ATLETIK
Disusun Oleh:
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul "Pencak Silat:
Warisan Budaya dan Seni Bela Diri Indonesia". Makalah ini disusun sebagai
pemenuhan tugas mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, serta
sebagai usaha untuk memperdalam pemahaman tentang Pencak Silat, sebuah aset
budaya berharga Indonesia.
Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis dihadapkan pada berbagai tantangan,
mulai dari pengumpulan data yang relevan hingga menyatukan teori dan praktik
Pencak Silat. Meski demikian, upaya terbaik telah dilakukan untuk menghasilkan
karya yang informatif dan akurat, dengan harapan makalah ini dapat memberikan
manfaat dan memperkaya pengetahuan pembaca tentang Pencak Silat.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki ruang untuk perbaikan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk
meningkatkan kualitas karya ini di masa mendatang.
Ucapan terima kasih yang tulus ingin penulis sampaikan kepada semua pihak yang
telah mendukung penyusunan makalah ini. Terima kasih kepada para guru dan
pembimbing yang telah memberikan arahan, terutama kepada Ust. Idrus Awaluddin
Syah atas bimbingan dan motivasinya yang tak terhingga. Terima kasih juga kepada
teman-teman dan keluarga yang selalu memberi dukungan.
Penulis berharap makalah ini tidak hanya bermanfaat bagi penulis dalam proses
pembelajaran, tapi juga bagi pembaca yang ingin memahami lebih dalam tentang
Pencak Silat sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia. Semoga upaya kita
bersama dalam melestarikan dan mengembangkan Pencak Silat dapat terus berlanjut,
menjadikannya tidak hanya sebagai warisan, tapi juga sebagai kebanggaan bangsa
Indonesia.
DAFTAR ISI
1
KATA PENGANTAR.............................................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................3
1.2 Tujuan...........................................................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah........................................................................................................3
1.4 Batasan Masalah...........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................4
2.1 Lari Jarak Jauh............................................................................................................4
A. Pengertian...................................................................................................................4
B. Teknik Lari Jarak Jauh.............................................................................................4
C. Manfaat.......................................................................................................................5
2.2 Lari Jarak Pendek........................................................................................................5
A. Pengertian...................................................................................................................5
B. Teknik Lari Jarak pendek.........................................................................................6
C. Manfaat.......................................................................................................................7
2.3 Tolak Peluru..................................................................................................................8
A. Pengertian...................................................................................................................8
B. Teknik Tolak Peluru..................................................................................................8
C. Manfaat.......................................................................................................................8
2.3 Lompat Tinggi Gaya Straddle.....................................................................................9
A. Pengertian...................................................................................................................9
B. Teknik Lompat Tinggi Gaya Straddle......................................................................9
C. Manfaat.....................................................................................................................10
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................................11
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................11
3.2 Saran............................................................................................................................11
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kancah global yang penuh dinamika, terdapat kebutuhan mendesak untuk
mengembalikan esensi pendidikan karakter di tengah masyarakat, khususnya generasi
muda. Pendidikan karakter bukan semata-mata transfer pengetahuan, melainkan
transformasi nilai dan etika melalui berbagai medium, salah satunya adalah Pencak
Silat. Seni bela diri ini, yang kaya akan nilai historis, budaya, dan filosofis,
menawarkan lebih dari sekadar pertahanan diri; ia membuka jendela ke dalam
pemahaman mendalam tentang kehidupan, keseimbangan, dan harmoni.
1.2 Tujuan
Tujuan utama dari makalah ini adalah untuk menguraikan bagaimana Pencak
Silat, dengan segala dimensi estetika dan filosofisnya, dapat diintegrasikan ke dalam
kurikulum pendidikan jasmani sebagai salah satu sarana pendidikan karakter. Lebih
dari itu, makalah ini berusaha mengeksplorasi bagaimana Pencak Silat dapat menjadi
jembatan yang menghubungkan siswa dengan warisan budaya, sekaligus membentuk
fisik, mental, dan spiritual mereka.
1.3 Rumusan Masalah
Berangkat dari tujuan utama tersebut, rumusan masalah yang dapat
dikembangkan dalam makalah ini antara lain:
1. Bagaimana Pencak Silat, dengan dimensi estetika dan filosofisnya, dapat
diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan jasmani di sekolah?
2. Apa saja nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat diajarkan melalui Pencak
Silat kepada siswa?
3. Bagaimana Pencak Silat dapat dijadikan sebagai media untuk menghubungkan
siswa dengan warisan budaya Indonesia?
4. Dalam aspek apa saja Pencak Silat memberikan kontribusi terhadap
pembentukan fisik, mental, dan spiritual siswa?
5. Apa saja tantangan dan hambatan dalam mengintegrasikan Pencak Silat ke
dalam pendidikan jasmani, dan bagaimana solusinya?
1.4 Batasan Masalah
Dalam rangka memberikan fokus yang jelas terhadap pembahasan dalam
makalah ini, penulis menetapkan batasan masalah sebagai berikut:
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konteks Historis
Pencak Silat berasal dari kepulauan Nusantara, yang kini dikenal sebagai
Indonesia. Meskipun tidak ada catatan tertulis yang jelas mengenai asal usul eksak
Pencak Silat, banyak ahli sejarah percaya bahwa seni bela diri ini telah ada sejak
zaman prasejarah, sebagai metode pertahanan diri melawan satwa liar dan
perlindungan dari gangguan musuh. Pencak Silat kemudian berkembang menjadi seni
bela diri yang lebih terstruktur di kerajaan-kerajaan Nusantara, di mana setiap
kerajaan memiliki gaya atau aliran Pencak Silatnya sendiri.
Seiring berjalannya waktu, Pencak Silat tidak hanya dipraktikkan sebagai seni
pertahanan diri tetapi juga menjadi bagian integral dari aspek sosial dan budaya
masyarakat. Pencak Silat mengajarkan tentang keharmonisan antara pikiran, tubuh,
dan spirit, serta menekankan pada pengembangan karakter, seperti kesabaran,
keberanian, dan rasa hormat.
Pasca kemerdekaan Indonesia, Pencak Silat mulai mendapatkan pengakuan yang lebih
luas sebagai bagian dari warisan budaya nasional. Pada tahun 1948, dibentuklah
Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) yang bertujuan untuk melestarikan,
mengembangkan, dan mempopulerkan Pencak Silat di tingkat nasional dan
4
internasional. Sejak itu, Pencak Silat tidak hanya dipraktikkan di Indonesia tetapi juga
telah menyebar ke berbagai belahan dunia.
Di era globalisasi, Pencak Silat terus berkembang mengikuti zaman, dengan aliran dan
gaya baru yang muncul, menggabungkan teknik tradisional dengan pendekatan
modern. Namun, esensi dan filosofi dasar Pencak Silat tetap dipertahankan, yakni
sebagai sarana pengembangan diri yang holistik, mengintegrasikan aspek fisik,
mental, dan spiritual.
Konteks historis dan evolusi Pencak Silat menunjukkan bagaimana seni bela diri ini
telah beradaptasi dan berkembang seiring dengan perubahan zaman, sambil tetap
mempertahankan akar budaya dan nilai-nilainya. Hal ini menjadikan Pencak Silat
tidak hanya sebagai warisan budaya Indonesia tetapi juga sebagai praktik yang
relevan dan bermanfaat dalam konteks
C. Manfaat
Berikut manfaat lari jarak jauh bagi tubuh:
Melatih jantung.
Membakar kalori seluruh tubuh.
Melatih otot jadi lebih kuat.
Meminimalkan stres.
Memperbaiki kualitas tidur.
A. Pengertian
Dikutip dari buku Atletik karya Tatang Muhtar dan Riana Irawati,
pengertian lari jarak pendek adalah satu cara lari dimana atlet harus menempuh
seluruh jarak dengan kecepatan semaksimal mungkin.
Yudy Hendrayana (2007) dalam Bermain Atletik menjabarkan lari jarak
pendek adalah kegiatan berlari dengan kecepatan tinggi atau berlari secepat-
cepatnya dari satu tempat ke tempat lainnya.
5
Dengan demikian, seorang atlet diharuskan mengerahkan seluruh
kekuatannya mulai dari start sampai dengan melewati garis finish. Dalam ilmu
fisiologi, lari sprint disebut sebagai olahraga anaerobik yang berarti olahraga ini
hanya sedikit menggunakan oksigen.
Lari jarak pendek disebut juga dengan sprint sehingga pelari atau atlet lari
jarak pendek kerap disebut dengan sprinter. Adapun nomor lari jarak pendek atau
lari sprint biasanya menempuh jarak 100 meter, lari 200 meter, dan lari 400
meter.
Tidak seperti nomor lomba lari lainnya, lari jarak pendek tidak membutuhkan
peralatan yang cukup banyak. Dari buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan SMP Kelas VII karya Drs Muhajir, MEd, diketahui satu keliling
lintasan lari jarak pendek dibuat sepanjang 400 meter dengan lebar 5 centimeter
dan tinggi 5 centimeter.
Untuk perlombaan internasional, sekurang-kurangnya harus memiliki 6
sampai 8 lintasan dengan lebar minimum tiap lintasan yaitu 1,22 meter hingga
1,25 meter. Kemiringan lintasan tidak boleh melebihi 1:100 kemiringan ke
samping dan 1:1000 untuk kemiringan arah lari.
Selain lintasan, lari jarak pendek juga membutuhkan balok start. Balok start
terbuat dari bahan kaku yang tidak memakai per atau pegas yang dapat memberi
bantuan kepada pelari.
Untuk berlatih lari jarak pendek, kita dapat menggunakan alat bantu berupa
stopwatch untuk melihat berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan lintasan sehingga kita mampu mengetahui kecepatan pelari.
Start yang dipakai dalam lari jarak pendek adalah start jongkok. Dalam
melakukan start jongkok, terdapat beberapa jenis awalan di antaranya start
jongkok-pendek, start jongkok menengah, dan start jongkok panjang.
Posisi start jongkok pada saat aba-aba "bersedia" harus melangkahkan kaki kiri
ke depan dan ibu jari kaki lurus ke depan. Kedua kaki dalam keadaan menyentuh
tanah . Lutut kaki belakang terletak di tanah. Kedua tangan diletakkan di tanah,
terpisah selebar bahu lebih sedikit, jari-jari tangan menyirip ke
samping/dilengkungkan. Kepala dalam keadaan datar dengan punggung, sedang
mata menatap lurus ke bawah.
Lakukan dengan pandangan lurus ke depan sehingga setelah aba-aba "Ya" atau
bunyi pistol terdengar, badan diluruskan dan diangkat pada saat kedua kaki
menekan keras pada start-blok. Kedua tangan diangkat dari tanah bersamaan
untuk kemudian diayun bergantian. Kaki belakang mendorong kuat/singkat,
6
dorongan kaki depan sedikit tidak kuat/keras namun lebih lama. Kaki belakang
diayun ke depan dengan cepat sedangkan badan condong ke depan. Lutut dan
pinggang keduanya diluruskan penuh pada saat akhir dorongan.
Kesalahan yang sering terjadi ketika start jongkok lari jarak pendek adalah sikap
badan kaku, cara ayunan tangan/kaki yang kurang pas, badan kurang condong ke
depan, pinggang kurang tinggi atau terlalu rendah, kaki ayun maupun tumpu lurus
semua atau ditekuk semua, dan tidak diikuti gerak lanjut.
2. Teknik lari
Cara melakukan lari yang tepat dan teknik yang benar adalah dengan menentukan
posisi tumit, kemudian posisi paha dan lutut, sambil mengayunkan tangan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pelari jarak pendek adalah kemampuan
berlari dengan ujung kaki, tubuh condong ke depan, lengan ditekuk 90 derajat,
otot muka dilemaskan, dan masing-masing kaki diluruskan dengan paha yang
memimpin diangkat secara horizontal.
Memasuki garis finish merupakan suatu hal yang sangat penting untuk meraih
kemenangan. Keterlambatan persekian detik memasuki garis finish sangat
merugikan atlet.
Terdapat tiga teknik utama untuk melewati garis finish, yaitu dengan
menjatuhkan dada ke depan, menjatuhkan salah satu bahu ke depan bawah saat
masih dalam posisi lari, atau lari secepat-cepatnya sampai beberapa meter
melewati garis finish.
Larangan pada lari jarak pendek saat memasuki garis finish yaitu tidak boleh
meloncat, tidak boleh menggapai pita finish dengan tangan, dan tidak boleh
berhenti mendadak di garis finish.
C. Manfaat
Berikut manfaat lari jarak pendek bagi tubuh:
Melatih kecepatan.
Membakar kalori seluruh tubuh.
Melatih otot jadi lebih kuat.
Melatih kelincahan.
Menjaga kesehatan.
7
2.3 Tolak Peluru
A. Pengertian
Tolak peluru adalah gerakan menolak atau mendorong peluru besi
menggunakan satu tangan untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Peluru
yang digunakan dalam olahraga tolak peluru terbuat dari logam besi berbentuk
bola. Berat peluru untuk kelas senior adalah 7,257 kilogram (putra) dan 4
kilogram (putri). Sementara itu, berat peluru untuk kelas junior adalah 5 kilogram
(putra) dan 3 kilogram (putri).
C. Manfaat
Berikut manfaat Tolak Peluru bagi tubuh:
Bagus untuk Kardiovaskular.
Membakar kekuatan tubuh.
Mengurangi stres.
Meningkatkan Koordinasi.
Meningkatkan keseimbangan.
8
2.3 Lompat Tinggi Gaya Straddle
A. Pengertian
Lompat tinggi adalah salah satu cabang olahraga atletik yang begitu
memanjakan mata. Seperti namanya, para atlet harus melakukan atraksi lompat
setinggi-tingginya melewati mistar yang sudah dipasang horizontal dengan
tingkat ketinggian tertentu. Atlet yang mencapai lompatan tertinggi adalah
pemenangnya.
Pada teknik ini, atlet wajib melewati mistar dengan menghadap ke bawah dan
badan direntangkan sepanjang mistar. Dalam teknik straddle bagian kaki harus
lebih rendah dari mistar pada puncak lompatan. Hal ini memungkinkan pinggul
naik dapat memiliki posisi yang lebih tinggi dengan peningkatan
efektivitas clearance bar.
Teknik Awalan
Teknik awalan adalah gerakan permulaan saat akan melompat. Adapun, titik
awalan dalam gaya straddle adalah menyerong dari permukaan matras yang
menjadi tempat pendaratan.Arah awalan umumnya membentuk sudut 20-30
derajat lurus dari matras.
Teknik Tolakan
9
4) Saat satu kaki mengayun ke atas dan kaki tumpu lepas dari tanah,
ayunan kaki lebih tinggi dari kepala dan melewati mistar lebih dulu
dari anggota badan yang lain.
5) Usahakan agar lengan kiri tidak menyentuh mistar.
Posisi badan saat melompat atau melewati mistar berhubungan dengan gaya
yang digunakan yaitu gaya straddle. Berikut adalah tahapan melakukan lompatan
gaya straddle dengan kaki kiri sebagai tumpuan.
1) Saat kaki kiri menumpu ke tanah, ayunkan kaki kanan seperti
sikap kangkang.
2) Buatlah jarak antara badan dan mistar minimal satu jengkal.
3) Tangan, kepala, dan perut diusahakan satu garis atau sejajar
ketika di atas mistar.
Teknik mendarat
C. Manfaat
Berikut manfaat lompat Tinggi Gaya Straddle bagi tubuh:
Melatih otot kaki.
Menambah tinggi badan.
Membakar kalori.
Meningkatkan Koordinasi tubuh.
Meningkatkan fleksibilitas tubuh.
10
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan penjelasan yang sudah disampaikan
sebelumnya, saya selaku penulis mendapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1) Atletik adalah cabang olahraga yang penting dikarenakan mengandung
gerakan-garakan dasar cabang olahraga lainnya. Oleh sebab itu, olahraga
ini disebut sebagai induk olahraga atau ibu dari setiap cabang olahraga.
2) Atletik adalah salah satu cabang olahraga tertua yang telah dilakukan oleh
manusia sejak jaman purba hinga sekarang. Karena gerakan-gerakan
terdapat dalam cabang olahraga atletik seperti berjalan, berlari, melempar
dan melompat adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia dalam
kehidupan sehari-hari.
3) Lompat Jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat yang diawali dengan
gerakan horizontal dan diubah kegerakan vertikal dengan jalan melakukn
tolakan dengan satu kaki yang terkuat untuk memperoleh jarak yang sejauh-
jauhnya. Tujuan dari lompat jauh adalah melompat sejauh-jaunya dengan
memindahkan seluruh tubuh dari titik tertentu ketitik yang lain.
3.2 Saran
Selain kesimpulan yang sudah dijelaskan di atas, saya juga memiliki beberapa
saran yang bisa dilakukan Sehubungan dengan pembahasan dan kesimpulan
diatas, maka penulis dapat mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1) Diharapkan pada pihak sekolah (MA. Shiddiqoh Zahra) agar dapat
memberikan motivasi dan penghargaan kepada setiap siswa yang
memperoleh prestasi terbaik pada setiap lomba dalam cabang olahraga yang
dilaksanakan baik ditingkat sekolah maupun daerah, guna untuk membina
dan mengembangkan prestasi siswa dalam cabang olahraga tersebut.
2) Kepada pihak Diknas diharapkan dapat menyediakan sarana dan fasilitas
yang dibutuhkan untuk kepentingan pelaksanaan latihan baik disekolah
maupun di luar jam sekolah, dalam hal ini untuk menunjang pengembangan
minat dan bakat siswa dalam cabang olahraga.
3) Dalam rangka memacu sportifitas guna meningkatkan kemampuan
keterampilan khususnya jauhnya tolakan, maka sangat efektif
diterapkannya latihan Plyometrik Front Cone Hops.
4) Dalam merencanakan program latihan, hendaklah dikaji dengan benar
bentuk– bentuk latihan yang akan digunakan, sebab prinsip latihan
Plyometrik Front Cone Hops berbeda dengan melatih komponen fisik
latihan lainnya.
11