Anda di halaman 1dari 9

Nama : Dinda Nabila

NIM : 20/456025/SA/20283
Matkul : Sejarah Eropa Amerika
Dosen : Dr. Farabi Fakih
Hal : Ujian Akhir Semester Tiga

Amerika dalam Perang Dunia I:

Antara Doktrin Monroe dan Telegram Zimmerman (1914 – 1918)

Pada abad ke-19, Eropa mengalami perubahan yang besar dalam berbagai aspek
kehidupan. Berawal dari kolonialisme dan imperialisme hingga kemajuan teknologi dan
industri telah membuat Eropa muncul dengan wajah baru sebagai bangsa yang maju. Namun,
kemajuan ini justru memberi pengaruh untuk saling bersaing demi mempertahankan
kemasyuran dan kekuasaan. Pada abad ke-20, Eropa terbagi menjadi dua aliansi yang saling
adu kekuatan. Aliansi ini yaitu Blok Sentral (Triple Allience) yang berdiri tahun 1882 terdiri
dari Jerman, Australia-Hungaria, serta Italia dan Blok Sekutu (Triple Entente) yang berdiri
tahun 1907 terdiri dari Inggris, Perancis, dan Rusia.1 Kedua blok inilah yang menjadi faktor
terjadinya Perang Dunia I, sebuah perang antar negara di kawasan Eropa.

Faktor Pecahnya Perang Dunia I

Pada dasarnya, konflik Austria-Hungaria dan Serbia adalah konflik yang disebabkan
perebutan daerah Balkan sebagai daerah strategis yang menghubungkan Eropa dan Asia. Dua
kekuatan di Eropa ini semakin memanas setelah terjadi insiden pembunuhan Pangeran Franz
Ferdinand yang merupakan pewaris Kekaisaran Austria-Hungaria. Ia yang dibunuh oleh tokoh
nasionalis Serbia bernama Gavrilo Princip pada tanggal 28 Juni 1914.2 Tujuan Serbia adalah
ingin menekan pengaruh Kekaisaran Austria-Hungaria yang kian besar di daerah Balkan. Tidak
terima dengan hal tersebut, Austria-Hungaria memberi ultimatum kepada Serbia tetapi tidak
mendapat tanggapan yang memuaskan. Akhirnya Austria-Hungaria menyatakan perang
kepada Serbia pada tanggal 28 Juli 1914.3 Inilah titik awal dari perjalanan panjang Perang

1
Mahjudi Djaja, Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2018),
hlm. 181.
2
IG. Krisnadi, Sejarah Amerika Serikat (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2019), hlm. 367.
3
Wahjudi Djaja, op. cit. hlm. 182.
Dunia I. Meskipun hanya bermula dari satu konflik kawasan, tetapi keadaan ini mampu
menyeret hampir seluruh negara di Eropa dalam konflik dan perang.

Konflik antara Austria-Hungaria dengan Serbia perlahan juga menarik kekuatan dari
luar Eropa. Pertama, Austria-Hungaria dibantu Jerman, sedangkan Serbia dibantu oleh
kekuatan Rusia. Ini terjadi karena Rusia-Jerman memiliki konflik tentang wilayah Laut Tengah
dan Rusia-Austria juga memiliki konflik terkait perebutan daerah Balkan. Kedua, Prancis dan
Inggris bergabung dengan Rusia untuk membantu Serbia karena Prancis pernah berkonflik
dengan Jerman dan Inggris juga punya konflik dengan Jerman mengenai persaingan industri.
Ketiga, Turki menggabungkan diri dengan Blok Sentral karena memiliki konflik dengan Rusia
tentang masalah Politik Air Hangat. 4 Pada kesempatan berikutnya, Bulgaria juga bergabung
dengan Blok Sentral. Banyaknya pihak yang bertikai semakin meningkatkan ketegangan di
Eropa. Faktor penting lainnya adalah adanya politik mencari kawan atau system of alliances,
perlombaan senjata, dan sikap saling mencurigai antar negara.

Eksistensi Amerika dalam Perang Dunia I

Konflik yang terjadi di kawasan Eropa telah memberi perhatian tersendiri bagi bangsa
luar Eropa, termasuk Amerika. Amerika yang menganut Doktrin Monroe tentu menentang
adanya konflik yang terjadi, sehingga berusaha untuk bersikap sebagai negara yang netral.
Doktrin Monroe adalah sebuah produk kebijakan politik luar negeri Amerika yang dicetuskan
oleh presiden ke-5 Amerika, James Monroe. 5 Ia menyampaikannya pada kongres tahunan
tanggal 2 Desember 1823 yang intinya melindungi benua Amerika dari intervensi dan
penjajahan Eropa. 6 Doktrin Monroe juga menegaskan bahwa Amerika tidak akan ikut campur
dengan masalah internal Eropa. Seiring berjalannya waktu doktrin ini menjadi semboyan
kebijakan politik Amerika, termasuk dalam menanggapi konflik kawasan di Eropa. Dunia
internasional mengabaikan keputusan Amerika karena pada saat itu Amerika belum memiliki
angkatan militer yang kuat. Namun, Inggris yang khawatir jika perdagangannya di benua
Amerika terganggu telah membuatnya diam-diam bersekutu dengan Amerika. 7

4
IG. Krisnadi, op. cit. hlm. 357.
5
Doktrin Monroe Dalih AS Mengintervensi Amerika Latin, https://tirto.id/doktrin-monroe-dalih-as-
mengintervensi-amerika-latin-day6 (diakses pada 12 Desember 2021)
6
Monroe Doctrine (1823), https://www.archives.gov/milestone-documents/monroe-
doctrine?_ga=2.263169996.132202361.1639555878-615557761.1639555878 (diakses pada 12 Desember 2021)
7
Doktrin Monroe, Kebijakan Amerika Menentang Kolonialisme Eropa,
https://www.kompas.com/stori/read/2021/07/01/070000279/doktrin-monroe-kebijakan-amerika-menentang-
kolonialisme-eropa?page=all#page2 (diakses pada 12 Desember 2021)
Persekutuan yang terjalin antara Amerika dan Inggris banyak dilakukan dalam kegiatan
jual beli persenjataan karena Amerika telah memiliki kekuatan dalam bidang militer. Pada saat
Perang Dunia I pecah pada tahun 1914, Amerika yang kala itu dipimpin oleh Presiden
Woodrow Wilson tetap mempertahankan status netral. Namun, keadaan berubah saat Jerman
terus menginvasi Inggris yang memberi efek domino pada para sekutu Inggris. Jerman percaya
bahwa dengan memutus jalur utara maka akan melumpuhkan Inggris secara efektif. Berbagai
upaya dilakukan Jerman seperti pengeboman, blokade, hingga serangan kapal selam.
Akibatnya, kapal dagang swasta Amerika yaitu William P Frye tenggelam. Pada 7 Mei 1915
Jerman menenggelamkan Kapal Lusitania milik Inggris yang mengangkut 2000 penumpang
Inggris dan Amerika di lepas pantai selatan Irlandia.8 Tidak hanya berhenti disini, Jerman juga
menenggelamkan kapal milik Italia tanpa peringatan pada bulan November 1915.

Gambar 1. 1 Telegram Zimmermann dicegat oleh Inggris dan diteruskan ke


Amerika. Ini membantu menekan Presiden Wilson untuk meminta Kongres
mendeklarasikan perang melawan Jerman pada tahun 1917.

Sumber: https://catalog.archives.gov/id/302025

Sederet peristiwa yang ada tentu memberi amarah bagi Presiden Wilson. Keadaan kian
memanas saat diketahui adanya Telegram Zimmerman yang berusaha menyempitkan ruang
gerak Amerika dan sekutunya. Tulisan ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama ditulis oleh
menteri luar negeri Jerman yaitu Arthur Zimmermann yang ditujukan untuk Heinrich von

8
Mitchell Yockelson, “America Enters The Great War: Wilson Struggles as He Prepares the Nation for World
War I”, Jurnal Prologue Magezine, Vol. 49, No. 1, 2017, hlm. 5.
Eckardt, duta besar Jerman untuk Meksiko.9 Tujuan dari pesan ini adalah untuk mendekati dan
membuat aliansi rahasia dengan Meksiko, sebagai gantinya Meksiko akan diberi wilayah
kekuasaan meliputi Texas, New Mexsiko, dan Arizona. 10 Pada bagian kedua, tulisan ini
ditujukan kepada Menteri Luar Negeri Jerman di Amerika yaitu Johan von Bemmstorff yang
berisi ultimatum jika Jerman tetap melanjutkan perang kapal selam tak terbatas. 11 Telegram
Zimmerman berperan penting sebagai peristiwa dalam sejarah pemecahan kode yang pada
akhirnya membuat Presiden Wilson memecah Dokrin Monroe.

Gambar 1. 2 Presiden Wilson berpidato di depan Kongres pada 2 April 1917,


untuk menyerukan deklarasi perang melawan Jerman.

Sumber: https://catalog.archives.gov/id/533722

Keberlanjutan dari rencana ini adalah diadakannya sebuah Kongres ke-65 pada tanggal
2 April 1917 yang mendeklarasikan kesiapan Amerika untuk perang terhadap Jerman. Presiden
Wilson mengawali pidatonya dengan rasa gugup, tetapi tegas dan penuh keyakinan bahwa
keputusan ini bukanlah untuk unjuk kekuatan. Ia menyatakan bahwa pembenaran hak dan
upaya wujudkan keamanan bangsa merupakan poin utama dari kebijakan ini. Mengetahui
bahwa keadaan semakin genting, Amerika segera mempersiapkan armada terbaiknya. Pada
tanggal 3 Juni 1916 ditetapkan Undang-Undang Pertahanan Nasional yang memuat kebijakan
untuk meningkatkan Angkatan Darat menjadi 175.000 dan Garda Nasional menjadi 400.000.12

9
What was the Zimmermann Telegram?, https://www.history.com/news/what-was-the-zimmermann-telegram
(diakses pada 12 Desember 2021)
10
Ibid.
11
Puong Fei Yeh, “The Role of The Zimmermann Telegram in Spurring America’s Entry into the First World
War”, JSTOR, Vol. 32, No. 1, 2015, hlm. 61.
12
Ibid.
Banyaknya tentara ini adalah hasil dari wajib militer Amerika yang dilatih beberapa waktu
sebelum diberangkatkan ke medan perang.

Gambar 1. 3 Keberangkatan Tentara Amerika Menuju Inggris

Sumber: https://digital.lib.niu.edu/islandora/object/dekalb%3A628

Keputusan Amerika untuk bergabung dengan Blok Sekutu bukanlah suatu keputusan
yang mudah. Disebutkan bahwa hampir seluruh penduduk laki-laki Amerika yang berusia 18-
31 tahun harus wajib militer dan langsung digerakkan menuju Eropa. Penambahan sumber daya
manusia untuk perang dilakukan pemerintah melalui Komisi Departemen Perang dan
Departemen Angkatan Laut untuk kegiatan kamp pelatihan. Selain itu, Amerika juga berupaya
untuk melakukan kampanye guna mengobarkan semangat untuk tentara yang akan maju ke
medan pertempuran. Meskipun Amerika hanya berperang selama dua tahun, tetapi
pengorbanan yang diberikan ini harus dibayar mahal. Sekitar 100.000 orang Amerika
kehilangan nyawa dalam perang ini. 13

13
Mitchell Yockelson, “Military Service in The United States Army During World War I, 1917-1919, Jurnal
Prologue Magezine, Vol. 30, No. 3, 1998, hlm. 2.
Gambar 1. 4 Poster dari Presiden Woodrow Wilson untuk Tentara yang Menuju Eropa

Sumber: https://digital.lib.niu.edu/islandora/object/rhcrc%3A2329

Berlangsungnya Perang Dunia I

Kehadiran Amerika dalam Blok Sekutu telah memberi dampak yang signifikan.
Hanya dalam waktu yang singkat, Blok Sekutu mampu menduduki Makedonia dan Serbia.
Selain itu, Inggris juga mampu mendesak Turki yang bersekutu dengan Jerman. Kekalahan
Turki telah melemahkan kekuatan Blok Sentral yang ditandai dengan Perjanjian Serves pada
tahun 1920. Di sisi lain, Austri-Hungaria juga mengalami kemunduran karena tidak mampu
melawan kuatnya tentara Blok Sekutu. Hal ini mengakibatkan daerah-daerah bawahan Austria-
Hungaria seperti Polandia, Cekoslavia, Kroasia, dan Slavia dapat melepaskan diri dan
membentuk negara merdeka.14

Lemahnya Blok Sentral masih ditambah dengan konflik internal Jerman dan
banyaknya pemberontakan rakyat. Keadaan ini membuat Jerman akhirnya menandatangani
perjanjian gencatan senjata dengan Blok Sekutu pada tanggal 11 November 1918. Hanya
selang waktu satu tahun, Jerman tidak lagi mampu membangun kekuatan sehingga terpaksa
harus menandatangani Perjanjian Versailles pada 28 Juni 1919. Inilah tanda dari berakhirnya
Perang Dunia I. Keadaan ini menggambarkan bahwa Amerika memiliki peran yang besar
dalam kemenangan Sekutu atas Sentral. Hanya dalam kurun waktu dua tahun, penyerangan
piha Sekutu terhadap Blok Sentral dapat berjalan efektif. Meskipun kerugian yang dialami

14
Mahjudi Djaja, Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2018),
hlm. 186.
besar, tetapi Amerika dapat menunjukkan bahwa keputusan untuk mengambil langkah yang
tidak sesuai dengan Doktrin Moenroe bukanlah suatu penyimpangan.

Akhir dari Perang Dunia I

Keputusan Jerman untuk menyerah bukan hanya disebabkan karena tidak kuatnya
pertahanan yang dimiliki atau tidak mampunya menghadapi serangan Sekutu. Namun, Jerman
juga mengalami serangan dari kaum Komunis atau Spartacis yang hendak menggulingkan
pemerintahan. Peristiwa ini menyebabkan berakhirnya pemerintahan Kaisar Wilhelm II dan
digantikan oleh Elbert yang beraliran sosialis. Pada kesempatan ini, Jerman resmi berubah
menjadi negara republik. Pergantian status menjadi republik juga dirasakan oleh Austria-
Hungaria. Coraknya pun sama, yaitu adanya pemberontakan komunis dan kaum Slavia yang
menyebabkan Kaisar Karl turun takhta pada tahun 1918. Banyaknya perubahan yang terjadi
akhirnya mendorong pada sebuah usaha perdamaian yang dicetuskan pada tanggal 11
November 1918. Meski perdamaian telah dilakukan, tetapi ketegangan masyarakat masih
terasa hingga beberapa tahun kemudian.

Berakhirnya perang yang sering disebut sebagai “Great War” ini tidak memberi
keuntungan bagi siapa pun. Meski Blok Sekutu mampu memenangkan perang besar dalam
sejarah, tetapi Blok Sekutu juga menanggung risiko yang besar. Sekitar 10 juta orang
meninggal dunia dan 20 juta orang terluka. 15 Keaadan ini juga memberi dampak dalam
beberapa aspek. Pertama, aspek politik. Perubahan besar terjadi dalam status geo-politik setiap
negara yang mengalami kekalahan. Tidak hanya perubahan bentuk negara, banyak dari mereka
yang kehilangan beberapa wilayah yang sebelumnya dikuasai dan munculnya negara baru.
Perang Dunia I juga memberi kesempatan bagi hadirnya paham baru seperti nazisme di Jerman,
nasionalisme di Turki, komunisme di Rusia, dan fasisme di Italia. Dalam bidang sosial dapat
dilihat dari dibentuknya Liga Bangsa-Bangsa pada tahun 1919 sebagai upaya perwujudan
perdamaian dunia. Perhatian besar juga ada untuk bidang ekonomi. Berlangsungnya perang
dalam jangka waktu yang panjang membuat keadaan ekonomi dari setiap negara menjadi tidak
stabil. Banyak tenaga kerja yang seharusnya berada di sektor ekonomi, tetapi dialihkan untuk
kepentingan perang. Akibatnya krisis ekonomi terjadi dimana-mana yang ditandai dengan
sebutan malaise pada tahun 1929.

15
Ibid,. 188.
Kesimpulan

Amerika merupakan negara yang berperan besar dalam konflik kawasan di Eropa atau
yang Great War. Perang ini awalnya ditanggapi Amerika dengan sikap yang netral karena
memegang Doktrin Monroe bahwa Amerika tidak akan mengintervensi konflik Eropa dan
sebaliknya. Presiden Woodrow Wilson yakin dengan doktrin tersebut. Namun, keadaan
berubah saat Amerika turut diserang Jerman karena menjalin hubungan dagang dengan Inggris.
Amerika tetap berkepala dingin dan tidak ikut campur, tetapi Telegram Zimmermann semakin
membuat marah Amerika hingga akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Blok Sekutu.
Kehadiran Amerika dapat dipahami sebagai penyelamat bagi Blok Sekutu. Namun, esensi dari
keterlibatan Amerika adalah sebagai upaya pertahanan diri. Hal ini tentu saja berkaitan dengan
paham Amerika untuk mempertahankan Hak Asasi Manusia, keadilan, dan keamanan bagi
seluruh masyarakat Amerika.
Daftar Pustaka

Sumber Buku:
Djaja, W. (2018). Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern. Yogyakarta:
Penerbit Ombak.
Krisnadi, I. (2019). Sejarah Amerika Serikat. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Sumber Jurnal:
Yeh, P. F. (2015). The Role of The Zimmermann Telegram in Spurring America’s Entry into
the First World War. JSTOR, 61-64.
Yockelson, M. (1998). Military Service in the United States Army During World War I, 1917-
1919. Prologue Magezine, 1-11.
Yockelson, M. (2017). America Enters the Great War: Wilson Struggles as He Prepares the
Nation for World War I. Prologue Magezine, 1-10.
Sumber Websites:
Andrews, E. (2018, Agustus 31). History. Retrieved from history.com:
https://www.history.com/news/what-was-the-zimmermann-telegram
Archieve , N. (2021, November 22). National Archieve . Retrieved from archieves.gov:
https://www.archives.gov/milestone-documents/monroe-
doctrine?_ga=2.263169996.132202361.1639555878-615557761.1639555878
Firman, T. (2018, Desember 2). Tirto. Retrieved from tirto.id: https://tirto.id/doktrin-monroe-
dalih-as-mengintervensi-amerika-latin-day6
Handoko, E. (2018, April 6). Kompas. Retrieved from
https://internasional.kompas.com/read/2018/04/06/12350851/hari-ini-dalam-sejarah-
as-resmi-terlibat-dalam-perang-dunia-i?page=all#page2
Ningsih, W. L. (2021, Juli 1). Kompas. Retrieved from kompas.com:
https://www.kompas.com/stori/read/2021/07/01/070000279/doktrin-monroe-
kebijakan-amerika-menentang-kolonialisme-eropa?page=all#page2
Susanto, M. (2019, Desember 19). Zenius. Retrieved from
https://www.zenius.net/blog/amerika-serikat-polisi-dunia-bagian-
2#Amerika_Serikat_saat_Perang_Dunia_I

Anda mungkin juga menyukai