Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

KULIAH T.P PENCAK SILAT

SEJARAH PENCAK SILAT

OLEH :

KELOMPOK 1

Komang Bayu Darma putra (2018.IV.I.0045)

Putu Dedi Arya Sukapermana (2018.IV.I.0069)

Agus Satya Pratama (2018.IV.I.0057)

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

IKIP PGRI BALI 2019


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada zaman kuno nenek moyang Indonesia telah memiliki
carapembelaan diri yang ditujukan guna melindungi diri dan
mempertahankankelangsungan hidupnya, keluarganya dan kelompoknya.
Berjuang untukmendapatkan makanan, hidup merasa aman tenteram,
terlepas dari rasatakut terhadap ancaman dan gangguan musuh-musuhnya,
binatang buas
atau ancaman alam sekitarnya.
Pencak silat sudah ada sejak kejayaan kerajaan Sriwijaya,
sebagaibukti mereka memiliki pendekar-pendekar dan prajurit-prajurit
yangmahir dalam bela diri.Raden Wijaya bersama pendekar dan prajurit-
prajuritnya dengan keampuhan siasat dan kemampuan bela dirinyadapat
mengalahkan bela tentara Tartar sehingga dapat digempur kembalike
Tiongkok.Selanjutnya Raden Wijaya bersama para pendekar
danprajuritnya mendirikan kerajaan Majapahit yang merdeka dan
berdaulat.
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan
penjajahanBelanda para pendekar dan para pemudanya secara suka rela
turutmengangkat senjata dengan kepandaian pencak silatnya untuk
merebutdan mempertahankan kemerdekaan bangsa dan negara.
Kehidupan para pendekar dan murid-muridnya sering
berpindahtempat, begitu juga dengan mengajarkan pencak silat, hal ini erat
dengankaitannya cara mereka dalam memenuhi kebutuhan hidup. Inilah
yangmenyebabkan kreativitas mereka dalam menciptakan ajaran-ajaran
baru melahirkan aliran-aliran dan organisasi-organisasi pencak silaT
tersebar di seluruh nusantara, seperti: Setia Hati, Setia Hati Teratai.Perisai
Diri, Pencak Organisasi dan lain sebagainya.
Pada tanggal 18 Mei 1948 dibentuk "Ikatan Pencak Silat
SeluruhIndonesia (IPSSI)", ketua umumnya Bapak Mr. Wongsonegoro.
PadaKongres IPSSI1 Bulan Desember 1950 nama Ikatan Pencak Silat
SeluruhIndonesia (IPSSI) diubah menjadi Ikatan Pencak Silat Indonesia
(IPSI).Pencak silat diperlombakan pada PON III di Medan tahun
1953.PONV di Bandung tahun 1961, PON VII di Surabaya tahun 1969
dan mulaidipertandingkan dalam PON VIII di Jakarta 1973.Pencak silat
berkembang juga di luar negeri seperti: di NegaraBelanda, Belgia, Jerman
Barat, Denmark, Prancis, Inggris, Australia, danyangAmerika Serikat.
Pengertian pencak silat adalah hasil budaya manusia Indonesia
untukmembela dan mempertahankan eksistensi dan integritasnya terhadap
lingkungan hidup dan alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup
guna meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
B. Rumusan Masalah
1. Unsur apa saja yang terkandung dalam pencak silat?
2. Bagaimana sejarah singkat pencak silat?
3. Nilai positif apa yang dapat diambil dari pencak silat?
C. Tujuan Penulisan
Memberikan wawasan yang lebih luas tentang pencak silat kepada si
penulis dan pembacadapat menjadikan makalah ini sebagai referensi
dalam pembelajaan tentang materi pencak silat
BAB II

PEMBAHASAN

A. Unsur-Unsur Dalam Pencak Silat


Pencak silat mengandung empat aspek atau empat unsur, yaitu:
1. Unsur olahraga
2. Unsur kesenian
3. Unsur bela diri
4. Unsur kerohanian (kebatinan).
Pada setiap perguruan pencak silat mempunyai kadar yang tidak
sama untuk setiap unsur suatu perguruan pencak silat menitik
beratnyapendidikan dan pengajaran pencak silatnya terutama pada aspek
bela diri,sementara aspek seni dan aspek kebatinan kurang diberikan.
Sedangkanperguruan pencak silat yang lain justru menitikberatkan
pendidikan danpengajarannya pada aspek seni dan aspek kebatinan,
sedang olahraganyakurang.
Walaupun demikian, kalau diteliti secara mendalam ternyata pada
dasarnya pencak silat berasal dari sumber a]iran yang mempunyai
aspekyang sama. yaitu olahraga, seni, bela diri dan kebatinan.
Definisi pencak silat selengkapnya yang pernah disusun
olehpengurus besar IPSI bersama BAKIN pada tahun 1975 adalah
sebagaiberikut:
"Pencak silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk
membela dan mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan
intregitasnya(manunggalnya) terhadap lingkungan hidup atau alam
sekitarnyauntuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman
dantakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa."
Dengan demikian.peranan pencak silat adalah sebagai prasarana
dan sarana unuk membentuk manusia seutuhnya yang Pancasilais.
sehat.kuat, terampil, trengginas, tangkas. tenang. sabar, bersifat ksatria.
Percayapada diri sendiri.
Pencak silat mempunyai sifat dan ciri khusus sebagai berikut:
1. Bersifat halus, lentuk dan lemas. dan kekerasan hanya
sesaat.
2. Tidak membutuhkan ruangan yang halus, tidak meloncat
danmengguling (kecuali bila menggunakan gerakan-
gerakan menirukanharimau atau monyet).
3. Gerakan tangan halus dan selaras, gerakan tangan dapat
terbukauntuk memancing.
4. Langkah ringan ke segala arah.
5. Tidak banyak bersuara.
6. Pernapasan wajar.
7. Banyak permainan rendah.
8. Tendangan tidak terlalu tinggi.
Ciri-ciri umun pencak silat sebagai berikut:
1. Mempergunakan seluruh bagian tubuh dan anggota badan,
dan ujungjari tangan, ujung jari kaki sampai kepala, bahkan
rambut wanitadapat digunakan sebagai alat pembelaan diri.
2. Pencak silat dapat dilakukan dengan tangan kosong atau
dengansenjata.
3. Pencak silat tidak memerlukan senjata tertentu, benda apa
pun dapatdijadikan senjata (sapu tangan, tas, payung, ikat
pinggang, dan lainsebagainya).

Ciri-ciri khusus pencak silat sebagai berikut:


1. Sikap tenang, lemas (rileks, seperti kucing waspada).
2. Mempergunakan kelenturan, kelincahan, kecepatan,
menggunakansaat yang tepat (timing) dan sasaran yang
tepat dengan gerakan yangcepat untuk menguasai lawan,
bukan menggunakan kekuatan.
3. Mempergunakan prinsip timbang badan, permainan posisi
denganmemindahkan titik berat badan.
4. Memanfaatkan setiap serangan lawan dan tenaga lawan.
5. Mengeluarkan tenaga sedikit mungkin, menghemat dan
menyimpantenaga.
a) Pencak Silat Sebagai Olahraga
Ditinjau dari segi olahraga pencak silat mempunyai batasan
batasantertentu sesuai dengan tujuan gerak dan usaha untuk
memenuhi fungsijasmani dan rohani.
Batasan dan pengertian olahraga yang pernah dirumuskan
antaraIain menyebutkan olahraga adalah setiap kegiatan jasmani
yang dilandasisemangat perjuangan melawan diri sendiri, orang
lain atau unsur-unsuralam, yang jika dipertandingkan harus
dilaksanakan secara kesatria,sehingga merupakan sarana
pendidikan pribadi yang ampuh.
Jadi segala kegiatan atau usaha yang mendorong,
membangkitkan,mengembangkan dan membina kekuatan jasmani
maupun rohani bagi setiap manusia dapat digolongkan sebagai
olahraga.
Usaha-usaha untuk mengembangkan unsur-unsur olahraga
terdapatpada pencak silat dapat dilakukan melalui:
1. Olahraga pendidikan.
2. Olahraga prestasi.
3. Olahraga rekreasi dan olahraga massal.
 Pencak Silat Sebagai Olahraga Pendidikan
Pencak silat sebagai olahraga pendidikan, ditekankan pada
pembinaan keterampilan jasmani, terutama pembentukan sikap dan
gerak serta mengembangkan pembinaan mental/rohani yaitu
dengan menanamkanrasa kepercayaan kepada diri sendiri serta
sifat-sifat budi luhur.

 Pencak Silat Sebagai Olahraga Prestasi


Sebagai olahraga prestasi, pencak silat dibina sesuai dengan asas
dan norma olahraga, yaitu di samping mengembangkan
pembinaanfisik dan teknik. diutamakan pula dalam memupuk sifat-
sifat kesatriadalam pelaksanaannya. Di dalam olahraga prestasi ini,
dilaksanakan jugapertandingan-pertandingan pencak silat dari
tingkat daerah sampai ketingkat nasional.
 Pencak Silat Sebagai Olahraga Rekreasi
Pencak silat sebagai olahraga rekreasi atau massal, penampilannya
merupakan Suaru yang dapat dinikmati oleh khalayak ramai
denganmengutamakan keindahan gerak dan irama. Pertunjukan
pencak silatrekreasi ini dapat dipadu dengan unsur kesenian,
tetabuhan dalarn bentukpermainan tunggal, permainan ganda atau
secara massal.
 Pencak Silat Sebagai Seni
Ciri khusus lainnya dari pencak silat adalah merupakan bagian
darikesenian.Di daerah-daerah tertentu terdapat tetabuhan atau
iringanmusik yang khas.Pada kesenian ini terdapat kaidah-kaidah
gerak danirama yang merupakan suatu pendalaman khusus.Pencak
silat sebagaiseni harus menurut ketentuan-keselarasan,
keseimbangan, keserasianantara wirama, wiraga, dan wirasa.
Di beberapa daerah di Indonesia pencak silat ditampilkan
sebagaiseni tari, yang sama sekali tidak mirip sebagai olahraga
maupun bela diri.Apalagi bila menyaksikan seni silat di Sumatera
Barat dan di daerah Aceh,kita akan berkesimpulan bahwa apa yang
disajikan adalah merupakanpertunjukan tarian, bukan bela diri,
akan tetapi penari-penari tersebutdapat memperagakan gerakan-
gerakan cari dengan maksud sebagai gerakbela diri yang efektif
dan efisien untuk menjamin keselamatan pribadi.
Tari Randai di Sumatera Barat merupakan tarian pencak Silat,
gerakdasar tarian ini sama dengan gerak dasar bela diri pencak silat
yang biasadiajarkan kepada siswa-siswa pemula di daerah tertentu.
Pada zaman penjajahan Belanda dahulu di daerah Jawa "lengah
danJawa Timur pesilat•pesilat aliran Setia Hati melakukan pencak
silat hanyadalam bentuk seni yaitu gerakan pencak silat yang
diiringi dengan lago-lagu keroncong, atau diiringi dengan tembang
atau jidor, karena merekahanya dapat menampilkan dalarn bentuk
tarian, pada waktu itu pengajaranbela diri dilarang oleh pemerintah
penjajahan Belanda.
Di Jawa Barat terdapat tarian pencak silat yang biasa disebut
"IbingPencak". Instrumen Ibing Pencak dibuat secara khusus,
khusus hanyauntuk mengiringi tarian pencak silat, bukan untuk
mengiringi tarianyang lain.
Dari kegiatan Ibing Pencak Jawa Barat, muncullah produk-
produkbudaya berupa:
a. Seniman-seniman Ibing Pencak.
b. Sistem irama khusus untuk Ibing yaitu tepak satu, tepak dua
dantepak tiga.
c. Lagu-lagu khusus pengiring Ibing Pencakseperti Kembang
Beureumdan lain-lainnya.

 Pencäk Silat Sebagai Bela Diri


Di atas telah dijelaskan bahwa pada dasarnya pencak silat
adalahusaha pembelaan diri agar selamat dari serangan
lawan.Dengan demikian,unsur-unsur geraknya terdapat dua bagian,
yaitu unsur untuk menyerangdan unsur untuk membela termasuk
menyelamatkan diri.
Melalui latihan-latihan yang tekun di bawah ini bimbingan
sangguru pencak silat atau pendekar, maka seorang siswa atau
pesilat dapatmemupuk dan meningkatkan kemampuan,
ketangkasan, keterampilandan kekuasaan dalam melakukan
serangan ataupun pembelaan.
Sesuai dengan falsafah bangsa Indonesia, maka pesilat
Indonesialebih mengutamakan pembelaan diri daripada
menyerang.Oleh karenaitu, pencak silat disebut seni bela diri
bukan seni menyerang.
Kemampuan membela diri dari kelompok-kelompok
perorangandapat dimanfaatkan untuk kepentingan menjaga
keamanan alamsekitarnya atau keamanan lingkungan, yang kini
terkenal dengan istilahsiskambling (sistem keamanan lingkungan)
yang memerlukan kemahirananggota-anggotanya dalam bela
diri.Bahkan bila negara sedang beradadalam ancaman musuh maka
kemahiran bela diri ini sangat bermanfaatbagi setiap warga negara
Indonesia dalam melaksanakan hak dankewajibannya untuk
membela negara.
 Pencak Silat Sebagai Sarana Pendidikan Mental Kerohanian
Melalui unsur-unsur pencak silat seperti unsur olahraga,
unsurkesenian dan unsur bela diri tersebut, Pencak silat merupakan
suatusistem dan wadah pendidikan jasmani dan rohani.Melalui
latihan-latihanyang teratur dan kontinu seorang pesilat dididik
untuk mengembangkanketerampilan. Dengan pendidikan pencak
silat juga ditanamkanpenghayatan pada alam kehidupan dan
perjuangan hidup Serta hidup bermasyarakat pada umumnya
Pencak silat mengajarkan budi pekerti luhur, yang pada dasarnya
adalah untuk mengembangkan sifat dan sikap yang selalu:
a. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Menghormati harkat dan martabat sesama manusia.
c. Meletakkan kepentingan persatuan di atas kepentingan pribadi.
d. Menggunakanjalan musyawarah di dalam
memecahkanpermasalahan bersama
e. Memberikan dharma-bakti bagi kepentingan kesejahteraan dan
kemajuanmasyarakat, Berdasarkan pada ajaran budi pekerti
tersebut maka keterampilan jasmani yang tidak diajarkan pencak
silat mempunyai kualifikasi sebagai bela diri, seni dan olahraga
yang memberi keterampilan, kenyamanan dan kesehatan kepada
seseorang dan masyarakat.
b) Sejarah Pencak Silat Zaman Kuno
 Keberadaan Bangsa primitit
Bangsa Primitif cara hidupnya berkelompok, terdiri dari
beberapakeluarga, atau beberapa suku. Mata pencahariannya
berburu binatangguna memenuhi kebutuhan hidupnya.Kegiatan
bercocok tanam belummereka kenal.Akibatnya apabila di daerah
yang dihuni diperkirakan telahberkurang atau tidak terdapat Iagi
hewan buruannya, maka kelompokkeluarga tersebut terpaksa
berpindah tempat. Oleh karena itu, seringterjadi bentrokan atau
perang antar kelompok suku yang satu dengankelompok suku yang
lain guna memperebutkan daerah yang suburbinatang buruannya
demi untuk mempertahankan kelangsungan hidupkelompok atau
sukunya. Berpindah tempat, berburu tidak terlepas darigangguan
binatang buas atau kelompok suku lainnya.Oleh karena
itu,dibutuhkan kesigapan jasmani, keberanian, keuletan, guna
membeladirinya dari serangan binatang buas serangan lawannya.
Nusantara terdiri dari pulau-pulau yang jumlahnya 13.667
buah.Waktu dalam keadaan primitif sebelum adanya hubungan
satu pulaudengan pulau lainnya para penduduk hidup hanya pada
pulau-pulau itu.Mereka membela diri dari serangan lawan-
lawannya dengan cara yangsesuai dengan situasi dan kondisi
lingkungan alam pulau itu sendiri.Orang yang hidup di hutan-hutan
memiliki cara membela diri yangkhusus untuk menghadapi
binatang buas. Mereka menciptakan gerakan-gerakan bela diri
dengan cara meniru gerakan-gerakan binatang yang adadi alam
sekitarnya, seperti: Gerakan Ular, Kera, Harimau, Elang, dan
lainsebagainya. Orang-orang yang tinggal di pegunungan dan yang
tinggal didaerah pantai mempunyai cara pembelaan diri dengan
gerakan-gerakanyang sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan
alam sekitarnyæSelanjutnya cara pembelaan diri ini disebut
"Pencak Silat".
Setelah adanya hubungan antara satu pulau dengan pulau lainnya\
maka terjadilah pertukaran kebutuhan-kebutuhan hidup dan
kebudayaan,termasuk cara membela diri. Mereka saling menukar
kepandaiannya,sehingga dari sekian banyak macam aliran pencak
silat menjadi beberapamacam aliran saja.seperti aliran Sumatera,
Jawa, Kalimantan, Sulawesidan Maluku. Pendekar-pendekar
pencak silat dengan keahliannyamemadukan teknik dari berbagai
aliran baru dengan teknik membeladiri yang lebih sempurna.
Menurut kodratnya manusia hidup untuk
mempertahankankelangsungan hidupnya, seperti berjuang mencari
makan, berusaha hidupaman dan tenteram terlepas dari rasa takut
terhadap gangguan-gangguanmusuhnya atau binatang-binatang
buas. Sampai saat sekarang keadaantersebut terus berlangsung,
hanya cara dan bentuknya yang berbeda dandisesuaikan dengan
kemajuan zaman.
Pengetahuan pembelaan diri atau ilmu bela diri berkembang
terussehingga menjadi kekuatan utama berkembangnya kerajaan-
kerajaan diIndonesia.Dengan demikian, jelaslah bahwa ilmu bela
diri pencak silatberasal dari Indonesia bukan hasil tiruan dari ilmu
bela diri asing.
 Keberadaan Negara-negara Tetangga
Di Negara-negara tetangga terdapat juga ilmu bela diri yang
miripdengan pencak silat seperti:
a. Pesilat di Filipina.
b. Kuntao, Butong di Cina.
c. Jeu Jit Shu, Yudo, Karate, Kempo, Aikido, Kendo di Jepang.
d. Taekwondo di Korea.
e. Thai Boxing di Muangthai.
Ada yang berpendapat bahwa pencak silat Indonesia belajar
dariTiongkok.Hal ini tidak benar karena semua aliran dari
Tiongkok atauCina berasal dari Siaw Liem Sie, sedangkan aliran
Siaw Liem Sie berasaldari Birma atau India belakang.
Pendapat lain menyatakan bahwa yang membawa ilmu bela
diripencak silat ke Indonesia adalah pedagang-pedagang Cina yang
hendakke India melalui Indonesia, maka terjadilah hubungan
antara bangsa-bangsa hingga terjadilah pertukaran kebudayaan dan
hal ini adalah wajar.Dengan terjadinya interaksi atau pertukaran
kebudayaan secara timbalbalik, maka pencak silat Indonesia
berpengaruh pada bela diri Cina danIndia, sebaliknya ilmu bela diri
Cina berpengaruh pada bela diri pencaksilat. Dengan demikian,
jelaslah bahwa pencak silat itu bukan berasal dariCina atau India
yang benar hanya terjadi saling pengaruh-memengaruhi
antara kedua ilmu bela diri tersebut sehingga ada kemiripan.
c) Zaman Kejayaan Kerajaan-kerajaan di Indonesia
 Kerajaan Sriwijaya (392-1406)
Kerajaan Sriwijaya dahulu dikenal sebagai kerajaan yang luas
jajahannya, dan memiliki armada laut yang kuat dan disegani oleh
negara-negara lain. Pada kejayaan kerajaan Sriwijaya para prajurit-
prajuritnyamemiliki keterampilan bela diri yang baik sehingga
menyatukan kekuatanangkatan perang kerajaan.Kerajaan Sriwijaya
memiliki guru-guru yangahli dalam melatih ilmu bela diri, baik
secara perorangan maupun secarakelompok. Keterampilan bela diri
dengan menggunakan senjata tajam
sangat ditekankan terutama untuk membentuk pasukan perang
yang kuat dan ampuh.
Pada tahun 685-695 seorang pendeta dari Cina bernama l-tsing
tinggal di Sriwijaya untuk menerjemahkan naskah ajaran Budha
dari Sansekerta. Para pemuda Cina yang akan melanjutkan
pelajaran agamadi Nalanda (Pusat Agama Budha di Asia) harus
mempersiapkan dirinyaterlebih dahulu selama beberapa tahun
tinggal di Sriwijaya, untukmenyempurnakan kemampuannya
tentang bahasa Sansekerta. Padazaman I-tsing itu, hidup 7 orang
guru agama Budha yang amat terkenal,salah seorang di antaranya
adalah Yakiyal erti yang berdiam di Sriwijaya.Kesemuanya ini
membuktikan betapa tingginya tingkat kebudayaankerajaan
Sriwijaya pada saat itu, terutama di bidang sastra dan kerohanian,
dengan demikian terjadi pertukaran kebudayaan antara bangsa-
bangsa. Pada umumnya para pendeta Budha pada saat itu mahir
pula dalamilmu bela diri pencak silat yang merupakan bagian dari
pendidikankerohaniannya.
 Kerajaan Majapahit (1292-1525)
Dalam sejarah bangsa Indonesia, belum pernah kerajaan-kerajaan
di nusantara takluk atau dijajah dan mengirimkan upeti kepada
kaisar Tiongkok, walaupun banyak negara-negara lain di Asia di
bawahkekuasaan kaisar yang terkenal yaitu pada zaman kekuasaan
Jengis Khandan Kubhilai Khan.
Pada tahun 1292 kaisar Kubhilai Khan mengirim bela tentaranya
yaitu tentara Tartar yang berkekuatan 20.000 orang prajurit ke
Singosari di Jawa Timur dengan maksud menghukum Raja
Kertanegara yang telahmenghinanya dengan melukai utusan
bernama Meng-Ki, maksudnyaagar Raja Kertanegara takluk dan
tunduk kepada kaisar Tiongkok itu.Dengan siasat dan kemampuan
bela dirinya Raden Wijava bersama paraprajuritnya dapat memukul
mundur tentara Tartar yang jumlahnya ribuanitu kembali ke
Tiongkok, sejak itu tidak pernah berusaha kembali untuk
menaklukkan Raden Wijaya. Raden Wijaya dan para prajuritnya
kemudian mendirikan kerajaan Majapahit.
Kerajaan Majapahit terkenal karena pasukan pengawalnya yang
disebut Bayangkari. Pasukan ini merupakan himpunan para
pendekar dan kesatria yang memiliki ilmu bela diri pencak silat
yang tangguh.

d) Zaman Penjajahan Belanda (1596-1942)


Semenjak penjajahan Belanda terhadap Indonesia, semenjak itu
pula bangsa Indonesia melakukan perlawanan terhadap penjajahan
Belanda.Bangsa Indonesia mengembangkan ilmu bela diri pencak
silat yangdigunakan untuk melawan penjajah Belanda. Dalam
sejarah perjuanganbangsa Indonesia melawan penjajah Belanda
tercatat para pendekar yangmengangkat senjata antara lain:
1. Pelembahan Senopati
2.Sultan Agung
3. Pangeran Diponegoro
4. Teuku Chik Ditiro
5. Teuku Umar
6. Tuanku Imam Bonjol
Para pendekar wanitanya adalah:
1.Sabal Nan Aluih
2. Cut Nyak Dien
3. Cut Mutiah
Penjajah Belanda dengan kelicikannya menggunakan politik defied
etimpera sehingga melemahkan sendi-sendi kekuatan bangsa.
Dengan carayang halus, kerajaan-kerajaan besar dipengaruhi,
kemudian ditaklukkandan diarahkan untuk kepentingannya.
Para Pejuang bangsa Indonesia terus berusaha dalam
memperjuangkan kemerdekaan bangsa melalui berbagai cara.
Sendi-sendi kekuatan bangsatetap dipelihara antara lain dengan
terus mengajarkan ilmu bela diripencak silat walaupun gerakannya
dibatasi dan diawasi secara ketat.Pendidikan pencak silat hanya
boleh diberikan pada kalangan tertentu,yaitu di sekolah
pendidikan, pegawai pemerintah, sekolah polisi danpegawai sipil
tertentu.
Hanya beberapa pendekar yang diizinkan untuk mengajarkan dan
melatih peacak silat hal ini disebabkan oleh perkumpulan-
perkumpulan gerakan kemerdekaan bangsa Indonesia dilarang,
oleh karena itu makapara pemimpin pergerakan kemerdekaan
mencari media lain, agar merekadapat saling bertemu. Salah satu
cara atau media melalui perkumpulan-perkumpulan olahraga
perkumpulan kesenian, dan perkumpulan pencaksilat. Ilmu bela
diri pencak silat masih terus diajarkan di pesantren-pesantren.Hal
ini merupakan bagian dari pendidikan jasmani danpendicikan
mental para santri dengan tujuan memupuk rasa cinta
budayabangsa, dan untuk mempertebal keyakinan dalam
memperjuangkankemerdekaan bangsa.
Salah satu perkumpulan pencak silat yang terkenal pada zaman
penjajahan Belanda itu adalah perkumpul an pencak organisasi
dibentuk pada tahun 1927 sebagai kenang-kenangan dan pengikat
jiwa partaiulama yang dilarang oleh pemerintah penjajah Belanda.
Melalui kegiatanpelatihan pencak silat ini para pendekar yang
patriotik dari berbagaialiran dihimpun, para siswanya diisi dengan
iman yang teguh, dihidupkansifat patriotiknya untuk terus berjuang
melawan kezaliman pemerintahpenjajahan Belanda.
Gerakan perkumpulan pencak silat ini pun dipandang
membahayakan pemerintah Belanda tetapi karena tidak punya
alasan yang cukup kuatuntuk menyatakan bahwa perkumpulan
pencak silat sebagai perkumpulanpergerakan nasional, maka
pemerintah penjajahan Belanda menjadikehilangan akal sehingga
mengeluarkan peraturan larangan berkumpulebih dari lima orang.
Sebelum larangan itu dikeluarkan para pejuang pergerakan
nasional masih tetap berusaha berkumpul dengan alasan latihan
olahraga beladiri pencak silat, yang dilakukan di kebun-kebun atau
di lading-ladang.Karena bila dilakukan di rumah akan menarik
perhatian pemerintah ataukaki tangan pemerintah Belanda.
Dengan adanya larangan berkumpul lebih dari lima orang tersebut,
maka para pendekar atau guru pencak silat jumlahnya makin lama
makinsedikit, dan tidak dapat lagi menyebarluaskan keahliannya
dengan terang-terangnya kepada orang banyak.
Biasanya para pendekar mengajarkan pencak silat kepada 2 atau
3 orang saja sampai lebih kurang tahun 1930 hanya para guru
pencak silat yang telah uzur usianya atau berusia 60 tahun ke atas
yang bolehmenyebarkan keahliannya. Para guru pencak silat
tersebut pada umumnyahanya mempunyai murid tidak lebih dari
e) Zaman Penjajahan Jepang (1942-1945)
Pada permulaan masa penjajahan Jepang, rakyat Indonesia merasa
gembira karena merasa terbehas dari belenggu penjajahan Belanda
yangberlangsung tiga setengah abad.Oleh bala tentara Jepang
semangatkeprajuritan bangsa Indonesia dibangun kembali dengan
latihan-latihanmiliter melalui wajib militer.Latihan-latihan bela
diri, seperti Juijitshu,Sumo, Judo, Kendo
diperkenalkan.Selanjutnya pencak silat pundiperolehnya untuk
diajarkan di mana-mana. Latihan bela diri pencak silatdengan
menggunakan bambu runcing sebagai pengganti toya
dihidupkandan dikembangkan kembali, senam massal pencak silat
juga berkembangdengan baik, akan tetapi tidak ada kelanjutannya,
mungkin pada waktuitu dikhawatirkan akan mendesak senam pagi
atau taisho Jepang.
Para pendekar dikumpulkan untuk diindoktrinasi bersama-sama
bangsa Jepang, supaya ikut serta dalam mempertahankan kejayaan
Asia Timur Raya.Tetapi kenyataannya hanya demi kepentingan
tentara Jepang sendiri.Hal itu dapat dipahami karena pada waktu
Perang DuniaII bala tentara Jepang telah menguasai negara-negara
Asia dan Pasifik.Kekuasaan yang luas tersebut tidak mungkin
dipertahankannya sendirihanya dengan bala tentaranya. Bala
tentara Jepang difokuskan menghadapilawannya yang kuat yaitu
tentara sekutu, yang terdiri atas Amerika Serikat,
Inggris Australia, Belanda, dan Cina. Oleh karena itu, bala tentara
Jepane mendidik bangsa-bangsa Asia yang telah dijajahnya untuk
turut sermembantu mempertahankan kekuasaannya. Di Indonesia
pemerintahbala tentara Jepang mendidik bangsa Indonesia untuk
menjadi heiho dantentara pembela tanah air atau disingkat PETA
di bawah tekanan disiplinyang sangat keras bahkan tidak jarang
melewati batas perikemanusiaanAdanya romusa atau kerja paksa di
negara Asia lainnya seperti Birma atau
Indocina merupakan bukti kekejaman penjajahan Jepang.
Semua itu pada akhirnya menimbulkan rasa antipatiterhadap
penjajah Jepang dan membangkitkan semangat perjuangan bangsa
Indonesia untukmerdeka. Semangat perlawanan terjadi di mana-
mana, terutama yangn terkenal adalah "pemberontak PETA" yang
dilakukan tentara pembelatanah air di Blitar Jawa Timur dipimpin
oleh Supriyadi (perwira PETA)dan hal tersebut mempercepat
proses kemerdekaan Indonesia.
f) Zaman Perjuangan Kemerdekaan (1945-1950)
Pada tanggal 15 Agustus 1945 angkatan udara Amerika Serikat
menjatuhkan bom atomnya di kota Hirosima dan Nagasaki,
sehingga balatentara Jepang menyerah tanpa syarat kepada tentara
sekutu. Kesempatanini dipergunakan dengan sebaik-baiknya oleh
bangsa Indonesia untukmengambil alih kekuasaan dari pemerintah
penjajahan Jepang, denganmemproklamasikan kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Bung Karno.
Seluruh rakyat Indonesia bangkit serentak mengangkat senjata
mengepung pusat-pusat pertahanan tentara Jepang dengan
tujuanmengambil alih kekuasaan, hal ini dilakukan sebab bala
tentara Jepangtidak mungkin begitu saja untuk menyerahkan
kekuasaannya kepadabangsa Indonesia, karena terikat kepada
tentara sekutu. Dengan kekalahanJepang terhadap tentara sekutu,
maka seharusnya pemerintah penjajahJepang menyerahkan
Indonesia kepada tentara sekutu. Dalam hal inipemerintah Jepang
dalam keadaan terjepit, di satu pihak harusnyamenyerahkan
kemerdekaan kepada bangsa Indonesia di pihak lainmenyerahkan
Indonesia kepada pihak sekutu. Di kota-kota seluruhIndonesia
barisan pemuda Indonesia berusaha melakukan perundingandengan
bala tentara Jepang yang ada untuk menyerah tetapi banyak
mengalami kegagalan, maka terjadilah penyerbuan para pemuda ke
markas-markas tentara Jepang dengan menggunakan senjata
seadanya seperti: bambu runcing, rencong, pedang, kelewang,
golok badik, clurit,belati, keris tombak, dan sebagainya dengan
tujuan untuk merebut senjatayang sangat diperlukan dalam
memperjuangkan kemerdekaan.
Di bawah pimpinan beberapa orang bekas tentara Heiho, PETA,
polisi dan pendekar yang menggunakan senjata seadanya para
pemuda secarapatriotik menyerang ke markas tentara Jepang,
dalam memperebutkansenjata ini banyak pemuda-pemuda kita
yang gugur sebagai pahlawan-pahlawan kemerdekaan Indonesia.
Tentara Jepang yang melihat kenyataan bahwa tidaklah
mungkinuntuk melawan seluruh rakyat Indonesia, dan mereka
sadar bahwa yangdipertahankan sudah tidak ada artinya lagi, maka
mereka segera menyerahdan ditawan oleh pemerintah Republik
Indonesia.
Adalah kenyataan sejarah bahwa yang ikut berjuang
mempertahankan republik Indonesia adalah mereka yang
memupuk, mempertebal rasa cintanya kepada tanah air,
memelihara kebudayaan bangsanya, melalui seni budaya asli,
seperti: wayang, tari, seni bela diri pencak silat serta taat dalam
menjalankan ajaran agamanya. Merekalah yang tergerak kalbunya
untuk turut serta memperjuangkan kemerdekaan Republik
Indonesia dengan mengorbankan jiwa dan raganya.
Seni bela diri pencak silat adalah salah satu cara dalam
menanamkan rasa cinta tanah air dan mempertebal rasa percaya
pada diri sendiriyang diperlukan dalam perjuangan kemerdekaan
Indonesia serta untukmempertahankan kemerdekaan Republik
Indonesia.
Dengan bermodalkan rasa cinta tanah air dan rasa percaya pada
diri sendiri serta bermodalkan senjata rampasan dari tentara Jepang
dan senjata seadanya barisan pemuda-pemuda Indonesia di bawah
pimpinanpejuang pergerakan nasional dan bekas tentara Heiho,
PETA dan polisi,berjuang mempertahankan kemerdekaan Republik
Indonesia dari serbuantentara Belanda (NICA).
Di mana-mana terjadi pertempuran antara pemuda-pemuda
Indonesia dengan tentara Belanda, seperti di Medan, Surabaya
pertempuran 10November 1945 (Hari Pahlawan), di Ambarawa 15
Desember 1945(Palagan Ambara) di Bandung 23 Oktober 1945
(Bandung Lautan Api), diBali 20 November 1946 (Puputan
Margarana), di Sulawesi Desember 1946(Korban 40.000). Aksi
militer Belanda I dilawan oleh bangsa Indonesia

dengan Perang Kemerdekaan I (21 Juli 1946) dan aksi militer


Belandalawan dengan Perang Kemerdekaan II (19 Desember
1948).
Perjuangan melawan tentara Jepang dan tentara Belanda (NICA) di
lakukan oleh pemuda-pemuda Indonesia dengan sukarela karena
merassikut memiliki dan ikut bertanggung jawab atas tanah air
Indonesiatercinta.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pencak silat sudah ada sejak kejayaan kerajaan Stiwijaya, sebagai
bukti mereka memiliki pendekar-pendekar dan prajurit-prajurit
yang mahir dalam bela diri. Raden Wijaya bersama pendekar dan
prajurit-prajuritnya dengan keampuhan siasat dan kemampuan
bela dirinya dapat mengalahkan bela tentara Tartar sehingga dapat
digempur kembali ke Tiongkok. Selanjutnya Raden Wijaya
bersama para pendekar dan prajuritnya mendirikan kerajaan
Majapahit yang merdeka dan berdaulat Pengertian pencak silat
adalah hasil budaya manusia Indonesia untukmembela dan
mempertahankan eksistensi dan integritasnya terhadaplingkungan
hidup dan alam sekitarnya untuk mencapai keselarasanhidup guna
meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Tuhan YangMaha Esa.
Pencak silat sebagai olahraga pendidikan, ditekankan pada
pembinaan keterampilan jasmani, terutama pembentukan sikap dan
gerakserta mengembangkan pembinaan mental/rohani yaitu
denganmenanamkan rasa kepercayaan kepada diri sendiri serta
sifat-sifatbudi luhur.
Pencak silat sebagai olahraga prestasi, pencak silat dibina sesuai
dengan asas dan norma olahraga, yaitu di samping
mengembangkan pembinaan fisik dan teknik, diutamakan pula
dalam memupuk sifat-sifat kesatria dalam pelaksanaannya. Di
dalam olahraga prestasiini, dilaksanakan juga pertandingan-
pertandingan pencak silat daritingkat daerah sampai ke tingkat
nasional.Pencak silat sebagai olahraga rekreasi atau massal,
penampilannyamerupakan suatu yang dapat dinikmati oleh
khalayak ramai denganmengutamakan keindahan gerak dan irama.
rekreasi ini dapat dipadu dengan unsur kesenian, tetabuhan dalam
bentuk permainan tunggal, permainan ganda atau secara massal.
Pencak silat sebagai seni adalah merupakan bagian dari
kesenian.Didaerah-daerah tertentu terdapat tetabuhan atau iringan
musik yangkhas.Pada kesenian ini terdapat kaidah-kaidah gerak
dan irama yangmerupakan suatu pendalaman khusus.Pencak silat
sebagai seni harusn menurut ketentuan-keselarasan, keseimbangan,
keserasian antarawirama, wiraga, dan wirasa.Pencak silat sebagai
sarana pendidikan mental-kerohanian. Melalui
unsur-unsur pencak silat seperti unsur olahraga, unsur kesenian dan
unsur bela diri tersebut, pencak silat merupakan suatu sistem
danwadah pendidikan jasmani dan rohani. Melalui latihan-latihan
yangteratur dan kontinu seorang pesilat dididik untuk
mengembangkanketerampilan.Dengan pendidikan pencak silat
juga ditanamkanpenghayatan pada alam kehidupan dan perjuangan
hidup serta hidupbermasyarakat pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Sudiana, Ketut dan Sepyanawati, Putu. 2017. Keterampilan Dasar Pencak Silat.
Depok: Rajawali Pers Divisi Buku Perguruan Tinggi.

Anda mungkin juga menyukai