Kelas : XI IPS 4
3 Banda Aceh Pada tanggal 6 Oktober 1945 Dengan demikian dalam peristiwa
teradi peristiwa heroik di heroik di Aceh para pemuda dan
Aceh. Saat itu para pemuda tokoh masyarakat membentuk API
(Angkatan Pemuda Indonesia)
dari tokoh masyarakat
membentuk Angkatan
Pemuda Indonesia (API).
Anggota API berhasil merebut
dan menduduki kantor-kantor
pemerintahan. Di tempat-
tempat tersebut, para pemuda
mengibarkan bendera Merah
Putih dan berhasil melucuti
senjata tentara Jepang.
4 Sumatera Selatan Pemicu dan aksi heroik di Pengibaran sang saka merah putih
Sumatra Selatan adalah pada
saat tanggal 8 Oktober 1945 di
kantor para pegawai negeri,
mereka mengibarkan bendera
merah putih di kantor mereka
masing-masing dan perebutan
kekuasaan dilaksanakan tanpa
adanya insiden . Peristiwa ini
merupakan tonggak sejarah
mulai adanya kebebasan
terhadap bangsa Indonesia
oleh penjajahan, karena para
penjajah dari Jepang sudah
melemah dan tidak berani
untuk melarang bangsa kita
lagi.
7 Sulawesi Pada saat gubernur Dr. Sam Para pemuda merebut markas
Ratuulangie mulai menyusun markas Jepang
pemerintahan daerah, para
pemuda berhasil merebut
gedung-gedung vital dari para
sekutu. Dan pada tanggal 13
september para pemuda
merebut senjata di markas-
markas Jepang. Pada bulan
Desember 1945 para pemuda
juga berusaha merebut
markas-markas Jepang. Dan
pada tanggal 13 Desember
1945 para pemuda menyerang
Jepang.
Jawab :
1. Penyebaran berita proklamasi kemerdekaan Indonesia berawal dari pesan Drs. Moh. Hatta
kepada pemuda B.M. Diah seorang wartawan yang ikut hadir dalam perumusan teks
proklamasi, untuk, memperbanyak teks proklamasi dan menyiarkannya ke seluruh dunia.
Pesan ini disampaikan oleh Drs. Mohammad Hatta, pada tanggal 16 Agustus 1945 jam
20.00 WIB sesaat setelah teks proklamasi kemerdekaan selesai dirumuskan.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 teks proklamasi tersebut berhasil diselundupkan ke tangan
Waidan B. Palenewen, seorang Kepala Bagian dari Kantor Berita Domei (sekarang : Kantor
Berita Antara) . yang menerima teks tersebut dari seorang wartawan berita Domei sendiri
yaitu Syahruddin. Seterusnya Waidan memerintahkan seorang markonis radio yang bernama
F. Wuz untuk menyiarkannya secara terus menerus dengan jeda waktu 30 menit sampai
pukul 16.00 saat siaran berhenti.
Berikut ini hasil sidang pertama PPKI yang dilaksanakan pada 18 Agustus 1945, atau tepat
sehari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan.
UUD 1945 disahkan
Dalam sidang pertamanya, PPKI telah membentuk kesepakatan yaitu pengesahan Undang-
Undang Dasar 1945. UUD 1945 dianggap sebagai suatu landasan penting yang harus disahkan
guna memajukan Indonesia.
Oleh sebab itu, PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai konstitusi negara dan menjadikannya
acuan dalam membentuk peraturan-peraturan di Indonesia.
Merevisi Piagam Jakarta
Selain mengesahkan UUD 1945, PPKI juga membenahi sebagian dari isi Piagam Jakarta. Salah
satu kalimat dalam Piagam Jakarta yang berbunyi, "Ketuhanan dengan Kewajiban
Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk-pemeluknya", diubah menjadi "Ketuhanan Yang
Maha Esa", karena tidak rakyat Indonesia adalah Muslim. Soekarno dan Moh Hatta diangkat
sebagai presiden dan wakil presiden
Dalam sidang pertama PPKI juga dibahas mengenai pengangkatan Soekarno dan Moh Hatta
sebagai presiden dan wakil presiden pertama Indonesia. Pengusulan Soekarno dan Moh
Hatta disampaikan oleh Otto Iskandardinata, salah satu pahlawan nasional Indonesia. Usulan
tersebut disampaikan dengan cara aklamasi atau pemilihan umum (pemilu). Setelah banyak
yang menyetujui usulan tersebut, Soekarno dan Moh Hatta segera dilantik sebagai presiden
dan wakil presiden Indonesia secara sah. Membentuk Komite Nasional
Hasil sidang PPKI 18 agustus 1945 menyatakan bahwa presiden akan dibantu oleh Komite
Nasional. Alasan Komite Nasional dibentuk karena belum ada DPR ataupun MPR pada awal
kemerdekaan.
Setelah sidang PPKI pertama selesai diselenggarakan, dilanjutkan dengan sidang kedua PPKI
pada 19 Agustus 1945.
Dalam sidang PPKI kedua ini, fokus utama yang dibahas adalah tentang wilayah Indonesia dan
pemerintahannya. Hasil sidang PPKI kedua adalah sebagai berikut. Indonesia dibagi menjadi
delapan provinsi. Hasil sidang PPKI kedua adalah terbaginya wilayah Indonesia menjadi
delapan provinsi, yang masing-masing dipimpin oleh kepala daerah, yaitu gubernur.
Setelah provinsi dibagi, dibentuklah Komite Nasional Daerah untuk ditempatkan di tiap-tiap
provinsi yang ada.
Dibentuk departemen dan menteri
Hasil sidang kedua PPKI lainnya adalah merancang pembentukan departemen yang
terbagi menjadi 12 bagian. Departemen tersebut juga akan dibantu dengan menteri-
menteri yang dipilih. Ada 12 kementerian di setiap kabinet dan empat menteri negara
nondepartemen.
Sidang PPKI ketiga dilaksanakan pada 22 Agustus 1945, dengan hasil sebagai berikut.