Anda di halaman 1dari 15

KARYA TULIS ILMIAH

PENCAK SILAT

Disusun oleh :

NAMA : FITER WIJAYA

NPM : 2113051082

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG 2021/2022


HALAMAN PENGESAHAN

Judul : PENCAK SILAT

Penyusun : FITER WIJAYA

NPM : 2113051082

Prodi : PENDIDIKAN JASMANI

Kelas :B

Bandar Lampung, 6 November 2021

Menyetujui

Ketua Program Studi Penjas Pembimbing Akademik

( Dr. Heru Sulistianta,S.Pd.,M.Or ) ( Dr. Marta Dinata,M.Pd )

NIP 19700525200501 1002 NIP19670325199803 1002


DAFTAR ISI

BAB 1 .................................................................................................................................

LATAR BELAKANG.........................................................................................................

BAB II ...........................................................................................................................

METODE YANG DIGUNAKAN ......................................................................................

BAB III................................................................................................................................

PEMBAHASAN..................................................................................................................

BAB IV................................................................................................................................

KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pencak silat sebagai bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia berkembang sejalan dengan
sejarah Indonesia. Dengan aneka ragam situasi geografis dan etnologi serta perkembangan
zaman yang dialami oleh bangsa Indonesia, pencak silat dibentuk oleh situasi dan kondisinya
hingga berkembang sampai saat ini. Pencak silat adalah suatu seni bela diri Tradisional yang
berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini secara luas sangat dikenal di Indonesia, Malaysia,
Brunei, Singapura, Filiphina bagian Selatan, dan Thailand bagian Selatan sesuai dengan
penyebaran suku bangsa melayu. Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah Ikatan
Pencak Silat Indonesia (IPSI) sedangkan organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak
silat diberbagai Negara adalah persekutuan pencak silat antara bangsa (persilat), yang dibentuk
oleh bangsa Indonesia, Singapura, Malaysia Dan Brunei Darussalam. Pencak silat adalah olah
raga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Bisa dinilai ada pengaruh budaya Cina,
Agama Hindu, Buddha, dan Islam dalam Pencak Silat. Biasanya pada setiap daerah di
Indonesia memiliki aliran Pencak Silat yang khas.

Istilah „silat‟ dikenal scara luas di Asia Tenggara, akan tetapi khusus Indonesia istilah yang
digunakan adalah pencak silat. Istilah ini digunakan sejak 1948 untuk mempersatukan berbagai
aliran seni beladiri Internasional yang berkembang di Indonsia. Nama „pencak‟ digunakan di
Jawa, sedangkan „silat‟ digunakan di Sumatra, Semenanjung Malaya, dan Kalimantan. Dalam
perkembangannya kini istilah‟pencak‟ lebih mengedepankan unsur kesenian penampilan
keindahan gerakan, sedangkan „silat‟ adalah inti ajaran bela diri dalam pertarungan. Tradisi silat
diturunkan sercara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut dan diajarkan dari guru ke murid,
sehingga catatan tertulis mengenai asal-mula silat sulit ditemukan.
BAB II
METODE YANG DI GUNAKAN

A . Teknik dasar pencak silat

1. Teknik Kuda-kuda

Teknik dasar pencak silat yang wajib dikuasai pertama adalah kuda-kuda. Kuda-kuda merupakan
sebuah sikap menapakkan kaki yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan saat akan
menyerang ataupun bertahan. Di dalam teknik pencak silat sendiri kuda-kuda terbagi menjadi
enam, yaitu:

 Kuda-kuda depan

 Kuda-kuda tengah

 Kuda-kuda belakang

 Kuda-kuda samping

 Kuda-kuda silang

 Kuda-kuda depan dan belakang

2. Teknik Sikap Pasang

Setelah menguasai teknik dasar pencak silat kuda-kuda, selanjutnya kamu harus menguasai sikap
pasang. Sikap pasang merupakan sebuah posisi yang dikombinasikan dengan kuda-kuda dan
bersifat fleksibel sesuai dengan situasi bertahan ataupun menyerang.

3. Teknik Pola Langkah


Pencak silat merupakan gabungan kuda-kuda yang dikombinasikan dengan fleksibelnya langkah
dan disempurnakan dengan pemahaman arah yang benar.Supaya gerakan kita tidak mudah
dibaca lawan, teknik dasar pencak silat berikutnya adalah pola langkah yaitu perubahan injakan
kaki dari sudut ke tempat lainnya.

4. Teknik Arah atau Delapan Penjuru Mata Angin

Teknik dasar pencak silat berikutnya adalah arah. Arah berhubungan dengan kemana pesilat
akan melangkah ketika dalam posisi menyerang atau pun bertahan. Hal ini juga dikenal sebagai
delapan penjuru mata angin di dalam dunia persilatan.

5. Teknik Tendangan

Teknik dasar pencak silat yang tak kalah pentingnya adalah tendangan. Pada dasarnya terdapat
empat jenis tendangan pada pencak silat yaitu tendangan A yang lurus ke depan, tendangan C
yaitu tendangan dari samping, tengangan T yang menggunakan telapak kaki dan tendangan
melingkar.

6. Teknik Pukulan

Sama seperti beladiri lainnya, pencak silat juga mempunyai gerakan pukulan. Gerakan pukulan
pada pencak silat dapat digunakan pada saat menyerang ataupun bertahan. Teknik dasar pencak
silat berikutnya adalah pemahaman empat jenis pukulan yaitu pukulan lurus, tegak, bandul dan
melingkar.

7. Teknik Tangkisan

Pencak silat merupakan beladiri menyerang dan juga bertahan. Salah satu teknik dasar pencak
silat penting adalah tangkisan. Tangkisan merupakan usaha pertahanan dari serangan lawan.
Terdapat empat jenis tangkisan yaitu tangkisan dalam, luar, atas dan bawah.

8. Teknik Kuncian
Pada beladiri pencak silat kita tidak hanya menyerang dan bertahan saja, namun kita juga bisa
mengunci pergerakan lawan. Salah satu teknik dasar pencak silat yang harus dipelajari adalah
kuncian. Umumnya kuncian menyasar bagian tubuh vital seperti leher, pergelangan tangan dan
dagu untuk melumpuhkan lawan.

9. Teknik Guntingan

Ketika kamu sudah menguasai teknik dasar pencak silat, teknik lanjutan yang bisa kamu pelajari
adalah guntingan. Gerakan guntingan dilakukan dengan cara tendangan dan jepitan seperti
menggunting bagian tubuh lawan yang bertujuan untuk menjatuhkan sekaligus mengunci lawan.

10. Sikap Berbaring

Sikap berbaring biasanya dilakukan oleh petarung pencak silat ketika bertahan dari serangan
lawan dan dalam kondisi terpojok. Jadi, ketika terjatuh, kita tetap bisa membela diri dan
membalikkan keadaan.Berikut ini beberapa sikap berbaring yang harus kamu pelajari:

 Sikap Miring

Teknik sikap miring dilakukan dengan posisi tubuh miring dan pandangan lurus sambil menekuk
tungkai kaki hingga mendekati dada. Sementara kaki lainnya digunakan sebagai penopang
badan, serta salah satu siku tangan berada di permukaan lantai dan tangan lainnya menopang
paha.

 Sikap Telentang

Teknik sikap telentang dilakukan dengan tiduran telentang sambil menekuk satu tungkai kaki
dan satu kaki lainnya diluruskan. Sementara salah satu tangan berada di tanah dengan
membengkokkan siku, dan tangan lainnya bersiap di atas dada.

 Sikap telungkup.
Teknik sikap ini dilakukan sambil telungkup dengan pandangan lurus dan sigap. Kedua kaki
diluruskan dan kedua tangan menyentuh lantai sambil siku dibengkokkan dengan kokoh.

BAB III
PEMBAHASAN
A . Pengertian Pencak Silat

Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela
diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia, seperti: Indonesia, Malaysia, Brunei,
Singapura, Filipina, dan Thailand. Di Indonesia sendiri terdapat induk organisasi pencak silat
yang diberi nama Ikatan pencak silat Indonesia atau yang lebih dikenal dengan IPSI. Sedangkan
suatu organisasi yang mewadahi dan memfasilitasi federasi-federasi pencak silat di berbagai
negara adalah persekutuan pencak silat antara bangsa atau PERSILAT yang merupakan bentukan
dari Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Sedangkan menurut versi lain,
pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Dimana setiap
konsentrasi dipengaruhi oleh kebudayaan. Sehingga tiap daerah memiliki cirri khas dan aliran
pencak silat. Misalnya pencak silat dari daerah Jawa Barat yang terkenal dengan aliran Cimande
dan Cikalong. Di Jawa Tengah terkenal dengan aliran Merpati Putih. Sedangkan di Jawa Timur
dengan aliran Perisai Diri. Istilah pencak silat yang dikenal meluas dikawasan Asia Tenggara,
mereka juga memiliki penyebutan dalam bahasa lokal sendiri seperti:

 Pasilat (Filipina)

 Bersilat (Thailand)

 Gayong dan Cekak (Malysia dan Singapura)

Secara singkat, pencak silat ini lebih mengutamakan unsur seni dalam menampilkan keindahan
gerakan, sedangkan istilah lain silat menyebutkan bahwa inti ajaran dalam seni bela diri adalah
pertarungan.

1 . Sejarah Pencak Silat di Dunia

pencak silat telah berkembang sejak abad ke-20, dan telah menjadi olahraga kompetisi di bawah
naungan dan peraturan Persilat (Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa) yang disebut dengan
The International Pencak Silat Federation. Perkembangan sejarah pencak silat sedang disebar
luaskan ke beberapa negara yang ada di seluruh dunia dengan tujuan membuat pencak silat
sebagai olahraga olimpiade. Pesilat mempromosikan pencak silat sebagai kompetisi olahraga
tingkat nasional. Hanya anggota pesilat yang di akui serta boleh ikut dalam berpartisipasi pada
kompetisi internasional tersebut. Kini di Negara Eropa telah mendirikan federasi pencak silat
atas usul dari pesilat. Pada tahun 1986 telah terlaksana kejuaraan pencak silat pertama di luar
ajang Asia tenggara. Olahraga pencak silat pertama kali dipertunjukan dalam ajang pertandingan
Pesta Olahraga Asia Tenggara atau SEA Games yang ke-14, pada tahun 1987 di Jakarta. Hingga
kini pencak silat terus di pertunjukkan dalam ajang SEA Games tahun 2002. Olahraga pencak
silat di pertunjukkan di Asia Games, Busan, Korea Selatan, untuk yang pertama kali dalam
sejarah pencak silat.

2 . Sejarah Pencak Silat di Indonesia

Dalam sejarah pencak silat dikatakan bahwa nenek moyang bangsa indonesia telah memiliki cara
dalam pembelaan diri yang bertujuan melindungi diri dan mempertahankan kehidupan dari
rintangan alam. Pencak silat berasal dari gerakan yang dibuat oleh nenek moyang yang
menirukan gerakan hewan yang berada di alam sekitar, seperti gerakan :Kera, Harimau, Ular
dan burung.

Asal usul ilmu bela diri juga ikut dikembangkan dari beberapa keterampilan yang dimiliki oleh
suku-suku yang ada di nusantara. Dulunya nenek moyang memakai ilmu bela diri untuk berburu
dan berperan memakai parang (pedang), perisai, dan tombak. Suku Nias hingga abad ke-20
masih tidak tersentuh tradisinya dalam pengaruh dari luar. Silat diperkirakan masuk di Indonesia
serta menyebar semenjak abad ke-7 masehi. akan tetapi asal mulanya belum bisa untuk di
pastikan kebenaranya. Dalam sejarah pencak silat disebutkan bahwa pada kerajaan-kerajaan
seperti Majapahit dan Sriwijaya, memiliki pendekar yang menguasai teknik-teknik dalam
beladiri. Peneliti Donald F. Draeger berpendapat bahwa adanya pencak silat di temukan dalam
bentuk artefak-artefak senjata pada masa Hindu-Budha. Ada yang mengatakan penyebaran
pencak silat ini melalui mulut ke mulut dari guru kepada murid-murid didiknya. Sehingga sulit
untuk menemukan sejarah pencak silat yang terus simpang siur. Bahkan ada yang mengatakan
asal usul pencak silat tersebar melalui kisah-kisah legenda di daratan Nusantara. Contohnya
adalah legenda dari Minagkabau yang mengatakan bahwa asal usul pencak silat bermula dari
seorang tokoh yang bernama Datuk Suri Diraja, yang berasal dari Priangan (tanah datar yang
berada di bawah Gunung Marapipada). Masyarakat Minangkabau menyebut pencak silat dengan
sebutan 'silek' Datuk Suri Diraja menciptakan pencak silat dan menyebarkannya pada abad ke-11
serta tersebar di daratan Nusantara. Maksud tanah Nusantara pada masa itu adalah wilayah
Indonesia, Myanmar, Malaysia, brunei Darussalam, Singapura, dan negara yang berada di
samping Asia Tenggara. Penyebaran pencak silat dikatakan dalam tulisan buku Donald F.
Draeger, bahwa bela diri tidak terpisahkan dalam gerakan olah tubuh, melainkan juga pada
hubungan spiritual yang sangat erat dengan kebudayaan yang ada di Nusantara. Bahkan ia juga
mengakui bahwa terdapat sejarah pencak silat dalam relief yang berbentuk orang dengan gaya
kuda-kuda di Candi Borobudur dan Prambanan. Sheikh Shamsudidin berpendapat bahwa
terdapat ilmu bela diri dari Cina dan India.

Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh
kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan
bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari latihan
spiritual. Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari
pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan melawan
penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, seperti Panembahan
Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol,
serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.

Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya
organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran pencak
silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia
(IPSI). Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia. Beberapa organisasi
silat nasional maupun internasional mulai tumbuh dengan pesat. Seperti di Asia, Amerika Serikat
dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olah raga dalam pertandingan
internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games.

3 . Sejarah Pencak Silat di Tanah Melayu

sejarah pencak silat di Melayu ketika dalam proses persebarannya memilki nama-nama dan
aliran pencak silat yang berbeda. Dalam asal usul perkembangan pencak silat tertulis sejak abad
ke-14 yang dikarenakan oleh pengaruh dari penyebaran agama di bumi Nusantara. Pada masa
tersebut, pencak silat menjadi pelajaran yang penting dalam pendidikan agama, sebagai upaya
dalam melindungi diri dalam berperang. Pada masa tersebut merupakan masa peperangan dalam
merebut atau mempertahankan wilayah dan juga perebutan wilayah politik. Bahkan saking
pentingnya, dalam belajar beladiri masyarakat mengadakan pelatihan di berbagai Surau atau
Mushola serta Madrasah dan Pesantren disekitar. Biasanya mereka belajar atau latihan pencak
silat setelah kegiatan mencari ilmu atau mengaji. Latihan para murid pencak silat pada waktu itu
bisa disebut dengan menyemesta atau bersatu dengan alam. Sehingga tidak heran bila pencak
silat orang-orang pada zaman dahulu bisa melahirkan kekuatan alam seperti hewan, tumbuhan
serta alam. Hingga pada akhirnya pencak silat dijadikan sebagai ilmu pendidikan bukan hanya
sebagai pencak silat, namun upaya dalam mempertahankan diri serata bela Negara dalam
menghadapi musuh. Jadi pencak silat tidak hanya dikenal sebagai ilmu bela diri dan tradisi
kebudayaan di tanah Nusantara ini. Pada waktu itulah, pencak silat diakui sebagai budaya suku
Melayu, yang terdiri dari wilayah pesisir pulau Sumatra dan Semenanjung Malaka.

4 . Induk Organisasi Pencak Silat

Induk organisasi pencak silat di Indonesia yang kita ketahui adalah IPSI atau kepanjangannya
adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia. Dalam seni beladiri pencak silat ini, pencak silat terus
mengalami perkembangan terutama ditanah Nusantara, dengan terbentuknya beberapa aliran
serta induk organisasi pencak silat. Berikut ini adalah induk organisasi pencak silat Internasional
dan Nasional beserta kepanjangannya :

 EPSF - European Pencak Silat Federation.

 PERSISI - Persekutuan Silat Singapore.

 PESAKA Malaysia - Persekutuan Silat kebangsaan Malaysia.

 FP2STI - Forum Pecinta dan Pelestari Pencak Silat Tradisional Indonesia.


 IPSI - Ikatan Pencak Silat Indonesia.

 PERSILAT - Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa.

 PERSIB - Persekutuan Silat Brunei Darussalam.

Jadi induk organisasi pencak silat yang dulunya hanya dipakai sebagai ilmu beladiri yang
tergolong dalam ilmu spiritual dan tradisional, sekarang pencak silat telah diklain dan secra
resmi masuk kedalam cabang olahraga yang berskala Internasional. Hingga sekarang anggota
pencak silat yang terdaftar dalam PERSILAT sebanyak adalah 33 organisasi yang ada di seluruh
dunia.

5 . Aspek dan Bentuk Pencak Silat

Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:

 Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan
karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu
seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain

 Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu aspek
yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian
pencak silat, dengan musik dan busana tradisional.

 Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam
menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilahsilat, cenderung menekankan pada
aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat.

 Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting.
Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh.. Aspek olah raga meliputi
pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu.

6 . Nilai Positif Adanya Pencak Silat

Beberapa nilai positif yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak silat adalah:

 Kesehatan dan kebugaran


 Membangkitkan rasa percaya diri

 Melatih ketahanan mental

 Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi

 Membina sportifitas dan jiwa ksatria

 Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi

KESIMPULAN

Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela
diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia maupun Eropa. Terbukti dari banyaknya
organisasi-organisasi pencak silat yang tumbuh dengan pesat, seperti: PERSILAT di Indonesia,
IPSI, PESAKA di Malaysia.

Berkembangnya seni pencak silat tidak terlepas dari sejarah awal mulanya berdiri pencak silat.
Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang berusaha untuk mempertahankan dirinya dari
ancaman dan tantangan alam, Kerajaan-kerajaan besar yang memiliki prajurit dan pendekar-
pendekar yang siap berperang, Pahlawan nasional bangsa Indonesia, seperti pangeran
Diponegoro yang melawan penjajah, sampai pada akhirnya bela diri berkembang seiring
berkembangnya jaman.
SARAN

Pencak silat merupakan salah satu warisan yang patut untuk terus dijaga dan dikembangkan.
Melalui serangkaian proses perputaran zaman sampai pada akhirnya pencak silat menjadi hak
paten sebagai cabang olahraga yang diakui baik dari nasional maupuan internasional. Maka
sudah sepatutnya pencak silat harus terus dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan.

DAFTAR PUSTAKA

1 Asikin, Pelajaran Pencak Silat, (Bandung: Terate,1975) P.2


2Lily Turangan dll, Seni Budaya dan Warisan Indonesia, Jilid ke 5, (Jakarta: PT Aku Bisa
2015), p. 46-47

3Lily Turangan dll, Seni Budaya dan Warisan Indonesia, Jilid ke 5, (Jakarta:PT Aku Bisa 2015),
p.46-47

4Lily Turangan dll, Seni Budaya dan Warisan Indonesia, Jilid ke 5, (Jakarta: PT Aku Bisa
2015), p. 46-47

https://id.scribd.com/document/380140797/329066-Makalah-Pencak-Silat

Anda mungkin juga menyukai