Anda di halaman 1dari 11

PERPADUAN PENCAK SILAT JAWA DAN MINANG

Di susun oleh

• RIAN WAHYUDI
• HABIL
• JEFRI YAFANI
• IMAM ARIF ZUHUDIA
• PENDI IRAWAN
• PUJA JASRIL AMAMTO

1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-
Nyalah sehingga tugas individu “makalah pencak silat” dapat saya selesaikan sesuai waktu yang
ditargetkan.

Makalah ini saya susun untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai pencak silat, serta
sebagai bahan penilaian dalam menguji pemahan belajar saya.

saya menyadari dalam makalah ini terdapat kekurangan ataupu kesalahan, untuk itu saya mohon kritik
demi kesempuranaan makalah selanjutnya. Atas partisipasinya saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu ‘alaikum wr,wb.

2
DAFTAR ISI
Kata pengantar----------------------------------------------------------------------------------2

Daftar isi--------------------------------------------------------------------------------------------3

BAB I : Pendahuluan----------------------------------------------------------------------------------4

BAB II : pembahasan--------------------------------------------------------------------------------5-10

BAB III : Penutup-------------------------------------------------------------------------------------11

3
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Pencak silat adalah kata mejemuk. Pencak dan Silat mempunyai pengertian yang sama dan merupakan
bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia Tenggara, yakni kelompok masyarakat etnis
hyangmerupakan penduduk asli Negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Kata Pencak biasa digunakan
oleh masyarakat pulau Jawa, Madura, dan Bali, sedangkan Silat biasa digunakan oleh masyarakat di
wilayah Indonesia lainnya maupun di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam serta di Thailand (bagian
Selatan), bdan Filipina. Penggabungan kata pencak dan silat menjadi kata majemuk untuk pertama
kalinya dilakukan pada waktu dibentuk suatu organisasi persatuan dan perguruan Pencak dan perguruan
Silatdi Indonesia yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia, disingkat IPSI pada tahun 1948 di
Surakarta.
Sejak saat itu, pencak silat menjadi istilah resmi di Indonesia. perguruan-perguruan yang mengajarkan
Pencak dan Silat asal Indonesia di berbagai Negara kemudian juga menggunakan istilah Pencak Silat. Di
dunia internasional Pencak Silat menjadi istilah resmi sjak dibentuknya Organisasi Federatif Internasional
yang diberi nama Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa, disingkat PERSILAT, di Jakarta pada tahun
1980. Walaupun demikian, karena kebiasaan kata Pencak dan Silat masih digunakan secara terpisah.
Dalam makalah ini akan diuraikan secara singkat beberapa hal sekitar Pencak Silat yang meliputi sejarah
perkembangan, teknik dasar pencak silat, dan beberapa hal lainnya
TUJUAN KEGIATAN
Memberikan wawasan yang lebih luas tentang pencak silat untuk penulis dan pembaca Dapat
menjadikan makalah ini sebagai referensi dalam pembelajaran tentang materi pencak silat.
MANFAAT KEGIATAN
“Membentuk dan Membangun Karakter Serta Moral Pemuda Penerus Bangsa Melalui Pencak Silat”

4
BAB 2
ISI
DEFINISI
Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini
secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia, seperti: Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina,
dan Thailand. Di Indonesia sendiri terdapat induk organisasi pencak silat yang diberi nama Ikatan Pencak
Silat Indonesia atau yang lebih dikenal dengan IPSI. Sedangkan suatu organisasi yang mewadahi dan
memfasilitasi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara
Bangsa atau PERSILAT yang merupakan bentukan dari Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei
Darussalam. Sedangkan menurut versi lain, pencak silat adalah olahraga be;a diri yang memerlukan banyak
konsentrasi. Dimana setiap konsentrasi dipengaruhi oleh kebudayaan. Sehingga tiap daerah memiliki cirri
khas dan aliran pencak silat. Misalnya pencak silat dari daerah Jawa Barat yang terkenal dengan aliran
Cimande dan Cikalong. Di Jawa Tengah terkenal dengan aliran Merpati Putih. Sedangkan di Jawa Timur
dengan aliran Perisai Diri.
Secara etimologi,Isti’lah silat lebih dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan tetapi khusus di Indonesia
isti’lah yang digunakan adalah pencak silat. Isti’lah ini digunakan untuk mempersatukan berbagai aliran
seni bela diri tradisional yang berkembang pesat di Indonesia. Nama pencak digunakan di Jawa, sedangkan
silat digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya, dan Kalimantan. Perbedaan dan cirri khas dari kata
pencak dan silat adalah bahwa pencak lebih mengedepankan unsure seni dan penampilan keindahan
gerakan, sedangkan silat adalah inti ajaran bela diri dalam pertarungan.
SEJARAH
Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang memiliki cara dalam melindungi diri dan
mempertahankan hidupnya dari tantangan alam, sehingga mereka menciptakan bela diri dengan menirukan
gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, seperti : gerakan kera, harimau, ular, burung elang. Bela diri
juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan
menggunakan parang, perisai, dan tombak. Bela diri juga sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan besar,
seperti kerajaan Sriwijaya, dan Majapahit, yang mana memilik pendekar-pendekar dan prajurit yang
kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan. Sedangkan menurut penilit silat Donald F. Draeger,
untuk mengetahui sejarah dan berkembangnya silat dapat dilihat dari berbagai artefak senjata yang
ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pahatan relief-relief yang berisikan sikap-sikap kuda silat
di Candi Prambanan dan Borobudor. Sementara itu Sheikh Shamsuddin berpendapat bahwa terdapat
pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah
mendapat pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan
mancanegara lainnya.
Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum
penyebar agama Islam pada abad ke-14 di nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan bersama-sama dengan
pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari latihan spiritual.
Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela
negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat

5
para pendekar yang mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran
Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan
Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.
Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya organisasi pencak
silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada
tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Kini IPSI tercatat sebagai
organisasi silat nasional tertua di dunia.
Beberapa organisasi silat nasional maupun internasional mulai tumbuh dengan pesat. Seperti di Asia,
Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olah raga dalam
pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games.
GERAKAN DALAM PENCAK SILAT
a.Teknik
Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Praktisi biasa
menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk
tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan
lain-lain.
b.Jurus
Pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian atas dan
bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan tehnik-tehnik lanjutan pencak silat
(buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan
kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran
seluruh tubuh.
1.Belaan
pembuangan-tangkisan-hindaran/elakan-pelepasan kuncian-tangkapan
Belaan adalah suatu usaha mempertahanka diri yang dilakukan baik dengan tangan maupun kaki sewaktu
menerima serangan.
Macam-macam belaan antara lain:
1). Pembuangan:
Pembuangan adalah teknik belaan yang dilakukan dalam keadaan memaksa dengan jalan membuang tenaga
serangan lawan.
2). Tangkisan
Tangkisan adalah teknik belaan dengan cara mengadakan kontak langsung (benturan) terhadap serangan
lawan, dengan jalan membendung atau mengalihkan serangan. Berbagai posisi dalam menangkis dapat
dilakukan, baik dengan melangkah maupun diam di tempat, dengan memperhitungkan posisi terbaik atau
menguntungkan untuk melakukan serangan balasan yang cepat. Yang perlu diperhatika dalam tangkisan
adalah koordinasi antara sikap kuda-kuda, sikap tubuh dan sikap tangan.
Adapun tangkisan terdiri dari dua macam, yaitu:
- Tangkisan (benturan) dengan tangan
- Tangkisan (benturan) dengan kaki
3). Hindaran/elakan
Hindaran/elakan adalah teknik belaan dengan cara memindahkan sasaran dari lintasan serangan.
Teknik elakan dapat dilakukan dengan cara:
- Melangkah dengan satu kaki
- Di tempat

6
- Memindahkan dua kaki
Elakan yang baik adalah dapat menghindarkan serangan dan dapat melakukan gerakan lanjuta (pola sambut)
dengan baik).
4). Pelepasan Kuncian
Pelepasan kuncian adalah usaha untuk melepaskan diri dari tangkapan lawan, dilakukan dengan cara
menggunakan satu tangan atau dua tangan.
2.Serangan
Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Praktisi biasa
menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk
tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan
lain-lain.
a). dengan tangan: pukulan-colokan-tebasan-sodokan-sikutan-kuncian
b). dengan kaki: tendangan-dengkulan-menjatuhkan (serampang, ungkit, sapu)
Macam-macam serangan yanga dapat dilakukan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
a). Serangan dengan tangan
serangan dengan tangan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, yaitu mengepal, terbuka dan terbuka
sebagian dengan memperhatikan lintasan serangan.
Lintasan serangan:
- ke depan lurus
- dari samping
- dari bawah
Macam-macam serangan dengan tangan antara lain:
- pukulan
- colokan
- tebasan
- sodokan
- sikutan
- kuncian
- tangkapan
b). Serangan dengan kaki
seperti pada serangan tangan, serangan dengan kaki juga memperhatikan unsur-unsur teknik tersebut di atas
untuk mengembangkan teknik yang benar. Untuk memantapkan serangan kaki perlu diperhatikan cara
melatih kekuatan dan keseimbangan kaki tumpu pada waktu melakukan tendangan dan sikap tubuh serta
sikap tangan yang baik, sehingga teknik tendangan menjadi baik dan dapat melakukan sikap atau tindakan
berikutnya setelah melakukan tendangan.
Adapun macam-macam serangan kaki adalah:
1). Tendangan
Sikap awal menendang perlu dilatih dari berbagai sikap dan posisi.
Macam tendangan adalah:
- tendangan ke arah depan (A, T)
- tendangan dari samping (C, Sirkel)
- tendangan belakang (B)
2). Dengkulan
Dengkulan dilakukan apabila jarak/jangkauan lawan sudah terlalu dekat.

7
3). Serkel
4). Menjatuhkan
Menjatuhkan dilakukan dengan cara: sapuan, ungkitan, kaitan dan guntingan.
Teknik jatuhan dapat dilakukan dengan cara:
(1). Meniadakan keseimbangan kaki tumpu (sapuan, ungkitan, kaitan dan guntingan)
(2). Meniadakan keseimbangan dengan didahului tangkapan.
b. Tujuan:
- Melatih dasar-dasar melakukan serangan dengan tangan dan kaki secara benar.
- Melatih dasar-dasar melakukan belaan dengan tangan dan kaki secara benar.
- Melatih pembentukan sikap yang benar.
c. Pelaksanaan:
- Kesalahan harus segera dibetulkan
- Pemberian aba-aba dari lambat, teratur, meningkat menjadi cepat dan mendadak
- Merangkaikan beberapa gerakan serangan (colok-tendangan-menjatuhkan)
- Merangkaikan beberapa gerakan belaan (tangkis-hindar)
- merangkaikan beberapa gerakan bela dan serang tangkis-pukul-tendang.
b) Jurus
a. pengertian
jurus adalah suatu rangkaian gerakan teknik pencat silat (pasang-serang-bela) sebanyak 36 (tiga puluh enam)
yang dilaksankan sambil melangkah.
Pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian atas dan bawah,
yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan tehnik-tehnik lanjutan pencak silat (buah),
saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan kecil
tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh
tubuh.
b. Tujuan:
- Melatih mengembangkan suatu pola permainan pencak silat
- Menumbuhkan pengertian permainan secara teratur
- Menguasai dan meyakini teknik yang dimiliki.
c. Pelaksanaan:
- Sama dengan pembinaan senam
- Penjelasan unsur-unsur belaan dan serangan (teknik) pada masing-masing jurus.
- Penjelasan pola langkah sesuai dengan tingkatannya tentang cara berpindah dari satu tempat ke tempat
lain dengan menggunakan kaidah pencak silat PSHT
- Pemberian aba-aba:
~ Pelan dan teratur (untuk pemahaman dan pembentukan sikap dan teknik yang benar)
~ ditingkatkan dengan cepat dan pendadakan untuk merangsang gerak cepat dan bertenaga
~ ditingkatkan dengan memberi aba-aba satu hitungan
- Kesalahan segera dibetulkan
- Melatih menggunakan jurus secara berpasangan (2A ><>
- Melatih menggunakan pasangan minimal dua gerakan untuk satu pasang dengan peningkatan atau
tambahan macam penggunaan pasang di tingkat atasnya.
• Pasang
a. Pengertian

8
adalah suatu sikap gerak lemah lembut gagah berwibawa dan terbuka yang merupakan perangkap agar
lawan mau menyerang, tetapi disertai kesiapan untuk melakukan belaan dilanjutkan serangan masuk
b. Tujuan:
- Melatih menyiapkan kondisi siap menyerang dan siap diserang
- Melatih meyakini jurus
c. Pelaksanaan:
- melatih perpindahan gerak dari satu gerak ke gerak lain dengan menggunakan pasang berlainan
- penggunaan pasamg masing-masing jurus
· Pelepasan Kuncian
a. Pengertian:
adalah suatu teknik untuk melepaskan kuncian lawan dilanjutkan dengan gerakan mengunci lawan
b. Tujuan:
- Melatih mengambil bagian-bagian tubuh lawan yang lemah
- Melatih memanfaatkan bagiantubuh sendiri untuk menyerang lawan
c. Pelaksanaan:
Melatih ketepatan dan kecepatan gerak disertai tenaga
• Belaan Belati
a. Pengertian:
adalah suatu teknik untuk menerima serangan belati dengan tangan kosong
b. Tujuan:
Melatih keberanian menghadapi lawan bersenjata
c. Pelaksanaan:
Melatih kecepatan dan ketepatan gerak disertai tenaga.
· Senam Toya
a. Pengertian:
adalah suatu gerakan serang bela menggunakan toya yang dilakukan di
tempat
b. Tujuan:
- melatih dasar gerakan jurus toya
- melatih sikap koordinasi yang benar antara sikap tangan memegang toya dengan tubuh dan kuda-kuda
kaki
- melatih gerak memegang toya dengan benar
c. Pelaksanaan:
- Pemberian aba-aba dari lambat, teratur, meningkat menjadi cepat dan mendadak
- Kesalahan segera dibetulkan
• jurus Toya
a. Pengertian:
adalah suatu rangkaian gerakan teknik pencak silat dengan menggunakan toya yang dilaksanakan sambil
melangkah.
b. Tujuan dan Pelaksanaan
sama dengan jurus
ASPEK DAN BENTUK PENCAK SILAT
Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:

9
1. Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia
seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu seringkali harus melewati tahapan
semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain
2. Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu aspek yang sangat
penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan
busana tradisional.
3. Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai ilmu bela diri
dalam pencak silat. Istilahsilat, cenderung menekankan pada aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat.
4. Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat mencoba
menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh.. Aspek olah raga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-
bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu.
MANFAAT ADANYA PENCAK SILAT
Beberapa manfaat yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak silat adalah:
1. Kesehatan dan kebugaran
2. Membangkitkan rasa percaya diri
3. Melatih ketahanan mental
4. Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi
5. Membina sportifitas dan jiwa ksatria
6. Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi
JENIS ORGANISASI PENCAK SILAT INTERNASIONAL DAN NASIONAL

1. PERSILAT : Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa


2. IPSI : Ikatan Pencak Silat Indonesia
3. FP2STI : Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia
4. EPSF : European Pencak Silat Federation
RINCIAN DANA
Baju Olahraga SMAN 1 SILLAUT =RP300.000 / orang × 6= RP1.800.000
ALAT DAN BAHAN
Baju Olahraga SMAN 1 SILLAUT

10
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini
secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia maupun Eropa. Terbukti dari banyaknya organisasi-
organisasi pencak silat yang tumbuh dengan pesat, seperti: PERSILAT di Indonesia, IPSI, PESAKA di
Malaysia.
Berkembangnya seni pencak silat tidak terlepas dari sejarah awal mulanya berdiri pencak silat. Berawal
dari nenek moyang bangsa Indonesia yang berusaha untuk mempertahankan dirinya dari ancaman dan
tantangan alam, Kerajaan-kerajaan besar yang memiliki prajurit dan pendekar-pendekar yang siap
berperang, Pahlawan nasional bangsa Indonesia, seperti pangeran Diponegoro yang melawan penjajah,
sampai pada akhirnya bela diri berkembang seiring berkembangnya jaman.
SARAN
Pencak silat merupakan salah satu warisan yang patut untuk terus dijaga dan dikembangkan. Melalui
serangkaian proses perputaran zaman sampai pada akhirnya pencak silat menjadi hak paten sebagai cabang
olahraga yang diakui baik dari nasional maupuan internasional. Maka sudah sepatutnya pencak silat harus
terus dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan.

11

Anda mungkin juga menyukai