Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENJASKES

Tentang :

“Latihan dan Gerakan Dasar Pencak Silat”

Oleh : Kelompok 3
 Mahfud Zammi
 Muhammad Ardian Syamsa
 Muhammad Lukmanul Hakim
 Rival Aprian

SMA Negeri 4 Kota Tangerang


XII MIPA 6
Tahun Ajaran 2018/2019
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah penjaskes ini.

Makalah ini disusun dengan judul “Makalah Penjaskes Latihan dan Gerakan Dasar
Pencak Silat”. Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata pelajaran penjaskes kami.

Makalah ini saya susun untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai
pencak silat, serta sebagai bahan penilaian dalam menguji pemahaman belajar kami.

Namun, kami juga menyadari bahwa makalah ini pun tidak luput dari adanya
kesalahan dan kekurangan dalam penyusunannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari guru
dan para pembaca sangatlah kami harapan demi perbaikan kami untuk ke depannya. Akhir
kata, semoga laporan ini dapat menjadi salah satu referensi belajar, menambah wawasan, dan
bermanfaat bagi para pembaca.

Tangerang, 4 September 2018

Penyusun
Kelompok 3

i
A. Identitas

 Definisi Pencak Silat


Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari
Indonesia. Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia, seperti:
Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina, dan Thailand. Di Indonesia sendiri
terdapat induk organisasi pencak silat yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia
atau yang lebih dikenal dengan IPSI (1948). Sedangkan suatu organisasi yang
mewadahi dan memfasilitasi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara adalah
Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa atau PERSILAT (1980) yang merupakan
bentukan dari Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Sedangkan
menurut versi lain, pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak
konsentrasi. Dimana setiap konsentrasi dipengaruhi oleh kebudayaan.Sehingga tiap
daerah memiliki cirri khas dan aliran pencak silat.Misalnya pencak silat dari daerah
Jawa Barat yang terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong.Di Jawa Tengah
terkenal dengan aliran Merpati Putih.Sedangkan di Jawa Timur dengan aliran Perisai
Diri.
Secara etimologi, istilah silat lebih dikenal secara luas di Asia Tenggara,
akantetapi khusus di Indonesia istilah yang digunakan adalah pencak silat. Istilah ini
digunakan untuk mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional yang
berkembang pesat di Indonesia.Nama pencak digunakan di Jawa, sedangkan silat
digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya, dan Kalimantan.Perbedaan dan ciri
khas dari kata pencak dan silat adalah bahwa pencak lebih mengedepankan unsur seni
dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan silat adalah inti ajaran bela diri dalam
pertarungan.

 Sejarah Singkat

Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang memiliki cara dalam
melindungi diri dan mempertahankan hidupnya dari tantangan alam, sehingga mereka
menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam
sekitarnya, seperti: gerakan kera, harimau, ular, burung elang. Bela diri juga sudah
ada sejak zaman kerajaan-kerajaan besar, seperti kerajaan Sriwijaya, dan Majapahit,
yang mana memilik pendekar-pendekar dan prajurit yang kemahirannya dalam
pembelaan diri dapat diandalkan. Sedangkan menurut penilit silat Donald F. Draeger,
untuk mengetahui sejarah dan berkembangnya silat dapat dilihat dari berbagai artefak
senjata yang ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pahatan relief-relief
yang berisikan sikap-sikap kuda silat di Candi Prambanan dan Borobudor. Sementara
itu Sheikh Shamsuddin berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri
dari Cina dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah
mendapat pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau
dari India, Cina, dan mancanegara lainnya.

ii
Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak
dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di nusantara. Kala itu
pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren.
Silat menjadi bagian dari latihan spiritual.
Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari
pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Menyadari pentingnya
mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya organisasi pencak
silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran pencak silat di
seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI). Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia.
Kini, beberapa organisasi silat nasional maupun internasional mulai tumbuh dengan
pesat. Seperti di Asia, Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk
sebagai cabang olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya
dipertandingkan dalam SEA Games.

 Aspek dalam Pencak Silat


Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:
a) Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan
kepribadian dan karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak
silat zaman dahulu seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek
kebatinan lain.
b) Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu
aspek yang sangat penting. Istilah pencak pada umumnya menggambarkan bentuk
seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana tradisional.
c) Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam
menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilah silat, cenderung menekankan
pada aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat.
d) Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting.
Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Aspek olah raga
meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal,
ganda atau regu.

 Teknik – Teknik dalam Pencak Silat

1. Kuda-kuda dalam pencak silat


Teknik dasar pencak silat yang paling awal adalah kuda-kuda, sebuah posisi yang
dimiliki oleh petarung pencak silat. Posisi kuda-kuda ini adalah posisi berdiri
dengan bersiap untuk menghadapi musuh.Kuda-kuda pencak silat terbagi atas tiga
bagian yaitu kangkang, berdiri tegak, 6 sikap-sikap kuda-kuda. Berikut merupakan
penjelasan untuk sikap kuda-kuda pencak silat:

iii
 Kuda-kuda depan

Posisi kuda-kuda depan adalah meletakkan posisi salah satu kaki ke depan lalu
ditekuk dan kaki belakang lurus. Telapak kaki belakang menyamping keluar dan
berat badan ditumpukan ke depan. Posisi badan harus tegap dan pandangan lurus
ke depan.

 Kuda-kuda belakang

Posisi kuda-kuda belakang adalah menumpukan berat badan kepada kaki belakang.
Menumpukan tumit untuk berpijak sehingga badan menjadi condong ke depan.
Kaki depan melakukan injit dengan menapakan tumit atau ujung kaki ke tanah.

 Kuda-kuda tengah

Posisi kuda-kuda tengah adalah melebarkan kedua kaki dan menekukannya


sehingga badan menjadi lebih rendah. Posisi ini akan menumpukan berat badan
pada titik tengah tubuh.

 Kuda-kuda samping

Posisi kuda-kuda samping adalah menekukkan salah satu kaki kesamping dan kaki
yang lainnya lurus ke arah samping yang lain. Berat badan ditumpukan pada kaki
yang ditekuk, badan harus tegap sehingga bahu menjadi sejajar atau segaris dengan
kaki.

 Kuda-kuda silang depan

Posisi kuda-kuda silang adalah seperti kuda-kuda yang menggabungkan kuda-kuda


depan dan samping secara bersamaan. Kuda-kuda silang depan dibentuk dengan
cara menapakkan salah satu kaki ke depan lalu menekuknya, kaki ini akan
menopang berat badan. Kaki yang lain diletakkan melawan arah kaki yang
sebelumnya dengan ringan, hanya meletakan sentuhan ibu jari atau ujung jari
lainnya ke tanah.

 Kuda-kuda silang belakang

Posisi kuda-kuda silang belakang adalah seperti kebalikannya dari kuda-kuda


silang belakang. Sama seperti sebelumnya, posisi kaki salah satunya menjadi
penringan. Perbedaannya adalah posisi badan yang menghadap belakang dan posisi
kaki ringan berada lebih di depan.

2. Sikap dalam silat

iv
Teknik dasar pencak silat pada dasarnya terdiri dari sikap (posisi) dan gerak-gerik
(pergerakan). Apabila petarung atau pesilat bergerak maka sikap dan gerak-
geriknya akan berubah disesuaikan dengan gerakan sebelumnya dan situasi. Sikap
pasang adalah posisi siap untuk melanjutkan gerakan berikutnya. Berdasaran
jenisnya, terdapat 5 jenis pasang yaitu:

Sikap Jongkok
Merupakan sikap yang dilakukan dengan meletakan salah kaki di tanah. Sikap
Jongkok terbagi atas dua, yaitu:

 Sikap Jongkok: Memasang sikap dengan posisi badan tegap, pandangan lurus ke
depan, posisi tungkai ditekuk pada kedua ujung telapak kaki bagian dalam dengan
tumit diangkat.
 Sikap Jengkeng: Memasang sikap dengan posisi badan tegap, padangan lurus ke
depan, dan kaki menghadap depan dengan lutut ditekuk dan kaki belakang dengan
lutut ditumpukan ke tanah.

Sikap Duduk
Merupakan sikap yang dilakukan dengan cara meletakan kedua kaki di tanah dan
meletakan berat badan diatas pinggang. Sikap duduk terbagi atas empat, yaitu:

 Sikap Duduk: Memasang sikap dengan posisi badang tegap, pandangan lurus ke
dapan, merapatkan bokong dengan lantai. Posisi kedua tungkai dan lutut ditekuk
sehingga arah lutut ke depan dan kedua lengan dibengkokan dengan posisi depan
badan.

 Sikap Sila: Memasang sikap dengan posisi badan tegap, pandangan lurus ke depan,
merapatkan bokong dengan lantai. Posisi kedua kaki disilang didepan badan dan
telapak tangan diatas lutut.

 Sikap Simpuh: Memasang sikap dengan posisi badan tegap, pandangan lurus ke
depan. Posisi kedua tungkai dilipat ke belakang dengan ujung kaki rapat dan tumit
di atas, dan kedua telapak tangan diletakan di atas paha.

 Sikap Sempok: Memasang sikap dengan posisi badan tegap, padangan lurus ke
depan. Posisi kedua tungkai dilipat dibawah bokong dan tungkai yang lain ditekuk
keatas. Posisi telapak tangan ada di depan dada, mengarah ke atas.

Sikap Berbaring
Merupakan sikap yang dilakukan untuk mempertahankan diri. Sikap berbaring
terdiri dari tiga, yaitu:

 Sikap Telentang: Memasang sikap dengan posisi badan telentang, pandangan ke


atas depan, menekuk satu tungkai dan tungkai yang lain lurus. Salah satu tangan

v
diletakan di tanah dengan membengkokan siku dan tangan lainnya ditaruh diatas
dada.

 Sikap Miring: Memasang sikap dengan posisi badan miring, pandangan ke depan,
menekuk salah satu tungkai kaki mendekati dada dan kaki lainnya lurus kedepan.
Posisi tangan menopang berat badan dengan menaruh siku di tanah dan tangan
lainnya ada diatas paha.

 Sikap Telungkup: Memasang sikap dengan posisi badan telungkup, pandangan ke


depan, meluruskan kedua kaki. Posisi kedua tangan menyentuh tanah dengan
membengkokan siku hingga rapat.

Sikap Khusus
Merupakan sikap yang digunakan untuk melatih keseimbangan dalam bertahan
maupun menyerang. Sikap khusus terbagi atas lima jenis, yaitu:

 Sikap Khusus Tegak Satu Kali

Memasang sikap dengan posisi badan tegak, pandangan ke depan. Mengangkat


salah satu kaki dengan lutut yang ditekuk dan mengarah ke depan, dan posisi
tangan ada di samping badan dengan kepalan dan siku bengkok.

 Sikap Khusus Pancer Bawah

Memasang sikap dengan posisi badan telentang, pandangan ke depan atas. Posisi
lutut ditekuk dan telapak kaki rapat ke lantai sedangkan kaki lainnya diangkat
keatas.Posisi kedua tangan ada disamping badan dengan siku bengkok.

 Sikap Khusus Pancer Telentang


Memasang sikap dengan posisi badan telentang, pandangan ke depan atas. Posisi
satu lutut ditekuk dengan telapak kaki merapat ke tanah dan kaki lainnya diangkat
ke atas. Posisi kedua tangan ada disamping badan dengan siku bengkok.

 Sikap Khusus Pancer Harimau Merangkak

Memasang sikap dengan posisi badan merangkak. Posisi kedua kaki tungkai
ditekuk dengan satu di depan dan kaki lainnya dibelakang.

 Sikap Khusus PAncer Monyet


Memasang sikap dengan posisi badan tegap, pandangan lurus kedepan. Posisi
kedua kaki ditekuk kedalam dan kedua tangan membengkokan siku di depan dada.

Sikap Pasang

vi
Merupakan sikap yang siap siaga untuk melakukan perlawanan terhadap serangan
yang berpola.Sikap ini dilakukan pada awal atau akhir kegiatan. Terdiri dari 4
tahap, berikut penjelasannya:

 Pasang satu: Memasang sikap dengan posisi badan yang tegap serta kedua
tangan berada di samping dalam keadaan lurus kebawah dan siap.
Posisi kedua kaki dibuka selebar bahu.
 Pasang dua: Memasang sikap dengan posisi badan yang tegap, posisi kaki
dibuka selebar bahu, dan posisi tangan berada di samping
pinggang dengan dikepal.
 Pasang tiga: Memasang sikap dengan posisi badan yang tegap dan posisi kaki
dibuka selebar bahu. Posisi tangan ditekuk keatas sehingga
telapak tangan yang dikepal setara dengan posisi mata.
 Pasang empat: Memasang sikap dengan posisi badan yang tegap dan posisi
kaki dibuka selebar bahu. Posisi tangan menyilang didepan dada
dan kepalan tangan dibuka.

3. Arah
Merupakan target arah dari sasaran gerakan dalam pencak silat, baik dalam
bertahan maupun menyerang. Arah menggunakan mata angin sebagai penunjuk
arahnya.Arah sering kali dilakukan dalam latihan pencak silat.Aspek yang bisa
dilatih dengan arah salah satunya adalah pergerakan kuda-kuda.

Gerakan pertama sampai empat menggunakan kuda-kuda samping dalam


latihannya. Meletakkan kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang, posisi badan
dalam keadaan lurus. Gerakan ke lima sampai delapan memposisikan kaki kanan di
depan dan kaki kiri di belakang. Posisi kaki kiri di luruskan dan kaki kanan
ditekukan, posisi badan sedikit condong ke depan dan sebaliknya

4. Pola langkah dalam pencak silat


Langkah adalah teknik dasar pencak silat dan merupakan cara berjalan yang
digunakan dalam pencak silat. Berikut pejelasannya untuk beberapa pola langkah:

 Pola langkah lurus : Bergerak dengan pola yang membentuk garis lurus
baik maju atau mundur. Dilakukan dengan kuda-kuda, umumnya kuda-kuda
tengah.
 Pola langkah zigzag : Bergerak dengan pola yang membentuk garis zigzag.
Memulai langkahnya dengan langkah serong/miring.
 Pola langkah ladam atau huruf U : Bergerak dengan menggerakan kaki kesamping
kanan lalu ditutup dengan kaki kiri yang merapat, kemudian kaki kiri lalu kaki
kanan maju dan merapat, dan dilakukan sebaliknya. Gerakan tersebut akan
menimbulkan pola seperti huruf U.
 Pola langkah segi tiga : Bergerak dengan pola yang membentuk bidang
segitiga. Dilakukan dengan 2 kuda-kuda yaitu kuda-kuda tengah dan depan

vii
 Pola langkah huruf S : Bergerak dengan penggabungan 3 kuda-kuda
membentuk huruf S. Kuda-kuda yang digunakan diantara lain adalah kuda-kuda
tengah, samping, dan belakang.
 Pola langkah segi empat : Bergerak dengan penggabungan kuda-kuda tengah dan
depan. Dilakukan dengan cara siap dengan kuda-kuda depan lalu bergerak maju
dengan kuda-kuda tengah membentuk segi empat lalu.

Kuda-kuda, Sikap, dan Pola Langkah dalam pencak silat sering kali menjadi salah
satu unsur dalam tarian tradisional di Indonesia.

5. Pukulan dalam pencak silat


Gerakan menyerang dalam pencak silat terbagi atas dua yaitu pukulan dan
tendangan.Pukulan adalah gerakan menyerang yang menggunakan tangan sebagai
alatnya. Beberapa jenis pukulan dalam pencak silat yang sering digunakan:

 Pukulan lurus : Gerakan pukulan lurus atau pukulan depan dilakukan dengan
mendorong tangan secara lurus kedepan dengan menggerakan badan ke depan saat
memukul. Pukulan lurus terdapat dua yaitu jab dan straight. Jab posisi kaki sejajar
berada dengan lengan, sedangkan straight posisi kaki tidak sejajar dengan lengan.
 Pukulan bandul : Sering disebut dengan pukulan sangkol, merupakan pukulan dari
bawah ke atas dengan sedikit bengkokan.
 Pukulan tegak : Gerakan pukulan yang menargetkan bahu lawan menjadi sasaran
 Pukulan melingkar : Gerakan pukulan dilakukan dari arah samping tubuh petarung
bergerak mendekati petarung. Dukungan didukung oleh gerakan badan dan bahu
untuk menimbulkan efek lebih dalam.

6. Tendangan dalam pencak silat


Selain pukulan, gerakan untuk menyerang adalah tendangan.Tendangan
adalah gerakan memukul lawan dengan menggunakan kaki sebagai alatnya.
Berikut beberapa penjelasan mengenai tendangan pencak silat:

 Tendangan lurus : Gerakan tendangan yang dilakukan lurus kedepan, menargetkan


perut lawan.
 Tendangan melingkar : Gerakan tendangan yang dilakukan dari arah samping luar
petarung lalu diayunkan hingga kaki menjadi lurus.
 Tendangan berbentuk huruf T : Gerakan menendang dilakukan dari posisi tubuh
menyamping dan gerakan tendangan lurus ke depan.
 Tendangan samping : Gerakan menendang dengan punggung kaki.

7. Tangkisan dalam pencak silat


Gerakan lain selain menyerang adalah bertahan atau disebut juga tangkisan.
Gerakan tangkisan di pencak silat menggunakan tangan dan kaki sebagai alatnya.
Berikut penjelasannya:

viii
 Tangkisan dalam : Menangkis serangan dari luar dengan meletakkan tangan sejajar
dengan bahu.
 Tangkisan luar : Menangkis serangan dari luar dengan menggunakan tangan untuk
menepis serangan lawan ke samping.
 Tangkisan atas : Menangkis serangan dari luar yang menargetkan kepala dengan
menaruh tangan diatas kepala.
 Tangkisan bawah : Menangkis serangan dari luar yang menuju bagian bawah
badan dengan merendahkan badan dan meluruskan tangan kebawah.

8. Gerakan lainnya
Terdapat gerakan lainnya dalam pencak silat selain bertahan dan menyerang.Pada
umumnya gerakan dilakukan dengan pukulan, tendangan, dan tangkisan, gerakan
dibawah ini adalah gerakan selain yang telah disebutkan. Berikut penjelasannya:

 Guntingan

Teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk menjatuhkan lawan.Sapuan atau


Guntingan adalah salah satu jenis teknik menjatuhkan musuh dengan
menggoyahkan kuda-kuda musuh.Caranya adalah menendang dengan menyapu
atau menjepit atau menggunting kaki musuh, sehingga musuh kehilangan
keseimbangan dan jatuh.Gerakan guntingan terdiri dari guntingan luar dan
guntingan dalam.

 Kuncian

Merupakan gerakan untuk melumpuhkan lawan berdaya, tidak bergerak, atau


melucuti senjata musuh.Gerakan Kuncian bersifat menghindar, tipuan, dan gerakan
cepat.Kuncian pada umumnya mengincar pergelangan tangan, lengan, leher, dagu,
atau bahu musuh.

 Kembangan

Merupakan gerakan tangan dan sikap yang dilakukan sambil memperhatikan


gerak-gerik musuh dan celah pertahanan musuh.Pada umumnya gerakan
kembangan dilakukan pada awal pertarungan untuk mengantisipasi serangan atau
mengelabui musuh.Kembangan merupakan salah satu bagian penilaian utama yang
mengutamakan keindahan gerakan dalam seni pencak silat.

 Peraturan dalam Pencak Silat


Untuk memudahkan penilaian pertandingan, maka dalam peraturan pencak silat
dikategorikan menjadi empat jenis, yaitu :
1. Wiralaga (pertandingan 2 orang dari kubu yang berbeda)
2. Wiragana (menampilkan keindahan pencak silat oleh satu orang)
3. Wirasanggha (penampilan pencak silat dari 2 orang dari regu yang sama)
4. Wiraloka (penampilan pencak silat dari 3 orang dari regu yang sama)
ix
a. WIRALAGA

Bagian tubuh yang dapat dijadikan target perkenaan adalah seluruh bagian
tubuh kecuali leher ke atas dan kemaluan, bagian-bagian tersebut adalah :

1. Dada
2. Perut
3. Rusuk kiri dan kanan
4. Punggung atau belakang badan
5. Bagian lengan dan tungkai bis dijadikan fokus serangan untuk menjatuhkan dan
mengunci lawan, akan tetapi pada bagian ini tidak mendapatkan nilai sedikitpun.
6. sebagai sasaran perkenaan

Perlengkapan yang dibolehkan dalam peraturan pencak silat untuk kategori


Wiralaga adalah :
1. Pakaian bertanding ( pakaian pencak silat berwarna hitam sesuai dengan ketentuan
)
2. Pelindung dada ( Body Protector )
3. Pelindung kemaluan
4. Pelindung sendi

Waktu yang diatur dalam peraturan pertandingan pencak silat untuk kategori
Wiralaga adalah :
1. Pertandingan dilangsungkan selama 3 babak
2. Tiap babak terdiri dari 2 menit
3. Waktu istirahat diantara babak satu dengan babak yang lain diberikan istirahat
selama satu menit.
4. Lama waktu ketika wasit pertandingan menghentikan pertandingan tidak dihitung
sebagai waktu bertanding
5. Perhitungan terhadap penampilan pesilat yang jatuh karena dorongan yang sah,
tidak dihitung sebagai waktu bertanding.

b. WIRAGANA
Perlengkapan yang diperbolehkan sesuai peraturan pencak silat untuk kategori
WIRAGANA adalah :
 Pakaian tradisional dengan perlengkapannya (bentuk dan warna harus serasi ).
 Musik yang digunakan bisa berupa nayaga langsung atau bentuk rekaman, berasal
dari khasanah musik nusantara.
 Senjata yang digunakan dalam pertandingan berasal dari khasanah senjata rumpun
melayu.

Jenis senjata yang diperbolehkan dalam pertandingan terdiri dari:


 Senjata pendek (Pisau, badik, keris, clurit dan rencong)
 Senjata panjang (Golok, tombak, parang dan tongkat)
 Senjata lain (Cambuk, selendang, tali, sabuk)
Jumlah senjata yang digunakan paling banyak 3 senjata, baik dari jenis yang sama
maupun berbeda.

x
Lama bertanding sesuai dengan peraturan pencak silat untuk kategori WIRAGANA :
 Pesilat diberi kesempatan untuk menampilkan kelihaiannya selama 3 menit,
dihitung mulai dari salam pembukaan selesai dilaksanakan dan gong tanda mulai
pertandingan dibunyikan.
 Salam pembukaan yang diperbolehkan sesuai peraturan pencak silat paling lama 10
detik ( tidak termasuk waktu bertanding ).

c. WIRASANGGA
Pertandingan pencak silat wirasangga adalah sebuah pertandingan yang
menampilkan dua orang pesilat yang berasal dari satu kelompok yang sama.
Mereka saling berhadap-hadapan untuk memperagakan kekayaan tekni dan jurus
dalam pencak silat aliran mereka yang ditampilkan secara efektif, etis, dan
kesatria dengan senjata ataupun tanpa senjata.Pesital di haruskan memakai
pakaian sesuai dengan peraturan pencak silat dan aksesoris yang berlalu sesuai
dengan jenis kategori yang diikuti.

d. WIRALOKA

Lama bertanding silat untuk kategori WIRALOKA sesuai dengan peraturan pencak silat
Indonesia :
1. 3 menit untuk jurus wajib
2. 5 menit untuk jurus bebas
Waktu pertandingan dihitung mulai dari salam pembukaan dengan gong tanda
mulai pertandingan mulai dibunyikan. Salam pembukaan yang dilakukan oleh para
pesilat, hanya diperbolehkan selama 10 detik.

Rangkaian Gerakan WIRALOKA yang Wajib Dilakukan oleh Para Pesilat


Salam Pembukaan
 Sikap sempurna
 Kedua tangan lurus tengadah ke atas
 Tangkupkan di depan hidung
 Dilipat depan perut, tangan kanan diatas

Jurus Pertama
1. Kuda-kuda tengah.
2. Tangan kanan menonjok ke depan.
3. Tangan kiri menonjok ke depan.
4. Kaki kanan maju ke depan, Tangan kanan menyikut ke kanan.
5. Kaki kiri maju ke depan, tangan kiri menangkis ke arah kiri.
6. Tangan kanan menebas ke arah kiri ditahan oleh tangan kiri, kaki kanan maju ke
depan.
7. Kaki kanan menendang ke arah atas.
8. Dorongan dengan kedua tangan ke depan dan kaki kiri maju ke depan.

xi
Jurus Kedua
1. Kuda-kuda depan kaki kiri.
2. Pukulan depan tangan kanan, kaki kanan maju ke depan.
3. Tangkisan ke samping tangan kiri, kaki kiri mundur ke belakang.
4. Tendangan kaki kiri ke arah kanan atas.
5. Tangan kiri menyikut ke samping belakang, kaki kiri mundur ke belakang.
6. Balik badan, kaki kanan selangkah, tangan kanan memukul ke depan.
7. Pukulan bandul tangan kiri, kaki kiri melangkah ke depan.
8. Tendangan ke depan kaki kanan.
Jurus Ketiga
1. Kuda kuda samping kanan kaki kanan
2. Pukulan atas tangan kiri, kaki kanan maju ke depan
3. Tangkisan luar tangan kanan bagian dada, kaki kanan mundur ke belakang
4. Tangkisan luar tangan kiri diatas kepala
5. Tendangan lutut kanan kearah depan
6. Tendangan kaki kiri kearah atas
7. Sikutan tangan kanan kearah atas, kaki kanan mundur
8. Pukulan bawah tangan kiri menghadap kanan badan, kaki kiri mundur

Jurus Keempat
1. Kuda kuda belakang kaki kanan
2. kaki kanan kedepan, silang kedua tangan didepan dada
3. Sikutan kiri, kuda kuda ditempat
4. Tendangan kaki kanan kedepan
5. Tangkapan tangan kiri kedepan, kaki kiri ke depan
6. Pukulan tangan kanan ke depan, kaki kanan maju ke depan
7. Hindaran ke kiri
8. Kembali ke kuda kuda awal

 Nilai Positif dari Pencak Silat


Beberapa nilai positif yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak silat adalah:
1. Kesehatan dan kebugaran
2. Membangkitkan rasa percaya diri
3. Melatih ketahanan mental
4. Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi
5. Membina sportifitas dan jiwa ksatria
6. Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi

xii
Evaluasi

xiii

Anda mungkin juga menyukai