Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENCAK SILAT

“Sejarah dan Perkembangan Pencak silat di Indonesia”

Dosen Pembimbing :
Tommy Andherson M. Pd

Disusun Oleh :
1. Eko Triyanto
2. Refli Hasbi Julian
3. M. Mey Dani
4. M. Deny Agus
5. Imando Ramadhan
6. Andri Antoni
7. Rudi Siswanto
8. Rido Widodo
9. Aditya Ersa
10. M. Yuda Akbari

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN REKREASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
Kata pengantar

Assalamu'alaikum wr. wb

Puji dan syukur marilah kita ucapkan kehadirat tuhan yang maha esa, karena
atas limpahan dan rahmatnya penulis dapat diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah dengan baik dan diberi kelancaran membuatnya. Makalah
ini dibuat dan disusun untuk membantu mengembangkan kemampuan
pemahaman pembaca terhadap melatih dan meningkatkan keterampilan.
Pemahaman tersebut dapat di pahami melalui pendahuluan, pembahasan masalah,
serta penarikan kesimpulan dalam makalah ini.

Kami mengucapkan terima kasih sampaikan kepada dosen pembimbing mata


kuliah Pencak Silat yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
berkarya menyusun makalah, dan terimakasih pula kepada seluruh pihak yang
telah memberikan masukan dan konsep ide dalam menyusun makalah ini.

Muara bungo, 8 oktober 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Olahraga pencak silat merupakan seni bela diri tradisional asli produk
Kepulauan Nusantara. Olahraga ini juga tersebar dan dikenal luas di Asia
Tenggara, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Filipina Selatan,
dan Thailand Selatan.

Dari sisi sejarah, olahraga pencak silat hampir mirip dengan olahraga
renang. Ia ada lebih dulu sebelum dikonsep menjadi sebuah olahraga.
Mengapa demikian? Karena pencak silat dan renang merupakan satu aktivitas
yang diperlukan untuk bertahan hidup dan menghadapi tantangan alam.
Keduanya ada karena mengikuti insting manusia. Adapun pencak silat yang
saat ini kita kenal merupakan pengembangan dari bela diri alami dari nenek
moyang kita.

Begitupun nenek moyang Indonesia. Untuk keperluannya dalam


menghadapi kondisi alam dan bertahan hidup, mereka mengambil inspirasi
bela diri dari gerakan binatang yang ada di dekat mereka. Sebut saja gerakan
kera, harimau, burung elang, dan ular. Namun, tidak menutup kemungkinan
juga inspirasi tersebut didapatkan untuk keperluan berburu dan berperang.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Kaidah pencak silat?


2. APa Hakikat Pencak silat?
3. Apa Empat aspek Pencak silat?
4. Apa Organisasi Pencak silat?
5. Apa Makna Lambang IPSI?
6. Apa Prasetya Pesilat Indonesia?

C. Tujuan

1. Mengetahui
2. Mengetahui Apa Kaidah pencak silat
3. Mengetahui Apa Hakikat Pencak silat
4. Mengetahui Apa Empat aspek Pencak silat
5. Mengetahui Apa Organisasi Pencak silat
6. Mengetahui Apa Makna Lambang IPSI
7. Mengetahui Apa Prasetya Pesilat Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN
A. Sejarah dan Perkembangan Pencak silat diindonesia

Kaidah Pencak Silat

perkembangan pencak silat sudah dimulai sejak zaman kerajaan, mulai


dari masa penjajahan Belanda, Jepang, dan kemerdekaan Indonesia.Selain
mempertahankan diri, seni bela diri ini juga menjadi salah satu seni budaya
yang terus dilestarikan hingga sekarang. Seperti yang telah kita ketahui, silat
ini tak hanya berkembang di Indonesia saja. Pencak silat sendiri sudah
berkembang di beberapa negara Asia, seperti Malaysia, Brunei Darussalam,
Singapura, dan negara lainnya.

1. Zaman Kerajaan

Pada masa kerajaan, bela diri merupakan suatu keterampilan yang telah
dikenal oleh masyarakat luas sebagai pertahanan keamanan.

Selain itu, bela diri juga digunakan untuk memperluas wilayah kerajaan
agar melawan kerajaan lain.

Beberapa kerajaan seperti Kutai, Tarumanegara, Kediri, Mataram,


Singasari, Sriwijaya, dan Majapahit juga menyiapkan berbagai pasukan yang
telah dibekali dengan ilmu bela diri agar mempertahankan wilayahnya.

Pada saat itu, istilah pencak silat belum dikenal oleh masayarakat kerajaan.
Pada 1019-1041, tepatnya pada masa kerajaan Kahuripan dengan pimpinannya
Prabu Erlangga yang berasal dari Sidoarjo, telah mengenal bela diri pencak
yang bernama “Eh Hok Hik”, yang berarti “Maju Selangkah Memukul”
(Notosoejitno, 1999).

2. Zaman Penjajahan Belanda

Pada masa penjajahan Belanda, pertumbuhan dari pencak silat sangat


ditentang oleh pihak Belanda. Sebab, hal itu dipandang berbahaya untuk
keberlangsungan jajahannya.

Sehingga, pencak silat dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan hanya


dilakukan oleh masayarakat kelompok kecil.
Kemudian, silat hanya memiliki kesempatan untuk mengembangkan
keseniannya yang masih digunakan di beberapa daerah saja, seperti berbentuk
pertunjukan atau upacara.

Pengaruh yang berasal dari penekanan zaman penjajahan Belanda turut


mewarnai perkembangan silat dalam masa selanjutnya.

3. Zaman Kemerdekaan

Perkembangan silat juga terus berlanjut hingga masa kemerdekaan. Dalam


periode ini, perintisan didirikannya organisasi pencak silat bertujuan untuk
menampung berbagai perguruan seni bela diri yang ada.

Pada 18 Mei 1948 di Surakarta, terdapat beberapa pendekar yang


berkumpul. Kemudian, membentuk sebuah organisasi yang bernama Ikatan
Pencak Silat Seluruh Indonesia atau IPSSI.

Organisasi tersebut diketuai oleh Mr. Wongsonegoro. Kemudian, namanya


diubah menjadi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) yang memiliki tujuan
untuk membakar lagi semangat juang rakyat Indonesia pada masa
pembangunan.

Tak hanya itu, tujuan lain dari terbentuknya organisasi ini adalah untuk
memupuk rasa persaudaraan dan kesatuan bangsa Indonesia supaya tidak
gampang dipecah belah. Saat ini, IPSI tercatat menjadi organisasi silat nasional
tertua di dunia.

Pada 11 Maret 1980, didirikan sebuah organisasi pencak silat bernama


Persatuan Pencak Silat Antarbangsa atau disingkat sebagai Persilat yang
didirikan oleh Eddie M. Nalapraya. Pada saat itu, ia juga menjabat sebagai
ketua IPSI.

Lalu, diadakan sebuah acara pencak silat yang dihadiri oleh berbagai
perwakilan negara, seperti Malaysia, Singapura, hingga Brunei Darudsalam.

Dari keempat negara tersebut, Indonesia termasuk ke dalam negara pendiri


Persilat. Organisasi silat lainnya adalah:

 IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) di Indonesia


 PESAKA (Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia) di Malaysia
 PERSIS (Persekutuan Silat Singapore) di Singapura
 PERSIB (Persekutuan Silat Bruei Darussalam) di Brunei Darussalam.
Demikian pengertian pencak silat beserta sejarah perkembangannya.
Indonesia sendiri menjadi salah satu dari negara pendiri Persilat.

Hakikat Pencak Silat

Hakikat pencak silat pada dasarnya adalah sebuah gerakan olah tubuh
untuk perhatanan diri, pertunjukan seni ataupun untuk gerakan spiritual. Saat
ini, pencak silat lebih banyak digunakan dalam olahraga pertunjukan seni
pencak silat. Pertunjukan olahraga seni pencak silat terdapat bermacam-macam
sub item.

Pelaksanaan pertandingan dalam pencak silat terbagi dalam empat kategori


yaitu: (1) kategori TGR (tunggal, ganda dan regu) dan (2) kategori tanding.
Pencak silat kategori tunggal adalah pertandingan yang menampilkan seorang
pesilat memperagakan kemahiranya dalam jurus tunggal baku secara benar,
tepat, mantap dan penuh penjiwaan dengan tangan kosong dan bersenjata.
Pencak silat kategori ganda adalah pertandingan yang menampilkan dua orang
pesilat dari kubu yang sama memperagakan kemahiran dan kekayaan teknik
jurus serang bela pencak silat yang dimiliki, gerakan serang bela ditampilkan
secara terencana, efektif, estetis, mantap dan logis dalam sejumlah rangkaian
seri yang teratur, baik bertenaga dan cepat maupun dalam gerakan lambat
penuh penjiwaan dengan tangan kosong dan dilanjutkan dengan bersenjata.
Pencak silat kategori regu adalah pertandingan pencak silat yang menampilkan
tiga orang pesilat dari kubu yang sama memperagakan kemahiran dalam jurus
regu baku seca ra benar, tepat, mantap, penuh penjiwaan dan kompak, dengan
tangan kosong (PB IPSI, 2007).

Pencak silat kategori tanding adalah pertandingan yang menampilkan dua


orang pesilat dari kubu yang berbeda dan saling berhadapan menggunakan
unsur pembelaan dan serangan yaitu menangkis, mengelak, menyerang pada
sasaran dan menjatuhkan lawan (PB IPSI, 2007). Untuk dapat melakukan
teknik belaan dan serangan, seorang pesilat harus menguasai teknik-teknik
dalam pencak silat dengan baik dan benar. Untuk itu, diperlukan penguasaan
teknik dalam pencak silat melalui proses latihan yang rela tif lama dan
dilakukan secara teratur, terprogram dan terukur.

Pencak silat kategori tanding merupakan olah raga body kontak,


kemungkinan terjadinya cedera relatif besar, untuk itu diperlukan komponen
biomotor yang baik. Komponen biomotor yang diperlukan dalam pencak silat
diantaranya adalah kekuatan, kecepatan, power, fleksibilitas, kelincahaan dan
koordinasi. Selain itu, aspek psikis berupa penguasaan emosi, motivasi dan
intelegensi serta unsur lain yang berkaitan dengan kejiwaan diperlukan agar
lebih mendukung untuk menjadi pesilat yang baik.

Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam menyusun


program latihan adalah mengetahui sistem energi yang dominan digunakan
selama aktivitas kerja otot. Dengan mengetahui sistem energi yang dominan
digunakan selama berlangsungnya kerja atau kontraksi otot akan
mempermudah pelatih dalam menentukan intensitas, volume, recovery dan
interval pada setiap periodesasi latihan. Untuk itu, agar pelatih dalam
menyusun dan menerapkan program latihan dapat dilakukan dengan baik
sehingga dapat mencapai prestasi op timal. Untuk memperoleh prestasi
optimal, latihan harus dilakukan secara kontinyu, bertahap, dan berkelanjutan.

Empat Aspek Pencak Silat

Mengutip Peta Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Republik Indonesia, pencak silat memiliki empat aspek utama yaitu aspek
mental spiritual, aspek seni budaya, aspek bela diri, dan aspek olahraga.
Berikut penjelasan singkatnya.

1. Aspek mental spiritual

Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter


mulia seseorang. Sentuhan pencak silat yang dilaksanakan dalam dunia
pendidikan yang dimulai dari tingkat dasar akan sangat membantu
pembentukan kader bangsa yang berjiwa patriotik, berkepribadian luhur,
disiplin, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Aspek seni budaya

Seni budaya merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam seni
bela diri pencak silat. Pada umumnya, isitilah itu menggambarkan bentuk seni
tarian pencak silat, dengan musik dan busana tradisional. Pencak silat sendiri
bertujuan untuk mengembangkan aspek seni yaitu indah dalam gerak yang
serasi dan menarik dilandasi rasa cinta kepada budaya bangsa.

3. Aspek bela diri

Tujuan utama dari aspek ini adalah untuk mengembangkan aspek bela diri
yang terampil dalam gerak efektif. Dalam aspek ini tentu saja untuk menjaga
keselamatan atau kesiagaan fisik dan mental yang dilandasi sikap kesatria,
tanggap, dan mengendalikan diri.
4. Aspek olahraga

Aspek yang terakhir adalah olahraga. Ini berarti bahwa aspek fisik dalam
pencak silat sangat penting. Hal ini dikarenakan pesilat mencoba menyesuaikan
pikiran dengan olah tubuh.

Organisasi Pencak Silat

Organisasi (Pencak silat) adalah salah satu gabungan dari beberapa perguruan
ilmu seni bela diri hingga saat ini beberapa pencak silat menjadi monopoli
Indonesia semata.

Beberapa negara dan wilayah masing-masing memiliki gabungan yang di


namakan organisasi sebagai wadah dalam sebuah negara masing-masing dalam
gabungan organisasi pencak silat di Indonesia maupun luar Indonesia

Hal ini adalah seni bela diri dan terdapat di beberapa wilayah bahkan telah ttelah
terdapat juga di negara-negara Asia Tenggara bahkan sampai wilayah Eropa atau
Amerika

 Sejarah Organisasi Pencak Silat

Sejarah Organisasi terkadang memiliki beberapa keunikan yang tidak bisa


dilupakan begitu saja karena bentuk dan keanekaragaman serta budaya yang
terdapat dalam organisasi yang menaunginya.

Persilat induk organisasi di dunia dan akan menjadi kepanjangan dari Persekutuan
Pencak Silat Antarbangsa dalam bahasa inggris dengan menggunakan nama
International Pencak Silat Federation kebudayaan.

 Kumpulan Organisasi Pencak Silat

Tedapat beberapa kumpulan atau persatuan pencak silat yang ada di indonesia
bahkan dunia adalah

1. Kmpulan Pesilat- Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa

Persilat atau Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa yang telah didirikan di


Jakarta pada tanggal 12 Maret 1980 dan pesilat ini satu-satunya organisasi yang
internasional di dunia.

Pesilat ini juga dei kenal memiliki presidium yang terdiri dari dari hampir 1000
anggota dan ditetapkan sebagai Ketua Presidium dalam menyelenggarakan
Kongres PERSILAT yang kuat dalam antar bangsa pada tahun 1983 yeng terletak
di Kuala Lumpur.

Pesilat ini banyak persaudaraan nya dari kekeluargaan dalam persatuan dan
menghormati serta tidak dapat membeda-bedakan kebangsaan dan agama dalam
anggotanya.

2. Kumpulana IPSI – Ikatan Pencak Silat Indonesia

Ikatan Pencak Silat Indonesia ini disingkat sebagai IPSI dalam organisasi resmi
pencak silat di Indonesia dalam naungan KONI atau Komite Olahraga Nasional
Indonesia yang merupakan olahraga seni beladiri.

Jumlah perguruan pencak silat ini sangat banyak di temukan dengan berdasarkan
catatan pada IPSI pada tahun 1993 telah mencapai 800 perguruan pencak silat
yang terdapat di Indonesia dalam ikatan pada tanggal 18 Mei 1948.

3. Kumpulan FP2STI – Pecinta Atau Pelestari Silat Tradisional Indonesia

Fp2STI merupakan kumpulan dari suatu wadah silahturahmi pada orang-orang


yang menjalankan terhadap perkembangan Silat Tradisi ini yang di landasi dari
berbagai jurus peslatnya.

Dalam hubungan FP2ST dalam wadah yang bersifat informal yang tidak
berafiliasi dengan organisasi manapun sehingga mewadahi semua golongan.

4. Kumpulan PESAKA – Malaysia – Persekutuan Silat

Persekutuan Silat dengan Kebangsaan PESAKA yang didirikan pada tanggal 23


September 1983 dalam usaha dapat mewujudkan satu organisasi pesilat pada
golongkan sebagai Seni Silat yang Lincah.

5. Kumpulan PERSISI – Persekutuan Silat Singapore

Singapore Silat Federation dapat bekerja dengan Olimpiade Nasional Singapura


dengan hubungan Pencak Silat Federation untuk mempertahankan kesadaran
olahraga yang lokal dan yang internasional.

Pesilat ini akan terlihat lebih kuat dikenal sebagai Persekutuan Silat dengan
Lembaga Karakter yang umum sejak April 2012 yang lalu.

6. Kumpulan EPSF – European Pencak Silat Federation


Federation atau EPSF merupakan hal yang resmi untuk perwakilan dalam
organisasi pesilat badan dunia yang berbasis karena didirikan Pada tanggal 21
September 2001 Kedutaan Besar Republik Indonesia dan delegasi dari pesilat
yang ada di negara anggota Eropa.

Dari beberapa penjelasan di atas dan sekumpulan pesilat yang terdapat dalam
sebuh golongan organisasi cukup jelas bahwa beragam kebudayaan bangsa telah
menyatuhkan dalam sebuah organisasi pesilat-pesilat yang tangguh dalam
perlombaan di negara.

Makna Lambang

1. Warna dasar putih :

Berarti suci dalam amal perbuatan

2. Warna merah :

Berarti berani dalam kebenaran

3. Warna hijau :

Berarti ketenangan dalam menghadapi segala sesuatu yang menuju kemantapan


jiwa, karena selalu beriman dan bertauhid kepadaTuhan Yang Maha Esa secara
hikmat dan syahdu.

4. Warna kuning :

Berarti bahwa IPSI mengutamakan budi pekerti dan kesejahteraan lahir dan batin
dalam menuju kejayaan nusa dan bangsa.

5. Bentuk perisai segi lima :

Berarti bahwa IPSI berasaskan landasan ideologi Pancasila, serta bertujuan


membentuk manusia Pancasila sejati.
6. Sayap Garuda berwarna kuning berototkan merah :

Berarti kekuatan bangsa Indonesia yang bersendikan kemurnian, keluruhan dan


dinamika, Sayap 18 lembar, bulu 5 lembar + 4 lembar + 8 lembar berarti tanggal
berdirinya IPSI adalah 18 Mei 1948. Sayap 18 lembar, terdiri dari 17+1 berarti
IPSI dengan semangat proklamasi kemerdekaan bersatu membangun negara.

7. Untaian lima lingkaran :

Melambangkan bahwa IPSI melalui olahraga merupakan ikatan perikemanusiaan


antara perbagai aliran dengan memegang teguh asas kekeluargaan, persaudaraan
dan kegotong royongan.

8. Ikatan pita berwarna merah putih :

Bahwa IPSI merupakan suatu ikatan pemersatu dari perbagai aliran Pencak Silat,
yang menjadi hasil budaya yang kokoh karena dilandasi oleh rasa berbangsa,
berbahasa dan bertanah air Indonesia.

9. Gambar tangan putih di dalam dasar hijau :

Menggambarkan bahwa IPSI membantu negara dalam bidang ketahanan nasional


melalui pembinaan mental dan fisik agar kader-kader IPSI berkepribadian
nasional serta berbadan sehat, kuat dan tegap.

Prasetya pesilat Indonesia

Prasetya Pesilat Indonesia adalah sebuah sumpah atau janji yang


diucapkan oleh setiap pesilat Indonesia saat menjadi anggota Ikatan Pencak
Silat Indonesia (IPSI). Sumpah ini merupakan panduan etika dan kode moral
yang harus dipegang teguh oleh setiap pesilat sebagai bagian dari komitmen
mereka terhadap seni bela diri Pencak Silat dan organisasi IPSI.

Isi dari Prasetya Pesilat Indonesia biasanya berbunyi sebagai berikut:

1. Kami pesilat Indonesia adalah warga negara yang bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha esa dan berbudi pekerti luhur.
2. Kami pesilat Indonesia adalah warga negara yang membela dan
mengamalkan Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945.
3. Kami pesilat Indonesia adalah pejuang yang cinta bangsa dan tanah air
Indonesia.
4. Kami pesilat Indonesia adalah pejuang yang senantiasa menjunjung tinggi
persaudaraan dan persatuan bangsa.
5. Kami pesilat Indonesia adalah pejuang yang senantiasa mengejar
kemajuan dan kepribadian bangsa.
6. Kami pesilat Indonesia adalah Kesatria yang senantiasa menegakkan
kebenaran, kejujuran, dan keadilan.
7. Kami pesilat Indonesia adalah Kesatria yang tahan uji dalam menghadapi
cobaan atau godaan.

Anda mungkin juga menyukai