merupakan
daerah-daerah pinggiran.
6. Teori Pusat Pelayanan Christaller
Walter Christaller (1933) merupakan seorang ahli geografi berkebangsaan
Jerman yang pertama kali mengemukakan teori ini. Teori ini mengemukakan
bahwa tempat sentral atau lokasi pusat kegiatan harus terletak di suatu
wilayah yang memungkinkan adanya peran maksimal dari penduduknya,
baik yang menjadi konsumen ataupun yang jadi pelayan. Dalam teori tempat
sentral ini diperkenalkan dua istilah yaitu jangkauan (range) dan ambang
(treshold). Range atau jangkauan merupakan jarak yang perlu ditempuh
manusia untuk mendapatkan barang kebutuhannya pada suatu waktu tertentu
saja. Sedangkan treshold atau ambang merupakan jumlah minimal penduduk
yang diperlukan untuk kelancaran dan keseimbangan suplai barang.
Teori ini menjelaskan ukuran dan lokasi permukiman, dimana pola
pemukiman-pemukiman yang kecil, medium dan besar yang saling
tergantung satu sama lain.Christaller merumuskan postulat, kota-kota kecil
akan berfungsi sebagai tempat perdagangan bagi penduduk
sekitarnya sedangkan kota-kota yang lebih besar menyediakan barang-barang
mewah yang mahal yang melayani kota-kota kecilnya. Orang-orang harus
melakukan perjalanan dengan jarak yang dekat untuk memperoleh barang-
barang kebutuhan sehari-hari (misalnya telur, daging dan sayuran), dan
melakukan perjalanan dengan jarak yang lebih jauh untuk benda-benda-
benda yang bukan merupakan pokok (misalnya mobil mewah). Teori
Christaller menunjukkan benar berlaku di daerah-daerah yang berbeda dalam
dunia komersial. Ketika keragaman pendapat, kebudayaan, lingkungan,
sistem transportasi diperhitungkan, teorinya kurang tepat. Teori ini khusus
dapat diterapkan pada daerah-daerah pertanian, terutama terkait dengan
ukuran dan jarak antara kota-kota besar (city) dan kota-kota kecil (town).
Jika kita mengkombinasikan tipe pendekatan Christaller dengan pemikiran
yang membantu kita memahami konfigurasi (penempatan) lokasi industri dan
transportasi kita akan cukup memahami lokasi sebagian besar kota besar dan
kota kecil.
C. Tugas
1. Temukanlah 10 kata yang berkaitan dengan teori-teori
pertumbuhan wilayah dan jelaskan kata tersebut !
H I R C H M A N A K U S A R A S A H I P O

D E G O P O L A R I S A S I E K O N O M I

A C I K E L E D U T C I P I A T A H A B I

T U H H E R Q F D T Y U S C K G D D I A H

D D D R I D S P R E A D E F F E C T U C U

H U H D I W Q D S E M G K Y U S D K E K S

K N G K S S S A A A F K A S A D E E S W A

M I F U A D T R F F B R U J A Q D G E A H

E A K T L Y Y A D E Q Y I A H A S D G S A

H K E A I U O F L T U T I D I D T A H H D

R O S T O W L P L L D A K F M K K T K E I

O A G K W A V Z T I E O P L J A D K A F A

B N R Y T H C D G G I R I N G N N U R F K

C E N T R A L P L A C E T H E O R Y T E S

O T Q S G T T Q A G C Z R Y U I O P A C U

K E P E R I P H E R Y W B S D K D H D T G

2.Berikut ini adalah ahli yang mengemukakan teori pertumbuhan penduduk.


Isilah informasi sesuai dengan tokoh yang ada di gambar !

TOKOH NAMA ASLI TEORI

Anda mungkin juga menyukai