Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENCAK SILAT

NAMA : Zaiza An Nafi Tsaqifa


KELAS : IX B
MAPEL : PJOK
GURU : BU BEBY

MADRASAH NUURUL QUR’AN


2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah Rabbil Alamin, kata terindah sebagai


ungkapan rasa syukur saya atas petunjuk dan rahmat Allah
SWT, sehingga saya mampu menyelesaikan makalah yang
berjudul “Pencak Silat” ini. Kesempurnaan hanyalah milik yang
Allah SWT. Yang Maha Sempurna oleh karena itu saya
mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun
sangatlah saya perlukan demi kesempurnaan penulisan makalah
ini.

Saya menyadari pula bahwa dalam penyusunan makalah


ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan dan bantuan dari
semua pihak. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.

Dan akhirnya makalah ini dapat berguna dalam


perkembangangan kreativitas dan peningkatan aktivitas bagi kita
semua.

Bogor, 16 November 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1

A.Latar Belakang...................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................1
C.Tujuan............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................3

A.Definisi pencak silat............................................................3


B. Sejarah pencak silat....................................................................3
C.Teknik – Teknik pencak silat........................................................5
D.Tingkatan dalam pencak silat................................................................8
E. Kejuaraan nasional dan internasional................................
…..........8
F. Nilai positif dalam pencak silat..............................................................8
G. Prestasi atlet – atlet pencak silat
Indonesia..........................................8
H. Arena pencak
silat.................................................................................8
BAB III
PENUTUP....................................................................................9
A. Kesimpulan...........................................................................................9
B. Saran.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini kejahatan marak terjadi di kalangan masyarakat.
Diperlukan benteng pertahanan diri untuk mengantisipasi hal
tersebut. Yaitu dengan mempelajari ilmu bela diri. Beragam jenis
cabang bela diri, baik dari dalam maupun dari luar negeri sudah
banyak kita temukan di sekitar kita. Salah satunya adalah
Pencak Silat.
Pencak silat merupakan ilmu bela diri yang berasal dari
Indonesia. Pencak Silat bukan hanya mempelajari tentang ilmu
pertahanan dan membeladiri saja, melainkan menanamkan sikap
akhlaqul karimah dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah
SWT.

B. Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud dengan pencak silat
2.Bagaimana sejarah tentang pencak silat
3.Mengapa kita perlu mempelajari pencak silat
4.Bagaimana teknik-teknik dalam pencak silat

C. Tujuan
Untuk mengetahui sejarah pencak silat, teknik-teknik pencak silat dan
nilai-nilai positif yang terkandung dalam pencak silat.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi pencak silat


Dalam kamus bahasa Indonesia, pencak silat merupakan permainan
(keahlian) dalam mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis,
menyerang, dan membela diri. Pencak silat juga diartikan oleh menurut
beberapa ahli sebagai berikut:
Pencak silat adalah gerak bela diri tingkat tinggi yang disertai dengan
perasaan, sehingga merupakan penguasaan gerak efektif dan terkendali
dipergunakan dalam latihan sabung atau pertandingan.
Pencak silat adalah sebagai fitrah manusia untuk membela diri dan
sebagai unsur yang menghubungkan gerakan, dan pikiran (olah gerak dan
olah pikir).
Dari beberapa definisi tersebut, maka pencak silat dapat diartikan
sebagai hasil budaya manusia Indonesia untuk membela, mempertahankan
eksistensi dan integritas terhadap lingkungan hidup, alam sekitarnya
untuk mencapai keselarasan hidup guna peningkatan iman dan taqwa
kepada Allah SWT.

B. Sejarah pencak silat


Nenek moyang bangsa Indonesia telah memiliki cara pembelaan diri
yang ditujukan untuk melindungi dan mempertahankan kehidupannya
atau kelompoknya dari bahaya/tantangan alam. Mereka menciptakan bela
diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya,
seperti gerakan kera, harimau, ular, atau burung elang. Asal mula ilmu
bela diri dinusantara ini kemungkinan juga berkembang dari
keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang
dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya seperti dalam
tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh
luar.

Pencak silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara


semenjak abad ke-7 Masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat
ditentukan secara pasti. Kerajaan-kerajaan besar, seperti Sriwijaya dan
Majapahit disebutkan memiliki pendekar-pendekar besar yang menguasai
ilmu bela diri dan dapat menghimpun prajurit-prajurit yang
kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan.

Peneliti silat Donald F. Draeger berpendapat bahwa bukti adanya


seni bela diri bisa dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan
dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pada pahatan relief-relief yang
berisikan sikap-sikap kuda-kuda silat di candi Prambanan dan Borobudur.
Dalam bukunya, Draeger menuliskan bahwa senjata dan seni beladiri silat
adalah tak terpisahkan, bukan hanya dalam olah tubuh saja, melainkan
juga pada hubungan spiritual yang terkait erat dengan kebudayaan
Indonesia.

Sementara itu Sheikh Shamsuddin (2005) berpendapat bahwa


terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India dalam silat. Hal ini
karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari
kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India,
Cina, dan mancanegara lainnya.

Pesilat telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun


Melayu dalam berbagai nama. Di semenanjung Malaysia dan Singapura,
silat lebih dikenal dengan nama alirannya yaitu gayong dan cekak. Di
Thailand, pencak silat dikenal dengan nama bersilat , dan di Filipina
selatan dikenal dengan nama pasilat. Dari namanya, dapat diketahui
bahwa istilah “silat” paling banyak menyebar luas, sehingga diduga bahwa
bela diri ini menyebar dari Sumatera ke berbagai kawasan di rantau Asia
Tenggara.

C. Teknik – Teknik dalam pencak silat

1. Teknik Dasar
2. Kuda – kuda

3. Sikap Pasang
4. Gerak Langkah
5. Jurus

6. Teknik Serang
7. Pukulan

8. Tendangan
9. Tangkisan

10.Bantingan
D. Tingkatan dalam pencak silat

1.Pemula Mempelajari semua tahap dasar.


2.Menengah Difokuskan pada semua gerakan dasar, pemahaman, variasi,
dan bakat pesilat mulai terlihat.
3.Pelatih
4.Hasil dari kemampuan yang matang berdasarkan pengalaman di tahap
pemula dan menengah.
5.Pendekar Pesilat yang telah diakui oleh para sesepuh perguruan, mereka
akan mewarisi ilmu-ilmu rahasia tingkat tinggi.
E. Kejuaraan nasional dan internasional
32 Pesilat Indonesia Ikuti Kejuaraan Pencak Silat Internasional di Belgia.
Sebanyak 32 pesilat Indonesia ikut serta dalam Kejuaraan Pencak Silat
Internasional Belgia di Schoten, Belgia pada 26-28 April 2019. Minggu
(28/4/2019), 32 pesilat itu terdiri atas 23 pesilat pria dan 9 pesilat
perempuan, yang didampingi 15 ofisial, dari Ikatan Pencak Silat Indonesia
(IPSI) serta Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Mahasiswa (PPLM)
DKI Jakarta. Dalam kejuaraan internasional ke-24 ini, pesilat Indonesia
bakal bersaing dengan 124 pesilat internasional dari 11 negara, seperti
Thailand, Malaysia, Filipina, Singapura, AS, Inggris, Belanda, Belgia,
Jerman, Austria, dan Prancis. Duta Besar (Dubes) RI untuk Belgia,
Luksemburg, dan Uni Eropa Yuri O. Thamrin mendapat kehormatan
untuk membuka secara resmi turnamen tahunan tersebut. Dia
mengapresiasi para pesilat dan ofisial dalam kejuaraan ini. Yuri juga
memberikan apresiasi kepada keluarga besar Pieters dan Perguruan
Pencak Silat Harimau Belgia sebagai inisiator kejuaraan tersebut, serta
kontribusinya dalam mempromosikan olahraga asal Asia Tenggara
tersebut di Eropa sejak 1982.
Dia menerangkan pencak silat menjadi jembatan untuk memperkuat
hubungan persahabatan serta saling pengertian antara Asia Tenggara dan
Eropa. KBRI Brussels pun berkomitmen untuk terus mendukung dan
bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memajukan olahraga ini di
Benua Biru.
Yuri turut menyampaikan optimismenya bahwa pencak silat bisa
menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade.
Saat ini, salah satu jenis beladiri itu sudah mendapat dukungan dari 49
negara dari total 70-75 dukungan yang diperlukan untuk dapat dibawa ke
Olimpiade.
Turut hadir dalam acara tersebut Presiden Federasi Pencak Silat Eropa,
Presiden Federasi Pencak Silat Asia, dan Wali Kota Schoten.
Kejuaraan internasional ini menjadi semacam training ground bagi
para pesilat Eropa dan Asia sebelum memasuki kompetisi yang lebih
besar. Untuk tim Indonesia khususnya, ajang ini digunakan untuk
mempersiapkan diri menghadapi SEA Games di Filipina pada 30
November-11 Desember 2019.
Pada ajang yang sama tahun lalu, kontingen Indonesia sukses meraih
6 medali emas, 2 perak, dan perunggu. Salah satu pesilat nasional, Sarah
Tria Monita, juga diganjar penghargaan sebagai Atlet Pencak Silat Wanita
Terbaik.

F. Nilai positif dalam pencak silat

1.Kesehatan dan Kebugaran


2.Membangkitkan rasa percaya diri
3.Melatih ketahanan mental
4.Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi
5.Membina sportivitas dan jiwa ksatria
6. Disiplin dan keuletan menjadi lebih tinggi
7. akhlaqul karimah
8. keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

G. Prestasi atlet atlet pencak silat Indonesia

Indonesia mencapai prestasi tertinggi di bidang olahraga Pencak Silat


dengan menyabet delapan medali emas dalam Asian Games 2018. Abdul
Malik yang menggenapi kegemilangan Indonesia dengan menyabet emas
dari kelas B atau 50-55 kg putra usai mengalahkan pesilat Malaysia,
Muhammad Faizul M. Nasir. Abdul menang dengan skor telak 5-0.
Kemenangan Abdul Malik memastikan Indonesia menyapu bersih medali
emas dari pencak silat sepanjang Senin (27/8). Cabang pencak silat sudah
menyumbang lima medali emas Asian Games 2018, sampai sore ini.
Bahkan, Indonesia masih punya kesempatan menambah beberapa medali
emas lagi pada Rabu (29/8/2018).
Adi Putra Komang Harik mendapat medali emas seusai menang atas
pesilat Malaysia, Moh Al Jufferi Jamari, di kelas 65-70 kg, di Padepokan
Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Meski diwarnai walk-
out, raihan Komang Harik sangat istimewa.
Hasil tersebut membuat pencak silat menuai lima medali emas secara
beruntun. Menurut catatan situs resmi Asian Games 2018, kontingen
pencak silat Indonesia mengulangi pencapaian cabang bulutangkis pada
Asian Games 1962 Jakarta.
Perolehan tersebut terjadi khusus untuk cabang spesifik. Tak heran
jika kontingen pencak silat Indonesia menjadi bintang tersendiri pada hari
ke-9 perhelatan Asian Games 2018.
Tak hanya Komang Harik yang membuat pencak silat mengulangi
rekor 56 tahun lalu, sosok Moh Al Jufferi Jamari juga memberi catatan
istimewa bagi Malaysia. Raihan medali perak menjadi hasil terbaik dari
Negeri Jiran tersebut di ajang pencak silat Asian Games 2018.

H. Arena pencak silat


Arena Pertandingan Pencak Silat disebut dengan gelanggang. Gelanggang
ini terdiri dari dua sudut untuk pesilat yaitu biru dan merah. Sedangkan
sudut yang berwarna kuning adalah sudut Netral yang digunakan para
pesilat untuk beralih sebentar ketika wasit/juri memutuskan suatu hal
yang ada digelanggang ketika pertandingan berlangsung. Rasa bertanding
di gelanggang ini sungguh tidak bisa diperkirakan, ketika kita melihat
gelanggang tersebut sangatlah kecil. Namun Ketika kita sudah berada di

gelanggang tersebut dan berhadapan dengan lawan, rasanya gelanggang


tersebut sangatlah luas dan lebar. Nah, sekarang kita akan menjelaskan,
apa aja sih yang harus di gelanggang hijau ini.
I. Meja dan kursi pertandingan
J. Meja dan Kursi wasit juri
K. Formulir pertandingan dan alat tulis menulis
L. Jam Pertandingan, gong dan bel
M. Lampu babak atau alat sejenisnya untuk menentukan babak
N. Lampu isyarat merah, biru dan kuning untuk memberikan isyarat
yang diperlukan saat pertandingan berlangsung.
O. Bendera kecil warna merah dan biru, bertangkai, dengan ukuran
masing-masing 30 cm x 30 cm untuk juri tanding dengan ukuran
yang sama warna kuning untuk pengamat waktu
P. Papan informasi catatan waktu peragaan pesilat kategori Tunggal,
Ganda dan Regu (Tanding Seni)
Q. Tempat Senjata (tanding seni)
R. Papan nilai atau alat System penilaian digital atau penilaian manual
S. Perlengkapan pengeras suara
T. Ember dan gelas plastic, kain pel
U. Alat perekam suara/gambar, operator dan perlengkapannya (Bukan
merupakan bukti sah dalam menentukan kemenangan)
V. Papan nama dari Ketua Pertandingan, Dewan wasit juri, sekretaris
pertandingan, pengamat waktu, dokter pertandingan, juri sesuai
dengan urutannya (I s/d V).
W.Perlengkapan tambahan jika diperlukan

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pencak silat merupakan warisan kebudayaan bangsa Indonesia yang harus
dilestarikan. Pencak silat bukan hanya sebagai pembelaan dan pertahanan
diri, melainkan menanamkan sikap akhlaqul karimah berdasarkan
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

B. Saran
1.Perlunya mempelajari ilmu silat sebagai kebugaran jasmani.
2.Menggunakan ilmu pencak silat dalam kegiatan positif dan dalam
keadaan terdesak.
3.Mengamalkan nilai positif pencak silat dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.warnetgadis.com/2017/10/makalah-tentang-pencak-
silat-lengkap.htmlhttp://www.scribd.com/doc/25838778/
Peraturan-Pertandingan.http://www.facebook.com/note.php?
note_id=169967163022428.http://www.scribd.com/doc/4784765/
pencak-silat-1Marzuki,

Anda mungkin juga menyukai