Anda di halaman 1dari 7

T&P Pencak Silat

Paper Definisi Pencak Silat

Dosen : Dr.Nur Ali, M.Pd


Kosek : 1601600140
Disusun Oleh :
Ericka Ferens (1601619046)

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
PENDIDIKAN JASMANI
2021
Pengertian Pencak Silat 
Secara etimologi atau dari asal kata, pencak silat terdiri dari dua kata. Pertama
adalah kata “pencak” yang berarti gerak dasar beladiri yang terikat dengan suatu
peraturan. 
Kedua, adalah kata “silat” yang memiliki arti sebagai gerak bela diri sempurna
yang bersumber dari kerohanian. Pencak silat kemudian secara umum bisa
didefinisikan sebagai salah satu seni bela diri yang setiap gerakannya mengikuti
atau terikat oleh peraturan khusus. 
Selain pengertian umum di atas, pengertian pencak silat juga dikemukakan oleh
Pengurus Besar IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). Dimana didefinisikan
sebagai hasil budaya manusia di Indonesia untuk membela, lalu mempertahankan
eksistensi (kemandiriannya) serta integritasnya (manunggal) untuk lingkungan
hidup sekitarnya guna mencapai keselarasan hidup dalam meningkatkan iman &
taqwa terhadap Tuhan YME. 

Sejarah Pencak Silat 


Rupanya dilihat dari sejumlah peninggalan sejarah, ditemukan fakta bahwa
pencak silat sudah mulai tumbuh dan berkembang sejak zaman kerajaan di
Indonesia. Dijelaskan bahwa banyak ahli sejarah mengungkapkan pencak silat
pertama kali ditemukan di Provinsi Riau pada zaman Kerajaan Sriwijaya, yakni
di abad ke-7. 
Pada masa tersebut, gerakan di dalam pencak silat masih sangat sederhana yakni
hanya mencakup gerakan tangan dan kaki. Seiring berjalannya waktu, pencak
silat kemudian berkembang dan mulai masuk ke wilayah Semenanjung Malaka
dan juga di Pulau Jawa. Pada masa ini pencak silat masih dianggap sebagai suatu
ilmu bela diri. 
Banyak kerajaan di Indonesia yang kemudian mengenal pencak silat dan
diajarkan secara turun temurun. Seperti Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Kediri,
Sriwijaya, Singasari, dan juga Kerajaan Majapahit. 
Memasuki zaman penjajahan Belanda di tanah air, menurut catatan sejarah
pencak silat diketahui dianggap sebagai ancaman dan dilarang. Bagi orang
Belanda, pencak silat berpotensi mengancam keberadaan mereka sebagai
penjajah dan menghalangi kegiatannya di negara jajahannya. 
Karena dilarang, kegiatan mempelajari atau mempraktekkan pencak silat
dilakukan secara sembunyi-sembunyi oleh masyarakat. Oleh masyarakat
kemudian dijadikan seni pertunjukan, lewat gerakannya yang luwes dan indah
sehingga bisa tetap dipelajari oleh generasi penerus. 
Sedangkan di masa penjajahan Jepang, pencak silat justru diperbolehkan dan
bahkan diberi fasilitas untuk dilestarikan. Sebab negara Jepang pada masa
tersebut berniat memanfaatkan semangat masyarakat Indonesia untuk
memperkuat pertahanan mereka melawan Sekutu. Sehingga latihan pencak silat
tidak lagi dilakukan secara sembunyi-sembunyi. 
Memasuki masa kemerdekaan, sejarah pencak silat di Indonesia tercatat terus
mengalami perkembangan. Hingga dibentuk organisasi resmi Ikatan Pencak Silat
Seluruh Indonesia (IPSSI) pada 10 Mei 1948 di Surakarta melalui musyawarah
para pendekar di masa tersebut. 
Saat organisasi IPSSI ini diketuai oleh Mr. Wongsonegoro, kemudian berubah
nama menjadi IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) dan menjadi nama organisasi
yang dikenal masyarakat sampai sekarang. 
IPSI juga dikenal sebagai organisasi silat nasional tertua, dan setelahnya
terbentuk organisasi lain yakni Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat).
Didirikan oleh Eddie. M. Nalapraya yang berdiri di tanggal 11 Maret 1980. Pada
masa tersebut Eddie juga diketahui menjabat sebagai ketua di IPSI. 
Adapun organisasi pencak silat lain yang dikenal di Indonesia dan dunia adalah: 
 PESAKA (Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia) di Malaysia
 PERSIS (Persekutuan Silat Singapore) di Singapura
 PERSIB (Persekutuan Silat Brunei Darussalam) di Brunei Darussalam.
Pencak silat kemudian juga mulai dikenal negara di benua lain, seperti Amerika
dan Eropa. Bahkan tidak sulit menemukan perguruan pencak silat di negara-
negara tersebut, sebagai sarana bagi masyarakat setempat mempelajari pencak
silat sebagai ilmu bela diri. 
Kemudian, sesuai dengan berbagai sumber catatan sejarah pencak silat di dunia.
Saat ini sudah diakui sebagai salah satu cabang olahraga dan di Indonesia sering
diselenggarakan kompetisi pencak silat. Seperti kompetisi Olimpiade Olahraga
Siswa Nasional (O2SN) hingga Pekan Olahraga Nasional (PON).

Teknik Dasar Pencak Silat 


Setelah mengetahui perkembangan sejarah pencak silat di Indonesia dan juga di
seluruh dunia. Maka perlu mengetahui juga sejumlah teknik dasar atau sebut saja
gerakan dasar di dalam pencak silat. Gerakan dasar ini umumnya mengandalkan
kekuatan kaki dan tangan, berikut detailnya: 

1. Teknik Kuda-Kuda 

Teknik dasar pertama di dalam pencak silat adalah teknik kuda-kuda, dan sangat
terkenal. Sering juga disebut dengan gerakan ancang-ancang atau bersiap-siap
dengan melipat kaki pada dengkul seperti melakukan gerakan squat. Kemudian
ditahan beberapa lama sebelum berpindah ke teknik lain. 
Teknik ini bagus untuk melatih kekuatan kedua kaki saat menapak di permukaan
tanah, lantai, maupun material lainnya. Jika posisi dasar ini sudah benar maka
akan membantu melakukan gerakan atau teknik selanjutnya dengan benar juga.
Sebab di dalam pencak silat kekuatan kaki sangat krusial. 

2. Teknik Sikap Pasang 

Teknik dasar selanjutnya adalah teknik sikap pasang, artinya teknik ini diterapkan
atau dilakukan saat bersiap dalam posisi menyerang. Biasanya dilakukan setelah
posisi kuda-kuda benar dan bersiap untuk menyerang lawan. Selain itu, teknik ini
juga bisa digunakan untuk tujuan bertahan. 
Gerakannya fleksibel dan disesuaikan dengan kondisi. Jika digunakan untuk
bertahan maka fokus pada kekuatan kaki yang bisa diubah posisinya sesuai
kebutuhan. Baik itu melakukan gerakan maju maupun mundur. Sedangkan saat
dipakai menyerang maka dikombinasikan dengan gerakan tangan memakai teknik
lainnya. 

3. Teknik Tangkisan 
Teknik dasar lainnya dan tidak mengalami perkembangan sesuai sejarah pencak
silat di tanah air adalah teknik tangkisan. Sesuai dengan namanya, fungsi teknik
ini adalah untuk menangkis serangan lawan. Sehingga digunakan untuk
kebutuhan bertahan atau mempertahankan diri. 
Teknik tangkisan kemudian terdiri dari empat macam gerakan yakni dimulai dari
tangkisan dalam, tangkisan luar, tangkisan atas, dan juga tangkisan bawah.
Sebagai teknik bertahan, maka teknik ini masuk teknik dasar. Diajarkan sejak
dini oleh pelatih saat bergabung dalam suatu perguruan pencak silat. 

4. Teknik Tendangan 

Teknik dasar berikutnya adalah teknik tendangan, sesuai namanya gerakan ini
menggunakan kekuatan kaki yang ditendang ke arah lawan. Tendangan bisa ke
arah depan, belakang, dan juga di arah samping. Kemudian di dalam pencak silat,
teknik dasar satu ini terdapat empat macam. 
Dimulai dari tendangan lurus, tendangan sabit, tendangan T, tendangan belakang,
dan terakhir adalah tendangan jejak. Semua bentuk gerakan menendang akan
diajarkan di masa awal bergabung dalam perguruan. Sebab sekali lagi, teknik
tendangan masuk ke dalam daftar teknik dasar di pencak silat. 

5. Teknik Guntingan 

Teknik berikutnya adalah teknik guntingan, dan termasuk ke dalam teknik dasar
untuk kebutuhan menyerang. Menggunakan gerakan kedua kaki untuk menjepit
kuda-kuda yang dibentuk oleh lawan. 
Sehingga dengan teknik guntingan bisa menjatuhkan lawan tersebut. Dalam
pencak silat, jenis dari teknik ini juga beragam. Dimulai dari guntingan depan,
guntingan samping, guntingan belakang, dan juga guntingan atas. 

6. Teknik Pukulan 

Teknik dasar lain yang juga digunakan untuk menyerang lawan adalah teknik
pukulan. Biasanya digerakan dengan gerakan tangan dan kaki yang saling
berpadu sempurna. Kekuatan berfokus pada telapak tangan yang dikepalkan, dan
bertujuan untuk menyerang atau merobohkan pertahanan lawan. 
Sama seperti gerakan teknik dasar lainnya, teknik ini juga memiliki beberapa
jenis. Diantaranya adalah pukulan lurus, pukulan tegak, pukulan bandul, dan juga
pukulan melingkar. 

7. Teknik Arah 

Teknik dasar berikutnya adalah teknik arah, teknik ini digunakan untuk
menentukan arah saat bertahan maupun menyerang. Sehingga berfokus pada
gerakan dan kekuatan kaki untuk mengubah arah atau posisi badan. Nama lain
untuk teknik ini adalah teknik penjuru mata angin, karena bisa merubah posisi ke
segala arah. 

8. Teknik Pola Langkah 

Teknik selanjutnya adalah teknik pola langkah yang juga berfungsi untuk
mengubah posisi namun dengan gerakan kaki yang khas. Disebut khas karena
akan membentuk pola tertentu. 
Pola ini biasanya berupa teknik pola langkah S, pola langkah lurus, pola langkah
zig-zag, pola langkah U, pola langkah segitiga, dan juga pola langkah segi empat.
Bentuk pola yang digunakan disesuaikan dengan medan dan serangan dari lawan
atau pada pola pertahanan yang dilakukan oleh lawan. 

Tujuan Pencak Silat 


1. Mengembangkan Pendidikan Mental dan Spiritual 
Tujuan dari pembelajaran seni bela diri pencak silat ternyata tak hanya mencakup
pengembangan diri dalam hal seni, olahraga, dan bela diri saja. Melainkan juga
mengembangkan pendidikan mental dan spiritual. Dimana selama proses belajar
juga akan diajarkan mengenai kepercayaan tentang keberadaan Tuhan. 
Sehingga di dalam bela diri tradisional ini tidak ada atheis, semua yakin Tuhan
itu ada. Keyakinan ini akan membantu membentuk kepribadian yang positif,
mulai dari meningkatnya ilmu agama dan juga sikap positif dalam bersosialisasi.
Seperti tenggang rasa, disiplin, ksatria, dan lain sebagainya. 

2. Mengembangkan Aspek Bela Diri 


Tujuan berikutnya adalah mengembangkan diri dari aspek bela diri, sebab
bagaimanapun juga pencak silat adalah seni bela diri. Bisa digunakan ketika
dibutuhkan untuk menolong diri sendiri dari tindak kriminal. Maupun untuk
menolong orang lain ketika sedang menjadi korban tindak kriminal (kejahatan). 
Setiap gerakan di dalam pencak silat, sesuai dengan sejarah pencak silat itu
sendiri memiliki tujuan untuk menguatkan badan. Misalnya pada teknik kuda-
kuda yang membantu menguatkan kaki. Tak hanya untuk bertahan namun juga
untuk menyerang ketika menerapkan teknik menendang. Sehingga bisa
digunakan untuk melindungi diri sendiri dan orang lain. 

3. Mengembangkan Aspek Seni 


Pencak silat juga memiliki tujuan untuk mengembangkan seni terutama seni
tradisional khas bangsa Indonesia. Dalam setiap gerakan pencak silat akan
ditemukan gerakan yang harmonis, luwes, dan juga enak dipandang. Sehingga
pada masa penjajahan Belanda menjadi bagian dari seni pertunjukan. 
Gerakan di dalam seni bela diri ini juga diketahui menggabungkan antara
beberapa unsur estetika. Seperti unsur wiraga, wirama, dan juga wirasa menjadi
satu kesatuan yang utuh. Sehingga di dalam gerakannya terdapat gerakan yang
berbeda satu sama lain namun saling melengkapi dan memiliki unsur keindahan. 

4. Pengembangan Olahraga 
Dilihat dari aspek olahraga, seni bela diri asli Indonesia ini juga memiliki aspek
tersebut. Sehingga salah satu tujuannya juga untuk mengembangkan kegiatan
olahraga. Dimana setiap orang yang mempelajari seni bela diri ini juga sekaligus
melakukan gerakan olahraga. 
Pencak silat kemudian mampu menguatkan kesehatan jasmani dan rohani dengan
berbagai tujuan yang dimilikinya. Hal ini tentu memberi kemudahan bagi siapa
saja yang mempelajarinya untuk tidak hanya sehat secara fisik namun juga secara
rohani. Memiliki pikiran jernih dan juga selalu positif dalam banyak hal. 

5. Pengembangan Pendidikan 
Tujuan terakhir dari pencak silat adalah untuk tujuan pengembangan pendidikan.
Sebab pencak silat akan membantu menguasai suatu keterampilan, kemudian
membantu pula dalam belajar untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. 
Setiap gerakannya memiliki makna dan tujuan yang spesifik maupun fleksibel.
Sehingga bisa memiliki unsur pendidikan yang bermanfaat bagi siapa saja yang
mempelajarinya. Agar bisa paham mengenai aspek agama, seni, olahraga, dan
lain sebagainya. 
Belajar mengenai sejarah pencak silat di Indonesia dan dunia tentunya
memberikan gambaran dan pengalaman baru. Jika mulai tertarik untuk ikut
melestarikan salah satu warisan budaya Indonesia satu ini. Maka bisa bergabung
dengan perguruan pencak silat terdekat.

Apa nilai positif dalam Pencak Silat ?


1. Kesehatan & kebugaran
2. Membangkitan rasa percaya diri
3. Melatih ketahanan mental
4. Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi
5. Membina sportivitas dan jiwa ksatria
6. Disiplin dan keuletan menjadi lebih tinggi
7. Mengutamakan akhlaqul karimah
8. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Kesimpulan
 

Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia.
Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia maupun Eropa. Terbukti dari
banyaknya organisasi-organisasi pencak silat yang tumbuh dengan pesat, seperti:  PERSILAT
di Indonesia, IPSI, PESAKA di Malaysia.
Berkembangnya seni pencak silat tidak terlepas dari sejarah awal mulanya berdiri
pencak silat. Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang berusaha untuk
mempertahankan dirinya dari ancaman dan tantangan alam, Kerajaan-kerajaan besar yang
memiliki prajurit dan pendekar-pendekar yang siap berperang.

Referensi :
https://penerbitbukudeepublish.com/materi/pencak-silat/
http://www.makalah.my.id/2018/09/makalah-olahraga-tentang-pencak-silat.html

Anda mungkin juga menyukai