Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pencak silat adalah kata mejemuk. Pencak dan Silat mempunyai pengertian yang sama
dan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia Tenggara, yakni kelompok
masyarakat etnis hyangmerupakan penduduk asli Negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Kata Pencak biasa digunakan oleh masyarakat pulau Jawa, Madura, dan Bali, sedangkan Silat
biasa digunakan oleh masyarakat di wilayah Indonesia lainnya maupun di Malaysia,
Singapura, Brunei Darussalam serta di Thailand (bagian Selatan), bdan Filipina.
Penggabungan kata pencak dan silat menjadi kata majemuk untuk pertama kalinya dilakukan
pada waktu dibentuk suatu organisasi persatuan dan perguruan Pencak dan perguruan Silatdi
Indonesia yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia, disingkat IPSI pada tahun 1948 di
Surakarta.
Sejak saat itu, pencak silat menjadi istilah resmi di Indonesia. perguruan-perguruan
yang mengajarkan Pencak dan Silat asal Indonesia di berbagai Negara kemudian juga
menggunakan istilah Pencak Silat. Di dunia internasional Pencak Silat menjadi istilah resmi
sjak dibentuknya Organisasi Federatif Internasional yang diberi nama Persekutuan Pencak
Silat Antarbangsa, disingkat PERSILAT, di Jakarta pada tahun 1980. Walaupun demikian,
karena kebiasaan kata Pencak dan Silat masih digunakan secara terpisah. Dalam makalah ini
akan diuraikan secara singkat beberapa hal sekitar Pencak Silat yang meliputi sejarah
perkembangan, teknik dasar pencak silat, dan beberapa hal lainnya

B. Rumusan Masalah
- Apa definisi pencak silat menurut istilah dan etimologi?
- Bagimana sejarah singkat pencak silat?
- Aspek dan bentuk apa saja dalam pencak silat?
- Bagaimana teknik dasar silat?
- Nilai Postif apa yang dapat diambil dari pencak silat?
- Jenis-jenis organsisasi pencak silat
C. Tujuan Penulisan
- Memberikan wawasan yang lebih luas tentang pencak silat untuk penulis dan pembaca
- Dapat menjadikan makalah ini sebagai referensi dalam pembelajaran tentang materi
pencak silat

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Pencak Silat


Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia.
Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia, seperti: Indonesia,
Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina, dan Thailand. Di Indonesia sendiri terdapat induk
organisasi pencak silat yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia atau yang lebih
dikenal dengan IPSI. Sedangkan suatu organisasi yang mewadahi dan memfasilitasi federasi-
federasi pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa atau
PERSILAT yang merupakan bentukan dari Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei
Darussalam. Sedangkan menurut versi lain, pencak silat adalah olahraga be;a diri yang
memerlukan banyak konsentrasi. Dimana setiap konsentrasi dipengaruhi oleh kebudayaan.
Sehingga tiap daerah memiliki cirri khas dan aliran pencak silat. Misalnya pencak silat dari
daerah Jawa Barat yang terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong. Di Jawa Tengah
terkenal dengan aliran Merpati Putih. Sedangkan di Jawa Timur dengan aliran Perisai Diri.
Secara etimologi,Istilah silat lebih dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan tetapi
khusus di Indonesia istilah yang digunakan adalah pencak silat. Istilah ini digunakan untuk
mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional yang berkembang pesat di Indonesia.
Nama pencak digunakan di Jawa, sedangkan silat digunakan di Sumatera, Semenanjung
Malaya, dan Kalimantan. Perbedaan dan cirri khas dari kata pencak dan silat adalah bahwa
pencak lebih mengedepankan unsure seni dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan
silat adalah inti ajaran bela diri dalam pertarungan.

B. Sejarah Pencak Silat


Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang memiliki cara dalam melindungi
diri dan mempertahankan hidupnya dari tantangan alam, sehingga mereka menciptakan bela
diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, seperti : gerakan kera,
harimau, ular, burung elang. Bela diri juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli
Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak.
Bela diri juga sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan besar, seperti kerajaan Sriwijaya, dan
Majapahit, yang mana memilik pendekar-pendekar dan prajurit yang kemahirannya dalam
pembelaan diri dapat diandalkan. Sedangkan menurut penilit silat Donald F. Draeger, untuk
mengetahui sejarah dan berkembangnya silat dapat dilihat dari berbagai artefak senjata yang

2
ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pahatan relief-relief yang berisikan sikap-
sikap kuda silat di Candi Prambanan dan Borobudor. Sementara itu Sheikh Shamsuddin
berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India dalam silat. Hal ini
karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari kebudayaan yang
dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan mancanegara lainnya.
Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak
dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di nusantara. Kala itu pencak
silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi
bagian dari latihan spiritual.
Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari
pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan
melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata,
seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di
Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut
Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.
Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya
organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran pencak
silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI). Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia.
Beberapa organisasi silat nasional maupun internasional mulai tumbuh dengan pesat.
Seperti di Asia, Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai
cabang olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA
Games.

C. Aspek dan Bentuk Pencak Silat


Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:
Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan
karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu seringkali
harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain
Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu aspek yang
sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak
silat, dengan musik dan busana tradisional.

3
Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai
ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilahsilat, cenderung menekankan pada aspek kemampuan
teknis bela diri pencak silat.
Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat
mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh.. Aspek olah raga meliputi pertandingan
dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu.

D. Teknik Dasar Pencak Silat


a) Sikap Pasang
Sikap pasang adalah teknik berposisi siap tempur optimal dalam menghadapi lawan
yg dilaksanakan secara teknis dan efektif.Sikap pasang dapat berpola serangan atau
belaan.Dalam pelaksanaanya sikap pasang merupakan kombinasi dan koordinasi kreatif dari
kuda-kuda,sikap tubuh,dan sikap tangan.ditinjau dari taktik penggunaanya terdiri dari
Sikap pasang Terbuka
Yakni sikap pasang dengan posisi tangan dan lengan yg tidak melindungi tubuh
Sikap pasang tertutup
Yakni Sikap Pasang dengan posisi tangan dan lengan yg melindungi tubuh. Sikap
pasang dalam kombinasi dan koordinasi dengan kuda-kuda meliputi.
Sikap pasang dengan kuda-kuda depan sejajar
Sikap Pasang dengan kuda-kuda badan berputar
Sikap pasang dengan kuda-kuda serong depan
Sikap Pasang dengan kuda-kuda tengah menghadap
Sikap Pasang dengan kuda-kuda tengah menghadap
Sikap pasang dengan kuda-kuda tengah menyamping
sikap Pasang dengan kuda-kuda silang depan
Sikap pasang dengan satu kaki diangkat

b) Gerak Langka
Gerak langkah adalah teknik berpindah atau mengubah posisi di sertai dengan
kewaspadaan mental dan indera secara optimal untuk mendapatkan posisi yang
menguntungkan (Favourable/condusive) dalam rangka mendekati atau menjauhi lawan bagi
kepentingan serangan dan belaan yang dilaksanakan secara taktis dan dalam pelaksanaannya
selalu di kombinasikan dan di koordinasikan dengan sikap tangan

4
Gerak Langkah dilihat dari beberapa segi yaitu :
1. Gerak langkah dari arahnya meliputi :
a. Gerak Langkah ke belakang
b. Gerak langkah serong kebelakang
c. Gerak langkah ke kiri
d. Gerak langkah serong kiri depan
e. Gerak langkah kedepan
f. Gerak Langkah serong kanan depan
g. Gerak langkah ke kanan
h. Gerak langkah seronh kanan belakang
2. Gerak Langkah ditinjau dari cara melaksanakannya, meliputi
a. Gerak langkah angkatan
b. Gerak langkah geseran
c. Gerak langkah ingsutan (seseran)
d. Gerak Langkah putaran
3. Gerak Langkah ditinjau dari pola taktiknya, meliputi
a. Gerak langkah lurus
b. Gerak langkahzig-zag(gergaji)
c. Gerak langkah Segitiga
d. Gerak langkah ladam (tapal Kuda)
e. Gerak langkah Liuk (meander)
f. Gerak Langkah ganda
c.) Tangkisan
Adalah suatu teknik untuk menggagalkan serangan lawan dengan melakukan tindakan
menahan serangan lawan dengan tangan,kaki dan tubuh. Contoh tangkisan antara lain
Tepis,Gedik,Kelit,Siku dan Potong.
1) Tangkisan Tepis
Yakni tangkisan dengan menggunakan satu atau ke dua telapak tangan terbuka
dengan kenaannya telapak dalam,arah gerakannya dari dalam keluar dan atas kebawah.
Tangkisan Tepis
2) Tangkisan Gedik
Yakni tangkisan yang kenaanya lengan bawah dalam dengan lintasan dari atas kebawah
Tangkisan Gedik , Tangkisan Gedik

5
3) Tangkisan kelit
Yakni tangkisan yg menggunakan satu lengan dengan telapak tangan terbuka yang
kenaanya telapak tangan luar dan arah dari dalam keluar
4) Tangkisan siku
Yakni tangkisan yang menggunakan siku dengan lintasan dari luar ke dalam.
5) Tangkisan potong
Yakni tangkisan yang menggunakan satu tangan dan lengan di gerakkan ke samping
seperti gerakan memotong dengan kenaannya lengan bawah luar dengan posisi tangan
terbuka.

d.) Pukulan
Dalam Pencak Silat Olah Raga sesuai dengan peraturan yang ada,disebutkan bahwa
yang dimaksud dengan pukulan adalah berbagai macam teknik serangan yg di lakukan
dengan mempergunakan tangan sebagai komponennya.
Jadi secara singkat dapat di jelaskan bahwa dalam Pencak Silat segala teknik pukulan
yang terdapat dalam Pencak Silat (dalam bentuk apaun) boleh dipergunakan untuk
menyerang yang disahkan dalam upaya memperoleh angka
Dari Sekian banyak teknik yang terdapat dalam pencak silat,dalam pelaksanannya
Pencak Silat Olah Raga ternyata tidak dapat dipergunakan,denagn pertimbangan efesiensi
dan efektivitas serta keselamatan pesilat.Dalam pertandingan Pencak Silat Olah Raga,teknik
pukulan yang sering dipergunakan adalah : pukulan depan,pukulan sangkol/bandul , pukulan
samping dan pukulan lingkar.
Pukulan Depan
Pukulan depan adalah pukulan yang dilakukan dengan lintasan lurus kedepan,yang
mencapai hasil optimal dapat dilakukan dengan dibantu oleh pergerakan bahu putaran
pinggang yang mendukung untuk pemindahan beraat badan kedepan (tangan yang
menyerang).Pukulan ini dapat dilakukan dalam dua sikap tubuh yang berbeda,yaitu\Pukulan
depan dengan posisi tangan yang dipergunakan untuk menyerang,sejajar dengan posisi kaki
yang berada didepan (jab)

Pukulan depan dengan posisi tangan yang dipergunakan untuk menyerang,tidak


sejajar dengan posisi kaki yang berada di depan (Straight)
Pukulan Sangkol

6
Yaitu Pukulan yang dilakukan dengan posisi tangan ditekuk (90 %).Lintasan pukulan
adalah diayun dari bawah ke atas.Pukulan ini dapat dilaksanakan dengan posisi kaki yg
bervariasi,baik dengan posisi kaki depan sejajar dengan tangan yang dipergunakan yuntuk
menyerang maupun tidak.
Pukulan Lingkar
Yaitu pukulan yang dilakukan denagn lintasan pukulan dari arah samping luat tubuh
pesilat menuju ke arah dalam tubuh pesilat.Untuk mendukung tercapainya hasil optimal dari
pukulan lingkar ini,harus di dukung dengan pergerakan bahu dan pinggang yang searah
dengan arah pukulan.hal ini akan menambah bobot dengan adanya dorongan berat badan
pesilat ke tangannya.
Pukulan Samping
Perkiraan dari teknik pukulan samping ini adalah punggung tangan.Adapun lintasan
dari samping dalam tubuh pesilat ke arah luar tubuh pesilat.

e.) Tendangan
Tendangan merupakan teknik dan taktik serangan yang mempergunakan untuk jarak
jangkau jauh dan sedang mempergunakan tungkai sebagai komponen penyerang. Dalam
Pencak Silat Olah raga ,teknik tendangan yang masuk sasaran mendapat nilai 2.
Teknik-teknik tendangan yang terdapat dalam Pencak Silat pada prinsipnya dapat
dipergunakan untuk menyerang dalam pertandingan pencak silat olah raga. namun
sebagaimana halnya dengan pukulan, tidak semua teknik tendangan dapat dipergunakan dan
pertandingan,berdasarkan efesiensi pelaksanaan teknik tendangan dan efektifitas untuk
memperoleh angka serta keselamatan yang melakukan tendangan tersebut. Teknik tendangan
pada pertandingan Olah Raga adalah tendangan :lurus, Sabit "T",belakang ,jejag dan gajul.
Tendangan depan/lurus adalah tendangan yang dilakukan dengan lintas lurus ke
depan,dengan perkenaan pada pangkal jari-jari kaki.Variasi dalam pelaksanaa teknik in i
antaralain dengan lompatan
Tendangan Sabit
Tendangan Sabit adalah tendangan yang di lakukan dengan lintasan dari samping
(melengkung seperti sabit/arit),perkenaannya pada punggung kaki. Tendangan ini dapat
di laksanakan dalam posisi kaki berada di depan maupun di belakang dan dapat pula di
variasikan dengan lompatan
Tendangan " T "

7
Tendangan T adalah tendangan yang dilakukan dengan posisi tubuh menyamping dan
lintasan tendangan lurus ke samping.Perkenaannya adalah bagian tajam telapak kaki dan
tumit. Banyak Variasi dalam pelaksanaanya antara lain : T jepret,T gantung,T lompat
Tendangan Jejag
Tendangan Jejag adalah tendangan yang dilaksanakan dengan posisi tubuh tegak dan
lintasan lurus kedepn,perkenaannya adalah tumit.Selintas tendangan ini mirip dengan
tendangan lurus,namun terdapat perbedaan prinsipil dalam pelaksanannya,Jika tendangan
lurus dengan melecutkan tungkai kedepan (seperti gerakan menusuk)sedangkan
tendangan gejos dilakukan denagn terlebih dahulu mengangkat lutut setinggi mungkin
dan kemudian mendorong tungkai kedepan sasaran
Tendangan belakang
Tendangan belakang yaitu tendangan yang dilakukan dengan terlebih dahulu memutar
tubuh dan sikap tubuh membelakangi lawan,dengan perkenaan pada telapak kaki atau
tumit
Tendangan Gajul
Tendangan gajul perkenaannya pada tumit se4dang lintasannya adalah dari arah bawah
ke atas
e.) Tangkapan
Tangkapan merupakan teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau dekat dan
sedang yang dilaksanakan dengan menangkap salah satu komponen tubuh lawan untuk
dilanjutkan dengan bantingan,jatuhan atau kuncian
Dari segi teknik, tangkapan dapat dilaksanakan dari luar dan dari dalam yang masing-
masing disebut tangkapan luar dan dalam
Tangkapan luar adalah teknik tangkapan yang dilaksanakan dari arah luar tubuh
pesilat yang melakukan teknik tangkapan,sedangkan tangkapan dalam adalah teknik
tangkapan yang dilaksanakan dari arah dalam tubuh pesilat yang melakukan teknik tangkapan
f.) Bantingan
Pengertian bantingan adalah teknik dan taktik serangan jarak jangkau dekat yang
dilakukan dengan terlebih dahulu menangkap salah satu komponen tubuh lawan untuk
selanjutnya,melalui proses mendorong atau menarik, di hempaskan dilihat dari titik tumpu
penyangganya bantingan dapat dilaksanakan dengan sekurang-kurangnya 4 macam teknik
yaitu : bantingan tungkai,bantingan pinggul,bantingan punggung dan bantingan kaki.

g.) Jatuhan

8
Pengertian jatuhan adalah teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau jauh dan
sedang yang dilaksanakan dengan menggunakan tungkai atau kaki untuk menjatuhkan lawan
Teknik jatuhan ini dalam pencak silat lazim disebut teknik sapuan yang dapat di
bedakan menjadi 1 macam yaitu :
a) Sapuan Tegak, Yaiyu menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menggunakan
tungkai yang disapukan dalam posisi tegak kekaki lawan
b) Sapuan rebah yaitu teknk menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menggunakan
tungkai yang disapukan dalam posisi rebah ke kaki lawan.
c) Besetan yaitu teknik menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menggunakan kaki
dan tungkai yang dikaitkan ke kaki lawan
d) Guntingan yaitu teknik menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menjepitkan
kedua tungkai pada bagian tubuh untuk diserang
e) Sabetan yaitu serangan menjatuhkan lawan dengan kenaan tulang kering kesasaran betis
dengan lintasan dari luar kedalam
Sumber : Bahan Penataran Pelatih Pencak Silat DKI Jakarta,2001
Dinas Pemuda dan Olah Raga DKI Jakarta & IPSI DKI Jakarta.
Saat Menerima Piala Pesilat Terbaik Putra Kabupaten Tangerang 1996

E. Nilai Positif Adanya Pencak Silat


1. Kesehatan dan kebugaran
2. Membangkitkan rasa percaya diri
3. Melatih ketahanan mental
4. Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi
5. Membina sportifitas dan jiwa ksatria
6. Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi

F. Jenis Organisasi Pencak Silat di Tingkat Nasional maupun Internasional


1. PERSILAT : Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa
2. IPSI : Ikatan Pencak Silat Indonesia
3. FP2STI : Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia
4. PESAKA Malaysia : Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia
5. PERSISI : Persekutuan Silat Singapore
6. EPSF : European Pencak Silat Federation

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia.
Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia maupun Eropa. Terbukti dari
banyaknya organisasi-organisasi pencak silat yang tumbuh dengan pesat, seperti: PERSILAT
di Indonesia, IPSI, PESAKA di Malaysia.
Berkembangnya seni pencak silat tidak terlepas dari sejarah awal mulanya berdiri
pencak silat. Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang berusaha untuk
mempertahankan dirinya dari ancaman dan tantangan alam, Kerajaan-kerajaan besar yang
memiliki prajurit dan pendekar-pendekar yang siap berperang, Pahlawan nasional bangsa
Indonesia, seperti pangeran Diponegoro yang melawan penjajah, sampai pada akhirnya bela
diri berkembang seiring berkembangnya jaman.

B. Saran
Pencak silat merupakan salah satu warisan yang patut untuk terus dijaga dan
dikembangkan. Melalui serangkaian proses perputaran zaman sampai pada akhirnya pencak
silat menjadi hak paten sebagai cabang olahraga yang diakui baik dari nasional maupuan
internasional. Maka sudah sepatutnya pencak silat harus terus dijaga, dilestarikan, dan
dikembangkan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Aip Syarifuddin. 1992. Atletik. Jakarta : Depdikbud.

Aip Syarifuddin dan Muhadi. 1992/1993. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta :
Depdikbud.

Carr, Gerry. 2000. Atletik (Edisi Terjemahan). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Suharno H. P, Alat-Alat Tes Pengukuran Kesegaran Jasmani, Jakarta, 1985

11
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat dan salam
diperuntukkan pada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat dari alam
kegelapan pada alam yang penuh cahaya ilmu pengetahuan dengan menyampaikan Dakwah
Islamiyah di permukaan bumi ini untuk kemaslahatan manusia dalam hidup dan
kehidupannya.

Penulis menyusun makalah yang berjudul Pencak silat dan beladiri. Adapun tujuan
penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas pelajaran Pendidikan Jasmani. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sangat
berperan penting dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya Bapak guru mata pelajaran
pendidikan jasmani yang telah memberikan ilmu serta bimbingannya kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis merasa bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah
ini kedepannya. Penulis minta maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam
penyususnan makalah ini.

Tanjung Pura, 10 November 2017

Penulis

i
12
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
A. BAB I: PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Pengertian Khilafah .................................................................................. 1
B. Tujuan Khilafah ........................................................................................ 1
C. Dasar-Dasar Khilafah................................................................................ 1

B. BAB II: PEMBAHASAN ............................................................................... 4


A. Definisi Pencak Silat ................................................................................. 2
B. Sejarah Pencak Silat .................................................................................. 2
C. Aspek dan Bentuk Pencak Silat ................................................................ 3
D. Teknik Dasar Pencak Silat ........................................................................ 4
E. Nilai Positif Adanya Pencak Silat ............................................................. 9
F. Jenis Organisasi Pencak Silat di Tingkat Nasional maupun Internasional 9

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 10


A. Kesimpulan ............................................................................................... 10
B. Saran ......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

ii
13
MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI

PENCAK SILAT DAN BELADIRI

DISUSUN

DIMAS ARDIANSYAH

SYAHWILDAN HAMDI

ATIKA ALFITIA

ZULFADIA ATIKA DEWI

RENI SHINTA

MAN 2 TANJUNG PURA


TAHUN AJARAN 2017/2018

14

Anda mungkin juga menyukai