I. Pendahuluan......................................................................................................1
II. Profil Sejarah Pencak Silat................................................................................2
III. Istilah Dalam Pencak Silat................................................................................3
IV. Aspek Dan Bentuk.............................................................................................4
V. Tingkat Kemahiran............................................................................................5
VI. Pencak Silat Didunia.........................................................................................6
VII. Padepokan Pencak Silat Di Indonesia...............................................................7
VIII. Organisasi Pencak Silat.....................................................................................7
IX. Program Latihan Ekskul Pencak Silat Smp Negeri 01 Arjasa Jember..............8
X. Visi Dan Misi....................................................................................................8
XI. Kompetisi Dan Event Target.............................................................................8
XII. Agenda Dan Kegiatan.......................................................................................9
XIII. Tujuan................................................................................................................9
XIV. Profil Perguruan................................................................................................9
XV. Program Latihan................................................................................................10
XVI. Perlengkapan Silat Prestasi...............................................................................11
XVII. Penutup..............................................................................................................12
I. PENDAHULUAN
Pencak silat merupakan salah satu tradisi negeri kita yang hampir tak terdengar
lagi oleh telinga kita. Jujur kapan, kapan kita terahir kali mendengar pencak silat?
Adakah anda mempunyai keinginan untuk melestarikan budaya kita yang rapuh ini? Atau
adakah keinginan untuk sekedar tahu pencak silat itu apa? Bahwa pencak silat adalah
ikon negeri kita, tradisi yang tidak boleh hilang dari tanah air kita. Ini bukan lagi tentang
sejarah yang harus kita pelajari dengan bosannya, tapi ini adalah suatu permainan
extreme yang akan memicuh adrenalin, dan menumbuhkan semangat nasionalisme pada
diri kita, bahkan ini adalah permainan yang akan membawa untuk memiliki lebih banyak
teman dan saudara.
II. PROFIL SEJARAH PENCAK SILAT
Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari
Indonesia. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan
Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku
bangsa Nusantara. Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, kini Vietnam juga telah
memiliki pesilat-pesilat yang tangguh. Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah
Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak
silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (Persilat), yang
dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam. Pencak silat
adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Ada pengaruh budaya
Cina, agama Hindu, Budha, dan Islam dalam pencak silat. Biasanya setiap daerah di
Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas. Misalnya, daerah Jawa Barat
terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong, di Jawa Tengah ada aliran Merpati Putih
dan di Jawa Timur ada aliran Perisai Diri. Setiap empat tahun di Indonesia ada
pertandingan pencak silat tingkat nasional dalam Pekan Olahraga Nasional. Pencak silat
juga dipertandingkan dalam SEA Games sejak tahun 1987. Di luar Indonesia juga ada
banyak penggemar pencak silat seperti di Australia, Belanda, Jerman, dan Amerika. Di
tingkat nasional olahraga melalui permainan dan olahraga pencak silat menjadi salah satu
alat pemersatu nusantara, bahkan untuk mengharumkan nama bangsa, dan menjadi
identitas bangsa. Olahraga pencak silat sudah dipertandingkan di skala internasional. Di
Indonesia banyak sekali aliran-aliran dalam pencak silat, dengan banyaknya aliran ini
menunjukkan kekayaan budaya masyarakat yang ada di Indonesia dengan nilai-nilai yang
ada di dalamnya.
III. ISTILAH DALAM PENCAK SILAT
1. SIKAP DAN GERAK
Pencak silat ialah system yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik
(pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak atau bertarung, sikap dan
gerakannya brubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan.
Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan
mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat.
2. LANGKAH
Ciri khas dari pencak silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini
penting dalam permainan silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola langka
dikenali, contohnya langkah tiga dan langkah empat.
3. TEHNIK
Pencak silat memiliki macam-macam tehnik yang banyak dari tehnik
bertahan dan menyerang. Secara tradisional istilah tehnik ini dapat di samakan
dengan buah. Pesilat bis menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut, dan
telapak kaki dalam serangan. Tehnik umum termasuk tendangan, pukulan,
sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, dan lain-lain.
4. JURUS
Pencak silat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkain gerakan
dasar untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk
menguasai penggunaan tehnik-tehnik lanjutan pencak silat, saat dilakukan untuk
berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah atau gerakan kecil
mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat di gabungkan itulah dasa pasan
atau aliran seluruh tubuh.
IV. ASPEK DAN BENTUK
Terdapat 4 (empat) aspek utama dalam pencak silat, yaitu :
1. Aspek Mental Spiritual: pencak silat membangun dan mengembangkan
kepribadian dan karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak
silat zaman dahulu seringkali harus melewati tahapan semedi, tapa, atau aspek
kebatinan lain untuk mencapai tingkat tertinggi keilmuannya.
2. Aspek Seni Budaya: budaya dan permainan “seni” pencak silat ialah salah satu
aspek yang sangat penting. Istilah pencak menggambarkan bentuk seni tarian
pencak silat, dengan music dan busana tradisional.
3. Aspek Beladiri: kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam
menguasai ilmu beladiri dalam pencak silat. Istilah silat, cenderung menekankan
pada aspek kemampuan teknis beladiri pencak silat.
4. Aspek Olah Raga: ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting.
Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Kompetisi ialah bagian
aspek ini. Aspek olahraga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk
jurus, baik untuk tunggal, ganda, regu
Bentuk pencak silat dan padepokannya (tempat berlatihnya) berbeda satu sama lain,
sesuai dengan aspek-aspek yang di tekankan. Banyak aliran yang menemukan asalnya
dari pengamatn atas perkelahian binatang liar.silat-silat harimau dan monyet ialah contoh
dari aliran-aliran tersebut. Adapula yang berpendapat bahwa aspek beladiri dan olahraga,
baik fisik maupun pernafasan, adalah awal dari pengembangan silat. Aspek olahraga dan
aspek beladiri inilah yang telah membuat pencak silat menjadi terkenal di eropa.
Bagai mana pun, banyak yang berpendapat bahwa pokok-pokok dari pencak silat
terilangkan, atau di permudah, saat pencak silat bergabung pada dunia olah raga. Oleh
karena itu, sebagian praktisi silat tetap memfokuskan pada bentuk tradisional atau
spiritual dari pencak silat, dan tidak mengikuti keanggotaan dan peraturan yang di
tempuh oleh persilat, sebagai organisasi pengatur pencak silat sedunia.
V. TINGKAT KEMAHIRAN
Secara ringkas, murid silat atau pesilat dibagi menjadi beberapa tahap atau tingkat
kemahiran, yaitu:
XIII. TUJUAN
Adapun tujuan ekstrakulikuler pencak silat ini antara lain :
1. Memberikan pendidikan mental dan disiplin diluar sekolah
2. Menumbuhkan kesadaran melestarikan budaya dan tradisi negeri
3. Menumbuhkan sikap kebersamaan sesuai dengan mental pendekar yang tenang dan
bersahaja
4. Menumbuhkan motivasis prestasi pada setiap anak didik
5. Berprestasi dan mengharumkan nama baik sekolah
Program ini hanya akan digunakan sewaktu-waktu jika akan menghadapi pertandingan.
1. Tahap Persiapan
a. Tahap ini memerlukan waktu sampai 50% dari seluruh waktu yang tersedia,
yang meliputi :
c. Tahap persiapan Fisik Khusus, latihan tehnik mulai di intensifkan dan rasa
percaya diri, disiplin, dedikasi, semangat bertanding dan motivasi harus
mendapat perhatian khusus.
2. Tahap Kompetisi
b. Tahap Kompetisi utama, kondisi atlet baik fisik, tehnik, taktik dan mental harus
dalam kondisi prima, sehingga diharapkan muncul rasa percaya diri dan
memiliki memotivasi yang tinggi untuk menang (Will to Win)
3. Tahap Transisi
b. Evaluasi secara khusus baik dari sisi program latihan maupun pelaksanaan
pertandingan, agar dapat dijadikan masukkan dalam menyusun program latihan
berikutnya.