Anda di halaman 1dari 8

DONGENG

ASAL-USUL LUBUK JAMBI

Dosen Pengampu:

 Otang Kurniaman,M.Pd
 Eva Astuti Mulyani,M.Pd

Penulis:

Vista Cindy (2105124270)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

2022/2023
ASAL-USUL LUBUK JAMBI

Dahulu kala, di suatu daerah dipingiran sungai kuantan


hiduplah seorang pemuda yang baik hati bernama
Sawang. Ia tinggal berdua dengan ibunya yang sudah
tua. Nasib Sawang tidak begitu baik, ia lahir di keluarga
yang kurang berada.

Suatu hari Sawang jatuh cinta kepada seorang gadis dari


anak saudagar kaya di kampungnya. Sawang
memberanikan diri untuk melamar sang gadis pujaan
hatinya tapi sayangnya lamarannya di tolak oleh
saudagar kaya itu.

“Ada maksud apa kau datang kemari Sawang?” Tanya


saudagar kaya.

“Saya datang kemari bermaksud untuk melamar putri


tuan.” Ujar sawang menyampaikan maksudnya.

“Kau punya apa untuk melamarnya? Saya tidak bisa


menerima lamaran kau Sawang.” Tolak saudagar kaya.

Sawang merasa sedih, tapi ia sadar diri jika lamarannya


ditolak karena ia miskin dan tidak pantas bersanding
dengan gadis itu.

==*==*==*==

Kesediahannya membawanya ke sebuah lubuk di sungai


kuantan. Untuk menghilanhkan rasa sedih, Sawang
memancing di sebuah lubuk di sungai itu. Sudah
beberapa jam Sawang memancing tetapi tidak ada seekor
ikan pun yang menyambar kailnya. Ketika hendak
pulang, tiba-tiba kail pancingan Sawang tersangkut di
lubuk Sungai. Akhirnya Sawang menyelam unruk
melepaskan sangkutan kail itu.

Saat menyelam Sawang melihat ada sebuah gua di lubuk


tersebut. Karena merasa penasaran Sawang menelusuri
gua tersebut. Disepanjang gua itu kering dan banyak
batu-batuan besar yang aneh. Setelah beberapa jam
berjalan, Sawang akhirnya melihat ujung gua. Dia
kemudian keluar, dan ternyata ujung gua tersebut berda
di pinggir suatu negeri.

Warga negeri tersebut heran melihat seorang pemuda


yang tiba-tiba muncul di dalam tanah.

“Hai anak muda kenapa kau bisa keluar dari dalam tanah
itu?”. Tanya seorang warga kepada Sawang.

“Saya hanya menyusuri gua yang ada di dalam sana.”


Jawab sawang sambil menunjuk gua yang dimaksud.

Karena merasa aneh dan curiga dengan jawaban Sawang,


akhirnya warga yang berada disina membawa Sawang ke
istana raja. Saat di istana Sawang baru menyadari bahwa
ia sekarang berada di negeri asing. Negeri ini adalah
negeri Jambi
Raja yang melihat Sawang memandangnya dengan aneh,
kemudian ia langsung duduk di kursi kebesarannya.
Dengan sawang yang berada dihadapannya dengan
posisi bersimpuh.

“Siapa anda dan dari mana anda berasal?” Tanya raja


dengan tegas.

“Nama saya Sawang, saya berasal dari negeri asing yang


berada ujung gua sana baginda?” Jawab sawang dengan
sopan dan terus menceritakan pengalaman yang ia lalui
tadi dengan jujur.

Sang raja merasa takjub dengan pengalaman yang


diceritakan Sawang. Akhirnya raja menawarkan Sawang
untuk tinggal di istana dan memberikannya gelar
kebangsawanan.

“Sawang, saya merasa takjub dengan pengalamanmu,


maukah kau tinggal di istana dan saya akan
menjadikanmu sebagai pangeran negeri ini?”

“Maaf baginda saya tidak bisa terus berada di sini, saya


memiliki ibu yang pastinya akan sangat khawatir dan
menunggu kepulangan saya.” Jawab Sawang dengan
lembut dan sopan.

“Baiklah Sawang setidaknya kau menginap untuk malam


ini disini, apalagi sekarang sudah petang dan perjalanan
kau juga sangat panjang.” Tawar sang raja yang akhirnya
diangguki oleh Sawang karena mersa apa yang di
katakana oleh sang raja benar dan merasa segan untuk
menolaknya.

==*==*==*==

Disisi lain, dikampungkanya ibu Sawang terus menangis


di tempat sawang memancing. Rupanya ada orang
kampung yang melihat sawang terjun ke dalam lubuk,
dan menganggap sawang bunuh diri karena cintanya di
tolak.

“Sawang mengapa kau mengakhiri hidup mu seperti ini


nak, kenapa kau meninggalkan ibumu yang sudah tua ini
sendirian nak.” Ratapan ibu sawang di pinggir sungai.

Warga kampung yang melihat itupun ikut sedih dan


merasa prihatin dengan kejadian tersebut. Beberapa dari
warga ada yang menyalahkan dan menyayangkan
keputusan Sawang untuk bunuh diri itu.

==*==*==*==

Di pagi hari saat kepulangan Sawang, raja Jambi


memberi Sawang sebuah keris dan gelar kebangsawanan
sebagai hadiah kepadanya. Tak lupa raja Jambi juga
memberikannya bekal untuk perjalanan panjangnya.

Dengan penuh penghormatan Sawang diantar langsung


oleh raja Jambi ke pangkal gua tersebut. Dengan penuh
senyuman Sawang melambaikan tangan untuk
mengucapkan salam perpisahannya kepada sang raja dan
pada semua warga yang melepas kepergiannya. Sawang
kemudian melangkahkan kakinya masuk kedalam gua
tersebut.

Ditengah perjalannan, Sawang tiba-tiba tersandung


sebuah batu. Setelah diamati, batu tersebut ternyata
berbentuk buat sempurna, sehingga sangat cocok untuk
dijadikan penggiling cabe. Sawang kemudian membawa
batu tersebut untuk ia berikan kepada ibunya.

==*==*==*==

Dikampungnya, selama dua hari ini ibu Sawang terus


menangis dipinggir sungai tersebut dan terus berdoa agar
Sawang bisa kembali dengan kondisi yang baik-baik
saja. Tiba-tiba Sawang muncul dari dalam lubuk, ibu
Sawang dan warga sekitar yang melihat kejadian itu
sangat terkejut pasalnya sawang sudah menghilang di
lubuk itu selama hampir dua hari sehingga mereka
mengira Sawang sudah meninggal.

“Sawang anak ku!.” Ujar ibu Sawang terkejut dan


senang melihat anaknya telah kembali.

“Ibu, iya ini Sawang ibu.” Jawab Sawang sambil


memeluk ibunya yang sudah renta itu.

“Maafkan Sawang ibu telah membuat ibu khawatir.”


Sambungnya.
“Kamu kemana saja nak, mengapa kau bisa keluar dari
lubuk itu setelah beberapa hari menghilang?” Tanya ibu
Sawang dan Sawang pun menceritakan apa yang telah ia
alami selama dua hari ini.

Pengalaman Sawang yang sampai kenegeri Jambi itu


membuat semua orang yang mendengarnya takjub.
Mereka semakin takjub saat Sawang meberikan oleh-
oleh batu giling kepada ibunya. Batu tersebut ternyata
bukan batu melainkan bongkahan emas yang besar.

==*==*==*==

Disisi lain saudagar kaya yang mendengar kepulangan


Sawang dan mengetaahui kejadian itu tentunya juga
merasa takjub. Saudagar kaya memutuskan untuk
langsung menemui Sawang dan mendengar secara
langsug kebenaran informasi yang ia dengar.

“Sawang..” Panggil saudagar kayu sambil mengetuk


pintu rumah sederhana milik Sawang dan ibunya.
Sawang yang melihat kedatangan sadagar kaya itupun
kaget.

“Iya ada apa tuan, tumben tuan datang kemari?”. Tanya


Sawang dengan sopan.

“Saya kemari ingin memastikan cerita yang saya dengar


dari warga tentang kejadian yang kau alami?”. Ujar
saudagar kaya. Akhirnya sawang kembali menceritakan
pengalamannya kepada saudagar kaya. Saudagar kaya itu
sangat menikmati cerita tersebut dan ia sangat merasa
takjub dengan Sawang.

“Apakah kau masih menginginkan putriku?” Tanya


saudagar kaya diujung cerita.

“Tentu tuan, memeng ada apa?”

“Saya menerima lamaranmu kemarin yang telah saya


tolak.” Sawang yang mendengar hal itu kaget dan senang
karena lamarannya diterima.

“Saya salut kepadamu sawang, saya rasa kau bisa


membahagiakan putri saya”. Lanjut saudagar kaya
memperjelas ucapannya tadi.

Dengan emas dan gelar bangsawan dari raja Jambi,


Sawang menjadi orang kaya yang disegani dan dihormati
di kampungnya. Sawang sekarang juga telah resmi
menjadi suami dari putri saudagar kaya itu. Sawang pun
sekarang sudah hidup bahagia karena sebuah kejadian
yang telah mengubah hidupnya.

Dari cerita itu, orang-orang kemudian memberi nama


daerah itu “Lubuk Jambi”. Zaman sekarang lubuk jambi
adalah ibukota dari kecamatan Kuantan Mudik, yang
terlatak di kabupaten Kuantan Singingi, provinsi Riau.

==TAMAT==

Anda mungkin juga menyukai