Anda di halaman 1dari 28

TUGAS PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SEJARAH

DOKUMEN RPP (KD 3.12 & 4.12)

MOCHAMMAD ZAGY ZUNIVAN

18040284044
SEJARAH 2018 B

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM
PENDIDIKAN SEJARAH
S1 PENDIDIKAN SEJARAH
2019
SILABUS

SEJARAH (Peminatan)

Satuan Pendidikan : SMA / MA

Kelas : XI (Sebelas)

Kompetensi Inti :

 KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang


dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional”.

 KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

 KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Indikator Materi Kegiatan Pembelajaran


Dasar Pokok
3.12 Menganalisis  Menjelaskan pemikiran  Pemik  Membuat dan
pemikiran dalam dalam Piagam PBB, iran mengajukan
Piagam PBB, serta maknanya bagi Piaga pertanyaan/Tanya
Proklamasi 17 kehidupan berbangsa m jawab/berdiskusi/Prese
dan bernegara pada PBB. ntasi mengenai materi
Agustus 1945,
masa kini.  Pemik pemikiran dalam
dan perangkat  Menjelaskan pemikiran iran Piagam PBB,
kenegaraan serta dalam Proklamasi 17 Prokl Proklamasi 17 Agustus
maknanya bagi Agustus 1945, serta amasi 1945, dan perangkat
kehidupan maknanya bagi 17 kenegaraan serta
berbangsa dan kehidupan berbangsa Agust maknanya bagi
bernegara pada dan bernegara pada us kehidupan berbangsa
masa kini. masa kini. 1945. dan bernegara pada
 Menjelaskan pemikiran  Pemik masa kini.
dalam Perangkat iranda  Mengumpulkan data
Kenegaraan, serta lam dari berbagai sumber
maknanya bagi peran lalu mengerjakan
kehidupan berbangsa gkat.k LKPD dan soal uraian
dan bernegara pada enega mengenai pemikiran
masa kini. raan. dalam Piagam PBB,
 Menganalisis Proklamasi 17 Agustus
keterkaitan antara 1945, serta maknanya
pemikiran dalam bagi kehidupan
Piagam PBB, berbangsa dan
Proklamasi 17 Agustus bernegara pada masa
1945, dan Perangkat kini.
Kenegaraan dengan  Menganalisis dan
semangat nasionalisme menarik kesimpulan
masyarakat Indonesia dari data yang
pada masa kini. dikumpulkan terkait
4.12 Menyajikan  Menyajikan hasil pemikiran dalam
hasil analisis analisis mengenai Piagam PBB,
tentang pemikiran hubungan antara Proklamasi 17 Agustus
dalam Piagam pemikiran dalam 1945, dan perangkat
PBB, Proklamasi Piagam PBB, kenegaraan serta
17 Agustus 1945, Proklamasi 17 Agustus maknanya bagi
dan perangkat 1945, dan perangkat kehidupan berbangsa
kenegaraan serta kenegaraan dengan dan bernegara pada
maknanya bagi semangat masa kini.
kehidupan Nasionalisme  Menyajikan hasil
berbangsa dan masyarakat Indonesia analisis mengenai
bernegara pada pada masa kini dalam pemikiran dalam
masa kini dalam bentuk Makalah. Piagam PBB,
bentuk tulisan Proklamasi 17 Agustus
dan/atau media 1945, dan perangkat
lain. kenegaraan serta
maknanya bagi
kehidupan berbangsa
dan bernegara pada
masa kini dalam
bentuk makalah.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMA ...


Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan)
Kelas/Semester : XI / Genap
Materi Pokok : Piagam PBB, Proklamasi 17 Agustus 1945, & perangkat
kenegaraan
Alokasi Waktu : 3 Minggu x 4 Jam Pelajaran @45 Menit

A. Kompetensi Inti
 KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung
jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional”.
 KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
 KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.12 Menganalisis pemikiran dalam  Menjelaskan pemikiran dalam Piagam
Piagam PBB, Proklamasi 17 PBB, serta maknanya bagi kehidupan
Agustus 1945, dan perangkat berbangsa dan bernegara pada masa
kenegaraan serta maknanya kini.
bagi kehidupan berbangsa dan  Menjelaskan pemikiran dalam
bernegara pada masa kini. Proklamasi 17 Agustus 1945, serta
maknanya bagi kehidupan berbangsa
dan bernegara pada masa kini.
 Menjelaskan pemikiran dalam
Perangkat Kenegaraan, serta maknanya
bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara pada masa kini.
 Menganalisis keterkaitan antara
pemikiran dalam Piagam PBB,
Proklamasi 17 Agustus 1945, dan
Perangkat Kenegaraan dengan
semangat nasionalisme masyarakat
Indonesia pada masa kini.
4.12 Menyajikan hasil analisis  Menyajikan hasil analisis mengenai
tentang pemikiran dalam hubungan antara pemikiran dalam
Piagam PBB, Proklamasi 17 Piagam PBB, Proklamasi 17 Agustus
Agustus 1945, dan perangkat 1945, dan perangkat kenegaraan
kenegaraan serta maknanya dengan semangat Nasionalisme
bagi kehidupan berbangsa dan masyarakat Indonesia pada masa kini
bernegara pada masa kini dalam bentuk Makalah.
dalam bentuk tulisan dan/atau
media lain.

C. Tujuan Pembelajaran
 Melalui penjelasan guru peserta didik mampu Menjelaskan
pemikiran dalam Piagam PBB, serta maknanya bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara pada masa kini.
 Melalui media Handout dan Internet peserta didik mampu Menjelaskan
pemikiran dalam Proklamasi 17 Agustus 1945, serta maknanya bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa kini.
 Melalui penjelasan guru peserta didik mampu Menjelaskan pemikiran
dalam Perangkat Kenegaraan, serta maknanya bagi kehidupan berbangsa
dan bernegara pada masa kini.
 Melalui media Handout dan Penjelasan guru peserta didik mampu
Menganalisis keterkaitan antara pemikiran dalam Piagam PBB,
Proklamasi 17 Agustus 1945, dan Perangkat Kenegaraan dengan
semangat nasionalisme masyarakat Indonesia pada masa kini.
 Melalui rangkuman materi dan internet peserta didik mampu
menyajikan hasil analisis mengenai keterkaitan antara pemikiran dalam
Piagam PBB, Proklamasi 17 Agustus 1945, dan Perangkat Kenegaraan
dengan semangat nasionalisme masyarakat Indonesia pada masa
kini dalam bentuk makalah.
D. Materi Pembelajaran
 Pemikiran dalam Piagam PBB
 Pemikiran dalam peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945
 Pemikiran-pemikiran dalam perangkat kenegaraan
E. Metode Pembelajaran
 Pendekatan : Scientific
 Model : Cooperative Learning
 Metode : Ceramah singkat, diskusi, Presentasi, tanya jawab,
Penugasan
F. Media Pembelajaran
Media :
 LKPD
 Papan Tulis
 Handout
 Power Point
Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol,
 Laptop
G. Sumber Belajar
 Artikel dari Internet “https://www.kopi-ireng.com/2019/03/piagam-pbb-
sejarah-dan-isi-piagam.html “
 Rahman, Abdul, dkk. 2015. Indonesia Merdeka. Makalah
 Winarto, Eko. 2013. Makna Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi
Pertama. Makalah
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 (4 x 45 Menit)

Kegiatan Langkah - Langkah


Pendahuluan Orientasi:
a. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka,
15 Menit memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan
berdoa untuk memulai pembelajaran.
b. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.
Aperpepsi:
c. Guru mulai memberikan stimulus kepada peserta
didik dengan pertanyaan sederhana terkait materi
yang akan diajarkan, seperti dibawa ini:
“Apa yang kalian ketahui tentang piagam PBB ?”
Motivasi:
d. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
e. Apabila materi diperhatikan dengan sungguh-
sungguh, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang materi : Pemikiran Piagam
PBB.
f. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung.
Pemberian Acuan:
g. Memberitahukan materi pelajaran yang akan
dibahas pada pertemuan saat itu.
h. Memberitahukan tentang kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung.
i. Guru menyampaikan apa saja yang dinilai selama
proses pembelajaran yakni mencakup penilaian
sikap, pengetahuan serta keterampilan.
Inti Mengamati
150 Menit a. Guru menayangkan Power Point dan disertai
dengan memberi penjelasan terkait materi
pemikiran dalam Piagam PBB
b. Guru juga mempersilahkan peserta didik untuk
membaca buku atau lembar kerja materi
pemikiran dalam Piagam PBB
Menanya
c. Guru mempersilahkan peserta didik untuk
bertanya kepada Guru tentang materi pemikiran
dalam Piagam PBB apabila ada yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang
apa yang diamati.
Mengeksplorasi
d. Guru kemudian membagi peseta didik menjadi
beberapa kelompok yang terdiri dari 5-6 peserta
didik yang dipilih secara heterogen.
e. Guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik
masing-masing 1 kepada setiap kelompok degan
isi sebagai berikut:
 LKPD 1 : Menghubungkan tujuan PBB
yang terdapat dalam isi Piagam PBB
dengan berbagai peristiwa konflik yang
masih terjadi di beberapa negara yang
dimana hal tersebut bertentangan dengan
tujuan PBB dan berikan tanggapan
terhadap hal tersebut.
f. Peserta didik diinstruksikan untuk menjawab
permasalahan dalam LKPD dengan informasi
yang bisa didapat dari buku, Power Point maupun
internet.
Mengasosiasikan
g. Peserta didik kemudian mengumpulkan
informasi dari sumber buku, maupun internet
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
telah ditugaskan.
h. Setiap kelompok diinstruksikan untuk
mendiskusikan hasil pengumpulan data terlebih
dahulu dengan anggota kelompoknya.
Mengkomunikasikan
i. Guru menginstruksikan semua kelompok untuk
mempresentasikan hasil analisis mereka di depan
kelas secara bergantian.
j. Peserta didik yang lainnya memperhatikan dengan
seksama presentasi dari kelompok lain guna
mengumpulkan informasi penunjang.
k. Apabila ada yang tidak dipahami dari presentasi
tersebut peserta didik yang lain boleh mengajukan
pertanyaan kepada kelompok yang sedang
presentasi.
l. Setelah semua kelompok selesai melakukan
presentasi, kemudian guru menjelaskan
kesimpulan dari materi yang sudah di
presentasikan dan peserta didik boleh bertanya
apabila ada hal yang kurang dipahami kepada
guru.
Penutup a. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini, berdasarkan point-point
15 Menit yang telah ditulis oleh peserta didik dan dibacakan
beberapa peserta didik secara acak.
b. Mengingatkan untuk mempelajari sub materi
pokok pada pertemuan selanjutnya.
c. Kegiatan diakhiri dengan doa dan salam penutup
2.Pertemuan Ke-2 (4 x 45 Menit)

Kegiatan Langkah – Langkah


Pendahuluan Orientasi:
a. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka,
15 Menit memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan
berdoa untuk memulai pembelajaran.
b. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.
Aperpepsi:
c. Guru mulai memberikan stimulus kepada peserta
didik dengan pertanyaan sederhana terkait materi
yang akan diajarkan, seperti dibawa ini:
“Apa yang kalian ketahui tentang peristiwa
Proklamasi 17 Agustus 1945 ?”
Motivasi:
d. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
e. Apabila materi diperhatikan dengan sungguh-
sungguh, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang materi: pemikiran dalam
Proklamasi 17 Agustus 1945
f. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung.
Pemberian Acuan:
g. Memberitahukan materi pelajaran yang akan
dibahas pada pertemuan saat itu.
h. Memberitahukan tentang kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung.
i. Menyampaikan apa saja yang dinilai selama
proses pembelajaran yakni mencakup penilaian
sikap, pengetahuan serta keterampilan.
Inti Mengamati
150 Menit a. Guru menayangkan Power Point dan disertai
dengan memberi penjelasan terkait materi
pemikiran dalam Proklamasi 17 Agustus 1945.
b. Guru juga mempersilahkan peserta didik untuk
membaca buku atau lembar kerja materi pemikiran
dalam Proklamasi 17 Agustus 1945.

Menanya
c. Guru mempersilahkan peserta didik untuk
bertanya kepada Guru tentang materi pemikiran
dalam Proklamasi 17 Agustus 1945, apabila ada yang
tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati.

Mengeksplorasi
d. Guru kemudian membagi peseta didik menjadi
beberapa kelompok yang terdiri dari 5-6 peserta
didik yang dipilih secara heterogen.
e. Guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik
masing-masing 1 kepada setiap kelompok degan
isi sebagai berikut:
 LKPD 2 : Menganalisis hubungan antara
perjuangan para tokoh Proklamasi 17
Agustus 1945 dengan semangat
nasionalisme masyarakat Indonesia pada
masa kini dan berikan pendapat kalian
tentang bagaimana cara agar semangat
nasionalisme tersebut tidak padam ?.
f. Peserta didik diinstruksikan untuk menjawab
permasalahan dalam LKPD dengan informasi
yang bisa didapat dari buku, handout maupun
internet.

Mengasosiasikan
g. Peserta didik kemudian mengumpulkan
informasi dari sumber buku, maupun internet
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
telah ditugaskan.
h. Setiap kelompok diinstruksikan untuk
mendiskusikan hasil pengumpulan data terlebih
dahulu dengan anggota kelompoknya.

Mengkomunikasikan
i. Guru menginstruksikan semua kelompok untuk
mempresentasikan hasil analisis mereka di depan
kelas secara bergantian.
j. Peserta didik yang lainnya memperhatikan dengan
seksama presentasi dari kelompok lain guna
mengumpulkan informasi penunjang.
k. Apabila ada yang tidak dipahami dari presentasi
tersebut peserta didik yang lain boleh mengajukan
pertanyaan kepada kelompok yang sedang
presentasi.
l. Setelah semua kelompok selesai melakukan
presentasi, kemudian guru menjelaskan
kesimpulan dari materi yang sudah di
presentasikan dan peserta didik boleh bertanya
apabila ada hal yang kurang dipahami kepada
guru.

Penutup a. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan hasil


pembelajaran hari ini, berdasarkan point-point
15 Menit yang telah ditulis oleh peserta didik dan dibacakan
beberapa peserta didik secara acak.
b. Mengingatkan untuk mempelajari sub materi
pokok pada pertemuan selanjutnya.
c. Kegiatan diakhiri dengan doa dan salam penutup
3.Pertemuan Ke-3 (4 x 45 Menit)

Kegiatan Langkah - Langkah


Pendahuluan Orientasi:
a. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka,
15 Menit memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan
berdoa untuk memulai pembelajaran.
b. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.

Aperpepsi:
c. Guru mulai memberikan stimulus kepada peserta
didik dengan pertanyaan sederhana terkait materi
yang akan diajarkan, seperti dibawa ini:
“Apa kalian tahu perangkat kenegaraan apa saja
yang dibentuk pada masa awal kemerdekaan
Indonesia ?”

Motivasi:
d. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
e. Apabila materi diperhatikan dengan sungguh-
sungguh, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang materi: pemikiran dalam
perangkat kenegaraan.
f. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung.

Pemberian Acuan:
g. Memberitahukan materi pelajaran yang akan
dibahas pada pertemuan saat itu.
h. Memberitahukan tentang kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung.
i. Guru menyampaikan apa saja yang dinilai selama
proses pembelajaran yakni mencakup penilaian
sikap, pengetahuan serta keterampilan.

Inti Mengamati
150 Menit a. Guru menayangkan Power Point dan disertai
dengan memberi penjelasan terkait materi
pemikiran dalam perangkat kenegaraan
j. Guru juga mempersilahkan peserta didik untuk
membaca buku atau lembar kerja materi pemikiran
dalam perangkat kenegaraan

Menanya
k. Guru mempersilahkan peserta didik untuk
bertanya kepada Guru tentang materi pemikiran
dalam perangkat kenegaraan, apabila ada yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang
apa yang diamati.

Mengeksplorasi
b. Guru kemudian meminta peserta didik untuk
duduk berpasangan dengan peserta didik yang lain
secara acak.
c. Guru membagikan soal berupa uraian/essay
sejumlah 2 soal kepada setiap pasangan sebagai
berikut:
 Soal Pertama: Menjelaskan peran/fungsi
dari setiap perangkat kenegaraan yang
dibentuk pada awal kemerdekaan.
 Soal Kedua: Membandingkan peran/fungsi
perangkat kenegaraan pada awal
kemerdekaan dengan perangkat
kenegaraan pada masa kini.

d. Peserta didik diinstruksikan untuk menjawab soal


uraian/essay tersebut dengan bekerja sama dengan
peserta didik yang menjadi pasangannya dengan
informasi yang bisa didapat dari buku, maupun
internet.
Mengasosiasikan
e. Peserta didik kemudian mengumpulkan
informasi dari sumber buku, Power Point
maupun internet untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang telah ditugaskan.
f. Setiap pasangan diinstruksikan untuk saling
bekerja sama dalam menjawab soal yang
diberikan.

Mengkomunikasikan
g. Guru kemudian menunjuk salah satu pasangan
secara acak untuk mempresentasikan jawaban
mereka di depan kelas dan mengisikan jawaban
mereka pada tabel yang sudah digambar pada
papan tulis.
h. Peserta didik yang lainnya memperhatikan dengan
seksama presentasi dari kelompok lain guna
mengumpulkan informasi penunjang.
i. Apabila ada yang tidak dipahami dari presentasi
tersebut peserta didik yang lain boleh mengajukan
pertanyaan kepada kelompok yang sedang
presentasi.
j. Setelah semua kelompok selesai melakukan
presentasi, kemudian guru menjelaskan
kesimpulan dari materi yang sudah di
presentasikan dan peserta didik boleh bertanya
apabila ada hal yang kurang dipahami kepada
guru.
Penutup a. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini, berdasarkan point-point
15 Menit yang telah ditulis oleh peserta didik dan dibacakan
beberapa peserta didik secara acak.
b. Guru memberikan tugas akhir sebagai berikut:
Menyajikan hasil analisis mengenai hubungan
antara pemikiran dalam Piagam PBB, Proklamasi
17 Agustus 1945, dan perangkat kenegaraan
dengan kehidupan berbangsa dan bernegara pada
masa kini dalam bentuk Makalah. (Individu)
c. Mengingatkan untuk mempelajari sub materi
pokok pada pertemuan selanjutnya.
d. Kegiatan diakhiri dengan doa dan salam penutup

I. Penilaian
1. LKPD dan Soal Uraian (Kognitif)
.1 LKPD 1

Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan


Materi : Pemikiran Dalam Piagam PBB
Kelas/Semester : 11/Genap
Alokasi Waktu : 40 Menit / 1 Kali Pertemuan

a) Petunjuk Belajar
1. Cermati materi dalam buku paket, rangkuman materi, atau pada sumber
informasi pendukung lainnya.
2. Kerjakan soal secara berkelompok.

b) Kompetensi Dasar dan Indikator

3.12 Menganalisis pemikiran dalam  Menjelaskan pemikiran dalam


Piagam PBB, Proklamasi 17 Agustus Piagam PBB, serta maknanya
1945, dan perangkat kenegaraan serta bagi kehidupan berbangsa dan
maknanya bagi kehidupan berbangsa bernegara pada masa kini.
dan bernegara pada masa kini.

c) Tujuan Pembelajaran
 Melalui penjelasan guru siswa mampu Menjelaskan pemikiran
dalam Piagam PBB, serta maknanya bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara pada masa kini.

d) Soal
1. Hubungkanlah tujuan PBB yang terdapat dalam isi Piagam PBB dengan
berbagai peristiwa konflik yang masih terjadi di beberapa negara yang
dimana hal tersebut bertentangan dengan tujuan PBB dan berikan
tanggapan terhadap hal tersebut!!

Kriteria Nilai:
100 = Jawaban kreatif, sesuai dengan topik pembahasan.
80 = Jawaban sesuai dengan topik pembahasan namun seperti kelompok lain
60 = Jawaban tidak sesuai topik pembahasan dan seperti milik kelompok lain

1.1.2 LKPD 2
Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Materi : Pemikiran Dalam Piagam PBB
Kelas/Semester : 11/Genap
Alokasi Waktu : 40 Menit / 1 Kali Pertemuan

a) Petunjuk Belajar
3. Cermati materi dalam buku paket, rangkuman materi, atau pada sumber
informasi pendukung lainnya.
4. Kerjakan soal secara berkelompok.

b) Kompetensi Dasar dan Indikator

3.12 Menganalisis pemikiran dalam  Menjelaskan pemikiran dalam


Piagam PBB, Proklamasi 17 Agustus Proklamasi 17 Agustus 1945,
1945, dan perangkat kenegaraan serta serta maknanya bagi kehidupan
maknanya bagi kehidupan berbangsa berbangsa dan bernegara pada
dan bernegara pada masa kini. masa kini.

c) Tujuan Pembelajaran
 Melalui penjelasan guru peserta didik mampu menjelaskan pemikiran
dalam Proklamasi 17 Agustus 1945, serta maknanya bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara masa kini

d) Soal
1. Analisislah hubungan antara perjuangan para tokoh Proklamasi 17
Agustus 1945 dengan semangat nasionalisme masyarakat Indonesia pada
masa kini dan berikan pendapat kalian tentang bagaimana cara agar
semangat nasionalisme tersebut tidak padam ?

Kriteria Nilai:
100 = Jawaban kreatif, sesuai dengan topik pembahasan.
80 = Jawaban sesuai dengan topik pembahasan namun seperti kelompok lain
60 = Jawaban tidak sesuai topik pembahasan dan seperti milik kelompok lain

1.2 Soal Uraian


Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini secara ringkas dan jelas!

1. Jelaskan peran/fungsi dari setiap perangkat kenegaraan yang dibentuk pada


awal kemerdekaan.
2. Bandingkan peran/fungsi perangkat kenegaraan pada awal kemerdekaan
dengan perangkat kenegaraan pada masa kini.
3. Jelaskan keterkaitan antara tujuan perangkat kenegaraan pada awal
kemerdekaan dengan cita-cita untuk mencapai tujuan nasional
4. Jelaskan tujuan dibentuknya Komite Nasional pada awal kemerdekaan

Nilai = Jumlah Soal Benar x 25

Kriteria Nilai
A = 75 – 100 : Baik Sekali
B = 65 – 75 : Baik
C = 50 – 65 : Cukup
D = ‹ 50 : Kurang

2. Penilaian Proses Diskusi dan Presentasi (Afeksi)


.1 Lembar Penilaian Proses Diskusi

Aspek Pengamatan
N Nama S To Ket
O Siswa k tal
o Nil
r ai
Kerja Berani Keakti Menghar Berani
sama Mengeluar fan gai Menya
kan pendapat
Pendapat teman
ngga
1.
2.

Keterangan Skor : Masing-masing kolom diisi dengan kriteria


4 = Baik Sekali 3 = Baik
2 = Cukup 1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)

Kriteria Nilai
A = 75 – 100 : Baik Sekali B = 65 – 75 : Baik
C = 50 – 65 : Cukup D = ‹ 50 : Kurang

.2 Lembar Penilaian Presentasi

Jum
Aspek Penilaian lah Nilai Ket
Nama Siswa

Skor
N
Sistemati
o
Komu ka Wawas Kebera Antus
nikasi Penyamp an nian ias
aian
1
2
d
st

Keterangan Skor : Masing-masing kolom diisi dengan kriteria


4 = Baik Sekali 3 = Baik
2 = Cukup 1 = Kurang

Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)

Kriteria Nilai
A = 75 – 100 : Baik Sekali B = 65 – 75 : Baik
C = 50 – 65 : Cukup D = ‹ 50 : Kurang

3. Penilaian Makalah (Psikomotor)


Struktur Makalah Indikator Nilai

Pendahuluan Menunjukkan dengan tepat isi :


 Latar belakang.
 Rumusan masalah.
 Tujuan penulisan.
Isi  Ketepatan pemilihan materi.
 Orisinalitas makalah.
 Mendeskripsikan hubungan antara pemikiran
dalam Piagam PBB, Proklamasi 17 Agustus 1945,
dan perangkat kenegaraan dengan semangat
Nasionalisme masyarakat Indonesia pada masa
kini.
 Struktur/logika penulisan disusun dengan jelas
sesuai metode yang dipakai.
 Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan
komunikatif.
 Menghindari sumber informasi yang belum dikaji
secara ilmiah.
Penutup  Kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah
 Saran relevan dengan kajian, dan berisi pesan
untuk
terus menjaga semangat nasionalisme masyarakat
Indonesia pada masa ini
Jumlah

Kriteria Penilaian untuk masing-masing


indikator:

Sangat sesuai 4

Sesuai 3

Cukup 2

Kurang 1

Skor perolehan

Nilai = X 100

Skor Maksimal (40)


Lampiran 1

1. Bahan Ajar

Materi Pertama (Pertemuan 1)


A. Pemikiran dalam Piagam PBB
a. Pembentukan Piagam PBB
 Ketika perang dunia dua berakhir pada tahun 1945, negara-negara di
dunia berinisiatif untuk fokus terhadap terciptanya perdamaian
internasional. Salah satu yang menjadi tonggak sejarah dimulainya
perjanjian perdamaian internasional adalah kesepakatan antara negara-
negara adi daya untuk membentuk Persatuan Bangsa-bangsa atau PBB.
 Berdirinya PBB ditandai dengan ditandatanganinya Piagam PBB pada
tanggal 26 Juni 1945 di San Francisco oleh 50 negara anggota PBB.
Piagam ini menjadi dasar untuk mencapai tujuan perdamaian dan
keamanan dunia yang berlaku sejak PBB diresmikan pada tahun yang
sama.
 Piagam PBB merupakan sebuah piagam yang berisi perjanjian dan
menjadi landasan konstitusi bagi pencapaian tujuan PBB. Negara-negara
yang menandatangani piagam ini terikat dengan isinya. Piagam PBB
mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 1945 yang merupakan tanggal
peresmian PBB.
 Sebagai sebuah bentuk perjanjian konstituen, Piagam PBB juga
memiliki kuasa yang cukup sakti. Di dalam piagam dinyatakan secara
eksplisit bahwa Piagam PBB memiliki kekuasaan yang melebihi seluruh
bentuk-bentuk perjanjian lainnya. Ini berarti bahwa Piagam PBB bisa
dikatakan sebagai perjanjian konstituante paling tinggi di antara bentuk
perjanjian lain yang ada.
 Proses dalam menyusun Piagam PBB tidaklah mudah. Setelah
ditandatangani, piagam diratifikasi sebelum akhirnya diresmikan. Proses
ratifikasi dilakukan oleh lima negara pendiri PBB yaitu Republik
Tiongkok, Amerika Serikat, Prancis, Inggris dan Uni Soviet (kini
dikenal dengan nama Rusia). Amerika menjadi negara pertama yang
melakukan proses ratifikasi yaitu pada tanggal 8 Agustus 1945. Hal ini
membuat Amerika Serikat menjadi negara yang resmi bergabung
dengan PBB.
b. Pembukaan Piagam PBB
 Piagam PBB dibuka dengan pernyataan yang menyatakan tekad
anggotanya untuk mencapai beberapa misi. Masyarakat PBB dalam
pembukaan piagam menyatakan untuk bertekad menyelamatkan
generasi penerus umat manusia dari bencana perang. Dikatakan bahwa
dua bencana perang yang sebelumnya telah membawa kerugian serta
kesedihan yang sangat mendalam bagi umat manusia. Mereka juga
menegaskan kembali untuk memprioritaskan hak asasi manusia atas
martabat dan nilai yang dimiliki manusia dalam persatuan bangsa baik
bangsa besar maupun bangsa kecil. Tekad selanjutnya adalah
membangun keadilan sosial dan menghormati kewajiban sebagai hasil
dari perjanjian maupun sumber hukum internasional lain. Tekad terakhir
dari pembukaan Piagam PBB adalah meningkatkan kemajuan sosial dan
standar hidup bagi semuanya yang lebih baik dan dalam kebebasan yang
lebih luas.
 Dalam pembukaan piagam, dinyatakan pula misi untuk menyelesaikan
beberapa masalah mendasar yang terdiri dari empat poin. Poin pertama
adalah praktek toleransi dan hidup secara bersama-sama dalam
kedamaian satu sama lain. Poin kedua adalah untuk menyatukan
kekuatan bersama dalam rangka menjaga perdamaian dan keamanan
internasional.
 Poin ketiga yaitu memastikan bahwa kekuatan bersenjata tidak boleh
digunakan dengan prinsip dan institusi metode. Pengecualian
penggunaan kekuatan bersenjata hanyalah jika digunakan untuk
kepentingan umum. poin terakhir yaitu penggunaan teknologi
internasional dalam rangka mencapai kemajuan ekonomi dan
kesejahteraan sosial bagi semua bangsa. Pernyataan terakhir dalam
pembukaan Piagam PBB adalah untuk bersatu demi meraih tujuan
bersama dengan menyepakati Piagam PBB. Di dalam pembukaan
piagam juga menyatakan bahwa PBB didirikan sebagai organisasi
internasional untuk mendukung tercapainya misi-misi yang telah
disebutkan.

Materi Kedua (Pertemuan 2)


A. Pemikiran Dalam Proklamasi 17 Agustus 1945
a. Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
 Latar belakang adanya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diawali
dengan dijatuhkannya bom atom oleh tentara Amerika Serikat pada
tanggal 6 Agustus 1945 di kota Hiroshima di Jepang. Kemudian pada
tanggal 9 Agustus 1945 bom atom kedua dijatuhkan di kota Nagasaki
Jepang. Hal ini menyebabkan Jepang menyerah tanpa syarat kepada
Sekutu yang diketuai oleh Amerika Serikat. Pada saat itulah kesempatan
dipergunakan sebaik-baiknya oleh para pejuang kemerdekaan bangsa
Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia terlepas
dari belenggu penjajahan Jepang.

 Namun dalam pelaksanaannya terdapat perbedaan pendapat diantara


para pejuang. Pejuang golongan muda yang antara lain terdiri dari
Sukarni, Adam Malik, Kusnaini, Syahrir, Soedarsono, Soepono, Chaerul
Saleh menghendaki kemerdekaan secepat mungkin, dan pejuang
golongan tua yang antara lain Soekarno dan Hatta tidak ingin terburu-
buru karena mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah
pada saat proklamasi. Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang
telah menyerah, dan dengan proklamasi kemerdekaan saat itu dapat
menimbulkan pertumpahan darah yang besar, serta dapat berakibat
sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap.

 Kemudian pertemuanpun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI (Panitia


Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau disebut juga Dokuritsu Zyunbi
Linkai dalam bahasa Jepang). Para pejuang golongan muda tidak
menyetujui rapat itu, dan menganggap PPKI adalah sebuah badan yang
dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha
bangsa kita sendiri, bukan dari pemberian Jepang.

 Pada saat itu para pejuang golongan muda kehilangan kesabaran


kemudian mereka menculik Soekarno dan Hatta serta membawanya ke
Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa
Rengasdengklok. Tujuan penculikan itu adalah agar Ir. Soekarno dan
Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Mereka meyakinkan
Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap
untuk melawan Jepang serta siap menanggung risikonya. Sementara itu
di Jakarta, golongan muda yang diwakili Wikana, dan golongan tua
yang diwakili Mr. Ahmad Soebardjo melakukan perundingan. Mr.
Ahmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia di Jakarta. maka diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar
Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok. Mereka menjemput Ir. Soekarno
dan Drs. Moh. Hatta kembali ke Jakarta. Mr. Ahmad Soebardjo berhasil
meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu - buru memproklamasikan
kemerdekaan. Setelah tiba di Jakarta, mereka langsung menuju ke
rumah Laksamana Maeda di Oranye Nassau Boulevard (sekarang
menjadi Jl. Imam Bonjol No. 1 gedung museum perumusan teks
proklamasi) yang diperkirakan aman dari Jepang. Sekitar 15 pemuda
berkumpul di sana antara lain B.M. Diah, Bakri, Sayuti Melik, Iwa
Kusumasumantri, Chaerul Saleh, untuk menegaskan bahwa pemerintah
Jepang tidak campur tangan tentang proklamasi. Para pejuang muda
menuntut Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan
melalui radio, disusul pengambilalihan kekuasaan. Mereka juga
menolak rencana PPKI untuk memproklamasikan kemerdekaan pada 16
Agustus 1945.

 Di kediaman Laksamana Maeda (Jl. Imam Bonjol No. 1) para pejuang


kemerdekaan melakukan rapat semalam suntuk untuk mempersiapkan
teks Proklamasi. Dalam rapat tersebut dihasilkanlah konsep naskah
Proklamasi dan telah disepakati konsep Soekarnolah yang diterima,
kemudian disalin dan diketik oleh Sayuti Melik, dan pagi harinya
tanggal 17 Agustus 1945 berhubung alasan keamanan pembacaan teks
Proklamasi dilakukan di rumah kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan
Timur No. 56 Jakarta (sekarang menjadi Jalan Proklamasi No. 1). Tepat
pada jam 10 pagi waktu Indonesia bagian barat hari Jum’at Legi,
Soekarno yang didampingi Moh. Hatta membacakan naskah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia.
b. Makna Proklamasi Kemerdekaan
 Proklamasi Kemerdekaan merupakan pengumumam kepada seluruh
rakyat akan adanya kemerdekaan. Pengumuman akan adanya
kemerdekaan tersebut sebenarnya tidak hanya ditujukan kepada rakyat
dari negara yang bersangkutan namun juga kepada rakyat yang ada di
seluruh dunia dan kepada semua bangsa yang ada di muka bumi ini.
Dengan Proklamasi, telah diserukan kepada warga dunia akan adanya
sebuah negara baru yang terbebas dari penjajahan negara lain.

 Proklamasi Kemerdekaan bagi suatu bangsa juga dapat merupakan


puncak revolusi, tonggak sejarah perjuangan bangsa tersebut yang telah
lama dilakukan untuk dapat terbebas dari belenggu penjajah. Proklamasi
Kemerdekaan bagi suatu bangsa yang belum merdeka merupakan
sesuatu yang sangat diidamidamkan untuk terlaksananya, dikarenakan
dengan Proklamasi Kemerdekaan, bangsa yang bersangkutan dapat
hidup sederajat dengan bangsa-bangsa lain.

 Dengan Proklamasi Kemerdekaan, bangsa yang bersangkutan dapat


meningkatkan taraf kehidupan bangsanya. Dengan Proklamasi
Kemerdekaan bangsa yang bersangkutan dapat meningkatkan taraf
kecerdasan bangsanya serta dapat mengejar segala ketertinggalan yang
dialami oleh bangsanya dengan mengembangkan segala potensi yang
dimilikinya. Oleh karenanya Proklamasi Kemerdekaan bagi suatu
bangsa merupakan sesuatu yang tak ternilai harganya, sehingga untuk
meraihnya, suatu bangsa harus berjuang mati-matian penuh
pengorbanan.

 Untuk memenuhi maksud dikumandangkannya kemerdekaan, maka


setelah Proklamasi Kemerdekaan bangsa yang bersangkutan haruslah
mempertahankannya dengan segala upaya dan dengan perjuangan yang
gigih untuk mengisi kemerdekaan yang telah diproklamasikannya itu,
dengan tujuan untuk mencapai tujuan nasional bangsa sebagai cita-cita
bangsa yang bersangkutan yang telah lama diperjuangkan.

Materi Ketiga (Pertemuan 3)


A. Pemikiran Dalam Perangkat Kenegaraan
a. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Pertama
 Setelah proklamasi, PPKI melakukan rapat pertama di Pejambon
(sekarang dikenal sebagai gedung pancasila). Sekitar pukul 11.30,
sidang pleno dibuka di bawah pimpinan sukarno. Kemudian
dilaksanakan acara pemandangan umum, yang dilanjutkan
dengan pembahasan bab demi bab dan pasal demi pasal. Sidang
dilanjutkan dengan pemilihan presiden dan wakil presiden. Sebagai
dasar hukum pemilihan presiden dan wakil presiden tersebut, harus
disahkan dulu pasal 3 dari aturan peralihan. Ini menandai untuk
pertama kalinya presiden dan wakil presiden dipilih oleh PPKI.
b. Pembentukan Departemen dan Pemerintahan Daerah
 Sidang PPKI dilanjutkan kembali pada tanggal 19 Agustus 1945. Acara
yang pertama adalah membahas hasil kerja panitia kecil yang dipimpin
oleh Otto Iskandardinata. Sebelum acara dimulai, presiden Sukarno
ternyata telah menunjuk Ahmad Subarjo, Sutarjo Kartohardikusumo,
dan Kasman Singodimejo sebagai panitia kecil yang ditugasi
merumuskan bentuk departemen bagi pemerintahan RI, tetapi bukan
personalianya (pejabatnya). Otto Iskandardinata menyampaikan hasil
kerja panitia kecil yang dipimpinnya. Hasil keputusannya tentang
pembagian wilayah NKRI menjadi delapan Provinsi, yaitu sebagai
berikut: JawaTengah, Jawa Timur, Borneo (Kalimantan), Sulawes,
Maluku, Sunda Kecil dan Sumatra.
 Di samping delapan wilayah tersebut, masih ditambah daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta dan Surakarta. Setelah itu, sidang dilanjutkan
mendengarkan laporan Ahmad Subarjo, mengenai pembagian
departemen atau kementrian. Adapun hasil yang disepakati, NKRI
terbagai atas 12 Departemen sebagai berikut : Kementrian Dalam
Negeri, Kementrian Luar Negeri, Kementrian Kehakiman, Kementrian
Keuangan, Kementrian Kemakmuran, Kementrian Kesehatan,
Kementrian Pengajaran, Kementrian Sosial, Kementrian Pertahanan,
Kementrian Penerangan, Kementrian Perhubungan, Kementrian
Pekerjaan Umum.

c. Pembentukan Badan-Badan Negara


 PPKI kembali mengadakan siding pada tanggal 22 Agustus 1945.
Dalam sidang ini, diputuskan mengenai pembentukan komite nasional
seluruh Indonesia dengan pusatnya di Jakarta. Komite nasional dibentuk
sebagai penjelmaan tujuan dan cita-cita bangsaIndonesia untuk
menyelenggarakan kemerdekaan Indonesia yang berdasar kedaulatan
rakyat.
 KNIP ( Komite Nasional Indonesia Pusat ) diresmikan dan anggota-
anggotanya dilantik pada tanggal 29 Agustus 1945. Pelantikan ini
dilansungkan di gedung kesenian pasar baru, Jakarta. Sebagai ketua
KNIP adalah Mr. Kasman Singodimejo, dengan beberapa wakilnya,
yakni Sutarjo Kartohardikusumo, Mr. Laturharhary dan Adam Malik.
 Tanggal 16 Oktober 1945, diselenggarakan sidang KNIP yang
bertempat di Gedung Balai Muslimin Indonesia, Jakarta. Sidang ini
dipimpin oleh Kasman Singodimejo. Dalam sidang ini juga diusulkan
kepada presiden agar KNIP Ndiberi hak legislatife selama DPR Bdan
MPR belum terbentuk. Berdasarkan usul-usul dalam sidang tersebut,
maka wakil presiden selaku wakil pemerintah, mengeluarkan maklumat
yang lazim disebut maklumat wakil presiden No. X.
d. Lahirnya Tentara Nasional Indonesia
 Beberapa minggu setelah proklamasi kemerdekaan, Presiden Sukarno
masih bersikap hari-hati. Hal ini berkaitan dengan sikap jepang yang
tidak senang kalau terjadi perubahan status que (dari negara jajahan
menjadi negara merdeka), apalagi sampai memiliki tentara. Sejak
Jepang menyerah kepada Sekutu, Jepang harus menjaga indonesia agar
jangan sampai terjadi perubahan sampai Sekutu tiba di Indonesia. Sikap
keras dan ketidaksenangan Jepang terhadap Indonesia, Misalnya
melucuti persenjataan dan sekaligus membubarkan PETA pada tanggal
18 Agustus 1945. Jepang Khawatir Peta akan menjadi tentara Indonesia.
 Sampai akhir bulan Agustus 1945, sikap hati-hati Soekarno masih tetap
dipertahankan. Hal ini terbukti pada waktu diadakan sidang PPKI
tanggal 22 Agustus 1945. Untuk menghadapi situasi itu dalam sidang
diputuskan, untuk pembentukan BKR (Badan Keamanan Rakyat). BKR
merupakan bagian dari BPKKP (Badan Penolong Keluarga Korban
Perang). Tujuannya dibentuknya BKR untuk memelihara keselamatan
masyarakat dan keamanan di berbagai wilayah.
 Sampai akhir bulan September 1945, ternyata Indonesia belum memiliki
kesatuan dan organisasi ketentaraan secara resmi dan profesional.
Presiden Sukarno dan wakil Presiden Moh.Hatta belum membentuk
kesantuan tentara. BKR bukan merupakan kesatuan bersenjata yang
bersifat Nasiaonal. Para pemuda belum puas dengan keberadaan BKR.
Oleh karena itu,badan –badan perjuangan terus mengadakan perlawanan
terhadap kekuatan Jepang. Angkatan Perang Inggris yang tergabung
dalam SEAC (South Eeast Asia Command) mendarat di Jakarta pada
tanggal 16 September 1945. Pasyukan ini dipimpin Laksamana Muda
Lord Lous Mountbatten yang mendesak pihak jepang untuk
mempertahankan status que di Indonesia. Indonesia masih di pandang
sebagai daerah Jajahan seperti pada masa-masa sebelum 17 Agustus
1945. Pada tanggal 5 Oktober 1945, pemerintah mengeluarkan
maklumat yang berbunyi sebagai berikut“Untuk Memperkuat Perasaan
Keamanaan Umum, maka diadakan suatu Tentara Kemanan Rakyat
(TKR)’’.
 Belum genap satu bulan TKR diganti dengan TRI (Tentara Republik
Indonesia). berdasarkan Maklumat Pemerintah pada tanggal 26 Januari
1946 ditegaskan bahwa TRI merupakan tentara rakyat, tentara
kebangsaan, atau tentara nasional. Didalam lingkungan Markas
Tertinggi, TRI kemudian di sempurnakan dengan dibentuknya TRI
Angkatan Laut yang kemudian dikenal dengan ALRI (Angkatan Laut
republik Indonesia) dan TRI Angkatan Udara yang ikenal sebagai AURI
(Angkatan Udara Republik Indonesia).
 Pada tanggal 5 Mei 1947, Presiden mengeluarkan dekrit yang berisi
tentang pembentukan panitia yang di sebut Panitia Pembentukan
Organisasi Tentara Nasional yang dipimpin ileh Presiden Soekarno.
Setelah panitia itu bekerja, akhirnya keluar penetapan Presiden tentang
pembentukan TNI (Tentara Nasional Indonesia) Pada tanggal 3 Juni
1947, Secara resmi diakui berdirinya TNI. Dalam organisasi ini dimiliki
TNI Angkatan Darat (TNI AD), TNI Angkatan Laut (TNI AL), dan TNI
Angkatan Udara (TNI AD) yang di sebut ABRI (Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia).

Lampiran 2

1. Handout

Tujuan Pembelajaran:
 Melalui media Handout siswa mampu Menjelaskan pemikiran dalam
Proklamasi 17 Agustus 1945, serta maknanya bagi kehidupan berbangsa
dan bernegara pada masa kini.
PEMIKIRAN DALAM
PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945

Latar Belakang Proklamasi


Kemerdekaan Indonesia
Latar belakang adanya Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia diawali dengan dijatuhkannya bom atom oleh
tentara Amerika Serikat pada tanggal 6 Agustus 1945 di
kota Hiroshima di Jepang. Kemudian pada tanggal 9
Agustus 1945 bom atom kedua dijatuhkan di kota
Nagasaki Jepang. Hal ini menyebabkan Jepang menyerah
tanpa syarat kepada Sekutu yang diketuai oleh Amerika
Serikat. Pada saat itulah kesempatan dipergunakan
sebaik-baiknya oleh para pejuang kemerdekaan bangsa
Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia terlepas dari belenggu penjajahan Jepang.
Lanjutan...
• Namun dalam pelaksanaannya terdapat perbedaan pendapat diantara
para pejuang. Pejuang golongan muda yang antara lain terdiri dari
Sukarni, Adam Malik, Kusnaini, Syahrir, Soedarsono, Soepono, Chaerul
Saleh menghendaki kemerdekaan secepat mungkin, dan pejuang
golongan tua yang antara lain Soekarno dan Hatta tidak ingin terburu-
buru karena mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah
pada saat proklamasi. Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang
telah menyerah, dan dengan proklamasi kemerdekaan saat itu dapat
menimbulkan pertumpahan darah yang besar, serta dapat berakibat
sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap.
• Kemudian pertemuanpun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau disebut juga Dokuritsu Zyunbi
Linkai dalam bahasa Jepang). Para pejuang golongan muda tidak
menyetujui rapat itu, dan menganggap PPKI adalah sebuah badan yang
dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha
bangsa kita sendiri, bukan dari pemberian Jepang.

Lanjutan...
• Pada saat itu para pejuang golongan muda kehilangan kesabaran kemudian
mereka menculik Soekarno dan Hatta serta membawanya ke Rengasdengklok,
yang kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok. Tujuan penculikan
itu adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh
Jepang. Para pejuang muda menuntut Soekarno untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan melalui radio, disusul pengambilalihan
kekuasaan. Mereka juga menolak rencana PPKI untuk memproklamasikan
kemerdekaan pada 16 Agustus 1945.
• Di kediaman Laksamana Maeda (Jl. Imam Bonjol No. 1) para pejuang kemerdekaan
melakukan rapat semalam suntuk untuk mempersiapkan teks Proklamasi. Dalam
rapat tersebut dihasilkanlah konsep naskah Proklamasi dan telah disepakati konsep
Soekarnolah yang diterima, kemudian disalin dan diketik oleh Sayuti Melik, dan pagi
harinya tanggal 17 Agustus 1945 berhubung alasan keamanan pembacaan teks
Proklamasi dilakukan di rumah kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No.
56 Jakarta (sekarang menjadi Jalan Proklamasi No. 1). Tepat pada jam 10 pagi waktu
Indonesia bagian barat hari Jum’at Legi, Soekarno yang didampingi Moh. Hatta
membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Makna Proklamasi Kemerdekaan
• Proklamasi Kemerdekaan bagi suatu bangsa juga dapat
merupakan puncak revolusi, tonggak sejarah perjuangan bangsa
tersebut yang telah lama dilakukan untuk dapat terbebas dari
belenggu penjajah. Proklamasi Kemerdekaan bagi suatu bangsa
yang belum merdeka merupakan sesuatu yang sangat
diidamidamkan untuk terlaksananya, dikarenakan dengan
Proklamasi Kemerdekaan, bangsa yang bersangkutan dapat hidup
sederajat dengan bangsa-bangsa lain.
• Untuk memenuhi maksud dikumandangkannya kemerdekaan,
maka setelah Proklamasi Kemerdekaan bangsa yang bersangkutan
haruslah mempertahankannya dengan segala upaya dan dengan
perjuangan yang gigih untuk mengisi kemerdekaan yang telah
diproklamasikannya itu, dengan tujuan untuk mencapai tujuan
nasional bangsa sebagai cita-cita bangsa yang bersangkutan yang
telah lama diperjuangkan.

Anda mungkin juga menyukai