Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“BELA DIRI”
(diajukan untuk melengkapi tugas mata kuliah Pembelajaran Olahraga dan
Kesehatan)

Dosen Pengampu: Yudesta Erfayliana, M.Pd

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 2:

DIAH MULIA MUTISARI NPM 2011100041

VIVI RISKY NURANI NPM 2011100178

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRSAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah
ini dengan baik dan insyaallah benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini
kami akan membahas mengenai Bela Diri.

Makalah ini dibuat dengan berbagai bahan referensi untuk membantu


menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dan menyusun makalah ini. Kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami
mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun
kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Bandar Lampung, 12 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 3

A. Bela Diri ........................................................................................................... 3


B. Definisi Pencak Silat ........................................................................................ 3
C. Sejarah Pencak Silat ......................................................................................... 5
D. Teknik-Teknik Pencak Silat ............................................................................. 7
E. Tingkatan Dalam Pencak Silat ....................................................................... 16
F. Manfaat Pencak Silat...................................................................................... 16

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 18

A. Kesimpulan .................................................................................................... 18
B. Saran ............................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Saat ini kejahatan marak terjadi di kalangan masyarakat. Diperlukan
benteng pertahanan diri untuk mengantisipasi hal tersebut. Yaitu dengan
mempelajari ilmu bela diri. Beragam jenis cabang bela diri, baik dari dalam
maupun dari luar negeri sudah banyak kita temukan di sekitar kita. Salah
satunya adalah Pencak Silat, Pencak silat merupakan ilmu bela diri yang
berasal dari Indonesia. Pencak Silat bukan hanya mempelajari tentang ilmu
pertahanan dan membela diri saja, melainkan menanamkan sikap akhlaqul
karimah dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Semakin ramainya
minat masyarak akan olahraga bela diri pencak silat mendorong penulis untuk
menyusun makalah ini. Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri
tradisional yang berasal dari Nusantara. Seni bela diri ini secara luas dikenal
di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand
selatan sesuai dengan penyebaran suku bangsa Melayu Nusantara. Berkat
peranan para pelatih asal Indonesia, kini Vietnam juga telah memiliki pesilat-
pesilat yang tangguh.
Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI). Organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat di
berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (Persilat),
yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Ada ironi yang menghinggapi hati negeri ini. Ketika negeri jiran akan bangga
dengan budayanya sendiri, kini kita malah dihinggapi rasa rendah diri
terhadap karya budayanya sendiri, andaikan dulu Bangsa kita adalah Bangsa
yang rendah hati namun sekarang bisa dikatakan sebagai Bangsa rendah diri.
Karena banyak anggapan bahwa Pencak Silat adalah olahraga kampong,
padahal Pencak Silat adalah peniggalan nenek moyang kita yang harus
dilestarikan karena Pencak Silat ini memeiliki segi magis yang tinggi yang

1
mampu mengatur pola prilaku hidup manusia ke arah yang lebih baik. Oleh
karena itu sebagai Bangsa yang menghargai budaya peninggalan nenek
moyang, kita harus melestarikan budaya tersebut. Dengan dimasukannya
pencak silat di kurikulum sekolah itu sangat membantu melestarikan budaya
tersebut, karena dapat memperkenalkan budaya kita sejak dini kepada anak-
anak Bangsa kita.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dari bela diri?
2. Apa yang dimaksud dari pencak silat?
3. Bagaimana sejarah dari pencak silat?
4. Bagaimana saja teknik-teknik pencak silat?
5. Apa saja tingkatan dalam pencak silat?
6. Apa saja manfaat dari pencak silat?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat disimpulkan tujuan dan
penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui bela diri, definisi pencak silat,
sejarah pencak silat, teknik-teknik pencak silat, tingkatan dalam pencak silat,
dan manfaat pencak silat.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bela Diri
Beladiri merupakan satu kesenian yang timbul sebagai satu cara
seseorang mempertahankan atau membela diri. Semakin lama maka
perkembangan beladiri semakin maju dan semakin berkembang. Semakin
banyak kompetisi dan perguruan beladiri yang muncul dan mulai
menunjukkan eksistensinya di Negeri ini. Kompetisi dalam hal ini berarti
persaingan antara individu atau kelompok untuk memperebutkan suatu
kejuaraan atau suatu tujuan tertentu demi memperoleh kebutuhannya atau
sekedar mengasah kemampuan diri. Kompetisi dapat berakibat positif atau
negatif bagi salah satu pihak atau bahkan berakibat negatif bagi keduanya.
Ada berbagai jenis bela diri di Indonesia yang saat ini berkembang. Beberapa
di antaranya memang sudah ada sejak dahulu dan menjadi budaya turun-
menurun. Jenis-jenis olahraga bela diri, seperti:
1. Pencak silat
2. Taekwondo
3. Karate
4. Kung fu
5. Judo
6. Aikido
7. Krav Maga
8. Jijutsu
9. Muay Thai
10. Brazilia Jiu

B. Definisi Pencak Silat


Pencak Silat atau Silat (berkelahi dengan menggunakan teknik
pertahanan diri) ialah seni bela diri Asia yang berakar dari budaya Melayu.

3
Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan
Singapura tapi bisa pula ditemukan dalam berbagai variasi di berbagai negara
sesuai dengan penyebaran suku Melayu, seperti di Filipina Selatan dan
Thailand Selatan. Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, saat ini Vietnam
juga telah memiliki pesilat-pesilat yang tangguh. Induk organisasi pencak silat
di Indonesia adalah IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). Persilat
(Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa), adalah nama organisasi yang
dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam untuk
mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara. Suatu Seminar
Pencak Silat diadakan oleh Pemerintah pada tahun 1973 di Tugu, Bogor.
Dalam Seminar ini pula dilakukan pengukuhan istilah bagi seni pembelaan
diri bagsa Indonesia dengan nama "Pencak Silat" yang merupakan kata
majemuk. Di masa lalu tidak semua daerah di Indonesia menggunakan istilah
Pencak Silat. Di beberapa daerah di jawa lazimnya digunakan nama Pencak
sedangkan di Sumatera orang menyebut Silat. Sedang kata pencak sendiri
dapat mempunyai arti khusus begitu juga dengan kata silat.
Pencak, dapat mempunyai pengertian gerak dasar bela diri, yang
terikat pada peraturan dan digunakan dalam belajar, latihan dan pertunjukan.
Silat, mempunyai pengertian gerak bela diri yang sempurna, yang bersumber
pada kerohanian yang suci murni, guna keselamatan diri atau kesejahteraan
bersama, menghindarkan diri/ manusia dari bela diri atau bencana. Dewasa ini
istilah pencak silat mengandung unsur-unsur olahraga, seni, bela diri dan
kebatinan. Definisi Pencak Silat selengkapnya yang pernah dibuat PB. Pencak
adalah gerak bela-serang, yang teratur menurut sistem, waktu, tempat, dan
iklim dengan selalu menjaga kehormatan masing-masing secara ksatria tidak
mau melukai perasaan. Jadi pencak lebih menunjuk pada segi lahiriah. Silat
adalah gerak bela-serang yang erat hubungannya dengan rohani, sehingga
menghidup suburkan naluri, menggerakan hati nurani manusia, langsung

4
menyerah kepada Tuhan Yang Maha Esa.1 sedangkan menurut RM. Imam
Koesoepangat, “pencak adalah gerakan beladiri tanpa lawan, sedangkan silat
adalah gerakan bela diri yang tidak bias dipertandingkan, disini pencak
merupakan sebuah seni”.2
Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad
ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat dipastikan. Meskipun
demikian, silat saat ini telah diakui sebagai budaya suku Melayu dalam
pengertian yang luas, (yaitu penduduk daerah pesisir pulau Sumatera dan
Semenanjung Malaka), berbagai kelompok etnik lainnya yang menggunakan
lingua franca bahasa Melayu di berbagai daerah di pulau-pulau Jawa, Bali,
Kalimantan, Sulawesi, dan lain-lainnya juga mengembangkan sebentuk silat
tradisional mereka sendiri. Ada yang berpendapat bahwa terdapat pengaruh
ilmu beladiri dari Cina dan India dalam silat. Ini ada benarnya, bahkan bisa
jadi sesungguhnya tidak hanya itu. Hal ini dapat dimaklumi karena memang
kebudayaan Melayu (termasuk Pencak Silat) adalah kebudayaan yang terbuka
yang mana sejak awal kebudayaan Melayu telah beradaptasi dengan berbagai
kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina,
Arab, Turki, dan lainnya. Kebudayaan-kebudayaan itu kemudian berasimilasi
dan beradaptasi dengan kebudayaan penduduk asli. Maka kiranya historis
pencak silat itu lahir bersamaan dengan munculnya kebudayaan Melayu.

C. Sejarah Pencak Silat


Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke
mulut, diajarkan dari guru ke murid. Karena hal itulah catatan tertulis
mengenai asal mula silat sulit ditemukan. Kebanyakan sejarah silat dikisahkan
melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain. Seperti asal
mula silat aliran Cimande yang mengisahkan tentang seorang perempuan yang

1
O’ong Maryono, Pencak Silat, Merentang Waktu, ( Yogyakarta : Yayasan Galang, 2000), hlm. 5
2
Murhananto, Menyelami Pencak Silat, ( Jakarta, Puspa Swara , Cet pertama, 1993, hlm. 2. Mengenai
beragam definisi pencak silat lihat juga O’ong Maryono, Ibid, hlm 4-9.

5
menyaksikan pertarungan antara harimau dan monyet dan ia mencontoh
gerakan tarung hewan tersebut. Asal mula ilmu bela diri di Indonesia
kemungkinan berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam
berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak.
Seperti yang kini ditemui dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20
relatif tidak tersentuh pengaruh luar. Silat diperkirakan menyebar di
kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya
belum dapat dipastikan. Meskipun demikian, silat saat ini telah diakui sebagai
budaya suku Melayu dalam pengertian yang luas, yaitu para penduduk daerah
pesisir pulau Sumatera danSemenanjung Malaka, serta berbagai kelompok
etnik lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa Melayu di berbagai
daerah seperti berada di pulau-pulau Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan
lain-lainnya juga mengembangkan sebentuk silat tradisional mereka sendiri.
Dalam Bahasa Minangkabau, silat disebut dengan silek.
Sheikh Shamsuddin berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu
beladiri dari Cina dan India dalam silat.3 Bahkan sesungguhnya tidak hanya
itu. Hal ini dapat dimaklumi karena memang kebudayaan Melayu (termasuk
Pencak Silat) adalah kebudayaan yang terbuka yang mana sejak awal
kebudayaan Melayu telah beradaptasi dengan berbagai kebudayaan yang
dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, Arab, Turki, dan
lainnya.
Kebudayaan-kebudayaan itu kemudian berasimilasi dan beradaptasi
dengan kebudayaan penduduk asli. Maka kiranya historis pencak silat itu lahir
bersamaan dengan munculnya kebudayaan Melayu. Sehingga, setiap daerah
umumnya memiliki tokoh persilatan yang dibanggakan. Sebagai contoh,
bangsa Melayu terutama di Semenanjung Malaka meyakini legenda bahwa
Hang Tuah dari abad ke-14 adalah pendekar silat yang terhebat. Hal seperti itu
juga yang terjadi di Jawa, yang membanggakan Gajah Mada.

3
Sheikh Shamsuddin, “Sejarah Perkembangan Pencak Silat di Indonesia”, Makalah, 1987, hlm. 5

6
Perkembangan dan penyebaran silat secara historis mulai tercatat ketika
penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum Ulama, seiring dengan
penyebaran agama Islam pada abad ke-14 di Nusantara. Catatan historis ini
dinilai otentik dalam sejarah perkembangan pencak silat yang pengaruhnya
masih dapat kita lihat hingga saat ini. Kala itu pencak silat telah diajarkan
bersama-sama dengan pelajaran agama di surau-surau. Silat lalu berkembang
dari sekedar ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan
bela negara untuk menghadapi penjajah. Disamping itu juga pencak silat
menjadi bagian dari latihan spiritual.
Silat berkembang di Indonesia dan Malaysia (termasuk Brunei dan
Singapura) dan memiliki akar sejarah yang sama sebagai cara perlawanan
terhadap penjajah asing. . Setelah zaman kemerdekaan, silat berkembang
menjadi ilmu bela diri formal. Organisasi silat nasional dibentuk seperti
Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat
Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia, Persekutuan Silat Singapore
(PERSIS) di Singapura, danPersekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB)
di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan silat di Amerika
Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olah
raga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam
SEA Games. Pencak Silat sebagai bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia
berkembang sejalan dengan sejarah masyarakat Indonesia. Dengan aneka
ragam situasi geografis dan etnologis serta perkembangan zaman yang dialami
oleh bangsa Indonesia, Pencak Silat dibentuk oleh situasi dan kondisinya.4
Kini Pencak Silat kita kenal dengan wujud dan corak yang beraneka ragam,
namun mempunyai aspek-aspek yang sama.

D. Teknik-Teknik Pencak Silat


Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan
menyerang.
4
Asikin, Pelajaran Pencak Silat, ( Bandung: Terate, 1975), hlm 2

7
1. Sikap Pasang
Sikap pasang adalah teknik berposisi siap tempur optimal dalam
menghadapi lawan yg dilaksanakan secara teknis dan efektif.Sikap pasang
dapat berpola serangan atau belaan.Dalam pelaksanaanya sikap pasang
merupakan kombinasi dan koordinasi kreatif dari kuda-kuda,sikap
tubuh,dan sikap tangan.ditinjau dari taktik penggunaanya terdiri dari:

a. Sikap pasang Terbuka, Yakni sikap pasang dengan posisi tangan dan
lengan yg tidak melindungi tubuh

b. Sikap pasang tertutup, yakni Sikap Pasang dengan posisi tangan dan
lengan yg melindungi tubuh. Sikap pasang dalam kombinasi dan
koordinasi dengan kuda-kuda meliputi.
1) Sikap pasang dengan kuda-kuda depan sejajar

8
2) Sikap Pasang dengan kuda-kuda badan berputar

3) Sikap pasang dengan kuda-kuda serong depan

4) Sikap Pasang dengan kuda-kuda tengah menghadap

5) Sikap Pasang dengan kuda-kuda tengah menghadap

9
6) Sikap pasang dengan kuda-kuda tengah menyamping

7) Sikap Pasang dengan kuda-kuda silang depan

8) Sikap pasang dengan satu kaki diangkat

2. Gerak Langkah
Gerak langkah adalah teknik berpindah atau mengubah posisi di sertai
dengan kewaspadaan mental dan indera secara optimal untuk
mendapatkan posisi yang menguntungkan (Favourable/condusive) dalam
rangka mendekati atau menjauhi lawan bagi kepentingan serangan dan
belaan yang dilaksanakan secara taktis dan dalam pelaksanaannya selalu
di kombinasikan dan di koordinasikan dengan sikap tangan. Gerak
Langkah dilihat dari beberapa segi yaitu:
a. Gerak langkah dari arahnya meliputi:

10
1) Gerak Langkah ke belakang
2) Gerak langkah serong kebelakang
3) Gerak langkah ke kiri
4) Gerak langkah serong kiri depan
5) Gerak langkah kedepan
6) Gerak Langkah serong kanan depan
7) Gerak langkah ke kanan
8) Gerak langkah seronh kanan belakang

b. Gerak Langkah ditinjau dari cara melaksanakannya, meliputi:


1) Gerak langkah angkatan
2) Gerak langkah geseran
3) Gerak langkah ingsutan (seseran)
4) Gerak Langkah putaran

c. Gerak Langkah ditinjau dari pola taktiknya, meliputi


1) Gerak langkah lurus
2) Gerak langkahzig-zag (gergaji)
3) Gerak langkah Segitiga
4) Gerak langkah ladam (tapal Kuda)
5) Gerak langkah Liuk (meander)
6) Gerak Langkah ganda

3. Tangkisan
Tangkisan adalah suatu teknik untuk menggagalkan serangan lawan
dengan melakukan tindakan menahan serangan lawan dengan tangan, kaki
dan tubuh. Contoh tangkisan antara lain Tepis, Gedik, Kelit, Siku dan
Potong.
a. Tangkisan Tepis

11
Tangkisan tepis yakni tangkisan dengan menggunakan satu
atau ke dua telapak tangan terbuka dengan kenaannya telapak dalam,
arah gerakannya dari dalam keluar dan atas kebawah.

b. Tangkisan Gedik
Tangkisan gedik yakni tangkisan yang kenaanya lengan bawah
dalam dengan lintasan dari atas kebawah

c. Tangkisan kelit
Tangkisan kelit yakni tangkisan yg menggunakan satu lengan
dengan telapak tangan terbuka yang kenaanya telapak tangan luar
dan arah dari dalam keluar
d. Tangkisan siku
Tangkisan siku yakni tangkisan yang menggunakan siku
dengan lintasan dari luar ke dalam.

12
e. Tangkisan potong
Tangkisan potong, yakni tangkisan yang menggunakan satu
tangan dan lengan di gerakkan ke samping seperti gerakan memotong
dengan kenaannya lengan bawah luar dengan posisi tangan terbuka.

4. Pukulan
Dalam Pencak Silat Olah Raga sesuai dengan peraturan yang ada,
disebutkan bahwa yang dimaksud dengan pukulan adalah berbagai macam
teknik serangan yg di lakukan dengan mempergunakan tangan sebagai
komponennya.
Jadi secara singkat dapat di jelaskan bahwa dalam Pencak Silat segala
teknik pukulan yang terdapat dalam Pencak Silat (dalam bentuk apaun)
boleh dipergunakan untuk menyerang yang disahkan dalam upaya
memperoleh angka. Dari sekian banyak teknik yang terdapat dalam
pencak silat,dalam pelaksanannya Pencak Silat Olah Raga ternyata tidak
dapat dipergunakan,denagn pertimbangan efesiensi dan efektivitas serta

13
keselamatan pesilat.Dalam pertandingan Pencak Silat Olah Raga,teknik
pukulan yang sering dipergunakan adalah :
a. Pukulan Depan.
Pukulan depan adalah pukulan yang dilakukan dengan lintasan
lurus kedepan,yang mencapai hasil optimal dapat dilakukan dengan
dibantu oleh pergerakan bahu putaran pinggang yang mendukung
untuk pemindahan beraat badan kedepan (tangan yang menyerang).
Pukulan ini dapat dilakukan dalam dua sikap tubuh yang berbeda,
yaitu pukulan depan dengan posisi tangan yang dipergunakan untuk
menyerang, sejajar dengan posisi kaki yang berada didepan. Pukulan
depan dengan posisi tangan yang dipergunakan untuk menyerang,
tidak sejajar dengan posisi kaki yang berada di depan (Straight).

b. Pukulan Sangkol
Pukulan yang dilakukan dengan posisi tangan ditekuk (90
%).Lintasan pukulan adalah diayun dari bawah ke atas.Pukulan ini
dapat dilaksanakan dengan posisi kaki yg bervariasi, baik dengan posisi
kaki depan sejajar dengan tangan yang dipergunakan yuntuk
menyerang maupun tidak.

c. Pukulan Lingkar
Pukulan yang dilakukan denagn lintasan pukulan dari arah
samping luat tubuh pesilat menuju ke arah dalam tubuh pesilat.Untuk
mendukung tercapainya hasil optimal dari pukulan lingkar ini,harus di
dukung dengan pergerakan bahu dan pinggang yang searah dengan arah
pukulan.hal ini akan menambah bobot dengan adanya dorongan berat
badan pesilat ke tangannya.
d. Pukulan Samping
Perkiraan dari teknik pukulan samping ini adalah punggung
tangan. Adapun lintasan dari samping dalam tubuh pesilat ke arah luar
tubuh pesilat.

14
5. Tendangan
Tendangan merupakan teknik dan taktik serangan yang
mempergunakan untuk jarak jangkau jauh dan sedang mempergunakan
tungkai sebagai komponen penyerang. Dalam Pencak Silat Olah raga,
teknik tendangan yang masuk sasaran mendapat nilai. Teknik-teknik
tendangan yang terdapat dalam Pencak Silat pada prinsipnya dpat
dipergunakan untuk menyerang dalam pertandingan pencak silat olah
raga. Namun sebagaimana halnya dengan pukulan, tidak semua teknik
tendangan dapat dipergunakan dan pertandingan, berdasarkan efesiensi
pelaksanaan teknik tendangan dan efektifitas untuk memperoleh angka
serta keselamatan yang melakukan tendangan tersebut. Teknik tendangan
pada pertandingan Olah Raga adalah tendangan: lurus, Sabit "T",
belakang, jejag dan gajul.
a. Tendangan Lurus
Tendangan depan/lurus adalah tendangan yang dilakukan
dengan lintas lurus ke depan, dengan perkenaan pada pangkal jari-jari
kaki.Variasi dalam pelaksanaa teknik ini antara lain dengan lompatan
b. Tendangan Sabit
Tendangan Sabit adalah tendangan yang di lakukan dengan
lintasan dari samping (melengkung seperti sabit/arit), perkenaannya
pada punggung kaki. Tendangan ini dapat di laksanakan dalam posisi
kaki berada di depan maupun di belakang dan dapat pula di variasikan
dengan lompatan
c. Tendangan " T"
Tendangan T adalah tendangan yang dilakukan dengan posisi
tubuh menyamping dan lintasan tendangan lurus ke
samping.Perkenaannya adalah bagian tajam telapak kaki dan tumit.
Banyak Variasi dalam pelaksanaanya antara lain: T jepret, T gantung, T
lompat

15
d. Tendangan Jejag
Tendangan Jejag adalah tendangan yang dilaksanakan dengan
posisi tubuh tegak dan lintasan lurus kedepn,perkenaannya adalah
tumit.Selintas tendangan ini mirip dengan tendangan lurus,namun
terdapat perbedaan prinsipil dalam pelaksanannya, Jika tendangan lurus
dengan melecutkan tungkai kedepan (seperti gerakan
menusuk)sedangkan tendangan gejos dilakukan denagn terlebih dahulu
mengangkat lutut setinggi mungkin dan kemudian mendorong tungkai
kedepan sasaran
e. Tendangan belakang
Tendangan belakang yaitu tendangan yang dilakukan dengan
terlebih dahulu memutar tubuh dan sikap tubuh membelakangi lawan,
dengan perkenaan pada telapak kaki atau tumit
f. Tendangan Gajul
Tendangan gajul perkenaannya pada tumit se4dang lintasannya
adalah dari arah bawah ke atas.

E. Tingkatan Dalam Pencak Silat


1. Pemula, yaitu mempelajari semua tahap dasar.
2. Menengah, yaitu difokuskan pada semua gerakan dasar, pemahaman,
variasi, dan bakat pesilat mulai terlihat.
3. Pelatih yaitu hasil dari kemampuan yang matang berdasarkan pengalaman
di tahap pemula dan menengah.
4. Pendekar yaitu pesilat yang telah diakui oleh para sesepuh perguruan,
mereka akan mewarisi ilmu-ilmu rahasia tingkat tinggi.

F. Manfaat Pencak Silat


1. Kesehatan dan Kebugaran
2. Membangkitkan rasa percaya diri
3. Melatih ketahanan mental

16
4. Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi
5. Membina sportivitas dan jiwa ksatria
6. Disiplin dan keuletan menjadi lebih tinggi
7. Mengutamakan akhlaqul karimah
8. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pencak silat merupakan warisan kebudayaan bangsa Indonesia yang
harus dilestarikan. Pencak silat bukan hanya sebagai pembelaan dan
pertahanan diri, melainkan menanamkan sikap akhlaqul karimah berdasarkan
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Pengembangan Pencak Silat
sebagai olahraga dan pertandingan (Championships) telah dirintis sejak tahun
1969. Pencak Silat merupakan unsur-unsur kepribadian bangsa Indonesia
yang dimiliki dari hasil budi daya yang turun temurun. Sampai saat ini belum
ada naskah atau himpunan mengenai sejarah pembelaan diri bangsa Indonesia
yang disusun secara alamiah dan dapat dipertanggung jawabkan serta menjadi
sumber bagi pengembangan yang lebih teratur. Kekhasan Pencak Silat ini
timbul karena dalam setiap daerah memiliki aliran yang berbeda-beda dan
menjadikan pedoman dalam prilaku masyarakat di daerah tersebut. Uniknya
dalam melakukan Pencak Silat, para pesilat diiringi dengan musik tradisional
masing masing daerah. Maka dari itu kita harus tetap bangga dan melestarikan
kebudayaan Bangsa kita sendiri dan terus mengembangkannya.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna maka masih
banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih
minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan
pembuatan makalah kedepannya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Asikin. (1975). Pelajaran Pencak Silat. Bandung. Terate.

Maryono, O’ong. (2000). Pencak Silat Merentang Waktu. Yogyakarta. Yayasan


Galang.

Murhananto. (1993). Menyelami Pencak Silat. Jakarta. Puspa Swara.

Shamsuddin, Sheikh. (1987). “Sejarah Perkembangan Pencak Silat di Indonesia”.

19

Anda mungkin juga menyukai