PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai
berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh otot bahu dan lengan terhadap kemampuan pukulan
katak melempar tubuh di dalam UKM pencak silat Tapak Suci STKIP
Muhammadiyah Kuningan.
2. Apakah terdapat pengaruh fleksibilitas dan power lengan dan bahu terhadap
kemampuan pukulan katak melempar tubuh di UKM Tapak Suci STKIP
Muhammadiyah Kuningan.
3. Adakah terdapat pengaruh power bahu dan pleksibilitas lengan terhadap
kemampuan pukulan katak melempar tubuh di UKM Tapak Suci STKIP
Muhammadiyah Kuningan.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hubungan otot bahu terhadap kemampuan katak melempar tubuh
di UKM pencak silat Tapak Suci STKIP Muhammadiyah Kuningan
2. Untuk mengetahui hubungan fleksibilitas lengan terhadap kemampuan pukulan katak
melempar tubuh di UKM Tapak Suci STKIP Muhammadiyah Kuningan ketika
berlatih dan ketika bertanding
3. Untuk mengetahui hubungan power otot bahu dan fleksibilitas lengan terhadap
kemampuan pukulan katak melempar tubuh di UKM Tapak Suci STKIP
Muhammadiyah Kuningan
D. manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Secara teoritis penelitian diharapkan bermanfat untuk atlit UKM Tapak Suci
STKIP Muhammadiyah Kuningan, Untuk mengetahui hubungan otot bahu dan
fleksibilitas lengan terhadap kemampuan pukulan katak melempar tubuh ketika
berlatih dan ketika bertanding
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pelatih
Untuk pedoman pelatih untuk menjaring atlet pencak silat yang berkualitas ketika
berlatih dan bertanding.
b. Bagi atlet
Untuk lebih semangat ketika berlatih dan bertanding ketika gerakan pukulan
katak melempar tubuh.
c. Untuk penelitian
Untuk menjadikan pembelajaran kedepan ketika latihan pukulan katak melempar
tubuh bagi atlet pencak silat dan ketika menghadapi lawan tanding.
d. Untuk UKM Pencak Silat Tapak Suci STKIP Muhammadiyah Kuningan
Dapat dijadikan bahan acuan untuk meningkatkan latihan UKM Pencak Silat
Tapak Suci STKIP Muhammadiyah Kuningan untuk mengejar prestasi-prestasi
yang tertinggal dan memajukan UKM Tapak Suci STKIP Muhammadiyah
Kuningan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1.Pencak Silat
Pencak Silat adalah salah satu cabang olahraga beladiri yang berakar
dari bangsa melayu. Menurut weda (2015:3) . Pencak silat merupakan
cabang olahraga yang menggabungkan ilmu beladiri dan seni ,serta
membutuhkan konsentrasi yang tinggi.Olahraga ini juga merupakan
warisan budaya bangsa yang kini sudah berkembang hingga ke kancah
manca negara. Pencak silat ini lahir sebagai cara melindungi diri dari
ancaman hal apapun yang berbahaya, trutama pada masa nenek
moyang yang sebagian besar hidup dialam bebas
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pencak Silat
Pencak silat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pencak berarti
permainan atau keahlian mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis
mengelak menendang dan sebagainya baik dengan ataupun tanpa senjata Sedangkan
pencak silat artinya seni beladiri khas Indonesia dengan ketangkasan membela diri
dan menyerang untuk pertandingan dan perkelahian. Menurut Pengurus Besar Ikatan
Pencak Silat Indonesia “Pencak silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk
membela, mempertahankan eksistensi (kemandiriannya) dan integritasnya
(manunggal) terhadap lingkungan hidup atau alam sekitarnya untuk mencapai
keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pada mulanya pencak silat diciptakan manusia untuk memperoleh keamanan
dari binatang buas. Tidak ada yang tahu kapan, dimana dan bagaiman pertama kali
proses tersebut berlangsung, karena informasi yang tersedia sangat terbatas. Namun
demikian, menurut catatan sejarah pencak silat berkembang di kawasan Indonesia.
Pencak Silat memiliki beberapa aspek yaitu mental spiritual (kerohanian) yang
diajarkan agar pesertanya berbudipekerti yang luhur; beladiriyang diajarkan agar
pesertanya mampu mempertahankan diri ditekankan bukan untuk menjadi sok jagoan;
seni yang diajarkan agar pesertanya bersilat sesuai dengan kaidah estetika supaya
permainan silatnya bisa dinikmati; dan olahraga agar pesertanya bisa berkontribusi
bagi negara, memperebutkan medali di ajang perlombaan olahraga.
Dalam proses latihannya, Pencak Silat sangat erat kaitannya dengan nilai-nila
pembentukan karakter, terutama untuk karakter disiplin dan cinta tanah air.
B. Tapak Suci
Perguruan Pencak Silat TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH
(selanjutnya disebut Tapak Suci saja) adalah salah satu perguruan seni beladiri pencak
silat dengan segala aspek dan nilai-nilai pencak silat yang dijelaskan di atas, dan juga
memiliki ciri khas tersendiri yang bisa menunjukkanidentitasnya, yang berbeda
dengan perguruan lain. Tapak Sucimerupakan organisasi otonom Muhamadiyah yang
secara resmi telah disahkan oleh pimpinan pusat muhamadiyah melalui sidang Tanwir
pada tanggal 28 Juli-1 Agustus tahun 1967 sebagai organisasi otonom Muhamadiyah
ke-11.10 1) Materi Tapak Suci. Materi pendidikan dan pelatihan dalam perguruan
tapak suci terdiri dari: a) Al-Islam dan Ke-Muhamadiyahan, b) lmu pencak silat, c)
Ilmu organisasi, d) Pembinaan fisik dan mental, dan e) Olahraga. 2) Metode Latihan
Tapak Suci12 a) Metode Demontrasi. Merupakan metode melatih dengan cara pelatih
memperagakan suatu gerakan atau materi. Metode ini digunakan untuk member
contoh cara mengerjakan tradisi Tapak Suci maupun untuk memperagakan cara
melaksanakan atau menggerakkan jurus-jurus pencak silat.
KARAKTERISTIK PELATIHAN Pelatihan yang baik memiliki ciri-ciri
yaitu: 1.mengembangkan pemahaman, 2.pengetahuan dan keterampilan; 3. diberikan
secara instruksional; 4.obyeknya seseorang atau sekelompok orang 5.; prosesnya
mempelajari dan mempraktekkan sesuai prosedur sehingga menjadi kebiasaan; 6.dan
hasilnya terlihat dengan adanya perubahan, Pola latihan pencak silat tapak suci yang
baik untuk ekstrakulikuler di sekolah adalah pola latihan yang menyenangkan untuk
siswanya. Karena kita sebagai pelatih harus bisa mengayomi siswa-siswi kita uantuk
menjalankan ekskul tapak suci disekolah dengan menyenangkan.
1. Latihan Kekuatan
a. Lari di pasir ; Selain melatih kelincahan,lari di atas pasir juga berfungsi untuk
meningkatkan kekuatan otot-otot,kaki karena bukanlah hal yang mudah saat
seseorang melakukan lari diatas media pasir,apalagi saat melakukan sprint,latihan
ini dianggap berhasil atau bermanfaat saat individu tersebut merasakan suatu
gerakan yang ringan dalam bergerak.
b. Push up ; Salah satu bentuk latihan kekuatan adalah Push Up, Push Up berfungsi
untuk menguatkan otot-otot lengan,keberhasilan latihan ini dapat diukur dengan
besarnya kekutan pukulan yang dihasilkan oleh individu.
c. Sit up ; Melakukan Sit Up saat latihan bertujuan untuk menguatkan fungsi kerja
otototot perut, apabila otot-otot itu teradaptasi maka otot itu mengalami
hipertophi(pembesaran) dan morfofungsi(meningkatnya fungsi) akan tetapi perlu
di garis bawahi bahwa hipertrophi otot hanya terjadi pada laki-laki(cowok) dan
tidak terjadi pada wanita karena factor hormonlah yang mempengaruhi hal
tersebut,dengan kata lain tujuan dari latihan ini adalah meningkatkan keras
tendangan.
d. Lari sprint ; Lari sprint dilakukan dalam program latihan secara
random,melakukan lari sprint bertujuan untuk meningkatkan kelincahan individu,
sehingga saat melakukan sparing,atlet memiliki pergerakan yang cepat dalam
melakukan menyerang.
e. Lari lompat ; Lari lompat merupakan salah satu bentuk latihan yang lebih
dikhususkan pada pergerakan individu saat menghindari serangan lawan dengan
latihan rutin lari lompat maka individu akan lebih mudah untuk menghindari
serangan,khususnya saat mendapat serangan sapuan atlet akan lebih siap untuk
menghindarinya.
2. Latihan Kelincahan
a. Lari bolak-balik ; Salah satu bentuk latihan kelincahan adalah lari bolak-
balik,latihan ini berfungsi untuk meningkatkan kelincahan individu,khususnya
saat pertandingan berlangsung,saat pertanding berlangsung maka pergerakan atlet
kian lama semakin melambat akan tetapi dengan melakukan latihan ini secara
rutin kelincahan atlet dapat sedikit terjaga.
b. Serang paching ; Pada dasarnya latihan ini berfungsi untuk melatih respon
individu dalam melakukan penyerangan terhadap paching yang statis(diam)
maupun yang dinamis(bergerak kekanan dan kekiri),hal ini diibaratkan sebagai
lawan yang diserang dalam pertandingan. Serang sasak ; Melakukan latihan
dengan media sasak berfungsi untuk memantapkan serangan baik pukulan
maupun tendangan,apalagi sasak memiliki beban yang sangat berat untuk
digoyangkan dengan menggunakan pukulan maupun menggunakan
tendangan,sehingga latihan itu dapat meringankan atlet untuk melakukan
penyerangan kepada lawan yang sesungguhnya.
4. Latihan Teknik
a. Pukulan ; Latihan pukulan memiliki 2 macam diantaranya pukulan bawah dan
pukulan depan,hal ini perlu dilakukan agar persepsi individu menjadi lebih benar
dan mendasar terhadap teknik yang dilakukanya sehingga tidak mencederai
aspek-aspek sportif olahraga khususnya pencak silat.
b. Tendangan ; Melakukan latihan tendangan secara benar dan tepat agar tekniknya
semakin terasah,latihan ini diberikan hampir pada setiap sesi latihan dengan
tujuan menanamkan teknik-teknik yang benar.
c. Jatuhan ; Jatuhan merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam
menjatuhkan lawan dengan serangan yang cepat ,sehingga lawan tidak sempat
untuk mengelak ataupun menghindari serangan tersebut.
d. Sapuan ; Sapuan merupakan salah satu teknik tendangan yang dilakukan dengan
cara menjatuhkan diri terlebih dahulu sebelum memberikan sapuan terhadap
lawanya,akan tetapi sapuan ini juga berfungsi sebagai teknik untuk mengulur-ulur
waktu apabila atlet itu sudah unggul dari lawanya.
e. Tangkisan ; Tangkisan merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk
menangkap maupun menangkis serangan lawan,tangkisan juga merupakan teknik
yang menggunakan teknik lanjutan seperti tendangan,pukulan maupun jatuhan
contohnya saat atlet A mendapat serangan tendangan dari atlet B,atlet A dapat
menangkis tendangan itu yang selanjutnya diikuti dengan serangan
jatuhan,pukulan,maupun tendangan.
5. Sparing
Sparing mulai diberikan saat program latihan telah dijalankan atlet setengahnya dan
pada akhir program latihan hal ini sangat penting dilakukan dengan tujuan
membentuk mental atlet agar tidak mudah tergoyahkan dengan lawanya.
6. Game Santai
Game juga perlu dilakukan saat program latihan sedang berjalan biasanya hal ini
dilakukan pada akhir pekan,dengan tujuan agar atlet tidak bosan setelah menerima
latihan yang dinilai cukup membosankan bagi atlet.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pola latihan ekstrakurikulerpencak silat
Tapak Suci, maka kesimpulan yang dapat ditarik daripenelitian yang dilakukan adalah
sebagai berikut : 1. Pola Latihan Ekstrakurikuler Pencak Silat Tapak Suci Ada dua
pola latihan yang diterapkan dalam prosespembelajaran ekstrakurikuler Pencak Silat
Tapak Suci yaitu : PolaLatihan Prestasi dan Pola Latihan Kader. Untuk lebih jelasnya,
akandisajikan dalam tabel berikut ini : a. Pola Prestasi. Materi pencak silat olahraga
yang dibutuhkan dalam pertandinganberupa semua tendangan, pukulan, sabetan,
latihan-latihan yangmembentuk endurance, speed dan power. Latihan
kedisiplinan,keberanian dan kepercayaan diri. Mencetak atlet pencak silat
yangmampu bersaing di dalam petandingan-pertandingan serta mengajarkan disiplin
melalui proses latihannya.
Pemetaan,pembiasaan, permainan, dan berlatih dengan alam. Berlatihsebanyak
tiga kali dalam seminggu sepanjang tahun ajaranditambahkan dengan latihan intensif
menjelang event pertandingan(bergantian dengan latihan kader/perguruan). Evaluasi
untuk keberhasilan pola ini dilakukan adalah pada saat siswa mempraktekannya
dalam pertarungan, baik pertarungan dalam latihan (sparing partner) maupun
pertarungan dalam kejuaraan sesungguhnya