ABSTRAK
I. PENDAHULUAN
80). Kebudayaan merupakan seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta
yang sakral dan untuk mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas rahmat yang telah diberikan. Setiap daerah memiliki tradisi yang unik dan
beragam.
Salah satu objek kajian di bidang Antropologi yaitu tradisi. Tradisi adalah
suatu kebiasaan yang telah dilakukan sejak lama dan telah menjadi bagian dari
Minangkabau yang dikenal dengan keunikan tradisinya yang masih utuh hingga
sekarang. Salah satu tradisi yang masih bertahan hingga saat ini adalah tradisi
basapa. Tradisi basapa tersebut tidak asing lagi bagi masyarakat Nagari Ulakan
masyarakat Nagari Ulakan adalah tradisi ini masih bertahan hingga saat ini dan
tradisi basapa sebagai kearifan lokal yang akan tetap dipertahankan, karena nilai-
berdagang.
Rumusan dari masalah ini adalah proses tradisi basapa dan pengaruhnya
terhadap masyarakat Nagari Ulakan. Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini
adalah untuk menjelaskan tradisi basapa yang ada di Nagari Ulakan Padang
Pariaman yang masih dipertahankan hingga saat ini dan untuk mengetahui
praktis dapat menambah wawasan tentang tradisi basapa yang ada di Ulakan
Padang Pariaman.
dengan cara pengamatan langsung dan teknik wawancara, penulis mencari bahan
dari buku dan sumber-sumber dari media internet. Data yang diambil dalam
wawancara adalah proses tradisi basapa yang dilakukan oleh masyarakat Nagari
Ulakan Padang Pariaman. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara terhadap
II. PEMBAHASAN
2.1 Teori
bahwa setiap pola perilaku dan sikap yang menjadi bagian dari kebudayaan suatu
2.1.1 Tradisi
Tradisi dalam Antropologi sama dengan adat istiadat yang bersifat magis
dalam suatu masyarakat dan merupakan kebiasaan kolektif dan kesadaran kolektif
kebiasaan yang telah dilakukan sejak lama dan telah menjadi bagian dari
2.1.2 Masyarakat
Syekh Burhanudin lahir pada hari Selasa tanggal 17 Safar tahun 1206
Panjang disebuah rumah hasil bangunan dari nenek moyangnya yang bernama
adalah anak tunggal dari keturunan seorang petapa sakti yang bernama” Pampak
Syekh Burhanudin berasal dari keturunan Puteri Aka Lundang yang berasal dari
itulah ada buaya Putiah Daguek-Galundi nan Baselo dan Singkarak Badangkang.
tradisi basapa,karena kegiatan ini hanya dilakukan pada bulan Safar tahun
Hijriyah. Prosesinya diawali dengan berdo’a di makam syekh dengan tujuan orang
Kegiatan basapa dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih
sekarang.
makamnya diziarahi pada bulan Safar. Sehingga tradisi ini dinamakan dengan
Pada awalnya ziarah ke makam Syekh Burhanudin pada waktu yang tidak
saja sesuai dengan niatnya masing-masing. Dua orang ulama pewaris ajaran
Syekh Burhanudin,kni Syekh kapalo Koto Pauh Kambar dan Syekh Tuanku
tanggal 10 Safar.
sapa ketek. Pada saat sapa gadang Nagari Ulakan mulai diramaikan oleh
kegiatan ini diperuntukkan untuk masyarakat dari daerah Darek. Sapa ketek
adalah kegiatan basapa yang dilakukan setelah seminggu sapa gadang. Kegiatan
ziarahnya masih dalam kategori kecil karena hanya dari masyarakat Pariaman
saja. Tradisi basapa ada pemisahan antara sapa gadang dan sapa ketek. Alasanya
adalah banyaknya jamaah yang hadir pada sapa gadang,sehingga daya tampung
penzirah tidak mencukupi. Para murid Syekh Burhanudin membuat kesepakatn
wajib dan sholat sunat,dan ketiga zikir. Tetapi tidak sedikit pula yang mengisi
tradisi basapa pada hari terakhir menyendiri ke hutan-hutan dan bukit-bukit sunyi
pada hari Rabu terakhir bulan Safar. Pada waktu itu mereka meninggalkan
melaksanakan kegiatan tertentu sesuai dengan apa yang di ajarkan oleh gurunya.
Syattariyah ketika melakukan basapa dianggap berlebihan dan tidak sesuai dengan
ajaran Islam. Praktek yang menyimpang tersebut antara lain: penziarah pada saat
kuburan,menjadikan air yang sudah ditaruh diatas kuburan sebagai obat yang
Pengaruh tradisi basapa terhadap masyarakat Ulakan dapat kita lihat dari
mereka yakini dapat mendatangkan rezeki. Dengan memanjang foto Syekh akan
dan lebih giat lagi,tanpa disadari akan meningkatkan pendapatan dan berbengaruh
terhadap kegiatan ekonomi mereka. Pada saat tradisi basapa,pedagang mendapat
seperti: buku kajian, tasbih, kemenyan, dan gelang. Penziarah membeli barang
tersebut untuk digunakan pada basapa atau untuk aksesoris (ujar Anto,40 Tahun).
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ridho dari Allah SWT. kemudian dilanjutkan dengan sholat berjama’ah dan zikir
bersama. Kegiatan dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih
Islam di Minangkabau. Pada saat itu, Beliaulah satu-satunya orang yang pertama
kali membuka pendidikan agama Islam secara formal, yang dikenal dengan nama
pesantren. Dalam tradisi basapa dikenal dengan dua sebutan sapa gadang dan sapa
ketek. Penyimpangan yang terjadi pada saat tradisi basapa antara lain: sesajian
[LAN] Limbago Adat Nagari. 2012. Tradisi Basapa. Padang Pariaman (ID):LSM.
Andalas.